BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi Pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhana misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Semua organisasi modern baik perusahaan bisnis maupun nirlaba menggunakan bebagai bentuk komunikasi pemasaran untuk mempromosikan apa yang mereka tawarkan dan mencapai tujuan financial dan nonfinansial. Bentuk utama dari komunikasi pemasaran meliputi : iklan, tenaga penjualan, papan nama toko, display di tempat pembelian, kemasan produk, direct mail, sample gratis,kupon,publisitas dan alat – alat komunikasi lainnya. Secara keseluruhan aktivitas –aktivitas yang di sebutkan di atas merupakan komponen- komponen promosi dalam bauran pemasaran (marketing mix). Komunikasi pemasaran dapat di pahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai –nilai (pertukaran) antar mereka dan pelanggannya. Tentu saja, pemasaran lebih umum pengertiannya dari pada komunikasi pemasaran, namun kegiatan pemasaran banyak melibatkan aktifitas komuniakasi. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran mereprensetasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi 8 9 terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya1. 2.2 Periklanan sebagai proses komunikasi Di dalam pemasaran modern perusahaan harus dapat berkomunikasi dengan para pemilik (stakeholder) yang ada sekarang dan yang potensial serta masyarakat umum. Perusahaan berperan sebagai komunikator dan promoter. Bagi perusahaan komunikasi beerfungsi sebagai alat berdialog yang interaktif dalam hal mengelola dan membina suatu hubungan dengan konsumennya setiap waktu. Untuk komunikasi secara efektif pemasar perlu memahami unsur –unsur fundamental komunikasi. Komuikasi adalah proses melalui dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata – kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang – orang lainnya (khalayak)2. Sehingga dianggap telah berhasil melakukan tujuan komunikasi, yaitu untuk mengubah perilaku dan pendapat seseorang. Proses model komunikasi yang paling mudah diingat adalah adanya sumber, pesan,salurandan penerima pesan. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh David K Berlo yaitu model SMCR, kepanjangan dari Soure (sumber) adalah pihak yang menciptakan pesan. Message (pesan) adalah terjemahan gagasan ke dalam 1 Shimp,A Terence,Periklanan Promosi Aspek tambahan ,komunikasi pemasaran terpadu, Jilid I Edisi kelima,Jakarta: Erlangga,2003,hal 456 2 Sasa Djuarsa Sendjaja,dkk, pengantar komunikasi ,pusat penerbit universitas terbuka jakatra,2001,hal7 10 suatu kode simbolik bahasa atau isyarat, Channel (saluran) adalah medium yang membawa pesan, receiver (penerimaan) orang yang menjadi sasaran komunikasi3. Sedangkan untuk menggambarkan suatu pengaruh komunikasi terhadap citra merek, dapat di jabaarkan melalui model Sitimulus Respons, yaitu model komunikasi dasar SOR yang dimodifikasi oleh De Fleur dengan memasukan unsure organism untuk membahas komunikasi massa dan pengaruh terhadap perorangan. Unsure –unsur Model Stimulus Organisme Repons dalam hal ini adalah : Message = isi pernyataan yaitu stimulus (S) = perangsang Receiver = penerima yaitu organisme (O) = badan yang hidup Efek ( R ) = tanggapan4. = pengaruh yaitu respon Hubungan antara elemen- elemen tersebut di atas digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1 Model Stimulus Respons S O R Putu Laxman Pendit, Model – Model Komunikasi, Uni Primas, Jakarta,1985 S (stimulus ) : rangsangan, sebuah isi pesan iklan produk yang ditujukan kepada khalayak. 3 Deddy mulyana. Ilmu komunikasi suatu pengantar .bandung:Rosdakarya.2001 hal 150 4 A Soeharto.teori komunikasi 2 jakarta : yayasan kampus tercinta IISIP.2002 hal26 11 O (organisme) : komunikasu , orang – orang yang menjadi sasaran dalam penelitian ini, sehingga timbul membentuk sikap positif. R (response) : Respon, pesan tersebut dapat diterima oleh khalayak sehingga diharapkan adanya tanggapan positif Pada bagan diatas menunjukan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada komunian, stimulus yang ssidampaikan kepada komunikasi mungki diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian komunikan, proses berikutnya inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengelolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap5. Dalam penelitian ini menggunakan teori S-O-R ini juga dijelaskan bahwa pesan yang disampaikan oleh komunikator ke komunikan akan menimbulkan suatu efek yang kehadirannya terkadang tanpa disadari oleh komunikan. (ibid). begitu juga dalam penelitian ini dimana pesan yang disampaikan oleh celebrity endorser dalam iklan juga menimbulkan efek bagi khalayak sasarannya. Di dalam penelitian ini stimulus atau pesan disampaikan oleh celebrity endorser yang ditayangkan melalui media televisi, sedangkan yang menjadi organisme adalah konsumennya yaitu Mahasiswa Universitas Mercu Buana Marketing Komunikasi & Advertising ,sedangkan respon merupakan efek yang ditimbulkan dari pesan yang disampaikan celebrity endorser dalam iklan televisi. 5 Onong Uchhjana Effendy,M,A., Ilmu, Teori dan komunikasii.PT Citra aditya bakti ,bandung 2003,hal 254-255) 12 2.3 Pengertian periklanan Periklanan pada dasarnya adalah bagian dari kehidupan industry modern. Kehidupan dunia modern ini tergantung dengan iklan. Tanpa iklan maka para produsen dan distributor tidak dapat menjual produknya dan pembeli tidak akan memiliki informasi mengenai produk yang dibutuhkan dan yang akan dibelinya. Sehingga bias dikatakan periklanan merupakan sebuah ujung tombak dari keberhasilan sebuah perusahaan. Sebuah periklanan yang baik aakan menjamin berjalannya bisnis dengan sukses. Periklanan adalah suatu proses komunikasi masa yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah media massa atas penyiaran iklannya, misalnya melalui program televisi6 . Pada dasarnya tujuan periklanan adalah mengubah atau mempengaruhi sikap – sikap khalayak, dalam hal ini tentunya sebuah sikap –sikap konsumen. Sedangkan tujuan ooeriklanan pada umumnya mengandung misi – misi komunikasi. Menurut Bovee, tujuan periklanan sendiri dapat dikatakan sebagai berikut :7 6 Suhandang,kustandi, periklanan: Manajemen,kiat dan strategi, Bandung, Penerbit Niansa ,2005, hal.13 7 Djoko Lelono,makalah “strategi periklanan & stategi kreatif disampaikan pada lembaga pengkajian komunikasi pemasaran Jakarta 13 a. memberitahukan (Awareness), tujuannya adalah memberikan informasi kepada khalayak tentang suatu produk atau jasa melalui pesan yang disampaikan b. membujuk (Persuasive), tujuannya adalah berusaha membujuk khalayak agar melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang akan disampaikan dalam pesan. Pada umumnya iklan persuasive berusaha mempengaruhi khalayak untuk menggunakan atau memanfaatkan produk atau jasa yang ditawarkan c. Mengingatkan (Reminding), tujuannya adalah mengingatkan khalayak dengan pesan – pesan yang sudah disampaikan sebelumnya. Pada sebuah iklan bias saja memiliki dua tujuan sekaligus. 2.3.1 Kegunaan Periklanan Peran periklanan dalam pemasaran suatu produk adalah membangun keasadaran (awareness) terhadap keberadaan produk yang ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli dan menggunakan produk tersebut. Secara umum periklanan mempunyai fungsi komunikasi yang paling penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya yaitu8 : 1. Informing (member informasi), membuat konsumen sadar(aware) akan merek- merek baru, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. 8 Shimp,A Terence,Periklanan Promosi Aspek tambahan ,komunikasi pemasaran terpadu, Jilid I Edisi kelima,Jakarta: Erlangga,2003,hal 357-361. 14 2. Persuanding (mempersuasi) iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankannya. 3. Reminding (mengingatkan) iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan dipilihnya. 4. Adding Value (memberikan nilai tambah) Periklanan memberikan nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, bergaya, bergengsi dan lebih unggul dari tawaran pesaing. 5. Assisting (mendampingi) peran utama periklanan adalah sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. Iklan yang menarik adalah iklan yang punya daya tarik, yaitu memiliki kemampuan menarik perhatian pasar (audience) sasaran. Pesan – pesan yang akan disampaikan dapat disajikan dalam gaya penyampaian yang berbeda yaitu dengan menampilkan : Cuplikan kehidupan individu atau kelompok, gaya hidup individu, fantasi tentang produk, suasana hatt (mood) atau citra seputar produk, music atau lebih menghidupkan pesan, symbol kepribadian untuk menciptakan karakter yang mempersonifikasikan produk, memamerkan keahlian dan pengalaman perusahaan dalam menghasilkan produk, bukti – bukti ilmiah keunggulan produk, bukti kesaksian dari orang – orang terkenal. 15 Dalam menampilkan haya penyampaian tersebut dapat digunakan tiga jenis pendekatan daya tarik, yaitu: 1. Pendekatan Rasional Pendekatan ini secara logis membuktikan kelebihan atau manfaat produk, misalnya lebih itit,lebih putih, dan lain sebagainya. Pengiklan dapat menggunakan pendekatan /daya tarik rasional dengan berbagai macam cara diantaranya 9: a. Factual Daya tarik ini umumnya berhubungan dengan pengambilan kepuutusan high involvement, yaitu penerimaan pesan dimotivasi untuk dapat memproses informasi. b. Potongan Kehiduppan pesan iklan yang menampilkan potoongan kehidupan sangat banyak ditampilkan di televisi. c. Demonstrasi Teknik yang sering dihadapi konsumen yaitu menyelesaikan masalah yang dihadapi konsumen yaituu demontrasi. d. Iklan Pembanding Iklan pembanding adalah iklan yang berusaha membandingkan keunggulan produk lain sejenisnya. 2. Pendekatan Emosional 9 sutisna,perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran ,bandung:penerbit PT Rosda Karya,2003.hal 278 16 Pendekatan emosiona membangkitkan emosi ositif atau negative yang dapat memotivasi pemmbelian. Emosi positif berupa perasaan bangga, senang, cinta jika menggunakan produk yang diiklankan. Sedangkan emosi negative berupa pesan perasaan takut, bersalah, malu yang membuat orang merasa memerlukan merek yang diiklankan (missal produk parfum,pasta gigi,dan asuransi) atau bahkan menghentikan penggunaaannya. Ada sejumlah cara untuk menggunakan pendekatan daya tarik emosi : a. Rasa takut (Fear) Tampilan iklan yang menggunakan rasa takut biasanya menampiilkan aspek – aspek negative atau hal – hal yang berbahaya yang berhubungan dengan perilaku atauu penggunaan produk yang tidak tepat. b. Humor Penggunaan humor sebagai daya tarik emosional sangat menarik karena hal itu menarik perhatian dan dapat menimbulkan daya tarik. c. Animasi Animasi merupakan cara lain untuk menampilkan daya tarik iklan. d. Musik penggunaan music sebagai daya tarik tampilan iklan sangat sering menggunakan music sebagai ilustrasi peripheralnya.10 3. Pendekatan Moral 10 sutisna,perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran ,bandung:penerbit PT Rosda Karya,2003.hal 279. 17 Pendekatan ini berkaitan dengan apa yang benar, apa yang tepat, atau apa yang seharusnya, missal anjuran donor darah, anjuran kebersihan lingkungan pada iklan demam berdarah.11 Pemilihan pendekatan daya tarik iklan yang terbaik dari yang dikembangkan biasanya memerlukan riset pasar (Lamb & Hair, 2001) Kriteria untuk evaluasi meliputi diinginkan, eksklusivitas dan dapat dipercaya. Daya tarik tersebut pertama harus mampu memberikan kesan positif dan menimbulkan keinginan target pasar. Iklan jugaa harus eksslusif atau unik, konsumen harus mampu membedakan pesan pemasang iklan darii pesan para pesaingnya. Yang terpenting daya tarik tersebut harus dapat dipercaya.12. 2.3.2 Tujuan Periklanan Salah satu tujuan periklanan secara umum adalah membujuk konsumen untuk membeli, selain itu Tujuan periklanan adalah tujuan –tujuan yang diupayakan untuk dicapai oleh prtiklanan. Penyusunan tujuan periklanan yang baik merupakan tugas paling sulit dari manajemen periklanan, namun tujuan – tujuan tersebut menjadi pondasi bagi seluruh keputusan periklanan yang ditetapkan. Secara garis besar tujuan spesifik periklanan menurut Uyung Sulaksana dikategorikan menjadi 3, yaitu :13 11 Eka, riota dan A.R.Saliman, Periklanan yang efektif, jurnal ekonomi perusahaan, Volume 8 nomor 2. Juli 2001 12 Hair& lamb, Mc,Daniel,Manajemen Pemasaran, Jilid1 dan 2. Alih bahasa oleh bahasa oleh david Octarevia,salemba Empat Jakarta,2001 18 1. Iklan informative yang dimana dianggap sangat penting untuk peluncuran kategori produk baru, dengan merancang permintaan awal. 2. Iklan peersuasif yang merupakan iklan yang bertujuan membangun preferensi pada merek tertentu. 3. Iklan yang bertujuan untuk meningkatkan yang dimana lebih cocok untuk produk yang sudah memasuki tahap kedewasaan. Tujuan dari periklanan itu sendiri yaitu guna menjual atau meningkatkan penjualan baik berupa barang, jasa atau ide. Adanya kegiatan periklanan juga memberikan dampak pada penjualan dengan segera, meskipun banyak juga penjualan yang terjadi di waktu menadatang, dengan kata lain periklanan yang rill adalah periklanan yang mengadakan komunikasi secara efektif. 2.3.3 Efek Periklanan Penggunaan media sebagai saluran untuk menyampaikan pesan iklan diharapkan terdapat kontak langsung antara media dengan individu sehingga konsekuensinya seluruh individu yang menerima pesang dianggap sama atau seimbang. Selain itu, kontak dengan media cenderung diartikan dengan adanya pengaruh tertentu dari isi media, sedangkan individu yang tidak terjangkau oleh iklan tersebut tidak akan terpengaruh. 2.4 Media Televisi 13 Uyung,Sulaksna.Intergrated Marketing Communication, Jakarta: Pustaka Pelajar:2007 hal.91-93 19 Komunikasi pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan , baik secara langsung namun melalui media dengan tujuan untuk mengubah prilaku. Suatu program iklan yang dilaksanakan akan mampu menjalin komunikasi yang baik dengan kosumen dan masyarakat ,apabila iklan yang ditampilkan dalam suatu media yang tepat. Kemampuan televisi selain dapat menghibur televisi memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan jenis media lain, yaitu :14 1. Daya Jangkau luas Daya jangkau luas siaran yang luas ini memungkinkan pemasar atau pegiklan dapat memperkenalkan dan mempromosikan produk barunya secara serentak dalam wilayah yang luasbahkan ke seluruh wilayah suatu Negara. Karena kemampuanya menjangkau audiensi dalam jumlah besar maka televisi menjadi media ideal untuk mengiklankan produk konsumsi missal ( mass-consumption products) yaitu sepertihalnya kebutuhan sehari –hari. 2. Selektivitas dan fleksibilitas Televisi menawarkan fleksibilitasnya dalam hal audiensi yang dituju. Jika suatu perusahaan manufaktur ingin mempromosikan barangnya pada suatu wilayah tertentu,maka erushaan itu dapaat memasang iklan pada stasiun 14 Morissan, M.A, Periklanan ,komunikasi pemasaran terpadu, edidi pertama ,Kencana prenada media group , 2010 , Jakarta, hal 240 20 televisi yang terdapat di wilayah bersangkutan. Dengan demikkian siaran iklan di televisi menurut Willis-Aldridge memiliki Flexibility that permits adaptation to special needs and interest (Fleksibilitas yang memungkinkan penyesuaian terhadap kebutuhan dan kepentingan yang khusus). 3. Fokus Perhatian Siaran iklan televisi akan selalu menjadi pusat perhatian audiensi pada saat iklan itu ditanyangkan. Jika audiensi tidak menekan remote control-nya untuk melihat stasin televisi ain maka ia harus menyaksikan tayangan iklan televisi itu satu persatu. 4. Kreatifitas dan efek Televisi merupakan media iklan yang paling efektif karena dappat menunjukan cara bekerja suatu produk pada saat digunakan. Iklan yang disiarkan televisi dappat menggunakan kekuatan ppersonalitas manusia untuk mempromosikan produknya. Cara seseorang berbicara dan bahas tubuh (body Language) yang ditunjukkannya dapat membujuk audiensi untuk membeli produk yang diiiklankan.terlebi lagi, orang yang berbicara dan berkomentar tentang produk tersebut adalah para selebritis atau orang terkenal yang sudah menddapatkan kepercayaan tterhadap masyarakat luas. 5. Prestise Perusahaan yang mengiklankan produknya di televisi biasanya akan menjadii sangat dikenal orang. Baik perusahaan yang memproduksi barang 21 tersebut maupun barangnya itu sendiri akan menerima status khusus dari masyarakat. Hal ini, produk tersebut mendapatkan prestise tersendiri. 6. Waktu tertentu Suatu produk dapat diiklankan di televisi pada waktu – waktu tertentu ketika pembeli potensialnya berada di depan televisi. 2.4.1 Kelemahan Televisi Kelemahan dari media periklanan televisi, antara lain: 1. Biaya Mahal Walaupun dianggap media yang effisien menjangkauu audiens dalam jumlah besar, namun biaya beriklan di televisi bias dikatan mahal. Karena biaya iklan dihitung berdasarkan detik. 2. Informasi terbatas Biasanya iklan hanya berdurasi 30 sampai 60 detik dalam sekali tayang. Hal ini menyebabkan iklan tidak menyampaikan seluruh informasi tentang produknya. 3. Selektivitas terbatas Walaupun menyedikan selektivitas audiens melalui programnya, televisi bukan pilihan tepat untuk mendidik konsumen yang sangat khusus atau spesifik. 4. Penghindaran 22 Umumnya audien akan menghibur saat iklan ditayangkan, audiens akan menggunakan kesempatan ini dengan melakukan kegiatan lain. 2.5 Endorser 2.5.1 Pengertian Endorser Shimp (2003:456) berpendapat bahwa kaum selebritis khususnya dalam kalangan hiburan atau bidang olahraga merupakan hal utama dari periklanan ini dapat dimengerti karena sebanyak mungkin konsumen mudah mengidentifikasikan diri dengan para bintang, sering kali dengan memandang mereka sebagai pahlawan atas prestasi,kepribadian,daya tarik fisik mereka.15 Selebriti dipandang sebagai individu yang digemari oleh masyarakat dan memiliki keunggulan atraktif yang membedakannya dari individu lain, sehingga terkadang hanya sekedar kharisma hingga perkataan yang diucapkan seorang selebriti mampu mempengaruhi seseorang untuk berhenti dan mengarahkan perhatian kepadanya.“Menurut definisi, selebriti adalah tokoh (aktor, penghibur, atau atlet) yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung” .16 Penggunaan selebriti sebagai endorser atau pendukung dalam kegiatan promosi sudah berlangsung cukup lama. Oleh karena itu, dengan 15 Shimp,A Terence,Periklanan Promosi Aspek tambahan ,komunikasi pemasaran terpadu, Jilid I Edisi kelima,Jakarta: Erlangga,2003,hal 456. 16 Ibid,hal 460. 23 menggunakan selebriti sebagai endorser dipercaya dapat mempengaruhi minat beli konsumen yang kemudian dapat mendongkrak penjualan produk. Ada dua tipe dari seorang endorser yaitu celebrity endorser dan typical person endorser dimana pada dasarnya kedua endorser tersebut memiliki atribut dan karakteristik yang sama namun dibedakan hanya alam penggunaan orang, pendukung iklannya apakah tokoh terkenal atau tidak terkenal. Typical person endorser adalah orang biasa atau orang yang tidak terkenal untuk mendukung atau mengiklanakan suatu produk. Pada dasarnya mereka memiliki atribut yang sama dengan celebrity endorser, hanya saja pengenalan masyarakat terhadap dirinya kurang dibandingkan dengan seorang celebrity endorser.17 2.5.2 Jenis – Jenis Endorser 17 Ibid,hal 330 24 Endorser dala iklan bias di kalangan manaun tidak berarti hany selebiti, namun saiapun bisa menjadi endorser dalam sebuah iklan, sumarwan membagi endorser menjadi 6 jenis yaitu:18 1. Selebriti: Kelompok selebriti adalah para artis film, penyanyi, musisi, pelawak, dan semua orang terkenal dalam bidang hiburan. Para selebriti juga bisa berasal dari para pemain olahraga ang terkenal, tokoh politik, para pejabat pemerintah. 2. Ahli atau Pakar: Perusahaan sering menggunakan para ahli untuk mengiklankan produknya yang relevan. Para ahli dianggap sebagai seorang pakar karena pekerjaannya, pendidikannya, ataupun pengalamannya. Para ahli digunakan untuk membantu konsumen dalam hal mengevaluasi produk dan jasa. 3. Orang Biasa: Perusahaan menampilkan atau menggunakan konsumen yang puas terhadap produknya dalam iklan, jadi bisa dikatakan berupa testimonial, diharapkan konsumen lain akan tertarik dan menggunakan produk dan jasa yang di iklankan. 4. para Eksekutif dan Karyawan: adalah orang yang dianggap sebagai tokoh yang sukses dalam bidangnya. Mereka memiliki popularitas di kalangan media dan sebagian masyarakat. 18 Ujang, Sumarwan. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya Dalam Permasaran. Ghalia Indonesia.Jakarta.2003 hal.258. 25 5. Karakter Dagang atau Juru Bicara: adalah symbol dari perusahaan yang digunakan dalam komunikasi pemasaran. 6. Penguatan lainnya sebagai kelompok acuan: para pemasar sering memasang suatu symbol tanda persetujuan (seal of approval) dari sebuah lembaga pada kemasan produk atau iklan produknya. Pemilihan dan penggunaan seorang selebriti endorser dalam iklan merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan atau sebagai daya tarik masyarakat akan sebuah iklan, maka ketika seorang selebriti endorser tampil di dalam suatu iklan, masyarakat akan lebih cepat tanggap dalam penerimaan isi pesan yang disampaikan. 2.5.3Celebrity Endorser Sajian yang aktraktif merupakan kekuatan iklan di media televise dalam mempengaruhi sikap dan perilaku pemirsanya. Saat ini lebih kraatif dimana iklan yang disajikan kepada permirsa selain pesan yang disampaikan begitu menarik, juga ditambah dengan daya tarik sesorang public figure yang mampu menyulap konsumen agar mau mencoba produk yang ditawarkan. Hal ini dapat mengerti karena konsumen sering menganggap bahwa public figure yang ditampilkan merupakan pahlawan atas pretasi yang telah mereka capai, atau idola atas kepribadian dan daya tarik mereka. Celebrity Endorser adalah iklan yang menggunakan orang atau tokoh terkenal (public figure) dalam 26 mendukung suatu iklan19. Selain itu Selebriti digunakan karena atribut kesohorannya termasuk ketampanan, keberanian, talenta, keanggunan, kekuatan dan daya tarik seksualnya yang sering mewakili daya tarik yang diinginkan oleh merek yang mereka iklankan. 2.5.4Atribut Celebrity Endorser Atribut Celebrity Endorser menurut Terence.A Shimp Terjemahan Revyani Sjahrial yaitu20 : 1. Attractiveness (daya tarik) Daya Tarik tidak hanya berkaitan dengan daya tarik fisik tetapi juga termasuk karakter yang luhur yang dipersepsikan oleh konsumen dalam diri endorser, seperti: kemampuan intelektual,kepribadian,karakteristik,gaya hidup dan keahlian dalam bidang atletik. Konsep umum kemarikan terdiri dari 3 (tiga) ide yang berhubungan : a. Simialarity (kesamaan) Similiarity dapat diartikan sebagai keseimbangan antar sumber pesan (selebriti) dan penerimaan pesan yang disampaikan oleh selebriti (pedukung sumber pesan) b. Familiarity (keakraban/ kedekatan) 19 Shimp,A Terence,Periklanan Promosi Aspek tambahan ,komunikasi pemasaran terpadu, Jilid I Edisi kelima,Jakarta: Erlangga,2003,hal 456. 20 Shimp,A Terence,Periklanan Promosi Aspek tambahan ,komunikasi pemasaran terpadu, Jilid I Edisi kelima,Jakarta: Erlangga,2003,hal 468 27 Familiarity dapat didefinisikan sebagai pengetahuan konsumen tentang selebriti yang menyampaikan pesan, apakah konsumen mengenali selebriti tersebut atau tidak. c. Liking (menyukai) Liking dapat diartikan sebagai ketertarikan konsumen terhadap sumber pesan (dalam hal ini adalah selebriti) sebagai hasil dari penampilan secara fisik, tingkah laku atau karakter personal lainnya. 2. Credibility (kepercayaan) Pada pengertian yang paling mendasar, kredibilitas mengarah kepada kecenderungan untuk meyakini atau mempercayai seseorang. Pada saat sumber informasi, seperti seorang endorser dipersepsikan kredibel, sumber sumber tersebut dapat mengubah sikap melalui proses psikologi yang dinamakan internalisasi. Dua dimensi penting dari kredibilitas endorser adalah : a. Keahlian (expertise) Keahlian mengarah kepada pengetahuan, pengalaman atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang endorser yang dihubungkan dengan topic(produk)yang diiklankan. Keahlian adalah sesuatu yang dipersepsikan bukan merupakan fenomena yang absolute. Apakah seorang endorser memang benar – benar seorang ahli, hal itu tidak penting. Yang terpenting adalah dapatdipersepsikan oleh konsumen. bagaimana sang endorser 28 b. Kepercayaan ( trustworthiness) Hal ini mengacu pada kejujuran, intergritas, dan kepercayaan atas diri seorang sumber (endorser). Kelayakan dapat dipercaya pada tergantung kepada persepsi konsumen atas motivasi sang endorser. Jika konsumen meyakini bahwa endorser dimotivasi oleh pemenuhan kebutuhan yang sifatnya self-serving, akan menjadi kurang persuasive daripada endorser yang dipersepsikan oleh konsumen sebagai orang yang benar-benar objektif dan tidak mengambil keuntungan. 2.6 Minat Beli Minat beli adalah tahap kecenderungan konsumen untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar- benar dilaksanakan. Minat beli merupakan kecendrungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. 21 Dalam menarik atau menambahkan minat beli konsumen terlebih dahulu konsumen harus memahami bagaimana konsumen berkeputusan.Tahap – tahap proses keputusan pembalian menurut Philip Kotler yang dikutip oleh BasuSwasta 21 Henry,Assel,.Cusumer Behavior & Marketing action.66th Edition. Thomas Learning.Thomas Asia pte.Ltd.,2001 29 di dalam buku Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen sebagai berikut :22 1. Pengenalan Masalah Proses pembelian diawali dengan adanya masalah atau kebutuhankebutuhan yang belum terpuaskan dan dapat dirasakan oleh konsumen. 2. Pencarian Informasi Setelah konsumen menyadari adanya kenutuhan suatu barang atau jasa, selanjutnya konsumen mencari informasi, baik yang disimpan dalam ingatan maupun informasi yang didapat dari lingkungan luar. 3. Evaluasi Alternatif Setelah informasi diperoleh konsumen mengevaluasi berbagai alternative pilihan dalam memenuhi kebutuhan. 4. Keputusan Pembelian Apabila tidak ada faktor lain yang menganggu setelah konsumen menentukan pilihan yang telah ditetapkan, pembelian yang aktualadalah hasil akhir dari pencarian dan evaluasi. 5. Perilaku Pasca Pembelian 22 basu swasta,manajemen pemasaran :analisis perilaku konsumen,edisi pertama, Yogyakarta : BPFE,2013.Hal 106 30 Secara umum, apabila individu merasakan ketertarikan yang sangat atau kepuasan dalam memenuhi kebutuhan, biasanya akan terus mengingat hal tersebut. 2.6.1 AIDA Menurut Rhenald Kesali untuk menimbulkan minat beli konsumen, iklan perlu menggunakan elemen – elemen dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai AIDA, yang terdiri dari:23 1. Attention(perhatian) Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca,pendengar atau pemirsa.untuk itu iklan memerlukan bantuan antara lain ukuran (size untuk media cetak atau air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full color) tata letak (layout),jenis – jenis huruf (tipografi) yang ditampilkan serta berbagai suara khusus untuk iklan pada radio dan televisi. 2. Interest (ketertarikan) Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut maka iklan mengajak khalayak lebih jauh lagi agar berkeinginan untuk tahu lebih jauh. Karena itu penggunaan kata –kata atau kalimat pembuka sebaiknya dapat merangsang orang untuk tahu lebih jauh. 23 Rhenald Kasali,Managemen Periklanan : Konsep dan aplikasinya di Indonesia.Cetakan IV.Jakarta:Pustaka Utama Grafiti,1992 hal 83-86 31 3. Desire ( Kebutuhan/keinginan) Setelah berhasil embuat khalayak untuk lebih jauh berkeinginan maka iklan harus dapat menimbulkan minat khalayak untuk memiliki ,menggunakan atau melakukan sesuatu. 4. Action (Tindakan) Upaya terakhir untuk membujuk khalayak agar segera melakukan tindakan atau setidak – tidaknya iklan tersebut disimpan dalam ingatan khalayak. Karena penelitian ini hanya sampai pada pembahasan minat beli saja, maka teori AIDA yang akan dibahas pun hanya sampai pada tahap Desire saja. 2.7 Kerangka Pemikiran Penelitian ini berusaha untuk mengetahui pengaruh penggunaan celebrity endorser pada iklan televisi terhadap minat beli konsumen (survey terhadap produk mie instant dalam kemasan cup “Mie sedap Cup versi Raditya Dika”). Proses komunikasi yang terjadi sebagai berikut : Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Celebrity Endorser Raditya Dika (X) Minat Beli (Y) 32 Berkaitan dengan penelitian ini, maka akan diteliti efek dari proses komunikasi seperti yang tergambar pada kerangka pemikiran diatas dimana bagan tersebut menunjukan bahwa atribut – atribut yang melekat pada celebrity endorser Raditya Dika tersebut dapat memberi dampak berupa ada atau tidaknya pengaruh berupa minat beli pada konsumen. 2.8Hipotesa Penelitian Hipotesa merupakan dugaan atau kesimpulan awal dan an masih bersifat sementara yang akan dibuktikan kebenarannya setelah data lapangan (empiris) dapat diproleh. Berdasarkan Kerangka berfikir diatas maka hipotesis penelitian ini adalah: 1. Diduga variable Endorser Raditya Dika (X) berpengaruh tidak signifikan terhadap minat beli Mie Sedap Cup (Y). 2. Diduga variable Endorser Raditya Dika (X) berpengaruh signifikan terhadap minat beli Mie Sedap Cup (Y) .