BAB 5 SIMPULAN dan SARAN A. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh risiko dan kecukupan modal yang dilihat dari Non Perofrming Loan, Loan To Deposit Ratio, Posisi Devisa Netto dan Capital Adequecy Ratio terhadap Kinerja Bank Konvensional yang dilihat dari Return On Assets. Penelitian menggunakan analisis regresi data panel karena data yang digunakan merupakan data triwulan periode tahun 2013 – 2015 dari 25 bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian data panel ini menggunakan pendekatan model efek tetap karena hasil yang didapat dengan menggunakan model efek tetap lebih signifikan jika dibandingkan dengan menggunakan model efek random dan common effect. Setelah dilakukan uji asumsi klasik yang diperlukan untuk data panel dapat diketahui bahwa data terbebas dari heterokedastisitas dan multokolonieritas. Dari hasil output analisis dengan EViews menunjukan bahwa dari 5 hipotesis alternatif yang dibuat terdapat 2 hipotesis alternatif yang diterima, sedangkan 3 76 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 77 hipotesis alternatif lainnya tidak memenuhi syarat untuk diterima dan dan harus menerima H0. Hasil analisis regresi data panel sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil uji analisis t statistik dan nilai p-Value menunjukan bahwa Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan NPL akan menurunkan Return On Assets (ROA). Maka hipotesis H1-a diterima dan harus menolak hipotesis H0. 2. Hasil uji p-value menunjukan bahwa Loan To Deposit Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA), oleh sebab itu hipotesis H2-a ditolak dan H0 diterima. 3. Uji t statistik dan p-value menunjukan bahwa PDN tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA nilai t statistik yang kecil dan p-value yang lebih besar dari 0.05 menunjukan bahwa PDN tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asstes (ROA), oleh sebab itu hipotesis H3-a ditolak dan H0 diterima. 4. Sama seperti PDN, hasil uji CAR juga menujukan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, oleh sebab itu hipotesis H4-a ditolak dan H0 diterima. 5. Hasil output EViews menunjukan nilai R-Squared dan Adjusted R-Squared yang tinggi dan mendekati 1. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan variabel independen dalam mengambarkan varibel dependen cukup baik. Selain itu diliat dari nilai p-value F-Statistik menunjukan bahwa variabel independen http://digilib.mercubuana.ac.id/ 78 (NPL, LDR,PDN dan CAR) secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (ROA). Dari hasil penelitian dalam bab 4 menunjukan bahwa ada beberapa kesamaan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian sebelumnya yang dijadikan sebagai bahan referensi penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Dari hasil penelitian ini menunjukan NPL berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA, hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ibadil (2013), Diana (2009), Ponntie (2007), Lisa (2014), dan Million, Matewos, Sujata (2015). 2. Penelitian ini juga menunjukan bahwa LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang didapat oleh Ibadil (2013), Lisa (2014), dan Dhanuskodi (2014). 3. Dari hasil pengujian t statistik dan p-value menunjukan bahwa PDN tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ibadil (2013) dan Diana (2009) yang menunjukan bahwa PDN tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. 4. Uji t statistik dan nilai p-value menunjukan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, hal ini menunjukan hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Ponttie (2007) dan Ali (2015) bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 79 5. Nilai R-Squared, Adjusted R- Squared dan p-value F-Statistik menunjukan bahwa secara simultan variabel independen (NPL, LDR, PDN, dan CAR) memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (ROA). Hasil sama dengan hasil penelitian Diana (2009) dan Ponttie (2007). Dari hasil penelitian juga dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang memiliki pengaruh terbesar dan signifikan terhadap Return On Assets adalah Non Performing Loan dengan nilai t statistik sebesar -2.424776 dan p-Value sebesar 0.0160. Sedangkan 3 variabel independen lainnya (LDR,PDN dan CAR) meskipun tidak menunjukan pengaruh signifikan namun tetap harus diperhatikan untu menciptakan kondisi bank yang sehat. Implikasi kebijakan dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini menunjukan Variabel NPL (Non Performing Loan)memiliki pengaruh negatif terhadap ROA (Return On Assets), oleh karena itu bank harus menekan besarnya NPL untuk meningkatkan ROA, karena NPL mecerminkan jumlah dari kredit yang memiliki kualitas yang buruk sehingga semakin tinggi NPL maka risiko kredit yang dimiliki bank juga besar, hal ini dapat menimbulkan kerugian akibat risiko tersebut. Untuk itu sangat penting bagi bank untuk menjalankan prinsip kehati-hatian dengan menerapkan analisis kredit yang baik sebelum memutuskan untuk memberikan kredit kepada debitur. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 80 2. Dalam penelitian ini menunjukan variabel LDR (Loan To Deposit Ratio) tidak signifikan terhadap ROA. Dalam bank LDR mencerimkan peningkatan atau penurunan dana Pihak Ketiga, sehingga bila LDR meningkat maka jumlah dana yang dapat digunakan untuk pemberian kredit juga meningkat. Jika peningkatan dana untuk pemberian kredit ini diikuti dengan peningkatan permintaan akan kredit, tentunya hal ini akan diikuti dengan peningkatan Return On Assets, namun dalam kondisi dimana peningkatan LDR tidak diikuti dengan pemberian kredit yang efektif, tentunya hal ini tidak akan mempengaruhi peningkatan Return On Assets, oleh sebab itu Loan To Deposit Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets. 3. Dalam penelitian ini menunjukan variabel PDN (Posisi Devisa Netto) tidak signifikan terhadap ROA. Seperti yang dijelaskan dalam bab 2 bahwa PDN dalam posisi long/short memiliki pengaruh laba/rugi terhadap perusahaan. Selain itu dalam menjaga posisi PDN bank harus memperhatikan pergerkan kurs yang fluktuatif. Dalam kondisi rupiah mengalami apresiasi hal ini akan memberikan keuntungan kepada bank yang memiliki PDN dalam posisi short namun bank yang memiliki PDN dalam posisi long hal ini akan membuat kerugian, dan akan terjadi sebaliknya dalam kondisi rupiah mengalami depresiasi maka yang akan mendapatkan keuntungan adalah bank yang memiliki PDN dalam kondisi longdan bank yang akan mendapatkan kerugian dalam kondisi ini adalah bank yang memiliki PDN dalam posisi short. Karena PDN pengaruh PDN sangat tergantung dengan pergerakan kurs, maka hal ini http://digilib.mercubuana.ac.id/ 81 membuat PDN tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA, meski begitu PDN tetap harus dijaga agar tetap tetap dalam batasan yang telah ditetapkan PBI untuk meminimalisir kerugian yang mungkin akan terjadi akibat pergerakan kurs. 4. Dalam penelitian ini menunjukan CAR (Capital Adequecy Ratio) tidak signifikan terhadap ROA. Peraturan Bnak Indonesia yang mengharuskan bank untuk memiliki CAR minimal sebesar 8% membuat bank-bank sangat menjaga CAR yang mereka miliki dalam batasan tersebut, selain itu CAR yang berfungsi mencerminkan kemampuan bank dalam mengganti kerugian yang disebabkan dari risiko yang dimiliki membuat bank sangat berhati-hati dalam menggunakan modal yang dimiliki untuk menyalurkan kredit hal tersebut membuat dalam periode tersebut bank – bank yang menjadi sampel penelitian tidak memanfaatkan modal yang dimiliki secara optimal. 5. Secara Simultan variabel independen dalam penelitian (NPL, LDR, PDN dan CAR) memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap Return On Assets, hal ini menunjukan walaupun hasil pengujian secara parsial hanya variabel NPL yang memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA, namun secara simultan variabel independen (NPL, LDR, PDN dan CAR) memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap ROA. Dan dengan nilai Adjusted R- Squaredsebesar 77.38% menunjukan bahwa masih ada variabel lain yang memiliki pengaruh terhadap peningkatan atau penurunan Return On Assets dan belum diikutsertakan dalam penelitian ini. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 82 B. Saran Berdasarkan hal – hal tersebut diatas maka penulis memberikan saran – saran sebagai berikut: 1. Bank harus menjaga rasio – rasio yang dimiliki agar tetap dalam batasanbatasan yang telah ditentukan untuk menjaga risiko yang dimiliki. Bank yang kegiatan utamanya adalah memberikan jasa keuangan bagi nasabahnya maka sangat penting bagi bank untuk menjaga kesehatan bankdalam menciptakan kepercayaan masyarakat dan meminimalisir kerugian akibat risiko yang dimiliki dengan mengikuti pedoman standar yang telah ditetapkan oleh Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Selain itu bank juga harus memberlakukan prinsip kehati-hatian dan melaksanakan kegiatan bisnis sesuai dengan standard dan pedoman yang ada. 2. Untuk meningkatkan kinerja bank, bank yang memang mendapatkan sumber keuntungan utamanya dari bunga kredit maka harus menjaga kualitas kreditnya dan menjaga agar rasio NPL dapat serendah mungkin. Hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan analisis risiko yang baik dan benar sebelum memutuskan untuk memberikan fasilitas kredit kepada calon nasabah. 3. Bank juga harus memanfaatkan dana pihak ketiga dan modal yang dimiliki dengan seefektif mungkin untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Selain itu bank juga harus memperhatikan risiko pasar khususnya risiko pasar karena pertukaran nilai tukar rupiah terhadap valuta asing. Jika pengelolaan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 83 risiko pasar dengan baik maka bank dengan benar maka risiko tersebut dapat memberikan keuntungan namun jika bank salah mengambil keputusan maka risiko pasar tersebut akan memberikan kerugian. 4. Dalam penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu penulis berharap dalam penelitian selanjutnya dapat dilakukan kualifikasi sampel penelitian yang lebih spesifik lagi dan dapat juga menambahkan faktor – faktor lain sebagai variabel independen yang mempengaruhi kinerja bank. http://digilib.mercubuana.ac.id/