BAB 3 Metodologi 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony Masalah yang diindetifikasi adalah mengenai penggunaan telepon konvensional pada kantor yang dalam pengoperasiannya mengeluarkan biaya dan dalam pemasangan dan maintenance membutuhkan teknisi khusus. Melihat dari masalah tersebut, kantor membutuhkan suatu media komunikasi yang dalam pengoperasiannya tidak menghabiskan banyak biaya dan mudah 35 36 dalam pemasangannya tanpa perlu membutuhkan teknisi khusus, dan teknologi IP Telephony dapat memenuhi kebutuhan tersebut. IP Telephony dapat dioperasikan dengan memanfaatkan jaringan yang telah ada, sehingga tidak perlu adanya tambahan biaya untuk membuat jaringan baru. Server berupa PC dibutuhkan untuk mengoperasikan jaringan IP Telephony agar antar PC client dapat melakukan panggilan. Untuk simulasi menggunakan private network yang dibuat menggunakan 2 buah router MikroTik, 2 buah switch, 2 buah server dan 4 client. Jaringan IP Telephony yang sudah dibuat kemudian dilakukan uji coba dengan melakukan panggilan antar client baik pada satu jaringan, maupun pada jaringan yang berbeda. Evaluasi dilakukan untuk melihat dan menilai kinerja dari keseluruhan sistem yang dibuat, yaitu transfer rate tiap panggilan baik di jaringan lokal maupun menggunakan trunk dan resource server yang terpakai. 3.2 Analisis Masalah 3.2.1 Identifikasi Masalah dan Analisis Kebutuhan 3.2.1.1 Topologi Jaringan Perusahaan Gambar 3.2 Topologi Jaringan Komputer Bina Antarbudaya. 37 Jaringan pada kantor pusat Yayasan Bina Antarbudaya menggunakan IP kelas C, terdiri dari 2 router, 2 switch, 2 server dan beberapa client. Switch 1 terhubung dengan router 1 dan menghubungkan server 1 dan beberapa client. Switch 2 terhubung dengan router 2 dan menghubungkan server 2 dan beberapa client. Untuk jaringan komputer di cabang topologi yang digunakan menyerupai jaringan pusat tetapi hanya menggunakan 1 router, 1 switch, 1 server dan beberapa client. 3.2.1.2 Masalah Perusahaan Perusahaan yang masih menggunakan layanan telepon konvensional tentunya akan terbebani oleh biaya operasional, semakin tinggi aktivitas telepon, semakin tinggi juga biaya yang akan dikeluarkan terutama pada perusahaan yang memiliki traffic komunikasi yang besar. Selain itu, tingkat kesulitan untuk maintenance maupun troubleshooting sistem telepon konvensional memerlukan tenaga ahli yang berujung pada pengeluaran biaya yang lebih dibandingkan maintenance yang diperlukan untuk jaringan komputer. Fleksibilitas jaringan telepon juga menjadi masalah ketika suatu perusahaan ingin memperluas jaringan telepon dalam skala kecil maupun besar. Dari hasil identifikasi permasalahan tersebut, maka dibutuhkan suatu teknologi yang dapat menekan biaya komunikasi terutama antarcabang, namun tidak menurunkan kualitas komunikasi dan fitur kontrol yang sama dengan sebelumnya, dengan kata lain kualitas dan fitur setara ataupun lebih baik dari teknologi telepon konvensional dan kemudahan untuk maintenance, mengatasi permasalahan yang muncul dan fleksibel untuk memperluas jaringan pada sistem komunikasi. 38 3.2.2 Usulan Pemecahan Masalah Teknologi IP Telephony dapat menjadi solusi untuk permasalahan diatas, karena dengan menggunakan teknologi ini kita dapat melakukan panggilan telepon dengan melakukan pertukaran data pada jaringan komputer. Implementasi IP Telephony dapat langsung dilakukan pada jaringan komputer yang sudah ada pada kantor, sehingga IP Telephony dapat diimplementasikan dengan mudah dan tidak memerlukan tambahan biaya untuk membangun jaringan telepon sendiri. Untuk komunikasi pada satu jaringan yang sama maka komunikasi dilakukan melalui Local Area Network. Untuk komunikasi jarak jauh misalnya komunikasi antara kantor pusat dan kantor cabang maka komunikasi dilakukan melalui WAN dimana biaya yang dikeluarkan hanya biaya sewa bandwidth terhadap ISP s eh ingga dapat menekan jumlah biaya komunikasi dan membuat jarin gan komun ikasi terintegr asi menjadi satu dengan jaringan komputer. Namun hal ini tidak akan menutup kemungkinan untuk menggunakan kembali jaringan PSTN. Karena jaringan PSTN ini digunakan sebagai backup apabila jaringan utama WAN mengalami gangguan, rusak, ataupun untuk melakukan panggilan ke telepon analog.. IP Telephony sendiri memberikan banyak keuntungan dalam fitur-fiturnya yang beragam dan dapat diimplementasikan dengan mudah tanpa penambahan biaya dibandingkan dengan sistem telepon konvensional. 39 3.3 Perancangan 3.3.1 Network Topology Design Gambar 3.3 Rancangan Topologi Jaringan IP Telephony Untuk membuat jaringan IP Telephony dibutuhkan setidaknya satu PC yang digunakan sebagai Server IP Telephony pada satu jaringan. Penggunaan satu server pada satu jaringan sudah cukup untuk small business yang jumlah user-nya tidak terlalu banyak, namun server dapat ditambah juga sesuai kebutuhan. Server dan Client terhubung pada switch, dan switch terhubung pada router untuk berhubungan dengan jaringan lain, misalnya dengan jaringan 40 kantor cabang melalui internet. Untuk simulasi ini menggunakan 2 buah router MikroTik RB750, 2 buah switch TP-Link 1005D dan 2 komputer sebagai server serta beberapa client. Gambar 3.4 Skema Perancangan Jaringan 41 Simulasi menggunakan IPsec tunnel mode sebagai tunnel penghubung antara kantor pusat dan cabang yang juga berfungsi sebagai protokol keamanan jaringan dalam melakukan komunikasi. Pengkonfigurasian IPSec mulai dari proposal untuk mengatur algoritma yang digunakan dan masa aktif, policy untuk mengatur alamat dan port asal dan tujuan, mode serta protokol yang digunakan, dan peer untuk menentukan alamat dan port tujuan yang digunakan serta password yang akan dipakai ketika memulai fase 1 IPSec. Gambar 3.5 Skema Konfigurasi IPSec 3.3.2 Hardware Hardware yang dibutuhkan Server dan Client IP Telephony yaitu PC sebagai client atau workstation yang mempunyai Network Card Interface untuk dapat terhubung pada jaringan, sound card untuk dapat melakukan interaksi suara, serta headset sebagai alat untuk melakukan komunikasi. Pada server, dapat menggunakan server yang 42 ada atau membangun server baru dengan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan jika sebelumnya tidak ada. 3.3.3 Software Operating System pada server menggunakan CentOS versi 6.4 (atau dapat juga menggunakan linux dari distro lain) dan Windows XP sebagai Operating System pada client. Software yang digunakan pada server adalah Asterisk sebagai server IP Telephony. Asterisk mencakup banyak fitur seperti panggilan telepon melalui jaringan komputer (VoIP), panggilan konferensi, respon suara interaktif dan lain-lain. Pengguna dapat mengaktifkan dan mengkonfigurasi berbagai fitur yang disediakan dan membuat dial plan dengan menulis script dial plan dalam bahasa ekstensi Asterisk sendiri yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Asterisk menggunakan protokol Session Initiation Protocol (SIP), Media Gateway Control Protocol (MGCP), dan H.323. Asterisk dapat berperan baik sebagai registrar atau sebagai gateway antara VOIP dan PSTN. Untuk terhubung antarserver, Asterisk menggunakan SIP Trunk. Instalasi CentOS dan Asterisk menggunakan paket installer AsteriskNow agar instalasi CentOS dan Asterisk dapat dilakukan dengan mudah dan praktis. AsteriskNow adalah software untuk membangun sistem telepon dengan menggabungkan Linux (CentOS) sebagai basis dan paket software Asterisk menjadi sebuah distribusi Linux untuk memudahkan dalam membangun dan menjalankan sebuah sistem IP Telephony. Pada PC Client software yang digunakan adalah softphone seperti X-Lite ataupun software lain yang memiliki fungsi dan sistem konektivitas yang sama. X-lite merupakan freeware VoIP softphone, sehingga kita tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk membeli aplikasi softphone. Kualitas suara pada panggilan yang dilakukan menggunakan X-lite cukup baik, namun kualitas suara juga dipengaruhi oleh noise reduction pada perangkat komunikasi yang 43 digunakan. X-lite menggunakan Session Initiation Protocol(SIP) dalam melakukan panggilan. 3.3.4 Server IP Telephony Server dioperasikan dengan Asterisk yang berjalan pada Operating System CentOS. Untuk menjalankan fungsi IP Telephony pada jaringan, server harus dikonfigurasi terlebih dahulu. 3.3.4.1 Registrasi SIP Account Registrasi SIP account dilakukan sebagai account yang akan dipakai oleh masing-masing client dengan nomor telepon yang telah ditentukan untuk dapat menerima dan melakukan panggilan telepon dalam jaringan IP Telephony. Setiap SIP account memiliki password masing-masing sesuai dengan yang didaftarkan oleh Server sehingga setiap client hanya dapat menggunakan SIP account sesuai dengan account yang diberikan oleh pihak admin. Gambar 3.6 Skema Registrasi SIP Account 44 Pihak server mendaftarkan user account dengan memberikan nama user, password, tipe host, tipe client, port yang digunakan, assign dial plan dan konfigurasi lainnya sesuai keinginan pihak server. 3.3.4.2 Registrasi SIP Trunk Registrasi SIP trunk dilakukan untuk membuat koneksi antar server IP Telephony, sehingga client pada server masingmasing yang saling berhubungan dapat melakukan panggilan dan menerima panggilan telepon. Pihak server mendaftarkan SIP trunk diawali dengan memberikan nama trunk, kemudian mengisi peer details, user context, dan user details. Peer details berisi detil-detil user pada server tujuan, seperti alamat IP host tujuan, username tujuan, dan password. User context berisikan nama user, dan user details berisikan detail mengenai user seperti password, user type, dan context. Jika peer details yang diisikan pada masing-masing server sesuai dengan user details yang diisikan pada masing-masing server maka kedua server sudah terhubung, namun belum dapat melakukan panggilan telepon. 45 Gambar 3.7 Skema Registrasi SIP Trunk 3.3.4.3 Outbound Route Untuk dapat melakukan panggilan antar client pada kedua server yang sudah terhubung pada SIP trunk perlu dibuat outbound routenya telebih dahulu. Outbound route digunakan untuk menentukan nomor yang diperbolehkan untuk dilakukan panggilan. Outbound route memberitahu sistem untuk menentukan trunk mana yang akan dipakai ketika suatu pihak melakukan panggilan telepon ke nomor tertentu. Saat client melakukan panggilan telepon ke luar jaringan, nomor yang dipanggil dicek terlebih dahulu apakah sesuai dengan aturan yang sudah dipasang pada outbound route. Jika ada yang sesuai, maka nomor akan diteruskan ke trunk yang sesuai dengan rutenya. 46 Gambar 3.8 Skema Registrasi Outbound Route 3.3.5 Softphone Softphone harus dikonfigurasi terlebih dahulu untuk dapat dioperasikan (melakukan panggilan telepon antar client) dengan memasukkan entry-entry yang sesuai dengan SIP account yang telah didaftarkan di server. 47 Gambar 3.9 Skema Login SIP Account pada Softphone Pada menu SIP Account di softphone Asterisk terdapat entryentry yang perlu diisi seperti account name, user ID, domain, password, dan display name. Account name dan display name diisi nama sesuai keinginan user, kemudian mengisi user ID sesuai dengan extension yang sudah terdaftar pada server, lalu domain yang berisikan IP address yang telah di-assign pada server, dan kemudian mengisi password. Jika ketiga entry tersebut (user ID, domain, password) sesuai dengan yang sudah terdaftar pada server, maka proses login SIP account berhasil, jika tidak sesuai, proses login gagal. 48