BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada tahap eksplorasi suatu lapangan panasbumi dilakukan beberapa survei geologi, geokimia, dan geofisika yang bertujuan untuk mengetahui karaktetistik reservoir, geometri dan hidrologi bawah permukaan dengan tujuan akhir menentukan lokasi target bor yang tepat. Survei geofisika yang dilakukan di suatu lapangan panasbumi memiliki peran penting dalam hal menentukan geometri reservoir yang nantinya dikaitkan dengan penentuan potensi lapangan. Metode magnetotellurik digunakan untuk menentukan jenis batuan dan struktur tahanan jenis bawah permukaan secara lateral. Metode ini efektif digunakan untuk mendeteksi serta memetakan kontras tahanan jenis hingga kedalaman 2-3 km di bawah permukaan (Zonge and Hughes, 1991). Pada pengolahan data MT, dapat dilakukan pemisahan menggunakan mode Transverse Electric (TE), mode Transverse Magnetic (TM), ataupun gabungan keduanya (TE-TM). Ketiga mode ini memberikan hasil yang berbeda-beda. Mode TE memiliki anggapan bahwa medan listrik searah dengan arah jurus struktur dan medan magnet tegak lurus dengan arah jurus struktur. Sebaliknya, mode TM memiliki anggapan bahwa medan listrik tegak lurus dengan arah jurus struktur sedangkan medan magnetnya sejajar dengan arah jurus struktur. Pada penelitian kali ini, ketiga mode pemodelan 2D MT ini dihitung dan dibandingkan. Hasil perbandingan ini diharapkan dapat menunjukkan kemungkinan arah jurus struktur pada area penelitian. 1 2 I.2 Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini yaitu: 1. Data yang digunakan ialah data MT di daerah lapangan panasbumi Marana, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, yang diambil pada bulan Juni 2011. 2. Teknik pengolahan data yang dilakukan adalah pengolahan data MT dua dimensi dengan modus TE, TM, dan TE-TM menggunakan perangkat lunak WinGLink. I.3 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan ilmu Geofisika, khusunya dalam pengolahan metode Magnetotellurik. Tujuannya antara lain meliputi: 1. Perbandingan hasil dari modus Transverse Electric (TE), Transverse Magnetic (TM), dan keduanya (TE-TM) untuk memperkirakan arah jurus struktur. 2. Identifikasi bawah permukaan melalui pemodelan 2-D data Magnetotellurik. I.4 Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 03 Agustus 2015 – 18 September 2015. Tempat penelitian dilakukan di Pusat Sumber Daya Geologi (PSDG) Bandung dan Kampus Universitas Gadjah Mada. Objek penelitian yaitu di daerah panasbumi Marana, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.