26 BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Komunikasi Manusia

advertisement
26
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Manusia sebagai makhluk individu maupun sosial memiliki dorongan
ingin tahu, ingin maju dan ingin berkembang, maka salah satu sarannya adalah
komunikasi. Komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak bagi manusia.
Dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan informasi, opini, ide, konsepsi,
pengetahuan, perasaan, sikap, perbuatan dan sebagainya kepada seseorang secara
timbal balik sebagai penyampaian penerima komunikasi.
Komunikasi pada dasarnya dapat dipandang dari berbagai dimensi. Jika
dipandang sebagai proses, komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan
penerimaan pesan yang berlangsung secara dinamis. Secara simbolik, komunikasi
menggunakan berbagai lambang atau simbol yang dinyatakan dalam bentuk
nonverbal (isyarat, gerak, dan ekspresi) maupun verbal (bahasa lisan dan tertulis).
Sementara sebagai sistem, komunikasi terdiri atas unsur-unsur yang saling
bergantungan dan merupakan satu kesatuan yang integratife. Komunikasi akan
efektif apabila terjadi pemahaman dari pihak lain terangsang untuk berfikir atau
melakukan sesuatu. Kemampuan komunikasi secara efektif dan menambah
keberhasilan individu maupun organisasi.
26
Universitas Sumatera Utara
27
Menurut Purwanto (2011 : 4 ) memberikan pengertian : “ Komunikasi adalah
suatu proses pertukaran informasi antar individu melainkan suatu sistem yang
biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun prilaku atau
tindakan”.
Menurut Rogers dan Kincaid (2004 : 19) memeberikan pengertian :
“Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya
akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”.
Menurut Lawalata (2012 : 145) memberikan pengertian : “ Komunikasi
adalah proses memindahkan informasi berupa penyampaian pikiran dan perasaan
antara dua orang atau lebih, dari pengirim pesan (sender) kepada penerima pesan
(receiver) dengan menggunakan lambang-lambang yang mempunyai arti bagi
kedua belah pihak”.
Maka, secara garis besar komunikasi adalah proses penyampaian informasi
ataupun keterangan dari satu orang ( pengirim pesan) kepada orang lain ( penerima
pesan) yang dapat dilakukan dengan secara langsung ataupun menggunakan media
tertentu sehingga informasi tersebut dapat tersampaikan dengan baik dan tercapai
tujuan nya.
Pada PT PLN (Persero) Rayon Medan Kota Komunikasi adalah bentuk
intreraksi antara manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya
Universitas Sumatera Utara
28
sengaja ataupun tidak disengaja, yang dilakukan secara tidak terbatas baik
menggunakan bahasa yang verbal dan non verbal dan juga menggunakan
komunikasi dalam hal ekspresi wajah dan teknologi. Dalam hal ini para pegawai
satu sama lain selalu berkomunikasi antara satu dengan yang lain agar dapat
tercapainya tujuan perusahaan tersebut.
B. Unsur-Unsur Komunikasi
Menurut Hafied ( 2006 : 26 ) Unsur-unsur komunikasi adalah sebagai
berikut :
a. Sumber : semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai
pembuat atau pengirim informasi.
b. Pesan
: sesuatu yang disampaikan pengirim pesan kepada penerima
pesan.
c. Media
: alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber
kepada penerima pesan.
d. Penerima : pihak yang menjadi sasaran pesan, yang dikirim oleh
sumber.
e. Pengaruh : pengaruh atau efek, antara apa yang dipikirkan, dirasakan,
dan dilakukan oleh sipenerima pesan.
f. Tanggapan : tanggapan balik atau feedback
g. Lingkungan : lingkungan atau faktor-faktor tertentu yang dapat
mempengaruhi jalannya komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
29
C. Bentuk Komunikasi
Menurut Hardjana ( 2003 : 22 ) Bentuk komunikasi terdiri dari :
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang menggunakan kata-kata,
baik lisan ataupun tulisan dan komunikasi ini adalah komunikasi yang paling
banyak digunakan dalam hubungan antarmanusia.
Komunikasi verbal sangat penting dalam suatu perusahaan dan merupakan
kunci sukses suatu perusahaan tersebut. Begitu pentingnya komunikasi verbal
sehingga tanpa komunikasi ini aktivitas tidak dapat berfungsi dengan baik.
Komunikasi verbal ini terdiri dari komunikasi satu arah (one way communication)
dan komunikasi dua arah (two way communication). Komunikasi satu arah adalah
komunikasi yang berlangsung pada satu pihak saja, sedangkan komunikasi dua
arah bersifat timbal balik dan melibatkan dua pihak.
Komunikasi verbal dapat pula berupa tatap muka, wawancara, konsultasi
bersama dan pidato. Komunikasi tatap muka merupakan komunikasi yang paling
umum yakni berupa perintah-perintah, instruktur, permintaan, penyampaian
informasi dan sebagainya melalui pembicaraan antara dua orang atau
lebihKomunikasi tatap muka ini memiliki beberapa kelebihan, yakni komunikator
dapat mengetahui apakah penerima pesan sudah mengerti akan pesan yang
disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
30
Dengan demikian kecerdasan dan pengetahuan umum dari penerima pesan
dalam mengetahui pokok persoalan akan menunjukan gaya atau cara penyampaian
suatu pesan. Namun, selain kelebihan yang dijelaskan diatas, komunikasi tatap
muka ini juga memiliki beberapa kekurangan yakni pada saat penerima pesan
memerlukan petunjuk untuk melaksanakan tugasnya maka tanpa adanya catatan
tertulis adanya kemungkinan tugas yang dikerjakan menjadi kurang sesuai dengan
yang diperintahkan, dan tentunya hal ini sangat merugikan.
Komunikasi yang baik dan efektif adalah komunikasi dua arah antara
komunikator dan komunikan. Contoh sederhana dari komunikasi dua arah yaitu :
saat seorang manager pemasaran menjelaskan kepada bawahannya tentang suatu
hal, kemudian setelah itu ada respon
(umpan balik) dari bawahannya yang
menyatakan bagaimana mengatasi/menghindari kendala-kendala yang ada dalam
pemasaran, sedangkan komunikasi satu arah mempunyai kekurangan karena bisa
saja terjadi misscomunication karena tidak adanya umpan balik. Contoh sederhana
dari komunikasi satu arah adalah seseorang yang menyampaikan pesan kepada
orang lain yang dituju, bisa saja pesan tersebut tidak sesuai dengan yang dimaksud
karena daya pikir orang untuk menerima informasi berbeda-beda. Jadi, alangkah
baiknya bila suatu perguruan tinggi menggunakan komunikasi dua arah.
Dengan menggunakan alat komunikasi modern pada suatu perusahaan, maka
komunikasi yang baik dapat terlaksana tetapi hal itu tidak menjamin penyampaian
Universitas Sumatera Utara
31
komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu untuk
melaksanakan komunikasi yang baik dalam suatu perguruan tinggi adalah adanya
jalinan pengertian dari kedua belah pihak. Alat-alat komunikasi yang modern dan
mutakhir hanyalah sebagai alat untuk membantu melancarkan komunikasi. Jadi,
untuk dapat melaksanakan komunikasi yang baik perlu adanya pengertianpengertian antara yang menyampaikan komunikasi dengan yang menerima
komunikasi tersebut, sehingga apa yang dikomunikasikan dapat dimengerti,
dipikirkan, dan dapat dilaksanakan.
Agar komunikasi yang disampaikan mudah dimengerti oleh penerima
komunikasi, jangan menggunakan bahasa yang sulit dimengerti. Meskipun dalam
komunikasi kemungkinan terjadi hambatan-hambatan, tetapi bila kita dapat
menghilangkan hambatan tersebut atau setidaknya dapat menguranginya, maka
kemungkinan komunikasi yang dijalankan akan menjadi lebih baik sehingga kita
dapat memperoleh manfaat dalam keuntungan-keuntungan tertentu, antara lain :
a. Kelancaran tugas-tugas lebih terjamin
b. Biaya-biaya dapat ditekankan
c. Dapat meningkatkan partisipasi
d. Pengawasan dapat dilakukan dengan baik
Universitas Sumatera Utara
32
Perusahaan/Instansi merupakan wadah dalam menjalin kerjasama tentunya
mengandung bagian-bagian yang mempunyai hubungan antara satu dengan yang
lainnya. Hubungan antar bagian-bagian yang harus diatur sebaik-baiknya. Dalam
rangka mencapai tujuan perusahaan. Selanjutnya hubungan harus dipolakan
menjadi saluran komunikasi yang jelas, pasti dan diketahui dengan cukupnya
saluran komunikasi yang disusun dengan sebaik-baiknya sehingga dapat dengan
mudah dipahami oleh setiap anggota, barulah kerjasama dapat berjalan dengan
baik dan berlangsung secara memuaskan. Saluran komunikasi merupakan urat nadi
suatu perusahaan dimana komunikasi itu berwujud penyampaian berita, ide-ide
dari suatu pihak lain dan ini lazim disebut komunikasi perkantoran atau dapat
dinyatakan juga sebagai tata hubungan.
Komunikasi verbal yang diterapkan di PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota
meliputi komunikasi tertulis dan lisan. Komunikasi lisan yang ada di PT.PLN
(Persero) Rayon Medan Kota meliputi langsung bertatap muka, melalui telepon,
rapat, dan pengarahan. Komunikasi tertulis yang ada pada PT.PLN (Persero)
Rayon Medan Kota meliputi surat tugas kerja dan wewenang, surat keputusan,
surat pengumuman, surat balasan/tanggapan dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
33
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang berupa penyampaian
informasi dengan menggunakan isyarat-isyarat atau tanpa menggunakan kata-kata.
Pesan nonverbal ini disampaikan melalui gerakan badan, kontak tubuh, postur
tubuh, ekspresi wajah, gerakan tangan dan mata serta anggukan atau gelengan
kepala. Aspek komunikasi nonverbal banyak sekali mempengaruhi jalannya
pembicaraan antara orang yang satu dengan yang lainnya, baik dalam suatu
organisasi maupun lingkungan sosial lainnya. Seperti aspek dari ekspresi wajah
adalah saat menaikkan dan menurunkan alis mata, sedangkan bila marah
keningnya mengerut sehingga respon nonverbal diberikan oleh pendengar secara
kontinu tentang apa yang dikatakan pembicara. Komunikasi nonverbal lainnya
adalah bahasa tubuh, yang merupakan komunikasi oleh gerakan badan selama
komunikasi tatap muka. Ada banyak gerakan tidak ketara atau tidak begitu terlihat
yang dilakukan oleh orang –orang tetapi mengandung arti tersendiri. Misalnya
senyuman, kerut dahi, gerak mata, berjabat tangan dengan keras, dan masih
banyak gerakan badan lainnya.
Komunikasi nonverbal penting bagi pengirim dan penerima pesan, karena
sifatnya yang efisien. Suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa harus
berpikir panjang dan pihak audiens juga dapat menangkap artinya dengan cepat.
Komunikasi nonverbal sering dikatakan dalam segi emosional dari suatu
komunikasi, akan tetapi sebaiknya membaca kode komunikasi nonverbal dalam
Universitas Sumatera Utara
34
suatu hubungan komunikasi. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang
berupa penyampaian informasi dengan menggunakan isyarat-isyarat atau tanpa
penggunaan kata-kata. Pesan nonverbal ini disampaikan melalui gerakan badan,
kontak tubuh, postur tubuh, ekspresi wajah, gerakan tangan dan mata serta
anggukan atau gelengan kepala.Komunikasi nonverbal memberikan umpan balik
yang berharga bagi pembaca kode, jadi pada hakekatnya komunkasi adalah suatu
cara atau rangkaian kegiatan yang menyampaikan berita dari seseorang kepada
orang lain, dalam rangka kerjasama yang baik dalam mencapai tujuan tertentu.
Komunikasi nonverbal kurang diterapkan pada PT.PLN (Persero) Rayon
Medan kota karena komunikasi nonverbal bersifat informal, komunikasi nonverbal
ini sangat jarang bila digunakan dilingkungan kantor atau dalam keadaan formal,
karena komunikasi nonverbal ini hanya menggunakan bahasa tubuh dan panca
indera. Biasanya komunikasi nonverbal ini dilakukan oleh staf dan pegawai yang
mempunyai hubungan dekat dan sudah akrab satu sama lain.
D. Proses Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang mendasari terjadinya hubungan
antar manusia, bahkan dalam keadaan peradaban yang primitif sekalipun. Dalam
masyarakat yang tinggi peradabannya dan lebih kompleks, masalah komunikasi
maupun kegunaannya turut berkembang. Perkembangan teknologi dalam hal ini
mengirimkan, memproses, menyimpan, dan menerima informasi mengharuskan
Universitas Sumatera Utara
35
pesan-pesan disampaikan sederhana, jelas, dan tepat sehingga makna yang
sebenarnya dapat terwujud. Semakin kompleks sifat dari suatu organisasi semakin
tinggi pula tingkat kemajemukan sistem komunikasi.
Menurut Robbins (2006) terdapat tiga jalur dalam komunikasi yang terdiri
dari :
1. Komunikasi kebawah (downwards communication)
Bentuk komunikasi kebawah adalah bentuk komunikasi yang berbentuk
instruksi atau informasi. Instruksi disampaikan dalam bentuk perintah, dapat pula
beragam saran atau usul dengan ungkapan yang halus. Dibanding dengan perintah,
arus informasi lebih umum sifatnya.
Komunikasi kebawah pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota
merupakan informasi dalam komunikasi kebawah mengalir dari tingkatan
manajemen puncak ke manajemen menengah, manajemen yang lebih rendah, dan
akhirnya sampai pada karyawan. Komunikasi ini juga mempunyai fungsi
pengarahan, instruksi, inspirasi dan evaluasi. Contohnya seperti komunikasi dari
Manager kepada Supervisor Transaksi Energi lalu kepada Asisten Pelayanan dan
terakhir kepada karyawan atau anggota bagian Transaksi Energi.
2. Komunikasi Ke Atas
Komunikasi keatas adalah arus komunikasi dari bawahan ke atasan
(pimpinan) yang lebih menekankan segi pertanggungjawaban antara pimpinan
Universitas Sumatera Utara
36
dengan bawahan. Bentuknya adalah surat pertanggung jawaban, saran, pengaduan
dan permintaan untuk diberikan keputusan. Komunikasi keatas paling sering
berbentuk konsultasi antara karyawan danpimpinan, dengan memberi kesempatan
kepada pihak karyawan untuk mengajukan pendapat serta membahas masalah
dengan Manager.
Komunikasi ke atas pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kotamerupakan
alirannya dalam hirarki wewenang yang lebih rendah ke lebih tinggi. Fungsi
utamanya untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan, keputusan dan
pelaksanaan pekerjaan karyawan pada tingkat yang lebih rendah. Misalnya
komunikasi dari karyawan bagian pelayanan transaksi energi kepada pegawai
bagian asisten pelayanan lalu ke bagian Supervisor Transaksi Energi dan langsung
disampaikan kepada Manajer.
3. Komunikasi Horizontal
Komunikasi ini merupakan komunikasi yang terjadi antara dua staff atau
pegawai ada dua belah pihak yang mempunyai kedudukan yang sama atau
sederajat. Komunikasi horizontal ini perlu ditingkatkan perannya, dengan
bertambahnya penggunaan bidang jasa spesialisasi keharusan itu jelas tergambar.
Pada jenjang dewan direksi arus horizontal terwujud dengan diadakannya rapat
senat, pada jenjang kebawah manfaat rapat dapat digunakan untuk tujuan yang
sama.
Universitas Sumatera Utara
37
Komunikasi
horizontal
pada
PT.PLN
(Persero)
Rayon
Medan
Kotamerupakan Komunikasi yang dibutuhkan untuk melakukan koordinasi antar
unit, melaksanakan pekerjaan secara bersama. Komunikasi ini dilaksanakan
menyamping ke kiri atau ke kanan. Komunikasi ke samping ini sangat penting
dalam rangka mengkoordinir aktifitas karyawan dan untuk memudahkan interaksi
mereka melaksanakan pekerjaan mereka. Komunikasi ke samping terjadi antara
sesama pegawai dan sesama supervisor. Misalnya antara sesame Supervisor antara
Supervisor Administrasi Umum, Supervisor Transaksi Energi, dan Supervisor
Tekhnik.
Menurut Purwanto (2002) Komunikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a.
Komunikasi Secara Lisan
Komunikasi secara lisan ini dapat dipergunakan komunikasi berhadapan
muka atau komunikasi tatap muka (face to face). Hal ini dikecualikan apabila
komunikasi dilakukan dengan menggunakan telepon, pidato, briefing, dan media
komunikasi lainnya.
Komunikasi secara lisan pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota adalah
komunikasi yang dilakukan secara langsung bertatap muka misalnya anatara
Manajer dan Supervisor saat sedang memperbincangkan tentang satu kagiatan
yang akan dilaksanakan pada perusahaan perusahaan tersebut.Komunikasi jenis ini
tergolong kepada komunikasi aktif, dimana komunikan dapat memberikan timbal
balik secara langsung apabila terjadi ketidakpahaman.
Universitas Sumatera Utara
38
b. Komunikasi Secara Tertulis
Komunikasi secara tertulis merupakan bagian yang sangat penting, karena
kata-kata atau pesan-pesan dari pimpinan dibuat secara tertulis agar otentik, yang
dicatat dalam suatu dokumen agar dapat dipergunakan sebagai bahan pemeriksaan
kembali. Hal yang tidak menguntungkan dari komunikasi yang tertulis adalah
pemeliharaan atau penyimpanan yang bersifat up to date dan usaha untuk secara
tepat mendapatkan kembali dokumen itu bila diperlukan dikemudian hari. Manfaat
lain dari komunikasi dengan dokumen tertulis yaitu dapat menjadi suatu sumber
perselisihan kerana sistem formalitas dengan legalitas (prosedur pengaturan).
Suatu organisasi yang baik, dalam menyampaikan suatu warta akan
mempergunakan segala macam saluran yang mungkin terutama saluran perintah
dan tanggung jawab yang resmi. Disamping tidak mengabaikan saluran hubungan
informal diantara para anggotanya juga mempertimbangkan cara dan alat untuk
mengadakan hubungan. Dengan demikian warta yang dikehendaki dapat mencapai
tujuannya dengan efektif.
Komunikasi secara tulisan pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan
Kotamerupakan tergolong komunikasi tidak lagsung, misalnya berupa surat
keputusan, memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, surat
perintah kerja, dan sebagainya. Contohnya adalah komunikasi yang dilakukan dari
Seorang Manajer saat akan memberikan perintah kerja kepada salah satu pegawai
nya pada bagian Junior Ananyst Akuntansi untuk melakukan Diklat demi
tercapainya tujuan perusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
39
Menurut Purwanto (2002) Hubungan Komunikasi terbagi dalam dua bentuk yaitu :
1) Komunikasi Internal
Komunikasi
internal
merupakan
komunikasi
yang
sehari
hari
dilaksaanakan pada kegiatan usaha, baik dibang jasa maupun barang karena
sebagian besar kegitan kantor terdiri dari adanya hubungan-hubungan didalam
lingkungan sendiri.
Komunikasi internal di PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan
proses komunikasi yang berwujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi
kelompok. Proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang
terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan
bawahan, dan antara sesama bawahan. Contohnya komunikasi yang dilakukan
anatara Manajer dengan salah satu Supervisor dan Pegawai bagian peayanan
dengan pegawai pada bagian keuangan, yang dilakukan demi kepentingan
perusahaan tersebut.
2) Komunikasi Eksternal
Komunikasieksternal bertujuan menjalin hubungan yang baik antara pihak
perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Komunikasi ini dapat diwujudkan
dengan berbicara melalui telepon, berbicara secara langsung atau dengan
pengirimansurat. Komunikasi eksternal yaitu komunikasi yang terjadi dengan
pihak luar perusahaan, jika hubungan eksternal ini dapat dilaksanakan sebaik-
Universitas Sumatera Utara
40
baiknya pastilah perusahaan yang bersangkutan mendapat pandangan yang positif
pengaruhnya dalam usaha meningkatkan produktivitas perusahaan.
Ada empat azas pokok komunikasi dalam menciptakan dan memelihara
sistem komunikasi, yaitu :
a. Komunikasi berlangsung antara pikiran seseorang dengan pikiran orang
lain.
b. Orang hanya bisa mengerti sesuatu hal dengan menghubungkan pada satu
hal lain yang telah dimengerti.
c. Orang yang melakukan komunikasi mempunyai suatu kewajiban untuk
membuat dirinya mengerti.
d. Orang yang tidak mengerti dalam menerima warta mempunyai suatu
kewajiban untuk meminta suatu penjelasan. Efektifitas suatu organisasi
sangat
bergantung kepada
bermanfaat
atau tidaknya data yang
dikomunikasikan, kegagalan komunikasi akan terjadi jika anggota
organisasi menyampaikan segala hal yang tidak sesuai dengan data yang
sebenarnya.
Pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota komunikasi eksternal lebih
banyak dilakukan oleh Supervisor misalnya Supervisor dari bagian Administrasi
Umum. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan/Manajer hanyalah terbatas pada
hal-hal yang dianggap sangat penting saja.Contoh komunikasi eksternalseperti
yang dilakukandengan PT
PLN (Persero) Medan Kota, Medan Selatan,
Universitas Sumatera Utara
41
MedanMarelan, Wilayah SUMUT, serta instansi-instansi pemerintah dan
perusahaan swasta lainnya. Komunikasi eksternal ini harus tetap terjalin dengan
baik dan hal ini juga tidak luput dari komunikasi yang dilakukan oleh pihak
instansi, khusus nya Direktur dan manajer.
E. Pengertian Produktivitas dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Produktivitas
1. Pengertian Produktivitas
Para ekonom biasanya mendefenisikan produktivitas sebagai “ratio output”
dibandingkan dengan “ input fisik”. Hal tersebut biasa dihubungkan dengan
industri-industri secara keseluruhan pada sektor dalam suatu perekonomian.
Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efesiensi dalam memproduksi
barang-barang. Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan denga tenaga
kerja yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran dengan jumlah yang
digunakan atau jumlah jam kerja karyawan.
International Labour Organization (ILO) yang dikutip oleh Malayu S.P
Hasibuan (2005 : 127) Produktivitas adalah perbandingan secara ilmu hitung
antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber yang dipergunakan
selama produksi berlangsung.
Universitas Sumatera Utara
42
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas, antara lain :
a. Bersumber dari pekerjaan
Suatu
pekerjaan yang
banyak
memerlukan
gerakan
yang
dapat
mengakibatkan produktivitas menjadi rendah. Oleh karena itu, agar gerakan dalam
melakukan pekerjaan cepat dan tepat terlebih dahulu diadakan “Time and Motion
Study”. Dengan dua studi tersebut dapat tercipta gerakan-gerakan yang efektif dan
dapat memperlancar pekerjaan sekaligus mengurangi kesalahan karyawan.
Pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota pekerjaan yang paling sibuk
adalah bagian transaksi energi. Pada bagian transaksi energi selain harus memiliki
kondisi fisik yang kuat para karyawan bagian tersebut juga memiliki pekerjaan
yang cukup banyak untuk setiap harinya dan juga lebih banyak melakukan
pekerjaan di luar kantor dan langsung berhubungan dengan para pelanggan.
b. Bersumber dari karyawan itu sendiri
Semangat dan kegairahan kerja para pegawai dan karyawan merupakan
unsur penting guna mencapai produktivitas yang tinggi. Maka sebaiknya pimpinan
memperhatikan unsur penting tersebut seperti melalui :
1. Gaji yang memadai
2. Kebutuhan pegawai dan karyawan perlu diperhatikan
3. Penempatan pegawai dan karyawan pada posisi yang tepat
Universitas Sumatera Utara
43
Pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota, unsur-unsur ini juga
diperhatikan oleh Manager dan supervisor masing-masing bagian. Sebab apabila
unsur ini tidak diperhatikan akan membuat semangat kerja menjadi rendah dan
menyebabkan produktivitas juga menjadi rendah.
Selain dari kedua sumber tersebut diatas maka faktor-faktor
lain yang
mempengaruhi produktivitas kerja adalah :
1) Pendidikan
Jika terjadi peningkatan pekerjaan para angkatan kerja pada saat akan
mencari lapangan pekerjaan di sektor rill dan formal akan menuntut berbagai hal
dari organisasi, maka tingkat kecerdasan karyawan juga dilihat dari tingkat
pendidikannya, semakin tinggi pendidikan semakin besar kemungkinan untuk
mendapatkan tujuan ke jenjang yang lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan
berhubungan dengan produktivitas kerja karyawan.
Menurut pengamatan penulis, pendidikan tidak mempengaruhi produktivitas
kerja pegawai dan karyawan pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota.
Pendidikan hanya membedakan posisi pegawai dan karyawan atas pekerjaan yang
dibebankan kepadanya.
2) Kesehatan jasmani dan rohani
Salah satu tugas pimpinan / manager adaah menjamin kesehatan karyawan,
yaitu dengan cara mengatur jam kerja, meniadakan lembur, dan mendirikan
Universitas Sumatera Utara
44
poliklinik sehingga dapat mnciptkan kegiatan kerja para karyawan. Karyawan
yang sehat pasti juga akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.
Pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota, kesehatan jasmani dan rohani
para staf dan pegawai sangat diperhatikan, sebab staf dan pegawai yang sehat akan
dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Staf dan pegawai PT.PLN (Persero)
Rayon Medan Kota berhak untuk melaukan pengobatan pada poliklinik yang
disediakan oeh PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota dan juga untuk para pegawai
dapat melaukan cek kesehatan dan melakukan pengobatan pada salah satu Rumah
sakit swasta karena ha tersebut sudah ditetapkan oleh instansi tersebut.
3) Lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang baik akan berpengaruh besar dalam meningkatkan
produktivitas kerja. Lingkungan kerja yang bersih, tidak bising, suhu udara yang
cocok, penerangan yang baik, rapi dan tertara dapat mempengaruhi staf dan
pegawai untuk bekerja lebih giat dan nyaman.
Lingkungan kerja ini juga diatur sebaik mungkin, sehingga mampu membuat
suasana kerja di PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota menjadi lebih nyaman dan
membuat para staf dan pegawai menjadi lebih semangat bekerja sehingga
produktivitas kerja juga akan meningkat serta dapat tercapainya target perusahaan
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
45
4) Faktor Manajerial
Faktor Manjerial dapat mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin
dalam mempengaruhi perilaku bawahannya. Kepemimpinan suatu organisasi perlu
mengembangkan staf dan membangun iklim motivasi yang menghasilkan tingkat
produktivitas yang tinggi.Gaya kepemimpinan yang efektif, memotivasi,
mengarahkan, dan menggerakkan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih
semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
pekerjaanya.
Pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan kota memiliki manajer dan juga
supervisor pada bagian administrasi umum, transaksi energi, dan tekhnik yang
memotivasi, mengarahkan, dan menggerakkan bawahannya agar dapat bekerja
dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.
5) Motivasi
Pemberian motivasi oleh seorang pimpinan/manajer yang baik akan
membimbing dan melatih karyawannya. Memotivasi setiap karyawan tidaklah
mudah, sebab setiap karyawan mempunyai latar belakang, pengalaman, harapan,
dan keinginan yang berbeda.
Motivasi juga merupakan faktor utaman pendukung tingginya produktivitas
kerja staf dan pegawai pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota yang memiliki
Universitas Sumatera Utara
46
motivasi yang tinggi, tentu saja produktivitas kerjanya akan meningkat dan tentu
saja hal ini dapat memberikan semangat bagi para pegawai sehingga mereka dapat
mencapai tujuan perusahaan dengan tepat dan cepat.
6) Peralatan yang digunakan
Peralatan yang digunakan mempunyai efek yang sangat penting dalam
meningkatkan produktivitas kerja. Produktivitas kerja seorang staf dan pegawai
perlu mendapatkan perhatian dari instansi perusahaan karena produktivitas kerja
akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Produktivitas dapat dimaksudkan
sebagai pengguna sumber-sumber ekonomi yang digerakan secara efektif dan
memerlukan keterangan organisator dan tekhnik yang tinggi sehingga mempunyai
tingkat hasil dan guna yang tinggi, artinya hasil yang diperoleh seimbang dengan
masukan yang diolah.
Metode-metode yang ada untuk meningkatkan produktivitas kerja PT.PLN
(Persero) Rayon Medan kota adalah dengan memotivasi staf dan pegawai dengan
memberikan berbagai dorongan. Adapun dorongan tersebut yaitu memberikan
upah/gaji yang memadai, kenyamanan dan keamanan pekerja saat melakukan
lembur dan adanya jaminan sosial.
Universitas Sumatera Utara
47
F. Pengukuran Produktivitas
Pengukuran
atau
penilaian
produktivitas
perusahaan
merupakan
pengukuran terhadap produktivitas atau prestasi kerja karyawan, yaitu suatu sistem
yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang karyawan atau
pegawai telah melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Pengukuran atau penilaian
prestasi penting bagi setiap karyawan dan pegawai. Apakah baik, sedang, atau
kurang, penilaian ini sangat penting bagi setiap karyawan dan pegawai dan
berguna untuk perusahaan. Hal ini digunakan untuk menetapkan tindakan
kebijakan selanjutnya. Dengan pengukuran produktivitas atau prestasi kerja berarti
para karyawan dan pegawai mendapat perhatian atasan sehingga mendorong
bawahan untuk lebih bergairah dalam bekerja, asalkan proses pengukurannya atau
penilaiannya jujur dan objektif serta ada tindak lanjutnya. Tindak lanjut
pengukuran ini memungkinkan karyawan untuk dipromosikan, didemosikan,
dikembangkan atau balas jasa (kompensasi) nya dinaikkan.
Pengukuran produktivitas atau penilaian prestasi kerja para karyawan pada
PT.PLN (Persero) Rayon Medan kota dilakukan oleh manager. Adapun ha-hal
yang dinilai atas diri karyawan adalah hal-hal yang dapat mendorong produktivitas
atau prestasi kerja setiap karyawan, seperti kesetiaan ataupun loyalitas karyawan,
kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, dedikasi dan partisipasi karyawan dan
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
48
Manfaat yang diharapkan instansi perusahaan dari pengukuran atau penilaian
ini adalah untuk mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap
karyawan secara rutin, sebagai dasar perencanaan bidang personalia khususnya
penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja sebagai dasar
pengembangan dan pendayagunaan karyawan seoptimal mungkin. Sedangkan bagi
karyawan tersebut adalah bahwa ia dapat mengetahui setiap kemampuannya
melalui niai yang kurang, cukup atau baik. Dengan mengetahui kekurangankekurangan berarti karyawan tersebut dapat memperbaikinya untuk waktu yang
akan datang.
G. Hubungan komunikasi dengan produktivitas
Komunikasi yang efektif mengandung arti pengirim dan penerima
informasi yang paling cermat, pengertian pesan yang mendalam oleh kedua belah
pihak dan pengambian tindakan yang tepat terhadap pertukaran informasi. Seorang
pimpinan harus selalu mempertimbangkan biaya dan akibat agar tercapainya suatu
tujuan yang efektif dan efisien dalam pemilihan dan penggunaan
saluran
organisasi, dimana ini juga merupakan usahanya untuk mengembangkan dan
memperbaiki komunikasi formal dan organisasi. Dengan mengetahui peranannya
dan saluran-saluran yang dapat dilaluinya dapat memberikan perubahan-perubahan
dalam organisasi, sehingga rintangan-rintangan dalam komunikasi dapat
berkurang.
Universitas Sumatera Utara
49
Untuk dapat mencapai komunikasi yang efektif, seorang pengirim informasi
hendaknya memberikan pesan secara ringkas dan jelas, serta menggunakan bahasa
yang sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan intelektual dan penerima pesan
dengan menggunakan media yang tepat. Media yang paling tepat sebenarnya
tergantung dari apa yang dikomunikasikan dan keman komunikasi tersebut akan
disampaikan.
American Management Assiciaton (AMA) telah menyusun sejumlah prinsip
komunikasi yang disebut dengan “The commandements of good communication”
(sepuluh pedoman komunikasi yang baik), yaitu :
1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum di komunikasikan.
2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi
akan dilakukan.
4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain, bila perlu daam perencanaan
komunikasi.
5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai dasar berita selama
dikomunikasikan.
6. Ambil kesempatan bila timbul untuk mendapatkan segala sesuatu atau umpan
balik.
7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang dilakukan.
8. Perhatikan konsistensi komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
50
9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.
10. Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimenegerti.
Prinsip-prinsip komunikasi AMA ini memberikan pedoman kepada para
pimpinan untuk meningkatkan komunitas komunikasi. Jadi, apabila para pimpinan
mampu melaksanakan tugas kepemimpinan yang baik maka akan dapat
mengambil manfaat atau keuntungan-keuntungan seperti kelancaran tugas-tugas
dapat terjamin, biaya-biaya dapat lebih ditekan dan dapat meningkatkan partisipasi
serta pengawasan dapat dilakukan dengan lebih baik.
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa setiap organisasi membutuhkan
organisasi yang efektif agar seluruh kegiatan
dapat diintregasikan kearah
pencapaian atau sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain organisasi tidak
dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam komunikasi tesebut tidak
efektif, padahal kebanyakan organisasi berhasil dengan komunikasi yang efektif.
Meningkatkan produktivitas manusia dalam organisasi tidak hanya
menyangkut penjadwalan pekerjaan dan keterangan yang diperlukan untuk itu,
tetapi juga menyangkut kondisi, iklim, dan suasana kerja.
Salah satu cara dalam meningkatkan produktivitas yaitu dengan car
memperbaiki komunikasi dengan membuatnya lebih efektif secara terus-menerus.
Jadi jelaslah bahwa setiap organisasi memerlukan komunikasi yang efektif agar
seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain, organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi
yang berlangsung dalam organisasi tersebut tidak efektif.
Universitas Sumatera Utara
51
H. Analisis dan Evaluasi
Berikut adalah analisis dan evaluasi tentang komunikasi dan produktivitas
kerja :
Pada PT PLN (Persero) Rayon Medan Kota Komunikasi adalah bentuk
intreraksi antara manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya
sengaja ataupun tidak disengaja, yang dilakukan secara tidak terbatas baik
menggunakan bahasa yang verbal dan non verbal dan juga menggunakan
komunikasi dalam hal ekspresi wajah dan teknologi. Dalam hal ini para pegawai
satu sama lain selalu berkomunikasi antara satu dengan yang lain agar dapat
tercapainya tujuan perusahaan tersebut.Komunikasi verbal yang diterapkan di
PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota meliputi komunikasi tertulis dan lisan.
Komunikasi lisan yang ada di PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota meliputi
langsung bertatap muka, melalui telepon, rapat, dan pengarahan. Komunikasi
tertulis yang ada pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota meliputi surat tugas
kerja dan wewenang, surat keputusan, surat pengumuman, surat balasan/tanggapan
dan sebagainya. Komunikasi verbal yang ada pada PT.PLN (Persero) Rayon
Medan Kota merupakan komunikasi yang baik dan mampu dipertahankan.
Komunikasi nonverbal kurang diterapkan pada PT.PLN (Persero) Rayon
Medan kota karena komunikasi nonverbal bersifat informal, komunikasi nonverbal
ini sangat jarang bila digunakan dilingkungan kantor atau dalam keadaan formal,
karena komunikasi nonverbal ini hanya menggunakan bahasa tubuh dan panca
Universitas Sumatera Utara
52
indera. Biasanya komunikasi nonverbal ini dilakukan oleh staf dan pegawai yang
mempunyai hubungan dekat dan sudah akrab satu sama lain. Dan komunikasi non
verbal yang ada pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan
komunikasi yang kurang baik dikarenakan juga jarang untuk digunakan.
Komunikasi kebawah pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan
informasi dalam komunikasi kebawah mengalir dari tingkatan manajemen puncak
ke manajemen menengah, manajemen yang lebih rendah, dan akhirnya sampai
pada karyawan. Komunikasi ini juga mempunyai fungsi pengarahan, instruksi,
inspirasi dan evaluasi. Contohnya seperti komunikasi dari Manager kepada
Supervisor Transaksi Energi lalu kepada Asisten Pelayanan dan terakhir kepada
karyawan atau anggota bagian Transaksi Energi. Dan komunikasi kebawah yang
ada pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan komunikasi yang
sangat baik, agar para pegawai mampu mengetahui setiap pekerjaan nya dengan
baik.
Komunikasi ke atas pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan
alirannya dalam hirarki wewenang yang lebih rendah ke lebih tinggi. Fungsi
utamanya untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan, keputusan dan
pelaksanaan pekerjaan karyawan pada tingkat yang lebih rendah. Misalnya
komunikasi dari karyawan bagian pelayanan transaksi energi kepada pegawai
bagian asisten pelayanan lalu ke bagian Supervisor Transaksi Energi dan langsung
disampaikan kepada Manajer. Dan komunikasi keatas yang ada pada PT.PLN
Universitas Sumatera Utara
53
(Persero) Rayon Medan Kota merupakan komunikasi yang sangat baik dan mampu
dipertahankan, karena hal ini dapat menjalin kerjasama yang baik antara atasan
dan bawahan.
Komunikasi horizontal pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota
merupakan komunikasi yang dibutuhkan untuk melakukan koordinasi antar unit,
melaksanakan
pekerjaan
secara
bersama.
Komunikasi
ini
dilaksanakan
menyamping ke kiri atau ke kanan. Komunikasi ke samping ini sangat penting
dalam rangka mengkoordinir aktifitas karyawan dan untuk memudahkan interaksi
mereka melaksanakan pekerjaan mereka. Komunikasi ke samping terjadi antara
sesama pegawai dan sesama supervisor. Misalnya antara sesame Supervisor antara
Supervisor Administrasi Umum, Supervisor Transaksi Energi, dan Supervisor
Tekhnik. Dan komunikasi horizontal yang ada pada PT.PLN (Persero) Rayon
Medan Kota merupakan komunikasi yang sangat baik.
Komunikasi secara lisan pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota adalah
komunikasi yang dilakukan secara langsung bertatap muka misalnya anatara
Manajer dan Supervisor saat sedang memperbincangkan tentang satu kagiatan
yang akan dilaksanakan pada perusahaan perusahaan tersebut. Komunikasi jenis
ini tergolong kepada komunikasi aktif, dimana komunikan dapat memberikan
timbal balik secara langsung apabila terjadi ketidakpahaman. Dan komunikasi
secara lisan yang ada pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan
Universitas Sumatera Utara
54
komunikasi yang sangat baik dan mampu dipertahankan, karena komunikasi ini
adalah salah satu komunikasi yang paling penting dan tepat untuk dilakukan.
Komunikasi secara tulisan pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota
merupakan tergolong komunikasi tidak lagsung, misalnya berupa surat keputusan,
memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, surat perintah kerja,
dan sebagainya. Contohnya adalah komunikasi yang dilakukan dari Seorang
Manajer saat akan memberikan perintah kerja kepada salah satu pegawai nya pada
bagian Junior Ananyst Akuntansi untuk melakukan Diklat demi tercapainya tujuan
perusahaan tersebut. Dan komunikasi secara tulisan yang ada pada PT.PLN
(Persero) Rayon Medan Kota merupakan komunikasi yang baik dan dapat
dijalankan dengan tepat.
Komunikasi internal di PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota merupakan
proses komunikasi yang berwujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi
kelompok. Proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang
terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan
bawahan, dan antara sesama bawahan. Contohnya komunikasi yang dilakukan
anatara Manajer dengan salah satu Supervisor dan Pegawai bagian peayanan
dengan pegawai pada bagian keuangan, yang dilakukan demi kepentingan
perusahaan tersebut. Dan komunikasi internal yang ada pada PT.PLN (Persero)
Rayon Medan Kota merupakan komunikasi yang sangat baik dan sangat tepat
Universitas Sumatera Utara
55
untuk dilakukan, karena komunikasi ini merupakan inti dari keberhasilan
perusahaan tersebut.
Pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota komunikasi eksternal lebih
banyak dilakukan oleh Supervisor misalnya Supervisor dari bagian Administrasi
Umum. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan/Manajer hanyalah terbatas pada
hal-hal yang dianggap sangat penting saja. Contoh komunikasi eksternal seperti
yang dilakukan dengan PT PLN (Persero) Medan Kota, Medan Selatan, Medan
Marelan, Wilayah SUMUT, serta instansi-instansi pemerintah dan perusahaan
swasta lainnya. Komunikasi eksternal ini harus tetap terjalin dengan baik dan hal
ini juga tidak luput dari komunikasi yang dilakukan oleh pihak instansi, khusus
nya Direktur dan manajer. Dan komunikasi eksternal yang ada pada PT.PLN
(Persero) Rayon Medan Kota merupakan komunikasi yang sangat baik.
Pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota, kesehatan jasmani dan rohani
para staf dan pegawai sangat diperhatikan, sebab staf dan pegawai yang sehat akan
dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Staf dan pegawai PT.PLN (Persero)
Rayon Medan Kota berhak untuk melaukan pengobatan pada poliklinik yang
disediakan oeh PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota dan juga untuk para pegawai
dapat melaukan cek kesehatan dan melakukan pengobatan pada salah satu Rumah
sakit swasta karena ha tersebut sudah ditetapkan oleh instansi tersebut. Dan pada
PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota kesehatan jasmani dan rohani para pegawai
sangat diperhatikan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
56
Pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota memiliki manajer dan juga
supervisor pada bagian administrasi umum, transaksi energi, dan tekhnik yang
memotivasi, mengarahkan, dan menggerakkan bawahannya agar dapat bekerja
dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya. Pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota Manajer dan para
supervisor sangat baik dan tepat dalam menjalankan tanggung jawabnya.
Motivasi juga merupakan faktor utaman pendukung tingginya produktivitas
kerja staf dan pegawai pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota yang memiliki
motivasi yang tinggi, tentu saja produktivitas kerjanya akan meningkat dan tentu
saja hal ini dapat memberikan semangat bagi para pegawai sehingga mereka dapat
mencapai tujuan perusahaan dengan tepat dan cepat. Dan pada PT.PLN (Persero)
Rayon Medan Kota manaher dan supervisor sangat baik dan tepat dalam
memberikan motivasi kerja bagim para pegawai dan karyawanya. Dan pada
PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota Manajer dan para supervisor sangat
memberikan aura positif bagi para pegawai agar selalu semangat dab bertanggung
jawab untuk mengerjakan pekerjaan mereka.
Pengukuran produktivitas atau penilaian prestasi kerja para karyawan pada
PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota dilakukan oleh manager. Adapun ha-hal
yang dinilai atas diri karyawan adalah hal-hal yang dapat mendorong produktivitas
atau prestasi kerja setiap karyawan, seperti kesetiaan ataupun loyalitas karyawan,
kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, dedikasi dan partisipasi karyawan dan
Universitas Sumatera Utara
57
perusahaan. Dan pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota Manajer sangat teliti
dalam mengukur dan menilai pekerjaan para pegawainya, dalam hali ini Manajer
melakukan dengan sangat baik dan selalu dilakukan dengan teliti.
Universitas Sumatera Utara
58
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bagian akhir dari pembahasan ini akan menguraikan kesimpulan yang
berdasarkan atas rumusan masalah yang dibahas pada bab-bab terdahulu tentang
peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai dan
karyawan pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan kota, kesimpulan-kesimpulan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sistem komunikasi yang yang digunakan pada PT.PLN (Persero) Rayon
Medan Kota yaitu sistem komunikasi dua arah. Komunikasi yang terjadi
meliput i vertikal dan horizontal.
2. Komunikasi mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatkan
kinerja kerja pegawai dan karyawan pada PT.PLN (Persero) Rayon Medan
Kota. Hal ini dapat dilihat dari komunikasi yang dilakukan dengan baik oleh
manajer, supervisor, pegawai, dan para karyawan. Dengan komunikasi yang
baik pula, maka tujuan dari PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota dapat
tercapai secara efektif dan efisien.
3. Pengukuran produktivitas atau penilaian prestasi kerja yang dilakukan oleh
Manager selalu di terapkan pada setiap karyawan pada PT. PLN (Persero)
Rayon Medan Kota.
58
Universitas Sumatera Utara
Download