BADAN PEMERIKSA KEUANGAN AUDIT DANA SUBSIDI DI

advertisement
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN AUDIT DANA SUBSIDI DI BADAN USAHA
MILIK NEGARA
www.hukumonline.com
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada semester I Tahun Anggaran (TA) 2013
melakukan audit atau pemeriksaan i atas dana subsidi atau Public Service Obligation (PSO) di
lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BPK juga telah mengoreksi perhitungan
subsidi/PSO pada TA 2012 senilai Rp9,03 triliun. Dengan demikian total subsidi yang harus
dibayar pemerintah turun dari Rp378,32 triliun menjadi Rp369,29 triliun. Siaran pers Biro
Humas dan Luar Negeri BPK yang diterima di Jakarta, menyebutkan hal tersebut. Pada semester
I TA 2013, BPK telah melakukan pemeriksaan atas dana subsidi pada 10 entitas di lingkungan
BUMN.
Menurut BPK, selain mengelola aset negara ii, beberapa BUMN juga merupakan
pelaksana program subsidi/PSO pemerintah untuk energi, pupuk, beras, dan PSO. BUMN
merupakan perusahaan yang seluruh atau sebagian besar modal mereka berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan dan punya kewajiban untuk menetapkan suatu sistem pengendalian
internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset perusahaan. Di samping itu, BUMN
harus dapat mengelola risiko usaha dalam setiap pengambilan keputusan/tindakan mengingat
dalam era globalisasi terjadi perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat. BUMN dituntut
untuk tetap bisa bersaing baik di dalam negeri maupun di pasar internasional.
Karena itu, direksi BUMN wajib merancang dan menerapkan sistem pengendalian
internal yang efektif dan mengelola risiko perusahaan secara terpadu yang merupakan bagian
dari pelaksanaan program Good Corporate Governance (GCG). Selain untuk para pengelola
BUMN, pemahaman terhadap rancangan dan efektivitas penerapan sistem pengendalian internal
dan pengelolaan risiko perusahaan menjadi suatu keharusan bagi para auditor internal dan
auditor eksternal.
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum
Sumber Berita:
metrotvnews.com tanggal 13 Desember 2013
rimanews.com tanggal 13 Desember 2013
Public Service Obligation (PSO) atau Kewajiban Pelayanan Publik
 Public Service Obligation (PSO) atau Kewajiban pelayanan publik adalah biaya yang harus
dikeluarkan oleh negara akibat disparitas/perbedaan harga pasar dengan harga atas produk/jasa
tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin.
 Pasal 66 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN menyebutkan bahwa
pemerintah dapat memberikan penugasan khusus kepada BUMN untuk menyelenggarakan fungsi
kemanfaatan umum dengan tetap memperhatikan maksud dan tujuan kegiatan BUMN.
 Pemberian subsidi dalam rangka penugasan pelayanan umum yang sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2003 baru diberikan sejak tahun 2004.
 BUMN yang mendapat penugasan tersebut adalah BUMN yang bergerak di bidang transportasi dan
komunikasi seperti PT Kereta Api (Persero), PT POS Indonesia (Persero), PT Pelayaran Nasional
Indonesia (Persero), dan PT TVRI.
i
Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif,
dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan
informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara.
ii
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan
yang diperlukan untuk penyedia jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan
sejarah dan budaya.
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum
Download