BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State Of The Art ) Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State Of The Art ) No 1. Judul Penelitian Teori Metodologi REALITY -Uses TELEVISION Gratifications USES AND GRATIFICAT ION -Televisi and Kualitatif Penjelasan dan Penelitian Hasil Penelitian Saat Ini Studi ini PENGARUH menemukan lima PEMBAWA faktor yang ACARA menjelaskan program TALKSHOW preferensi KICK ANDY pilihan: identifikasi TERHADAP Motivations for Viewing Reality Television: dengan MINAT pribadi yanng MENONTON. karakter nyata, hiburan, perubahan suasana A Uses and hati, menghabiskan Gratifications waktu, Analysis partisipasi dan utama sistematis mengidentifikasi pola metode kuantitatif riset berusaha untuk secara menggunakan penelitian perwakilan. Pertanyaan Penelitian ini dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif Reality menonton TV dan untuk Teori yang melihat Reality Tv digunakan motivasi dalam dan penggunaan gratifikasi -Teori No Judul Penelitian Teori Metodologi Penjelasan dan Penelitian Hasil Penelitian Saat Ini paradigma. Analisis Komunikasi tambahan berusaha -Teori untuk mengidentifikasi hubungan antara Komunikasi Massa Reality TV afinitas -Media Massa dan motif. -Televisi Teori Khusus Uses and Gratifications Teknik Pengumpulan Data dengan menggunakan Kuesioner Teknik Analisis Data -Analisis Kuantitatif -Uji Reabilitas -Uji Korelasi -Uji Validitas Judul No Penelitian Teori Metodologi Penjelasan dan Penelitian Hasil Penelitian Saat Ini - Uji Regresi Linear sederhana 2. PENGARUH -Televisi Kuantitatif PROGRAM nilai korelasi antara - Talk Show ACARA TALK SHOW - Program “SHOW - Uses and IMAH” TERHADAP Berdasarkan output Gratification Program “Show Imah” di Trans Tv (X) terhadap minat menonton Mahasiswa Bina MINAT Nusantara Marketing MENONTON Komunikasi 2015 MAHASISW (Y) r A 0,853, dengan NUSANTAR tingkat signifikan A sebesar 0,000, MARKETIN karena nilai G signifikasi KOMUNIKA maka SI 2015 menunjukan terdapat BINA sebesar = <0,05 hal ini hubungan yang kuat Rizka Haqiqi ( dan 2013 ) positif antara Program Show Imah di Trans Tv (X) terhadap minat menonton. 3. PENGARUH -Uses and Kuantitatif GAYA Gratification Berdasarkan penjelasan dari data PENYAMPAI dapat ersebut AN disimplkan bahwa Judul No Teori Penelitian Penjelasan dan Penelitian Hasil Penelitian Saat Ini sebagian besar TALK SHOW responden setuju “HITAM bahwa PRESENTER PUTIH” DI TRANS 7 - Televisi Metodologi presenter Talk Show Hitam Putih memiliki cara TERHADAP berbicara yang baik MINAT dan MENONTON gangguan pada PERIODE 21 pesan yang MARET 2012 disampaikannya. ( Cara STUDI tidak ada berbicara TERHADAP presenter sangat MAHASISW penting dalam A menarik minat UNIVERSIT penonton untuk Y menonton Talk Show BINA NUSANTAR Hitam Putih karena A JURUSAN cara berbicara yang KOMUNIKA baik SI menimbulkan reaksi PEMASARA positif N penonton. ANGKATAN 2011 JAKARTA BARAT CLARA ALVIONITA (2012) akan dari Judul No 4. Penelitian PENGARUH Teori -Komunikasi MANTAB” Kuantitatif Penjelasan dan Penelitian Hasil Penelitian Saat Ini Dari hasil penelitian yang telah dilakukan PROGRAM “PAS Metodologi - Televisi - Talkshow dengan menggunakan DI TRANS 7 software TERHADAP menngenai program MINAT Pas MENONTON Minat . diketahui bahwa seberapa besar pengaruh dari ONGKY CIPTA RAMADHAN ( 2012) SPSS, Mantab dan menonton, variabel bebas ( Program Pas Mantab) terhadap variabel terikat (minat menonton). Dari hasil analisis pengaruh antara variabel program Pas Mantab terhadap variabel minat menonton, dapat diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 39,8%. Sedangkan sisanya 60,2 dipengaruhi oleh variabel lainnya. Hal ini No Judul Teori Penelitian Metodologi Penjelasan dan Penelitian Hasil Penelitian Saat Ini berarti semakin tinggi tingkat program Pas Mantab, maka akan semakin tinggi pula minat menonton. 5. THE -Talkshow INITIATING percakapan - ACTS PRODUCED BT THE Biasanya Komunikasi acara dalam “Talkshow” antara bintang tamu dan pembawa acara HOST AND direncakan RESPONDI kasar sebelumnya. NG Pembawa ACTS secara acara PRODUCED biasanya BY mengajukan THE GUEST IN pertanyaan atay TALKSHO memberikan W komentar – komentar dan kemudian bintang AYLANDA DWI tamu NUGROHO & LANI SETYOWA TI (2005) akan memberikan respon berupa atau yang jawaban penjelasan lebih jauh. Data – data dari artikel ini diambil dari tiga sebuah episode acara Judul No Teori Penelitian Metodologi Penjelasan dan Penelitian Hasil Penelitian Saat Ini “Talkshow:Pro dan Kontra” yang ditayangkan distasiun televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Artikel ini menganalisa tindakan-tindakan inisiatif dari pembawa acara dengan menggunakan kategori yang diajukan oleh Tsui (1994) dan respon yang diberikan oleh bintang tamu dengan menggunakan klasifikasi Stenstrom (1994) 2.2 Landasan Konseptual 2.2.1 Teori Komunikasi Definisi komunikasi menurut Schramm tampak lebih cenderung mengarah pada sejauh mana keefektifan proses berbagai antar pelaku komunikasi Schramm melihat sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berhasil melahirkan kesepahaman antara sumber (source) kebersamaan dengan (commonness), penerima (audience)-nya. Menurutnya, sebuah komunikasi akan benar-benar efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain persis sama seperti apa yang dikehendaki oleh penyampai. Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain yang pada gilirannya akan tiba saling pengertian. ( Rogers dan Kincaid dalam Cangara, 2004:19) Ada 2 bentuk komunikasi : 1. Komunikasi verbal (dengan kata-kata) Komunikasi verbal (lisan) boleh didefinisikan sebagai proses komunikasi yang melibatkan percakapan untuk menyampaikan pesan kepada penerima. 2. komunikasi non verbal ( dengan gerak tubuh ) Komunikasi non- verbal adalah proses komunikasi dimana disampaikan tanpa menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi non-verbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh , ekspresi wajah dan pandangan mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya. Simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, gaya emosi dan gaya bicara. ( Dani Vardiansyah, 2008:36) 2.2.1.1 Unsur – Unsur Komunikasi Pendapat Harold Lasswell menurut Deddy Mulyana ( 2009 : 147 – 148 ) menggambarkan unsur – unsur komunikasi sebagai berikut : a. Sumber (Who) Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh menjadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan suatu Negara. Dalam menyampaikan informasi, sumber harus mengubah apa yang ada dalam pikiran dan perasaannya ke dalam symbol verbal dan Non – Verbal sehingga dapat dipahami oleh penerima pesan. Sumber disebut juga sebagai komunikator. b. Pesan ( Says What ) Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima pesan, dapat berupa verbal ataupun non verbal yang mewakili perasaan, nilai gagasan dan pikiran sumber. c. Saluran atau Media ( In Which Channel ) Saluran atau media merupakan alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Media dapat berupa media cetak ( surat kabar, majalah ) dan media elektronik ( radio, televisi ) atau dapat juga secara langsung ( tatap muka ) d. Penerima ( To Whom ) Penerima ( reciever ) sering juga disebut sasaran atau tujuan ( Destination ), komunikan ( communicate), penyandi – balik ( decoder ) atau khalayak ( Audience ), pendengar ( listener ), penafsir ( interpreter ), ialah orang yang menerima pesan verbal dan nonverbal dari sumber yang menjadi suatu gagasan yang dipahami. e. Efek ( With What Effect?) Efek adalah apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut. Efek tersebut misalnya penambahan pengetahuan ( dari tidak tahu menjadi tahu ), terhibur, perubahan sikap ( dari tidak mau membeli jadi ingin membeli, dari tidak berminat menjadi berminat ) Dari unsur – unsur komunikasi tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa unsur yang diperlukan dalam komunikasi adalah sumber, pesan, media, penerima pesan, efek, serta gangguan dalam penyampaian pesan tersebut. Apabila dijabarkan kedalam pengaruh pembawaan presenter tayangan Talkshow Kick Andy terhadap minat menonton dengan upaya komunikasi yang diberikan, maka dapat di simpulkan sebagai berikut : a. Pesan atau message merupakan sesuatu yang dilakukan oleh seorang presenter melalui teknik gaya bicara yang mudah dimengerti dan diterima oleh khalayaknya guna pesan yang diberikan diterima baik oleh audience. b. Sebagai komunikator, seorang presenter haruslah mempunyai kemampuan dalam menyampaikan dan membawakan suatu program acara dan bertindak sebagai orang yang memiliki kuasa atas acara yang dibawakannya. c. Media merupakan sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau sebagai perantara antara komunikator dengan komunikannya. Dalam tayangan Kick Andy media yang digunakan adalah media televisi, dimana komunikator dengan komunikan bertatapan langsung dan disaksikan oleh penonton yang hadir langsung di studio. d. Efek, response yang ditimbulkan stimulus ( pesan ) dapat merubah sikap yaitu timbulnya perasaan suka atau minat untuk menyaksikan tayangan Takshow Kick Andy yang mendorong komunikan untuk menonton acara tersebut, yang pada akhirnya diwujudkan dengan tindakan komunikan untuk menonton Talkshow Kick Andy. e. Penerima disebut juga dengan tujuan atau sasaran yang menjadi sasaran untuk menonton tayangan Talkshow Kick Andy adalah warga Perum Taman Galaxy, Pulo Sirih Timur, Bekasi. 2.2.1.2 Model Komunikasi Dalam penelitian ini, model komunikasi yang digunakan peneliti adalah model komniaksi Berlo yang diperkenalkan pertama kali oleh David K. Berlo pada tahun 1960. Model ini dikenal dengan nama SMCR, Kepanjangan dari Source (sumber ), Message (pesan), Channel (saluran), dan Receiver (penerima). Message Source Channel Reciever Gambar 2.1 Model Komunikasi Sumber : Mulyana (2009:163) Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa Source merupakan sumber informasi atau pihak yang menciptakan pesan baik seseorang atau kelompok. Peran seorang Andy F Noya sebagai presenter dalam Talkshow “Kick Andy” sebagai Source atau sumber yang menyampaikan informasi atau pesan melalui media kepada penerima atau Audience. Channel yang digunakan adalah media massa itu sendiri yakni Metro Tv sebagai media partner yang digunakan untuk penayangan program “Kick Andy”. Reciever adalah seseorang atau kelompok yang menjadi sasaran komunikasi, yaitu Audience yang hadir didalam studio maupun yang berada di luar studio. Salah satu kelebihan model Berlo adalah model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis. Model ini juga bersifat heuristik ( merangsang penelitian ) karena memiliki unsur yang penting dalam proses komunikasi. Model komuniaksi seperti ini digunakan untuk meneliti bagaimana suatu pesan itu tersampaikan pada penerima informasi. 2.2.2 Teori Komunikasi Massa Komunikasi Massa adalah berkomunikasi dengan massa (audience atau khalayak sasaran). Massa di sini dimaksudkan sebagai penerima pesan yang memiliki status sosial dan ekonomi heterogen satu sama lainnya. Dalam kehidupannya pasti berinteraksi dengan manusia lainnya dengan media atau saluran apapun dan terkadang interaksi tersebut menghasilkan suatu efek atau gejala lain. Maka dari itu komunikasi dan masyarakat tidak dapat dipisahkan, dan oleh karena itu komunikasi massa muncul. Komunikasi Massa menurut Ardianto dan Komala mengatakan, komunikasi melalui media yang disampaikan kepada massa (lebih dari satu orang). Komunikasi berasal dari literatur Inggris, media of mass communication. Massa disini menunjuk khalayak, audience, penonton, pemirsa, pendengar atau pembaca ( Ardianto & Komala, 2005 ) Ciri komuniaksi massa ditentukan oleh sifat unsur – unsur yang dicakupnya, yakni sifat komunikator dan sifat efek. Fungsi komunikasi massa menurut Dominick ( 2001) (Elvinaro, Lukita, & Siti 2007 : 14 ) 1. Surveillance ( Pengawasan ) Fungsi komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama: a. Pengawasan Peringatan. Fungsi pengawasan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dan bencana alam, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Tayangan seperti ini dapat menjadi sebuah ancaman. Sebuah stasiun televisi mengelola program untuk menayangkan sebuah peringatan atau menayangkannya dalam jangka panjang. b. pengawasan instrumental. Penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. 2. interpretation ( Penafsiran ) Fungsi penafsiran hampir sama dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. 3. linkage ( Pertalian ) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage ( Pertalian ) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. 4. Transmission of Value ( Penyebaran Nilai – Nilai ) Fungsi ini mengacu kepada cara dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa mewakili gambaran masyarakat. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan. 5. Entertaiment ( Hiburan ) Penyebarluasan sinyal, sinyal, symbol, suara dan citra dari drama, tari, kesenian, kesusastraan, musik, komedi, olahraga dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan kelompok individu. Sebagai mana diketahui bahwa komunikasi selalu berhubungan dengan media massa, khalayak banyak. Segala yang berubungan dengan komunikasi dan massa. Akan selalu melibatkan 2.2.2.1 Efek Komunikasi Massa Efek komunikasi merupakan suatu perubahan yang terjadi di dalam diri penerima, karena menerima pesan-pesan komunikasi dari suatu sumber. Perubahan ini meliputi perubahan sikap dan perilaku yang nyata. Komunikasi dikatakan efektif apabila ia menghasilkan efek – efek atau perubahan – perubahan sebagai yang diharapkan oleh sumber seperti pengetahuan, sikap, perilaku atau ketiganya. Perubahan – perubahan terhadap penerima di terima sebagai umpan balik. 2.2.2.2 Jenis – Jenis Efek Efek komunikasi massa menurut Keith Stamn dan John E Bowes (1990) membagi menjadi 2 bagian dasar yaitu : Pertama, Efek primer meliputi terpaan, perhatian dan pemahaman. Kedua, Efek Sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif ( perubahan pengetahuan dan sikap ), dan perubahan perilaku ( menerima dan memilih ). Efek diketahui melalui tanggapan khalayak yang digunakan sebagai umpan balik. Efek komunikasi massa merupakan kegiatan atau upaya komunikasi yang dilakukan oleh sumber guna memberikan akibat atau hasil yang terjadi di dalam diri penerima yang sesuai dengan keinginan sumber ( Nurudin, 2009 ) a. Primer Komunikasi massa dapat memperngaruhi sikap seseorang dan membentuk sikap seseorang. Media pula yang menentukan pembentukan citra karena sumber informasi dalam pembentukan citra berasal dari media. b. Sekunder ( kognatif ) Efek sekunder lebih menyangkut pada kesadaran dan pengetahuan. Menjadi tahu, sadar, ingat dan kenal c. Perubahan Perilaku Efek perubahan perilaku yang dihasilkan oleh penerima menjadi sama atau bahkan berbeda sama sekali dengan apa yang dikomunikasikan. 2.2.2.2.1 Efek Primer Dalam komunikasi massa terdapat efek komunikasi yang nyata dan jelas. Jika dalam kehidupan kita sehari – hari tidak bisa lepas dari media massa, berati efek yang ditimbulkan nyata terjadi. Secara sederhana efek primer terjadi ketika ada orang mengatakan telah terjadi proses komunikasi terhadap objek yang dilihatnya. Yang termasuk di dalam efek sekunder itu adalah perilaku penerima yang ada di bawah kontrol langsung komunikator. 2.2.2.2.2 Efek Sekunder Efek Kegunaan dan Kepuasan ( Uses dan Gratifications Theory ) Ada banyak efek yang ditimbulkan oleh saluran komunikasi massa, tetapi dalam efek sekunder untuk melihat kekuatan pengaruh komunikasi. Katz, Blumer & Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori Uses and Gratifications, yaitu : a. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. b. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak. c. Media massa harus bersaing dengan sumber – sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung pada perilaku khalayak yang bersangkutan. d. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi – situasi tertentu. e. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. Uses and Gratificatons model meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan arapan tertentu dari media massa atau sumber – sumber lain ( atau keterlibatan pada kegiatan lain) dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan. ( Elvinaro, Lukita, Siti : 2007 ) 2.2.2.3 Ciri – Ciri Komunikasi Massa 1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang melaikan kumpulan orang. Artinya adalah gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud adalah menyerupai sebuah sistem. Sebagaimana kita tahu, sistem itu adalah sekelompok orang, pedoman dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat suatu keputusan untuk mencapai suatu kesepakatan dan saling pengertian satu dengan yang lain dan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi. Komunikator dalam komunikasi massa merupakan lembaga karena elemen utama komunikasi massa adalah media massa. Media massa hanya bisa muncul karena gabungan kerja sama dengan beberapa orang. Hal demikian berbeda dengan bentuk komunikasi lain, misalnya komunikasi memiliki inisiatif sendiri ketika mengadakan komunikasi tanpa aturan seperti yang di isyaratkan dalam komunikasi massa. Dengan demikian, komunikator dalam setidaknya mempunyai ciri sebagai berikut ; A. Kumpulan Individu komunikasi massa B. Dalam berkomunikasi individu - individu itu terbatasi perannya dengan sistem dalam media massa. C. pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan bukan atas nama pribadi D. Pesan yang dikemukakan oleh komunikator biasanya untuk mencapai keuntungan atau mendapatkan laba secara ekonomis. (Elvinaro, Lukita, Siti : 2007) 2. Komunikan dalam Komuniakasi Massa bersifat Heterogen Humber Blumer (1939) pernah memberikan ciri tentang karakteristik dari audience atau komunikan secara berikut : - Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia mempunyai heterogenitas kompisisi atau susunan. Jika ditinjau dari asalnya, mereka berasal dari berbagai kelompok masyarakat. - Berisi individu – individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain. Di samping itu, antar individu tidak berinteraksi satu sama lain secara langsung. - Mereka tidak mempunyai kepemimpinan satu sama lain secara langsung. Jadi, semakin jelas sifat heterogen yang melekat pada diri komunikan. Dari Karakteristik Blumer tersebut ada beberapa hal yang perlu dijelaskan. Bagaimana mungkin ketika antar keluarga dan antar kota tetapi sama – sama melihat ketika menonton acara televisi tertentu. Jadi karakteristik ini harus di pahami secara luas bukan sempit karena lebih banyak yang tidak dikenal di bandingkan dengan yang kita kenal. 3. Pesannya Bersifat Umum Pesan – pesan dalam komunikasi massa tidak di tunjukan kepada satu orang lain atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan – pesannya di tunjukan kepada khalayak yang banyak. Oleh karena itu, pesan – pesan yang di ungkapkan tidak boleh bersifat khusus. Khusus ini dimaksud tidak disengaja hanya untuk golongan tertentu. 4. Komunikasinya Berlangsung Hanya Satu Arah Dalam media cetak atau koran, komunikasi hanya berjalan satu arah, kita tidak dapat memberikan respon langsung kepada komunikatornya. Atau media massa yang bersangkutan. Kalaupun bisa tidak secara langsung, melainkan dengan mengirimkan surat pembaca. Jadi komunikasi hanya berjalan akan memberi feedback yang sifatnya tertunda atau secara tidak langsung 5. Komunikasi massa Menimbulkan Keserempakan Media televisi merupakan sarana informasi yang hampir seluruh masyarakat dunia memilikinya, dimana acara atau program televisi menyebarkan informasi secara tidak langsung dan serempak yang di terima oleh jutaan orang yang sedang menonton televisi. Hal ini merupakan ciri komunikasi massa yang sesungguhnya. Bahwa dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan – pesannya. Serempak berati khalayak bisa menikmati media massa tersebut secara bersamaan. Berbeda dengan media cetak, media cetak juga merupakan salah satu media massa, surat kabar memiliki perbedaan waktu yang relatif dimana hal ini merupakan permasalahan teknis karena hanya perbedaan waktu ketika harus sampai ke masyarakat. Namun tetap harapan komunikator dalam komunikasi massa pesan tetap ingin di nikmati secara bersamaan oleh para pembacanya. 6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis Media massa dalam penyiaran pesan kepada khalayak sangat membutuhkan penyiaran secara teknis. Peralatan yang di maksud adalah pemancar untuk media elektronik ( televisi dan radio ). Televisi di sebut media massa yang sangat kita kenal saat ini juga tidak terlepas dari kekuatan media pemancar. Peralatan teknis merupakan sebuah keniscayaan yang sangat di butuhkan media massa. Tidak lain agar pemancaran atau penyebaran pesannya bisa lebih cepat dan serentak kepada khalayak yang tersebar. 7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper Gatekeeper yang sering di sebut dengan penapis informasi / palang / pintu penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas, agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah di pahami. Intinya Gatekeeper, merupakan pihak yang ikut menentukan pengemasan sebuah pesan dari media massa. Semakin kompleks sistem media yang dimiliki, semakin banyak pula Gatekeeping (pemalang pintu atau penampisan informasi yang dilakukan ). Baik buruknya dampak pesan yang disampaikan dan di sebarkan pun tergantung pada fungsi penapisan informasi atau gatekeeper. 2.2.2.4 Karakteristik Komunikasi Massa Karakteristik yang paling penting dari komunikasi massa adalah bersifat satu arah, sebagian televisi atau radio cenderung masih ada yang mengadakan dialog interaktif yang melihat khalayak secara langsung. Dalam komunikasi massa, umpan balik relative tidak ada atau bersifat tunda. Komunikator cenderung sulit mengetahui umpan balik komunikan dengan segera, untuk mengetahuinya maka biasanya survei dilakukan survei atau penelitian. Karakteristik komunikasi massa, menurut Sasa Djuarsa dalam bukunya Manusia Komunikasi, Komunikasi Massa ( 2008 ) menyebutkan dalam enam aspek : a. Adanya suatu organisasi yang kompleks dan formal dalam tugas pengirim pesan b. Adanya khalayak luas dan heterogen. c. Isi pesan tidak harus bersifat umum dan tidak bersifat pribadi ( rahasia) d. Komunikasi dilakukan dengan massa atau khalayak yang sangat heterogen dalam tingkat pendidikan, keadaan sosial, ekonomi, dan kebudayaan. e. Setiap pesan mengalami control social dalam arti murni, yaitu nilai banyak orang dengan latar belakang, taraf pendidikan dan adanya cerna di masyarakat f. Sifat hubungan antara komunikator dan komunikan ialah anonim. 2.2.2.5 Proses Komunikasi Massa Proses komunikasi massa dapat dibahas dengan model Source – Message – Channel – Response – Effect ( S-M-C-R-E ) ( Wiryanto, 2004). Dalam pembahasan ini menitik beratkan pada bagaimana sebuha media komunikasi mencapai dan dapat mempengaruhi khalayaknya. Model ini mengikuti formula C-R-E. Tujuan ini menitik beratkan pada bagaimana tanggapan atau efek yang di terima oleh audience yang di berikan oleh media massa. Bagan model C-R-E dapat dilihat dibawah ini Pesan – pesan Media Massa : Ultimate Audience Efek Gambar 2.2 Bagan model C-R-E Dari bagan yang dijelaskan tampak pengertian proses komunikasi massa dalam artian yang sempit. Proses yang ditunjukan hanya berupa penyampaian pesan media kepada khalayak. Dengan bantuan model ini kita akan memusatkan perhatian pada aliran pesan – pesan komunikasi massa sejak disebarluaskan melalui media massa hingga memperoleh efek dari khalayak massa. 2.2.3 Media Massa Media massa ( mass media ) merupakan berbagai macam media atau wahana untuk berkomunikasi massa seperti pers, secara sempit diartikan sebagai surat kabar, sedangkan secara luas sebagai media pemberitahuan, media eletronik seperti televisi, radio, bioskop yang mampu menjankau masyarakat secara luas. ( Jefkins, 2004: 420) Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian informasi dari sumber kepada penerima dengan menggunakan alat komunikasi ( Canggara, 2003 ) Media massa telah menjadi sumber dominina bagi setiap individu untuk memperoleh gambaran realita sosial. Selain informasi dan edukasi, media berfungsi sebagai kontrol sosial. Media massa pada dasarnya terbagi menjadi 2 kategori, yakni media konvensional dan media elektronik. 1. Media Konvensional Media konvensional merupakan media cetak seperti koran, majalah, poster, buletin dan lain-lain. Fungsi yang paling menonjol pada media cetak adalah informasi 2. Media Elektronik Media Elektronik merupakn media massa yang menggunakan alat elektronik, yaitu : - Radio Radio memulai perkembangan siarannya lebih awal dari televisi. Radi bersifat dengan mengandalkan kemampuan suara dan bunyi. Walaupun hanya bersifat audotif, radio memiliki pendengarannya sendiri, karena pendekatan radio terhadap pendengarannya terjadi secara dekat dan personal. - Televisi Televisi merupakan media telekomunikasi yang digunakan sebagai alat untuk memancarkan dan menerima gambar bergerak serta suara, maka televisi diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dengan jarak jauh. - Internet Internet merupakan media massa elektronik yang dapat diakses deimana saja, internet adalah jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET ( Asvance Research Project Agency Network ). Departement tersebut mendemonstrasikan bagaimana internet dengan Hardware dan Software komputer yang berbasis UNIX, dengan internet kita dapat melakukan kkomunikasi dalam jarak yang tidak terhingga. Jumlah pengguna internet yang semakin meluas pada akhirnya melahirkan media massa lainnya pun saat ini dapat terintregasi dengan internet, maka dari itu internet memiliki pengaruh yang besar atas ilmu pengetahuan dan pandangan dunia. Internet telah menjadi media massa yang berpengaruh. 2.2.3.1 Karakteristik Media Massa Karakteristik media massa menurut Canggara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi ( 2003: 134-135), adalah : 1. Bersifat melembaga, artinya pihakyang mengelola media terdiri dari banyak orang mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyampaian informasi 2. Bersifat stau arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau terjadi reaksi, biasanya memerlukan waktu dan tertunda. 3. Meluas dan serempak, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama. 4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, surat kabar, mejalah dan sejenisnya. 5. Bersifat terbuka, artinya pesan yang diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, kelas sosial, dan suku bangsa. 2.2.4 Televisi Televisi adalah sebuag media elektronik telekomunikasi terkenal sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang hitam putih maupun berwarna, “Televisi” juga dapat diartikan sebagai kotak televisi. Kata “Televisi” merupakan gabungan dari tele (jauh) yang berasal dari bahasa Yunani dan visio (pengelihatan) yang berasal dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak yang jauh. Penemuan televisi disejarahkan dengan penemuan roda, akren penemuan ini mampu mengubah dunia. Di Indonesia “Televisi” secara tidak formal di sebut dengan TV, tivi, atau tipi. 2.2.4.1 Karakteristik Televisi Televisi merupakan stimulasi alat indra, dalam radio siaran, surat kabar, dan majalah hanya satu alat indra yang mendapatkan stimulus. Berikut adalah karakteristi menurut Elvinaro, Lukito, Siti : 2007 dalam bukunya Komunikasi Massa. 1. Audiovisual Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat dilihat dan di dengarkan (Audiovisual). Maka khalayak televisi dapat melihat gambar bergerak dan suara yang secara bersamaan. Harus ada kesesuaian yang harmonis antara gambar dan kata – kata. 2. Berpikir dalam gambar Ada tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah visualisasi (visualisation), yakni menerjemahkan kata – kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Tahap kedua adalah penggambaran (picturization) merangkai gambar sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. 3. Pengoprasian Lebih Kompleks Pengoprasian televisi siaran lebih kompleks karena melibatkan banyak orang dalam proses pembuatannya. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan membutuhkan sumber daya manusia yang terampil dalam pengoprasiannya. 2.2.4.2 Fungsi Televisi Fungsi televisi sama dengan fungsi media lainnya, yakni memberi informasi, mendidik, menghibur lebih dominan. Umumnya fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi. Tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi. 2.2.4.3 Program Televisi Program atau acara televisi yang disajikan adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipacarkan oleh stasiun televisi tersebut. Program dapat disamakan dengan produk atau barang atau pelayanan yang dijual kepada pihak lain. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang, sehingga mereka bersedia mengikutinya. 2.2.4.4 Jenis Program Televisi Morissan (2005 :100) mengelompokan berbagai jenis program menjadi dua bagian berdasarkan jenisnyya, yaitu : 1. Program informasi (berita) yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu : a. Berita Keras ( Hard News ) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan. b. Berita lunak ( soft news ) yang merupakan kombinasi dari fakta, gossip, dan opini seperti halnya talk show. 2. Program hiburan (entertaiment) yang dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu: a. Musik b. Drama permainan ( game show ) c. Pertunjukan ( variety show ) 2.2.5 Talk Show Talk show merupakan program yang menjadi kegemaran dalam setiap stasiun televisi. Berbagai macama program talk show di hadirkan hampir dengan konsep yang sama di beberapa statsiun televisi. Program talk show dulu dianggap sebagai program yang formal dengan konsep serius dan membahas soal politik, atau isu agama, dan budaya. Sekarang ini talk show mengalami pergeseran konsep, dari konsep acara yang serius, kini talk show menghadirkan topik yang ringan, isu – isu artis, film, dan prasangka – prasangka yang sedang menjadi fenomena di masyarakat. Narasumber yang di hadirkan berbagai ragam, dari kalangan artis, politisi, hingga masyarakat awam. Talk show memiliki cara sendiri agar mendapat perhatian dari masyarakatnya. Dengan menghadirkan bintang yang sedang menjadi perbincangan, isu – isu hangat, menjadikan talk show semakin berkembang dan banyak di gemari. Banyak media televisi menyajikan acara talk show yang memiliki konsep unik untuk menarik perhatian audience. Dalam sebuah talk show terdapat komponen – komponen pendukungnya, seperti host atau pembawaa acara. Beberapa talk show menghadirkan komponen pendukung lebih dari satu, selain host terdapat co – host atau assisten pembantu host, home band atau band pengiring dan narasumber yang dihadirkan dalam acara tersebut, penonton langsung yang berada di dalam studio, materi acara, studio atau tempat acara tersebut dilaksanakan, frekuensi penayangan, dan waktu penayangannya. Dalam bukunya Televison Talk, A History of the TV Talk Show Bernad M. Timberg (Timberg, 2005:5) mengungkapkan beberapa prinsip atau aturan dalam sebuah program talk show : Prinsip pertama, acara tersebut dibawakan oleh seorang host (dibantu sebuah tim yang bertanggung jawab atas materi, pengarahan dan bentuk acara yang di tampilkan ). Prinsip kedua,mengandung percakapan yang berisi pesan atau informasi yang akan di sampaikan ke khalayak banyak. Prinsip ketiga, talk show merupakan produk atau komoditi yang berkompetisi dengan produk lain. Prinsip keempat adalah talk show merupakan kegiatan industri yang melibatkan berbagai profesi, mulai dari produser acara, penulis naskah, pengarah acara, penata rias, dan bagian marketing, sebagai produk kebudayaan popular, program ini harus bisa dijual. 2.2.5.1 Jenis Talk Show Menurut Bernard M. Timberg ( Timberg, 2005:81) dilihat dari gayanya talk show dibagi menjadi dua tipe utama, yaitu light entertaiment dan serious discussion. Berikut adalah pemaparan tentang kedua jenis talk show tersebut : 1. Light Entertaiment Beberapa acara talk show di nilai dengan mewawancarai selebriti, bintang film atau politisi. Dalam acara seperti ini pemandu acara duduk dibelakang sebuah meja dan me wawancarai narasumber tersebut, acara ini selalu memiliki atmosfer positif, nyaman, dan ceria yang biasanya disiarkan pada malam hari. Contoh acara talk show jenis ini adalah “Hitam Putih” (Trans 7 ) “Tonight Show”(Net Tv). Pertunjukan lain yang tergolong light entertaiment menitik beratkan pada unsur sensasi atau drama. Mengahadirkan materi acara dan narasumber yang kontroversial. Penonton juga dapat ikut berpartisipasi dalam acara tersebut secara langsung dengan mengajukan pertanyaan dan komentar kepada tamu. Acara dengan tipe ini cenderung riuh contoh acara ini adalah Kick Andy, Hitam Putih. 2. Serious Discussion Acara talk show jenis ini memiliki konsentrasi khusus pada materinya. Terutama fokus pada isu politik atau sosial. Sekarang ini acara talk show sudha banyak memasukan unsur hiburan, dimana hal ini sedang menjadi trend dimasyarakat namun pendekatan jurnalistik tetap dipertahankan. Ditambah pula dengan unsur pribadi yang cenderung mudah di adopsi oleh audience. 2.2.5.2 Presenter Presenter televisi adalah istilah dalam bahasa Inggris untuk orang yang membawakan acara atau program televisi. Presenter saat ini atau pembawa acara, datang dari berbagai ragam kalangan, bukanlah orang biasa yang memiliki wawasan yang luas, melainkan tokoh selebriti yang berhasil menjadi presenter karena popularitasnya dan mudah di terima oleh masyarakat. Pada dasarnya, presenter adalah pembawa acara. Ia membawa sebuah acara kepada tujuannya. Ia yang membawa sebuah acara untuk mencapai tujuan itu. Ia berkuasa atas acara yang dibawakannya. Dulu, pembawa acara memiliki karakter yang serius, berawawasan luas, imajinatif, mampu memberikan tanggapan – tanggapa yang baik, mudah di mengerti, dan yang pasti harus cerdas dan mampu menempatkan diri dalam kondisi apapun. Saat ini mulai terlihat pergeseran karakter seorang pembawa acara. Presenter saat ini tidaklah harus cerdas, berwawasan luas, dan hal lainnya, semua bisa di dukung oleh peralatan dan sumber daya manusia yang berdiri dibelakangnnya selama pembawa acara tersebut dapat menjual program tersebut ke masyarakat, suatu program acara akan tetap terbilang sukses. 2.2.5.3 Gaya Penyampaian Pembawa Acara Dalam buku The Power Of Public Speaking (2010 : 214) Charles Bonar Sirait mengatakan bahwa kesuksesan dalam berbicara dapat dibuat dalam banyak gaya penyampaian. Tentu saja ada sejumlah gaya yang perlu dihindari. Kita harus mengembangkan sendiri gaya yang cocok dengan diri kita. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, pembawa acara Kick Andy memiliki gaya penyampaiannya sendiri. Acara ini menyajikan kisah kehidupan nyata yang informatif, edukatif dan inspiratif. Bintang tamu yang dihadirkan di datangkan dari berbagai kalangan, tidak ada batasan tertentu sehingga banyak cerita yang menarik dan tak terduga seputar kehidupan acara tersebut. Gaya penyampaian Andy F Noya memiliki gaya bahasa yang unik dan khas. Dalam setiap point pertanyaan yang bersifat langsung, formal, dan jujur namun tidak sarkastik, terkadang menggundang tawa sehingga para bintang tamu atau narasumber yang hadir merasa nyaman dan terbuka ketika menjawab pertanyaan yang di lontarkan. Di akhir acara, biasanya Kick Andy membagi – bagikan buku gratis karangan orang ternama dan best seller kepada pentonton yang hadir di studio. Konsep acara ini adalah untuk mengasah hati para Audience nya. Program menghadirkan Kick Andy konfrontasi memang antara dua tidak bertujuan belah pihak untuk yang berseberangan. Namun, program ini lebih mengarah ke suatu tayangan yang mengulas suatu peristiwa dengan sudut pandang yang berbeda. Harapannya, penonton diajak turut serta merasakan dengan hati serta mengambil hikmah dan pelajaran dari persitiwa tersebut. Dalam hal ini, konsep dan tujuan program ini memiliki tujuan meningkatkan keakraban ketika berkomunikasi, sehingga tayangan talkshow ini bisa mempengaruhi minat khalayak dalam menonton program acara televisi. 2.2.5.4 Penguasaan Terhadap Program Fred Wibowo dalam bukunya Teknik Produksi Program Televisi (2009:82), juga memberikan definisi bahwa program talkshow adalah program pembicaraan tiga orang atau lebih mengenai suatu permasalahan. Kunci utama dari kesuksesan program talkshow adalah kemampuan moderator dalam hal ini presenter dalam mengendalikan dan menjaga pembicaraan agar tetap segar. Program talk show ini dapat menjadi program yang membosankan apabila tidak dilakukan upaya-upaya yang membuat program ini menarik. Daya tarik program talk show ini terletak pada topik pembicaraan atau permasalahan yang dibicarakan. Dalam hal ini, ada tiga kategori untuk mengetahui sampai seberapa jauh permasalahan itu menarik. Pertama, masalah itu merupakan masalah yang sedang menjadi pergunjingan di masyarakat atau masalah yang sedang hangat di masyarakat. Kedua, masalah itu mengandung kontroversial dan konflik diantara masyarakat. Ketiga, masalah itu menyangkut atau bersangkut-paut dengan kepentingan masyarakat banyak dan masyarakat membutuhkan informasi serta jawaban yang jelas mengenai permasalahan tersebut. Selain permasalahan menarik, program talk show juga harus menghadirkan tokoh yang menarik. Ada tiga kategori tokoh yang menarik, yang pertama adalah ia adalah public figure atau idola (panutan) masyarakat. Kedua, salah satu tokoh yang paling ahli atau dianggap paling menguasai bidang atau permasalahn. Ketiga, tokoh yang kontroversi, kritis dan vokal. Pembicaraan akan menjadi hangat, menarik dan penuh tantangan lewat tokohtokoh semacam itu. Daya tarik dalam program talk show ini di samping topik dan tamu tokoh yang menarik, adalah pertanyaan-pertanyaan cerdas dan humor dari presenter. 2.2.5.5 Penguasaan Terhadap Materi Program talk show ini juga akan menarik apabila presenter yang membawakan dan memoderatori program ini menarik. Mampu mengimbangi pembicaraan para tokoh. Hal itu hanya terjadi jika presenter juga menguasai bidangnya dan dapat mengajukan pertanyaan atau menyajikan permasalahan secara menarik. Presenter yang tidak menguasai permasalahan dalam program acara semacam ini hanya akan menurunkan suasana, membuat acara tidak hidup dan membosankan. Tentu saja kemampuan sedemikian ini bukan hanya bakat, melainkan juga latihan, eksperimen dan pengalaman sambil tak hentihenti terus belajar memperbaiki kemampuan maupun kecerdasan (Fred Wibowo, 2009: 84). 2.2.6 Minat Minat merupakan bersifat pribadi dan oleh karenanya minat sangat berbeda dari waktu ke waktu, tetapi beberapa upaya telah dikembangkan untuk mengaktegorikan minat yang akan bermanfaat untuk tuntutan dalam menemukan minat khusus seseorang ( Sarwono, 2006:58) Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan sesuatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa. Sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan ( decission), yakni keputusan untuk melakukan kegiatan (action) sebagaimana diharapkan komunikator. ( Sarwono, 2006:66) Menurut Sarwono menyebutkan bahwa interest atau minat diartikan sebagai berikut : a. Suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memberi pola pada perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek minatnya. b. Perasaan yang menyatakan bahwa suatu aktivitas pekerjaan atau objek itu berharga atau berati bagi individu. c. Suatu keadaan motivasi atau set motivasi yang menurut tingkah laku menuju satu arah tertentu. (Sarwono, 2006: 70) Maka dapat di simpulkan bahwa minat menoton meupakan suatu kemauan atau kegiatan seseorang untuk melihat program talkshow karena adanya hal – hal yang menarik perhatian. 2.2.6.1 Faktor Timbulnya Minat Berdasarkan teori “Acceptance Rejections” yang dikemukakan Fryer, bahwa keberadaan minat itu berdasarkan pada orientasi suka dan tidak sukanya individu teryhadap objek, subjek atau aktivitas. Orientasi ini pada gilirannya akan memperngaruhi penerimaan individu. Jika individu tidak suka pada objek, subjek atau aktifitas tersebut, maka ia akan menolaknya. Penentuan minat ini berdasarkan pada reaksi individu (menolak menerima). Jika ia menerima berarti ia berminat, dan jika menolak berarti ia tidak berminat. ( Sarwono, 2006:71) Faktor timbulnya minat, menurut Crow dan Crow terdiri dari tiga faktor : 1. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang. 2. Faktor motif sosial, yakni miant dalam upaya mengembangkan dir dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin di ilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman. 3. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dna dapat meningkaktkan minat, dengankan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang. ( Sarwono, 2006:76). Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah sikap yang dapat menimbulkan perhatian, rasa ingin tau dan hasrat untuk melakukan sesuatu dalam diri seseorang yang muncul akibat adanya objek tertentu ataupun rangsangan. Dalam hal ini pengaruh presenter tayangan talk show “Kick Andy” akan memberikan minat yang besar untuk menonton acara “Kick Andy”. Dari objek yang diminati oleh seseorang tersebut akan mempengaruhi minat unutk menonton tayangan tersebut. Apabila seseorang sudah menyukai dan memperhatikan suatu objek maka akan menimbulkan kencederungan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang timbul dari minat tersebut. 2.2.7 Pengertian Menonton Menurut kamus khusus umum Bahasa Indonesia, menonton adalah melihat pertunjukan, gambar hidup dan sebagainya ( Poerwadaminta, 1998:108) sedangkan pengertian menonton menurut (Sardji, 2004:71) adalah suatu proses yang disadari atau tidak disadari dimana menonton diletakan pada alam yang samar yang dihadpkan pada tumpuan cahaya dan membantu menghasilkan ilusi di atas layar yang akan menimbulkan emosi, pikiran dan perhatian manusia yang dipengaruhi tayangan – tayangan yang ditonton. Berdasarkan pengertian tentang minat dan menonton tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan minat menonton dalam penelitian ini adalah suatu keadaan dimana diri individu atau khalayak terjangkit untuk mengarahkan pehatiannya secara sadar terhadap objek yang disenanginya dan unutuk selanjutnya emosi, pikiran dan perhatiannya terpengaruh unutuk mengikutin acara tersebut. 2.2.8 Teori Uses and Gratification Uses and Gratification merupakan pengembangan dari model jarum hipodermik. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri seseorang, tetapi tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini memusatkan perhatian pada penggunaan (Uses) media untuk mendapatkan kepuasan (Gratifications) atas kebutuhan seseorang. Media bersifat fungsional, dimana kemampuannya dalam memberi kepuasaan bisa bervariasi. Pendekatan ini menjelaskan tentang asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber – sumber lain dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan ( Elvinaro, Lukito, Siti : 2007, 74) Komunikasi massa memiliki kapasitas yang menawarkan sejumlah informasi atau pesan yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak, dan memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan khalayak. Presenter atau pembawa acara memiliki daya tarik yang kuat dalam menyampaikan informasi dan hiburan yang pada akhirnya akan mendorong minat audience dalam bertindak secara aktif untuk memilih media. 2.3 Kerangka Pemikiran Variabel Independent Variabel Dipenden PENGARUH PRESENTER KICK ANDY Minat Menonton Warga Perum Taman Galaxy Pulo Sirih Timur Bekasi Barat, Bekasi (x) (Y) Indikator: 1. Gaya Penampilan 2. Penguasaan Program 3. Penguasaan Terhadap Materi 4. Gimmick 5. Penggunaan Media Indikator: 1. Emosi 2. Nilai 3. Sikap Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran