B10 komunitas KAMIS, 20 JANUARI 2011 Rizal menghidupi ketiga anaknya dari hobi memelihara ikan koi. HARIANDI HAFID (TEMPO) Tip Memelihara Koi Bagi Pemula ● Siapkan kolam ikan dengan kedalaman 1,5 meter. ● Sediakan aerator untuk menyuplai oksigen. ● Untuk kolam ukuran 1,5 X 1 meter, populasi kurang dari 20 ekor ikan. ● Pemberian pakan tak boleh terlalu sering. Cukup dua hingga tiga kali sehari. ● Pilih material yang halus untuk dinding kolam, seperti keramik. ● Ikan koi membutuhkan sinar matahari minimal tiga jam agar warna tubuhnya tetap mengkilap. ● Buatlah filter air agar tetap bening dan sehat. ● Kuras kolam koi setiap tiga bulan sekali. ● YATI | BERBAGAI SUMBER HOBI DILAKONI, HOKI YANG DATANG arna putih, jingga, hitam, merah, dan kuning menghiasi kolam dan membuat mata ingin selalu memperhatikannya.Warna cerah yang dihasilkan dari ikan koi itu terus menggoda pengunjung untuk memandang ke dalam kolam. Rizal Husain, pemilik ikan itu, mengikutkan ikan koi kesayangannya dalam kontes “7th Makassar Koi Show 2011”di Mal Graha Tata Cemerlang, akhir pekan lalu. Dua ikan koi miliknya berhasil menyabet gelar juara dalam kontes itu. Pria berusia 39 tahun ini menceritakan, kesenangan memelihara ikan koi muncul pada saat telur koi miliknya baru menetas. Anakanak ikan ini disebut burayak. “Selain corak tubuhnya sedap dipandang, pemeliharaan pada saat masih menjadi burayak lebih menantang bagi saya,”katanya. Setelah memilih induk burayak W untuk disemai, Rizal akan sibuk menyiapkan kolam khusus untuk persemaian serta membuat media untuk telur-telur dari tali rafia sehingga menyerupai rumput. Selain itu, kejernihan dan suhu air harus terus terjaga agar si betina bisa lebih berkonsentrasi bertelur. “Dalam semalam, biasanya indukan sudah melepas telurnya,” ujarnya. Setelah itu, telur-telur itu harus segera dipindahkan ke kolam lain agar tidak terganggu pergerakan induknya. Telur itu akan menetas dalam waktu 2 x 24 jam. Ada pakan khusus untuk koi yang baru menetas. “Makanannya harus biota yang renik pula,”ia menjelaskan. Burayak biasanya memakan kutu air atau udang renik air tawar. Ia mengatakan mencari pakan burayak akan memakan waktu berjam-jam. Saat berangkat pada subuh, ia hanya membawa peralatan seadanya berupa kaleng dan jaring berdiameter kecil. Menjelang sore, seluruh rawa-rawa di Makassar disambanginya, dari Jalan Cendrawasih hingga Jalan Pongtiku. Tak jarang kakinya terasa ngilu terendam air selama berjam-jam. “Tetapi harus berjuang untuk mendapat makanan burayak karena itu merupakan masa sulit bagi mereka. Rentan mati,” kata Rizal, yang melakoni hobinya sejak 2001. Saat burayak berumur 21 hari atau lebih, Rizal melanjutkan, pencarian pakan diganti menjadi jentik nyamuk. Dia mengatakan pakan yang tepat akan menghasilkan corak yang bagus. Awalnya, ia hanya mengoleksi ikan biasa, seperti ikan mas. Ia beralih memelihara koi karena percaya dapat mendatangkan hoki. Rizal meyakini hal itu. Buktinya, “Selain bisa mendapat banyak kenalan dan teman akrab, saya bisa menghidupi tiga orang anak dan seorang istri.” Tak jarang pula hoki didapat saat ia mengikuti kontes ikan koi. “Ikan saya pernah ditawar Rp 2 juta oleh pencinta koi dari Jakarta. Padahal ukurannya hanya kelas 025 sentimeter,” katanya. Menurut Rizal, tak ada standardisasi dalam harga, semua tergantung penawaran. Rizal begitu tekun memperhatikan seluruh ikan peliharaannya. Ia mewajibkan diri untuk mengenal setiap ekor ikannya. Sebab, jika koi bertingkah laku tidak seperti biasanya, menurut Rizal, ikan itu harus dikarantina.“Karena kemungkinan ikan tersebut sakit. Harus segera diobati,” katanya. Rizal sering mendapati ikannya mati karena penyakit ataupun karena lompat dari kolam. Tapi kesedihan itu cepat terobati hanya dengan memandangi ikan-ikannya, sambil memberinya pakan saban sore. “Selain mencarikan makanannya saat masih kecil, memberikan makanan saat ikan sudah besar merupakan kesenangan tersendiri,” ujar pria asal Pinrang ini. Koleksi koi Rizal saat ini ada yang berukuran 65 sentimeter untuk jenis ikan shiro. Jenis ikan koi lainnya, yang dikoleksi Rizal, adalah showa, kohaku, go sanke, taisho, dan sebagainya.“Untuk tahu soal ikan koi, harus terjun ke dunianya langsung,”katanya. ● KAMILIA IKLAN