Kurikulum Madrasah Aliyah Program Keterampilan diharapkan

advertisement
Kurikulum Madrasah Aliyah Program Keterampilan diharapkan memberi
peluang tumbuhnya potensi untuk mandiri dan bertanggung jawab dalam
mengembangkan program pembelajaran yang lebih sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan setempat, dengan tetap mengikuti standar yang telah
ditetapkan secara Nasional.
Semua upaya yang telah dilakukan guna mewujudkan Kurikulum Keterampilan
pada Madrasah Aliyah, dilandasi oleh rasa tanggung jawab dan komitmen
Departemen Agama untuk menghasilkan tamatan Madrasah Aliyah Program
Keterampilan yang lebih berkualitas, yang berguna bagi dirinya, masyarakat,
bangsa. Akan tetapi semua itu tidak bisa berarti, jika tidak diikuti dengan
tindakan nyata dalam bentuk implementasi yang konsisten dan sungguhsungguh di lapangan.
Untuk pengembangan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana pra
sarana yang memadai, diantaranya berupa Bahan Ajar Kemampuan Produksi
(BAKP) dan Bahan Ajar Kemampuan Teori (BAKT) sebagai salah satu
penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM).
Subtansi BAKT dan BAKP mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan
pada peta bahan ajar dan hasil Analisis Kurikulum Madrasah Aliyah, sehingga
BAKT dan BAKP disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna,
memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbatasan yang tinggi.
Semoga BAKT dan BAKP ini bermanfaat bagi sekolah Madrasah Aliyah dan
pihak lain yang membutuhkan.
Bantul , 20 Juni 2012
Nurhayati
Iklim Kerja
i
HALAMAN
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….
i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………
ii
.………………………………………………………………
1
UNIT I KOORDINASI DAN PENGGERAK TENAGA KERJA ………………
3
A. Tujuan Pembelajaran …….………………………………………
3
B. Materi ……………………………………….……………………….
4
1. Fungsi Koordinasi Kerja……....…..……………………………
4
2. Teknik-Teknik Koordinasi………………………………………
4
3. Teknik Komunikasi .…………….……………………………...
8
4. Etika Komunikasi ……………………………………………..
9
PENDAHULUAN
5. Motivasi dan Inovasi …………………………………………. 12
C. Latihan
…………………………………………………………… 16
D. Tes formatif…..……………………………………………………..
17
E. Umpan balik………………………………………………………...
20
F. Rangkuman…..…………………………………………………….. 20
UNIT II PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN…………………………….. 23
A. Tujuan Pembelajaran …….……………………………………… 23
B. Materi ………………………………………………………………. 24
1. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian …………………….
24
2. Tujuan Pengawasan dan Pengendalian ……………………. 27
3. Aspek-Aspek Pengawasan dan Pengendalian …………….
27
4. Teknik-Teknik Pengawasan dan Pengendalian ……………
29
C. Latihan ……………………………………………………………... 31
D. Tes formatif …..…………………………………………………… 32
E. Umpan balik ………………………………………………………. 35
F. Rangkuman …..…………………………………………………… 35
Iklim Kerja
ii
EVALUASI SUMATIF ………………………………………………………….. 37
DAFTAR ISTILAH ……………………………………………………………….. 44
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 45
KUNCI JAWABAN ……………………………………………………………… 46
Iklim Kerja
iii
Dalam menjalankan sebuah organisasi atau usaha yang sejenisnya selalu
harus ada unsur-unsur yang menggerakkan dan yang digerakkan. Maka disitu
terjadi interaksi antara yang menggerakkan dan yang digerakkan. Suatu
organisasi akan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bila aturan dan
tata tertib kerjanya telah ditetapkan pula.
Untuk itu perlu adanya suatu
pengaturan yang baik dalam menjalankan segala sesuatunya termasuk
didalamnya juga harus diciptakan suasana kerja atau iklim kerja yang baik
guna memperlancar sekaligus untuk menghindari dan atau mencegah
terjadinya kesalahan dan kejenuhan kerja.
Suasana kerja atau iklim kerja seharusnya dibuat sebaik mungkin guna
mencapai suasana kerja yang nyaman dan aman serta hasil yang optimal.
Salah satu hal yang dapat membuat terciptanya iklim kerja yang baik adalah
adanya kesamaan persepsi mengenai tugas dan kewajiban masing-masing
personil yang menjadi tanggung jawabnya.
Setelah selesai mempelajari bahan ajar ini, diharapkan kalian mempunyai
kemampuan dalam menciptakan iklim kerja yang baik.
Iklim Kerja
1
PENGELOLAAN USAHA
IKLIM KERJA
KOORDINASI
DAN
PENGGERAK
TENAGA KERJA
 FUNGSI KOORDINASI
KERJA

TEKNIK-TEKNIK
KOORDINASI
 TEKNIK
KOMUNIKASI
 ETIKA
KOMUNIKASI

Iklim Kerja
MOTIVASI DAN
INOVASI
PENGAWASAN
DAN
PENGENDALIAN
 FUNGSI PENGAWASAN
DAN PENGENDALIAN
 TUJUAN PENGAWASAN
DAN PENGENDALIAN
 ASPEK-ASPEK
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
 TEKNIK-TEKNIK
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
2
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Standar Kompetensi:
Setelah selesai mempelajari Unit I ini, diharapkan siswa
mempunyai kemampuan dalam mengkoordinasi dan
menggerakkan tenaga kerja.
2. Kompetensi Dasar :
Secara khusus kalian diharapkan siswa mampu :
 Menyebutkan fungsi koordinasi kerja
 Menjelaskan teknik-teknik koordinasi kerja
 Mempraktekkan teknik berkomunikasi
 Menerapkan etika berkomunikasi
 Memotivasi diri sendiri dalam bekerja
 Menciptakan berbagai inovasi.
Iklim Kerja
3
B. MATERI
1. Fungsi Koordinasi Kerja
Fungsi
dari
koordinasi
mempersatukan
berbagai
kerja
adalah
kecakapan
sebagai
dan
sarana
untuk
kepentingan
serta
mengarahkan kerja dan cara kerja suatu organisasi kearah tujuan
yang sama.
Beberapa pengertian koordinasi yang dikutip oleh Drs. Moekijat dalam
bukunya yang berjudul “Koordinasi (Suatu Tinjauan Teoritis)” antara
lain dikemukakan oleh:
a. Leonard White
Suatu pengertian terhadap masing-masing bagian antara satu
dengan lainnya dan menjelaskan usaha-usaha atau kegiatankegiatan beserta gerak operasinya agar mereka dapat memberikan
sumbangan semaksimal mungkin bagi berhasilnya usaha bersama
itu.
b. James D. Money
Suatu teknik dan cara untuk mempersatukan berbagai kecakapan
dan kepentingan serta memimpinnya kearah suatu tujuan yang
sama.
2. Teknik-Teknik Koordinasi
Yang dimaksud dengan teknik koordinasi adalah suatu cara terbaik
dalam menjalankan koordinasi bagian-bagian dalam suatu organisasi,
atau cara terbaik untuk mengkoordinasi bagian-bagian dalam suatu
organisasi.
Iklim Kerja
4
Teknik koordinasi menurut Tripathi dan Reddy yang dikutip oleh Drs.
Moekijat dalam buku “Koordinasi (Suatu Tinjauan Teoritis)” ada
delapan macam yaitu:
a. Hirarki
Merupakan teknik yang tertua dan sederhana untuk mencapai
koordinasi. Hiraki disebut pula sebagai rangkaian komando, yaitu
penempatan unit-unit atau bagian-bagian yang saling bergantung di
bawah seorang atasan.
b. Peraturan , Prosedur dan Kebijaksanaan
Rincian peraturan, prosedur dan kebijaksanaan merupakan alat
yang sudah umum dalam mengkoordinasi sub-sub unit dalam
pelaksanaan kegiatan yang bersifat rutin. Peraturan, prosedur dan
kebijaksanaan standar (yang berlaku umum) ditentukan untuk
mencakup semua situasi. Jadi standar yang berlaku bagi
organisasi satu dengan lainnya akan berbeda atau bisa sama
sekali tidak berlaku, karena kondisi dari masing-masing organisasi
mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Hal seperti ini yang
mengakibatkan suatu “lingkaran setan” di dalam mana akibat
gangguan fungsi alat ini menimbulkan kepercayaan yang masih
lebih kuat kepadanya. Dan uraian peraturan, prosedur dan
kebijaksanaan akan dapat menurunkan lebih banyak peraturan,
prosedur dan kebijaksanaan untuk memeliharanya.
c. Perencanaan
Merupakan suatu cara untuk mengetahui lebih dini keadaan yang
saling bergantung atau menangkap adanya suatu keadaan yang
mau tidak mau dari bagian/unit yang satu harus mengadakan
kerjasama (saling bantu). Apabila keadaan tersebut tidak dapat
teratasi maka akan terjadi sesuatu hal yang mungkin akan dapat
menghambat
organisasi.
kinerja
unit-unit
yang
bersangkutan
bahkan
Dengan demikian dapat dicegah atau dikuranginya
kesulitan-kesulitan koordinasi. Disebutkan pula oleh Drs. Moekijat
Iklim Kerja
5
bahwa menurut March dan Simon, koordinasi yang didasarkan
atas rencana yang dibuat sebelumnya disebut sebagai koordinasi
berdasarkan rencana.
Dan koordinasi yang mengandung
penyampaian
baru
informasi
disebut
sebagai
koordinasi
berdasarkan umpan balik.
d. Panitia
Pada teknik ini, dimaksudkan untuk mengurangi kekakuan struktur
hirarkis, meningkatkan komunikasi dan pemahaman ide-ide yang
efektif,
mendorong
penerimaan
dan
tanggung
jawab
atas
kebijaksanaan serta membuat pelaksanaannya menjadi lebih
efektif.
e. Ide-ide
Teknik ide-ide dalam berkoordinasi adalah dengan menyatukan
bentuk kesepakatan dua pihak mematuhi perintah yang diberikan
oleh situasi.
Dengan kata lain bahwa yang membuat perintah
adalah situasi dalam kerja yang harus dipatuhi oleh segenap unsur
dan bagian-bagiannya.
f. Indoktrinasi
Adalah sebuah teknik berkoordinasi dengan cara mengindoktrinasi
anggota-anggota organisasi dengan sasaran-sasaran dan tugastugas organisasi.
Dalam hal ini situasi dimana setiap orang dalam organisasi secara
spontan melindungi atau menonjolkan tujuan-tujuan dan metodemetode yang resmi.
g. Insentif
Memberikan insentif kepada bagian-bagian atau unit-unit yang
saling bergantung untuk bekerjasama. Dengan teknik-teknik yang
semacam ini diharapkan kerjasama antar bagian atau unit akan
berlangsung lebih baik.
Iklim Kerja
6
h. Bagian penghubung
Di dalam menjalankan teknik koordinasi dengan
teknik bagian
penghubung ini dimaksudkan bahwa dengan adanya hal tersebut
koordinasi dapat lebih lancar karena bagian penghubung inilah
yang akan memberikan jaminan atas kelancaran dan keberhasilan
dari hasil kesepakatan kedua pihak atau dua bagian/unit.
Sedangkan teknik-teknik koordinasi menurut Griffin yang juga dikutip
oleh Drs. Moekijat terbagi menjadi lima, yaitu:
a. Hirarki Manajerial
Yang dimaksudkan dalam teknik ini adalah merupakan beban dan
tempat bagi seorang pimpinan atau manajer dan bagian-bagian
atau unit-unit yang saling bergantung.
Manajer dituntut untuk
mengatur atau mengkoordinir para bawahannya sebaik mungkin.
b. Peraturan dan Prosedur
Dengan melaksanakan atau menerapkan teknik ini kegiatan rutin
koordinasi sering dapat ditanganinya dengan baik. Namun pada
teknik ini tidak begitu efektif untuk menyelesaikan masalahmasalah yang kompleks dan tidak umum atau di luar kerutinan.
c. Peranan Penghubung
Dalam teknik ini adalah menempatkan individu yang tidak
mempunyai wewenang formal atas kelompok-kelompok. Fungsi
dari individu hanya sebagai penghubung antar unit yang saling
bergantung.
d. Satuan Tugas
Teknik koordinasi satuan tugas ini dapat dibentuk apabila ada
kebutuhan akan koordinasi yang sangat penting pada bagian unit
yang saling bergantung tersebut.
Iklim Kerja
7
e. Bagian Integrasi
Pada teknik ini hampir sama dengan satuan tugas, hanya disini
sifatnya tetap/permanen.
Pada bagian ini biasanya mempunyai
beberapa anggota tetap dan ditambah dengan anggota-anggota
yang diangkat untuk sementara waktu dari unit-unit yang terutama
memerlukan koordinasi.
3. Teknik Komunikasi
Sebelum mengetahui teknik komunikasi, sebaiknya terlebih dahulu
dimengerti dan dipahami tentang pengertian komunikasi itu sendiri.
Menurut Drs. R.A. Santoso Sastropoetro dalam bukunya yang berjudul
“Propaganda Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa”, mengatakan
bahwa ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari pernyataan antar
manusia yang bersifat umum dengan menggunakan lambang-lambang
yang berarti. Jadi komunikasi dapat diartikan pernyataan antar manusia
yang bersifat umum dengan mengggunakan lambang-lambang yang
berarti, atau bisa diterjemahkan sebagai terjadinya interaksi antar
manusia yang bertujuan untuk menumbuhkan pengertian antara
komunikator dan komunikan.
Unsur-unsur dalam proses komunikasi yaitu:
a.
Sumber (Source) = disebut komunikator adalah asal dari suatu
komunikasi atau pengirim pesan.
b.
Pesan (Message) = sesuatu hal yang disampaikan/dikirimkan
kepada penerima pesan.
c.
Tujuan (Destination) = adalah sipenerima pesan yang disebut juga
dengan komunikan.
Iklim Kerja
8
Unsur-unsur tersebut di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
Komunikator
( Source )
Pesan
(Message)
Komunikan
(Destination)
Dengan adanya pengertian seperti tersebut di atas, maka dapat diambil
pengertian pula bahwa yang dimaksud dengan teknik komunikasi
adalah cara terbaik dalam berkomunikasi.
Teknik komunikasi dapat dibedakan menjadi dua macam yakni:
a. Lisan
Adalah terjadinya komunikasi secara lisan baik melalui media (mis:
telepon, radio, televisi) maupun tanpa media (mis: langsung, diskusi,
orasi, dll).
b. Tulisan
Adalah terjadinya komunikasi secara tertulis (mis: surat-menyurat,
iklan baliho, spanduk, dll).
4. Etika Komunikasi
Kata etika sering disebut pula dengan etik atau etichs (bahasa Inggris)
yang mengandung banyak pengertian. Dari segi etimologi (asal kata)
istilah etika berasal dari kata latin “ethicus” dan dalam bahasa Yunani
disebut “ethicos” yang berarti kebiasaan. Dengan demikian menurut
pengertian yang asli yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan
kebiasaan masyarakat. Kemudian lambat laun pengertian ini berubah,
bahwa etika adalah ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau
tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang
dapat dinilai tidak atau kurang baik. Etika juga disebut ilmu normatif,
maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan
nilai-nilai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Iklim Kerja
9
Etika merupakan cabang filsafat, yang mempelajari pandanganpandangan dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan
masalah kesusilaan dan kadang-kadang orang memakai istilah filsafat
etika, filsafat moral atau filsafat susila.
Dengan demikian dapat
dikatakan, etika adalah penyelidikan filosifis mengenai kewajibankewajiban manusia dan hal-hal yang baik dan buruk.
Etika adalah
penyelidikan filsafat bidang moral.
Etika adalah cabang dari aksiologi, yaitu ilmu tentang nilai, yang menitik
beratkan pada pencarian salah dan benar atau dalam pengertian lain
tentang moral dan immoral.
Etika dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebijakankebijakan, tentang penilaian dari perbuatan seseorang.
b. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan.
c. Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan,
persoalan-persoalan
yang
berhubungan
dengan
masalah
kesusilaan.
Menurut statusnya, etika dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Etika pribadi, sikap dan tingkah laku seseorang yang berhubungan
dengan norma kepribadian pada umumnya.
b. Etika sosial, sikap dan tingkah laku seseorang yang berhubungan
atau dapat dinilai dengan norma-norma sosial, yang besar
kemungkinannya
apabila
terjadi
pelanggaran
maka
akan
menimbulkan reaksi dari lingkungan sekitarnya.
Etika komunikasi merupakan suatu rangkuman istilah yang mempunyai
arti/pengertian tersendiri. Etika yang berarti norma, nilai, kaidah atau
ukuran tingkah laku yang baik. Komunikasi adalah proses pencapaian
pesan dari seseorang kepada orang lain.
Dengan demikian etika
komunikasi adalah norma, ukuran yang berlaku dalam proses
penyampaian pesan/warta.
Sedangkan komunikasi itu sendiri dapat
berlangsung lisan maupun secara tertulis.
Iklim Kerja
Perlu adanya perhatian
10
dalam
mengadakan
hubungan
komunikasi
itu
jangan
sampai
mempunyai dampak yang negatif atau kurang baik, maka dengan
adanya etika merupakan suatu hal/syarat mutlak dalam mengadakan
hubungan
komunikasi.
Oleh
karena
itu
seseorang
dalam
berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain harus mempunyai:
a. Kesusilaan dan atau budi pekerti yang baik.
b. Kesopanan dalam segala segi kehidupan dan tindakannya.
Akhirnya etika menjadi dasar atau pedoman bagi seseorang dalam
berhubungan atau dalam berkomunikasi.
Proses komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Komunikasi horizontal.
A
B
b. Komunikasi Vertikal.
A
B
c. Komunikasi timbal balik kesegala arah.
A
B
Iklim Kerja
B
B
11
5. Motivasi dan Inovasi
Menurut
Drs.
Sarwoto
“Dasar-Dasar
dalam
Organisasi
dan
Manajemen”, pengertian motivasi adalah proses pemberian motif
(penggerak) bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga
mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi
secara efisien.
Hirarki Kebutuhan dan Motivasi kerja
Disebutkan oleh L.N. Jewell dan March Siegall dalam bukunya yang
diterjemahkan oleh A. Hadyana Pudjaatmaka dan Meitasari yaitu
“Psikologi Industri/Organisasi Modern”, bahwa seseorang melakukan
usaha
dalam
perilaku
yang
memungkinkannya
untuk
mengisi
kekurangan yang ada dalam kehidupannya. Jadi orang mengeluarkan
usaha untuk memenuhi kebutuhannya.
Menurut Abraham Maslow yang dikutip oleh L.N. Jewell dan March
Siegall pada buku yang sama di atas bahwa orang sewaktu kerja
melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhan paling rendah yang
belum terpuaskan.
Dinyatakan pula oleh Maslow bahwa seseorang
mempunyai lima kebutuhan yang umum yang pemenuhannya dapat
diatur menurut hirarki pentingnya yaitu mulai dari kebutuhan yang
paling dasar yakni kebutuhan fisiologi sampai dengan puncak hirarki
kebutuhan
yakni
kebutuhan
akan
pemenuhan
diri
sendiri
(pengaktualisasian diri).
Maka
dengan
demikian
seseorang
setiap
akan
memenuhi
kebutuhannya selalu disertai dengan motivasi-motivasi tertentu yang
akan dapat menimbulkan inovasi-inovasi demi tercapainya kebutuhan
tersebut.
Iklim Kerja
12
Lima kebutuhan manusia yang umum yang pemenuhannya dapat diatur
menurut hirarki pentingnya digambarkan sebagai berikut.
KEBUTUHAN AKTUALISASI
DIRI (PEMENUHAN DIRI
PRIBADI)
KEBUTUHAN HARGA DIRI
(PENGHARGAAN DARI
ORANG LAIN)
KEBUTUHAN SOSIAL
(MENJADI TEMAN DAN DITERIMA
ORANG LAIN)
KEBUTUHAN KEAMANAN
KEBUTUHAN FISIOLOGI
(UDARA, MAKANAN, AIR DAN SETERUSNYA)
Motivasi manusia untuk bekerja secara kasar dapat diklasifikasikan dalam
dua kategori, yaitu:
a. Kebutuhan Material
Secara alamiah dan naluriah kebutuhan manusia untuk melangsungkan
hidupnya mendorong keinginan yang menjurus kearah pemenuhan
kebutuhan tadi dengan unsur kebendaan yang sifatnya elementer dan
fundamental.
Iklim Kerja
13
b. Kebutuhan Nonmaterial
Kebutuhan nonmaterial walaupun tidak secara langsung berhubungan
dengan kelangsungan hidup seseorang, namun tidak dapat dianggap
bahwa kebutuhan ini tidak fundamental.
Pada penelitian mutakhir
bahkan menunjukkan bahwa kebutuhan nonmaterial ini pada diri
seseorang sering melampaui intensitas kebutuhan material.
Kebutuhan motivasi kerja dalam unjuk kerja menurut L.N. Jewell dan
March Siegall dikatakan bahwa motivasi mengacu kepada jumlah kekuatan
yang menghasilkan, mengarahkan dan mempertahankan usaha dalam
perilaku tertentu.
Motivasi dengan dilatar belakangi oleh hal-hal tertentu seperti kebutuhan
material dan nonmaterial tersebut dapat melahirkan suatu inovasi atau
gagasan yang bertujuan untuk lebih memajukan dan mengembangkan apa
yang telah dikerjakannya selama ini. Inovasi sangat penting peranannya
dibandingkan motivasi apabila hal ini dihubungkan dengan kemajuan atas
unjuk kerja seseorang.
Inovasi dalam hubungannya dengan suatu pekerjaan dapat diberikan arti
sebagai ide-ide baru atau gagasan baru atau penemuan-penemuan baru
yang berhubungan dengan kemajuan yang lebih berarti.
Dan dengan
perubahan situasi kerja yang mungkin berlainan.
Iklim Kerja
14
Hubungan antara motivasi dan inovasi dapat digambarkan seperti diagram
di bawah ini :
TIMBULNYA
KEBUTUHAN
PERILAKU YANG
TERMOTIVASI
INSENTIF ATAU
IMBALAN ATAU
HASIL
MENGAKIBATKAN
TIMBULNYA
INOVASI-INOVASI
KEINGINAN
MENDAPAT HASIL
LEBIH
Dari diagram di atas dapat dijelaskan bahwa timbulnya kebutuhan pada
seseorang akan mendorong orang tersebut untuk berbuat atau berperilaku
yang termotivasi dari adanya kebutuhan tadi dan berharap mendapat hasil.
Setelah mendapatkan hasil sesuai dengan kebutuhan, maka akan timbul
pula kebutuhan lain atau dengan sengaja untuk mendapatkan hasil lebih
yang akan mengakibatkan timbulnya gagasan-gagasan baru atau inovasiinovasi baru.
Iklim Kerja
15
C. LATIHAN
1.
Bentuklah sebuah kelompok panitia penyelenggara peragaan
busana, di sekolah kalian.
2.
Setelah terbentuk terapkanlah materi-materi pada Unit I ini dalam
menjalankan kerja panitia tersebut:
a. Pilihlah salah satu anggota kelompok sebagai manajer.
b. Koordinasikan tugas masing-masing bagian/seksi.
c. Ciptakanlah suasana kerja yang sejuk.
d. Komunikasikan hal-hal yang berhubungan dengan tugas sebagai
panitia.
e. Motivasilah diri kalian sendiri dan atau teman kalian agar bekerja
lebih baik dari sebelumnya.
f. Diskusikan hasil kerja kalian dalam kelompok panitia.
g. Buatlah laporan tertulis yang berisikan jenis kegiatan, pembagian
tugas dan mekanisme kerja.
Iklim Kerja
16
D. TES FORMATIF
BERILAH TANDA SILANG PADA JAWABAN YANG KAMU ANGGAP
PALING BENAR.
1. Sebutkan fungsi dari koordinasi kerja:
a. Mempersatukan berbagai macam unit atau departemen yang ada
dalam sebuah organisasi.
b. Membentuk berbagai macam unit kerja menjadi bagian yang tak
terpisahkan.
c. Mempersatukan berbagai kecakapan dan kepentingan serta
mengarahkan kerja dan caranya kearah tujuan yang sama.
d. Sebagai sarana atau alat untuk mempersatukan berbagai
kecakapan dan kepentingan serta mengarahkan kerja dan cara
kerja kearah tujuan yang sama.
2. Bagaimana pengertian koordinasi menurut Leonard White?
a. Suatu penyatuan bagian dan geraknya terhadap bagian yang lain
guna mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan.
b. Suatu bagian dalam organisasi yang mengatur gerak operasinya
agar tidak menyimpang dari tujuan semula.
c. Suatu pengaturan dan penyelarasan dari masing-masing bagian
beserta gerak operasinya.
d. Penyatuan terhadap masing-masing bagian antara satu dengan
lainnya dan menyelaraskan usaha/kegiatannya beserta gerak
operasinya agar dapat memberikan sumbangan semaksimal
mungkin bagi berhasilnya usaha bersama tersebut.
3. Pengertian koordinasi menurut James D. Money adalah …
a. Suatu teknik dan cara untuk mempersatukan berbagai kecakapan
dan kepentingan serta memimpinnya kearah suatu tujuan.
b. Teknik dan cara terbaik dalam memimpin dan mempersatukan
berbagai macam kecakapan.
c. Salah satu sarana untuk mengarahkan berbagai kecakapan dan
kepentingan.
Iklim Kerja
17
d. Sebagai
sarana
untuk
mencapai
tujuan
bersama
demi
kepentingan bersama pula.
4. Apa yang dimaksud dengan teknik koordinasi?
a. Suatu cara untuk membuat usaha menjadi lebih berkembang dan
lebih maju.
b. Suatu cara terbaik dalam menjalankan koordinasi bagian-bagian
suatu organisasi.
c. Suatu cara atau jalan terbaik untuk menempatkan seorang
bawahan pada pekerjaan yang sesuai.
d. Suatu cara dan langkah menjadi seorang pimpinan yang baik.
5. Berikut ini adalah teknik-teknik koordinasi menurut Tripathi & Reddy.
Kecuali:
a. Hirarki, perencanaan, panitia, ide-ide.
b. Peraturan, prosedur dan kebijaksanaan.
c. Indoktrinasi, Insentif, satuan tugas, peranan penghubung.
d. Bagian penghubung.
6. Apa yang dimaksud dengan Hierarki Manajerial?
a. Tempat dan beban bagi seorang manajer.
b. Pengaturan dan pengkoordinasian merupakan tempat dan beban
bagi seorang pimpinan atau manajer.
c. Tuntutan manajer kepada para bawahannya.
d. Terkoordinasikannya para bawahan oleh pimpinan karena adanya
beban tugas yang diberikan kepadanya.
7. Sebutkan 3 unsur dalam berkomunikasi:
a. Sumber, Pesan dan Tujuan.
b. Sumber, Source, dan Destination.
c. Tujuan, Destination dan Pesan.
d. Message, Destination dan Pesan.
Iklim Kerja
18
8.
Apakah yang dimaksudkan dengan motivasi?
a. Gerakan untuk membangun diri maupun orang lain.
b. Kekuatan seseorang untuk menguasai orang lain.
c. Proses pemberian motif untuk bekerja lebih baik.
d. Hasil dari sebuah kegiatan bekerja.
9.
Apakah yang dimaksudkan dengan inovasi?
a. Penggerakan bawahan.
b. Ide-ide atau penemuan baru.
c. Situasi kerja dalam sebuah organisasi.
d. Suatu kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk memotivasi.
10. Akibat dari apakah inovasi bisa timbul?
a. Dari keinginan untuk menguasai.
b. Dari adanya kewajiban melaksanakan tugas.
c. Dari adanya beban moral.
d. Dari adanya keinginan untuk mendapatkan hasil lebih.
Iklim Kerja
19
D.
UMPAN BALIK
Setelah selesai mempelajari unit I pada bahan ajar ini dan mengerjakan
latihan-latihan yang telah tersedia di dalamnya, cocokkan jawaban
dengan kunci jawaban di bagian akhir bahan ajar ini.
Hitunglah jumlah jawaban yang benar, apabila seluruh jawaban sudah
benar silahkan melanjutkan materi unit II. Tetapi apabila masih ada
jawaban yang salah sebaiknya mencoba kembali mempelajari unit I,
terutama pada materi yang belum dikuasai.
E. RANGKUMAN
1. Fungsi koordinasi kerja adalah sebagai sarana untuk mempersatukan
berbagai kecakapan dan kepentingan serta mengarahkan kerja dan
cara kerja suatu organisasi kearah tujuan yang sama.
2. Yang dimaksud dengan teknik koordinasi adalah suatu cara terbaik
dalam menjalankan koordinasi bagian-bagian dalam suatu organisasi,
atau cara terbaik untuk mengkoordinir bagian-bagian dalam suatu
organisasi.
3. Yang dimaksud dengan komunikasi adalah terjadinya interaksi antar
manusia yang bertujuan untuk menumbuhkan pengertian antara
komunikator dan komunikan.
4. Etika adalah ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau
tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang
dinilai tidak atau kurang baik.
5. Etika komunikasi adalah norma, ukuran yang berlaku dalam proses
penyampaian pesan/warta.
Iklim Kerja
20
6. Tiga jenis proses komunikasi, yakni:
a. Komunikasi Horizontal.
b. Komunikasi Vertikal.
c. Komunikasi timbal balik ke segala arah.
7. Motivasi adalah proses pemberian motif (penggerak) bekerja kepada
para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja
dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi secara efisien.
8. Inovasi adalah ide atau gagasan atau penemuan baru.
Iklim Kerja
21
PENGELOLAAN USAHA
IKLIM KERJA
KOORDINASI
DAN
PENGGERAK
TENAGA KERJA
 FUNGSI KOORDINASI
KERJA

TEKNIK-TEKNIK
KOORDINASI
 TEKNIK
KOMUNIKASI
 ETIKA
KOMUNIKASI

Iklim Kerja
MOTIVASI DAN
INOVASI
PENGAWASAN
DAN
PENGENDALIAN
 FUNGSI PENGAWASAN
DAN PENGENDALIAN
 TUJUAN PENGAWASAN
DAN PENGENDALIAN
 ASPEK-ASPEK
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
 TEKNIK-TEKNIK
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
22
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kompetensi Dasar:
Setelah selesai mempelajari Unit II ini, diharapkan siswa
mempunyai kemampuan mengawasi dan mengendalikan gerak
operasinya suatu unit kerja atau kelompok atau organisasi.
2. Standar Kompetensi :
Siswa diharapkan mampu:
 Menyebutkan fungsi pengawasan dan pengendalian.
 Menjelaskan tujuan pengawasan dan pengendalian.
 Menyebutkan aspek-aspek pengawasan dan pengendalian.
 Menjelaskan teknik-teknik pengawasan dan pengendalian.
Iklim Kerja
23
B. MATERI
1. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Pengawasan dan Pengendalian menurut Ir. Sujamto dalam “Beberapa
Pengertian di Bidang Pengawasan”, adalah dua kata yang berbeda
makna. Sementara ada beberapa pendapat yang menyatakan atau
mendefinisikan sama, hanya pada beberapa pendapat tersebut berbeda
penekanannya pada salah satu kata pengawasan atau pengendalian-nya
saja. Agar lebih jelas perbedaan penekanannya, maka perlu disajikan
pula definisi dari masing-masing pendapat yang telah dikutip oleh Ir.
Sujamto tersebut.
a. Menurut Dr. S.P. Siagian, M.P.A.
Pengawasan adalah proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan
yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan sebelumnya.
b. Menurut Drs. Sarwoto
Pengawasan adalah kegiatan manajer yang mengusahakan agar
pekerjaan-pekerjaan
terlaksana
sesuai
dengan
rencana
yang
ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki.
c. Menurut Drs. Soekarno K.
Pengawasan adalah suatu proses yang menentukan tentang apa
yang harus dikerjakan, agar apa yang diselenggarakan sejalan
dengan rencana.
d. Menurut George R. Terry
Pengawasan adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai,
mengadakan evaluasi atasnya dan mengambil tindakan-tindakan
korektif, bila diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan
rencana.
Iklim Kerja
24
e. Menurut Henry Fayol
Pengawasan
terdiri
dari
pengujian
apakah
segala
sesuatu
berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dengan
instrumen yang telah digariskan. Ia bertujuan untuk menunjukkan
(menemukan)
kelemahan-kelemahan
dan
kesalahan-kesalahan
dengan maksud untuk memperbaiki dan mencegah terulangnya
kembali.
f. Menurut Drs. M. Manullang, berdasarkan atas pendapat yang
dikemukakan oleh George R. Terry dan Henry Fayol
Pengawasan sebagai suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa
yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksinya bila perlu
dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
rencana semula.
g. Menurut Newman
Pengawasan adalah suatu usaha untuk menjamin agar pelaksanaan
sesuai dengan rencana.
Dari beberapa definisi yang telah disajikan tersebut diatas, Sujamto
memberikan pandangannya tentang yang dikemukakan Siagian bahwa
dari pengertian atau definisinya itu ditekankan pada proses pengamatan,
Soekarno pada proses yang menentukan yang tentunya mempunyai
lingkup yang lebih luas sehingga tidak terbatas pada pengamatan saja.
Sedangkan pada definisi yang dikemukakan oleh Sarwoto penekanannya
pada subyeknya atau sebagai kegiatan manajer (subyek).
Pada definisi Terry dan Newman oleh Sujamto dianggap hanya
menjelaskan tujuan pengawasan
saja,
dan pada definisi
Fayol
sebenarnya tampak jelas, akan tetapi menurut Sujamto hal itu bukanlah
suatu
definisi
melainkan
suatu
uraian
yang
secara
anatomis
menggambarkan bagian-bagian kegiatan dalam pengawasan. Menurut
Sujamto dari sekian definisi yang telah dikemukakan tadi yang paling
Iklim Kerja
25
tepat adalah yang dikemukakan oleh Fayol. Namun demikian Sujamto
juga memberikan definisi sendiri yang dirasakan lebih cocok, bahwa
pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan
menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau
kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak.
Seperti telah disebutkan diatas bahwa antara pengawasan dan
pengendalian adalah dua kata yang berbeda makna menurut Sujamto.
Perbedaan
tersebut
adalah
bahwa
yang
dimaksudkan
dengan
pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan
menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai sasaran dan obyek yang
diperiksa, sedangkan pengendalian adalah segala usaha atau kegiatan
untuk menjamin dan mengarahkan agar pekerjaan yang sedang
dilaksanakan dapat berjalan dengan semestinya.
Jadi lebih jelasnya dikatakan oleh Sujamto bahwa pengendalian adalah
pengawasan plus tindakan korektif, atau dapat dikatakan bahwa
pengawasan adalah pengendalian minus tindakan korektif. Hal ini dapat
digambarkan dalam bentuk rumus sebagai berikut:
DAL = WAS + TK
atau
WAS = DAL - TK
Keterangan:
DAL
: Pengendalian
WAS
: Pengawasan
TK
: Tindakan Korektif
Selanjutnya dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi dari pengawasan
dan pengendalian kerja adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengawasi dan sekaligus mengambil tindakan korektif agar segala
sesuatunya berjalan dengan semestinya.
Iklim Kerja
26
2. Tujuan Pengawasan dan Pengendalian
Seperti telah disebutkan pada pengertian ataupun definisi-definisi
tentang pengawasan dan pengendalian diatas dan dengan adanya
kesimpulan hal tersebut, maka dapat pula diambil pengertian atau
dapat disimpulkan tujuannya. Bahwa tujuan dari pengawasan dan
pengendalian kerja tidak lain adalah demi terjaganya keselarasan dan
kesesuaian antara kerja/gerak operasinya dengan tujuan akhir dari
organisasi tersebut. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
RENCANA
EVALUASI
Pengawasan dan Pengendalian
PELAKSAAN
LAPORAN
3. Aspek-Aspek Pengawasan dan Pengendalian
Aspek-aspek pengawasan dan pengendalian merupakan hal-hal yang
dapat mendukung terlaksananya kegiatan pengawasan dan pengendalian itu sendiri. Adapun aspek-aspek tersebut meliputi:
a. Organisasi
Yang dimaksudkan adalah bagian atau salah satu bagian/unit yang
mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian dan dapat pula diartikan bahwa organisasi tersebut adalah
sebagai obyek yang harus diawasi dan dikendalikan.
b. Kebijaksanaan
Kebijaksanaan diperlukan guna memberikan arah yang jelas tentang
obyek yang diawasi dan dikendalikan, artinya pada saat sedang
Iklim Kerja
27
berlangsungnya pengawasan dan pengendalian yang bersamaan
waktunya dengan berjalannya suatu kegiatan, maka kebijaksanaan
ini dapat digunakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan
negatif yang akan timbul.
c. Rencana/rancangan kerja
Adalah suatu perkiraan-perkiraan yang dibuat untuk menjalankan
tugas pengawasan dan pengendalian agar dalam melaksanakan
pengawasan dan pengendalian dapat berjalan sebagaimana yang
diperkirakan sebelumnya.
d. Prosedur kerja
Merupakan langkah-langkah apa saja yang dapat mendukung
jalannya tugas pengawasan dan pengendalian tersebut. Hal ini juga
sangat diperlukan demi rapi dan tertibnya tugas itu dijalankan.
e. Pencatatan hasil kerja
Hasil dari sebuah pengawasan dan pengendalian selanjutnya akan
digunakan untuk bahan evaluasi kerja, maka dengan demikian
pencatatan ini diperlukan guna merekam semua tugas pengawasan
dan pengendalian yang telah dilaksanakan.
f. Pembinaan personil
Setelah
terlaksananya
pengawasan
dan
pengendalian
yang
sebelumnya dibuatkan sebuah bentuk laporan hasil evaluasinya,
maka akan terdapat beberapa hal yang mungkin dianggapnya
terdapat suatu kekurangan kemampuan. Untuk itu perlu adanya
pembinaan personil yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
kerja dan kualitas dari organisasi yang sedang dijalankan.
Iklim Kerja
28
4. Teknik-Teknik Pengawasan dan Pengendalian
Dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian kerja diperlukan
adanya teknik atau cara. Ada tiga teknik pengawasan dan pengendalian
kerja, yaitu:
a. Pengawasan dan pengendalian kerja secara langsung
Adalah
suatu
cara
yang
dalam
pelaksanaannya
dilapangan secara langsung pada waktu
dilakukan
pekerjaan
sedang
dijalankan. Jadi yang dimaksud disini adalah pengawasan yang
langsung diambil tindakan korektif oleh seorang manajer pada saat
kegiatan sedang dijalankan.
Tindakan pengawasan dan pengendalian dapat berbentuk:
 Inspeksi langsung
 Observasi ditempat
 Laporan ditempat
b. Pengawasan dan pengendalian kerja secara tidak langsung
Adalah pengawasan dan pengendalian kerja yang dilaksanakan
hanya dari belakang meja, artinya bahwa hal tersebut dikerjakan/dilaksanakan
kepadanya
berdasarkan
(manajer).
adanya
Karena
sesuai
laporan
dengan
yang
masuk
ketidaklang-
sungannya, maka tindakan korektifpun juga dilaksanakan setelah
menerima laporan dan tindakan tersebut juga diinstruksikan secara
tertulis (tidak langsung).
Dengan demikian artinya bahwa tindakan korektif bisa dilaksanakan
meskipun terlambat, bahkan mungkin apabila terjadi kesalahan
maka kesalahan tersebut akan tetap berjalan sebelum ada tindakan
korektif tersebut. Pengawasan dan pengendalian secara tidak
langsung tersebut dapat berbentuk :
 Laporan tertulis
 Laporan lisan
Iklim Kerja
29
c. Pengawasan dan pengendalian secara gabungan langsung dan
tidak langsung
Adalah pengawasan dan pengendalian yang dilakukan dengan
menggabungkan kedua cara sebelumnya.
Dalam hal ini, pengawasan dapat dilaksanakan secara langsung,
namun tindakan korektifnya akan dilaksanakan kemudian setelah
ditemukan cara penyelesaiannya atau dibicarakan terlebih dulu
permasalahannya.
Atau
dapat
sebaliknya,
pengawasannya
dilakukan berdasarkan laporan tertulis (dari belakang meja)
kemudian langsung diberikan tindakan korektif saat itu juga apabila
memang benar terdapat adanya kesalahan atau kekurangan dalam
menjalankan tugas.
Iklim Kerja
30
C.
LATIHAN
1. Bentuklah sebuah kelompok panitia penyelenggara peragaan busana,
di sekolah kalian.
2. Setelah terbentuk terapkanlah materi-materi pada Unit II ini dalam
menjalankan kerja panitia tersebut:
a. Pilihlah salah satu diantara kalian untuk menjadi seorang
manajernya. (Boleh secara bergantian).
b. Sebagai seorang manajer, jalankanlah tugas mengawasi dan
sekaligus mengendalikan pelaksanaan kewajiban dari masingmasing anggota.
c. Buatlah laporan tertulis sebagai hasil dari proses pengawasan dan
pengendalian.
Iklim Kerja
31
D.
TES FORMATIF
BERILAH TANDA SILANG PADA JAWABAN YANG KAMU ANGGAP
PALING BENAR
1. Siapakah
yang
memberikan
perbedaan
makna
antara
kata
pengawasan dan pengendalian?
a. Ir. Sujamto
b. Drs. Sarwoto
c. Dr. S.P. Siagian, M.P.A.
d. Drs. Soekarno K.
2. Proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi
untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang
dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,
merupakan pendapat dari:
a. Drs. Soekarno K.
b. George R. Terry
c. Henry Fayol
d. Dr. S.P. Siagian, M.P.A.
3. Atas dasar pendapat siapakah Drs. M. Manullang memberikan definisi
pengawasan?
a. George R. Terry dan Drs. M. Manullang
b. Drs. Sarwoto dan Ir. Sujamto
c. Henry Fayol dan George R.Terry
d. Drs. Soekarno K.
4. Pengawasan
terdiri
berlangsung
sesuai
dari
pengujian
dengan
rencana
apakah
yang
segala
telah
sesuatu
ditentukan,
merupakan pendapat dari :
a. Manullang
b. Henry Fayol
c. Soekarno K
d. Siagian
Iklim Kerja
32
5. Bagaimanakah rumus yang dikemukakan oleh Sujamto mengenai
pengawasan dan pengendalian?
a. DAL – WAS = TK
b. DAL = WAS + TK
c. DAL + TK = WAS
d. DAL + WAS = TK
6. Bagaimanakah fungsi dari pengawasan dan pengendalian menurut
Sujamto?
a. Suatu kegiatan yang memberikan tindakan korektif secara
langsung ditempat berlangsungnya kegiatan organisasi.
b. Mengawasi dan sekaligus mengambil tindakan korektif agar
segala sesuatunya berjalan dengan semestinya.
c. Mengurangi
kesalahan-kesalahan
yang
terjadi
pada
waktu
berlangsungnya kegiatan organisasi.
d. Memberikan alternatif pemecahan masalah atau memberikan jalan
keluar apabila terjadi kesalahan dalam menjalankan kegiatan
organisasi.
7. Demi terjaganya keselarasan dan kesesuaian antara kerja/gerak
operasinya organisasi dengan tujuan akhir dari organisasi tersebut,
merupakan:
a. Tugas dari pengawasan dan pengendalian.
b. Fungsi dari pengawasan dan pengendalian.
c. Tujuan dari pengawasan dan pengendalian.
d. Aspek-aspek pengawasan.
8. Sebutkan teknik-teknik pengawasan dan pengendalian kerja.
a. Langsung dan tak langsung.
b. Langsung, tak langsung, langsung dan tak langsung.
c. Lisan dan tertulis.
d. Langsung dan tidak tertulis.
Iklim Kerja
33
9. Teknik
pengawasan
dan
pengendalian
yang
dilaksanakan
berdasarkan laporan adalah:
a. Teknik pengawasan dan pengendalian langsung.
b. Teknik pengawasan dan pengendalian lisan.
c. Teknik pengawasan dan pengendalian tidak langsung.
d. Teknik pengawasan dan pengendalian gabungan.
10. Tindakan korektif diberikan langsung pada saat ditemukan adanya
kesalahan atau kekurangan ditempat berlangsungnya kegiatan,
merupakan:
a. Teknik pengawasan dan pengendalian tak langsung.
b. Teknik pengawasan dan pengendalian gabungan.
c. Teknik pengawasan dan pengendalian berdasarkan laporan.
d. Teknik pengawasan dan pengendalian langsung.
Iklim Kerja
34
E.
UMPAN BALIK
Setelah selesai mempelajari unit II pada bahan ajar ini dan mengerjakan
latihan-latihan yang telah tersedia di dalamnya, cocokkan jawaban
dengan kunci jawaban di bagian akhir bahan ajar ini.
Hitunglah jumlah jawaban yang benar, apabila seluruh jawaban sudah
benar silahkan melanjutkan ke bahan ajar yang lain. Tetapi apabila masih
ada jawaban yang salah sebaiknya mencoba kembali mempelajari unit II,
terutama pada materi yang belum dikuasai.
F.
RANGKUMAN
1. Menurut Ir. Sujamto, pengawasan dan pengendalian adalah suatu
kegiatan yang bertujuan untuk mengawasi dan sekaligus mengambil
tindakan
korektif
agar
segala
sesuatunya
berjalan
dengan
semestinya. Atau lebih singkatnya pengendalian adalah pengawasan
plus tindakan korektif.
2. Fungsi pengawasan dan pengendalian kerja adalah suatu kegiatan
mengawasi dan sekaligus mengambil tindakan korektif agar segala
sesuatunya berjalan dengan semestinya.
3. Tujuan dari pengawasan dan pengendalian kerja adalah demi
terjaganya keselarasan dan kesesuaian antara kerja/gerak operasinya
dengan tujuan akhir dari organisasi tersebut.
Iklim Kerja
35
4. Dari
pendapat
Sujamto
mengenai
definisi
pengawasan
dan
pengendalian tersebut dapat dibuatkan rumus sebagai berikut:
DAL = WAS + TK
atau
WAS = DAL – TK
Keterangan:
DAL
: Pengendalian
WAS
: Pengawasan
TK
: Tindakan Korektif
5. Yang merupakan aspek-aspek dari pengawasan dan pengendalian
adalah:

Organisasi

Kebijaksanaan

Rencana/rancangan kerja

Prosedur kerja

Pencatatan hasil kerja

Pembinaan personil
6. Teknik-teknik pengawasan dan pengendalian, meliputi:

Teknik pengawasan dan pengendalian secara langsung

Teknik pengawasan dan pengendalian secara tidak langsung

Teknik pengawasan dan pengendalian secara langsung dan tak
langsung.
Iklim Kerja
36
BERILAH TANDA SILANG PADA JAWABAN YANG KAMU ANGGAP PALING
BENAR
1. Pengertian terhadap masing-masing bagian antara satu dengan lainnya
dan menjelaskan usaha atau kegiatan beserta gerak operasinya agar
mereka dapat
memberikan sumbangan semaksimal
mungkin bagi
berhasilnya usaha bersama, adalah menurut pendapat:
a. Leonard White
b. James D. Money
c. Goerge R. Terry
d. Henry Fayol
2. Suatu teknik dan cara untuk mempersatukan berbagai kecakapan dan
kepentingan serta memimpinnya kearah suatu tujuan yang sama. Hal ini
adalah pendapat dari:
a. Leonard White
b. James D. Money
c. Moekijat
d. Manullang
3. Suatu cara terbaik untuk mengkoordinasi bagian-bagian dalam suatu
organisasi, adalah merupakan:
a. Fungsi koordinasi
b. Tujuan koordinas
c. Teknik koordinasi
d. Etika koordinasi
4. Teknik koordinasi menurut Tripathi & Reddy sebanyak:
a. Lima macam
b. Enam macam
c. Tujuh macam
d. Delapan macam
Iklim Kerja
37
5. Teknik koordinasi yang tertua dan sederhana adalah:
a. Perencanaan
b. Indoktrinasi
c. Hirarki
d. Insentif
6. Teknik koordinasi yang digunakan untuk mengetahui lebih dini tentang
keadaan yang saling bergantung/membutuhkan adalah:
a. Hirarki
b. Perencanaan
c. Ide-ide
d. Panitia
7. Teknik berkoordinasi dapat dibagi menjadi lima adalah pendapat:
a. Griffin
b. Drs. Moekijat
c. Manullang
d. Tripathi
8. Menempatkan individu yang tidak mempunyai wewenang formal atas
kelompok-kelompok dan hanya sebagai penghubung, merupakan teknik
koordinasi yang dikemukakan oleh:
a. Griffin
b. Moekijat
c. George R. Terry
d. Drs. Soekarno K.
9. Suatu bagian atau unit tertentu yang mempunyai beberapa anggota tetap
ditambah dengan anggota yang diangkat untuk sementara waktu dari unitunit yang memerlukan koordinasi, merupakan:
a. Panitia
b. Teknik satuan tugas
c. Fungsi pada Indoktrinasi
d. Teknik koordinasi bagian Integrasi
Iklim Kerja
38
10. Ilmu yang mempelajari pernyataan antar manusia yang bersifat umum
dengan menggunakan lambang-lambang, merupakan:
a. Teknik Komunikasi
b. Teknik Koordinasi
c. Ilmu Komunikasi
d. Ilmu Sosial
11. Asal atau sumber dari suatu komunikasi disebut:
a. Destination
b. Konsultan
c. Komunikan
d. Komunikator
12. Suatu
cara
terbaik
dalam
menyampaikan
pernyataan
dengan
menggunakan lambang-lambang, merupakan:
a. Tujuan komunikasi
b. Teknik komunikasi
c. Message
d. Fungsi komunikasi
13. Ethicus adalah asal kata dari etika, berasal dari bahasa:
a. Inggris
b. Yunani
c. Romawi
d. Latin
14. Etika yaitu ilmu tentang nilai yang menitik beratkan pada pencarian salah
dan benar, merupakan cabang dari ilmu:
a. Filsafat
b. Fisiologi
c. Aksiologi
d. Etimologi
Iklim Kerja
39
15. Merupakan kumpulan tentang kebijakan-kebijakan, tentang penilaian dari
perbuatan seseorang, adalah etika sebagai:
a. Ilmu
b. Arti perbuatan
c. Filsafat
d. Moral
16. Etika yang mempelajari pandangan-pandangan, persoalan-persoalan
yang berhubungan dengan masalah kesusilaan, adalah etika sebagai:
a. Ilmu
b. Arti perbuatan
c. Filsafat
d. Moral
17. Menurut statusnya etika dapat dibedakan menjadi:
a. Dua macam
b. Tiga macam
c. Empat macam
d. Lima macam
18. Yang bukan termasuk dalam proses komunikasi adalah;
a. Komunikasi horizontal
b. Komunikasi vertical
c. Komunikasi diagonal
d. Komunikasi timbal balik
19. Motivasi adalah proses pemberian motif (penggerak) bekerja kepada
para bawahan, adalah yang dikemukakan oleh:
a.
March Siegall
b.
Abraham Maslow
c.
Sarwoto
d.
Manullang
20. Seseorang mempunyai lima kebutuhan yang umum yang pemenuhannya
dapat diatur menurut hirarki kepentingannya. Hal ini dikemukakan oleh:
Iklim Kerja
40
a. A. Reddy
b. Abraham Maslow
c. L.N. Jewell
d. Henry Fayol
21. Secara kasar motivasi manusia untuk bekerja diklasifikasikan menjadi:
a. Kebutuhan material dan fungsional
b. Kebutuhan moral dan immoral
c. Kebutuhan non material
d. Kebutuhan material dan non material
22. Motivasi
mengacu
kepada
jumlah
kekuatan
yang menghasilkan,
mengarahkan dan mempertahankan usaha dalam perilaku tertentu. Hal
ini dikemukakan oleh:
a. L.N. Jewell
b. March Siegall
c. Goerge R. Terry dan Henry Fayol
d. L.N. Jewell dan March Siegall
23. Akibat apa yang akan timbul bila seseorang dengan sengaja mempunyai
keinginan untuk mendapatkan hasil lebih?
a. Produk berkualitas
b. Inovasi-inovasi
c. Motivasi kemajuan
d. Insentif lebih
24. Pendapat Sarwoto tentang pengawasan dikatakan oleh Sujamto hanya
menekankan pada:
a. Kegiatan dari subyek (manajer)
b. Proses pengamatan
c. Proses yang menentukan
d. Tujuan pengawasan
25. Menurut Sujamto, apa yang dimaksud dengan pengawasan oleh
Soekarno K. hanya menekankan pada:
Iklim Kerja
41
a. Kegiatan dari subyek (manajer)
b. Proses pengamatan
c. Proses yang menentukan
d. Tujuan pengawasan
26. Rumus pengawasan yang dikemukakan oleh Sujamto adalah:
a. DAL – WAS = TK
b. DAL = TK - WAS
c. WAS = DAL + TK
d. WAS = DAL - TK
27. Apa
guna
kebijaksanaan
yang
terkandung
dalam
aspek-aspek
pengawasan dan pengendalian?
a. Mengembalikan fungsi pengawasan.
b. Memberikan arah yang jelas tentang obyek yang diawasi dan
dikendalikan.
c. Sebagai tolok ukur keberhasilan pekerjaan.
d. Sebagai sarana untuk menjalankan kegiatan pengawasan dan
pengendalian.
28. Tindakan korektif dilaksanakan setelah adanya laporan.
Hal ini
merupakan teknik pengawasan dan pengendalian:
a. Langsung
b. Tidak langsung
c. Manual
d. Klasik
29. Yang tidak termasuk bentuk pengawasan dan pengendalian adalah:
a. Inspeksi langsung
b. Pemberian insentif
c. Observasi di tempat
d. Laporan di tempat
30. Pengawasan dilakukan dari belakang meja, artinya:
Iklim Kerja
42
a. Berdasarkan hasil observasi.
b. Dilaksanakan di ruang kegiatan usaha.
c. Berdasarkan laporan kemudian ada tindakan korektif.
d. Memberi perintah dari ruangan kerja manajer.
Iklim Kerja
43

Hirarki
:
Urutan tingkatan atau jenjang.

Indoktrinasi
:
Pemberian ajaran secara mendalam.
Doktrin tanpa kritik.

Insentif
:
Tambahan penghasilan – yang diberikan
untuk memperbesar gairah kerja.

Integrasi
:
Bulat
atau
pembauran
hingga
menjadi
kesatuan yang utuh.

Propaganda
:
Penerangan yang benar atau salah yang
dikembangkan dengan tujuan meyakinkan
orang lain.

Massa
:
Sekumpulan orang yang banyak sekali.

Motivasi
:
Dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara
sadar
atau
tidak
sadar
untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu.

Inovasi
:
Pemasukan atau pengenalan hal-hal yang
baru; pembaruan.

Fisiologi
:
Cabang biologi yang berkaitan dengan fungsi
dan kegiatan kehidupan atau zat hidup.

Inspeksi
:
Pemeriksaan dengan seksama; kunjungan
resmi
untuk
dipatuhi,
meneliti
pekerjaan
apakah
dilakukan
peraturan
dengan
mestinya.

Observasi
Iklim Kerja
:
Pengamatan; peninjauan secara cermat.
44
A.W. Wijaya, Drs., M. Arsyik Hawab, Drs. Komunikasi, Administrasi,
Organisasi dan Manajemen Dalam Pembangunan. PT. Bina Aksara,
Jakarta, 1987.
Cut Rozanna, Dra., Noviarti, Dra., Tedjaningsih, Dra. Surat Menyurat dan
Komunikasi, Jilid 1. Untuk SMK Kelompok Bisnis dan Manajemen.
Cetakan III. Angkasa, Bandung, 1999.
H. Ibrahim Lubis, Drs. Pengendalian dan Pengawasan Proyek Dalam
Manajemen. Ghalia Indonesia, Jakarta, 1984.
Ig. Wursanto, Drs. Etika Komunikasi Kantor. Kanisius. Yogyakarta. 1995.
L.N. Jewell & March Siegall. Psikologi Industri/Organisasi Modern. Edisi 2.
Arcan. Jakarta. 1989.
Moekijat, Drs. Koordinasi (Satu Tinjauan Teoritis). Mandar Maju. Bandung.
1994.
R.A. Santoso Sastropoetro, Drs. Propaganda Salah Satu Bentuk Komunikasi
Massa. Alumni. Bandung. 1991.
Sujamto, Ir. Beberapa Pengertian Di Bidang Pengawasan. Edisi Revisi. Ghalia
Indonesia. Jakarta Timur. 1986.
Iklim Kerja
45
TES FORMATIF UNIT I :
1.
D
6.
B
2.
D
7.
A
3.
A
8.
C
4.
B
9.
B
5.
C
10.
D
TES FORMATIF UNIT II :
1.
A
6.
B
2.
D
7.
C
3.
C
8.
B
4.
B
9.
C
5.
B
10.
D
TES SUMATIF :
1.
A
11.
D
21.
D
2.
B
12.
B
22.
D
3.
C
13.
D
23.
B
4.
D
14.
C
24.
A
5.
C
15.
A
25.
C
6.
B
16.
C
26.
D
7.
A
17.
A
27.
B
8.
A
18.
C
28.
B
9.
D
19.
C
29.
B
10.
C
20.
B
30.
C
Iklim Kerja
46
Download