Kurikulum Madrasah Aliyah Program Keterampilan diharapkan memberi peluang tumbuhnya potensi untuk mandiri dan bertanggung jawab dalam mengembangkan program pembelajaran yang lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan setempat, dengan tetap mengikuti standar yang telah ditetapkan secara Nasional. Semua upaya yang telah dilakukan guna mewujudkan Kurikulum Keterampilan pada Madrasah Aliyah, dilandasi oleh rasa tanggung jawab dan komitmen Departemen Agama untuk menghasilkan tamatan Madrasah Aliyah Program Keterampilan yang lebih berkualitas, yang berguna bagi dirinya, masyarakat, bangsa. Akan tetapi semua itu tidak bisa berarti, jika tidak diikuti dengan tindakan nyata dalam bentuk implementasi yang konsisten dan sungguhsungguh di lapangan. Untuk pengembangan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana pra sarana yang memadai, diantaranya berupa Bahan Ajar Kemampuan Produksi (BAKP) dan Bahan Ajar Kemampuan Teori (BAKT) sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Subtansi BAKT dan BAKP mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada peta bahan ajar dan hasil Analisis Kurikulum Madrasah Aliyah, sehingga BAKT dan BAKP disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbatasan yang tinggi. Semoga BAKT dan BAKP ini bermanfaat bagi sekolah Madrasah Aliyah dan pihak lain yang membutuhkan. Bantul , 20 Juni 2012 Nurhayati Iklim Kerja i HALAMAN KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. i DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… ii .……………………………………………………………… 1 UNIT I KOORDINASI DAN PENGGERAK TENAGA KERJA ……………… 3 A. Tujuan Pembelajaran …….……………………………………… 3 B. Materi ……………………………………….………………………. 4 1. Fungsi Koordinasi Kerja……....…..…………………………… 4 2. Teknik-Teknik Koordinasi……………………………………… 4 3. Teknik Komunikasi .…………….……………………………... 8 4. Etika Komunikasi …………………………………………….. 9 PENDAHULUAN 5. Motivasi dan Inovasi …………………………………………. 12 C. Latihan …………………………………………………………… 16 D. Tes formatif…..…………………………………………………….. 17 E. Umpan balik………………………………………………………... 20 F. Rangkuman…..…………………………………………………….. 20 UNIT II PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN…………………………….. 23 A. Tujuan Pembelajaran …….……………………………………… 23 B. Materi ………………………………………………………………. 24 1. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian ……………………. 24 2. Tujuan Pengawasan dan Pengendalian ……………………. 27 3. Aspek-Aspek Pengawasan dan Pengendalian ……………. 27 4. Teknik-Teknik Pengawasan dan Pengendalian …………… 29 C. Latihan ……………………………………………………………... 31 D. Tes formatif …..…………………………………………………… 32 E. Umpan balik ………………………………………………………. 35 F. Rangkuman …..…………………………………………………… 35 Iklim Kerja ii EVALUASI SUMATIF ………………………………………………………….. 37 DAFTAR ISTILAH ……………………………………………………………….. 44 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 45 KUNCI JAWABAN ……………………………………………………………… 46 Iklim Kerja iii Dalam menjalankan sebuah organisasi atau usaha yang sejenisnya selalu harus ada unsur-unsur yang menggerakkan dan yang digerakkan. Maka disitu terjadi interaksi antara yang menggerakkan dan yang digerakkan. Suatu organisasi akan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bila aturan dan tata tertib kerjanya telah ditetapkan pula. Untuk itu perlu adanya suatu pengaturan yang baik dalam menjalankan segala sesuatunya termasuk didalamnya juga harus diciptakan suasana kerja atau iklim kerja yang baik guna memperlancar sekaligus untuk menghindari dan atau mencegah terjadinya kesalahan dan kejenuhan kerja. Suasana kerja atau iklim kerja seharusnya dibuat sebaik mungkin guna mencapai suasana kerja yang nyaman dan aman serta hasil yang optimal. Salah satu hal yang dapat membuat terciptanya iklim kerja yang baik adalah adanya kesamaan persepsi mengenai tugas dan kewajiban masing-masing personil yang menjadi tanggung jawabnya. Setelah selesai mempelajari bahan ajar ini, diharapkan kalian mempunyai kemampuan dalam menciptakan iklim kerja yang baik. Iklim Kerja 1 PENGELOLAAN USAHA IKLIM KERJA KOORDINASI DAN PENGGERAK TENAGA KERJA FUNGSI KOORDINASI KERJA TEKNIK-TEKNIK KOORDINASI TEKNIK KOMUNIKASI ETIKA KOMUNIKASI Iklim Kerja MOTIVASI DAN INOVASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN FUNGSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TUJUAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN ASPEK-ASPEK PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TEKNIK-TEKNIK PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN 2 A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Standar Kompetensi: Setelah selesai mempelajari Unit I ini, diharapkan siswa mempunyai kemampuan dalam mengkoordinasi dan menggerakkan tenaga kerja. 2. Kompetensi Dasar : Secara khusus kalian diharapkan siswa mampu : Menyebutkan fungsi koordinasi kerja Menjelaskan teknik-teknik koordinasi kerja Mempraktekkan teknik berkomunikasi Menerapkan etika berkomunikasi Memotivasi diri sendiri dalam bekerja Menciptakan berbagai inovasi. Iklim Kerja 3 B. MATERI 1. Fungsi Koordinasi Kerja Fungsi dari koordinasi mempersatukan berbagai kerja adalah kecakapan sebagai dan sarana untuk kepentingan serta mengarahkan kerja dan cara kerja suatu organisasi kearah tujuan yang sama. Beberapa pengertian koordinasi yang dikutip oleh Drs. Moekijat dalam bukunya yang berjudul “Koordinasi (Suatu Tinjauan Teoritis)” antara lain dikemukakan oleh: a. Leonard White Suatu pengertian terhadap masing-masing bagian antara satu dengan lainnya dan menjelaskan usaha-usaha atau kegiatankegiatan beserta gerak operasinya agar mereka dapat memberikan sumbangan semaksimal mungkin bagi berhasilnya usaha bersama itu. b. James D. Money Suatu teknik dan cara untuk mempersatukan berbagai kecakapan dan kepentingan serta memimpinnya kearah suatu tujuan yang sama. 2. Teknik-Teknik Koordinasi Yang dimaksud dengan teknik koordinasi adalah suatu cara terbaik dalam menjalankan koordinasi bagian-bagian dalam suatu organisasi, atau cara terbaik untuk mengkoordinasi bagian-bagian dalam suatu organisasi. Iklim Kerja 4 Teknik koordinasi menurut Tripathi dan Reddy yang dikutip oleh Drs. Moekijat dalam buku “Koordinasi (Suatu Tinjauan Teoritis)” ada delapan macam yaitu: a. Hirarki Merupakan teknik yang tertua dan sederhana untuk mencapai koordinasi. Hiraki disebut pula sebagai rangkaian komando, yaitu penempatan unit-unit atau bagian-bagian yang saling bergantung di bawah seorang atasan. b. Peraturan , Prosedur dan Kebijaksanaan Rincian peraturan, prosedur dan kebijaksanaan merupakan alat yang sudah umum dalam mengkoordinasi sub-sub unit dalam pelaksanaan kegiatan yang bersifat rutin. Peraturan, prosedur dan kebijaksanaan standar (yang berlaku umum) ditentukan untuk mencakup semua situasi. Jadi standar yang berlaku bagi organisasi satu dengan lainnya akan berbeda atau bisa sama sekali tidak berlaku, karena kondisi dari masing-masing organisasi mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Hal seperti ini yang mengakibatkan suatu “lingkaran setan” di dalam mana akibat gangguan fungsi alat ini menimbulkan kepercayaan yang masih lebih kuat kepadanya. Dan uraian peraturan, prosedur dan kebijaksanaan akan dapat menurunkan lebih banyak peraturan, prosedur dan kebijaksanaan untuk memeliharanya. c. Perencanaan Merupakan suatu cara untuk mengetahui lebih dini keadaan yang saling bergantung atau menangkap adanya suatu keadaan yang mau tidak mau dari bagian/unit yang satu harus mengadakan kerjasama (saling bantu). Apabila keadaan tersebut tidak dapat teratasi maka akan terjadi sesuatu hal yang mungkin akan dapat menghambat organisasi. kinerja unit-unit yang bersangkutan bahkan Dengan demikian dapat dicegah atau dikuranginya kesulitan-kesulitan koordinasi. Disebutkan pula oleh Drs. Moekijat Iklim Kerja 5 bahwa menurut March dan Simon, koordinasi yang didasarkan atas rencana yang dibuat sebelumnya disebut sebagai koordinasi berdasarkan rencana. Dan koordinasi yang mengandung penyampaian baru informasi disebut sebagai koordinasi berdasarkan umpan balik. d. Panitia Pada teknik ini, dimaksudkan untuk mengurangi kekakuan struktur hirarkis, meningkatkan komunikasi dan pemahaman ide-ide yang efektif, mendorong penerimaan dan tanggung jawab atas kebijaksanaan serta membuat pelaksanaannya menjadi lebih efektif. e. Ide-ide Teknik ide-ide dalam berkoordinasi adalah dengan menyatukan bentuk kesepakatan dua pihak mematuhi perintah yang diberikan oleh situasi. Dengan kata lain bahwa yang membuat perintah adalah situasi dalam kerja yang harus dipatuhi oleh segenap unsur dan bagian-bagiannya. f. Indoktrinasi Adalah sebuah teknik berkoordinasi dengan cara mengindoktrinasi anggota-anggota organisasi dengan sasaran-sasaran dan tugastugas organisasi. Dalam hal ini situasi dimana setiap orang dalam organisasi secara spontan melindungi atau menonjolkan tujuan-tujuan dan metodemetode yang resmi. g. Insentif Memberikan insentif kepada bagian-bagian atau unit-unit yang saling bergantung untuk bekerjasama. Dengan teknik-teknik yang semacam ini diharapkan kerjasama antar bagian atau unit akan berlangsung lebih baik. Iklim Kerja 6 h. Bagian penghubung Di dalam menjalankan teknik koordinasi dengan teknik bagian penghubung ini dimaksudkan bahwa dengan adanya hal tersebut koordinasi dapat lebih lancar karena bagian penghubung inilah yang akan memberikan jaminan atas kelancaran dan keberhasilan dari hasil kesepakatan kedua pihak atau dua bagian/unit. Sedangkan teknik-teknik koordinasi menurut Griffin yang juga dikutip oleh Drs. Moekijat terbagi menjadi lima, yaitu: a. Hirarki Manajerial Yang dimaksudkan dalam teknik ini adalah merupakan beban dan tempat bagi seorang pimpinan atau manajer dan bagian-bagian atau unit-unit yang saling bergantung. Manajer dituntut untuk mengatur atau mengkoordinir para bawahannya sebaik mungkin. b. Peraturan dan Prosedur Dengan melaksanakan atau menerapkan teknik ini kegiatan rutin koordinasi sering dapat ditanganinya dengan baik. Namun pada teknik ini tidak begitu efektif untuk menyelesaikan masalahmasalah yang kompleks dan tidak umum atau di luar kerutinan. c. Peranan Penghubung Dalam teknik ini adalah menempatkan individu yang tidak mempunyai wewenang formal atas kelompok-kelompok. Fungsi dari individu hanya sebagai penghubung antar unit yang saling bergantung. d. Satuan Tugas Teknik koordinasi satuan tugas ini dapat dibentuk apabila ada kebutuhan akan koordinasi yang sangat penting pada bagian unit yang saling bergantung tersebut. Iklim Kerja 7 e. Bagian Integrasi Pada teknik ini hampir sama dengan satuan tugas, hanya disini sifatnya tetap/permanen. Pada bagian ini biasanya mempunyai beberapa anggota tetap dan ditambah dengan anggota-anggota yang diangkat untuk sementara waktu dari unit-unit yang terutama memerlukan koordinasi. 3. Teknik Komunikasi Sebelum mengetahui teknik komunikasi, sebaiknya terlebih dahulu dimengerti dan dipahami tentang pengertian komunikasi itu sendiri. Menurut Drs. R.A. Santoso Sastropoetro dalam bukunya yang berjudul “Propaganda Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa”, mengatakan bahwa ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari pernyataan antar manusia yang bersifat umum dengan menggunakan lambang-lambang yang berarti. Jadi komunikasi dapat diartikan pernyataan antar manusia yang bersifat umum dengan mengggunakan lambang-lambang yang berarti, atau bisa diterjemahkan sebagai terjadinya interaksi antar manusia yang bertujuan untuk menumbuhkan pengertian antara komunikator dan komunikan. Unsur-unsur dalam proses komunikasi yaitu: a. Sumber (Source) = disebut komunikator adalah asal dari suatu komunikasi atau pengirim pesan. b. Pesan (Message) = sesuatu hal yang disampaikan/dikirimkan kepada penerima pesan. c. Tujuan (Destination) = adalah sipenerima pesan yang disebut juga dengan komunikan. Iklim Kerja 8 Unsur-unsur tersebut di atas dapat digambarkan sebagai berikut: Komunikator ( Source ) Pesan (Message) Komunikan (Destination) Dengan adanya pengertian seperti tersebut di atas, maka dapat diambil pengertian pula bahwa yang dimaksud dengan teknik komunikasi adalah cara terbaik dalam berkomunikasi. Teknik komunikasi dapat dibedakan menjadi dua macam yakni: a. Lisan Adalah terjadinya komunikasi secara lisan baik melalui media (mis: telepon, radio, televisi) maupun tanpa media (mis: langsung, diskusi, orasi, dll). b. Tulisan Adalah terjadinya komunikasi secara tertulis (mis: surat-menyurat, iklan baliho, spanduk, dll). 4. Etika Komunikasi Kata etika sering disebut pula dengan etik atau etichs (bahasa Inggris) yang mengandung banyak pengertian. Dari segi etimologi (asal kata) istilah etika berasal dari kata latin “ethicus” dan dalam bahasa Yunani disebut “ethicos” yang berarti kebiasaan. Dengan demikian menurut pengertian yang asli yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian lambat laun pengertian ini berubah, bahwa etika adalah ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak atau kurang baik. Etika juga disebut ilmu normatif, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Iklim Kerja 9 Etika merupakan cabang filsafat, yang mempelajari pandanganpandangan dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan dan kadang-kadang orang memakai istilah filsafat etika, filsafat moral atau filsafat susila. Dengan demikian dapat dikatakan, etika adalah penyelidikan filosifis mengenai kewajibankewajiban manusia dan hal-hal yang baik dan buruk. Etika adalah penyelidikan filsafat bidang moral. Etika adalah cabang dari aksiologi, yaitu ilmu tentang nilai, yang menitik beratkan pada pencarian salah dan benar atau dalam pengertian lain tentang moral dan immoral. Etika dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a. Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebijakankebijakan, tentang penilaian dari perbuatan seseorang. b. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. c. Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan, persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan. Menurut statusnya, etika dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Etika pribadi, sikap dan tingkah laku seseorang yang berhubungan dengan norma kepribadian pada umumnya. b. Etika sosial, sikap dan tingkah laku seseorang yang berhubungan atau dapat dinilai dengan norma-norma sosial, yang besar kemungkinannya apabila terjadi pelanggaran maka akan menimbulkan reaksi dari lingkungan sekitarnya. Etika komunikasi merupakan suatu rangkuman istilah yang mempunyai arti/pengertian tersendiri. Etika yang berarti norma, nilai, kaidah atau ukuran tingkah laku yang baik. Komunikasi adalah proses pencapaian pesan dari seseorang kepada orang lain. Dengan demikian etika komunikasi adalah norma, ukuran yang berlaku dalam proses penyampaian pesan/warta. Sedangkan komunikasi itu sendiri dapat berlangsung lisan maupun secara tertulis. Iklim Kerja Perlu adanya perhatian 10 dalam mengadakan hubungan komunikasi itu jangan sampai mempunyai dampak yang negatif atau kurang baik, maka dengan adanya etika merupakan suatu hal/syarat mutlak dalam mengadakan hubungan komunikasi. Oleh karena itu seseorang dalam berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain harus mempunyai: a. Kesusilaan dan atau budi pekerti yang baik. b. Kesopanan dalam segala segi kehidupan dan tindakannya. Akhirnya etika menjadi dasar atau pedoman bagi seseorang dalam berhubungan atau dalam berkomunikasi. Proses komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut: a. Komunikasi horizontal. A B b. Komunikasi Vertikal. A B c. Komunikasi timbal balik kesegala arah. A B Iklim Kerja B B 11 5. Motivasi dan Inovasi Menurut Drs. Sarwoto “Dasar-Dasar dalam Organisasi dan Manajemen”, pengertian motivasi adalah proses pemberian motif (penggerak) bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi secara efisien. Hirarki Kebutuhan dan Motivasi kerja Disebutkan oleh L.N. Jewell dan March Siegall dalam bukunya yang diterjemahkan oleh A. Hadyana Pudjaatmaka dan Meitasari yaitu “Psikologi Industri/Organisasi Modern”, bahwa seseorang melakukan usaha dalam perilaku yang memungkinkannya untuk mengisi kekurangan yang ada dalam kehidupannya. Jadi orang mengeluarkan usaha untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Abraham Maslow yang dikutip oleh L.N. Jewell dan March Siegall pada buku yang sama di atas bahwa orang sewaktu kerja melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhan paling rendah yang belum terpuaskan. Dinyatakan pula oleh Maslow bahwa seseorang mempunyai lima kebutuhan yang umum yang pemenuhannya dapat diatur menurut hirarki pentingnya yaitu mulai dari kebutuhan yang paling dasar yakni kebutuhan fisiologi sampai dengan puncak hirarki kebutuhan yakni kebutuhan akan pemenuhan diri sendiri (pengaktualisasian diri). Maka dengan demikian seseorang setiap akan memenuhi kebutuhannya selalu disertai dengan motivasi-motivasi tertentu yang akan dapat menimbulkan inovasi-inovasi demi tercapainya kebutuhan tersebut. Iklim Kerja 12 Lima kebutuhan manusia yang umum yang pemenuhannya dapat diatur menurut hirarki pentingnya digambarkan sebagai berikut. KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI (PEMENUHAN DIRI PRIBADI) KEBUTUHAN HARGA DIRI (PENGHARGAAN DARI ORANG LAIN) KEBUTUHAN SOSIAL (MENJADI TEMAN DAN DITERIMA ORANG LAIN) KEBUTUHAN KEAMANAN KEBUTUHAN FISIOLOGI (UDARA, MAKANAN, AIR DAN SETERUSNYA) Motivasi manusia untuk bekerja secara kasar dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu: a. Kebutuhan Material Secara alamiah dan naluriah kebutuhan manusia untuk melangsungkan hidupnya mendorong keinginan yang menjurus kearah pemenuhan kebutuhan tadi dengan unsur kebendaan yang sifatnya elementer dan fundamental. Iklim Kerja 13 b. Kebutuhan Nonmaterial Kebutuhan nonmaterial walaupun tidak secara langsung berhubungan dengan kelangsungan hidup seseorang, namun tidak dapat dianggap bahwa kebutuhan ini tidak fundamental. Pada penelitian mutakhir bahkan menunjukkan bahwa kebutuhan nonmaterial ini pada diri seseorang sering melampaui intensitas kebutuhan material. Kebutuhan motivasi kerja dalam unjuk kerja menurut L.N. Jewell dan March Siegall dikatakan bahwa motivasi mengacu kepada jumlah kekuatan yang menghasilkan, mengarahkan dan mempertahankan usaha dalam perilaku tertentu. Motivasi dengan dilatar belakangi oleh hal-hal tertentu seperti kebutuhan material dan nonmaterial tersebut dapat melahirkan suatu inovasi atau gagasan yang bertujuan untuk lebih memajukan dan mengembangkan apa yang telah dikerjakannya selama ini. Inovasi sangat penting peranannya dibandingkan motivasi apabila hal ini dihubungkan dengan kemajuan atas unjuk kerja seseorang. Inovasi dalam hubungannya dengan suatu pekerjaan dapat diberikan arti sebagai ide-ide baru atau gagasan baru atau penemuan-penemuan baru yang berhubungan dengan kemajuan yang lebih berarti. Dan dengan perubahan situasi kerja yang mungkin berlainan. Iklim Kerja 14 Hubungan antara motivasi dan inovasi dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini : TIMBULNYA KEBUTUHAN PERILAKU YANG TERMOTIVASI INSENTIF ATAU IMBALAN ATAU HASIL MENGAKIBATKAN TIMBULNYA INOVASI-INOVASI KEINGINAN MENDAPAT HASIL LEBIH Dari diagram di atas dapat dijelaskan bahwa timbulnya kebutuhan pada seseorang akan mendorong orang tersebut untuk berbuat atau berperilaku yang termotivasi dari adanya kebutuhan tadi dan berharap mendapat hasil. Setelah mendapatkan hasil sesuai dengan kebutuhan, maka akan timbul pula kebutuhan lain atau dengan sengaja untuk mendapatkan hasil lebih yang akan mengakibatkan timbulnya gagasan-gagasan baru atau inovasiinovasi baru. Iklim Kerja 15 C. LATIHAN 1. Bentuklah sebuah kelompok panitia penyelenggara peragaan busana, di sekolah kalian. 2. Setelah terbentuk terapkanlah materi-materi pada Unit I ini dalam menjalankan kerja panitia tersebut: a. Pilihlah salah satu anggota kelompok sebagai manajer. b. Koordinasikan tugas masing-masing bagian/seksi. c. Ciptakanlah suasana kerja yang sejuk. d. Komunikasikan hal-hal yang berhubungan dengan tugas sebagai panitia. e. Motivasilah diri kalian sendiri dan atau teman kalian agar bekerja lebih baik dari sebelumnya. f. Diskusikan hasil kerja kalian dalam kelompok panitia. g. Buatlah laporan tertulis yang berisikan jenis kegiatan, pembagian tugas dan mekanisme kerja. Iklim Kerja 16 D. TES FORMATIF BERILAH TANDA SILANG PADA JAWABAN YANG KAMU ANGGAP PALING BENAR. 1. Sebutkan fungsi dari koordinasi kerja: a. Mempersatukan berbagai macam unit atau departemen yang ada dalam sebuah organisasi. b. Membentuk berbagai macam unit kerja menjadi bagian yang tak terpisahkan. c. Mempersatukan berbagai kecakapan dan kepentingan serta mengarahkan kerja dan caranya kearah tujuan yang sama. d. Sebagai sarana atau alat untuk mempersatukan berbagai kecakapan dan kepentingan serta mengarahkan kerja dan cara kerja kearah tujuan yang sama. 2. Bagaimana pengertian koordinasi menurut Leonard White? a. Suatu penyatuan bagian dan geraknya terhadap bagian yang lain guna mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan. b. Suatu bagian dalam organisasi yang mengatur gerak operasinya agar tidak menyimpang dari tujuan semula. c. Suatu pengaturan dan penyelarasan dari masing-masing bagian beserta gerak operasinya. d. Penyatuan terhadap masing-masing bagian antara satu dengan lainnya dan menyelaraskan usaha/kegiatannya beserta gerak operasinya agar dapat memberikan sumbangan semaksimal mungkin bagi berhasilnya usaha bersama tersebut. 3. Pengertian koordinasi menurut James D. Money adalah … a. Suatu teknik dan cara untuk mempersatukan berbagai kecakapan dan kepentingan serta memimpinnya kearah suatu tujuan. b. Teknik dan cara terbaik dalam memimpin dan mempersatukan berbagai macam kecakapan. c. Salah satu sarana untuk mengarahkan berbagai kecakapan dan kepentingan. Iklim Kerja 17 d. Sebagai sarana untuk mencapai tujuan bersama demi kepentingan bersama pula. 4. Apa yang dimaksud dengan teknik koordinasi? a. Suatu cara untuk membuat usaha menjadi lebih berkembang dan lebih maju. b. Suatu cara terbaik dalam menjalankan koordinasi bagian-bagian suatu organisasi. c. Suatu cara atau jalan terbaik untuk menempatkan seorang bawahan pada pekerjaan yang sesuai. d. Suatu cara dan langkah menjadi seorang pimpinan yang baik. 5. Berikut ini adalah teknik-teknik koordinasi menurut Tripathi & Reddy. Kecuali: a. Hirarki, perencanaan, panitia, ide-ide. b. Peraturan, prosedur dan kebijaksanaan. c. Indoktrinasi, Insentif, satuan tugas, peranan penghubung. d. Bagian penghubung. 6. Apa yang dimaksud dengan Hierarki Manajerial? a. Tempat dan beban bagi seorang manajer. b. Pengaturan dan pengkoordinasian merupakan tempat dan beban bagi seorang pimpinan atau manajer. c. Tuntutan manajer kepada para bawahannya. d. Terkoordinasikannya para bawahan oleh pimpinan karena adanya beban tugas yang diberikan kepadanya. 7. Sebutkan 3 unsur dalam berkomunikasi: a. Sumber, Pesan dan Tujuan. b. Sumber, Source, dan Destination. c. Tujuan, Destination dan Pesan. d. Message, Destination dan Pesan. Iklim Kerja 18 8. Apakah yang dimaksudkan dengan motivasi? a. Gerakan untuk membangun diri maupun orang lain. b. Kekuatan seseorang untuk menguasai orang lain. c. Proses pemberian motif untuk bekerja lebih baik. d. Hasil dari sebuah kegiatan bekerja. 9. Apakah yang dimaksudkan dengan inovasi? a. Penggerakan bawahan. b. Ide-ide atau penemuan baru. c. Situasi kerja dalam sebuah organisasi. d. Suatu kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk memotivasi. 10. Akibat dari apakah inovasi bisa timbul? a. Dari keinginan untuk menguasai. b. Dari adanya kewajiban melaksanakan tugas. c. Dari adanya beban moral. d. Dari adanya keinginan untuk mendapatkan hasil lebih. Iklim Kerja 19 D. UMPAN BALIK Setelah selesai mempelajari unit I pada bahan ajar ini dan mengerjakan latihan-latihan yang telah tersedia di dalamnya, cocokkan jawaban dengan kunci jawaban di bagian akhir bahan ajar ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar, apabila seluruh jawaban sudah benar silahkan melanjutkan materi unit II. Tetapi apabila masih ada jawaban yang salah sebaiknya mencoba kembali mempelajari unit I, terutama pada materi yang belum dikuasai. E. RANGKUMAN 1. Fungsi koordinasi kerja adalah sebagai sarana untuk mempersatukan berbagai kecakapan dan kepentingan serta mengarahkan kerja dan cara kerja suatu organisasi kearah tujuan yang sama. 2. Yang dimaksud dengan teknik koordinasi adalah suatu cara terbaik dalam menjalankan koordinasi bagian-bagian dalam suatu organisasi, atau cara terbaik untuk mengkoordinir bagian-bagian dalam suatu organisasi. 3. Yang dimaksud dengan komunikasi adalah terjadinya interaksi antar manusia yang bertujuan untuk menumbuhkan pengertian antara komunikator dan komunikan. 4. Etika adalah ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dinilai tidak atau kurang baik. 5. Etika komunikasi adalah norma, ukuran yang berlaku dalam proses penyampaian pesan/warta. Iklim Kerja 20 6. Tiga jenis proses komunikasi, yakni: a. Komunikasi Horizontal. b. Komunikasi Vertikal. c. Komunikasi timbal balik ke segala arah. 7. Motivasi adalah proses pemberian motif (penggerak) bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi secara efisien. 8. Inovasi adalah ide atau gagasan atau penemuan baru. Iklim Kerja 21 PENGELOLAAN USAHA IKLIM KERJA KOORDINASI DAN PENGGERAK TENAGA KERJA FUNGSI KOORDINASI KERJA TEKNIK-TEKNIK KOORDINASI TEKNIK KOMUNIKASI ETIKA KOMUNIKASI Iklim Kerja MOTIVASI DAN INOVASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN FUNGSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TUJUAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN ASPEK-ASPEK PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TEKNIK-TEKNIK PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN 22 A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Kompetensi Dasar: Setelah selesai mempelajari Unit II ini, diharapkan siswa mempunyai kemampuan mengawasi dan mengendalikan gerak operasinya suatu unit kerja atau kelompok atau organisasi. 2. Standar Kompetensi : Siswa diharapkan mampu: Menyebutkan fungsi pengawasan dan pengendalian. Menjelaskan tujuan pengawasan dan pengendalian. Menyebutkan aspek-aspek pengawasan dan pengendalian. Menjelaskan teknik-teknik pengawasan dan pengendalian. Iklim Kerja 23 B. MATERI 1. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian Pengawasan dan Pengendalian menurut Ir. Sujamto dalam “Beberapa Pengertian di Bidang Pengawasan”, adalah dua kata yang berbeda makna. Sementara ada beberapa pendapat yang menyatakan atau mendefinisikan sama, hanya pada beberapa pendapat tersebut berbeda penekanannya pada salah satu kata pengawasan atau pengendalian-nya saja. Agar lebih jelas perbedaan penekanannya, maka perlu disajikan pula definisi dari masing-masing pendapat yang telah dikutip oleh Ir. Sujamto tersebut. a. Menurut Dr. S.P. Siagian, M.P.A. Pengawasan adalah proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. b. Menurut Drs. Sarwoto Pengawasan adalah kegiatan manajer yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki. c. Menurut Drs. Soekarno K. Pengawasan adalah suatu proses yang menentukan tentang apa yang harus dikerjakan, agar apa yang diselenggarakan sejalan dengan rencana. d. Menurut George R. Terry Pengawasan adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasnya dan mengambil tindakan-tindakan korektif, bila diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan rencana. Iklim Kerja 24 e. Menurut Henry Fayol Pengawasan terdiri dari pengujian apakah segala sesuatu berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dengan instrumen yang telah digariskan. Ia bertujuan untuk menunjukkan (menemukan) kelemahan-kelemahan dan kesalahan-kesalahan dengan maksud untuk memperbaiki dan mencegah terulangnya kembali. f. Menurut Drs. M. Manullang, berdasarkan atas pendapat yang dikemukakan oleh George R. Terry dan Henry Fayol Pengawasan sebagai suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksinya bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. g. Menurut Newman Pengawasan adalah suatu usaha untuk menjamin agar pelaksanaan sesuai dengan rencana. Dari beberapa definisi yang telah disajikan tersebut diatas, Sujamto memberikan pandangannya tentang yang dikemukakan Siagian bahwa dari pengertian atau definisinya itu ditekankan pada proses pengamatan, Soekarno pada proses yang menentukan yang tentunya mempunyai lingkup yang lebih luas sehingga tidak terbatas pada pengamatan saja. Sedangkan pada definisi yang dikemukakan oleh Sarwoto penekanannya pada subyeknya atau sebagai kegiatan manajer (subyek). Pada definisi Terry dan Newman oleh Sujamto dianggap hanya menjelaskan tujuan pengawasan saja, dan pada definisi Fayol sebenarnya tampak jelas, akan tetapi menurut Sujamto hal itu bukanlah suatu definisi melainkan suatu uraian yang secara anatomis menggambarkan bagian-bagian kegiatan dalam pengawasan. Menurut Sujamto dari sekian definisi yang telah dikemukakan tadi yang paling Iklim Kerja 25 tepat adalah yang dikemukakan oleh Fayol. Namun demikian Sujamto juga memberikan definisi sendiri yang dirasakan lebih cocok, bahwa pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak. Seperti telah disebutkan diatas bahwa antara pengawasan dan pengendalian adalah dua kata yang berbeda makna menurut Sujamto. Perbedaan tersebut adalah bahwa yang dimaksudkan dengan pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai sasaran dan obyek yang diperiksa, sedangkan pengendalian adalah segala usaha atau kegiatan untuk menjamin dan mengarahkan agar pekerjaan yang sedang dilaksanakan dapat berjalan dengan semestinya. Jadi lebih jelasnya dikatakan oleh Sujamto bahwa pengendalian adalah pengawasan plus tindakan korektif, atau dapat dikatakan bahwa pengawasan adalah pengendalian minus tindakan korektif. Hal ini dapat digambarkan dalam bentuk rumus sebagai berikut: DAL = WAS + TK atau WAS = DAL - TK Keterangan: DAL : Pengendalian WAS : Pengawasan TK : Tindakan Korektif Selanjutnya dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi dari pengawasan dan pengendalian kerja adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengawasi dan sekaligus mengambil tindakan korektif agar segala sesuatunya berjalan dengan semestinya. Iklim Kerja 26 2. Tujuan Pengawasan dan Pengendalian Seperti telah disebutkan pada pengertian ataupun definisi-definisi tentang pengawasan dan pengendalian diatas dan dengan adanya kesimpulan hal tersebut, maka dapat pula diambil pengertian atau dapat disimpulkan tujuannya. Bahwa tujuan dari pengawasan dan pengendalian kerja tidak lain adalah demi terjaganya keselarasan dan kesesuaian antara kerja/gerak operasinya dengan tujuan akhir dari organisasi tersebut. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: RENCANA EVALUASI Pengawasan dan Pengendalian PELAKSAAN LAPORAN 3. Aspek-Aspek Pengawasan dan Pengendalian Aspek-aspek pengawasan dan pengendalian merupakan hal-hal yang dapat mendukung terlaksananya kegiatan pengawasan dan pengendalian itu sendiri. Adapun aspek-aspek tersebut meliputi: a. Organisasi Yang dimaksudkan adalah bagian atau salah satu bagian/unit yang mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian dan dapat pula diartikan bahwa organisasi tersebut adalah sebagai obyek yang harus diawasi dan dikendalikan. b. Kebijaksanaan Kebijaksanaan diperlukan guna memberikan arah yang jelas tentang obyek yang diawasi dan dikendalikan, artinya pada saat sedang Iklim Kerja 27 berlangsungnya pengawasan dan pengendalian yang bersamaan waktunya dengan berjalannya suatu kegiatan, maka kebijaksanaan ini dapat digunakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan negatif yang akan timbul. c. Rencana/rancangan kerja Adalah suatu perkiraan-perkiraan yang dibuat untuk menjalankan tugas pengawasan dan pengendalian agar dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian dapat berjalan sebagaimana yang diperkirakan sebelumnya. d. Prosedur kerja Merupakan langkah-langkah apa saja yang dapat mendukung jalannya tugas pengawasan dan pengendalian tersebut. Hal ini juga sangat diperlukan demi rapi dan tertibnya tugas itu dijalankan. e. Pencatatan hasil kerja Hasil dari sebuah pengawasan dan pengendalian selanjutnya akan digunakan untuk bahan evaluasi kerja, maka dengan demikian pencatatan ini diperlukan guna merekam semua tugas pengawasan dan pengendalian yang telah dilaksanakan. f. Pembinaan personil Setelah terlaksananya pengawasan dan pengendalian yang sebelumnya dibuatkan sebuah bentuk laporan hasil evaluasinya, maka akan terdapat beberapa hal yang mungkin dianggapnya terdapat suatu kekurangan kemampuan. Untuk itu perlu adanya pembinaan personil yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kerja dan kualitas dari organisasi yang sedang dijalankan. Iklim Kerja 28 4. Teknik-Teknik Pengawasan dan Pengendalian Dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian kerja diperlukan adanya teknik atau cara. Ada tiga teknik pengawasan dan pengendalian kerja, yaitu: a. Pengawasan dan pengendalian kerja secara langsung Adalah suatu cara yang dalam pelaksanaannya dilapangan secara langsung pada waktu dilakukan pekerjaan sedang dijalankan. Jadi yang dimaksud disini adalah pengawasan yang langsung diambil tindakan korektif oleh seorang manajer pada saat kegiatan sedang dijalankan. Tindakan pengawasan dan pengendalian dapat berbentuk: Inspeksi langsung Observasi ditempat Laporan ditempat b. Pengawasan dan pengendalian kerja secara tidak langsung Adalah pengawasan dan pengendalian kerja yang dilaksanakan hanya dari belakang meja, artinya bahwa hal tersebut dikerjakan/dilaksanakan kepadanya berdasarkan (manajer). adanya Karena sesuai laporan dengan yang masuk ketidaklang- sungannya, maka tindakan korektifpun juga dilaksanakan setelah menerima laporan dan tindakan tersebut juga diinstruksikan secara tertulis (tidak langsung). Dengan demikian artinya bahwa tindakan korektif bisa dilaksanakan meskipun terlambat, bahkan mungkin apabila terjadi kesalahan maka kesalahan tersebut akan tetap berjalan sebelum ada tindakan korektif tersebut. Pengawasan dan pengendalian secara tidak langsung tersebut dapat berbentuk : Laporan tertulis Laporan lisan Iklim Kerja 29 c. Pengawasan dan pengendalian secara gabungan langsung dan tidak langsung Adalah pengawasan dan pengendalian yang dilakukan dengan menggabungkan kedua cara sebelumnya. Dalam hal ini, pengawasan dapat dilaksanakan secara langsung, namun tindakan korektifnya akan dilaksanakan kemudian setelah ditemukan cara penyelesaiannya atau dibicarakan terlebih dulu permasalahannya. Atau dapat sebaliknya, pengawasannya dilakukan berdasarkan laporan tertulis (dari belakang meja) kemudian langsung diberikan tindakan korektif saat itu juga apabila memang benar terdapat adanya kesalahan atau kekurangan dalam menjalankan tugas. Iklim Kerja 30 C. LATIHAN 1. Bentuklah sebuah kelompok panitia penyelenggara peragaan busana, di sekolah kalian. 2. Setelah terbentuk terapkanlah materi-materi pada Unit II ini dalam menjalankan kerja panitia tersebut: a. Pilihlah salah satu diantara kalian untuk menjadi seorang manajernya. (Boleh secara bergantian). b. Sebagai seorang manajer, jalankanlah tugas mengawasi dan sekaligus mengendalikan pelaksanaan kewajiban dari masingmasing anggota. c. Buatlah laporan tertulis sebagai hasil dari proses pengawasan dan pengendalian. Iklim Kerja 31 D. TES FORMATIF BERILAH TANDA SILANG PADA JAWABAN YANG KAMU ANGGAP PALING BENAR 1. Siapakah yang memberikan perbedaan makna antara kata pengawasan dan pengendalian? a. Ir. Sujamto b. Drs. Sarwoto c. Dr. S.P. Siagian, M.P.A. d. Drs. Soekarno K. 2. Proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, merupakan pendapat dari: a. Drs. Soekarno K. b. George R. Terry c. Henry Fayol d. Dr. S.P. Siagian, M.P.A. 3. Atas dasar pendapat siapakah Drs. M. Manullang memberikan definisi pengawasan? a. George R. Terry dan Drs. M. Manullang b. Drs. Sarwoto dan Ir. Sujamto c. Henry Fayol dan George R.Terry d. Drs. Soekarno K. 4. Pengawasan terdiri berlangsung sesuai dari pengujian dengan rencana apakah yang segala telah sesuatu ditentukan, merupakan pendapat dari : a. Manullang b. Henry Fayol c. Soekarno K d. Siagian Iklim Kerja 32 5. Bagaimanakah rumus yang dikemukakan oleh Sujamto mengenai pengawasan dan pengendalian? a. DAL – WAS = TK b. DAL = WAS + TK c. DAL + TK = WAS d. DAL + WAS = TK 6. Bagaimanakah fungsi dari pengawasan dan pengendalian menurut Sujamto? a. Suatu kegiatan yang memberikan tindakan korektif secara langsung ditempat berlangsungnya kegiatan organisasi. b. Mengawasi dan sekaligus mengambil tindakan korektif agar segala sesuatunya berjalan dengan semestinya. c. Mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi pada waktu berlangsungnya kegiatan organisasi. d. Memberikan alternatif pemecahan masalah atau memberikan jalan keluar apabila terjadi kesalahan dalam menjalankan kegiatan organisasi. 7. Demi terjaganya keselarasan dan kesesuaian antara kerja/gerak operasinya organisasi dengan tujuan akhir dari organisasi tersebut, merupakan: a. Tugas dari pengawasan dan pengendalian. b. Fungsi dari pengawasan dan pengendalian. c. Tujuan dari pengawasan dan pengendalian. d. Aspek-aspek pengawasan. 8. Sebutkan teknik-teknik pengawasan dan pengendalian kerja. a. Langsung dan tak langsung. b. Langsung, tak langsung, langsung dan tak langsung. c. Lisan dan tertulis. d. Langsung dan tidak tertulis. Iklim Kerja 33 9. Teknik pengawasan dan pengendalian yang dilaksanakan berdasarkan laporan adalah: a. Teknik pengawasan dan pengendalian langsung. b. Teknik pengawasan dan pengendalian lisan. c. Teknik pengawasan dan pengendalian tidak langsung. d. Teknik pengawasan dan pengendalian gabungan. 10. Tindakan korektif diberikan langsung pada saat ditemukan adanya kesalahan atau kekurangan ditempat berlangsungnya kegiatan, merupakan: a. Teknik pengawasan dan pengendalian tak langsung. b. Teknik pengawasan dan pengendalian gabungan. c. Teknik pengawasan dan pengendalian berdasarkan laporan. d. Teknik pengawasan dan pengendalian langsung. Iklim Kerja 34 E. UMPAN BALIK Setelah selesai mempelajari unit II pada bahan ajar ini dan mengerjakan latihan-latihan yang telah tersedia di dalamnya, cocokkan jawaban dengan kunci jawaban di bagian akhir bahan ajar ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar, apabila seluruh jawaban sudah benar silahkan melanjutkan ke bahan ajar yang lain. Tetapi apabila masih ada jawaban yang salah sebaiknya mencoba kembali mempelajari unit II, terutama pada materi yang belum dikuasai. F. RANGKUMAN 1. Menurut Ir. Sujamto, pengawasan dan pengendalian adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengawasi dan sekaligus mengambil tindakan korektif agar segala sesuatunya berjalan dengan semestinya. Atau lebih singkatnya pengendalian adalah pengawasan plus tindakan korektif. 2. Fungsi pengawasan dan pengendalian kerja adalah suatu kegiatan mengawasi dan sekaligus mengambil tindakan korektif agar segala sesuatunya berjalan dengan semestinya. 3. Tujuan dari pengawasan dan pengendalian kerja adalah demi terjaganya keselarasan dan kesesuaian antara kerja/gerak operasinya dengan tujuan akhir dari organisasi tersebut. Iklim Kerja 35 4. Dari pendapat Sujamto mengenai definisi pengawasan dan pengendalian tersebut dapat dibuatkan rumus sebagai berikut: DAL = WAS + TK atau WAS = DAL – TK Keterangan: DAL : Pengendalian WAS : Pengawasan TK : Tindakan Korektif 5. Yang merupakan aspek-aspek dari pengawasan dan pengendalian adalah: Organisasi Kebijaksanaan Rencana/rancangan kerja Prosedur kerja Pencatatan hasil kerja Pembinaan personil 6. Teknik-teknik pengawasan dan pengendalian, meliputi: Teknik pengawasan dan pengendalian secara langsung Teknik pengawasan dan pengendalian secara tidak langsung Teknik pengawasan dan pengendalian secara langsung dan tak langsung. Iklim Kerja 36 BERILAH TANDA SILANG PADA JAWABAN YANG KAMU ANGGAP PALING BENAR 1. Pengertian terhadap masing-masing bagian antara satu dengan lainnya dan menjelaskan usaha atau kegiatan beserta gerak operasinya agar mereka dapat memberikan sumbangan semaksimal mungkin bagi berhasilnya usaha bersama, adalah menurut pendapat: a. Leonard White b. James D. Money c. Goerge R. Terry d. Henry Fayol 2. Suatu teknik dan cara untuk mempersatukan berbagai kecakapan dan kepentingan serta memimpinnya kearah suatu tujuan yang sama. Hal ini adalah pendapat dari: a. Leonard White b. James D. Money c. Moekijat d. Manullang 3. Suatu cara terbaik untuk mengkoordinasi bagian-bagian dalam suatu organisasi, adalah merupakan: a. Fungsi koordinasi b. Tujuan koordinas c. Teknik koordinasi d. Etika koordinasi 4. Teknik koordinasi menurut Tripathi & Reddy sebanyak: a. Lima macam b. Enam macam c. Tujuh macam d. Delapan macam Iklim Kerja 37 5. Teknik koordinasi yang tertua dan sederhana adalah: a. Perencanaan b. Indoktrinasi c. Hirarki d. Insentif 6. Teknik koordinasi yang digunakan untuk mengetahui lebih dini tentang keadaan yang saling bergantung/membutuhkan adalah: a. Hirarki b. Perencanaan c. Ide-ide d. Panitia 7. Teknik berkoordinasi dapat dibagi menjadi lima adalah pendapat: a. Griffin b. Drs. Moekijat c. Manullang d. Tripathi 8. Menempatkan individu yang tidak mempunyai wewenang formal atas kelompok-kelompok dan hanya sebagai penghubung, merupakan teknik koordinasi yang dikemukakan oleh: a. Griffin b. Moekijat c. George R. Terry d. Drs. Soekarno K. 9. Suatu bagian atau unit tertentu yang mempunyai beberapa anggota tetap ditambah dengan anggota yang diangkat untuk sementara waktu dari unitunit yang memerlukan koordinasi, merupakan: a. Panitia b. Teknik satuan tugas c. Fungsi pada Indoktrinasi d. Teknik koordinasi bagian Integrasi Iklim Kerja 38 10. Ilmu yang mempelajari pernyataan antar manusia yang bersifat umum dengan menggunakan lambang-lambang, merupakan: a. Teknik Komunikasi b. Teknik Koordinasi c. Ilmu Komunikasi d. Ilmu Sosial 11. Asal atau sumber dari suatu komunikasi disebut: a. Destination b. Konsultan c. Komunikan d. Komunikator 12. Suatu cara terbaik dalam menyampaikan pernyataan dengan menggunakan lambang-lambang, merupakan: a. Tujuan komunikasi b. Teknik komunikasi c. Message d. Fungsi komunikasi 13. Ethicus adalah asal kata dari etika, berasal dari bahasa: a. Inggris b. Yunani c. Romawi d. Latin 14. Etika yaitu ilmu tentang nilai yang menitik beratkan pada pencarian salah dan benar, merupakan cabang dari ilmu: a. Filsafat b. Fisiologi c. Aksiologi d. Etimologi Iklim Kerja 39 15. Merupakan kumpulan tentang kebijakan-kebijakan, tentang penilaian dari perbuatan seseorang, adalah etika sebagai: a. Ilmu b. Arti perbuatan c. Filsafat d. Moral 16. Etika yang mempelajari pandangan-pandangan, persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan, adalah etika sebagai: a. Ilmu b. Arti perbuatan c. Filsafat d. Moral 17. Menurut statusnya etika dapat dibedakan menjadi: a. Dua macam b. Tiga macam c. Empat macam d. Lima macam 18. Yang bukan termasuk dalam proses komunikasi adalah; a. Komunikasi horizontal b. Komunikasi vertical c. Komunikasi diagonal d. Komunikasi timbal balik 19. Motivasi adalah proses pemberian motif (penggerak) bekerja kepada para bawahan, adalah yang dikemukakan oleh: a. March Siegall b. Abraham Maslow c. Sarwoto d. Manullang 20. Seseorang mempunyai lima kebutuhan yang umum yang pemenuhannya dapat diatur menurut hirarki kepentingannya. Hal ini dikemukakan oleh: Iklim Kerja 40 a. A. Reddy b. Abraham Maslow c. L.N. Jewell d. Henry Fayol 21. Secara kasar motivasi manusia untuk bekerja diklasifikasikan menjadi: a. Kebutuhan material dan fungsional b. Kebutuhan moral dan immoral c. Kebutuhan non material d. Kebutuhan material dan non material 22. Motivasi mengacu kepada jumlah kekuatan yang menghasilkan, mengarahkan dan mempertahankan usaha dalam perilaku tertentu. Hal ini dikemukakan oleh: a. L.N. Jewell b. March Siegall c. Goerge R. Terry dan Henry Fayol d. L.N. Jewell dan March Siegall 23. Akibat apa yang akan timbul bila seseorang dengan sengaja mempunyai keinginan untuk mendapatkan hasil lebih? a. Produk berkualitas b. Inovasi-inovasi c. Motivasi kemajuan d. Insentif lebih 24. Pendapat Sarwoto tentang pengawasan dikatakan oleh Sujamto hanya menekankan pada: a. Kegiatan dari subyek (manajer) b. Proses pengamatan c. Proses yang menentukan d. Tujuan pengawasan 25. Menurut Sujamto, apa yang dimaksud dengan pengawasan oleh Soekarno K. hanya menekankan pada: Iklim Kerja 41 a. Kegiatan dari subyek (manajer) b. Proses pengamatan c. Proses yang menentukan d. Tujuan pengawasan 26. Rumus pengawasan yang dikemukakan oleh Sujamto adalah: a. DAL – WAS = TK b. DAL = TK - WAS c. WAS = DAL + TK d. WAS = DAL - TK 27. Apa guna kebijaksanaan yang terkandung dalam aspek-aspek pengawasan dan pengendalian? a. Mengembalikan fungsi pengawasan. b. Memberikan arah yang jelas tentang obyek yang diawasi dan dikendalikan. c. Sebagai tolok ukur keberhasilan pekerjaan. d. Sebagai sarana untuk menjalankan kegiatan pengawasan dan pengendalian. 28. Tindakan korektif dilaksanakan setelah adanya laporan. Hal ini merupakan teknik pengawasan dan pengendalian: a. Langsung b. Tidak langsung c. Manual d. Klasik 29. Yang tidak termasuk bentuk pengawasan dan pengendalian adalah: a. Inspeksi langsung b. Pemberian insentif c. Observasi di tempat d. Laporan di tempat 30. Pengawasan dilakukan dari belakang meja, artinya: Iklim Kerja 42 a. Berdasarkan hasil observasi. b. Dilaksanakan di ruang kegiatan usaha. c. Berdasarkan laporan kemudian ada tindakan korektif. d. Memberi perintah dari ruangan kerja manajer. Iklim Kerja 43 Hirarki : Urutan tingkatan atau jenjang. Indoktrinasi : Pemberian ajaran secara mendalam. Doktrin tanpa kritik. Insentif : Tambahan penghasilan – yang diberikan untuk memperbesar gairah kerja. Integrasi : Bulat atau pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh. Propaganda : Penerangan yang benar atau salah yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang lain. Massa : Sekumpulan orang yang banyak sekali. Motivasi : Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Inovasi : Pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; pembaruan. Fisiologi : Cabang biologi yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan atau zat hidup. Inspeksi : Pemeriksaan dengan seksama; kunjungan resmi untuk dipatuhi, meneliti pekerjaan apakah dilakukan peraturan dengan mestinya. Observasi Iklim Kerja : Pengamatan; peninjauan secara cermat. 44 A.W. Wijaya, Drs., M. Arsyik Hawab, Drs. Komunikasi, Administrasi, Organisasi dan Manajemen Dalam Pembangunan. PT. Bina Aksara, Jakarta, 1987. Cut Rozanna, Dra., Noviarti, Dra., Tedjaningsih, Dra. Surat Menyurat dan Komunikasi, Jilid 1. Untuk SMK Kelompok Bisnis dan Manajemen. Cetakan III. Angkasa, Bandung, 1999. H. Ibrahim Lubis, Drs. Pengendalian dan Pengawasan Proyek Dalam Manajemen. Ghalia Indonesia, Jakarta, 1984. Ig. Wursanto, Drs. Etika Komunikasi Kantor. Kanisius. Yogyakarta. 1995. L.N. Jewell & March Siegall. Psikologi Industri/Organisasi Modern. Edisi 2. Arcan. Jakarta. 1989. Moekijat, Drs. Koordinasi (Satu Tinjauan Teoritis). Mandar Maju. Bandung. 1994. R.A. Santoso Sastropoetro, Drs. Propaganda Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa. Alumni. Bandung. 1991. Sujamto, Ir. Beberapa Pengertian Di Bidang Pengawasan. Edisi Revisi. Ghalia Indonesia. Jakarta Timur. 1986. Iklim Kerja 45 TES FORMATIF UNIT I : 1. D 6. B 2. D 7. A 3. A 8. C 4. B 9. B 5. C 10. D TES FORMATIF UNIT II : 1. A 6. B 2. D 7. C 3. C 8. B 4. B 9. C 5. B 10. D TES SUMATIF : 1. A 11. D 21. D 2. B 12. B 22. D 3. C 13. D 23. B 4. D 14. C 24. A 5. C 15. A 25. C 6. B 16. C 26. D 7. A 17. A 27. B 8. A 18. C 28. B 9. D 19. C 29. B 10. C 20. B 30. C Iklim Kerja 46