25010111130224 FLUORIDE Pada umumnya manusia

advertisement
Nama : Mayvika Farah Fadhila
NIM
: 25010111130224
FLUORIDE
Pada umumnya manusia membutuhkan air untuk keperluan hidup sehari-hari. Adanya
fluor dalam air minum akan sangat berpengaruh terhadap intake fluor yang diterima oleh
orang tersebut disamping itu makan makanan dan minuman yang mengandung banyak fluor
seperti teh dan ikan laut. Kandungan fluor air minum ditiap-tiap tempat berbeda. Keadaan ini
disebabkan karena penduduk mendapat sumber air yang berbeda-beda. Keadaan yang
berbeda tersebut diduga akan mengakibatkan perbedaan frekuensi karies gigi bahkan dapat
terjadi fluorosis atau hipoplasia email (Sutadi, dkk., 1990).
Fluoride adalah bentuk ionik dari fluorin , halogen dan yang paling elektronegatif dari
unsur-unsur dari tabel periodik. Tersebar di alam. Flouride bergabung dengan hidrogen
membentuk asam, Hidrogen Fluorida (HF). Sebagian besar perilaku fisiologis fluoride
(misalnya, penyerapan dari lambung, distribusi antara kompartemen cairan ekstra dan
intraseluler dan pembersihan ginjal) adalah karena difusi HF (Whitford, 1996). Tingginya
afinitas fluoride dengan kalsium memperlihatkan bahwa fluoride sebagian besar dihubungkan
dengan pengapuran jaringan. Hal ini mampu menghambat dan bahkan membalikkan
permulaan dan progres karies gigi. Fluoride juga memiliki kemampuan unik untuk
merangsang pembentukan tulang baru, dan dengan demikian, telah digunakan sebagai obat
percobaan untuk pengobatan osteoporosis ( Kleerekoper dan Mendlovic , 1993).
Fluoride dapat menyebabkan noda gigi berwarna putih atau cokelat yang disebut
hipoplasia email (Innawati dan Herawati, 2005). Konsumsi fluoride salah satunya dapat
berasal dari air minum dilingkungan sekitar tempat tinggal. Pada daerah tertentu memiliki air
yang mengandung fluoride dalam konsentnsi yang tinggi secara alami.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Erni Sunubi 2008, dari 27 sampel air yang
diteliti ada 21 sampel air yang tidak mengalami perubahan kadar fluor sebelum dan setelah
dididihkan, hal ini disebabkan karena fluor tidak mudah menguap hanya dengan dididihkan
kecuali bila dipijarkan(dibakar) pada suhu sekitar ≥600 °C. Hai ini berarti bahwa kadar fluor
yang baik untuk dikonsumsi adalah kadar fluor yang tidak mengalami perubahan setelah
dididihkan, dengan asumsi bahwa air sebelum dikonsumsi oleh masyarakat terlebih dahulu
harus dididihkan. Dengan kadar fluor yang tidak mengalami perubahan sebelum dan setelah
dididihkan, maka air yang dikonsumsi tidak kehilangan kandungan kadar fluor, meskipun
pada hasil pemeriksaan laboratorium ternyata kadar fluor air di Kecamatan Landono masih
rendah dan ada beberapa desa yang masih sangat rendah kadar fluornya. Dean dari US Public
Health Service menganjurkan pemakaian 1 ppm fluoride dalam air minum. Ternyata insiden
karies menurun 50-60% dan tidak ditemukan mottled enamel.
Masalah pertumbuhan gigi pada orang yang tinggal di daerah gunung berapi
disebabkan kadar fluoride yang ada tinggi karena terjadi letusan gunung berapi yang
menyebabkan lahar panas dan lahar dingin sehingga terjadi pencemaran di tanah dan air.
Paparan fluoride terdapat pada sayuran, makanan, minuman dan hewan ternak yang sering
menyebabkan kelebihan fluoride dalam tubuh, dimana fluoride terkumpul
dalam
gigi
permananen. Tingginya fluoride dalam gigi menyebabkan gangguan pertumbuhan gigi
yang
disebut
fluorosis
gigi (Fendy dan Winarsih 2010). Menurut
Alvarez
(2009),
fluorosis gigi adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan enamel gigi, yang
disebabkan oleh paparan fluoride dalam
kadar
yang tinggi
secara berturut-turut.
Kemudian selanjutnya terdapat penyakit diare dan gastroenteritis. Selain masalah-masalah
tersebut ada beberapa warga yang mengalami diare dimana akibat pencemaran udara dan
air yang terjadi, karena mengkonsumsi fluoride yang berlebih yang terkandung di makanan
dan minuman.
Menurut
dikonsumsi secara
European
berlebihan
juga
Food
dapat
Safety Authority
(2011),
menyebabkan keracunan
fluoride
dan
bila
dapat
mengakibatkan syok bahkan koma apabila dosisnya sangat tinggi.
Sumber:
Front Matter ." Dietary Reference Intakes for Calcium, Phosphorus, Magnesium,Vitamin D,
and Fluoride . Washington, DC: The National Academies Press, 1997
Sunubi, Erni. "HUBUNGAN KADAR FLUOR AIR MINUM TERHADAP KARIES GIGI
PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN LANDONO KABUPATEN
KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA." (2013).
Aditya, Fendy Jaya, and Winarsih Nur Ambarwati. "Gambaran Masalah Kesehatan pada
Masyarakat Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi di Wilayah Kerja di Puskesmas
Srumbung Magelang." (2010).
Download