Efek Pemberian Dexmedetomidine Intratekal pada

advertisement
BERITA TERKINI
Efek Pemberian Dexmedetomidine Intratekal pada
Pasien Lanjut Usia yang Menjalani TURP dengan
Spinal Anestesi Bupivacaine Dosis Kecil
B
lok spinal merupakan teknik anestesi
yang umum digunakan pada pasien
yang akan menjalani TURP (transurethral
resection of prostate). TURP umumnya diindikasikan pada pasien lanjut usia (geriatri)
dan sering dikaitkan dengan komorditas
kardiopulmoner, endokrin, dan lainnya. Oleh
karena itu, penting sekali untuk membatasi
penggunaan blok agar dapat meminimalkan
perubahan hemodinamik pada saat anestesi
spinal pada pasien lanjut usia.
Anestesi lokal dosis kecil dapat membatasi
kadar blok dan menginduksi pemulihan
yang cepat dari efek anestesi, akan tetapi
anestesi lokal dosis kecil ini mungkin tidak
dapat memberikan efek anestesi yang
adekuat saat pembedahan. Obat golongan
464
opioid atau clonidine intratekal sering
diberikan bersamaan dengan anestesi
lokal untuk meningkatkan kualitas anestesi
dan analegesia pascaoperasi. Tidak seperti
golongan opioid lainnya, clonidine intratekal
tidak menyebabkan depresi napas atau
pruritus, akan tetapi dosis umum 15-150
μg dikaitkan dengan kejadian bradikardi,
hipotensi, dan sedasi.
Dexmedetomidine merupakan S-enantiomer
medetomidine dan dikatakan memiliki
ikatan spesifik untuk α2-adrenoreceptor
yang lebih kuat dibandingkan clonidine.
Dexmedetomidine sudah digunakan sebagai
obat sedatif tambahan yang diberikan
bersamaan dengan analgesik atau anestesi
lokal setelah mendapatkan persetujuan dari
USFDA pada tahun 1999. Sebagai adjuvan,
administrasi neuroaxial merupakan jalur
pemberian dexmedetomidine yang tepat
karena efek analgesik α2-agonist umumnya
terjadi di spinal dan karakteristik yang sangat
lipofilik ini memfasilitasi absorbsi yang cepat
ke dalam cairan serebrospinal dan ikatan
dengan α2-adrenoreceptor.
Pemberian dexmedetomidine intratekal pada
studi hewan membuktikan memiliki efek
antinosiseptif yang kuat. Studi terdahulu
untuk
penggunaan
dexmedetomidine
intratekal sebagai adjuvan anestesi lokal,
seperti bupivacaine (10-15 mg), menggunakan
dosis 3-15 μg dapat memperpanjang durasi
blok anestesi lokal dengan efek samping
yang sedikit. Efek pemberian adjuvant
CDK-217/ vol. 41 no. 6, th. 2014
BERITA TERKINI
dexmedetomidine intratekal dosis kecil (3 μg)
dengan blok spinal bupivacaine dosis kecil (6
mg) belum diketahui.
Sebuah studi terbaru acak dan tersamar
ganda dilakukan untuk mengevaluasi efek
dexmedetomidine intratekal sebagai adjuvan
dari anestesi lokal bupivacaine dosis kecil
terhadap efek perubahan hemodinamik.
Sejumlah 54 pasien lanjut usia yang akan
menjalani TURP diikutsertakan dari studi ini
dan dibagi secara acak menjadi 2 kelompok
untuk menerima 3 μg dexmedetomidine
(Precedex 100 μg/mL, Hospira, Inc.) dan 6 mg
bupivacaine 0,5% hiperbarik (Marcaine Spinal
Heavy, Astra) – kelompok D atau NaCl 0,9%
dengan volume yang sebanding dengan
dexmedetomidine dan 6 mg bupivacaine 0,5%
hiperbarik (Marcaine Spinal Heavy, Astra) –
kelompok S.
Figure 1 Motor Block Scale at the Time of Peak Sensory Block (A) and Regression of 2-Sensory Dermatomes (B) *p<0.001
Berikut adalah hasil studi tersebut:
1. Kelompok D secara bermakna dapat
mencapai kadar blok puncak simpatetetik
dan sensorik yang lebih cepat dibandingkan
kelompok D (p<0,01).
2. Kelompok D secara bermakna memiliki
waktu yang lebih panjang untuk mencapai
penurunan (regresi) 2-sensory dermatomes
(p<0,01).
3. Kelompok D secara bermakna membutuhkan analgesik pascaoperasi yang lebih
rendah jika dibandingkan dengan kelompok
S (p<0,01).
4. Pada tindak lanjut selama 7 hari, kelompok
D memiliki kebutuhan permintaan analgesik
tambahan yang lebih rendah secara bermakna jika dibandingkan dengan kelompok
S. (p<0,01).
5. Waktu untuk kebutuhan rescue analgesic
pertama lebih cepat pada kelompok S
secara bermakna jika dibandingkan dengan
kelompok D (p=0,039).
Parameter
Compared with the Counterpart of the Group S. Group S = saline group, Group D = dexmedetomidine group
Kelompok Kelompok
S
D
p
Kebutuhan rescue
analgesic
11
4
<0,01
Waktu untuk rescue
drug pertama (min)
345
1360
0,039
Mual
1
>0,05
Hipotensi
1
1
NS
Bradikardi
1
1
NS
Tambahan fentanyl
3
0
NS
Simpulannya, pemberian adjuvan dexmedetomidine intratekal dosis kecil (3 μg) pada
blok spinal bupivacaine dosis kecil (6 mg) dapat
menghasilkan onset cepat dengan durasi blok
sensorik lebih panjang, serta efek analgesia
pascaoperasi lebih panjang dibandingkan
dengan penggunaan bupivacaine tunggal.
Tidak dilaporkan ketidaknyamanan pada
ekstremitas bawah saat pemulihan keluar dari
PACU (postanesthetic care unit).
Demikian informasi singkat ini saya sampaikan,
semoga dapat bermanfaat. (MAJ)
REFERENSI:
1.
Kim JE, Kim NY, Lee HS, Kil HK. Effects of intrathecal dexmedetomidine on low-dose bupivacaine spinal anesthesia in elderly patients undergoing transurethral prostatectomy. Biol Pharm
Bull. 2013;36(6):959-65.
2.
Veering BT, Immink-Speet TT, Burm AG, Stienstra R, van Kleef JW. Spinal anaesthesia with 0.5% hyperbaric bupivacaine in elderly patients: Effects of duration spent in the sitting position.
3.
Dobrydnjov I, Axelsson K, Thörn SE, Matthiesen P, Klockhoff H, Holmström B, et al. Clonidine combined with small-dose bupivacaine during spinal anesthesia for inguinal herniorrhaphy:
Br J Anaesth. 2001;87(5):738-42.
A randomized double-blinded study. Anesth Analg. 2003;96(5):1496-503.
CDK-217/ vol. 41 no. 6, th. 2014
465
Download