11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Politik 2.1.1

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Politik
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi menurut Carl I.Hovland yang pertama kali dalam karyanya
“social communication”, mengetengahkan definisinya mengenai ilmu komunikasi.
Menurut Hovland “science of communication” adalah upaya yang sistematis
untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta
pembentukan opini dan sikap.1
Sebagai ilmu, komunikasi dipelajari bermacam-macam disiplin ilmu,
antara lain sosiologi dan psikologi. Pada diri komunikasi, psikologi memberikan
karakteristik manusia komunikan serta faktor-faktor internal maupun eksternal
yang mempengaruhi perilaku komunikasinya. Pada komunikator, psikologi
melacak sifat-sifatnya dan bertanya: apa yang menyebabkan satu sumber
komunikasi berhasil dalam mempengaruhi orang lain, sementara sumber yang lain
tidak. Psikologi komunikasi juga tertarik pada komunikasi diantara individu:
bagaimana pesan dari seorang individu menjadi stimulus yang menimbulkan
respon pada individu lainnya. Komunikasi boleh ditujukan untuk memberikan
informasi, menghibur, atau mempengaruhi. Persuasif sendiri dapat didefinisikan
1
Rakhmat Jalaluddin, Psikologi Komunikasi . Bandung: Remaja Rosdakarya. 2004. hlm 3- 6
11
12
sebagai proses mempengaruhi dan mengendalikan perilaku orang lain melalui
pendekatan psikologis.2
Para Psikolog Gestalt menyatakan bahwa manusia tidak memberikan
respon kepada stimuli secara otomatis. Manusia adalah organisme aktif yang
menafsirkan dan bahkan mendistori lingkungan. Sebelum memberikan respon,
manusia menangkap dulu “pola” stimuli secara keseluruhan dalam satuan-satuan
yang
bermakna.
Menurut
teori
Gestalt,
mempersepsi
sesuatu,
kita
mempersepsikannya secara keseluruhan. Dengan kata lain kita dapat melihat
bagian-bagiannya. Jika kita ingin memahami suatu peristiwa, kita dapat meneliti
fakta-fakta yag terpisah, kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan.
Dalam komunikasi intrapersonal proses pengolahan informasi meliputi,
sensasi, persepsi, memori dan berpikir.3
1. Sensasi
Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat penginderaan yang
menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Definisi sensasi, fungsi alat
indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengenal
lima alat indera atau panca indera. Kita mengelompokkannya pada tiga macam
indera penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal
dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam (internal). Informasi dari luar diinderai
oleh eksteroseptor (misalnya telinga atau mata). Informasi dari dalam diinderai
2
3
Rakhmat Jalaluddin, Op cit hlm 3- 6
Ibid 48-78
13
oleh ineroseptor (misalnya, sistem peredaran darah). Gerakan tubuh kita sendiri
diinderai oleh propriseptor (misalnya, organ vestibular)
2. Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungahubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi adalah memberikan mana pada stimuli inderawi (sensori stimuli).
Sensasi adalah bagian dari persepsi, seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor
personal dan faktor situasional.
3. Memori
Dalam komunikasi intrapersonal memori memegang penting dalam
mempengaruhi baik persepsi maupun berpikir. Memori adalah sistem yang sangat
berstruktur yang menyebabkan organisme sanggub merekam fakta tentang dunia
dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya (Schlessinger
dan Groves). Memori melewati tiga proses yakni:
a. Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera
dan sirkit saraf internal.
b. Penyimpanan (storage) adalah menentukan berapa lama informasi itu
berada beserta kita, dalam bentuk apa dan dimana.
c. Pemanggilan (retrieval) adalah menggunakan informasi yang disimpan atau
dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai mengingat kembali.
4. Berpikir
Dalam berpikir kita melihat semua proses yang kita sebut sensasi,
persepsi dan memori. Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsur-
14
unsur lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang sehingga tidak
perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak. Berpikir menunjukkan
berbagai kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambag sebagai
pengganti objek dan peristiwa. Berpikir dilakukan untuk memahami realitas
dalam mengambil keputusan (decision making), memecahkan persoalan
(problem solving) dan menghasilkan yang baru (creativity).
Komunikasi intrapersonal sering digunakan dalam bidang politik terutama
saat seorang tokoh politik ingin menyampaikan sebuah pesan yang dapat di
maknai tertentu kepada publik. Biasanya para tokoh politik ini menggunakan
komunikasi intrapersonal untuk mempersuasi agar memperoleh dukungan atau
dengan maksud dan tujuan politik.
2.1.2 Komunikasi Politik
Berbicara mengenai komunikasi politik, tentu tidak lepas dari makna
komunikasi dan politik yang berkembang menjadi kajian ilmiah yang bersifat
lintas disiplin. Dalam komunikasi yang berhubungan dengan masalah politik,
pesan dalam komunikasi bisa dibedakan menjadi dua jenis, yakni informasional
dan promosional. Jenis isi pesan yang bersifat informasional akan mencoba
mengubah kepercayaan dan harapan, bukan suka atau tidak suka, preferensi atau
nilai yang tujuannya mengubah tingkat informasi masyarakat tentang suatu
masalah. Namun, tidak berarti partai yang bertujuan kampanye informasi itu tidak
persuasif. Setiap kampanye yang ditujukan mengubah kepercayaan nilai.
15
Sedangkan isi pesan yang bersifat promosional berupaya mengubah nilai dan
mempromosikan kandidat, isu, dan partai politik.4
Semua makna komunikasi yang ada tentunya memberi perhatian utama
kepada kontrol sosial atau upaya untuk mempengaruhi sesuatu. Bahkan Shacter
dalam fisher dengan tegas menulis bahwa komunikasi adalah mekanisme untuk
melaksanakan kekuasaan.5
Dalam kehidupan sehari-hari istilah politik sudah bukan menjadi hal tabu
untuk dibicarakan. Segala sesuatu yang dilakukan atas dasar kepentingan
kelompok atau kekuasaan pasti diatasnamakan dengan label politik.
Dalam Roget’s Trusty Thesaurus, politik dicitrakan sebagai perbuatan
yang tidak jujur, curang, tega, kotor, dan menipu. Dengan kata lain, politik
diartikan penyimpangan perilaku dari tatanan kehidupan normal.6
Kaspar Bluntchli mendefinisikan, politics is the science which is
concerned with state, which endeavors to understand and comprehend the state in
its development. Lasswell juga merumuskan politik sebagai ilmu tentang
kekuasaan, “when we speak of science of politics, it means the science of
power”.7
Dari definisi ‘komunikasi’ dan ‘politik’ diatas tentu antara komunikasi dan
politik sangat berkaitan satu sama lain. Komunikasi dan politik menjadi
4
Dan Nimmo. Op cit Hal 145
Anwar Ibrahim. Komunikasi Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu2009. Hal 7
6
Hafied Cangara. Komunikasi Politik.Jakarta: Rajawali Pers. 2009. HAL. 25
7
Lely Ariani. Komunikasi Politik, Politisi dan Pencitraan Di Panggung Politik. Bandung: Widya
Pajajaran. 2010. HAL. 15
5
16
komunikasi politik pada hakikatnya bertemu pada dua titik, yakni pembicaraan
dan pengaruh atau mempengaruhi. Politik adalah komunikasi karena sebagian
besar kegiatan politik dilakukan dengan pembicaraan sebagai salah satu bentuk
komunikasi. Sebaliknya komunikasi adalah politik, karena tujuan orang
berkomunikasi adalah mempengaruhi, sebagai salah satu dimensi politik.Jadi
komunikasi politik itu “pembicaraan yang mempengaruhi kehidupan bernegara”.8
Bentuk-bentuk komunikasi politik secara umum yang dilakukan politikus
dan aktivis antara lain retorika politik, agitasi politik atau pergerakan politik,
propaganda politik, kampanye politik dan lobi politik.9
Dalam bentuk komunikasi politik tersebut, selalu ada pertukaran pesan
oleh politisi yang berperan sebagai komunikator politik. Politisi memainkan peran
dalam membentuk opini publik, yang pastinya mewakili kepentingan kelompok,
sehingga ia mencari pengaruh lewat komunikasi.10
Politisi atau tokoh politik sebagai komunikator melakukan proses
komunikasi politik untuk mendapatkan simpati dari masyarakat melalui berbagai
saluran media. Komunikasi politik berisi pesan yang digunakan untuk
mempromosikan partai politik maupun tokoh politik itu sendiri. Promosi ini dapat
dilakukan dengan mempublikasikan kegiatan politik, foto-foto kegiatan sosial,
video program-program pro rakyat di dalam media sehingga mampu memperoleh
perhatian masyarakat. Intensitas masyarakat dalam memperoleh informasi juga
8
Hafied Cangara. op.cit.Hal 27
Anwar Ibrahim. Komunikasi Politik. Balai Pustaka: Jakarta.2009. Hal 65
10
Lely Ariani. Op Cit. Hal 17
9
17
akan mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap partai politik maupun tokoh
politik. Oleh karena itu informasi atau pesan yang disampaikan harus dikemas dan
mampu membangun citra positif bagi partai politik maupun tokoh politik.
Pencitraan partai politik maupun tokoh politik dapat dilakukan dengan
menggunakan jasa professional dari praktisi Public Relations.
2.1
Public Relations
2.2.1 Pengertian Public Relations
Public Relations sesungguhnya merupakan aktivitas yang dibutuhkan oleh
seluruh organisasi, baik komersial maupun non komersial. PR sejatinya
merupakan aktivitas komunikasi untuk membangun good will (niat baik) dan
pemahaman (understanding) dari pihak-pihak lain yang menjalin hubungan
dengannya. Secara ilmiah ataupun secara praktis banyak definisi mengenai PR.
Menurut kamus British Institute of PR terbitan bulan November 1987, “
Praktek Humas atau PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara
terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat
baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.”
Sementara itu menurut Frank Jefkins, ‘ PR adalah sesuatu yang
merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana baik itu ke dalam maupun ke
luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.”
Pertemuan asosiasi-asosiasi PR di seluruh dunia di Mexico City bulan
Agustus 1978, menghasilkan pernyataan mengenai pengertian PR sebagai berikut;
“Praktek kehumasan adalah suatu seni sekaligus suatu disiplin ilmu sosial yang
18
menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan
konsekuensi darinya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin
organisasi, serta menerapkan program-program tindakan yang terencana untuk
melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya.”11
Fungsi utama dari PR adalah membentuk citra atau reputasi positif dari
perusahaan
tersebut
di
mata
publik.
Sementara
itu
beberapa
tujuan
dilaksanakannya kegiatan PR antara lain;
1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan
adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilaksanakan perusahaan.
2. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
3. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh
perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
4. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta
membuka pasar-pasar baru.
5. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham
atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham
tambahan.
6. Untuk
memperbaiki hubungan antara perusahaan
itu dengan
khalayanya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang
11
Frank jefkins, Public Relations, edisi ke empat. Jakarta : penerbit erlangga, 199, hal 8-9
19
mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan
khalayak terhadap niat baik perusahaan.12
Dari sekian banyak definisi Public Relations diatas, dapat peneliti
simpulkan bahwa Public Relations merupakan jembatan penghubung antara
organisasi dengan publiknya, baik terkait dengan publik internal maupun publik
eksternal, dalam sebuah proses komunikasi agar tercipta hubungan yang efektif
berdasarkan landasan pemahaman bersama (mutual understanding) guna
mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan. Salah satu organisasi yang
menggunakan jasa praktisi PR untuk dapat mencapai tujuan dari organisasinya,
adalah partai politik dengan menggunakan jasa PR Politik.
2.2.1 Public Relations Politik
Public Relations Politik
merupakan ilmu terapan baru dalam bidang
kajian Public Relations.13 Hal ini menjadi sebuah kaian yang penting dan menarik
karena tiga faktor yaitu:
a. Pertama, munculnya fenomena politik modern yang kian banyak
memanfaatkan media massa, jasa konsultan dan taktik serta strategi
komunikasi politik.
b. Kedua, kian majunya teknologi yang memungkinkan berbagai
tindakan politik dilakukan tidak harus bertemu fisik. Misalnya,
pendekatan new media (media online) dalam pelaksanaan komunikasi
politik. Pendekatan komunikasi menjadi lebih dinamis, interaktif dan
12
13
Frank jefkins, op cit 56
Heryanto, Op cit 6
20
serba cepat. Misalnya tergambar dalam interaksi di web 2.0 dan
generasi 3.0. Proses ini pun memnugkinkan seluruh aktor politik untuk
melakukan komunikasi melalui teknologi-teknologi baru ini. Dengan
demikian perkembangan teknologi yang makin maju ini membuat pola
hubungan organisasi politik dengan publik internal maupun eksternal
pun berjalan semakin maju dan modern, sehingga pendekatan PR
Politik pun menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan.
c. Ketiga, munculnya era demokrasi yang memungkinkan semua warga
negara untuk memperoleh kebebasan berkumpul dan mengeluarkan
pendapat, baik lisan maupun tulisan. Demokratisasi memungkinkan
semua kalangan untuk berkompetisi seperti tergambar dalam fenomena
Pemilu Legislatif (DPR, DPD dan DPRD), juga dalam pemilu calon
presiden dan calon wakil presiden, serta pemilu kepala daerah
(Pemilukada). Demokrasi juga menuntut berbagai organisasi politik
untuk mampu menjelaskan banyak hal kepada publik internal maupun
eksternal, sehingga kebutuhan akan PR Politik menjadi sebuah
kebutuhan. 14
Menurut Romy Frohlich, PR Politik adalah sebuah kerja melayani publik
dengan membawa sejumlah isu untuk menjadi perhatian publik. PR Politik dapat
dipahami sebagai sebuah kekhususan proses Public Relations yang berupaya
membangun komunikasi dengan publik internal dan publik eksternal organisasi
dalam suatu lingkungan politik dengan melibatkan komponen-komponen dan
14
Heryanto, gun gun, zarkasy, Irwa. Op cit Hal 6-8
21
sumber daya politik untuk mengelola sejumlah isu agar mendapatkan perhatian,
dilakukan
secara
sistematis,
terencana
dan
terarah
untuk
memperoleh
kesepahaman dengan berbagai pihak dalam upaya perwujudan tujuan politik dari
sebuah organisasi. 15
Froehilch dan Rudiger mendefinisikan PR Politik sebagai penggunaan
saluran-saluran media untuk mengkomunikasikan interpretasi isu-isu politik yang
khusus dalam upaya pengumpulan dukungan publik. Sementara itu Moloney dan
Colmer memahami PR Politik sebagai alat strategis bagi parpol untuk
menggunakan kebijakan, kepribadian, presentasi guna memperoleh perhatian
pemilih.16
Tujuan utama aktivitas PR Politik adalah mendapatkan dukungan politik
dari publik internal maupun eksternal dalam pencapaian tujuan khusus sebuah
organisasi atau institusi politik. Tujuan umum ini jika dirinci sebagai berikut:
1. Menciptakan solidaritas dan kohesivitas internal organisasi melalui
upaya pelayanan publik internal, sehingga seluruh komponen dan
sumber daya politik organisasi bias dioptimakan dalam pencapaian
tujuan organisasi.
2. Menjembatani hubungan organisasi dengan publik eksternal dalam
rangka menumbuhkan kesepahaman dan dukungan atas sejumlah
program dan tujuan khusus organisasi.
3. Memperoleh penemuan-penemuan, penyimpulan-penyimpulan, dan
rekomendasi atas sejumlah isu dan dinamika politik yang berkembang.
15
16
Heryanto, Op cit hlm 7
Ibid
22
4. Mengetahui secara pasti posisi kekuatan, kelemahan, dan peluang,
serta tantangan organisasi di tengah hubungannya dengan berbagai
pihak di internal ataupun eksternal organisasi melalui evaluasi yang
sistematis, terarah dan berkelanjutan.17
Dalam menjalankan aktivitasnya PR Politik menggunakan berbagai media,
baik itu media elektronik, maupun cetak. Dan seiring dengan berkembangnya
teknologi para praktisi PR Politik juga memanfaatkan media baru atau new media
untuk melakukan sejumlah aktivitas komunikasi politik.
2.3
New Media (Media Baru)
2.3.1 Pengertian New Media
New media terdiri dari dua kata yaitu New dan Media. New bearti baru dan
media yang berarti perantara. New media merupakan sarana perantara yang baru.
Baru dalam arti disini dilihat dari segi waktu, manfaat, produksi dan distribusinya.
New media juga dapat disebut sebuah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup
kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi
di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai “media
baru” adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat
jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Beberapa contoh new
media adalah internet, website, komputer, multimedia, permainan komputer, CDROMS, dan DVD.18
17
Heryanto, op.cit hal 9
Straubhaar, J.&LaRose, R.Media Now:understanding Media, Culture dan Technology.5th
Edition.Thomson*Wadsworth, 2006.
18
23
Menurut Jan Van Dijk dalam bukunya The Network Society, new media
are media which are both integrated and interactive and also use digital code out
at the turn of the 20th and 21st centuries (media baru adalah media yang keduanya
terintegrasi dan interaktif dan juga menggunakan kode digital pada pergantian
abad ke 20 dan ke 21).19 Dengan kata lain, media baru adalah media yang
memiliki 3 karakteristik utama, yaitu terintegrasi, interaktif, dan digital. Berikut
karakteristik media baru menurut Feldmen. Beliau menyebutkan bahwa media
baru memiliki setidaknya lima karakteristik antara lain:
1. Pertama, media baru mudah dimanipulasi. Hal ini sering kali mendapat
tanggapan
negatif dan
menjadi perdebatan,
karena
media
baru
memungkinkan setiap orang untuk memanipulasi dan merubah berbagai
data dan informasi dengan bebas.
2. Kedua, media baru bersifat networkable. Artinya, konten-konten yang
terdapat dalam media baru dapat dengan mudah di share dan
dipertukarkan antar pengguna lewat jaringan internet yang tersedia.
Karakteristik ini dapat disebut sebagai kelebihan, karena media baru
membuat setiap orang dapat terkoneksi dengan cepat dan memberi solusi
terhadap kendala jarak dan waktu antar pengguna.
3. Ketiga, media baru bersifat compressible. Konten-konten yang ada dalam
media baru dapat diperkecil ukurannya sehingga kapasitasnya dapat
dikurangi. Hal ini memberi kemudahan untuk menyimpan konten-konten
tersebut dan mensharenya kepada orang lain.
19
Jan Van Disk. The Network Society. British:Mixed Sources, 2012.
24
4. Keempat, media baru sifatnya padat. Dimana kita haya membutuhkan
space yang kecil untuk menyimpan berbagai konten yang ada dalam media
baru. Sebagai contoh, kita hanya memerlukan satu PC yang terkoneksi
dengan jaringan internet untuk dapat menyimpan berbagai informasi dari
berbagai penjuru dunia dalam PC tersebut.
5. Kelima, media baru bersifat imparsial. Konten-konten yang ada dalam
media baru tidak berpihak pada siapapun dan tidak dikuasai oleh segelintir
orang saja. Karena itulah media baru seringkali disebut sebagai media
yang sangat demokratis, karena kapitalisasi media tidak berlaku lagi.
Setiap orang dapat menjadi produsen dan konsumen bersamaan dan setiap
pengguna dapat berlaku aktif disana.
Secara karakteristik, media baru sangat berbeda dengan karakteristik
media lama. Pada media lama, interaktivitas tidak terjalin dan gap diantara
komunikator dengan komunikan sangat terlihat sekali. Sebaliknya, media baru
membawa potensi hubungan yang interaktif diantara pengguna serta membagun
hubungan yang setara antara pengirim dan penerima pesan.
Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh media baru dapat kita lihat
sebagai kelebihan atau sisi positif dari media baru. Namun media baru juga
memberikan dampak negatif yang harus di waspadai:
1. Pertama, media baru dikhawatirkan akan mengambil alih peran institusiinstitusi sosial sebelumnya dalam membentuk dan mengarahkan nilai-nilai
masyarakat. Orang-orang yang tadinya menggunakan nilai-nilai berasal
25
dari institusi sosial keluarga dapat berpindah menggunakan nilai-nilai yang
mereka lihat dalam media misalnya budaya populer.
2. Hal kedua yang perlu diwaspadai adalah adanya pihak-pihak tertentu yang
menggunakan media baru sebagai alat propaganda dan doktrinisasi.
Bagaimanapun, media baru memiliki kemampuan dan daya jangkau yang
sangat luas, sehingga besar kemungkinan media ini dimafaatkan.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat bahwa media baru sama seperti
media lainnya, yaitu memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu sebagai
media baru harus selektif dan dengan cermat menggunakan media ini dengan
sebaik-baiknya terutama untuk media baru jenis internet yang memiliki akses
begitu luas dan dapat digunakan oleh semua kalangan.
2.3.2 Internet
Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. Internet
berasal dari bahasa latin “inter” yang bearti antara. Secara kata perkata internet
bearti jaringan antara atau penghubung, sehingga kesimpulan dari definisi internet
ialah merupakan hubungan antara berbagai jenis computer dan jaringan di dunia
yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut
memanfaatkan kemajuan komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan
protocol standar dalam berkomunikasi yaitu protocol TCP/IP (Transmission
Control/ Internet Protocol). 20
20
Agus Supriyanto. Purchasing Guide, Konsep, dan Aplikasi Manajemen Purchasing. Elex Media
Komputindo, Jakarta: 2008. Hal 60
26
Pendapat ini mengartikan bahwa internet merupakan media komunikasi
dan informasi modern yang dapat dimanfaatkan secara global oleh pengguna
diseluruh dunia dalam interkoneksi antar jaringan computer yang terbentuk
melalui sarana berupa penyedia akses (provider) internet, sehingga internet
sebagai media informasi dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk
melakukan pertukaran dan penyebaran informasi tanpa terhalang oleh jarak,
perbedaan waktu dan juga faktor geografis bagi seseorang yang ingin mengakses
informasi. Adapun alat bantu yang dapat digunakan untuk mengakses informasi
tersebut berupa aplikasi yang disebut dengan Search Engine, Engine, Weblog,
News Group, Messege Board, Website, dan lain sebagainya.
2.4
Media Sosial (Social Media)
2.4.1. Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah media yang berinteraksi sosial, sebagai superset
melampaui komunikasi sosial. Diaktifkan dengan teknik komunikasi ubiquitously
diakses dan terukur, media sosial secara substansial mengubah cara komunikasi
antara organisasi, masyarakat, serta individu. 21
Media sosial merujuk pada penggunaan teknologi berbasis web dan ponsel
untuk merubah komunikasi ke dalam dialog interaktif. Andreas kaplan dan
michael haenlin mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi
21
Kietzman, Jan H.; Kris Hermkens, Ian P.McCarthy, and Bruno S.Silvestre.Bussines Horizons 54:
Understanding the functional building blocks of social media. 2011: 241-251
27
berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi web 2.0,
dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.22
Media sosial memiliki bentuk yang beragam diantaranya; majalah, forum
internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar,
video, rating, dan bookmark sosial. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis
media sosial:
1. Proyek kolaborasi (wikipedia)
2. Blog dan microblogging
3. Komunitas konten (youtube)
4. Situs jejaring sosial (facebook, twitter)
5. Dunia game virtual/ game online
6. Dunia sosial maya (second life)
Banyak dari layanan media sosial ini, dapat diintegrasikan melalui
platform agregasi jaringan sosial.
Social media dapat dipandang sebagai tool sewaktu kita ingin
menggunakannya
untuk
mendapatkan
keuntungan
darinya.
Dengan
memandangnya sebagai tool, secara praktis kita akan lebih fleksibel dengan cara
kita sendiri, menggunakannya untuk tujuan-tujuan tertentu.
Tool ini jika dilihat dari karakteristik dan hasil-hasil nyata, justru
memunculkan peluang-peluang yang tidak dengan sendirinya terbentuk begitu
22
Kaplan, Andreas M., Michael Haenlin.Bussines Horizons 53: User Of The World, Unite! The
Chalengges And Opportunities Of Social Media. 2010: hal 59-68
28
saja, peluag-peluang ini harus dimanfaatkan agar berhasil guna. Peluang-peluang
yang diharapkan antara lain:
1. Life sharing. Berbagi aktivitas hidup ini seperti foto, video, dan tool yang
digunakan.
2. Knowledge sharing atau berbagi pengetahuan, umumnya menggunakan
tool blogs dan microblog.
3. Network dan komunitas:
a. Sosial networking. Dengan membangun jejaring sosial otomatis kita
dapat terhubung dan saling berinteraksi dengan jejaring yang
terbentuk
b. Bussines network. Membagun jejaring sosial keperluan bisnis,
sebenarnya tidak berbeda dengan jejaring lain, interaksi yang
terjadipun relatif sama, hanya saja tool untuk jejaring bisnis dapat
digunakan terspesifik.
c. Community building. Membangun komunitas ini bukan hal yang
mudah juga, tetapi jika komunitas sudah terbangun, kita tinggal
memanennya.
Komunitas
dapat
digunakan
sebagai
sarana
pembelajaran, kita dapat mengumpulkan informasi dan mempelajari
komunitas tanpa harus menggunakan data-data sample, karena datadatanya sudah terbentang sempurna dalam komunitas.
4. Information spreading. Jejaring sosial dan berbagai social media mampu
menyebarkan informasi dengan cepat dengan jangkauan sebar yang luar
biasa dibandingkan dengan media lain. Keunggulan seperti efisiensi biaya
29
dan efektifitas informasi yang disampaikan menjadi alasan kenapa metoda
ini sangat diminati. 23
2.4.1 Weblog (Blog)
Blog adalah kumpulan catatan atau jurnal pribadi yang disajikan pada web,
aktivitas mengupdate blog disebut blogging dan orang yang mengelola disebut
blogger. Umumnya blog diupdate secara rutin menggunakan software tertentu
sehingga penyajian informasi di web dapat dilakukan secara mudah tanpa
penguasaan tehnis.24 Posting pada blog tersaji secara rapi dan tersusun kronologis,
pada umumnya blog tersaji sebagai RSS Feed.25
Blog memiliki ciri khas yang membedakannya dengan jenis website lain,
berikut ini merupakan beberapa bagian yang umum berada pada sebuah blog. 26
a. Isi konten atau biasa disebut post (dalam bahasa indonesia disebut posting)
di tampilkan dalam bentuk kronologis. Posting terbaru ditampilkan lebih
atas dibandingkan posting sebelumnya, tiap posting biasanya memiliki
alamat URL permanent. Selain isi artikel sebuah posting juga umumnya
menampilkan nama pengarang, tanggal dan kategori.
b. Bagian komentar, merupakan komponen yang memungkinkan pengunjung
dan blogger saling berkomunikasi. Bagian komentar ini merupakan bagian
yang cukup penting dalam sebuah blog karena memungkinkan adanya efek
23
Juju Dan Feri Sulianta. Op cit Hal 8-9
Ed Tittel, Schaum Outlin: Computer Networking (Jaringan Komputer), Penerbit Erlangga,
Jakarta:2004
25
Wahana Komputer&Penerit Andi, Kamus Istilah Internet, CV. Andi offset, Yogyakarta:2006
26
Ali Zaki Dan Smitdev Community, Optimalisasi Blogging, Pt Alex Media Komputindo,
Jakarta:2008
24
30
enter aktivitas sehingga blog terlihat tidak kaku dan berjalan sepihak saja.
Selain komentar di sebuah artikel tersebut terlihat lebih menarik.
c. Fitur berlangganan/ subscription yang biasa dinamakan rss atau sindikasi,
bagian ini memungkinkan pembaca berlangganan isi blog user bisa
memperoleh pemberitahuan apabila ada konten baru disebuah artikel,
dengan kata lain user akan tahu apakah blog sudah di update dengan
konten yang baru, sindikasi merupakan cara yang lumayan efektif untuk
menambah jumlah pengunjung blog.
d. Bagian arsip dan pencarian berguna mengatur dan mengelompokkan
konten sebuah blog, sebuah blog ukuran besar dengan konten hingga
ribuan sagat terbantu dengan adanya arsip. Sebuah artikel biasanya
dikelompokkan berdasarkan bulan, tahun dan tanggal. Adapun bagian
pencarian berguna untuk mencari entry-entry tertentu di blog berdasarkan
kata kunci yang dimasukkan oleh user, kotak pencarian ini bisa disediakan
oleh software blog dan bisa disediakan oleh layanan pihak ketiga seperti
google search.
e. Trackback atau pingback link ke blog atau situs lain yang mengacu ke
entri tersebut.
Secara umum ada tiga jenis blog, yaitu :27
1. Blog perusahaan
27
Zaki. Op.Cit. Hlm 7
31
Merupakan blog yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan
berfungsi seolah seperti brosur yang menjelaskan bisnis perusahaan. Blog
ini biasanya merupakan tempat untuk menampilkan berita seputar
perusahaan, intinya konten didalamnya pasti terbatas untuk perusahaan itu
sendiri.
2. Blog produk
Blog yang khusus menjelaskan sebuah produk saja, misanya sony
memiliki blog khusus untuk produknya sony vaio laptop, apple yang
punya blog khusus untuk produknya ipod, atau microsoft punya blog
khusus untuk produk softwarenya di macintosh.
3. Blog pribadi
Merupakan blog yang dimiliki oleh seseorang dan digunakan untuk
membahas pernik-pernik kehidupannya sendiri, setiap orang bisa membuat
dan memiliki blog pribadi.
2.4.2 Situs Jejaring Sosial Twitter
Situs jejaring sosial jejaring sosial atau sanekane adalah suatu struktur
sosial yag dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau
organisasi) yag diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi,
ide, teman, keturunan, dan lainnya.
Analisis jaringan sanekane memandang hubungan sosial sebagai simpul
dan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut.Bisa terdapat bayak jenis ikatan
32
antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan
bahwa jaringan sanekane beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga
hingga negara dan memegang peranan penting dalam menentukan cara
memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang
individu dalam mencapai tujuannya.
Dalam bentuk yang sederhana, suatu jaringan sanekane adalah peta semua
ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji.Jaringan tersebu dapat pula
digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering
digambarkan dlam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik
dan ikatan sebagai garis penghubungnya.28
Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh
twitter inc, yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga
memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut
kicauan (tweets). Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang
ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa dilihat secara luar,
namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman
mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan
sebutan pengikut (follower).
Semua pengguna dapat mengirim dan menerima kicauan melalui situs
twitter, aplikasi eksternal yang kompatibel (telepon seluler), atau dengan pesan
singkat (sms) yang tersedia dinegara-negara tertentu.Situs ini berbasis di San
28
Soetojo, John. Jurus Kilat Mahir Internet. Jakarta: Dunia Komputer. Hal 97-98
33
Bruno, California dekat San Fransisco, dimana situs ini pertama kali dibuat.
Twitter juga memiliki server dan kantor di San Antonio, Texas Dan Boston,
Massachusetts.
Sejak dibentuk pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey, twitter telah
mendapatkan popularitas diseluruh dunia dan saat ini memiliki lebih dari 100 juta
pengguna. Hal ini digambarkan sebagai “sms dan internet”.29
Ide mengenai twitter awalnya muncul setelah Dorsey terinspirasi dengan
cara kerja dari Live Journal dan AOL Instant Messenger. Bersama dengan kolega
temannya yang bernama Biz Stone, Dorsey mulai membangun twitter sebagai
sarana komunikasi melalui pesan singkat. Dorsey dan temannya tersebut hanya
membutuhkan waktu dua minggu untuk menciptakan twitter. Setelah dipublikasi
melalui Odeo, twitter ternyata mampu menarik perhatian pengguna Odeo
termasuk penciptannya yaitu Evan Williams yang kemudian bertindak sebagai
investor twitter.30
Menurut Fauzi31 Twitter merupakan layanan microblogging dan jejaring
sosial yag bertumbuh paling cepat pada saat ini. Firma riset media The Nielsen
Co. mengungkapkan, Twitter merupakan satu-satunya layanan online di dunia
yang jumlah penggunanya sanggup bertumbuh lebih dari 1000% per bulan.
Nielsen mengemukakan, jumlah pengguna Twitter rata-rata tumbuh 1.382% per
bulan.
29
John.Op.Cit. Hal 105-106
Enterprize Jubilee. Berburu Uang Dengan Twitter. PT. Elex Media Komputindo Jakarta: 2009,
hal 1-3
31
Fauzi, Ahmad. All About Twitter: Bongkar Rahasia Sukses Men-Tweets. Depok: Yureka, 2009,
Hal 3.
30
34
Winfield dalam Safko32 menyebut twitter sebagai ‘word of mouth engine’,
sebuah statistik menyebutkan bahwa konsumen yang marah akan menceritakan
pada 20 orang tentang pengalaman buruk mereka, secara tatap muka’. Namun,
dengan adanya media sosial seperti facebook, blogs dan twitter, jumlah 20 orang
tersebut akan secara cepat menjadi 20 ribu atau bahkan 200 ribu.
Jantsch dalam Fauzi33 menyebutkan 6 alasan perusahaan dunia wajib
memiliki akun twitter, diantaranya:
1. Twitter merupakan media untuk berkomunikasi dan membangun
jejaring sosial dengan orang-orang
yang
memiliki kesamaan
pandangan.
2. Twitter mampu menyajikan informasi secara instan dan seketika
tentang apa yang dikatakan orang tentang sebuah perusahaan, produk,
ataupun merek.
3. Twitter merupakan sumber stabil dan tidak terbatas untuk mencari ide,
content, link, sumber daya, dan tips tentang minat dan keahlian
tertentu.
4. Twitter merupakan alat monitoring yang kuat untuk memantau
penilaian pelanggan dan konsumen terhadap merek-merek tertentu.
3232
Safko, Lon. The Social Media Bible: Tactics, Tools dan Strategies for business Success. John
Wiley & Sons, 2010 hal 538
33
Fauzi, Op.cit., hal 25
35
5. Twitter merupakan media yang efektif untuk menyampaikan ide-ide
seseorang kepada jutaan orang di dunia.
6. Twitter merupakan media yang efektif untuk mempromosikan produk
dan jasa secara langsung kepada audiens-audiens yang dituju.
Menurut Janstsch, salah satu manfaat paling penting dari twitter, namun
jarang diperhatikan adalah fungsi monitoring terhadap merek dan reputasi. ‘Di
twitter anda dapat segera merespon ketika ada pernyataan tentang anda, ini tentu
sangat penting untuk menjaga citra anda.
Menurut Fauzi34 twitter adalah pendukung potensial e-Government,
pemerintahan berkuasa di sejumlah negara pun turut memanfaatkan twitter untuk
mengkampanyekan kebijakan, menggelar propaganda, dan mendukung diplomasi.
Juru bicara militer Amerika Serikat di Afganishtan Kolonel Greg Julian
menyatakan “Di dunia ada segmen audiens yang mencari berita dari sumbersumber aternatif, termasuk twitter karena itu kami melayani mereka”.Sedangkan
menurut Cheryl Mills, Kepala Staf Departemen Luar Negeri Amerika Serikat,
“Media baru seperti twitter sangat penting dalam era baru diplomasi, yang sangat
menuntut kecerdasan dan dialog untuk mencapai tujuan”.
Beberapa istilah yang dipergunakan di twitter:
1. Tweet, sesuatu yang ditulis di status twitter
34
Fauzi, Op.cit., hal 69-71
36
2. @, penanda yang ditulis di depan nama pengguna lain agar tweet yang
di masukkan diterima oleh pengguna tersebut.
3. Reply, balasan terhadap tweet
4. Following, pengguna lain yang tweet nya akan selau diterima
5. Follower, pengguna lain yang akan selalu menerima Tweet
6. Retweet (RT) adalah melakukan posting kembali tweet dari user lain
7. Direct Messages, pesan personal
8. Favorites, menyimpan tweet tertentu yang diinginkan
9. Hash Tags (#), penanda yang ditulis di depan topic tertentu agar
pengguna lain bias mencari topik yang sejenis yang ditulis oleh orang
lain juga.
2.5
Citra
2.5.1 Pengertian Citra
Menurut Bill Canton dalam Sukandatel (1990) mengatakan bahwa citra
adalah:“The impression, the feeling, the conception which the public has of a
company; a concioussly created impression of an object, person or
organisation.35
Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan;
kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi.
35
Skutandel, Arko K. Public Relations Perusahaan.(diktat). Bandung : Fikom Unpad
37
Dari ungkapan tersebut , citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai
positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting dari suatu
perusahaan atau organisasi. Istilah lain adalah : favorable opinion.
Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi
yang hendak di capai bagi dunia hubungan masyarakat atau public relations.
Pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat di ukur secara
sistematis, tetapi wujudnya dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk.
Seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif khususnya datang
dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya.36
Di dalam public relations yang menjadi pokok pembicaraan sering
dikaitkan bahwa profesi seorang public relations mengenai bagaimana cara
membina hubungan baik antara pihak eksternal dan juga pihak internal. Di dalam
bidang kehumasan tidak selalu berbicara mengenai membina hubungan baik di
dalam
sebuah
organisasi
yang
dikelola
dalam
mengantisipasi
sebuah
permasalahan, mencari sebuah solusi dari masalah, tetapi juga berbicara dari
pandangan perspektif individu itu sendiri akan suatu lembaga/ organisasi
perorangan dan lain-lainnya.
Oleh karenanya di dalam Jefkins dapat diterangkan kembali tugas seorang
humas dalam membangun sebuah citra. Jefkins menyatakan bahwa terdapat
berbagai jenis citra yakni, diantaranya:
3636
Rosady Ruslan.managemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi.
Jakarta. Hal 74
38
1. Citra Bayangan
Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota organisasi, biasanya
adalah pemimpinnya, mengenai anggapan pihak luar mengenai
organisasinya.
2. Citra yang berlaku
Kebalikan dari citra bayangan, citra yang berlaku ini adalah suatu citra
atau pandangan yang di anut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu
organisasi.
3. Citra yang diharapkan (wish image)
Citra harapan (wish image) adalah suatu citra yang diinginkan oleh
pihak manajemen. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang
sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan itu lebih baik atau lebih
menyenangkan dari pada citra yang ada; walaupun dalam keadaan
tertentu, citra yang terlalu baik juga bias merepotkan.
4. Citra Perusahaan (corporate image)
Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan,
bukan sekedar citra atas produk atau pelayanannya. Citra perusahaan
terbentuk dari banyak hal, seperti sejarah atau riwayat hidup
perusahaan yang gemilang, keberhasilan dan stabilitas keuangan,
kualitas produk, keberhasilan ekspor, hubungan industry yang baik,
reputasi sebagai pencipta lapangan kerja, kesediaan turut memikul
tanggung jawab special dan komitmen mengadakan riset.
5. Citra Majemuk (multiple image)
39
Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang, atau perwakilan dari
sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu citra
yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan
tersebut secara keseluruhan. Jumlah citra yang dimiliki suatu
perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai
yang di milikinya.37
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa citra sangat penting untuk
di bangun dan dikelola oleh organisasi agar mendapatkan respon yang baik dari
stakeholder atau publiknya. Mengingat pentingnya citra bagi sebuah organisasi
atau perusahaan maka perlu dilakukan pencitraan atau konstruksi citra.
2.5.2 Konstruksi Citra
Mempresentasikan diri serta mengatur kesan publik merupakan aktivitas
komunikasi politik untuk mengkonstruksi citra. Agar dapat memperoleh kesan,
sesuai dengan yang diinginkan, harus memiliki manajemen yang baik terhadap
kesan individu. Salah satu cara pengaturan kesan adalah pengaturan di dunia
maya. Pengaturan kesan (impression management) merupakan proses dua arah, di
mana seseorang seringkali menggunakan teknik-teknik pengaturan kesan saat
berinteraksi dengan orang lain. Self presentation merujuk pada usaha diri untuk
mengontrol kesan yang disampaikan kepada orang lain.38 Self presentasion pada
pokoknya lebih merupakan suatu manajemen kesan (impression management). Ia
bisa saja berharap orang-orang akan memandangnya sebagai orang yang
37
Frank Jefkins. 1995. Public Relations. Jakarta: Erlangga. Hal 17- 19
Taylor, Shelly E., Letitia Anne Peplau,David O. Sears, 2006. Social Psychology, twelfth edition,
Pearson Prentice Hall, New Jersey. Hal. 127
38
40
istimewa, atau membuat mereka mengira bahwa ia memiliki anggapan yang sama
terhadap mereka, atau untuk menunjukkan apa yang ia rasakan terhadap orangorang tersebut atau untuk memperoleh kesan yang tidak benar-benar jelas; ia bisa
berharap untuk memastikan terciptanya harmoni yang sesuai sehingga interaksi
dapat berlanjut, atau dapat pula menipu, menghilangkan, membingungkan,
menyesatkan atau menghina mereka.39
Pencitraan merupakan hasil pembingkaian dan realitas ciptaan. Dalam
formulasi yang dibuat oleh Gamson dan Modigliani40 Frame dipandang sebagai
cara bercerita (story line) atau gagasan ide-ide yang tersusun sedemikian rupa dan
menghadirkan konstruksi makna dari peristiwa yang berkaitan dengan wacana.
Gamson melihat wacana media (khususnya berita) terdiri atas sejumlah kemasan
(package) melalui mana konstruksi atas suatu peristiwa terbentuk.
Kemasan itu merupakan skema atau struktur pemahaman yang dipakai
oleh seseorang ketika mengkonstruksi pesan-pesan yang dia sampaikan dan
menafsirkan pesan yang dia terima. Menurut Eriyanto41 kemasan dibayangkan
sebagai wadah atau struktur data yang mengorganisasi sejumlah informasi yang
menunjukkan
posisi
atau
kecenderungan
politik,
dan
yang
membantu
komunikator untuk menjelaskan muatan-muatan di balik suatu isu atau peristiwa.
Keberadaan dari suatu kemasan terlihat dari adanya gagasan sentral yang
kemudian didukung oleh perangkat-perangkat wacana seperti kata, kalimat,
pemakaian gambar atau grafik tertentu, proposisi dan sebagainya. Pembingkaian
39
Littlejohn, Stephen W. & Karen A. Foss, 2009. Teori Komunikasi, Penerjemah Mohammad
Yusuf Hamda. Hal 88
40
Eriyanto, Analis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Yogyakarta: LkiS.2002.
41
IBID 225
41
kemasan tersebut dilakukan untuk mengkonstruksi sebuah citra baik dari sebuah
organisasi maupun citra personal.
2.5.3 Citra personal
Citra personal adalah arti yang dimiliki seseorang bagi orang lain, suatu
integrasi mental yang halus dari berbagai sifat yang di proyeksikan oleh orang itu
dan yang dipersepsikan dan kemudian diinterpretasikan rakyat menurut
kepercayaan, nilai dan pengharapan.42
Pietrofesa dalam komunikasi politik, komunikator, pesan dan media
menyatakan bahwa citra personal atau citra diri dari seseorang meliputi semua
nilai, sikap dan keyainan terhadap diri seseorang dalam berhubungan dengan
lingkungan dan merupakan paduan dari sejumlah persepsi diri dan bahkan
menentukan persepsi tingkah laku.43
Citra diri seseorang adalah pengakuan, penilaian, anggapan dan pendapat
orang lain dan masyarakat kepada orang yang bersangkutan. Hal tersebut
memerlukan proses yang berlangsung lama dan bebas tanpa pengaruh ataupun
tekanan. Seorang tokoh popular dapat menyandang citra diri yang baik atau yag
buruk. Keduanya bersumber dari apa adanya citra-citra yang berlaku (current
image) yang bersifat negatif atau positif. 44
42
Dan Nimmo, Komunikasi Politik, Komunikator, Pesan Dan Media, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005, Hal.53
43
Dan Nimmo. Op. cit, hal.54
44
Frank Jefkins, Public Relations, terjemahan haris munandar, Jakarta Erlangga, 2005, Hal.23
42
Dapat disimpulkan bahwa citra personal adalah gambaran tentang
seseorang atau arti yang dimiliki seseorang bagi orang lain, yang merupakan
proyeksi dari sifat seseorang mencakup identitas personal yang dipersepsi dan
diinterpretasikan menurut kepercayaan, nilai dan pengharapan yang bersumber
dari adanya citra-citra yang berlaku.
Citra personal yang positif bisa dilihat dari beberapa hal:
1. Bisa dimunculkan kapan saja, termasuk di tengah terjadinya musibah
atau sesuatu yang buruk
2. Adanya penjelasan jujur mengenai penyeba musibah atau sesuatu yang
buruk, baik itu informasi yang salah atau suatu perilaku yang keliru
3. Citra positif dapat berupa rasa hormat (respect) yang timbul sebagai
akibat dari pemberitaan yang ada mengenai tokoh tersebut.45
Sedangkan citra personal yang negatif adalah merupakan kebalikan dari
citra personal positif, hal ini bisa dilihat dari misalnya:
1. Tidak bisa dimunculkan kapan saja, apalagi pada saat terjadi musibah.
2. Tidak adanya penjelasan yang jujur mengenai penyebab musibah atau
sesuatu yang buruk tersebut.
3. Citra negatif ditunjukkan dengan adanya krisis kepercayaan terhadap
tokoh yang timbul sebagai akibat dari pemberitaan yang ada.46
45
46
Ibid Hal 23
Frank Jefkins, Op.cit Hal 23
43
Menurut Gumgum Gumilar, cara memperoleh citra yang baik adalah:
1. Menciptakan public understanding (pengertian publik). Pengertian belum
bearti persetujuan/ penerimaan. Dalam hal ini publik memahami
organisasi/ perusahaan/ instansi apakah itu dalam hal produk/jasanya,
aktivitas-aktivitasnya,
reputasinya,
perilaku
manajemennya,
dan
sebagainya.
2. Public confidence (adanya kepercayaan publik memahami organisasi/
perusahaan/ instansi adalah benar adanya apakah itu dalam hal kualitas
atau jasanya, aktivitas-aktivitasnya, reputasinya, perilaku manajemennya
dapat diandalkan dan sebagainya.
3. Public support (adanya unsur dukungan dari publik terhadap organisasi
kita) baik dalam bentuk material (membeli produk kita) maupun spiritual
(dalam bentuk pendapat/ fikiran untuk menunjang keberhasilan perusahaan
kita)
4. Public cooperation (adanya kerjasama dari publik terhadap organisasi
kita) jika ketiga tahapan diatas dapat terlalui maka akan mempermudah
adanya kerjasama dari publik yang berkepentingan terhadap organisasi
kita guna mencapai keuntungan dan kepuasan bersama.47
2.6 Konstruksi Realitas oleh Media
Istilah konstuksi realitas menjadi terkenal sejak diperkenalkan oleh Peter
L. Beger dan Thomas Luckman dalam buku “The Social Of Construction
47
Dan Nimmo, Op.Cit.Hal 57
44
Reality”. Realitas menurut begger tidak dibentuk secara alamiah, tidak juga
sesuatu yang diturunkan oleh tuhan, tetapi dibentuk dan dikonstruksi. Dengan
pemahaman ini realitas berwujud ganda/plural, setiap orang mempunyai
konstruksi yang berbeda-beda atas suatu realitas, berdasarkan pengalaman,
preferensi, pendidikan dan lingkungan sosial yang dimiliki masing-masing
individu.48
Menurut Eriyanto, terdapat dua penekanan karakteristik penting pada
pembuatan konstruksi realitas. Pertama, pendekatan konstruksionis menekankan
bagaimana politik pemaknaan dan bagaimana seseorang membuat gambaran
tentang realist politik, makna bukannlah sesuatu yang absolute, konsep static yang
ditemukan dalam satu pesan. Kedua, pendekatan konstruksionis memandang
kegiatan konstruksi sebagai proses yang terus menerus dan dinamis.49 kedua
karakteristik ini menekankan bagaimana politik pemaknaan dan bagaimana cara
makna tersebut di tampilkan, sebab dalam penekanan tersebut produksi pesan
tidak di pandang sebagai mirror reality yang haya menampilkan fakta
sebagaimana adanya.
Dalam konstruksi realitas bahasa merupakan unsur utama. Bahasa
merupakan instrument pokok untuk menciptakan realitas. Bahasa adalah alat
48
Eriyanto, Analisis Framing:Konstruksi, Ideologi Dan Politik Media, Lkis, Yogyakarta:2002,
Hlm 40
49
Ibid
45
konseptualitas dan alat narasi, begitu pentingnya bahasa maka tidak ada berita,
cerita maupun ilmu pengetahuan tanpa ada bahasa.50
Salah satu bentuk laporan di bidang komunikasi yang sering dibuat dan
seringkali diklaim sebagai penelitian interpretatif adalah apa yang disebut dengan
analisis wacana (discourse analysis) dan analisis bingkai (framing analysis).
Analisis wacana memfokuskan perhatian pada percakapan (lisan atau teks) untuk
mengetahui kondisi struktur sosial yang ada melalui percakapan misalnya, antara
ibu dan anak dengan mengidentifikasi berbagai kategori, ide, pandangan dan
sebagainya berdasarkan transkrip percakapan yang diamatinya. Analisa framing
memfokuskan perhatian pada bagaimana media massa mengelola ide dan isi berita
dan menunjukkan apa yang menjadi isu melalui pemilihan, penekanan, penyisihan
dan uraian berita.
Dalam media massa keberadaan bahasa tidak lagi sebagai alat semata
untuk menggambarkan realitas melainkan dapat menentukan gambaran (citra)
yang akan muncul dibenak khalayak. Bahasa yang digunakan dalam media,
ternyata mampu mempengaruhi cara melafalkan (pronounciation), tata bahasa
(grammar), susunan kalimat (syntax), perluasan dan modifikasi perbendaharaan
kata dan akhirnya mengubah dan atau mengembagnkan percakapan (speech),
bahasa (language) dan makna (meaning).
Menurut De Fleur dan Ball Rokeach, ada berbagai cara media massa
mempengaruhi bahasa dan makna, antara lain: mengembangkan kata-kata baku
beserta makna asosiasinya, memperluas makna dan istilah-istilah yang ada
50
Ibnu Hamad, Agus Sudibyo, Muhammad Qodari, Kabar-Kabar Prasangka Agama Di Media
Massa, ISAI Jakarta:2001
46
mengganti makna lama serta istilah makna baru, serta memantapkan konvensi
makna yang telah ada dalam suatu sistem bahasa. Dengan begitu penggunaan
bahasa tertentu jelas berimplikasi terhadap kemunculan makna tertentu. Pilihan
kata dan cara penyajian suatu realitas turut menentukan makna bentuk konstruksi
realitas yang sekaligus menentukan makna yang muncul darinya.51
Oleh karena itu diperlukan analisa framing, sebuah model; analisis
alternatif yang bisa mengungkapkan rahasia di balik perbedaan bahkan
pertentangan media dalam mengungkapkan fakta. Analisis framing membongkar
bagaimana realitas di bingkai oleh media. Melalui analisis framing akan dapat
diketahui siapa mengendalikan siapa, mana lawan mana kawan, mana patron
mana klien, siapa diuntungkan siapa dirugikan, siapa membentuk dan siapa
dibentuk da seterusnya.52
2.7 Proses Framing
Analisa framing merupakan versi terbaru dari pendekatan analisis wacana,
khususnya untuk menganalisa teks media. Analisis framing mewakili tradisi yang
mengedepankan pendekatan atau perspektif multidisipliner untuk menganalisa
fenomena atau aktivitas komunikasi.53
Robert N. Entman, seorang ahli yang meletakkan dasar-dasar bagi analisis
framing untuk studi isi media, mendefinisikan framing sebagai seleksi dari
berbagai aspek realitas yang diterima dan membuat peristiwa itu lebih menonjol
51
ibid. Ibnu hamad
Hamad. Op.Cit. Hlm 15
53
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Remaja Rosdakarya, Bandung:2002
52
47
dalam suatu teks komunikasi. Dalam banyak hal seperti menyajikan secara khusus
definisi terhadap masalah, interpretasi sebab akibat, evaluasi moral dan tawaran
penyeleseian sebagaimana masalah digambarkan.54 Entman melihat framing
dalam dua dimensi realitas atau isu. Penonjolan adalah proses membuat informasi
menjadi lebih bermakna, lebih menarik, bearti lebih di ingat oleh khalayak.55
realitas yang disajikan secara menonjol atau mencolok mempunyai kemungkinan
lebih besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak dalam memahami
suatu realitas.
Gamson dan Modigliani, peneliti yang konsisten mengimplementasikan
konsep framing menyebut cara pandang itu sebagai kemasan (package) yang
mengandung konstruksi makna atas peristiwa yang akan diberitakan. Menurut
mereka frame adalah cara bercerita atau gugusan ide-ide yang terorganisir
sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna peristiwa-peristiwa yang
berkaitan dengan objek suatu wacana. Kemasan (package) adalah semacam skema
atau struktur pemahaman yang digunakan individu untuk mengkonstruksi makna
pesan-pesan yang ia sampaikan serta untuk menafsirkan makna pesan-pesan yang
ia terima. Package tersebut dibayangkan sebagai wadah atau struktur data yang
terorganisir sejumlah informasi yang menunjukkan posisi atau kecenderungan
politik dan membantu komunikator untuk menjelaskan muatan-muatan dibalik
suatu isu atau peristiwa.
54
Robert N.Entman, Framing:Toward Claryfication Of A Fractured Paradigma, Jurnal Of
Commounication. Hlm 43
55
Entman. Op.cit. Hlm 53
48
Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau
cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis
berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang
di ambil, bagian mana yang di tonjolkan dan di hilangkan, dan hendak dibawa
kemana berita trsebut. Gamson Modigliani menyebut cara pandang itu sebagai
kemasan (package). Menurutnya, frame adalah cara bercerita atau gugusan ide
yang terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna peristiwaperistiwa yang berkaitan dengan objek suatu wacana. Kemasan adalah rangkaian
ide-ide yang menunjukkan isu apa yang dibicarakan dan peristiwa mana yang
relevan. Package adalah semacam skema dan struktur pemahaman yang
digunakan individu untuk mengkonstruksi makna pesan-pesan yang ia sampaikan,
serta untuk menafsirkan pesan-pesan yang ia terima.56
Keberadaan suatu package terlihat dari adanya gagasan sentral yang
kemudian didukung perangkat-perangkat wacana seperti kata, kalimat, pemakaian
gambar atau grafik tertentu atau proposisi dan sebagainya. Awalnya elemen dan
struktur wacana tersebut mengarah pada ide tertentu dan mendukung ide sentral
suatu berita. Formula Gampson dan Modiglani menitikberatkan penelitian pada
penggunaan bahasa yang di gunakan secara mikro. Formula ini meneliti bahasa
melalui dua perangkat, pertama perangkat framing yang terdiri dari metaphors,
catcphrases, exemplar, depiction, visual image. Kedua perangkat penalaran yang
terdiri dari roots, appeals to principle, consequencies. Bahasa sangat
mempengaruhi konsep framing karena melalui framing akan ada hal tertentu yang
56
Eriyanto, Op cit hlm 261-262
49
ditonjolkan dan akan ada yang dikaburkan oleh media dalam membentuk realitas
media.57
Menurut Eriyanto, dan proses framing pada akhirnya akan membawa efek,
karena sebuah realitas bisa jadi bingkai dan dimaknai berbeda oleh media bahkan
pemaknaan itu bisa jadi akan sangat berbeda. Realitas sosial yang kompleks
penuh dimensi dan tidak beraturan disajikan dalam berita sebagai sesuatu yang
sederhana, beraturan dan memenuhi logika tertentu. Berdasarkan penyederhanaan
atas kompleksnya realitas yang disajikan media menimbulkan efek framing, yaitu:
1. Pertama, framing yang dilaukan media akan menonjolkan aspek tertentu
dan mengaburkan aspek yang laen. Framing umumnya ditandai dengan
menonjolkan aspek tertentu dari realitas akibatnya ada aspek lain yang
tidak mendapat perhatian memadai.
2. Kedua, framing yang dilakukan oleh media akan menampilkan sisi tertentu
dan menyembunyikan faktor yang lain. Efek yang segera terlihat dalam
pemberitaan yang memfokuskan pada satu pihak menyebabkan pihak lain
yang mungkin relevan dalam pemberitaan menjadi tersembunyi.
Analisis bingkai (frame analysis) berusaha untuk menentukan kunci-kunci
tema dalam sebuah teks dan menunjukkan bahwa latar belakang budaya
membentuk pemahaman kita terhadap suatu peristiwa. Analisa bingkai merupakan
dasar struktur kognitif yang memandu persepsi dan representasi realitas. Frame
analisis adalah analisa untuk membongkar ideologi di balik penulisan informasi.
57
Eriyanto.Op.Cit..Hlm 165
Download