STMIK JAKARTA STI&K – 2011 DATA TERDISTRIBUSI SISTEM DATABASE TERPUSAT : DATA DITEMPATKAN PADA SATU LOKASI DAN SEMUA LOKASI YANG TERKONEKSI DAPAT MENGAKSES DATABASE DI LOKASI TERSEBUT. SISTEM DATABASE TERDISTRIBUSI : DATA DITEMPATKAN DI BANYAK LOKASI DENGAN MENERAPKAN MEKANISME TERTENTU UNTUK MENJADIKAN SATU KESATUAN DATABASE. SISTEM DATABASE TERPISAH/ISOLATIF : DATA DITEMPATKAN DI BANYAK LOKASI TETAPI TIDAK SALING BERHUBUNGAN SAMA SEKALI. SISTEM DATABASE TERDISTRIBUSI HANYA DIIMPLEMENTASIKAN DALAM SISTEM JARINGAN DIMANA TERDAPAT BEBERAPA TOPOLOGI SEPERTI STAR, RING, DAN BUS. BERAGAM TOPOLOGI SISTEM JARINGAN KOMPUTER : 1 2 3 A B C D E TOPOLOGI STAR STMIL JAKARTA STI&K Page 1 1 2 3 A B C D TOPOLOGI RING 1 2 3 A B C D TOPOLOGI BUS PERBEDAAN UTAMA BERAGAM TOPOLOGI : 1. BIAYA INSTALASI : BIAYA DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN ANTAR NODE. 2. BIAYA KOMUNIKASI : WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGIRIMAN DATA ANTAR NODE. 3. KEHANDALAN : FREKUENSI KEGAGALAN KOMUNIKASI YANG TERJADI. 4. KETERSEDIAAN : TINGKAT KESIAPAN DATA YANG DAPAT DIAKSES—ANTISIPASI KEGAGALAN. KEUNTUNGAN DATABASE TERDISTRIBUSI : 1. PEMBAGIAN DATA(SHAREABLE) DAN KONTROL YANG TERSEBAR. 2. KEHANDALAN DAN KETERSEDIAN—JIKA SALAH SATU NODE MENGALAMI KERUSAKAN MAKA NODE LAIN TETAP DAPAT BEROPERASI. 3. KECEPATAN QUERY—JIKA SEBUAH QUERY MELIBATKAN SEJUMLAH NODE MAKA QUERY TSB. DAPAT DIPECAH MENJADI BEBERAPA SUBQUERY YANG DIJALANKAN DI NODE-NODE YANG BERSESUAIAN. KELEMAHAN DATABASE TERDISTRIBUSI : 1. BIAYA PEMBANGUNAN SOFTWARE MENINGKAT. 2. POTENSI BUG LEBIH BESAR. 3. PENINGKATAN WAKTU PROSES/OVERHEAD—BEBAN TAMBAHAN KOMPUTASI. STMIL JAKARTA STI&K Page 2 DESAIN DATABASE TERDISTRIBUSI : 1. REPLIKASI : SISTEM MENJAGA SEJUMLAH DUPLIKAT TABEL DATA DIMANA DUPLIKAT TABEL TSB. TERSIMPAN DI NODE YANG BERLAINAN. 2. FRAGMENTASI : DATA DALAM TABEL DIPECAH DAN DISEBAR KE DALAM SEJUMLAH FRAGMEN DAN SETIAP FARGMEN DISIMPAN KE SEJUMLAH NODE YANG BERLAINAN. TERDAPAT FRAGMENTASI VERTIKAL DAN HORIZONTAL. 3. KOMBINASI KEDUANYA. KEUNTUNGAN REPLIKASI DATA : 1. KETERSEDIAAN YANG TINGGI : JIKA NODE BERISI TABEL R MENGALAMI KERUSAKAN MAKA TABEL YANG SAMA MASIH DAPAT DIPEROLEH DARI NODE LAIN. 2. PENINGKATAN KEPARALELAN : PROSES QUERY PADA NODE YANG MELIBATKAN TABEL R DAPAT DIEKSEKUSI SECARA PARALEL. 3. PENINGKATAN BEBAN PENGUBAHAN DATA : JIKA TABEL R DIRUBAH MAKA PERUBAHANNYA HARUS DIDISTRIBUSIKAN KE SEMUA NODE YANG MEMPUNYAI SALINAN TABEL TSB. FRAGMENTASI DATA JIKA TABEL R DIFRAGMENTASI MAKA DIBAGI MENJADI KE DALAM SEJUMLAH FRAGMEN R1, R2, ...Rn. FRAGMEN-FRAGMEN TSB. DAPAT DIREKONTRUKSI KEMBALI KE TABEL R SEMULA DENGAN OPERASI UNION / NATURAL JOIN : PENGGABUNGAN FIELD DATA TERHADAP FRAGMEN-FRAGMEN. FRAGMENTASI HORIZONTAL : Ri = σ Pi ( R ) CONTOH : nasabah1 : σ kota=”JKT”(nasabah) nasabah2 : σ kota=”SBY”(nasabah) REKONTRUKSI : operasi union nasabah = nasabah1 υ nasabah2 STMIL JAKARTA STI&K Page 3 FRAGMENTASI VERTIKAL : Ri = π Pi ( R ) CONTOH : nasabah1 : π no_nasabah, nama, alamat, kota(nasabah) nasabah2 : π no_nasabah, saldo_simpan(nasabah) nasabah3 : π no_nasabah, saldo_pinjam(nasabah) REKONTRUKSI : operasi natural join Nasabah= π no_nasabah, nama, alamat, kota, saldo_simpan, saldo_pinjam(nasabah1 |χ| nasabah2 |χ| nasabah3) STMIL JAKARTA STI&K Page 4