ABSTRAK Sebagaimana telah dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, upaya penegakan hukum lingkungan dapat dilakukan dengan menggunakan tiga instrumen hukum yaitu :hukum administrasi, hukum perdata, dan hukum pidana. Hukum pidana berfungsi sebagai penunjang hukum administrasi artinya berlaku ketentuan hukum pidana tetap memperhatikan asas subsidaritas, bahwa hukum pidana itu hendaknya akan didayagunakan apabila sanksi bidang hukum administrasi dan hukum perdata tidak efektif. Dalam kasus PT. Newmont Minahasa Raya Jaksa Penuntut Umum menempatkan hukum pidana sebagai Primum Remedium. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: metode pendekatan yuridis–normatif, spesifikasi penelitiannya adalah deskriptif-analitis, dengan metode dan teknik pengumpulan datanya menggunakan studi kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang merupakan data sekunder. Data sekunder yang diteliti berupa: Data sekunder bahan hukum primer seperti Undang-Undang Dasar 1945, KUHP, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; Data sekunder bahan hukum sekunder, meliputi : buku-buku, literatur, hasil putusan pengadilan yang berhubungan dengan tindak pidana pencemaran lingkungan hidup yang dilakukan oleh korporasi; Data sekunder bahan hukum Tersier, meliputi : kamus hukum dan internet. Sedangkan Metode analisa yang digunakan adalah metode analisa kualitatif, yaitu data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis, untuk selanjutnya dianalisa secara kualitatif, untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas. Penerapan sanksi pidana dalam kasus pencemaran Teluk Buyat yang dilakukan oleh PT. Newmont Minahasa Raya sudah tepat, hal ini disebabkan oleh : Hukum pidana dapat berlaku secara Primum Remedium apabila sanksi hukum lain seperti sanksi administrasi dan sanksi perdata, dan alternatif penyelesaian sengketa lingkungan hidup sudah dinyatakan tidak efektif, dan/atau tingkat kesalahan pelaku relatif berat, dan /atau perbuatannya relatif besar dan/atau perbuatannya menimbulkan keresahan masyarakat. Tailing Terdakwa I PT. Newmont Minahasa Raya telah menurunkan kualitas air laut Teluk Buyat, Sludge dari sediment pond Terdakwa I PT. Newmont Minahasa Raya telah menurunkan kualitas air Sungai Buyat, Sampel biota laut dari Teluk Buyat telah terkontaminasi dengan logam merkuri dan logam arsen, Warga Dusun Buyat telah terkontaminasi dengan logam merkuri (Hg) dan arsen (As), dengan kata lain telah terjadi pencemaran pada air laut Buyat. Hal semacam ini sudah masuk pada delik materiil yaitu Pasal 41 dan Pasal 42. Dari bukti-bukti tersebut maka kasus pencemaran oleh PT. Newmont Minahasa Raya telah memenuhi syarat-syarat berlakunya hukum pidana sebagai Primum Remedium. i