I-MHERE: Program Community Development UB Dinilai Baik DPT-Dikti Dikirim oleh prasetya1 pada 22 September 2008 | Komentar : 0 | Dilihat : 3385 IMHERE UB Program I-MHERE tentang food safety yang dilaksanakan Universitas Brawijaya dengan dana Bank Dunia, dinilai baik oleh Dewan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DPT-Dikti). Reviewers DPT-Dikti yang terdiri dari Dr Enny Ratnaningsih, Dr Ahmad Nuruddin (ITB) serta Dr Dahrul Syah (IPB) menyatakan hal ini setelah melakukan monitoring dan evaluasi (monev) selama 2 hari, 19-20 September 2008. Monev dilakukan agar implementasi program tersebut berjalan efektif dan efisisien. Dalam kerangka Indonesia-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Component B.1, UB melaksanakan program berjudul "Strengthening University?s Social Responsibility to Enhance Human Quality Relation to Sustainable Local Resources and Food Safety", dengan dana dari IBRD dan IDA Loan. Saat ini program masih pada tahun pertama. Semua program implementasi yang diusulkan terbagi dalam 2 program utama, yaitu program outreach dan pengembangan masyarakat (community development); serta penguatan 3 program studi: Biologi, Teknologi Hasil Pertanian, dan Ilmu Hukum. Pertama kali, tim reviewer DPT-DIkti mengadakan pertemuan dengan Pusat Jaminan Mutu (PJM) dan para reviewers internal UB, membahas tentang proses implementasi program tahun pertama, khususnya masalah keberlanjutan Program Hibah Kompetisi (PHK) yang pernah diterima UB, efektivitas sistem monevin, kesinambungan kepemimpinan, dan peran Tim Monevin dalam mencegah terulangnya kesalahan pengadaan barang/jasa. Para reviewers berharap situasi akademik yang telah terbina sebagai buah program hibah kompetisi di tiga program studi sebelumnya (PHK A2 dan TPSDP) terus bergulir dari generasi ke generasi berikutnya, sehingga tidak ada hambatan dalam mengimplementasikan I-MHERE. Menurut reviewers, secara konsep, program I-MHERE UB tentang food safety dengan kasus porang dinilai sangat baik untuk meningkatkan UB social responsibility. Porang dianggap unik, oleh karena itu UB diakui sebagai pioner penelitian porang. Program ini telah didukung oleh SDM, fasilitas, environment, expertise yang lebih dari cukup, didukung pula oleh arah pengembangan, leadership, taskforce, serta pakar yang dimiliki, sehingga diyakini menjadi modal yang mendukung kesuksesan I-MHERE UB. Namun, reviewers berpendapat masih belum ada keterpaduan antara 5 pilar. Masih ada yang dijalankan sendiri, sehingga perlu adjustment di PIP tahun kedua sesuai fokus dan tema. Reviewers menilai, pola kerjasama UB dengan pemerintah kabupaten dan petani dalam program community development sangat baik, bahkan dampak kegiatan sudah dirasakan. Hal ini ditunjukkan oleh dukungan Gubernur melalui pencairan dana 8 milyar seharusnya ditangkap oleh task force dan Lembaga Penelitian UB untuk sekaligus mengantisipasi ke depan. Menurut reviewers, university wide program ini perlu mengangkat isu-isu Desa Sumberbendo untuk dikembangkan menjadi case study yang lebih besar, terutama jika didukung oleh research grant dan student grant. [pjm] Artikel terkait Pertemuan Forum Pimpinan Pascasarjana di UB Politic Festival 2011 : Saatnya Menyuarakan Perubahan Untuk Indonesia Kuliah SOI: Optimalisasi Manajemen UB Kukuhkan Dua Guru Besar Hari Ini Pengukuhan Tiga Guru Besar UB