Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 2017 ISSN 2339-210X SISTEM APLIKASI FORECASTING TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS: STMIK BUDIDARMA MEDAN) Rahayu Boang Manalu Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun, Medan ABSTRAK Pertumbuhan yang pesat dari akumulasi data telah menciptakan kondiskan data tapi minim informasi. Peramalan (Forecasting) adalah perkiraan atau prediksi mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa diwaktu yang akan datang atau merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan dan pola yang sistematis. Dengan memanfaatkan data induk mahasiswa dandatakelulusanmahasiswa, diharapkandapat menghasilkaninformasitentangtingkat kelulusan dengan data induk mahasiswa melalui teknik Forecasting. Kategori tingkat kelulusan di ukur dari lama studi dan IPK. Algoritma yang digunakan adalah algoritma apriori, informasi yang ditampilkan berupa nilai support dan confidence dari masing- masing kategori tingkat kelulusan. Kata kunci: Forecasting, algoritma apriori, tingkat kelulusan,data induk mahasiswa mahasiswa. secara efesien dan juga tepat, diperlukan suatu sistem pengolahan datamelalui aplikasi forecastingdengan algoritma apriori yang bekerja dengan cara mencari dan menemukan pola–pola yang berasosiasi diantara mahasiswa. Algoritma apriori termasuk jenis aturan asosiasi pada data mining. I. PENDAHULUAN Forecasting adalah suatu proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi Peramalan kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Forecasting yang akurat merupakan informasi yang sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan manajemen. Langkah-langkah peramalan adalah pengumpulan data masa lalu. Data masa lalu untuk peramalan logistik secara normal adalah 1 tahun atau lebih, data masa lalu yang dikumpulkan adalah data aktual yang dapat berupa data demand, data penjualan dan sebagainya. Analisa data dapat dilakukan dengan membuat plot dari data masa lalu, kemudian dilihat pola dari plot data tersebut. Pemanfaatan data yang ada didalam sistem informasi untuk menunjang kegiatan pengambilan keputusan, tidak cukup hanya mengandalkan data operasional saja, diperlukan suatu analisis data untuk menggali potensi-potensi informasi yang ada. Para pengambil keputusan berusaha untuk memanfaatkan gudang data yang sudah dimiliki untuk menggali informasi yang berguna membantu mengambil keputusan, hal ini mendorong munculnyacabang ilmu baru untuk mengatasi masalah penggalian informasi atau polayang penting atau menarik dari data dalam jumlah besar, yang disebut dengan datamining. Penggunaan teknik data mining diharapkan dapat memberikan pengetahuan-pengetahuan yang sebelumnya tersembunyi di dalam gudang data sehinnga menjadi informasi yang berharga. Berdasarkan latar belakang tersebut maka diterapkan suatu aplikasi forecasting sistem yang memiliki kemampuan meramalkan tingkat kelulusan II. LANDASAN TEORI A. Peramalan (Forecasting) Peramalan adalah perkiraan atau prediksi mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa diwaktu yang akan datang atau merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan dan pola yang sistematis. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas berbagai macam metode, yaitu metode pemulusan exsponensial, metode box-jenkins dan metode regresi, semua itu dikenal dengan metode peramalan. Metode peramalan adalah cara untuk memperkirakan secara kuantatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada masa lalu. Dengan kata lain metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang bersifat objektif. Disamping itu metode peramalan memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan sehingga apabila digunakan pendekatan yang sama dalam suatu permasalahan dalam kegiatan peramalan, maka akan didapat dasar pemikiran dan pemecahan yang sama. Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, disamping ditentukan oleh metode yang digunakan, juga ditentukan baik tidaknya informasi yang digunakan. Selama informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan yang disusun juga akan sulit dipercaya ketepatannya. Kegunaan dari peramalan akan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Ramalan diperlukan untuk 224 225 Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 2017 ISSN 2339-210X memberikan informasi sebagai dasar untuk membuat keputusan dalam berbagai kegiatan. B. Algoritma Apriori Algoritmaapriori adalah suatu algoritma dasar yang diusulkan oleh Agrawal & Srikant pada tahun 1994 penentuan frequent itemsets untuk aturan asosiasi boolean. Algoritmaapriori termasuk jenis aturan asosiasi pada data mining. Algoritma apriori adalah salah satu algoritma yang melakukan pencarian frequent itemset dengan menggunakan teknik association rule. Algoritma Apriori menggunakan pengetahuan frekuensi atribut yang telah diketahui sebelumnya untuk memproses informasi selanjutnya. Pada algoritma apriori menentukan kandidat yang mungkin muncul dengan cara memperhatikan minimum support dan minimum confidence. Support adalah nilai pengunjung atau persentase kombinasi sebuah item dalam database. Sedangkan confidence adalah nilai kepastian yaitu kuatnya hubungan antar item dalam sebuah apriori. AlgoritmaApriori yang bertujuan untuk menemukan frequent itemset dijalankan pada sekumpulan data. Analaisis apriorididefenisikan suatu proses untuk menemukan semua aturan apriori yang memenuhi syarat minimum untuk support dan syarat minimum untuk confidence. Analisis Pola Frekuensi Tingkat Tinggi dengan Algoritma Apriori Tahap ini mencari kombinasi item yang memenuhi syarat minimum dari nilai support dalam database. Nilai support sebuah item diperoleh dengan menggunakan rumus : Support (A) = Jumlah transaksi mengandung A Total Transaksi .........(1) Nilai support dari 2 item diperoleh dengan menggunakan rumus : Support (A, B) = P (A ∩ B) Support (A, B) = ∑ Transaksi mengandung A dan B ∑ Transaksi ...........(2) Pembentukan Aturan Asosiasi Setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, barulah dicari aturan asosiasi yang memenuhi syarat minimum untuk confidence dengan menghitung confidence aturan asosiatif A B. Nilai confidence dari aturan A B diperoleh dengan rumus: Confidence = P (B|A) = ∑ Transaksi mengandung A dan B ∑ Transaksi mengandung A ......( 3) III. ANALISA A. Analisa Masalah Analisa Kelulusan mahasiswa adalah suatu proses yang sistematik dari pengembangan kelulusan .Analisa kebutuhan merupakan cara yang efektif untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul dalam sebuah penelitian. Dalam analisa kebutuhan perlu dilakukan perencanaan, pengumpulan data dan analisa data.Dalam penulisan skripsi ini akan dicari nilai support dan confidence dari hubungan tingkat kelulusan dengan data induk mahasiswa. Tidak semua data induk siswa akan dicari hubungannya dengan data kelulusan, hanya beberapa atribut yang kira-kira berguna dan sebarannya tidak terlalu acak. Karena data yang terlalu acak akan membuat proses forecasting memakan waktu lama dan tingkat hubungannya pun rendah. Data induk mahasiswa yang akan dicari hubungannya meliputi proses masuk, asal sekolah, kota asal sekolah, dan program studi. Adapun yang akan diproses forecasting meliputi : 1. Hubungan tingkat kelulusan dengan proses masuk Hasil dari proses forecasting ini dapat membantu untuk mengetahui sejauh mana tingkat kelulusan mahasiswa 2. Hubungan tingkat kelulusan dengan asal sekolah dan proses masuk Dari atribut proses masuk dan asal sekolah dicari hubungan tingkat kelulusan dengan asal sekolah yang melalui proses masuk mahasiswa dengan harapan dapat mengetahui tingkat keberhasilan mahasiswa dengan sekolah tertentu. 3. Hubungan tingkat kelulusan dengan kota asal sekolah Hubungan tingkat kelulusan dengan asal kota bermanfaat untuk mengetahui daerah-daerah mana yang mempunyai tingkat keberhasilan tinggi ataupun rendah. Diasumsikan bahwa kota asal sekolah merupakan kota tempat asal mahasiswa. 4. Hubungan tingkat kelulusan dengan program studi Dari atribut program studi dapat diketahui hubungan tingkat kelulusun dan program studi untuk megetahui tingkat kelulusan program studi Transformasi Data Tabel 1. Predikat Kelulusan Indeks Prestasi Predikat Kumulatif 2,00 – 2,75 Memuaskan 2,76 – 3,50 Sangat memuaskan 3,51 – 4,00 Dengan pujian (cumlaude) Dari tabel 1 data kelulusan berdasarkan IPK dapat dikategorikan menjadi tigayaitu : 1. IPK memuaskan denganIPK 2,00 – 2,75 2. IPK sangat memuaskan denganIPK 2,76– 3,50 3. IPK tipe dengan pujian denganIPK 3,51 – 4,00 Pengkategorian data kelulusan berdasarkan lama studiyaitu : 1. Sesuai jadwal, bila lamastudi 4 tahun atau kurang dari 4 tahun 2. Tidak sesuai jadwal, bilalama studi lebih dari 4 tahun Dari dua pengkategorian tersebut dapat dibuat kategori berdasarkan kombinasi Proses forecasting untuk mengetahui hubungan tingkat kelulusan dengan proses masuk. Misal data Tabel 2. Tabel 2. Data Awal NIM Lama Studi Kategori kelulusan 0811421 4 tahun (Reguler) A1 0811435 4 tahun(Reguler) A1 0911659 3 tahun(Transfer) A2 0811070 4 tahun(Reguler) A1 0811741 5 tahun(Reguler) A3 226 Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 2017 ISSN 2339-210X NIM Lama Studi 1002343 1111544 0911804 0911508 0911386 0911504 4 tahun(Reguler) 4 tahun(Reguler) 5 tahun(Reguler) 4 tahun(Reguler) 4 tahun(Reguler) 4 tahun(Reguler) Kategori kelulusan A1 A1 A2 A1 A1 A1 Dari data awal tersebut didapat kandidat pertama (C1) seperti pada tabel 2. Tabel 3. Kandidat Pertama (C1) Itemset Count A1 8 A2 2 A3 1 Reguler 12 Transfer 1 Ditetapkan threshold = 3, maka kandidat yang nilainya kurang dari 3 akan dihapus. Sehingga, didapat hasil seperti pada tabel 3 (L1). Tabel 4. Hasil setelah threshold ditetapkan (L1) Itemset Count A1 8 Reguler 12 Transfer 1 Dari tabel 3 didapat kandidat kedua (C2) seperti pada tabel 4 Ditetapkan threshold = 3, maka kandidat yang nilainya kurang dari 3 akan dihapus. Sehingga, didapat hasil seperti pada tabel 3 (L1). Tabel 5. Hasil setelah threshold ditetapkan (L1) Itemset Count A1 8 Reguler 12 Transfer 1 = 3/8 Confidence A2, Transfer =Count(A,Transfer)/Count(A3) = 3/1 Dapat dilihat bahwa proses forecasting hubungan tingkat kelulusan dengan proses masuk mahasiswa dengan threshold 3 menghasilkan hubungan A1, Reguler mempunyai nilai support = 8/11 dan mempunyai tingkat kelulusan A2 sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang melalui proses masuk Reguler mempunyai tingkat kelulusan lebih bagus . Contoh kedua dari proses forecasting untuk mengetahui hubungan tingkat kelulusan dengan proses masuk dan asal sekolah. Misalkan data seperti pada table : Tabel 7. Data awal contoh kedua NIM Lama studi Kategori Asal Kelulusan Sekolah 0811421 4 tahun (Reguler) A1 Tarutung 0811435 4 tahun(Reguler) A1 Balige 0911659 3 tahun(Transfer) A2 Borong-Borong 0811070 4 tahun(Reguler) A1 Samosir 0811741 5 tahun(Reguler) A3 Dolok Sanggul 1002343 4 tahun(Reguler) A1 Kuta cane 1111544 4 tahun(Reguler) A1 Riau 0911804 5 tahun(Reguler) A2 Medan 0911508 4 tahun(Reguler) A1 Medan 0811386 4 tahun(Reguler) A1 Medan 0911504 4 tahun(Reguler) A1 Medan IV. IMPLEMENTASI Implementasi dari sistem yang dirancang, menggunakan antar muka pengolahan data dari pengujian. 1. Menu Login Berikut ini merupakan tampilan Menu Login yang berfungsi untuk masuk ke nama user dan password diproses. Tabel 5 Kandidat kedua (C2) Dari tabel 4 didapat kandidat kedua (C2) seperti pada tabel 5 Tabel 6. Kandidat kedua (C2) Itemset Count A1, Reguler 8 Dari pada tabel 6dapat diambil hasil sebagai berikut : Tabel 6. Hasil kedua (L2) Itemset Count A1, Reguler 8 A2, Transfer 1 SupportA1, Reguler =Count(A1,Reguler)/jumlah transaksi = 8/11 SupportA2, Transfer =Count(A2, Reguler)/jumlah transaksi = 1/11 Confidence A1, Reguler =Count(A1,Reguler)/Count(A2) Gambar 1. Menu Login 2. Tampilan Form Menu Utama Berikut ini tampilan form utama dari menu utama berfungsi untuk memanggil form-form lain 227 Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 2017 ISSN 2339-210X dalam aplikasi. Form menu utama file, hasil forecasting, help, about Gambar 2. Tampilan Menu Utama 3. Tampilan Form Aplikasi Forecasting Sesuai dengan perancangan form sebagai interface pengguna dapat menampilkan hasil aplikasi Forecasting untuk menampilkan tingkat kelulusan mahasiswa dengan algoritma apriori, maka hasil dari tampilannya dilakukan sesuai dengan sebelumnys pada lihat pada gambar sebagai berikut ; Gambar 4. Tampilan Aplikasi Forecasting V. KESIMPULAN Kesimpulan dari penulisan penelitian ini adalah: 1. Faktor-Faktor untuk menentukan tingkat kelulusan mahasiswa adalah hubungan proses masuk, hubungan tingkat kelulusaan dengan atribut program studi . 2. Pada algoritma apriori menentukan kandidat yang mungkin muncul dengan cara memperhatikan minimum support dan minimum confidence. 3. Penggunaan Microsoft visual basic net 2008 dapat digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk merancang aplikasi form meni sistem forecasting, perancangan form hasil aplikasi forecasting, dan hasil tampilan forecasting dengan algoritma apriori DAFTAR PUSTAKA [1] Heru Dewantara, Purnomo Budi Santoso, and Nasir Widha Setyanto, "Perancangan Aplikasi Data Mining dengan algoritma Apriori untuk Frekuensi Analisis Keranjang Belanja pada Data Transaksi Penjual " jrmsi, vol., 1 no.3,pp.415-426, 2013. [2] Robi Yanto, Riri Khoiriah, "Implementasi Data Mining dengan Metode Algoritma Apriori dalam Menentukan Pola Pembelian Obat," STMIK BINA NUSANTARA, Jaya Lubuklingau, Citec Journal, Vol. 2, No. 2, Februari 2015 – April 2015 . [3] Dewi Kartika Pane, "Implementasi Data Mining pada Penjualan Produk Elektronik dengan Algoritma Apriori (Studi Kasus : Kreditplus),"STMIK BUDIDARMA, Medan, Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 3, Agustus 2013. [4] Almon Junior Simanjuntak, "Aplikasi Data Mining untuk Pemodelan Pembelian Barang Menggunakan Algoritma Apriori", 2013. [5] Kennedi Tampubolon, Hoga Saragih, dan Bobby Reza, "Implementasi Data Mining algoritma Apriori pada Sistem Persediaan alat-alat Kesehatan", 2013. [6] A.A Gede Bagus Mariana dan I Made Dwi Putra Asana, "Analisis Keranjang Belanja dengan Algoritma Apriori pada Perusahaan retail", 2013. [7] Wijhah Islamika, "Analisis Asosiasi Data dengan Algoritma Apriori untuk Sistem Pendukung Keputusan Penjualan barang berbasis WEB," Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, [8] Larose,Daniel T,2006. Data Mining Meyhods and Models. John Willey & Sons,Inc.New Jersey. [9] Kusrini, Luthfi, E. T., 2009, Algoritma Data Mining, Andi Offset, Yogyakarta. [10 ]Buulolo, “ALGORITMA APRIORI PADA DATA PENJUALAN DI SUPERMARKET,” in Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI), 2015, no. September 2015, pp. 4–7.