BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TERMINOLOGI JUDUL Judul dari

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
TERMINOLOGI JUDUL
Judul dari proyek
ini adalah Hotel Transit Kualanamu,
akan di
diskripsikan sebagai berikut:
Hotel Transit adalah hotel yang terletak dekat dengan bandara yang
diperuntukkan bagi pengguna bandara yang menginap untuk sementara atau
dalam jangka waktu yang pendek.
Jadi, Kualanamu's Transit Hotel adalah sebuah perusahaan yang bergerak
dalam bidang akomodasi
Kulanamu
yang berlokasi dekat dengan kawasan bandara
di peruntukkan
bagi wisatawan
domestik
dan mancanegara,
pengusaha, penumpang domestik dari luar kota medan dan awak pesawat yang
mengalami transit atau perjalanan panjang dari luar kota medan dengan
penyediaan
pelayanan
makan dan minum serta fasilitas-fasilitas penunjang
lainnya.
2.2
TINJAUAN UMUM PROYEK
2.2.1 Pengertian Hotel
Menurut
SK
Menparpostel
No.KM
34/HK
103/MPPT-87,
hotel
merupakan suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa
lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan
persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan pemerintah.
Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI No., PM 10/PW301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977, hotel adalah suatu bentuk akomodasi
yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh
pelayanan penginapan, berikut makan dan minum.
Menurut Prof. Fred Lawson dalam bukunya yang berjudul Hotel, Motels
and Condominiums, hotel adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa
akomodasi serta pelayanan makan dan minum bagi para pelancong dengan
memberi imbalan jasa kepada pemilik jasa akomodasi.
6
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Klasifikasi Hotel
Aktivitas yang diwadahi dalam sebuah hotel adalah sama, tetapi setiap
hotel memiliki keunikan rancangan yang berbeda-beda. Baik dari kelengkapan
ruang, layanan, penampilan bangunan, dan suasana yang dirancang. Maka, proses
perancangan sebuah hotel perlu memperhatikan beberapa pengelompokan hotel
sebagai berikut:
a. Berdasarkan
lamanya
tamu hotel menginap,
hotel diklasifikasikan
sebagai barikut:
 Hotel Transit
: Hotel dengan waktu menginap tamu
rata-rata semalam.
 Hotel Semi-residential
: Hotel dengan waktu menginap tamu
lebih dari satu hari tetapi tetap
dalam jangka waktu pendek
 Hotel Residential
: Hotel dengan waktu menginap tamu
cukup lama.
b. Dari segi lokasi hotel dapat dibedakan menjadi:
 City Hotel
: Hotel yang terletak di kota-kota besar
terutama ibukota
 Urban Hotel
: Hotel yang terletak dekat kota.
 Suburb Hotel
: Hotel yang terletak di pinggiran kota/ kota
satelit
 Resort Hotel
:Hotel yang terletak didaerah peristirahatan,
misalnya:
- Beach hotel di beach resort.
- Mountain hotel di mountain resort.
- Lake hotel di lake resort.
 Airport Hotel
: Hotel yang terletak di bandara.
c. Dari segi aktivitas tamu hotel, dapat dibedakan menjadi:
 Sport Hotel
: Hotel yang yang merupakan bagian dari
satu kompleks olahraga kota.
7
Universitas Sumatera Utara
 Business Hotel
: Hotel yang dirancang dengan tujuan
memberi fasilitas untuk melakukan bisnis.
 Pleasure Hotel
: Hotel yang sebagian fasilitasnya ditujukan
untuk memberi fasilitas kepada pengunjung
untuk berekreasi.
 Ski Hotel
: Hotel khusus untuk tamu yang bermain ski.
 Convention Hotel
: Hotel sebagai bagian dari komplek
konvension.
d. Pengelompokan Hotel Menurut Jumlah Kamar:
 Small Hotel
: Merupakan hotel yang memiliki jumlah
kamar yang kecil (maksimal 25 kamar)
biasanya terletak di daerah dengan
angka kunjungan rendah.
 Medium Hotel
: Merupakan hotel yang memiliki jumlah
kamar yang sedang sekitar 29-299 kamar),
biasanya terletak di daerah dengan angka
kunjungan sedang.
 Large Hotel
: Merupakan hotel yang memiliki jumlah
kamar yang besar (minimum 300 kamar),
biasanya terletak di daerah dengan angka
kunjungan tinggi.
e. Klasifikasi Hotel Sesuai dengan Bintang
Pelayanan hotel ditentukan dalam 5 (lima) golongan kelas berdasarkan
kelengkapan dan kondisi bangunan, peralatan, pengelolaan, serta mutu
pelayanan
dalam
sesuai penggolongan hotel sebagaimana yang ditetapkan
lampiran
Keputusan
Menteri
Pariwisata,
Pos
dan
Telekomunikasi tentang Ketentuan Usaha dan Penggolongan Hotel.
 Hotel bintang satu (*)
- Jumlah kamar standar minimum 15 kamar
- Kamar mandi didalam
- Luas kamar standar minimum 20 m²
8
Universitas Sumatera Utara
 Hotel bintang dua (**)
- Jumlah kamar standar minimum 20 kamar
- Jumlah kamar suite, minimum 1 kamar
- Kamar mandi didalam
- Luas kamar standar minimum 22 m²
- Luas kamar suite minimum 44 m²
 Hotel bintang tiga (***)
- Jumlah kamar standar minimum 30 kamar
- Jumlah kamar suite minimum 2 kamar
- Kamar mandi didalam
- Luas kamar standar minimum 24 m²
- Luas kamar suite minimum 48 m²
 Hotel bintang empat (****)
- Jumlah kamar standar minimum 50 kamar
- Jumlah kamar suite minimum 3 kamar
- Kamar mandi didalam
- Luas kamar standar minimum 24 m²
- Luas kamar suite minimum 48 m²
 Hotel bintang lima (*****)
- Memiliki 3 tingkatan yaitu Palm, Bronze, dan Diamond
- Jumlah kamar standar minimum 100 kamar
- Jumlah kamar suite minimum 4 kamar
- Kamar mandi didalam
- Luas kamar standar minimum 26 m²
- Luas kamar suite minimum 52 m²
Berdasarkan keterangan klasifikasi hotel, disimpulkan bahwa hotel dalam
proyek ini termasuk dalam klasifikasi hotel:

Berdasarkan lama tamu menginap merupakan hotel transit.

Berdasarkan jumlah kamar merupakan medium hotel.

Berdasarkan bintang merupakan hotel bintang 3(akan dijelaskan
pada bab IV analisa fungsional).
9
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Persyaratan Hotel
Untuk
membangun
sebuah
Hotel
khususnya
Bintang
3
harus
memperhatikan klasifikasi bangunan sebagai berikut:
a. Lokasi dan Lingkungan
Lokasi hotel mudah dicapai dengan kendaraan umum atau pribadi roda
empat langsung ke area hotel. Hotel harus terhindardari pencemaran yang
diakibatkan dari gangguan luar, seperti: suara bising, bau tidak enak, debu
dan asap
b. Sirkulasi
Hotel harus memiliki jalur sirkulasi yang jelas supaya mempermudah
pengunjung/tamu-tamu hotel yang datang ke hotel tersebut. Dalam setiap
hotel,
harus
dapat
pisahkan
jalan
antara
tamu
hotel/pengunjung,
pegawai/karyawan dan jalan untuk barang. Tujuan sirkulasi dalam hotel
adalah:
 Mempermudah pengawasan dan pengontrolan keamanan
 Menciptakan keteraturan
 Menciptakan pelayanan yang efisien
 Peningkatan kepuasan pelanggan.
Pembedaan sirkulasi untuk tamu hotel dan pengelola:
 Sirkulasi untuk tamu hendaknya jelas dan mudah dicapai sehingga
tidak membingungkan pengunjung.
 Sirkulasi untuk pengunjung dan pegawai/karyawan harus melewati
setiap bangunan hotel yang digunakan untuk umum. Crossing antara
pengunjung dan pegawai/karyawan harus dihindari.
c. Taman
 Terletak di dalam atau di luar bangunan.
 Taman terpelihara, bersih dan rapi.
d. Tempat Parkir
 Kapasitas satu tempat parkir untuk 6 kamar hotel.
 Rambu-rambu lalu lintas
10
Universitas Sumatera Utara
 Pos jaga dan ruang tunggu
 Tersedia saluran air.
e. Bangunan
Bangunan hotel memenuhi pesyaratan perijinan sesuai dengan Undangundang yang berlaku:
 Keadaan
bangunan
bersih
terawat
dengan
baik
(tidak
berbau,berlumut, bersarang laba-laba dan lain-lain).
 Pengaturan ruang hotel ditata sesuai dengan fungsinya
sehingga memudahkan arus tamu, karyawan dan barang.
 Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, restoran, kamar
tidur dan ruang fungsional.
f. Lobby
 Mempunyai luasan minimum 30 m2.
 Dilengkapi dengan lounge.
 Toilet umum minimum 1 buah dengan perlengkapan.
 Lebar koridor minimum 1,6 meter.
g. Koridor
 Lebar koridor minimal 1,6 m.
 Tersedia stop kontak untuk setiap 12 m.
 Tata udara diatur AC atau ventilasi alami.
h. Ruang yang Disewakan
 Minimum terdapat bank, money changer, air line agent, souvenir
shop, butik, dan biro perjalanan.
 Tersedia poliklinik dan paramedis.
i. Kamar Tidur
 Terdapat minimum 30 kamar standar dengan luas 24
m2 /kamar.
 Terdapat minimum 2 kamar suite dengan luas 48 m2/kamar.
 Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai
11
Universitas Sumatera Utara
j. Restoran
 Luas minimal 3m2 dikalikan dengan jumlah kamar tidur.
 Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas restoran, dengan
 ketentuan 1,5 m2 per tempat duduk.
 Tinggi restoran tidak boleh lebih rendah dari kamar tidur yaitu 2,6
m2.
 Lebih baik di letakkan di lobby hotel.
 Bila tidak berdampingan dengan lobby harus memiliki toilet.
k. Bar
Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar dengan ketentuan 1,1
m2 tempat duduk. Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m. Bila ruang
tertutup, diilengkapi dengan pengatur udaha buatan (AC) dengan suhu
24oC.
l. Ruang Fungsional
 Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari
lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar.
 Dilengkapi dengan toilet bila tidak satu lantai dengan lobby.
 Terdapat pre-function room.
m. Sarana Rekreasi dan Olah raga
 Minimum 1 buah dengan pilihan: tennis bowling, golf, fitness, spa,
billiard, jogging atau taman bermain anak.
 Kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang
 Sarana rekreasi pantai seperti menyelam, berselancar, berperahu atau
ski air
n. Dapur
 Hotel minimal menyediakan satu dapur dengan luas sekurangkurangnya 40% dari luas restoran.
 Ruang dapur terdiri atas:
i.
Ruang persiapan dan pengolahan.
ii.
Ruang penyimpanan bahan makanan.
12
Universitas Sumatera Utara
iii.
Ruang administratif / chef.
iv.
Ruang pencucian dan penyimpanan perlengkapan.
v.
Ruang penyimpanan bahan bakar/ gas dapur.
 Tersedia
ruangan
khusus
untuk
room
service
yang
terletak
berdekatan dengan dapur induk.
 Akses ke kamar mandi
o. Area Administrasi
 Front office
i.
Tempat menerima tamu dan tempat informasi.
ii.
Tempat kasir dan ruang penitipan barang berharga.
iii.
Ruang penitipan barang tamu.
iv.
Ruang pimpinan front office.
v.
Ruang operator telepon.
 Kantor pengelola hotel
i.
Kantor pimpinan hotel (GM office).
ii.
Kantor pimpinan restoran dan bar (F & B office).
iii.
Kantor keuangan.
iv.
Kantor personalia.
p. Area Tata Usaha
 Uniform Room (penyimpanan pakaian seragam).
 Linen Room.
i.
Tersedia ruang linen dengan luas minimal 30 m2.
ii.
Tersedia rak/ lemari tempat penyimpanan linen.
 Ruang jahit.
 Room Boy Station.
Ruang pelayan minimal satu kamar untuk setiap 15 kamar. Untuk
hotel bertingkat tiap lantai tersedia minimal satu room boy station.
 Area Lost and Found.
Luas minimal 10 m2 dilengkapi rak atau lemari terkunci.
q. Ruang Binatu (laundri)
Luas minimal 40m2 .
13
Universitas Sumatera Utara
r. Ruang Operasional
 Gudang
i.
Tersedia gudang makan dan minuman.
ii.
Tersedia gudang untuk engineering.
 Ruang penerimaan bahan
i.
Tersedia ruang penerimaan barang/ bahan keperluan hotel.
ii.
Kantor penerimaan barang.
 Ruang karyawan
i.
Ruang loker dan kamar mandi.
ii.
Ruang makan karyawan letaknya berdekatan dengan dapur dan
ruang untuk ibadah.
s. Peralatan Teknis Bangunan
Pengaturan ruang hotel ditata dengan baik sehingga memudahkan arus
tamu, arus karyawan dan arus barang atau produk hotel. Peralatan terdiri
dari:
 Elevator atau Lift
i.
Setiap bangunan empat lantai atau lebih (dihitung dari lantai
dasar) harus dilengkapi dengan elevator atau lift.
ii.
Lift tamu harus dipisahkan dengan lift pelayanan dan lift barang.
iii.
Kapasitas setiap lift minimal 10 orang atau beban 750 kg yang
dapat
berfungsi
untuk
melayani
penyandang
cacat
yang
memakai kursi roda
iv.
Memiliki
sertifikat
keamanan
sesuai
dengan
ketetapan
Depnaker.
 Utilitas Penunjang
i.
Air yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan minimal 750
liter/kamar/hari. Juga tersedia pula instalasi air panas.
ii.
Pemasangan
listrik
yang memenuhi persyaratan pemerintah,
tersedia pembangkit tenaga listrik cadangan dengan kapasitas 50
% dari kapasitas listrik dari PLN.
14
Universitas Sumatera Utara
iii.
Menggunakan
pengkodisian
udara (AC) untuk
tiap
ruang
dengan sistem AC sentral atau AC unit serta mempunyai
ventilasi yang baik.
iv.
Tersedia ruang mekanik dan workshop.
 Komunikasi
i.
Tersedia
telepon
tiga
saluran,
yaitu lokal,
interlokal dan
internasional.
ii.
Tersedia telepon dalam/internal, jumlah minimal saluran telepon
adalah sesuai dengan jumlah kamar.
iii.
Tersedia
PABX,
Sentral
video/TV,
sentral
radio,
musik
penggiring, sentral paging sistem termasuk carcall.
 Pencegahan Bahaya Kebakaran
Tersedia alat deteksi dini di setiap ruangan, alat pencegah kebakaran
di kamar tamu, pintu dan tangga darurat.
 Keamanan
Tersedia ruang jaga di setiap pintu keluar dan masuk.
 Pembuangan Limbah
Tersedia tempat pembuangan limbah yang tidak menimbulkan bau
yang tidak enak.
2.2.4 Studi Banding Proyek Sejenis
a. BS Residence Suvarnabhumi
Gambar 2.1 BS Residence Suvarnabhumi
Sumber: http://www.bssuvarnabhumi.com/
15
Universitas Sumatera Utara
BS Residence Suvarnabhumi merupakan hotel bintang 3.Lokasi hotel
dekat dengan Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, dengan
layanan
antar-jemput
gratis
24
jam
perjalanan
transfer
antara
Suvarnabhumi airport - hotel, BS Residence Airport -Hotel Suvarnabhumi
Bangkok berjarak beberapa menit berkendara dari Bandara Internasional
Bangkok Suvarnabhumii dan 25 menit dari pusat kota. Penginapan ini
menawarkan gaya modern superior dan deluxe kamar,
nyaman parkir
mobil yang nyaman dan yang terkenal adalah "The Bistro Restoran" .
BS Residence Suvarnabhumi Bangkok Airport apart-hotel menawarkan
Anda layanan pribadi yang hangat dan kenyamanan kontemporer dalam
bangunan. CCTV memastikan lingkungan yang aman dan aman sementara
nuansa lembut dekorasi mendorong suasana yang tenang.
Fasilitas yang ditawarkan sebagai berikut; terdiri dari 98 kamar,
restaurant, internet gratis tersedia di seluruh area hotel, parkir gratis, parkir
pribadi gratis tetapi dengan reservasi terlebih dahulu, Resepsionis 24 jam,
laundri, newspapers, non-smoking rooms, barber/beauty shop, family
rooms, car hire, air conditioning, designated smoking area, shuttle service
(surcharge), airport shuttle (free), shared lounge/tv area, mini- market.
b. Tune Hotel klia2
Gambar 2.2 Tune Hotel klia2
Sumber: http://www.tunehotels.com/id/id/our-hotels/klia2/
16
Universitas Sumatera Utara
Tune Hotel - klia2 terletak di Jalan KLIA 2/2, 64000 KLIA, Selangor
Darul Ehsan.berjarak 200m dari GatewayKLIA2 dan terhubung dengan
jalur jalan khususda 1,5 km dari KLIA, juga dapat dicapai dengan kereta
KLIA-Ekspres selama 3 menit. 29km ke Putrajaya, Pusat Administrasi
Malaysiadan 11km ke Sirkuit Internasional Sepang. Penitipan bagasi
seharga RM5/koper/hari (hingga hari ketiga) dan RM10 per koper/hari
(mulai hari keempat dan seterusnya). Tamu harus memiliki reservasi
lanjutan menginap di Tune Hotel klia2 untuk dapat menitipkan bagasi
untuk jangka waktu lama. erdapat mini market 24 jam 7-Eleven (segera
dibuka). Kantor Skybus Transport & Travel. Untuk transportasi darat dan
jasa shuttle ke KL/Klang Valley, juga tur lokal. Tersedia Lahan Parkir
untuk 167 mobil.
Daftar pelayanan dan fasilitas yang kami sediakan di hotel adalah;
penyejuk udara, 24 hour reception, bangunan bebas asap rokok, keamanan
cctv, lift, laundri, in room safe, kipas angin langit-langit-langit, layanan
transportasi, mushola,penyimpanan bagasi.
2.3
LOKASI PERANCANGAN
2.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi
Pada dasarnya penentuan lokasi hotel ada 3 (tiga) faktor yaitu:
a. Accessibility, yaitu lokasi hotel harus mudah dikunjungi orang banyak.
Dengan pengertian hotel hendaknya dapat dikunjungi dari arah mana
saja untuk tujuan yang bermacam-macam. Untuk hotel resort lebih
banyak dipilih pada daerah pegunungan yang ramai dikunjungi pada
waktu libur.
b. Visibility,
yaitu
mudah
dan
dapat
dilihat
dengan
jelas
fisik
bangunannya, sehingga tidak sukar dicarinya. Orang-orang yang akan
menginap pada suatu hotel sangat dipengaruhi oleh pandangan pertama.
c. Adaptability, yaitu areal lokasi hendaknya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan masa depan. Karena itu area hotel harus luas, sehingga
cukup untuk taman parkir, lapangan tenis, kolam renang, jogging track,
17
Universitas Sumatera Utara
dan taman bermain anak-anak. Disamping juga diperhatikan terhadap
rencana pelebaran jalan.
2.3.2 Struktur Kota
Struktur
kota kawasan bandara Kulanamu
dapat
dilihat pada diagram
dibawah ini:
Gambar 2.3 struktur kota sekitar bandara kualanamu
Sumber : Pengolahan data primer
18
Universitas Sumatera Utara
Simpang 3 Batang Kuis, terbagi atas 2
jalan yaitu jalan Batang Kuis dan jalan
Batang
Kuis-Kualanmu
termasuk
kedalam kelas jalan kolektor
Rencana jalan
Tebing tinggi
tol medan-Kualanamu-
Simpang
3
Kayu
Besar
termasuk dalam kelas jalan
kolektor.jalan ini merupakan
pertemuan 5 jalan besar yaitu,
jalan
tol Balmehra,
jalan
Sisingmaraja dengan akses non
tol, jalan Batang kuis, jalan
Medan-Tanjung morawa, jalan
medan Lubuk Pakam.
Gambar 2.4 diagram struktur kota Sekitar bandara Kualanamu
Sumber : Pengolahan data primer
19
Universitas Sumatera Utara
Proyek Hotel Transit Kualanamu berada dalam zona Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) Kawasan Kualanamu dan memperhatikan peraturan yang telah
ditetapkan dalam
Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP)
bandara Kulanamu.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 57 Tahun 2007
tentang Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) bandara
Kualanamu, wilayah sekitar Kualanamu terbagi atas:
a. Kawasan Permukaan Dalam
Kawasan ini ditentukan oleh bidang setengah lingkaran dengan radius
4000 meter dari titik tengah ujung permukaan utama, kawasan ini tidak
termasuk Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas serta Kawasan di Bawah
Permukan Transisi. Ketinggian Bangunan di Kawasan permukaan Dalam
adalah 46 meter.
b. Kawasan Permukaan Kerucut
Kawasan ini ditentukan mulai dari tepi luar Kawasan Permukaan
Horizontal Dalam meluas keluar dengan jarak mendatar 2.000 m dan
Ketinggian bangunan di kawasan ini 46 meter sampai 151 meter.
c. Kawasan di Bawah Permukaan Horizontal Dalam
Kawasan ini ditentukan oleh lingkaran dengan radius 15.000 meter dari
titik tengan Ujung Permukaan Utama. Kwasan ini tidak termasuk Kawasan
Pendekatan dan Lepas Landas dan Kawasan di Bawah Permukaan
Kerucut. Ketinggian bangunan pada Kawasan di Bawah Permukaan
Horizontal Dalam adalah +151 meter.
d. Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas
Tepi dalam kawasan ini berimpit dengan ujung-ujung permukaan
utama, berjarak 60 meter darri ujung landas pacu dengan lebar 300 meter.
20
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 KKOP bandara Kualanamu dalam RDTRK disekitar bandara Kualanamu
Sumber: KKOP Bandara Kualanamu, RDTRK disekitar bandara Kualanamu.
Berdasarkan perhitungan KKOP bandara Kualanamu dalam RDTRK
Kawasan Kualanamu tahun 2008, wilyah Deli Serdang dibagi menjadi kawasan
keselamatan di luar Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas yang disebut ring 1,
ring 2, ring 3, berikut ini adalah pembagian zona untuk ring:
a. Ring 1
Pada ring 1 dengan ketinggian maksimum bangunan 46 meter dapat
untuk RTH, hutan penyulingan suara, pertanian, taman, olahraga dan
rekreasi
yang
ditimbulkan
dapat
oleh
berfungsi
pesawat.
sebagai
Selain
itu
penyaring
juga
kebisingan
untuk
yang
mengantisipasi
pengembangan bandar udara.
21
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6 Ring 1 Daerah sekitar Kualanamu dan zona penggunaan tanah
disekitar Bandara Kualanamu
Sumber: KKOP Bandara Kualanamu, RDTRK Kawasan Kualanamu,
Wikimapia
Keterangan :
: Hutan Kota
: Resedential Park
: Buffer Zone
: Rencana
permukiman
: Kawasan Wisata
Pasif
: Rencana Ibukota
Pantai Labu
: Taman Kota
b. Ring 2
Pada ring 2 ketinggian bangunan 46 sampai 151 meter merupakan
lapisan pertama yang dimanfaatkan untuk komponen yang mendukung
kegitan bandar udara seperti, rumah sakit, jasa komersialdan perdagangan
22
Universitas Sumatera Utara
yang bertujuan untuk memudahkan para pengguna jasa angkutan bandara
dalam memenuhi kebutuhannya.
Gambar 2.7 Ring 2 dengan daerah sekitar Kualanamu dan zona penggunaan
tanah
Sumber: KKOP Bandara Kualanamu, RDTRK Kawasan Kualanamu,
Wikimapia
Keterangan :
: Hutan Kota
: Resedential Park
: Buffer Zone
: Perhotelan
: Kawasan Wisata
: CBD
Pasif
: Business centre
c. Ring 3
Pada ring 3 ketinggian mimimum bangunan lebih dari 151 meter di
manfaatkan untuk fasilitas perkotaan seperti, pendidikan, peribadatan,
kesehatan dan perdagangan yang berskala lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat setempat.
23
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8 Ring 3 dengan daerah sekitar Kualanamu dan zona
penggunaan tanah
Sumber: KKOP Bandara Kualanamu, RDTRK Kawasan Kualanamu, Wikimapia
Keterangan :
: Sawit
: Karet
: Pemukiman
: Konservasi
: Tambak
: CBD
: Sawah
Berikut adalah zona penggunaan tanah berdasarkan pembagian ring
dikawasan Kualanamu.
Tabel 2.1 Penggunaan tanah di sekitar bandara kualanamu kabupaten Deli serdang
Komponen
RTH
Ring
Keterangan
1
RTH berfungsi sebagai peredam kebisingan
yang ditimbulkan oleh bandar udara dan
dapat
sebagai
mengantisipasi
lahan
apabila
cadangan
untuk
dibutuhkan
24
Universitas Sumatera Utara
pengembangan lahan bandar udara.
Rekreasi
Terbuka
dan
1
Olahraga
Diletakkan
karena
diluar
perpanjangan
berhubungan
landasan
dengan
aktivitas
manusia sehingga tidak berpengaruh terhadap
kebisingan
yang
ditimbulkan
oleh
bandar
udara
Perumahan
apartemen
2
dan asrama
Diperuntukkan bagi karyawan bandar udara
dan para pengguna jasa angkutan udara
Rumah sakit
2
Diletakkan pada ring 2 untuk megurangi
kebisingan dan untuk mengantisipasi apabila
terjadi korban kecelakaan penerbangan
Jasa Komersial
2
Untuk melayani kebutuhan para pengguna
jasa
angkutan
udara
sehingga
dapat
menghemat waktu, tenaga, dan biaya
Perdagangan
2
Untuk melayani kebutuhan para penguna jasa
angkutan udara, karyawan bandar udara, dan
masyarakat sekitar bandar udara
Komponen Penunjang
2,3
Tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas
bandar
udara
hanya
sebagai
pelengkap
kegiatan saja.
Fasilitas
pelayanan
3
Masyarakat Perdagangan
Disesuaikan
dengan
perkampungan
dipinddahkan ke ring 3,
memenuhi
kebutuhan
yang
sehingga dapat
masyarakat
tetepi
hanya berskala lingkungan.
Pendidikan
2,3
Pada ring 2 dan ring 3 ada perumahan dan
perkampungan
Kesehatan
3
Peribadatan
2,3
Melayani kebutuhan penduduk setempat.
Melayani kebutuhan ibadah bagi penduduk di
sekitar bandar udara dan para pengguna jasa
angkutan udara.
Sumber: RDTRK Kualanamu 2008
25
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan peraturan KKOP
bandara Kualanamu dan RDTRK
kawasan Kualanamu tahun 2008, pembagian zona jasa komersial terletak
di ring 2 diluar Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas. Jadi, proyek Hotel
Transit Kualanamu ini berada di ring 2 dalam zona jasa komersial.
2.3.3 Studi Banding Lokasi Hotel Transit ( Hotel Dekat Bandara)
Tabel 2.2 Studi Banding Lokasi Hotel Transit (Hotel Dekat Bandara)
Bangkok Suvarnabhumi Airport
NO
Nama hotel
Klasifikasi
Jarak dari
bintang
bandara
1
YHA Bangkok Airport Hostel
2
1,18 km
2
Grand Pinnacle Suvarnabhumi
2
8 km
3
Siam Place Airport
2
5 km
4
Sinsuvarn Airport Suite
2
2 Km
2
5 Km
5
Siam
Piman
Hotel
Suvarnabhumi
Airport
6
Royal Paradise Bangkok
2
10 Km
7
BS Residence Suvarnabhumi
2
3 Km
8
Great Residence Hotel
2
4 Km
9
Silver Gold Garden Suvarnabhumi
2
4km
10
13 Coins Hotel Suvarnabhumi Minburi
2
13 Km
11
Grand Inn Come
2
15 Menit
12
Regent Suvarnabhumi
2
4 Km
13
Thong Ta Resort & Spa
2
5 Km
2
2 Km
3
0,34 Km
14
1
Queens Garden
Louis’ Tavern Transit hotel Dayrooms
Suvarnabhumi Airport
2
Thongtha Residence at Suvarnabhumik
3
1,35 Km
3
Ok-Home Airport Apartment
3
1,54 Km
4
Plai
3
1,54 Km
Garden
Boutique
Guesthouse
26
Universitas Sumatera Utara
Suvarnabhumi Airport
5
6
7
Casa Narinya Hotel at Suvarnabhumi
Airport
Convenient Resort
The
Bloom
Residence
at
Suvarnabhumi
3
1,6
3
1,7 Km
3
1,73 Km
8
Floral Shire Resort
3
5 Km
9
Rafael Mansion Bangkok Airport
3
1,78 Km
10
Palazzo De Rome
3
1,81 Km
11
BS Residence Suvarnabhumi
3
1,93 Km
12
BS Premier Airport Hotel
3
1,94 Km
13
Ammata Lanta Resort
4
1,62 Km
14
15
Princess
Suvarnabhumi
Airport
Residence
Convenient
Grand
Hotel
Suvarnabhumi
3
15 Menit Dari
Bandara
3
7 Km
16
Summit Windmill Golf Residence
3
10 Menit
17
The Ivory Suvarnabhumi Bangkok
3
10 Menit
18
The Cottage Suvarnabhumi
3
4.5 Km
19
Grand Inn Come Hotel
3
15 Menit
20
Mariya Boutique Residence
3
5 Km
3
2 Km
3
12 Km
7 Km
21
21
Suphan Lake Hometel Suvarnabhumi
Airport
Tara Lake Airport Hotel
22
The Phoenix Hotel Bangkok
3
23
Bay Hotel
3
24
Floraville Serviced Apartment
3
10 Km
25
He Color Living Hotel
3
20 Minutes
27
Universitas Sumatera Utara
1
Dwella Suvarnabhumi Hotel
4
1,64Km
2
Novotel
4
0,09 Km
Bangkok
Suvarnabhumi
Airport
3
Ploy Khumthong Boutique Resort
4
1,73
4
The Residence Airport & Spa
4
10 Km
5
Dusit Princess Sri Nakarin
4
20 Km
6
Vismaya Suvarnabhumi
4
7
Oakwood Residence Garden Towers
4
14 Kilometer
4
10 Kilometer
4
20 Menit
Bangkok
8
Best
Western
Premier
Amaranth
Suvarnbhumi
9
101 Holiday Suite Bangkok
berkendara
1
Le Meridien Suvarna(Grnd Dlx)
5
12 Km
Bandara Soekarno-Hatta
NO
Nama hotel
Klasifikasi
Jarak dari
bintang
bandara
1
Huswah Transit Hotel
1
2,35 KM
1
2
Narita Classic Hotel
Amaris Hotel Bandara Soekarno Hatta
2
2
8,23 KM
1,93 KM
3
Pop Hotel Airport Jakarta
2
3,23 Km
4
Swift Inn Aeropolis Airport
2
700 Meters
5
Bale Ocasa
2
6
Zest Hotel Airport Jakarta
2
7
Aerofans Inn
2
15-Minute
Drive
, Indonesia
2,8 Km
, Indonesia
20 Menit
Berkendara
28
Universitas Sumatera Utara
8
RedDoorz Near Soekarno Hatta
2
0,5 Km
9
Yellow Bee Hotel Tangerang
2
11 Km
10
Istana Nelayan Hotel
2
11 Km
11
Cengkareng Transit Hotel
2
2 Km
12
D'prima Hotel Airport 1
2
4 Km
1
J Hotel
3
1,91 Km
2
Jakarta Airport Hotel
3
1,79 Km
3
Orchardz Hotel Bandara
3
4
Siti Hotel Tangerang
3
5 menit
berkendara
6 Km
5
Puspamaya Airport Hotel
3
4,2 Km
6
ZenRooms Cengkareng
3
4 Km
7
Ibis Styles Jakarta Airport
3
2 Km
1
Swiss-belhotel Airport Jakarta
4
3,8 Km
2
4
7,57 Km
3
Aston Cengkareng City
Conference Center
Grand Serpong Hotel
4
10,8 Km
4
Novotel Tangerang
4
40 Menit
berkendara
5
Days Hotel and Suites Jakarta Airport
4
12.1 Km
6
Fm7 Resort Hotel Jakarta -
4
2,08 Km
7
Great Western Resort Serpong Hotel
& Convention Center
4
20 Menit
Berkendara
1
Sheraton Bandara Hotel
5
3 Km
Hotel &
29
Universitas Sumatera Utara
2
Hotel Aryaduta Lippo Village
5
12,3 Km
Sumber: Pengolahan data primer
Berdasarkan studi banding tentang lokasi hotel Transit (hotel dekat
bandara)
yang
mengambil
sampel
Bangkok
Suvarnabhumi
Airport
yang
merupakan salah satu bandara yang menerapkan aerotropolis dan bandara
soekarno-hatta di indonesia di dapat bahwa sebagian besar lokasi hotel transit
terletak di jarak 1-2 kilometer dan 5-6 kilometer dari bandara. Pada bandara
Kualanamu jarak 1-2 kilometer terletak di ring I yang peruntukan lahan untuk
ruang terbuka hijau sehingga tidak bisa dibangun bangunan pada jarak ini, jarak
5-6 kilometer terletak di kawasan ring II yang peruntukan lahannya salah satunya
untuk jasa komersial sehingga pada jarak ini bisa dibangun bangunan.
2.3.4 Alternatif Pemilihan Lokasi
Tabel 2.3 Alternatif pemilihan lokasi site perancangan
Lokasi
Karakteristik
Lokasi 1
Lokasi 2
lokasi
Jalan
Bandara
Kecamatan
Kualanamu, Jalan
Batang
Pringgan,
Desa
Kuis, Tumpatan
kabupaten Deli Serdang
Nibung,
Kecamatan
Batang
Kuis,
Kabupaten Deli Serdang.
Peraturan
Pencapaian
lokasi
(3)
(3)
Berada di kawasan ring II
Berada di kawasan ring II
ke (3)
Site
(3)
berada
sehingga
di tepi jalan Site berada di tepi jalan
dapat
di
akses sehingga
dengan mudah oleh angkutan dengan
dapat
di akses
mudah
oleh
30
Universitas Sumatera Utara
umum dan kendaraan pribadi angkutan
umum
dan
.
kendaraan pribadi .
Pengenalan
(3)
(3)
entrance
Berada di pinggir jalan
Berada di pinggir jalan
Fungsi
(2)
(3)
pendukung
Sarana ibadah dan perumahan Sarana ibadah, perumahan
disekitar lokasi
warga
warga
dan
pemerintah
setempat
Harga tanah
(1)
(3)
Mahal karena berada di di Lebih murah berada di tepi
tepi jalan kolektor yaitu jalan jalan lokal
bandara kualanamu
Kontur
(3)
(3)
Relatif datar
Relatif datar
Tingkat
(1)
(3)
kebisingan
Tinggi karena berada di tepi Rendah karena berada di
jalan utama ke bandara yaitu jalan
Jalan Bandara Kualanamu
lokal hanya
kendaraan
yang
sedikit
melalui
jalan ini
Total peringkat
16
21
Sumber: Pengolahan data primer
Keterangan Skala penilaian: 3 : Baik sekali
2 : Baik
1: Cukup
Berdasarkan penilaian diatas lokasi yang memiliki poin tertinggi adalah
lokasi kedua yang terletak di Jalan Pringgan, Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan
Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang.
2.3.5 Area Pelayanan
Hotel Transit Kualanamu didirikan untuk mengakomodasi wisatawan
mancanegara dan wisatawan lokal yang melakukan transit di bandara Kualanamu,
31
Universitas Sumatera Utara
dan melayani kebutuhan para wisatawan akan tempat tinggal sementara sebelum
akhirnya pergi ketempat tujuan.
2.3.6 Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak
Secara
garis besar dapat dijabarkan tinjauan umum proyek Hotel Transit
Kuala Namu sebagai berikut :
a. Judul proyek
: Hotel Transit Kualanamu
b. Status proyek
: Fiktif
c. Lokasi Tapak
: Jalan Pringgan, Desa Tumpatan Nibung,
Kecamatan Batang Kuis,
Kabupaten
Deli Serdang.
d. Bangunan eksistting
: Lahan kosong
e. Batas – batas Site
Utara
: perkebunan
Selatan
: jalan Pringgan
Timur
: rumah penduduk
Barat
: rumah penduduk
f. Luas Lahan
: ± 13.200 m2
g. Kontur
: relative datar
h. Lebar jalan
Jl. Pringgan
: 6 meter
i. KLB
:9
j. KDB
: 70% (RDTR kawasan disekitar
Kualanamu)
k. GSB
Jl. Pringgan
: 4 meter
l. Luas Bangunan
: ± 10000 m2
m. Ketinggian Bangunan
: ± 46 meter
32
Universitas Sumatera Utara
2.4
TINJAUAN KELOMPOK DAN PELAKU KEGIATAN
2.4.1 Deskripsi Pengguna Kegiatan
Pelaku kegiatan pada Hotel Transit Kualanamu terbagi atas dua bagian
yaitu pengelola dan tamu, untuk pengelola dapat dibedakan menjadi dua yaitu
administrasi dan service.
a. Kelompok Pengelola
Pengelola merupakan orang yang mengoperasionakan segala kegiatan
yang berlangsung pada hotel, pengelola bertanggung jawab memberikan
pelayanan yg baik pada tamu termasuk kenyamanan beraktivitas memakai
fasilitas, keamanan dan privasi pada hotel. Kelompok pengelola dapat
dikategorikan berdasarkan aktivitas yang dilakukan yaitu:
1. Pimpinan
Dalam
hotel
memegang
jabatan
tanggung
pimpinan
jawab
dipegang
utama
atas
oleh
direktur
yang
pengelolaan
dan
keberlangsungan hotel.
2. Staff front office
Peran dan fungsinya adalah menyewakan kamar pada tamu. Oleh
kerana fungsinya maka letak staff front office berada di bagain yang
paling mudah dilihat orang. Untuk membantu
staff
front office tersebut, maka bagian
pelaksana fungsi bagian
staff front office terbagi
menjadi beberapa sub bagian yang masing-masing sub bagian memiliki
fungsi pelayanan yang berbeda.
Sub tersebut antara lain:
 Pelayanan pemesanan
kamar, melayani pemesanan kamar dari
berbagai sumber dan cara pemesanan, mengarsipkan pemesanan
kamar, melakukan pengecekan kamar yang terpakai atau belum.
 Pelayanan
informasi,
bertugas
memberikan
penjelasan-penjelasan
informasi yang diperlukan tamu yang menginap maupun tidak
menginap.
 Pelayan chek in dan out, bagian resepsionis adalah bagian yang
melakukan pendaftaran semua tamu yang datang untuk menginap.
33
Universitas Sumatera Utara
 Staff house keeping, merupakan salah satu bagian yang mempunyai
peranan dan fungsi yang cukup vital dalam memberi pelayanan pada
tamu, yang menyangkut pelayanan keamanan dan kebersihan kamar
hotel.
 Staff food and beverage, bertugas melayani makanan dan minuman
pada hotel.
 Staff purchasing departemen, bertugas mengatur keuangan hotel
baik pemasukan dan pengeluaran.
 Staff security department, bertugas dan bertanggung jawab dalam
keamanan hotel.
Yang dibagi menjadi beberapa bagian yaitu,
kelompok keamanan luar, kelompok keamanan dalam, kelompok
keamanan khusus.
b. Tamu
Tamu adalah sekelompok orang atau perorangan yang mengunjungi dan
menginap di hotel ataupun dengan tujuan lain yang menggunakan fasilitas
hotel. Kegiatan pada pengguna ialah untuk beristirahat atau pun untuk
kegiatan business.
Tamu merupakan faktor penentu keberhasilan pembangunan sebuah
hotel. Selain itu juga menentukan keberlangsungan kegiatan yang terdapat
dalam hotel.
2.4.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang
Tabel dibawah ini merupakan pengelompokan ruang berdasarkan kegiatan,
fasilitas, dan kebutuhan ruang.
a. Deskripsi kegiatan dan kebutuhan ruang
Tabel berikut adalah deskripsi kebutuhan ruang yang ada pada hotel.
Tabel 2.4 Front Of The House Hotel
Front of the house
Kelompok
Fasilitas
kegiatan
kegiatan
Ruang
lobby
Pengguna
Kegiatan
Kebutuhan
ruang
Tamu hotel
 Masuk
dan  Entrance hall
34
Universitas Sumatera Utara
penerima
 front
keluar kamar
 check
in
dan
desk/
receptionist
 lobby
check out
 mencari
 lounge
 area lift
informasi
 menunggu
 luggage room
 menelpon
 telephone box
 menaruh kunci
 menyimpan
atm corner
 bellman
barang
counter
 sanitasi
Karyawan
 ruang penerima
 mengantar koper
 sanitasi
Guest room
Room
tamu
karyawan
 istirahat
 kamar tidur
 sanitasi
 kamar mandi
 personal service
 housekeepimg
room
Food and
 Restoran
beverage
 Coffee
Tamu
shop
 makan-minum
 restoran
 mendengarkan
 coffe shop
 toilet
musik
 berbincang
 kasir
 sanitasi
Karyawan
 melayani
pengunjung
 pembayaran
 mengelola
dan
membersihkan
35
Universitas Sumatera Utara
 sanitasi
Fasilitas
Ruang
Tamu
serbaguna
Karyawan
 mengikuti acara
 function room
 sanitasi
 toliet
 mengurus
keperluan acara
 sanitasi
 olahraga
 gymnasium
aerobic,
 spa and sauna
 ruang aerobik
Sauna
 mandi dan ganti  ruang alat
Fitnes and
Tamu
 ruang spa and
baju
 menyiapkan
barang
sauna
 ruang
ganti+loker
 ruang shower
 toilet
Karyawan
 Melayani
pengunjung
 ruang
admin
dan kasir
 Mengelola
 sanitasi
Concessin
Tamu
space
 membeli dan
mengurus
perjalanana
wisata
 travel agent
 money
changer
 retail
 menukar dan
mengambil uang
 membeli
soouvenir dan
cindera mata
Karyawan
 melayani
pengunjung
36
Universitas Sumatera Utara
 mengelola dan
membersihkan
Sumber : pengolahan data primer
2.5 Tabel Back Of The House Hotel
Back of the house
Kelompok
Fasilitas
kegiatan
kegiatan
Administratio
Executive
n area
affice
Pengguna
Kegiatan
Kebutuhan
ruang
Tamu hotel
 mengurus
administrasi
karyawan
 menerima tamu
 menyimpan
 R.General
Manager
 R. Ass
General
arsip
Manager
 mengurus
 R. secretary
administrasi
 memfotokopi
 rapat
General
Manager
 R.Rapat
 Toilet
Room division
Front
departement
office
Karyawan
 menerima
 Ruang
reservasi kamar
manager
hotel
front office
 membuat
 ruang staff
perhituungan
biaya tamu
 membuat
administrasi
penjualan
kamar
HRD
Karyawan
 menerima dan
 Ruang
menyeleksi
manager
calon karyawan
HRD
37
Universitas Sumatera Utara
 ruang
training
Sales and
Karyawan
 melakukan
marketing
 Ruang
pemasaran,
manager
promosi dan
marketing
penjualan
 ruang staff
produk dan
fasilitas hotel
Food and
Karyawan
 mengolah dan
bavarage
menyajikan
departeme
makanan dan
nt
minuman
Room
Karyawan

devision
melakukan
 Ruang F &
B product
 Ruang F &
B service
 Ruang huose
perawatan
keeping
kamar
manager
 ruang staff
purchasng
Karyawan

mengelola
 Ruang
akuntansi
accounting
keuangan hotel
manager
 ruang staff
Engineerin
Karyawan

g manager
melakukan
perencanaan
pemasangan
 Ruang chief
engineering
 ruang staff
dan perawatan
mekanikal
elektrikal pada
hotel
Security
departeme
Karyawan

melakukan
pengamanan
 Ruang chief
security
38
Universitas Sumatera Utara
nt
dan
 ruang staff
pengawasan
 pos satpam
terhadap
keamanan hotel
Service
Mekanikal
Karyawan

elektrikal
mengatur
sistem
elektrikal dan
 Ruang
pompa
 ruang STP
mekanikal pada  ruang pln
hotel

merawat dan
memperbaiki
mesin-mesin
 Transformat
or room
 electrical
switch main
room (MDP)
 distribution
panel
 generator set
room
 air handling
unit
 cooling
tower
 elevator
machine
room
 telephone
equipment
room
 ruang
sampah
Laundry
Karyawan
 Mencuci dan
 linen storage
39
Universitas Sumatera Utara
membersihkan
pakaian
 solid linen
 mengantar
rooom
pakaian tamu
House
Karyawan
and sortir
 membersihkan
keeping
kamar hotel
 menggawasi
pekerjaan
 laundry
 gudang
penyimpana
n
 ruang house
keeping
Parkir
Tamu
karyawan
 memarkirkan
 area parkir
kendaraan
roda 2
 memarkirkan
 area arkir
kendaraan
roda 4
 area parkir
bus
Receiving
karyawan

and
Mengeuarkan
barang

storage

Menyimpan
dock
 Receiving
barang
area and
Membuang
office
sampah

 Loading
sanitasi
 Purchasing
office
 trash holding
area
 general store
and check
point
Servis
karyawan
karyawan

Istirahat

Makan-minum

Menyimpan
 Ruang
makan
 Ruang
40
Universitas Sumatera Utara

barang
istiahat
sanitasi
 Ruang
locker
 Pantry
 Toliet
Sumber: Pengolahan data primer
2.4.3 Kriteria dan Standar Ruang
Tabel berikut ini adalah kebutuhan ruang di hotel serta besaran ruang.
2.6 Front Of The House Hotel Dan Besarannya
Front of the house
Fasilitas
Kebutuhan ruang
Standar
sumber
Standart room
24m2 /unit
MHPD
Suite Room
48 m2 /unit
NAD
Lobby/ hall
0,6 m2 /unit
MHPD
Lounge/ seating area
1,4 m2 /seat
MHPD
kegiatan
Guest room
Lobby
Bellman station
Analisa
Concierge
Analisa
Car call
Analisa
Security
Analisa
Front desk
1,2 m2 /orang
NAD
Registration
0,3 m2 / kamar
NAD
cashier
0,3 m2 / kamar
NAD
Information
0,3 m2 / kamar
NAD
Mail message
0,3 m2 / kamar
NAD
Luggage room
0,4m2 /kamar
NAD
Telephone operator
0,4 m2 /kamar
NAD
Toilet
1.02m²/ orang
NAD
Public elevator
0.36m²/orang
SBT
Public escalator
14.4m²/unit
SBT
41
Universitas Sumatera Utara
Public stair
Analisa
Emergency stair
Analisa
Fitness and
Gymnasium
1.75m²/orang
NAD
aerobic, sauna
Ruang alat
5m²/orang
NAD
Ruang aerobic
5m²/orang
NAD
Ruang sauna
1,9 m2/orang
TSS
Locker
0.18m²/orang
NAD
Ruang ganti
1m²/orang
NAD
Toilet
1,02 m²/unit
NAD
Shower
1m²/orang
NAD
Mushalla
Kasir dan admin
Analisa
Mushalla
Analisa
Tempat wudhu
Analisa
Retail/ rented
Travel agent
0.8m²/kamar
AH
space
Toko roti
0.8m²/kamar
AH
Money changer
0.8m²/kamar
AH
ATM
Drug store
Analisa
79,65m²/unit
Klinik
AH
Analisa
Boutique
0.8m²/kamar
AH
Hair and beauty salon
0.8m²/kamar
AH
Mini market
Analisa
Toko souvenir
0.8m²/kamar
AH
Food and
Main restaurant seat area
2 m2 /seat
MHPD
beverage
Main restaurant kitchen
Chef office
Main cooking area
Analisa
1,4m²/ jumlah
MHPD
orang yang
42
Universitas Sumatera Utara
dilayani
Gudang peralatan dan
0,4 m2 /
perlengkapan
kamar
Room service
0,2 3m²/ jumlah
MHPD
NAD
orang yang
dilayani
Ruang saji
0,2 3m²/ jumlah
NAD
orang yang
dilayani
Ruang saji coffee shop
0,3m²/ jumlah
NAD
orang yang
dilayani
Diswahing area
Analisa
Gudang kering
0,4 m2 /kamar
MHPD
Gudang dingin
0,4 m2 /kamar
MHPD
restoran khusus
2 m²/orang
NAD
0,6 m²/ jumlah
MHPD
Coffee shop
Dapur
orang yang
dilayani
Ruang makan
2.25x1.8 m²/4
NAD
orang
Toilet
1.02m²/ orang
Kasir
NAD
Analisa
Sumber: Pengolahan data primer
43
Universitas Sumatera Utara
2.7 Back Of The House Hotel Dan Besarannya
Back of the house
Fasilitas
Kebutuhan ruang
Standar
sumber
Administration
General manager
18,5 m2 / unit
MHPD
area
Assistant
9,5 m2 /unit
MHPD
Secretaries
9,5 m2 /unit
MHPD
Front office manager
11,5 m2 /unit
MHPD
kegiatan
general
manager
Front office
front office staff
HRD
Ruang manager HRD
Analisa
11,5 m2 /unit
Ruang training
Sales and
Ruang manager
marketing
marketing
Analisa
11,5 m2 /unit
Ruang staff
Financial
Ruang manager
MHPD
MHPD
Analisa
11,5 m2 /unit
Ruang staff
MHPD
Analisa
11,5 m2 /unit
Food and
Ruang manager
MHPD
bavarage
Ruang staff
Engineer
Ruang manager
manager
Ruang staff
Security
Ruang chief and staff
departement
Pos satpam
Servis karyawan
Ruang makan
1 m2 / kamar
NAD
Ruang istiahat
1 m2 / kamar
NAD
Ruang locker
0,36m²/orang
MHPD
Analisa
11,5 m2 /unit
MHPD
Analisa
11,5 m2 /unit
MHPD
Analisa
Pantry
TSS
Toliet
1.02m²/orang
NAD
House keeping
Linen storage and
0.4m²/kamar
NAD
and laundry
sorting
44
Universitas Sumatera Utara
Soiled linen room
0.4m²/kamar
NAD
Laundry
59 m²/ unit
NAD
Housekeeping
9,5 m²/unit
MHPD
Receiving and
Loading dock
24 m2 / mobil
NAD
storage
Receiving area and office
Analisa
Purchasing office
Analisa
general store and check
12m²/unit
NAD
point
Mekanikal
Ruang pompa
Analisa
elektrikal
Ruang STP
Analisa
Ruang PLN
Analisa
Transformator room
SBT
electrical switch main
A nalisa
room MDP
Distribution panel
Analisa
Generator set
Analisa
Chiller
Analisa
Air handling unit
Analisa
Cooling tower
Analisa
Elevator machine room
26m2 / 12 orang
Telephone equipment
SBT
Analisa
room
Ruang sampah
50 m²/unit
MHPD
Sumber: Pengolahan data primer
45
Universitas Sumatera Utara
2.5
ELABORASI TEMA
2.5.1 Pengertian Tema
Kata hijau dianggap sesuatu yang sejuk, sesuatu yang yang dapat
menyegarkan yang berhubungan dengan alam dan dikaitkan dengan
tumbuhan.. Arsitektur hijau secara sederhana adalah
tumbuh –
ilmu yang mempelajari
tentang kenyamanan dalam suatu bangunan.
Arsitektur hijau adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan binaan
yang dapat mengurangi atau dapat melakukan efisiensi sumber daya material, air
dan energi pada suatu bangunan tanpa membatasi atau merubah fungsi,
kenyamanan maupun produktivitas penghuninya, dengan memanfaatkan teknologi
pada bangunan tersebut.
2.5.2 Interpretasi tema
Arsitektur hijau adalah sebuah ciri arsitektur yang dalam penerapannya
memiliki kepedulian terhadap
lingkungan
hidup, dan
kepedulian terhadap
konservasi lingkungan global alami dengan penekanan pada konservasi energi
Konservasi energi pada bangunan adalah mengkonsumsi energi seminim
mungkin. Bangunan diharapkan dapat bekerja sama dengan iklim, sehingga dapat
memanfaatkan energi yang ada dialam, seperti matahari, angin dan hujan. Energi
matahari merupakan alternatif yang biasa digunakan untuk dimanfaatkan sebagai
pecahayaan alamai pada siang hari. Energi angin dapat membantu dalam
penghawaan
alami,
sehingga
bisa
meminimalkan
pemakaian
energi untuk
pengkondisian udara buatan dalam bangunan.
2.5.3 Keterkaitan Tema
Arsitektur hijau memberikan kesan yang alami dan menciptakan suasana
ruang yang sejuk dalam suatu bangunan, suasana ini yang harus dicapai oleh hotel
untuk kenyamana para tamu hotel. Selain ruang terbuka, arsitektur hijau pada
hotel juga berimplementasi pada pengkonsumsian energi seminim mungkin atau
konservasi energi.
Penggunaan energi pada hotel dapat memberikan keadaan yang
nyaman
bagi penggunanya sehingga dapat memperlancar proses aktivitas dan menunjang
kegiatan yang sedang dilakukan. Meningkatnya kebutuhan akan kenyamanan
46
Universitas Sumatera Utara
berdampak pada penggunaan energi secara berlebihan, sehingga tingginya biaya
yang harus dibayarkan untuk pengunaan energi tersebut.
Hotel adalah
memberikan
kualitas
bangunan pengguna energi terbesar adalah hotel. Untuk
pelayanan terbaik,
operasional, dimana 30%
dengan
naiknya
menghemat
biaya
pemakaian,
hotel menghabiskan banyak
biaya
diantaranya untuk pembelian komponen energi, apalagi
energi
sekarang
hotel dapat
ini.
Dengan
melakukan
efisiensi/
mengambil keuntungan tanpa harus
mengurangi mutu pelayanan bagi para tamunya.
2.5.4 Studi Banding Tema Sejenis
a. The Chong Qing Tower, China
Chong Qing Tower didesain untuk mengakomodasi kantor pusat dari
perusahaan Jian She Industry Corporation Ltd di Chong Qing, China. Pada
podium bangunan ini terdapat sebuah exhibition hall yang luas. Eco-cell
didesain pada ramp dibagian podium sehingga membentuk spiral yang
ditanami tanaman dimulai dari lantai basement sampai ke atap dari podium
untuk mentransfer cahaya dan angin ke bagian dalam dari podium. Terdapat
juga sebuah kolam yang dinamakan bioswale untuk menampung air hujan
yang akan di manfaatkan kembali, terdapat juga solar thermal collector dan
panel photovoltaic.
Hampir pada keseluruhan site tertutup oleh tanaman dari level tanah
sampai kelevel atas gedung. Air hujan yang telah difilter dimanfaatkan untuk
WC, penyiraman taman atap, taman site, dan lain-lain, sehingga mendukung
konsep arsitektur hijau.
.
Gambar 2.9 The Chong Qing Tower Rainwater Harvesting System
47
Universitas Sumatera Utara
b. Menara Mesniaga di Kuala Lumpur
Mesniaga Menara adalah kantor pusat untuk IBM di Subang Jaya Kota
Kuala Lumpur. bangunan ini dirancang menggunakan konsep bioklimatik
pencakar
langit,
yaitu
gedung
pencakar
langit
yang
menggunakan
lingkungan dan format menurut iklim sensitip dalam konstruksi. Poinpoin yang mempertimbangkan disain dari Bioclimatic Hogh Rise adalah:
 Arah fasade gedung dan capaian bangunan berdasarkan iklim.
 Kelurusan bangunan sepanjang alur matahari
 Fleksibilitas untuk melakukan penyesuaian terhadap kebutuhan iklim
yang berbeda sepanjang tahun
 Penggunaan ventilasi dan pencahayaan buatan.
Mesniaga Tower menggunakan material yang biasa dipakai untuk
gedung tinggi.Penempatan bahan tersebut sebagai
panas dalam ukuran yang berbeda-beda dan
penangkal sengatan
bentuk melengkung, sesuai
pergerakan matahari, yang memberikan kontrol iklim yang peka terhadap
hemat
energi,
termasuk
di
dalamnya
penggunaan
unsur
hijau,
pengudaraan dan pencahayaan alami secara intensif.
Salah satu hal yang ada pada bangunan ini adalah memanfaatkan energi
matahari sehingga hemat pada beberapa komponen bangunan. Iklim tropis
memiliki cahaya matahari yang menerangi sepanjang 12jam, sehingga
pemanfaatannya dapat berguna untuk bangunan, dengan beberapa teknik
penggunaan,seperti penggunaaan sun shading untuk mengatur seberapa
banyak pancahayaan yang masuk.
Gambar 2.10 pergerakan matahari Mesniaga Tower
Sumber: Google
48
Universitas Sumatera Utara
Pada bangunan ini diterapkan pengolahan lansekap, berupa taman
berbentuk spiral yang melilit dari bawah sampai atas bangunan. Lansekap
vertikal
ini
berfungsi
sebagai pendingin
evaporatif supaya
didapat
kenyamanan termal (lingkungan disekitar bangunan menjadi tidak terlalu
panas),
pengaplikasian
vegetasi
pada
strategi
lansekap
disamping
menyediakan pembayangan terhadap area-area bagian dalam dan dinding
bagian diluar, juga akan meminimalkan pemantulan panas dan sinar
matahari. Selain itu dapat meningkatkan iklim mikro pada bangunan dan
dapat menyerap polusi karbondioksida dan monoksida pada bangunan.
49
Universitas Sumatera Utara
Download