Modul Gangguan-Gangguan Psikologis

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Gangguan
gangguan
Psikologi
GG. Makan
Fakultas
Program Studi
PSIKOLOGI
S1 Psikologi
Tatap Muka
13
Kode MK
Disusun Oleh
Putri R. Wulandari
Abstract
Kompetensi
Berisikan hal-hal yang berkaitan
dengan gangguan makan, seperti
definisi, kriteria, dan penanganan
Mahasiswa mengetahui dan memahami
hal-hal yang berkaitan dengan
gangguan makan, seperti definisi,
kriteria, dan penanganan
Definisi
Ganguan makan (eating disorder) memiliki karakteristik pola makan yang terganggu dan cara
yang maladaptif dalam mengontrol berat badan. Seperti gangguan psokologis lainnya, anoreksia dan
bulimia sering disertai dengan berbagai bentuk psikopatologi, termasuk depresi, gangguan
kecemasan dan gangguan penyalahgunaan Zat. Untuk dapat memberikan pengetahuan dan
pemahaman akan gangguan makan tersebut, maka kami buat makalah ini yang membahas tentang
gangguan makan lebih lanjut.
Penyebab umum
Psikologis. “Para penderita gangguan makan banyak yang mengalami body image dysmorphic (BED),
di mana cara pandang seseorang terhadap dirinya beda dangan cara pandang orang lain,” kata dr.
Grace. “Jadi, para pasien selalu merasa dirinya gemuk, walaupun fakta dan orang lain justru berkata
sebaliknya,” tambahnya. Selain itu, seseorang dengan BED selalu menilai berat badan menentukan
segalanya, termasuk gagal tidaknya mereka dalam karier dan percintaan. Akibatnya, mereka menjadi
terobsesi dengan berat badan sendiri.
Lingkungan juga memegang peranan penting. Pengaruh kebudayaan Barat yang mengagungkan
persepsi ‘thin is beautiful’ meresap ke masyarakat melalui media massa yang mereka konsumsi
setiap hari. “Terjadi peningkatan persentase pria yang menderita gangguan makan. Alasannya?
Karena para pria kini semakin memerhatikan bentuk badannya,” jelas dr. Grace. Sementara
itu, diet yang terlalu ekstrem bisa mengganggu pasokan nutrisi yang dibutuhkan otak. Akibatnya,
kerja otak menjadi tidak normal dan bisa memperparah gejala-gejala gangguan makan.
Anoreksia Nervosa
Definisi____________________________________________________________________________
Anoreksia atau lengkapnya disebut anoreksia nervosa merupakan suatu gangguan yang berpotensi
mengancam nyawa akibat kelaparan dan penurunan berat badan yang drastis. Diagnosa ditegakan
jika seseorang kehilangan sedikitnya 15% dari berat badan normal atau idealnya. Penurunan berat
badan yang ekstrem pada penderita anoreksia sangat berbahaya bagi kesehatan dan bahkan dapat
mematikan.
Istilah anoreksia secara harafiah artinya kehilangan nafsu makan. Definisi ini sedikit salah kaprah
sebab penderita anoreksia sebenarnya merasakan lapar namun menolak untuk makan. Penderita
anoreksia sangat takut gemuk bahkan mereka tetap melihat dirinya gemuk padahal sudah sangat
kurus. Mereka akan menolak makan dan melakukan olah raga yang berlebihan untuk menurunkan
berat badan.
Faktor resiko_______________________________________________________________________
2015
2
Gangguan-Gangguan Psikologi
Putri R. Wulandari, M.Psi, PSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gangguan makan seperti anoreksia umumnya dialami oleh wanita terutama mereka yang berprofesi
sebagai aktor, model, penari dan atlet. Mereka umumnya takut kelihatan gemuk akibat tuntutan
profesi yang lebih mementingkan penampilan tubuh.
Penderita anoreksia tampak sangat berprestasi baik di sekolah, olah raga, pekerjaan dan aktivitas
lainnya. Mereka terlihat perfeksionis dengan obsesif, cemas atau gejala depresif. Anoreksia dimulai
pada masa pubertas dan dapat muncul kapan saja.
Penyebab__________________________________________________________________________
Penyebab pasti anoreksia masih belum diketahui namun diduga akibat kombinasi antara karakter
pribadi, emosi, dan pola pikir. Faktor biologi dan lingkungan juga berperanan penting atas terjadinya
anoreksia.
Penderita anoreksia sering menggunakan makan dan makanan sebagai cara untuk “melarikan diri”
dari tekanan atau stress yang mereka rasakan. Perasaan rendah diri, cemas, marah, selalu
kekurangan, kesepian juga memberikan kontribusi terhadap terjadinya anoreksia. Mereka yang
mengalami masalah makan umumnya pernah mengalami sejarah buruk dalam hubungan
pertemanan atau percintaan yaitu pernah dicampakan akibat kegemukan. Tekanan dari teman
teman dan lingkungan sekitar yang tampak langsing dan cantik secara fisik ikut memancing
seseorang mengalami anoreksia.
Gangguan makan juga disebabkan oleh masalah fisik. Perubahan hormonal yang mengendalikan
masalah mood, selera makan, pikiran dan memori diduga berperanan atas terjadinya gangguan
makan. Penderita anoreksia sering berasal dari keluarga yang salah satu anggotanya juga menderita
anoreksia sehingga faktor genetik juga berperanan.
Gejala_____________________________________________________________________________
Gejala anoreksia antara lain:
Penurunan berat badan yang sangat cepat dalam beberapa minggu atau bulan.
Terus terusan membatasi makan/diet meskipun sudah kurus.
Memiliki ketertarikan yang di luar kebiasaan terhadap suatu makanan, kalori, nutrisi atau memasak.
Sangat ketakutan bila berat badan meningkat.
Mempunyai kebiasaan makan yang aneh bahkan cenderung rahasia.
Takut gemuk meski sudah sangat kurus.
Tidak mampu menilai secara realistis terhadap berat badan seseorang.
Ingin selalu tampak sempurna dan suka mengkritik diri sendiri.
Kepercayaan diri sangat dipengaruhi oleh berat badan dan bentuk tubuh.
Depresi, cemas dan mudah marah.
2015
3
Gangguan-Gangguan Psikologi
Putri R. Wulandari, M.Psi, PSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Siklus haid yang tidak teratur dan bahkan tidak haid pada wanita.
Menggunakan obat diuresis, laksatif dan pil diet.
Sering sakit.
Menggunakan pakaian yang longgar untuk menutupi badan yang kurus.
Berolah raga yang berlebihan.
Merasa tidak berguna dan tidak ada harapan.
Putus asa.
Gangguan fisik seperti tidak kuat pada cuaca dingin, anemia, dan lain lain.
Bila tidak segera diatasi, anoreksia dapat menyebabkan:
Kerusakan organ khususnya jantung, otak dan ginjal.
Penurunan tekanan darah, nadi dan frekuensi nafas.
Rambut rontok.
Detak jantung yang tidak teratur.
Osteoporosis.
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
Kematian akibat kelaparan atau bunuh diri.
kriteria diagnosis____________________________________________________________________
1.Orang bersangkutan menolak untuk mempertahankan berat badan normal. Penurunan berat
badan biasanya dilakuan melalui diet, muntah dengan sengaja dan olahraga berlebihan dapat
menjadi gambaran anoreksia nervosa.
2.Mereka sangat takut bila berat badannya bertambah, dan rasa takut tersebut tidak berkurang
dengan turunnya berat badan. Mereka tidak pernah merasa sudah cukup kurus.
3.Mereka memiliki pandangan menyimpang terhadap tubuh mereka. Bahkan dalam kondisi kurus
mereka tetap merasa bahwa mereka kelebihan berat badan atau beberapa bagian tubuh gemuk.
Mereka biasanya mengecek berat badan mereka dengan menimbangnya, mengukur berbagai bagian
tubuh, dan mengamati secara kritis tubuh mereka di cermin. Harga diri mereka terkait dengan
menjaga tubuh mereka tetap kurus.
4.Pada perempuan, kondisi tubuh yang sangat kurus menyebabkan amenorea, yaitu berhentinya
periode mentruasi. Dari keempat kriteria diagnostik tampaknya kriteria keempat adalah kriteria yang
kurang penting, melihat para perempuan ada yang mengalaminya dan juga tidak dalam anoresksia
nervosa.
2015
4
Gangguan-Gangguan Psikologi
Putri R. Wulandari, M.Psi, PSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Terapi_____________________________________________________________________________
Perawatan kegawat daruratan pada anoreksia diperlukan jika terdapat kondisi dehidrasi berat,
malnutrisi, gagal ginjal dan detak jantung tidak teratur yang mengancam nyawa.
Gawat atau tidak, pengobatan anoreksia memerlukan tantangan akibat penderita menolak dianggap
memiliki masalah. Seperti gangguan makan yang lain, anoreksia memerlukan penanganan yang
komprehensif untuk mengetahui kebutuhan tiap tiap pasien.
Tujuan pengobatan adalah mengembalikan berat badan ke posisi sehat, mengatasi masalah
emosional, memperbaiki pola pikir dan menjaga agar perubahan tersebut berlangsung terus
menerus. Pengobatan sering mengkombinasikan antara psikoterapi dan obat obatan.
-
Penanganan gangguan makan
Perawatan rumah sakit yang kadang dijalani dengan terpaksa, seringkali diperlukan untuk
menangani pasien anoreksia agar asupan makanan pasien dapat ditingkatkan secara bertahap dan
dipantau dengan teliti. Pada anoreksia, perlu untuk diberikan intervensi biologis dan psikologis.
-
Penanganan biologis
Karena anoreksia nervosa sering kali komorbid dengan depresi, gangguan ini ditangani dengan
berbagai antidepresan. Fluoksetin lebih memberikan hasil dibandingkan dengan plasebo untuk
mengurangi makan berlebihan dan muntah, juga mengurangi depresi dan sikap yang menyimpang
terhadap makanan dan makan. Sayanganya, hal itu tidak terlalu berhasil. Hanya memulihkan berat
badan tanpa mengurangi gejala-gejala anoreksia.
-
Penanganan psikologi anoreksia nervosa
Terapi bagi anoreksia secara umum diyakini sebagai suatu proses dua tahap. Tahap pertama, adalah
tujuan jangka pendek yang membantu pasien menambah berat badan untuk mencegah komplikasi
medis dan kemungkinan kematian. Program operant conditioning cukup berhasil untuk menambah
berat badan dalam jangka pendek. Sedangkan tujuan jangka panjang memiliki dampak yang kurang
bisa berhasil secara reliable dalam penanganan berat badan.
Bulimia Nervosa
definisi____________________________________________________________________________
Bulimia merupakan bahasa latin dari sebuah kata Yunani boulimia, yang artinya “extreme
hunger” alias lapar yang amat sangat, mereka cenderung makan dalam jumlah banyak dalam waktu
yang singkat, seperti orang yang kelaparan, dan selanjutnya sebagai “kompensasi” dari pola
makannya tersebut, mereka akan melakukan berbagai cara yang intinya supaya berat badan mereka
tidak bertambah meski mereka sudah makan banyak. Bulimia nervosa merupakan gangguan
2015
5
Gangguan-Gangguan Psikologi
Putri R. Wulandari, M.Psi, PSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
psikologis yang menyebabkan terjadinya gangguan pola makan ditandai dengan makan terlalu
banyak dan diikuti dengan muntah yang dirangsang sendiri
Bulimia nervosa merupakan penyakit gangguan pada kebiasaan atau pola makan. Eating
disorders (gangguan makan) adalah suatu sindrom psikiatrik yang ditandai oleh pola makan yang
menyimpang terkait dengan karakteristik psikologik yang berhubungan dengan makan, bentuk
tubuh, dan berat badan. gangguan pola makan terjadi akibat beberapa sebab dalam perilaku makan,
seperti konsumsi makanan yang kurang sehat atau makan yang terlalu banyak.
Bulimia nervosa adalah pesta makanan yang diikuti dengan mencuci perut atau sampai
muntah. gangguan pola makan biasanya muncul bersamaan dengan penyakit lain seperti depresi,
menjadi bagian dari sebuah kekerasan, dan gangguan kecemasan. Dalam hal ini, orang yang
menderita gangguan pola makan bisa mengalami komplikasi kesehatan fisik yang lebih jauh lagi,
termasuk masalah kondisi kerja hati dan gagal ginjal, yang mana dapat menyebabkan kematian.
Banyak penderita bulimia memiliki berat badan yang normal dan kelihatannya tidak ada masalah
yang berarti dalam hidupnya. Biasa mereka orang-orang yang kelihatan sehat, sukses di bidangnya,
dan cenderung ferfeksionis. Namun, di balik itu, mereka memiliki rasa percaya diri yang rendah dan
sering mengalami depresi.
Tipe Bulimia________________________________________________________________________
• Bulimia Nervosa-Purging Type : Tipe yang memuntahkan kembali makanan setelah sangat kenyang
(menggunakan purging medications). Dilakukan dengan menusukkan jari ke tenggorokan, atau
dengan menggunakan obat-obatan laksatif, obat pencahar, maupun obat-obatan lain. Tujuannya
agar makanan tidak sempat dicerna oleh tubuh sehingga tidak menambah berat badan
• Bulimia Nervosa-Non Purging Type : Penderita berolahraga berlebihan setelah makan atau
berpuasa untuk mengontrol berat badan, namun tidak muncul purging behaviors. Tujuannya agar
energi yang dihasilkan dari makanan dapat langsung dibakar dan habis
Penyebab_________________________________________________________________________
1. Model adikasi : Bulimia Nervosa diyakini sebagai adiksi terhadap makanan dan tingkah laku. Hal ini
berhubungan dengan pengobatan bulimia Nervosa yang menekan kan pada penghentian, dukungan
sosial dan mencegah kekambuhan, dimana metode ini mirip dengan pengobatan adiksi terhadap
alcohol maupun obat-obatan
2. Model keluarga : Gangguan makan pada remaja berhubungan dengan system interaksi antara
keluarga. Oleh karena itu fokus pengobatan penderita bulimia nervosa adalah disfungsi interaksi
dalam keluarga. Penderita bulimia nervosa pada umumnya memiliki riwayat kekerasan fisik maupun
seksual semasa kanak-kanak
3. Model sosial budaya : Publikasi media tentang hubungan antara tubuh yang langsing dengan
karier yang sukses telah merangsang para remaja untuk melakukan diet supaya tubuhnya menjadi
langsing. Banyak remaja yang gagal mencapai keaadaan ini dan akhirnya menjadi penderita bulimia
nervosa
2015
6
Gangguan-Gangguan Psikologi
Putri R. Wulandari, M.Psi, PSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Model kognitif dan tingkah laku : Bulimia nervosa merupakan implementasi tingkah laku yang
irasional tentang bentuk tubuh, berat badan, diet dan kepercayaan diri. Fokus pengobatan adalah
mengidentifikasi disfungsi ini dan membantu menumbuhkan keyakinan yang rasional. Penderita
diberikan jadwal makan yang jelas dan teratur
5. Model psikodinamik : Bulimia nervosa merupakan usaha untuk mengendalikan atau menghindari
dampak perasaan yang tertekan, implusif dan kecemasan. Pengobatan psikodinamik adalah mencari
proses yang mendasari penderita bulimia nervosa terutama gambaran psikososialnya.
6. Faktor yang berperan :
• Faktor psikososial : Berupa perkembangan individu, dinamika keluarga, tekanan sosial untuk
berpenampilan kurus serta perjuangan untuk mendapatkan identitas diri
• Faktor genetik : Adanya bukti bahwa bulimia banyak didapat pada penderita dengan riwayat
keluarga gangguan depresi dan kecemasan, serta lebih banyak pada kembar monozigot
dibandingkan dizigot
• Faktor biologik : Berdasarkan studi ditemukan fakta bahwa genetik, hormon dan bahan kimia yang
terdapat di otak berpengaruh terhadap efek perkembangan dan pemulihan bulimia
• Faktor budaya : Kebanyakan orang menilai bahwa cantik identik dengan kurus dan terkadang
kondisi tersebut menjadi suatu tuntutan kerja. Anggapan ini pun menjadi budaya yang berkembang
di masyarakat
• Perasaan pribadi : Penderita bulimia senantiasa berputus asa terhadap dirinya sendiri, tidak
percaya diri sehingga mereka diet dengan cara menggunakan pil diet bahkan memuntahkan
makanan. Penilaian orang terhadapa dirinya menyebabkan kecemasan dan tekanan yang dapat
menyebabkan stress sehingga untuk mengatasinya mereka cenderung ke arah bulimia
Tanda-tanda________________________________________________________________________
• Makan Banyak berkelanjutan
• Menguruskan badan dengan diet berlebihan, puasa, latihan berlebihan atau memuntahkan
kembali
• Memaksakan diri secara berlebihan untuk kurus
• Secara berkelanjutan masuk ke kamar mandi setelah makan
• Jari-jari memerah
• Pipi lembam
• Selalu mengukur diri dengan bentuk badan dan berat badan
• Depresi atau emosi tidak stabil
• Periode menstruasi yang tidak umum
• Gigi bermasalah, seperti gigi bolong
• Mulas-mulas
2015
7
Gangguan-Gangguan Psikologi
Putri R. Wulandari, M.Psi, PSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dampak___________________________________________________________________________
1. Fisik
• Kehilangan selera makan, hingga tidak mau mengkonsumsi makanan apapun
• Luka pada tenggorokan dan infeksi saluran pencernaan akibat terlalu sering memuntahkan
makanan
• Lemah, tidak bertenaga
• Sulit berkonsentrasi.gangguan menstruasi
• Kematian
• Erosi dan lubang pada gigi serta penyakit gusi
• Dehidrasi
• Iritasi dan pembengkakan tenggorokan
• Pembengkakan pada pipi
• Rambut rontok dan kulit kering
• Masalah pencernaan
2. Psikologis
• Perasaan tidak berharga
• Sensitif, mudah tersinggung, mudah marah
• Mudah merasa bersalah
• Kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain
• Tidak percaya diri, canggung berhadapan dengan orang banyak
• Cenderung berbohong untuk menutupi perilaku makannya
• Minta perhatian orang lain
• Depresi (sedih terus menerus)
Terapi ____________________________________________________________________________
a. Psikotherapi : Umumnya dokter melakukan terapi kognitif, yang bertujuan merubah persepsi dan
cara berpikir pasien mengenai tubuhnya. Dokter mendorong pasien untuk berpikir secara benar
terhadap dirinya sehingga menjadi lebih obyektif melihat suatu masalah, dan menghilangkan sikap
serta reaksi yang salah terhadap makanan
Memberi kepercayaan kepada pasien sehingga pasien mau bekerjasama dalam pengobatan
Menghentikan kebiasaan makan yang salah dan episode muntah serta diare : Hal ini dapat dilakukan
dengan membatasi jumlah dan jenis makanan pasien bulimia nervosa. Namun sedikit sulit bila
pasien tinggal dirumah tanpa pengawasan
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mempertahankan keadaan yang sudah membaik :
• Setelah pengobatan biasanya pasien akan mengulangi kebiasaannya untuk makan lagi, maka kita
jangan menentangnya, tapi kita anggap bahwa hal itu merupakan respon yang fisiologis
• Agar pasien mau makan, maka kita katakankepadanya bahwa rasa lapar yang timbul itu, karena
tubuhnya memerlukan nutrisi
2015
8
Gangguan-Gangguan Psikologi
Putri R. Wulandari, M.Psi, PSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
• Kalau pengobatan berhasil, maka pasien akan mengurangi ketergantungan terhadap kebiasaan
jeleknya dan gejala depresinya akan teratasi, ini dapat berlangsung untuk beberapa bulan.
• Oleh karena kebiasaan makan yang jelek pada bulimua nervosa ini mudah berulang kembali, maka
pengobatan yang paling efektif adalah dengan memberikan rasa paercaya diri kepada pasien
terhadap penampilan dan berat badannya
b. Farmakotherapi : Untuk penderita bulimia umumnya diberikan obat-obatan jenis antidepresan
bersama dengan pengobatan psikoterapi. Obat yang diberikan umumnya dari jenis trisiklik seperti
imipramine (dengan merek dagang Tofranil) dan desipramine hydrochloride (Norpramin); atau jenis
selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) seperti fluoxetine (Antiprestin, Courage, Kalxetin,
Nopres, dan Prozac), sertraline (Zoloft), dan paroxetine (Seroxat)
c. Terapi psikis : Terapi bulimia biasanya meliputi konseling dan terapi tingkah laku. Sebagian besar
gangguan makan permasalahannya bukanlah pada makanan itu sendiri, tetapi pada kepercayaan diri
dan persepsi diri. Terapi akan efektif jika ditujukan pada penyebabnya, bukan pada gangguan
makannya. Terapi individu, dikombinasikan dengan terapi kelompok dan terapi keluarga seringkali
sangat membantu. Terapi kelompok adalah terapi dimana penderita penyakit yang sama saling
membagi pengalaman mereka
d. Terapi nutrisi : Ahli gizi dapat mengatur jadwal makan, memberikan penjelasan mengenai tujuan
terapi nutrisi, pentingnya diet sehat dan akibat buruk dari pola makan yang salah terhadap
kesehatan. Pengaturan diet untuk penderita bulimia nervosa dilakukan secara bertahap tergantung
tingkat keparahan serta ada tidaknya komplikasi dengan penyakit penyerta. Selain dengan
pengaturan makan yang sehat dan berimbang diperlukan juga olahraga secara tepat dan teratur
Selain Bulimia dan Anorexia ini terdapat pula obesitas dan binge eating, mohon dapat
dibaca secara mandiri
Daftar Pustaka
Fitri Fausiah & Julianty Widury, ed. Augustine S. Basri (2005). Psikologi Abnormal Klinis Dewasa.
Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Kring, Ann M., Johnson, Sheri, L., Davison, G.C., Neale, J.M. (2010). Abnormal Psychology 11th ed.
New York : John Wiley & Sons .
Nevid, J.S., Rathus, S.A. & Greene, B. (2008). Abnormal Psychology in a Changing World 7th ed.
Pearson International Edition
2015
9
Gangguan-Gangguan Psikologi
Putri R. Wulandari, M.Psi, PSI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download