Pemerintah Menjamin hingga Rp 2 Miliar BI Longgarkan Aturan Agunan Kredit Jangka Pendek Perbankan Kompas : Selasa, 14 Oktober 2008 | 03:00 WIB Jakarta, Kompas - Pemerintah menaikkan penjaminan dana simpanan dari Rp 100 juta menjadi maksimal Rp 2 miliar per nasabah. Ini dilakukan agar masyarakat tidak khawatir kehilangan dana simpanannya di bank meskipun krisis keuangan global cenderung memburuk dan menekan perbankan nasional. ”Dengan menaikkan penjaminan ini, maka jumlah nasabah yang dilindungi pemerintah meningkat dari 95 persen menjadi 97 persen dari total jumlah nasabah,” ujar Menteri Keuangan sekaligus Pelaksana Jabatan Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (13/10). Konferensi pers itu digelar guna mengumumkan terbitnya dua peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu) untuk mengantisipasi memburuknya krisis keuangan, pasar modal, dan perekonomian global. Menurut Sri Mulyani, kedua Perpu itu ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 13 Oktober 2008 sehingga segala aturan yang ada di dalamnya berlaku mulai tanggal yang sama. Perpu pertama mengatur >w 9336m<Perubahan atas Undang-Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2005 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Adapun perpu kedua mengatur Perubahan Kedua atas UU Nomor 3 Tahun 2004 tentang BI.>w 9736m< Dalam Perpu pertama, pemerintah mengamandemen Pasal 11 Ayat (2) UU No 25/2005 tentang LPS, yakni menambah syarat yang memungkinkan bagi pemerintah mengubah jumlah penjaminan simpanan. Sebelumnya hanya ada tiga syarat, yakni jika terjadi penarikan dana secara besar-besaran dari perbankan, terjadi inflasi yang sangat tinggi, dan jika jumlah nasabah yang dananya dijamin tidak mencapai 90 persen dari total nasabah. Sekarang, syaratnya ditambah dengan jika terjadi ancaman yang bisa mengganggu stabilitas sektor keuangan nasional. Dengan adanya syarat keempat, pemerintah bisa mengubah jumlah penjamina>w 9336m<n simpanan dari Rp 100 juta jadi Rp 2 miliar per nasabah. Ketentuan ini diatur dalam peraturan pemerintah yang berlaku hingga jangka waktu yang tak ditentukan.>w 9736m< >w 9636m<Sementara itu, dalam perpu kedua, pemerintah mengubah aturan tentang agunan yang dapat digunakan bank guna mendapatka>w 9536m<n fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP). Sebelumnya, bank hanya boleh menggunakan Sertifikat Bank Ind>w 9636m<onesia atau surat berharga negara untuk mendapatkan FPJP, tetapi sekarang bisa menggunakan agunan kredit dengan tingkat kolektabilitas lancar. Ini dilakukan agar bank lebih leluasa menambah likuiditas. Bisa menenangkan Ketua Umum Perhimpunan Bank Umum Nasional Sigit Pramono mengatakan, langkah pemerintah menaikkan penjaminan LPS cukup signifikan menenangkan nasabah sehingga potensi terjadinya penarikan dana besar-besaran bisa diminimalisir. Anggota Komisi XI DPR, Maruarar Sirait, mengatakan, seharusnya pemerintah menjamin seluruh dana deposan seperti yang dilakukan Australia. (OIN/FAJ)