10. kacang.ppt - Ir. Ellen Lumisar Panggabean, MP.

advertisement
KACANG TANAH
Sejarah Singkat :
Kacang tanah yang ada di Indonesia
semula berasal dari benua Amerika.
Pemasukan ke Indonesia pertama- tama
diperkirakan dibawa oleh pedagangpedagang Spanyol, sewaktu melakukan
pelayarannya dari Mexico ke Maluku
setelah tabun 1597
Akar
Susunan Akar :
yang pertama adalah akar tunggang. Akar
ini mempunyai akar-akar cabang yang
lurus. Akar cabang mempunyai akarakar yang bersifat sementara dan
berfungsi sebagai alat pengisap.
Daun
• Tanaman kacang tanah mempunyai daun
majemuk bersirip genap. Setiap helai daun
terdiri dari empat helai anak daun.
permukaan
daunnya
sedikit
berbulu,berfungsi sebagai penahan atau
penyimpan debu dan obat semprotan.
Sedangkan gerakan Nyctitropic sebagai
aktifitas daun sebagai persiapan diri untuk
dapat menyerap cahaya matahari sebanyakbanyaknya.
Bunga
• Tanaman kacang tanah mulai berbunga kira-kira
pada umur 4-6 minggu setelah tanam. Rangkaian
yang berwarna kuning orange muncul pada setiap
ketiak daun. setiap bunga mempunyai tangkai
panjang berwarna putih. Akan tetapi tangkai yang
berwarna putih itu bukanlah tangkai bunga yang
sebenarnya, melainkan tabung kelopak. Bagian
mahkota bunganya berwarna kuning, dan standar
mahkota bunga pada bagian pangkalnya bergarisgaris merah atau merah tua. Sedangkan benang
sarinya setukal (monodelphus) bakal buahnya
terletak didalamnya(inferior), Tepatnya pada
pangkal tabung kelopak bunga di ketiak daun.
Buah (1)
• Kacang tanah berbuah polong, polongnya
terbentuk setelah terjadi pembuahan, bakal
buah tumbuh memanjang. Inilah yang disebut
ginofora, yang nantinya akan menjadi tangkai
polong. Mula-mula ujung ginofora mengarah ke
atas, tetapi setelah tumbuh memanjang,
ginofora tadi mengarah ke bawah dan
selanjutnya mengarah ke bawah. Setelah
polong terbentuk pertumbuhan memanjang
ginofora terhenti dengan ukuran mencapai 6 18 cm, untuk mempermudah pembentukan
polong di butuhkan tekstur tanah yang ringan .
Buah (2)
• Warna biji kacang tanah di antaranya putih,
merah, ungu, dan kesumbah. Bentuk ukuran
biji kacang tanah sangat berbeda-beda, ada
yang besar, sedang, dan kecil. Perbedaan
tersebut tergantung pada varietasnya,
misalnya varietas gajah, banteng dan macan
Buah (3)
• warnanya merah kesumbah atau agak putih,
sedangkan biji kacang tanah dari varietas
kijang berwarna merah tua. Biji kacang tanah
mengandung vitamin A dan B. Pada
umumnya
kacang
tanah
kurang
mengandung
unsur-unsur
vitamin,juga
mengandung protein dan lemak
JENIS TANAMAN
• Tipe tegak.
Pada umunya percabangan tanaman kacang tanah
tipe tegak sedikit melurus atau agak miring ke atas.
buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun,
umumnya pendek ( genjah ) dan kemasakan
buahnya serempak.
• Tipe menjalar.
Jenis ini tumbuh kearah samping, batang utama
berukuran panjang, Batang utama tipe menjalar lebih
panjang dari pada batang utama tipe tegak, biasanya
panjangnya antara 33-50 cm., buah terdapat pada
ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan
umumnya berumur panjang.
Syarat Tumbuh (1)
a.Iklim
Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam
didataran rendah yang berketinggian dibawah 500 m
diatas permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman
Kacang Tanah adalah bersuhu tinggi antara 25°C - 32°C,
sedikit lembab ( rH 65 % - 75 % ), curah hujan 800 mm 1300 mm per tahun, tempat terbuka.
b.Media Tanam / Tanah
Tanaman Kacang Tanah membutuhkan tanah yang
berstruktur ringan, seperti tanah regosol, andosol,
latosol dan alluvial.
Kacang tanah dapat dibudidayakan di lahan sawah
berpengairan, sawah tadah hujan, lahan kering tadah
hujan.
Syarat Tumbuh (2)
Hal yang paling penting diperhatikan dalam
pemilihan lahan adalah :
-Tanah cukup subur, gembur serta bertekstur
ringan-Tanah berdrainase dan beraerasi baik.
-PH antara 6,0 -6,5.
Pedoman Budidaya (1)
a.Benih
• Benih berasal dari tanaman sehat, bebas hama dan
penyakit, kualitas bijinya baik dan mempunyai kemurnian
tinggi sehingga dapat berkecambah cepat dan merata.
• Dipanen tepat pada waktunya ( sudah cukup tua ) , polong
tidak pecah, pengolahan basil dan pengupasan benih
dilakukan dengan baik.
• Mempunyai hasil tinggi dan berumur genjah.
b.Pengolahan Tanah
• Pengolahan tanah dilakukan dengan alat cangkul, luku atau
traktor
sedalam
2030
cm.
Pedoman Budidaya (2)
• Tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki
struktur dan aerasi tanah agar pertumbuhan akar dan
pengisapan zat hara oleh tanaman dapat berlangsung
dengan
baik.
c.Penanaman
• Waktu tanam
Waktu tanam yang paling baik dilahan tegalan ( kering )
adalah pada awal musim hujan ( Oktober - Nopember ). Di
lahan sawah penanaman dapat dilakukan pada bulan April Juni ( Palawija I ) atau bulan Juli -September) Palawija II ).
• Cara tanam
Penanaman dilakukan dengan menggunakan tugal sedalam
3 cm dengan 2 butir benih perlubang dan jarak tanam 40 cm
x 10 cm. Kemudian lubang tanam ditutup tanah secara tipis.
Pedoman Budidaya (3)
d.Pemeliharaan Tanaman
• Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk Urea,
SP36 dan KCI dengan dosis 60-90 kg Urea, 60-90 kg SP36
dan 50 kg KCI. Per hektar.
Pemupukan dilakukan dengan memasukkan pupuk kedalam
lubang tugal disisi kiri kanan lubang tanam atau disebar
merata kedalam larikan.
• Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak
tumbuh. Penyulaman dilakukan dengan membuat lubang
tanam baru pada bekas lubang tanam terdahulu. Tujuan
dari penyulaman ini adalah untuk mempertahankan
populasi.
Pedoman Budidaya (4)
• . Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukan 2 kali. Penyiangan pertama dilakukan
pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam dan
penyiangan kedua dilakukan pada umur 40 bari setelah
tanam. Pada penyiangan kedua ini juga dilakukan
pembumbunan yaitu tanah digemburkan kemudian
ditimbun didekat pangkal batang tanaman. Pembumbunan
bertujuan memudahkan bakal buah menembus permukaan
tanah sehingga pertumbuhannya optimal.
• Pengairan
• Tanaman kacang tanah tidak menghendaki air yang
menggenang. Fase kritis untuk tanaman Kacang Tanah
adalah rase perkecambahan, rase pertumbUhan dan rase
pengisian polong. Waktu pengairan yang baik adalah pagi
atau sore hari dengan cara dileb hingga tanah cukup basah
Pedoman Budidaya (5)
• Tanaman kacang tanah tidak menghendaki air yang
menggenang. Fase kritis untuk tanaman Kacang Tanah
adalah rase perkecambahan, rase pertumbUhan dan rase
pengisian polong. Waktu pengairan yang baik adalah pagi
atau sore hari dengan cara dileb hingga tanah cukup basah.
e.Hama dan Penyakit Kacang Tanah
1)Penyakit Layu.
Penyakit Layu disebabkan oleh bakteri Xanthomonas
Solanacearum. Pada siang hari waktu sinar matahari terik
tanaman sekonyong-konyong terkulai seperti disimm air
panas, tanaman langsung mati. Cara pengendalian dengan
pergiliran tanaman.
Pedoman Budidaya (6)
• 2)Penyakit Bercak Daun
Penyakit Bercak daun disebabkan oleh
cendawan Cercospora personata. Bercak
yang ditimbulkan pada daun sebelah atas
coklat sedangkan sebelah bawah daun
hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang
terdapat bintik hitam dari Conidiospora.
Cendawan ini timbul pada tanaman umur 40
-50 hari hingga 70 hari. Cendawan ini dapat
dikendalikan dengan Anthmcol atau Daconil.
Pedoman Budidaya (7)
3)Penyakit Selerotium.
Penyakit ini disebabkan oleh Selerotium rolfsii,
merusak tanaman pada waktu cuaca lembab.
Cendawan menyerang pada pangkal batang, bagian
dari tanaman yang lunak, menimbulkan bercak-bercak
hitam. Tanaman yang terserang akan layu dan mati.
Pengendalian : dengan memperbaiki pengairan, agar
air pengairan dapat mengalir.
4)Penyakit Karat.
Penyakit ini disebabkan oleh Uromyces arachidae,
menyerang tanaman yang masih muda menyebabkan
daun berbintik-bintik coklat daun menjadi mongering.
Pengendaliannya dengan menanam varitas yang tahan.
Pedoman Budidaya (8)
• 5)Hama Empoasca.
Hama yang penting bagi tanaman kacang
tanah adalah hama Empoasca. Hama ini tidak
terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah.
Cara pengendaliannya dengan penyemprotan
Azodrin, Karphos atau lnsektisida yang
tersedia.
Panen
kriteria penentuan saat panen Kacang Tanah adalah sebagai
berikut:
-Sebagian besar daun menguning dan gugur ( rontok ).
-Tanaman berumur 85 -110 hari tergantung,Varietasnya. Sebagian besar polongnya ( 80 % ) telah tua. "
-Kulit polong cukup keras dan berwarna cokelat kehitamhitaman.
-Kulit biji tipis dan mengkilap.
-Rongga polong telah berisi penuh dengan biji.
Panen dilakukan dengan mencabut batang tanaman secara hatihati agar polongnya tidak tertinggal dalam tanah.
Kedelai
Tehnik Budidaya
Kedelai
Tehnik Budidaya
Kedelai
Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan
yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia
Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Kedelai
merupakan sumber utama protein nabati dan minyak
nabati dunia.
Biji Kedelai
• Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak
mengandung jaringan endosperma. Embrio terletak di
antara keping biji.
• Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat. Pusar biji
(hilum) adalah jaringan bekas biji melekat pada dinding
buah.
• Bentuk biji kedelai umumnya bulat lonjong tetapi ada
pula yang bundar atau bulat agak pipih.
• di Indonesia kedelai dikelompokkan berukuran besar
(berat > 14 g/100 biji), sedang (10-14 g/100 biji), dan
kecil (< 10 g/100 biji).
Kecambah
• Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh
air yang cukup. Kecambah kedelai tergolong epigeous, yaitu
keping biji muncul diatas tanah.
• Warna hipokotil, yaitu bagian batang kecambah dibawah
keping, ungu atau hijau yang berhubungan dengan warna
bunga. Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu,
sedang yang berhipokotil hijau berbunga putih. Kecambah
kedelai dapat digunakan sebagai sayuran (tauge).
Perakaran
• Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk
akar-akar cabang yang tumbuh menyamping (horizontal) tidak
jauh dari permukaan tanah. Jika kelembapan tanah turun,
akar akan berkembang lebih ke dalam agar dapat menyerap
unsur hara dan air. Pertumbuhan ke samping dapat mencapai
jarak 40 cm, dengan kedalaman hingga 120 cm.
• Akar berfungsi sebagai tempat bertumpunya tanaman dan alat
pengangkut air maupun unsur hara.
Batang
• Kedelai berbatang memiliki tinggi 30–100 cm. Batang dapat membentuk 3 – 6 cabang,
tetapi bila jarak antar tanaman rapat, cabang menjadi berkurang, atau tidak bercabang
sama sekali.
• Tipe pertumbuhan batang dapat dibedakan menjadi terbatas (determinate), tidak
terbatas (indeterminate), dan setengah terbatas (semi-indeterminate).
a. Tipe terbatas memiliki ciri khas berbunga serentak dan mengakhiri pertumbuhan
meninggi.
b. Tanaman pendek sampai sedang, ujung batang hampir sama besar dengan batang bagian
tengah, daun teratas sama besar dengan daun batang tengah.
c. Tipe tidak terbatas memiliki ciri berbunga secara bertahap dari bawah ke atas dan
tumbuhan terus tumbuh. Tanaman berpostur sedang sampai tinggi, ujung batang lebih
kecil dari bagian tengah.
d. Tipe setengah terbatas memiliki karakteristik antara kedua tipe lainnya.
Bunga
• Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga
mempunyai alat jantan dan alat betina.
• Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup
sehingga kemungkinan kawin silang alami amat kecil.
• Bunga terletak pada ruas-ruas batang, berwarna ungu atau
putih. Tidak semua bunga dapat menjadi polong walaupun telah
terjadi penyerbukan secara sempurna.
• Bunga kedelai menyerupai kupu-kupu.
Tangkai bunga umumnya tumbuh dari ketiak tangkai daun yang
diberi nama rasim.Jumlah bunga pada setiap ketiak tangkai daun
sangat beragam,antara 2 - 25 bunga, tergantung kondisi lingkungan
tumbuh dan varietas kedelai. Bunga pertama yang terbentuk
umumnya pada buku kelima, keenam, atau pada buku yang lebih
tinggi. Pembentukan bunga juga dipengaruhi oleh suhu dan
kelembaban. Pada suhu tinggi dan kelembaban rendah, jumlah
sinar matahari yang jatuh pada ketiak tangkai daun lebih banyak.
Hal ini akan merangsang pembentukan bunga.
Sekitar 60% bunga rontok sebelum membentuk polong
Buah
• Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman
mampu menghasilkan 100 – 250 polong.
• Polong kedelai berbulu dan berwarna kuning
kecoklatan atau abu-abu. Selama proses pematangan
buah, polong yang mula-mula berwarna hijau akan
berubah menjadi kehitaman.
Daun
• Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk
sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya
terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai.
• Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai
tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan
berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua
sisi.
• Bentuk daun diperkirakan mempunyai korelasi yang sangat erat dengan
potensi produksi biji. Umumnya, daerah yang mempunyai tingkat
kesuburan tanah tinggi sangat cocok untuk varietas kedelai yang
mempunyai bentuk daun lebar.
• Daun mempunyai stomata, berjumlah antara 190-320 buah/m2.
Umumnya, daun mempunyai bulu dengan warna cerah dan
jumlahnya bervariasi. Panjang bulu bisa mencapai 1 mm dan lebar
0,0025 mm. Kepadatan bulu bervariasi, tergantung varietas, tetapi
biasanya antara 3-20 buah/mm2. Jumlah bulu pada varietas
berbulu lebat, dapat mencapai 3-4 kali lipat dari varietas yang
berbulu normal.
• Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk.
Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang
menempel di bagian bawah batang.
Setiap ketiak tangkai daun yang mempunyai kuncup bunga dan
dapat berkembang menjadi polong disebut sebagai buku subur.
Tidak setiap kuncup bunga dapat tumbuh menjadi polong, hanya
berkisar 20-80%.
Jumlah bunga yang rontok tidak Dapat membentuk polong
yang cukup besar. Rontoknya bunga ini dapat terjadi pada setiap
posisi buku pada 1-10 hari setelah mulai terbentuk bunga. Periode
berbunga pada tanaman kedelai cukup lama yaitu 3-5 minggu
Untuk daerah subtropik dan 2-3 minggu di daerah tropik, seperti di
Indonesia. Jumlah bunga pada tipe batang determinate umumnya
lebih sedikit dibandingkan pada batang tipe indeterminate.
Tehnik Budidaya
•
•
•
•
•
•
Penyiapan lahan
Penggunaan benih unggul
Penanaman
Pemupukan
Pengendalian gulma
Pengendalian hama dan penyakit
Penyiapan
lahan
• Pengolahan tanah dilakukan sekali hingga 2 kali
(tergantung kondisi tanah).
• Jika curah hujan masih cukup tinggi perlu dibuat
saluran drainase setiap 4 m, sedalam 20-25 cm,
sepanjang petakan.
Penggunaan
benih unggul
• Benih bermutu merupakan syarat terpenting
dalam budidaya tanaman kedelai.
• Benih sehat dan memiliki daya tumbuh minimal
90 %.
• Kebutuhan benih 45-50 kg/ha.
Penanaman
• Untuk mencegah serangan hama lalat bibit, sebelum tanam diberi
perlakukan (seed treatment) dengan insektisida karbosulfan (Marshal
25 ST) takaran 10-15 g/kg benih.
• Pada lahan yang baru pertama ditanami kedelai tanah perlu dicampur
dengan rhizobium. Apabila tidak tersedia inokulasi rhizobium
(Rhizopus), dapat digunakan tanah bekas pertanaman kedelai.
• Penanaman dilakukan dengan tugal, dengan jarak tanam 40 x 15 cm
atau 40 x 20 cm, 2 biji/lubang. Semakin subur tanah, jarak tanam
dianjurkan lebih lebar.
Pemupukan
• Pupuk NPK diberikan dengan takaran 75 kg Urea, 100
kg SP36 dan 100 kg KCl per hektar. Semua pupuk
tersebut paling lambat diberikan pada saat tanaman
berumur 14 hari.
• Pemupukan diberikan dalam alur 5-7 cm dan baris
tanaman kemudian ditutup dengan tanah.
Pengendalian
gulma
• Penyiangan perlu dilakukan tiga kali (umur 3, 7 dan
10 minggu).
• Pengendalian gulma secara kimia dengan herbisida
dapat dilakukan sebelum pengolahan tanah.
• Setelah penyiangan pertama sebaiknya dilakukan
pembumbunan tanaman.
Pengendalian hama dan
penyakit
• Komponen-komponen pengendalian dalam penerapan PHT ada tanaman kedelai adalah :
a. Pemanfaatan musuh alami dengan cara menghindari tindakan-tindakan yang dapat
merugikan perkembangan musuh alami.
b. Pengendalian fisik dan mekanik antara lain dilakukan dengan mengambil kelompok telur
dan membunuh larva hama atau imagonya atau mengambil tanaman yang sakit.
c. Pengelolaan ekosistem seperti :
1. Penanaman varietas tahan.
2. Penggunaan benih sehat dan bermutu
3. Pergiliran tanaman
4. Sanitasi dengan membersihkan sisa-sisa tanaman atau tanaman lain
yang dapat menjadi tempat hidup hama/penyakit.
5. Masa tanam yang tepat dan tanam serempak
6. Penanaman tanaman perangkap atau penolak, missalnya penanaman jagung pada
areal pertanaman kedelai untuk menarik hama ulatbuah (Gelicoverpa armigera) atau
tanaman Sesbania untuk menarik hama penghisap polong.
d. Penggunaan pestisida dilakukan setelah populasi hama melampaui ambang kendali.
Pestisida yang dipilih harus yang efektif dan telah diizinkan.
Panen dan
pasca panen
• Panen dilakukan apabila semua daun tanaman telah rontok, polong berwarna
kuning/coklat dan telah mongering.
• Panen dapat dimulai pada pukul 09.00 pagi, pada saat air embun sudah
hilang.
• Panen dilakukan dengan memotong pangkal batang dengan sabit. Hindari
pemanenan dengan cara mencabut tanaman.
• Brangkasan tanaman (hasil panenan) dikumpulkan di tempat yang kering dan
diberi alas terpal/plastik.
• Segera dillakukan penjemuran brangkasan tanaman, pembijian, pengeringan,
pembersihan dan penyimpanan biji.
Penyimpanan
• Penyimpanan untuk tujuan konsumsi, biji yang sudah kering dan bersih
cukup dimasukkan dalam karung plasti (bekas pupuk, beras dll)
disimpan di tempat yang kering.
• Penyimpanan biji sebagai benih perlu memenuhi persyaratan untuk
mempertahankan daya tumbuh sampai beberapa bulan :
• Benih yang akan disimpan sudah kering dan diperkirakan kadar air 9-10
%.
• Biji sudah bersih dari kotoran disimpan dalam kantong plastik dan kedap
udara dan kemudian diikat dengan tali.
TERIMAKASIH
Download