BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisa laporan keuangan yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan hasil perbandingan rasio keuangan dari tiga perusahaan industri telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama jangka waktu 2006 sampai dengan 2008. 1. Rasio Perbandingan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. Exelcomindo Pratama Tbk a. Rasio Likuiditas dalam periode 3 tahun dari ketiga perusahaan tersebut, PT Indosat Tbk memiliki tingkat likuiditas yang paling baik, sedangkan PT Excelcomindo Pratama Tbk tingkat likuditasnya kurang baik. b. Rasio Leverage dalam periode 3 tahun dari ketiga perusahaan, PT Excelcomindo Pratama Tbk dianggap kurang baik karena memiliki jumlah utang yang paling banyak, sedangkan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dianggap paling baik karena memiliki jumlah utang yang paling sedikit. c. Rasio Profitabilitas dalam periode 3 tahun dari ketiga perusahaan, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki margin laba yang paling baik, sedangkan PT Excelcomindo Pratama Tbk margin labanya kurang baik. d. Rasio Aktivitas dalam periode 3 tahun dari ketiga perusahaan, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki perputaran persediaan dan aktiva yang paling baik, sedangkan PT Indosat Tbk yang kurang baik. 108 2. Perbandingan kinerja ketiga perusahaan dengan rata-rata industri a. Rasio Likuiditas dalam periode 3 tahun, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Indosat Tbk berada diatas rata-rata industri, sedangkan PT Excelcomindo Pratama Tbk berada dibawah rata-rata industri. b. Rasio Leverage dalam periode 3 tahun, PT Excelcomindo Pratama Tbk berada diatas rata-rata industri, sedangkan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Indosat Tbk berada dibawah rata-rata industri. c. Rasio Profitabilitas dalam periode 3 tahun, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berada diatas rata-rata industri, sedangkan PT Indosat Tbk dan PT Excelcomindo Pratama Tbk berada dibawah rata-rata industri. d. Rasio Aktivitas dalam periode 3 tahun, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berada diatas rata-rata industri, sedangkan PT Indosat Tbk dan PT Excelcomindo Pratama Tbk berada dibawah rata-rata industri. 5.2 Saran Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah diberikan, selanjutnya penulis akan memberikan saran-saran kepada setiap perusahaan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi masing-masing perusahaan tersebut, sebagai berikut : a) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Analisa likuiditasnya menunjukan bahwa perusahaan cukup kesulitan untuk melunasi hutang lancarnya yang disebabkan rendahnya aktiva lancar, sehingga disarankan agar perusahaan mempertimbangkan kembali 109 besarnya hutang yang akan diambil perusahaan guna menunjang kemampuan membayar hutang tahunannya. Kemudian dari hasil analisa leveragenya menunjukkan total aktiva mampu menutupi seluruh hutang yang dimiliki perusahaan, namun disisi lain hal ini tidak diikuti oleh total equitynya. Pada analisa profitabilitas perusahaan secara efektif dan efisien mampu memaksimalkan penjualan dan investasinya walaupun perusahaan mengalami pasang surut dalam menghasilkan laba. Hasil analisa terhadap aktivitas perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan lemah dalam Working Capital Turnover, hal ini menunjukkan perusahaan belum dapat mengontrol modal kerja yang tersedia secara efisien yang disebabkan jumlah hutang lancarnya lebih tinggi dari aktiva lancar yang digunakan untuk membayar hutang lancar tersebut, disarankan agar perusahaan mempertimbangkan kembali pengambilan hutang lancar perusahaan guna menunjang kemampuan membayar hutang tahunannya agar tidak menggangu kegiatan operasional perusahaan. b) PT Indosat Tbk Dilihat dari analisa likuiditasnya menunjukan bahwa perusahaan sedikit kesulitan untuk melunasi hutang lancarnya yang disebabkan rendahnya aktiva lancar, sehingga disarankan agar perusahaan mempertimbangkan kembali besarnya hutang yang akan diambil. Kemudian dari hasil analisa leveragenya, total equity yang ada tidak mampu menutupi seluruh hutang, oleh karena itu perusahaan sebaiknya meminimalkan jumlah hutangnya. Pada analisa profitabilitas, laba kotor yang diperoleh perusahaan kecil, jadi 110 sebaiknya perusahaan berusaha menekan beban-beban yang dikeluarkan, seperti beban pokok penjualan. Hasil analisa terhadap aktivitas perusahaan menunjukkan perputaran aktiva tetap dan total aktiva sangat lambat, hal ini menunjukan aktiva tetap dan total aktiva yang dimiliki perusahaan dalam menciptakan penjualan sangat lambat, oleh karena itu, perusahaan harus memanfaatkan aktiva tetap dan total aktiva dengan efektif dan efisien. c) PT Excelcomindo Pratama Tbk Analisa likuiditas perusahaan kurang baik, hal ini terlihat dari kurang mampunya perusahaan dalam memenuhi hutang lancarnya. Begitu pula dengan analisa leveragenya, total equity perusahaan tidak mampu menjamin seluruh hutang, jadi sebaiknya perusahaan berusaha meminimalkan jumlah hutangnya. Kemudian dari analisa profitabilitas, Net Profit Margin perusahaan menunjukan negatif, hal ini disebabkan karena penjualan yang diperoleh tidak seimbang dengan beban pokok penjualan beban usaha yang dikeluarkan. Sebaiknya perusahaan dapat menekan biaya-biaya dan meningkatkan penjualan serta menaikan harga jual produk. Analisa terhadap aktivitas perusahaan menunjukan bahwa perusahaan belum dapat mengontrol modal kerja yang ada, jadi sebaiknya perusahaan lebih dapat memanfaatkan modal kerja dan mengelola sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. 111