ASURANSI & PEMBIAYAAN Bisnis Indonesia, Kamis, 27 Januari 2011 3 PROTEKSI AIA akan rilis unit linked baru JAKARTA: PT AIA Financial akan meluncurkan produk baru unit linked pada Februari 2011 dan menempatkan investasi pada instrumen pasar modal di Indonesia, China, dan India. Chief Marketing Officer AIA Financial Paul S. Gunawan mengatakan produk tersebut dikembangkan guna membidik pasar kelas menengah ke atas. Menurut dia, produk unit linked sampai saat ini dinilai telah menguasai sekitar 70% dari bisnis asuransi, menyusul peningkatan minat masyarakat terhadap produk proteksi berbasis investasi itu. “Unit linked saat ini juga tercatat mendominasi sebesar 80% hingga 90% dari premi AIA, sisanya asuransi kecelakaan dan kesehatan, serta asuransi jiwa tradisional,” ujarnya, kemarin. (BISNIS/04) BCA Finance tambah cabang JAKARTA: PT BCA Finance akan membuka beberapa cabang baru dan sedikitnya tujuh titik layanan di beberapa kota di Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan guna memperkuat penetrasi pembiayaan pada tahun ini. Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengatakan beberapa kota tersebut a.l. Depok, Jember, dan Cilegon. Perseroan juga berencana membuka titik layanan di Lombok, Palangkaraya, Palu, Pematang Siantar, Bengkulu, Duri, dan Tanjung Pinang. “Pembukaan cabang disertai juga dengan pembukaan titik layanan, sehingga penetrasi bisnis pembiayaan bisa mengakomodasi konsumen,” katanya di Jakarta, kemarin. Sepanjang tahun lalu, jumlah cabang anak usaha PT Bank Central Asia Tbk itu masih sama dengan posisi pada 2009 yakni 34 kantor cabang dan satu kantor perwakilan pemasaran. (BISNIS/MTS) LKM belum punya regulasi JAKARTA: Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) terkendala, karena belum memiliki dasar hukum dalam menghimpun dana masyarakat hingga ke pelosok Tanah Air. Hal itu merupakan salah satu dari enam tantangan utama LKM dalam meningkatkan akses pendanaan bagi usaha mikro, kecil dan menengah. Menko Perekonomian Hatta Rajasa kemarin mengatakan UU Perbankan yang ada saat ini hanya memberikan kewenangan pemungutan dana masyarakat pada perbankan nasional. (BISNIS/14) TARGET PREMI: Aktivitas pelayanan nasabah melalui telepon terlihat di perusahaan asuransi PT Avrist Assurance di Jakarta, pekan lalu. Avrist menargetkan pertumbuhan premi naik 80% pada 2011 dari perolehan 2010. BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO Bank Permata divestasi Nipponkoa Pelepasan saham dipastikan bukan transaksi material OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia JAKARTA: Nipponkoa Insurance Company Ltd diperkirakan menguasai penuh PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia, menyusul rencana divestasi seluruh saham PT Bank Permata Tbk pada perusahaan asuransi itu. Langkah tersebut terkait dengan aksi korporasi Permata melepas 31% saham di Nipponkoa pada bulan ini guna fokus pada bisnis perbankan. Direktur Retail Banking Bank Permata Lauren Sulistiawati mengatakan perseroan berencana melepas seluruh kepemilikan saham pada perusahaan asuransi itu secara bertahap. aksi tersebut bukan terma“Kami akan melepas saKinerja keuangan PT Asuransi Permata suk transaksi material, ham di Nipponkoa secara Nipponkoa Indonesia per 31 Desember (Rp miliar) karena nilai transaksi tidak bertahap, agar lebih fokus 2008 2009 mencapai 20% dari total pada bisnis inti bank,” ekuitas perseroan berkatanya seusai Konferensi Jumlah investas 145,89 146,90 dasarkan Peraturan BaPers Peragaan Busana Jumlah kekayaan 204,26 209,17 pepam-LK No.IX.E.2 tenMichelle Worth yang digeJumlah utang 51,57 43,83 Modal disetor 25 25 tang Transaksi Material lar Bank Permata di Modal sendiri 129,18 136,46 dan Perubahan Kegiatan Jakarta, kemarin. Pendapatan premi bersih 48,31 52,39 Usaha Utama. Mayoritas saham Bank Laba bersih 18,39 11,66 Permata dimiliki oleh PT Astra International Tbk Nilai divestasi Sumber: Laporan keuangan Asuransi Permata Nipponkoa dan Standard Chartered Terkait dengan nilai Bank. Sisanya, dimiliki divestasi tersebut, Lauren korporasi itu dari Bank Indonesia. oleh publik. mengungkapkan nilai Adapun, Astra International Pihaknya optimistis meraih izin transaksi itu di bawah Rp500 juga memiliki perusahaan asu- itu pada akhir kuartal I/2011. miliar. “Nilai transaksi itu kecil, Bank Permata melepas 31% tidak sampai angka itu Rp500 ransi kerugian yakni PT Asuransi Astra Buana yang dikenal dengan saham perseroan atau setara de- miliar],” kata Lauren. ngan 7.750 saham pada Asuransi bendera Garda Oto. Berdasarkan situs resmi NipLauren menegaskan perseroan Permata Nipponkoa kepada Nip- ponkoa Insurance, perseroan tidak akan masuk ke bisnis asu- ponkoa Insurance Company Ltd didirikan pada April 2001 melalui ransi dan menitikberatkan pada pada 17 Januari 2011. merger The Nippon Fire & Marine Bank Permata semula memiliki Insurance Co, Ltd yang berdiri pengembangan bisnis terkait dengan ketatnya persaingan saat 51% saham perusahaan asuransi sejak1892 dan The Koa Fire & itu. ini. Marine Insurance Co, Ltd yang Manajemen Bank Permata didirikan pada 1918. Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu izin atas aksi sebelumnya menegaskan transPerusahaan gabungan dari tiga Premi MNC Life ditargetkan capai Rp50 miliar BISNIS INDONESIA JAKARTA: PT MNC Life Assurance (MNC Life) menargetkan pencapaian premi senilai Rp50 miliar pada tahun pertama operasi pada tahun ini. Direktur Utama MNC Life Patricia Rolla mengatakan perusahaan fokus pada upaya memasyarakatkan asuransi secara meluas dengan memanfaatkan jaringan media grup PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) dan mengembangkan sejumlah produk melalui jalur distribusi baru. Adapun, MNC Life mulai beroperasi pada 23 November 2010 setelah PT Bhakti Capital Indonesia Tbk menyelesaikan proses akuisisi 99,9% saham PT UOB Life-Sun Assurance melalui penandatanganan perjanjian jual beli pada 5 November 2010. Menurut dia, penetrasi asuransi dengan menghitung pemegang polis yang ditanggung perusahaan tempat bekerja berkisar 12%, sedangkan yang murni berasuransi hanya 4% dari total penduduk. “Kami membidik premi sebesar Rp50 miliar pada tahun pertama operasi perseroan. Namun, saat ini kami masih lebih fokus untuk memasyarakatkan asuransi dengan dukungan media dari grup MNC,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Patricia menuturkan perseroan sedang mengajukan izin peluncuran produk baru kepada regulator dan berharap produk itu dapat diluncurkan pada April 2011. Dia menambahkan produk baru yang akan diluncurkan tersebut terkait dengan upaya memasyarakatkan asuransi melalui konsep asuransi yang gampang dibeli dan dibayar. Selain itu, pihaknya juga menunggu izin produk asuransi kesehatan yang dikembangkan bagi proteksi pada penyakit kronis serta produk proteksi berbasis investasi atau unit linked. “Sejumlah produk baru itu masih dalam proses perizinan di Kementerian Keuangan dan diharapkan dapat diluncurkan pada April 2011 bersamaan dengan rencana grand launching MNC Life,” katanya. Produk proteksi jiwa individu itu dapat dimiliki hanya dengan membeli kupon dan ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Dia mengatakan pihaknya juga menggagas produk asuransi jiwa yang ditawarkan melalui jalur distribusi media dengan memanfaatkan jaringan grup MNC, khususnya melalui PT MNC Sky Vision (Indovision). Indovision memiliki jumlah pelanggan sekitar 1 juta orang. Dia menambahkan pemasaran melalui media akan mengirimkan pesan penawaran asuransi, sedangkan pembayaran premi nasabah disatukan dengan tagihan layanan televisi berbayar. Patricia menyatakan perseroan masih mengandalkan pendapatan premi dari bisnis kesehatan dan kesejahteraan karyawan grup MNC. Grup itu memiliki jumlah karyawan sebanyak 26.000 orang. Selain itu, perseroan juga menargetkan jumlah agen pada tahun ini mencapai 1.000 orang terkait dengan rencana pembukaan lima kantor cabang di kota-kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, dan Medan. “Jumlah agen kami baru 120 orang dan kami mempersiapkan lisensi agar jumlah agen kami mencapai 1.000 orang.” (04) Porsi premi lewat broker dibidik jadi 45% BISNIS INDONESIA JAKARTA: Asosiasi Broker Asuransi Indonesia (ABAI) membidik porsi penjualan premi industri asuransi nasional melalui jalur pialang naik menjadi 45% pada tahun ini dari posisi 40% pada tahun lalu. Ketua Umum ABAI Nanan Ginanjar mengatakan upaya mendorong pertumbuhan penjualan premi industri broker tersebut dilaksanakan melalui koordinasi dengan asosiasi asuransi lain dan regulator Menurut dia, koordinasi dengan asosiasi asuransi lain meliputi Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI). Koordinasi tersebut ditujukan guna menghindari benturan penjualan yang terjadi antara pelaku usaha dan broker. Pelaku usaha biasanya melakukan pemasaran sendiri hingga ke level konsumen individu. “Kami membidik pertumbuhan penjualan premi asuransi melalui jasa broker naik menjadi 45% dari posisi 40%. Namun, kami juga berupaya menghindari benturan dengan pelaku usaha,” ujarnya, seusai Pelantikan Pengurus Baru ABAI Periode 2010-2013, kemarin. Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, izin usaha 11 perusahaan pialang asuransi dicabut pada tahun lalu dan empat perusahaan dikenai sanksi yang sama pada awal tahun ini. Dia menuturkan pencabutan izin itu terkait dengan ketentuan permodalan sebesar Rp1 miliar. “Sebenarnya banyak investor yang berminat membeli perusahaan broker. Jadi, kami akan meminta regulator untuk menyampaikan perusahaan mana yang sedang goyang, kami akan membantu untuk mencari investor baru,” tutur Nanan. Ketua Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata mengatakan kinerja industri broker secara umum saat ini sudah lebih baik dibandingkan dengan 2 tahun hingga 3 tahun lalu. Pemasaran asuransi Namun, aktivitas broker hingga kini cenderung masih memasarkan asuransi pada kelompok masyarakat yang berkemampuan di atas ratarata, sedangkan banyak masyarakat yang di bawah level tersebut juga membutuhkan proteksi asuransi. Guna peningkatan kualitas, broker juga diharapkan meningkatkan ketersediaan tenaga ahli di setiap lini bisnis yang dijalankan dan mendorong pelayanan kepada masyarakat serta mitra kerja perusahaan asuransi. “Broker harus lebih memperluas pasar dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, termasuk memperkenalkan asuransi pada masyarakat dan mengelola risiko dengan baik,” kata Isa. (04) perusahaan penyedia asuransi tertua di Jepang itu menguasai lebih dari 9% pasar asuransi kerugian di Jepang. Pada kesempatan yang sama, Head of Priority Banking Bank Permata Dyah Purwanti K mengatakan persaingan yang ketat pada sektor perbankan menyebabkan perseroan lebih memperkokoh posisi sebagai bank yang memiliki perhatian tinggi terhadap kebutuhan keluarga. Lauren menambahkan pihaknya akan menjaga kontribusi layanan eksklusif Bank Permata, yaitu PriorityBank terhadap dana pihak ketiga (DPK) pada kisaran 30%-35%. Kontribusi PriorityBank terhadap DPK keseluruhan mencapai 30% pada 2010. PriorityBank menetapkan nilai tabungan minimal Rp500 juta. Pada kuartal III/2010, DPK Bank Permata tumbuh sebesar 27% menjadi Rp53,64 triliun. (04) ([email protected])