BAB IV

advertisement
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1 Program Quick Wins Polri
Era Reformasi di Indonesia telah membawa perubahan dalam tubuh Polri
dalam menuju reformasi Polri dengan paradigma baru, baik struktural,
instrumental maupun kultural. Untuk menghadapi tantangan tugas dalam Era
Reformasi seiring dengan tuntutan masyarakat Polri melalui Program Akselerasi
Transparansi Polri berupaya untuk meningkatkan citra dan kinerja Polri dalam
meraih kepercayaan masyarakat. Pimpinan Polri telah melakukan upaya-upaya
dan inovasi, diantaranya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dengan
prinsip meningkatkan kualitas pelayanan, untuk memberikan kemudahan,
kecepatan dan lebih transparan kepada masyarakat.
Upaya melaksanakan kemandirian Polri dengan mengadakan perubahanperubahan melalui tiga aspek yaitu :63
a. Aspek Struktural: Mencakup perubahan kelembagaan Kepolisian
dalam ketatanegaraan, organisasi, susunan dan kedudukan.
b. Aspek Instrumental: Mencakup filosofi (Visi, Misi dan Tujuan),
Doktrin, kewenangan, kompetensi, kemampuan fungsi dan Iptek.
c. Aspek Kultural: Adalah muara dari perubahan aspek kultural dan
instrumental, karena semua terwujud dalam bentuk kualitas
pelayanan Polri kepada masyarakat, perubahan meliputi perubahan
manajerial, sistem rekrutmen, sistem pendidikan, sistem material
fasilitas dan jasa, sistem anggaran, sistem operasional.
63
Profil Polri (Data dari Divisi Humas Mabes Polri : Jakarta ,5 Agustus 2012)
55
56
Dalam rangka mempercepat program akselerasi transformasi Polri
mencapai keberhasilannya
yaitu peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat,Polri meluncurkan Program Quick Wins yang merupakan program
unggulan Polri salah satunya tentang transparansi Surat Ijin Mengemudi (SIM).
4.1.2 Divisi Humas Mabes Polri
Divisi Hubungan masyarakat Kepolisian Negara Republik Indonesia
merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia yang bertugas memimpin,
membina dan mengawasi/mengendalikan satuan-satuan organisasi di lingkungan
Divisi Humas, dalam penyeleggaraan fungsi hubungan masyarakat diseluruh
jajaran Polri serta memberikan saran pertimbangan dan melaksanakan tugas lain
sesuai petunjuk Kapolri. Divisi Humas polri secara strutktural terdapat pada
satuan wilayah di setiap Polda. Divisi Humas Polri terdapat di Markas Besar
(Mabes) yang berada di Jl. Trunojoyo no.3 Jakarta Selatan. Postur Humas Polri
memposisikan sebagai Front Office merupakan kebutuhan dalam rangka
memenuhi berlakunya Undang-undang tentang keterbukaan publik. Fungsi
kehumasan Polri yaitu sebagai juru bicara institusi, fasilitator, memberi pelayanan
informasi kepada publik, menindaklanjuti pengaduan publik, menyediakan
informasi tentang kebijakan, program, produk dan jasa institusi.
57
4.1.3 Visi, Misi & Tujuan Humas Mabes Polri
4.1.3.1 Visi
Terwujudnya postur Humas Polri yang profesional, bermoral dan modern
di bidang kehumasan guna membangun objektivitas, kepercayaan dan partisipasi
masyarakat.64
4.1.3.2 Misi
Berdasarkan pernyataan visi yang dicita-citakan tersebut, selanjutnya
diuraikan dalam misi Divhumas Polri yang mencerminkan koridor tugas-tugas
sebagai berikut:
a) Membangun kemampuan kehumasan personil Polri dengan baik SDM,
Sarana-prasarana, anggaran menuju front office Polri;
b) Mencari,
menghimpun,
mengolah,
mendistirbusikan,
menyimpan
informasi dan data secara menyeluruh, cepat, tepat dan akurat melalui
jaringan terbuka dan mudah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menjalin
komunikasi dua arah;
c) Menjalin
kerjasama
dengan
komponen
masyarakat
dan
pelaku
komunikasi;
d) Mendukung kegiatan Kepolisian dan operasi Kepolisian;
e) Kesiapan Polri atas kewajiban memberikan pelayanan informasi publik
dengan diberlakukan UU KIP sehingga realisasi Humas Polri sebagai front
office perlu segera diwujudkan, karena itu diperlukan dukungan SDM,
sarana dan prasarana berbasis IT (Information Technology).
64
Profil Divisi Humas Mabes Polri (Data dari Divisi Humas Mabes Polri : Jakarta ,5 Agustus
2012)
58
4.1.3.3 Tujuan
Tujuan Divisi Humas Mabes Polri yaitu sebagai berikut:65
1) Meningkatkan kompetensi perorangan personil humas yang masih
potensial melalui pelatihan dan mengusulkan personil yang tidak potensial
untuk dilakukan redisposisi;
2) Menginventarisasi personil Polri baik secara kuantitas maupun kualitas
yang tergelar bertugas dibidang kehumasan (termasuk yang pernah
mempunyai kualifikasi kehumasan);
3) Membuka ruang transparansi publik;
4) Pengembangan kemampuan personil humas Polri melalui pendidikan dan
pelatihan kehumasan;
5) Pelayanan informasi publik, disamping sebagai pelaksanaan kewajiban
hukum juga merupakan panggilan kewajiban tugas Polri dalam rangka
peningkatan kesadaran hukum.
6) Data/informasi
yang
disampaikan
kepada
publik
harus
dapat
dipertanggungjawabkan, dalam arti teruji kebenaran/keakuratannya,
diperoleh dari sumber terpercaya dan dikelola secara profesional oleh
petugas yang berkompeten.
65
Profil Divisi Humas Mabes Polri (Data dari Divisi Humas Mabes Polri : Jakarta ,5 Agustus
2012)
59
4.1.4
Kedudukan & Tugas Pengelola Informasi & Dokumentasi (PPID)
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi, mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia, untuk
memberikan jaminan terhadap semua orang dalam memperoleh informasi. Divisi
Humas Polri merupakan unsur pengawas di bidang hubungan masyarakat di
lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam memberikan pelayanan
informasi publik melalui System Online sebagai sarana penyebarluasan data dan
dokumen informasi serta sarana pendukung lainnya. Serta Divisi Humas Mabes
Polri merupakan penjuru pencitraan bagi organisasi Polri, salah satu tugasnya
melaksanakan
Pengelolaan
Informasi
dan
Dokumentasi
(PID),
yang
mempersiapkan sarana tekhnologi dibidang komunikasi dan informasi serta
personil yang mampu mengoperasikan sarana tersebut sehingga informasi dapat
disajikan kepada pemohon/publik yang membutuhkan informasi.
Unsur pelaksana untuk merencanakan, membina dan menyelenggarakan
pengolahan/pengumpulan informasi dan dokumentasi dalam mendukungan
pelaksanaan penyampaian informasi publik baik intern Polri maupun masyarakat
umum. Sebagaimana dalam ayat (2) tugas Pengelola Informasi dan Dokumentasi
(PID) di lingkungan Polri yaitu:66
66
Peraturan Penggunaan System Online Divisi Humas Mabes Polri (Data dari Divisi Humas Polri:
Jakarta 5 Agustus 2012)
60
1. Penghimpunan data/dokumentasi dari PID satker;
2. Pengelolaan analisis informasi/dokumentasi
yang diijinkan sesuai
perundang-undangan
3. peng-update-an klasifikasi sarana diseminasi
4. Penyiapan informasi/dokumentsi yang diijinkan sesuai perundangundangan.
5. Pengumpulan informasi/dokumentasi yang dapat diakses dan system
online sebagai sarana untuk mengakses informasi/dokumentasi.
6. Penyiapan materi pimpinan yang berkaitan dengan informasi aktual
7. Pendokumentasian informasi dan data yang diperoleh dalam bentuk foto,
rekaman dan audio visual serta dokumen-dokumen yang diperlukan.
8. Pelaksana monitoring informasi pengaduan (public complain) yang
menyangkut
pelayanan,perlindungan, pengayoman dan penegakkan
hukum oleh Polri
9. Penguasaan dan paham semua informasi kasus menonjol yang ada pada
semua media untuk dianalisa dan dievaluasi.
10. Menyediakan bahan informasi & data yang akurat serta memberikan
pelayanan informasi dengan mengirimkan secara berkala informasi dan
dokumentasi kepada pengemban fungsi Humas/PID Satker. 67
67
Peraturan Penggunaan System Online Divisi Humas Mabes Polri (Data dari Divisi Humas Polri:
Jakarta 5 Agustus 2012)
61
62
4.2 Hasil
Penelitian
Aktivitas
Divisi
Humas
Mabes
Polri
dalam
Mensosialisasikan Program Quick Wins di Media Online (Pelayanan
SIM Keliling)
Aktivitas/kegiatan Divisi Humas Mabes Polri merupakan kegiatan untuk
membentuk opini positif masyarakat dalam menghadapi isu/rumor yang ada di
kalangan masyarakat dengan harapan dengan terbukanya arus informasi Polri
dalam mengemban tugasnya. Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil
penelitian berdasarkan data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam
(Depth Interview) dengan beberapa narasumber, diantara lain yaitu:
1. Brigjend Pol.Drs Muhammad Taufik, MH selaku Kepala Biro PID
2. AKBP Helfi Assegaf, Sik selaku KaSubbag Sedia Infodok
3. Kombes Pol Drs.Ahmad Syauqi (Kabid Registrasi & Identifikasi)
4. Mizhar Ghifari selaku masyarakat yang terterpa pelayanan SIM keliling
serta pengguna media online (facebook&twitter)
Untuk mendapatkan data mengenai sosialisasi Program Quick Wins
(Pelayanan SIM Keliling) terkait aktivitas Divisi Humas Mabes Polri Di Media
Online (website, facebook,twitter) dalam menginformasikan jadwal pelayanan
SIM keliling di wilayah Jakarta serta wawancara dilakukan untuk menjawab
pertanyaan peneliti mengenai tugas Divisi Humas Mabes Polri dalam
mempublikasikan berita internal Polri di Media Online sebagaimana tujuan
penelitian.
63
4.2.1
To Secure Understanding (Memastikan Pemahaman)
Aktivitas Public Relations adalah kegiatan yang ditujukan untuk
publik/masyarakat, dalam membina hubungan keluar (public external) usaha ini
agar menumbuhkan sikap dan gambaran kepada publik/masyarakatnya sehingga
dapat menumbuhkan opini positif terhadap instansi/organisasi. Public Relations
memiliki peran dalam menyampaikan informasi berdasarkan fakta kepada publik.
Dalam menyampaikan informasi yang berkenaan dengan kegiatan/aktivitas Divisi
Humas Mabes Polri dalam mensosialisasikan pelayanan SIM keliling dibutuhkan
komunikasi yang baik agar memberikan pemahaman/pengertian kepada
masyarakat mengenai program tersebut. Berdasarkan hasil wawancara peneliti
dengan Karo PID pada tanggal 9 Agustus 2012 , Irjend Pol Drs. Muhammad
Taufik MH:68
" Program Quick Wins itu yang diunggulkan ada 4, salah satunya
transparansi SSB (surat-surat berkendara), dimana fungsi tersebut pada
fungsi lalulintas bagian Regident (Registrasi & Identifikasi). Program
Quick Wins sudah dilaksanakan itu tahun 2009 dan sebenarnya ada 21
program tapi yang diungggulkan 4 program." Beliau menjelaskan bahwa,
" salah satunya transparansi pelayanan surat-surat berkendara. Dan yang
di unggulkan salah satunya pelayanan transparansi surat ijin berkendara
mengenai pelayanan publik yang lebih cepat, lebih aman, lebih baik dan
terjangkau.
AKBP.Helfi Assegaf menambahkan program Quick Wins mengenai
transparansi surat-surat berkendara melalui pelayanan SIM keliling: 69
" Program Quick Wins pada pelayanan surat-surat berkendara dilakukan
secara transparan dan mudah, transparan disini maksudnya pelayanan
yang jelas dan masyarakat tidak perlu menunggu lama disaat melakukan
perpanjangan SIM."
68
69
Wawancara mendalam tanggal 9 Agustus 2012 pukul 13.00 WIB
Wawancara mendalam tanggal 6 Agustus 2012 pukul 12.00 WIB
64
Hal ini dipertegas pula oleh Kombes Pol Drs Syauqi Ahmad, selaku Kabid
Regident Korlantas Polri: 70
"Pelayanan SIM keliling merupakan inovasi yang terus kami kembangkan
khususnya bagi masyarakat kendaraan bermotor, Menurut Keputusan
Kapolri No. 12 tahun 2007, SIM keliling dibuat untuk perpanjangan SIM
golongan A dan C, menurut penjelasannya "SIM keliling dilaksanakan
secara mobile atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain." Ia
menambahkan, kami selalu menghimbau kepada masyarakat agar tidak
menggunakan perantara/calo dengan memberitahukan pelayanan
perpanjangan ini mudah dan prosesnya hanya selama 30 menit."
Hasil wawancara peneliti dengan Mizar Ghifari sebagai narasumber yang
pernah menggunakan layanan SIM keliling dan mengetahui layanan tersebut
mengatakan:71
" Waktu itu saya mau perpanjangan SIM A, kemudian saudara saya bilang
sekarang perpanjang SIM bisa lewat SIM keliling. Kalau tidak salah
sekitar tahun 2007, awal pertama kali SIM keliling keluar tepatnya di
Megamal Pluit. Untuk proses mendapatkan SIM baru sekitar kurang lebih
30 menit."
Menurut analisis peneliti,
internal Polri mensosialisasikan pelayanan
perpanjangan SIM melalui layanan bus keliling yaitu dengan kemudahan proses
diterbitkannya SIM baru, selesai dalam waktu 30 menit. Pelayanan yang diberikan
diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat tentang perpanjangan
SIM kini mudah dilakukan dengan proses yang cepat salah satunya dengan
layanan SIM keliling. Menurut hasil temuan peneliti mengenai pelayanan SIM
keliling dengan kemudahan,kecepatan,kenyamanan dan keramahan dalam
memproses perpanjangan SIM pada bus keliling adalah konsep Service of
excellence (pelayanan prima) dimana unsur tersebut merupakan satuan pelayanan
70
71
Wawancara mendalam tanggal 3 September 2012 pukul 13.00 WIB
Wawancara mendalam tanggal 10 September 2012
65
jasa yang terintegrasi artinya pelayanan yang diberikan harus memiliki
keterampilan tertentu yaitu kecepatan dalam waktu proses perpanjangan,
berpenampilan baik/ramah, mampu berkomunikasi sehingga dapat menciptakan
hubungan yang baik kepada masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara di atas,
dalam memberikan pemahaman tentang mekanisme tentang perpanjangan SIM
keliling sangat mudah, transparan dan cepat. Polri mengharapkan dengan proses
kemudahan tersebut masyarakat dapat melakukan proses perpanjangan SIM tanpa
menggunakan calo sehingga pungutan liar dapat terkikis.
4.2.2
To Establish Acceptance (Membina Penerimaan)
Dalam sosialisasi program Quick Wins, agar pelayanan SIM keliling dapat
terbina dengan baik, Polri menggunakan media online sebagai salah satu tools
(alat) komunikasi dalam membina hubungan dengan masyarakat yaitu dimana
pada era sekarang, kemudahan akses internet menjadi salah satu media
memberikan informasi mengenai jadwal pelayanan SIM keliling. Dalam
mengemban tugasnya, Divisi Humas Mabes Polri merupakan penjuru pencitraan.
Divisi Humas Mabes Polri memiliki unsur pelaksana utama yang tugasnya
melaksanakan Pengelolaan Informasi & Dokumentasi dan mempersiapkan sarana
tekhnologi serta memiliki staff yang mampu berkomunikasi kepada masyarakat.
Berdasarkan wawancara peneliti mengenai sosialisasi pelayanan SIM
keliling di media online agar program tersebut dapat terbina dengan baik.
66
Wawancara peneliti pada tanggal 9 Agustus 2012 di Divhumas Mabes Polri,
Irjend Pol Drs. Muhammad Taufik mengatakan:72
" Sistem Informasi & Dokumentasi saat ini berdasarkan kepada UndangUndang No.14 Tahun 2008, yaitu Keterbukaan Informasi Publik mengenai
akses informasi dimana publik dapat berinteraksi langsung melalui akses
internet."
Wawancara peneliti kepada beliau mengenai website Divisi Humas Mabes
Polri tentang jadwal pelayanan SIM keliling yaitu:
" Di dalam Undang-Undang KIP, masyarakat berhak mengetahui
informasi apa saja yang ada di dalam internal Polri. Undang-undang
tersebut yaitu menyangkut informasi – informasi yang diklasifikasikan
menjadi informasi setiap saat, informasi berkala, dan informasi yang
dikecualikan. Nah.. Di dalam klasifikasi tersebut informasi mengenai
jadwal pelayanan SIM keliling sebagai informasi setiap saat. Pada saat
ini wilayah-wilayah Polda/Polres memiliki domain website sendiri."
Penggunaan media online, dilakukan juga melalui media sosial (facebook
& twitter) beliau menambahkan:
" Media sosial kami yaitu, facebook (http://facebook.com/DivHumasPolri)
& twitter (@DivHumasPolri), dan juga youtube (PID Divisi Humas Polri)
yaitu berkaitan dengan tugas Pokok Polri mengenai perkembangan situasi
yang segala macam informasi internal Polri, kami sampaikan kepada
masyarakat.Kemudian mengenai informasi pelayanan surat-surat
berkendara dan SIM keliling secara khusus dikelola oleh fungsi lalulintas
Bidang Registrasi & Identifikasi. Pemanfaatan fasilitas media sosial ini
juga berfungsi dalam hal penanganan kasus-kasus yang dilakukan Divisi
Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) agar masyarakat lebih mudah
memantau perkembangan kasus yang terjadi. Tugas tersebut untuk
ditindaklanjuti oleh bagian Penerangan Umum, untuk informasi yang
dibutuhkan masyarakat melalui media pers (jumpa pers, siaran pers,
wawancara eksklusif) kami menggubahnya melalui media online sebagai
sumber informasi (berita) kepada masyarakat.
Pernyataan narasumber di atas dibenarkan oleh AKBP
tentang penggunaan Media online Divisi Humas Mabes Polri:73
72
Wawancara mendalam tanggal 9 Agustus 2012 pukul 13.00 WIB
Helfi Assegaf
67
" Media sosial facebook & twitter untuk jadwal pelayanan SIM keliling di
hyperlink melalui website TMC Polda Metro dimana untuk kejelasan
surat-surat berkendara yang sifatnya kompleks, seperti mutasi SIM, SIM
internasional, penerbitan SIM semua golongan ada di website tersebut." ,
Ia menjelaskan di setiap satuan kerja memiliki website masing-masing,
menurut hasil wawancara:
" website dibuat pada setiap satker (satuan kerja) dan memiliki website
sendiri-sendiri, dimana pada saat ini sudah ditertibkan dan masih
eksis,kenapa website dibedakan karena beban server dalam satu kerja
punya batas maksimal.Untuk memudahkan yaitu dengan me-link-kan dari
website domain Polri (www.polri.go.id), Sub domain divisi kami
(www.humas.go.polri) atau mau lihat website korlantas tinggal
Menurut penjelasan sebelumnya, dimana layanan SIM keliling yaitu
layanan yang dilakukan secara berpindah-pindah dan tidak menetap maka dilihat
dari fungsinya diperlukan informasi mengenai jadwal lokasi pelayanan
perpanjangan SIM keliling, Kepala Bidang Registrasi & Identifikasi Korlantas
Polri, Kombes Pol Drs Syauqi Ahmad mengatakan:74
" Sehubungan dengan perpanjangan SIM keliling, untuk schedule sendiri
sudah kita buat lalu diinformasikan kepada masyarakat.sekarang dengan
mudah dapat diketahui melalui website ataupun twitter."
Dari wawancara peneliti dengan Mizar Ghifari sebagai pengguna media
online, mengatakan:75
"Disaat saya sedang berada di jalan, untuk tahu situasi titik kemacetan di
jalan, informasi lalulintas saya liat di twitter @TMCPoldaMetro, selain
itu untuk informasi berita Polri yang sedang update lewat twitter
@DivHumasPolri."
Mengenai informasi jadwal pelayanan SIM keliling di media online
ataupun media sosial ia berpendapat bahwa:
73
Wawancara mendalam tanggal 6 Agustus 2012 pukul 12.00 WIB
Wawancara mendalam tanggal 3 September 2012 pukul 13.00 WIB
75
Wawancara mendalam tanggal 10 September 2012
74
68
" Pelayanan tersebut bagus karena memudahkan masyarakat yang
aktifitasnya padat sehingga dapat mengetahui informasi dimana dan
kapan pelayanan SIM/STNK dapat ditemui,di lokasi tempat tinggal
terdekat."
Maka berdasarkan hasil wawancara, peneliti menginterpretasikan bahwa
Aktivitas Divisi Humas Mabes Polri dengan masyarakat mengenai informasi
jadwal pelayanan SIM keliling diemban oleh Pengelola Informasi & Dokumentasi
(PID), untuk pembuatan jadwal lokasi SIM keliling diemban oleh Polda Metro
Jaya dimana sebagai pusat informasi mengenai pelayanan surat-surat berkendara
secara umum pada website serta informasi mengenai situasi kepadatan lalulintas
melalui twitter @TMCPoldaMetro, selain itu dalam memberikan informasi
mengenai kasus internal Polri dilakukan oleh bagian Penum (Penerangan Umum)
kepada media pers. Sehingga Divisi Humas Mabes Polri menggunakan media
online untuk menyampaikan pesan ataupun informasi internal Polri kepada
masyarakat sehingga meningkatkan citra organisasi/instansi. Keberhasilan dalam
memberikan pemahaman dan pengetahuan terus dilakukan secara terus-menerus
sehingga menghilangkan citra negatif tentang kemudahan akses pelayanan kini
secara terbuka dan bersifat transparan.
4.2.3
Motive Action (Motivasi Kegiatan)
Divisi Humas Mabes Polri dalam mensosialisasikan pelayanan SIM
dengan menginformasikan jadwal pelayanan perpanjangan SIM keliling di media
online bertujuan untuk memberikan motivasi/dukungan dari masyarakat agar
memiliki kesadaran agar mengikis pungutan-pungutan liar yaitu dengan cara
69
kemudahan saat melakukan perpanjangan SIM. Menurut Kabid Regident
Korlantas Polri, mengenai pungutan liar calo sudah dikikis habis,
menurut
wawancara beliau menerangkan:76
"Dalam melayani surat-surat berkendara sudah sangat mudah dan
transparan, mengenai biaya juga sudah ada ketetapannya sesuai dengan
PNPB dimana di dalam website juga tercantum biaya administrasi
perpanjangan SIM. Kemudahan yang langsung dirasakan oleh masyarakat
dapat mengikis pungutan – pungutan liar."
Berdasarkan wawancara tersebut dibenarkan oleh Kombes Pol Drs Syauqi
Ahmad mengenai pungutan liar ditindak secara tegas, hal ini juga disampaikan
oleh AKBP Helfi Assegaf, ia menjelaskan: 77
" untuk pelayanan yang diberikan saat ini sudah transparan, apabila
masih ada calo sewaktu perpanjangan SIM kami menindak secara
hukum."
Selanjutnya pernyataan tersebut juga disampaikan oleh Bapak Muhammad
Taufik, MH selaku narasumber mengatakan bahwa: 78
" Menurut saya, pungli lahir saat masyarakat tidak mengerti apa hak dan
kewajibannya. Saat ini masyarakat masih belum melek/sadar akan hukum,
salah satunya mengapa website ataupun media sosial lain ini dibuat yaitu
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pemahamanan/pengetahuan
masyarakat. Jadi kalau masih terjadi pungli, si korban dapat melapor ke
bagian Divisi Propam, selama ada saksi, ada korban, langsung bisa
melapor ke Polres/Polsek setempat. makanya perlu dilakukan sosialisasi
yang berjalan secara continuity.
Pendapat di atas dibenarkan oleh Mizar Ghifari selaku masyarakat yang
terterpa pelayanan SIM keliling bahwa:79
" Sudah tidak ada pungutan liar, masalah calo dan pungutan liar
tergantung si pemohon SIM karena biasanya malas untuk mengurus
76
Wawancara mendalam tanggal 3 September 2012 pukul 13.000 WIB
Wawancara mendalam tanggal 6 Agustus 2012 pukul 12.00 WIB
78
Wawancara mendalam tanggal 9 Agustus 2012 pukul 13.00 WIB
79
Wawancara mendalam tanggal 10 September 2012
77
70
perpanjangan sendiri, padahal prosesnya cepat dan tidak makan waktu
yang lama.waktu saya perpanjang SIM A sekitar Rp.100.000 (Seratus
Ribu Rupiah)."
Berdasarkan hasil penelitian, pungutan liar sudah ditindak secara tegas
oleh Polri, maka dari itu mengapa sosialisasi terus dilakukan agar memberikan
motivasi masyarakat bahwa melakukan proses perpanjangan SIM kini mudah.
Dipertegas oleh narasumber yang berasal dari masyarakat yang terterpa pelayanan
SIM keliling (Mizhar Ghifari, Karyawan Swasta) pada saat melakukan
perpanjangan SIM keliling tidak ada oknum/calo.
Diperlukannya media online sebagai salah satu media sosialisasi karena
mobilitas dari layanan bus keliling yang berpindah-pindah tempat dan lokasinya
tidak menetap. Polri memberikan kemudahan kepada masyarakat tentang
pelayanan SIM yang cepat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarkat
dalam melakukan budaya antri akan mengikis terjadinya pungutan-pungutan liar.
Kepolisian memiliki peran penting dalam mengikis pungutan-pungutan
liar karena perbedaan pendapat dari masyarakat masih sering terjadi. Hasil
penelitian peneliti bahwa Polro memberikan akses kemudahan agar masyarakat
dapat mendukung program Quick Wins dalam pelaksanaan pelayanan SIM
keliling. Adapun media lain yang digunakan menurut wawancara peneliti kepada
Kabid Regident Korlantas Polri, Kombes Pol Ahmad Syauqi, beliau
mengatakan:80
" Tentang jadwal SIM keliling sendiri biasanya kami informasikan juga
melalui radio Elshinta."
80
Wawancara mendalam tanggal 3 September 2012 Pukul 13.00
71
Menurut dari wawancara tersebut, Polri bekerjasama dengan Radio
Elshinta karena masyarakat yang tinggal di pedesaan masih sering menggunakan
media radio dan diharapkan media ini sebagai salah satu tambahan media
pendukung dalam memberikan pemahaman mengenai jadwal lokasi SIM keliling
yang lokasinya tidak menetap.
4.2.4 The Goals Which The Communication sought to achieve (Mencapai
Tujuan)
Sesuai dengan tujuan pelayanan pada SIM keliling yaitu memberikan
pelayanan secara prima. Media online telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari kehidupan masyarakat pada masa sekarang. Divisi Humas Mabes Polri
berinisiatif
untuk
memberikan
pelayanan
melalui
kemudahan
dalam
memperpanjang SIM pada bus keliling secara rutin melalui pemberitahuan jadwal
lokasi tersebut dapat ditemui serta sebagai media untuk mendapatkan umpan balik
dari masyarakat agar dapat meningkatkan kualitas pelayanannya. AKBP Helfi
Assegaf selaku Kabag Sedia Infodok menyatakan bahwa: 81
" Mengenai sikap atau pandangan negatif dari masyarakat, pro dan
kontra tentang Polri adalah hal yang biasa. Kami menghadapi
komentar-komentar miring tersebut sebagai kritik membangun, jika
memang kondisi tersebut sering dialami masyarakat atas ketidakpuasan
kinerja Polri." Penjelasan beliau dipertegas kembali yaitu," mendekatkan
diri dengan melakukan pelayanan secara optimal dan prima dengan
berbagai kemudahan kepada masyarakat. Kami memberikan informasi
secara terbuka apabila ada kendala dalam pelaksanaan tugas Polri
dengan meluruskan opini-opini informasi yang beredar."
81
Wawancara mendalam tanggal 6 Agustus 2012 pukul 12.00
72
Pendapat ini dibenarkan oleh Irjend Pol Drs Muhammad Taufik, MH
tentang citra yang sudah melekat, yaitu:82
"menanggapi komentar-komentar miring dari masyarakat itu agar
meningkatkan kualitas dan kinerja Polri untuk memberikan pelayanan
yang lebih baik lagi.”
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, menurut dari kedua
narasumber di atas ditambahkan oleh Kabid Regident Korlantas Polri dimana
tujuan akhir kemudahan dan proses yang cepat dari pelayanan SIM keliling yaitu
menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri, menurut beliau
yaitu:83
" Pelayanan yang mudah dan cepat dapat dirasakan oleh masyarakat
sehingga menumbuhkan kepercayaan masyarakat tentang mengurus
surat-surat berkendara dilakukan secara transparan."
Kinerja Polri kini menjadi sorotan masyarakat, menurut wawancara
peneliti tentang apa yang perlu diperbaiki Polri dalam mengemban tugasnya yaitu
diperlukan kualitas dari sumber daya manusia (SDM), wawancara peneliti kepada
Mizhar Ghifari ia memberikan pendapat bahwa:84
" Mereka mengikuti media social untuk informasi,saya rasa polisi sudah
terbuka untuk berinteraksi dengan masyarakat. Yang perlu diperbaiki
adalah kualitas sumber daya manusianya."
Berdasarkan hasil wawancara peneliti, menurut beliau dalam layanan SIM
keliling perlu penambahan armada bus dan fasilitas mesin photocopy. Beliau
mengatakan:
" Diperbanyak saja armada bus kelilingnya dan disediakan mesin foto
copy (karena saya waktu itu lupa fotocopy KTP)."
82
Wawancara mendalam tanggal 9 Agustus 2012 pukul 13.00
Wawancara mendalam tanggal 9 Agustus 2012 pukul 13.00
84
Wawancara mendalam tanggal 10 September 2012
83
73
Berdasarkan wawancara peneliti dengan 4 (empat) narasumber di atas,
peneliti menyimpulkan bahwa tujuan akhir dari program pelayanan SIM keliling
di media online (website,facebook,&twitter) merupakan bagian dari tujuan Divisi
Humas Mabes Polri untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan
berdasarkan proses pelayanan yang mudah,cepat dan transparan. Mengenai jadwal
& lokasi pelayanan perpanjangan SIM keliling dipublikasikan di media online
(website,facebook & twitter) karena pada masa perkembangan tekhnologi pada
saat ini kemudahan akses internet mengacu pada informasi yang lebih updates.
Semua aktivitas public relations melalui internet memungkinkan untuk
menjalin hubungan baik untuk mempertahankan dukungan publik internal dan
eksternal. Publik atau masyarakat akan bergantung pada public relations sebagai
sumber informasi berita yang tidak tersaji di surat kabar dan media lain.
Berdasarkan pengkajian peneliti, kesadaran dari masyarakat untuk
melakukan antri pada saat melakukan perpanjangan SIM agar membantu
menghilangkan persepsi/pandangan tentang adanya pungutan-pungutan liar. Maka
dari itu pelayanan SIM keliling dibuat agar memberikan kenyamanan dan
kemudahan saat proses perpanjangan tersebut dilakukan. Jika dikaitkan dengan
tugas Divisi Humas Mabes Polri yaitu dalam memberikan informasi, Polri
membuka arus komunikasi secara terbuka untuk membina hubungan baik agar
meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga tercipta good image (citra
positif) Polri di mata masyarakat tentang keangkuhan/arogansi aparat keamanan.
74
4.3
Pembahasan
Berdasarkan penjelasan hasil temuan peneliti pada saat wawancara
mendalam (depth interview) kepada 4 narasumber. Public Relations memegang
peranan penting sebagai sumber informasi ke khalayak/masyarakat.
Sosialisasi merupakan salah satu bentuk kegiatan komunikasi. Menurut
hasil analisis peneliti mengenai sosialisasi dalam penelitian ini, peneliti
mengemukakan teori komunikasi Hovland, dimana pengertian komunikasi adalah
sebagai berikut:85
"Communication is the process by which individual transmits stimuli to
modify the behaviour of the individual (Komunikasi adalah proses
menghubungkan seseorang/komunikator mengoperasikan rangsangan untuk
mengubah perilaku orang lain/komunikan)."
Berdasarkan pendapat di atas, dijelaskan bahwa komunikasi sebagai
sebuah interaksi yang bertujuan untuk menyampaikan maksud atau tujuan tertentu
dari komunikator (Divisi Humas Mabes Polri) kepada komunikan (masyarakat).
Pengertian tersebut bahwa kegiatan komunikasi tidak hanya informatif (orang lain
mengerti dan mengetahui). Akan tetapi persuasif, yaitu agar orang lain bersedia
menerima suatu paham atau keyakinan melakukan perbuatan.
Untuk dapat memahami pengertian komunikasi yang merupakan induk
dari kegiatan sosialisasi, maka peneliti akan menguraikan paradigma komunikasi
yang dikemukakan oleh Harold D Laswell di dalam buku effendy, Ilmu
Komunikasi (Teori& Praktek) yaitu:86
85
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT Rajagarfindo Persada,Jakarta, 2004 hal 19
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi (Teori & Praktek), Remaja Rosdakarya,Bandung,
2001 hal 9
86
75
Who
(S)
Says what
(M)
To Whom
(R)
In Which
Channel
(C)
Which
What
Effect
(E )
Bagan Teori Laswell 4.3
Paradigma Laswell mengatakan, "Who says what in which channel to
whom with what effect" yang meliputi 5 (lima) unsur yakni:87
a. Source (Komunikator)
Peristiwa komunikasi melibatkan sumber sebagai pengirim informasi, yang
sering disebut sebagai pengirim pesan/komunikator.
b. Message (Pesan)
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan komunikator kepada penerima pesan/komunikan. Isi pesan berupa
pengetahuan ataupun informasi.
c. Channel (Media)
Media ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari komunikator
kepada penerima pesan/komunikan.
d. Receiver (Komunikan)
Komunikan adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
komunikator. Penerima pesan dalam penelitian ini adalah publik/masyarakat.
e. Effect (efek/pengaruh)
Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan,dan dilakukan oleh penerima pesan/komunikan. Pengaruh diartikan
sebagai perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan
tindakan khalayak/publik/masyarakat.
Berdasarkan paradigma tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan
efek tertentu. Humas Mabes Polri memberikan informasi yang menyangkut semua
kegiatan yang dilaksanakan khususnya pelayanan SIM kepada masyarakat yang
menjadi (receiver) melalui media yaitu internet (website,facebook & twitter) dan
87
Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi , Jakarta, 2004 hal 19
76
efek yang ditimbulkan menjadi masukan agar masyarakat mengetahui tentang
lokasi perpanjangan pelayanan SIM melalui bus keliling.
4.3.1
Tujuan Sosialisasi
Dalam menyampaikan informasi, agar apa yang disampaikan dapat
dimengerti sehingga kegiatan sosialisasi dapat tercapai. Secara umum tujuan
komunikasi adalah mengharapkan adanya umpan yang diberikan kepada
komunikan dapat diterima,menurut Onong Uchjana Effendy di dalam bukunya
Ilmu Komunikasi (Teori& Praktek),komunikasi memiliki beberapa tujuan yaitu:88
a. Supaya gagasan dapat diterima oleh orang lain dengan pendekatan
persuasive dan bukan memaksakan kehendak.
b. Memahami oranglain sebagai organisasi/institusi harus mengetahui benar
aspirasi publik/masyarakat tentang apa yang diinginkan.
c. Menggerakkan oranglain untuk melakukan sesuatu, dan menggerakkan
sesuatu itu berupa kegiatan yang mendorong/memotivasi melalui
perubahan sikap khalayak/publik.
d. Agar
pesan
yang
disampaikan
dapat
dimengerti, sebagai
organisasi/institusi harus menjelaskan kepada komunikan dengan sebaikbaiknya sehingga khalayak dapat mengikuti apa yang dimaksud oleh
komunikator.
Secara singkat dapat dikatakan tujuan dari komunikasi dalam sosialisasi
suatu program adalah mengharapkan pengertian dan dukungan, gagasan dan
tindakan, agar tujuan dari sosialisasi tersebut dapat tercapai. Berkaitan dengan
konsep tujuan sosialisasi merupakan salah satu bentuk kegiatan komunikasi dalam
suatu organisasi/instansi, sosialisasi merupakan:89
"Sosialisasi sebagai salah satu bentuk kegiatan komunikasi yang ditujukan
untuk menyebarluaskan informasi tertentu tentang suatu program
88
89
Opcit. Effendy Hal 9
Deddy Mulyana, Dasar-dasar Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1999 hal 68
77
kerja/kegiatan organisasi kepada publik dengan maksud untuk diketahui
dan didukung oleh publik."
Berdasarkan teori di atas menjelaskan bahwa sosialisasi merupakan
kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang diarahkan untuk penyampaian
informasi tentang program sehingga masyarakat mengetahui dan mendukung
program tersebut. Berkaitan dengan analisis penelitian maka dapat ditegaskan
bahwa tujuan sosialisasi yang dilakukan Divisi Humas Mabes Polri merupakan
salah satu bentuk komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan mengenai
pelayanan SIM keliling ataupun segala kegiatan internal Polri diinformasikan
kepada masyarakat melalui media online.
Berkaitan dengan unsur-unsur komunikasi yang merupakan jawaban
pertanyaan dalam rumus Laswell seperti yang dijelaskan oleh peneliti
sebelumnya. Jika dikaji lebih jauh, pertanyaan "efek/pengaruh apa yang
diharapkan", secara implisit mengandung pertanyaan yang perlu dijawab dengan
seksama.Pertanyaan tersebut yaitu:90
a.
b.
c.
90
When (Kapan dilaksanakan)
Berkaitan dengan tujuan sosialisasi, pemilihan waktu dalam melaksanakan
kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan sehingga secara efektif mampu
menarik perhatian publik/masyarakat.
How (bagaimana melaksanakannya)
Pertanyaan ini berhubungan dengan implementasi dari kegiatan sosialisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya. Apakah implementasi di lapangan sesuai
dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
Why (mengapa dilaksanakan)
Pertanyaan ini berhubungan dengan motif atau alasan utama yang mendasari
mengapa kegiatan tersebut penting sehingga layak disosialisasikan.
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation & Media Komunikasi, PT.Rajagrafindo Persada,
Jakarta 2010 hal. 188
78
d.
e.
What (apa yang ingin disampaikan)
Pesan yang disampaikan tentang program quick wins mengenai pelayanan
perpanjangan SIM dengan menggunakan bus keliling merupakan layanan
yang secara mobile (berpindah-pindah) penting diinformasikan melalui
media online (website,facebook&twitter) karena dirasakan media tersebut
secara cepat dapat mempublikasikan informasi jadwal pelayanan
perpanjangan SIM.
Whom (kepada siapa pesan disampaikan)
Objek/sasaran kegiatan sosialisasi ini adalah masyarakat dimana sebagai
khalayak eksternal yang melakukan pelayanan perpanjangan SIM tidaklah
sulit dan tidak memakan proses yang lama serta menghilangkan persepsi
tentang pungutan-pungutan liar selama proses perpanjangan SIM tersebut
dilakukan.
Berdasarkan kajian penelitian, diadakannya sosialisasi program tersebut
yaitu untuk mengajak masyarakat untuk berinteraksi/berkomunikasi secara tidak
langsung kepada pihak internal Polri. Kemudahan dalam proses perpanjangan
SIM keliling agar memudahkan masyarakat yang tidak sempat memperpanjang
SIM dapat mengetahui melalui media online (website,facebook & twitter)
sehingga memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara
updates serta masyarakat memberikan saran ataupun kritikan melalui media sosial
facebook & twitter yang bermanfaat untuk memperbaiki kinerja Polri dalam
mengemban tugasnya sebagai pelayan masyarakat. Agar mencapai tujuan
sosialisasi diperlukan beberapa langkah yaitu menciptakan pemahaman agar terus
dibina dan didukung oleh masyarakat agar meningkatkan kepercayaan
publik/masyarakat
terhadap
institusi
Polri.Divisi
Humas
Mabes
Polri
menggunakan media penyampaian informasi melalui media online untuk
membina hubungan baik serta meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga
tercipta good image (citra positif) Polri di mata masyarakat.
79
4.3.2 Media Online Divisi Humas Mabes Polri
Efek/pengaruh perkembangan tekhnologi
dengan menggunakan media
online merupakan salah satu media yang efektif. Menurut kutipan Mondry, dalam
buku Pemahaman Teori & Praktik Jurnalistik:91
"Media online memiliki kelebihan tersendiri, dimana informasi yang
didapatkan dapat di akses siapa saja, kapan saja dan dimana saja tentu
dengan syarat; adanya sarana berupa perangkat komputer yang memiliki
jaringan internet. Selain itu media online dilengkapi dengan fasilitas
pencarian berita dan pengarsipan berita yang dapat diakses dengan
mudah."
Internet adalah salah satu media penyebar informasi yang paling cepat,
luas, mudah di akses dengan biaya yang terjangkau. Kemudahan akses inilah yang
memunculkan
gagasan
informasi
layanan
jadwal
lokasi
SIM
keliling
disosialisasikan melalui media online. Ketika media massa memiliki otoritas
dalam membingkai sebuah isu. Divisi Humas Mabes Polri menggunakan sarana
media online (website, facebook & twitter) sebagai sarana komunikasi dalam
meng-updates informasi. Peran media online sebagai jembatan antara Polri dan
masyarakat akan memberikan pandangan baru kepada masyarakat bahwa Polri
membuka diri secara transparan dengan memberikan arus informasi secara
terbuka.
Menurut hasil wawancara peneliti kepada Kabid Regident (Kepala Bidang
Registrasi & Identifikasi) Korlantas Polri sebelumnya, mengenai jadwal lokasi
pelayanan perpanjangan SIM keliling yang sifatnya mobile atau berpindah tempat
waktu dan lokasi dibuat oleh Polda Metro Jaya dan di updates setiap harinya
91
Mondry M.Sos. Pemahaman Teori & Praktik Jurnalistik, Ghalia Indonesia, Bogor, 2008 hal 22
80
melalui website, facebook & twitter Divisi Humas Mabes Polri. Hal tersebut
dibenarkan oleh wawancara peneliti kepada masyarakat yang terterpa SIM
keliling (Mizhar Ghifari, Karyawan Swasta, 29 Tahun) bahwa kemudahan
informasi mengenai pelayanan perpanjangan SIM keliling di media online dapat
membantu masyarakat yang memiliki aktivitas padat sehingga mengetahui waktu
& lokasi yang dekat dengan wilayah tempat tinggal. Selain itu, Brigjend Pol.Drs
Muhammad Taufik, MH selaku Kepala Biro PID menambahkan media online
tersebut
dibuat
sebagai
sumber
informasi
yang
isinya
mengenai
kegiatan/penanganan kasus, agar masyarakat dapat memantau perkembangan
kasus yang sedang terjadi sehubungan dengan Undang-undang No.14 tentang
Keterbukaan Informasi Publik yaitu:92
"Memberikan jaminan kepada setiap warna negara untuk memperoleh
informasi. Undang-undang KIP memberikan sangat luas memberikan hakhak kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan informasi dari
seluruh badan publik yang ada."
Dari pernyataan di atas peneliti menyimpulkan bahwa dengan adanya
media online sebagai pendukung program Quick Wins (pelayanan SIM keliling)
dalam memberikan informasi kepada masyarakat bukan hanya sebagai tugas dan
peran Divisi Humas Mabes Polri melainkan juga sehubungan dengan aturan dan
kebijakan yang berdasarkan kepada Undang-undang No.14 Tahun 2008 tentang
informasi yang berkaitan dengan keterbukaan informasi .
92
www.humas .polri.go.id di unduh pada tanggal 29 September 2012 pukul 20.00
81
4.3.3
Reputasi/Citra Polri
Tahap sosialisasi merupakan upaya menciptakan hubungan yang harmonis
antara institusi dengan publiknya yang terkait dengan organisasi yang pada akhir
tujuannya yaitu menciptakan citra positif (good image), kemauan yang baik (good
will), saling menghargai (mutual aprreciation) dan toleransi antara kedua belah
pihak.93
Penjelasan diatas tentang kegiatan sosialisasi bertujuan menciptakan citra
positif tidaklah terbentuk begitu saja. Sikap dan opini masyarakat tidak hanya
terbentuk dari berita-berita media pers. Kata opini publik khususnya terkait
kinerja Polri,menjadi istilah yang sering di dengar melalui media massa maupun
media online. Menurut Rhenald Khasali dalam buku Manajemen Public
Relations, Citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu
kenyataan. Pemahaman yang berasal dari informasi yang tidak lengkap akan
menghasilkan citra yang tidak sempurna.94
Menurut peneliti, opini merupakan pendapat orang terhadap suatu situasi,
kejadian atau peristiwa dan bukan suatu fakta (belum tentu benar). Kinerja Polri
sering menjadi perhatian utama masyarakat, karena dalam kehidupan masyarakat
sangat terkait dengan tugas-tugas kepolisian sebagai aparat keamanan. Maka dari
itu tugas untuk membangun dan memelihara citra di masyarakat menjadi
tanggungjawab seluruh internal Polri. Pentingnya peran Public Relations menjadi
tugas dan fungsi Divisi Humas Mabes Polri yaitu sebagai saluran informasi
93
Abdurachman Oemi, Dasar-dasar Public Relations, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung 1994 hal
25
94
Rhenald Khasali, Manajemen Public Relations (Konsep & Aplikasinya di Indonesia), Pustaka
Utama Grafiti, Jakarta 2005 hal 28
82
(channel of information) dan sumber informasi (source of information) bagi
kalangan eksternal ataupun internal Polri.
Pada era transparansi publik, Praktisi Public Relations memiliki peran
untuk membangun citra. Setidaknya ada 4 (empat) unsur yang perlu ditangani:
Permusuhan
Simpati
Prasangka
Penerimaan
Ketidakpedulian
Minat
Ketidaktahuan
Pemahaman
4.3.3 Tabel Proses Transfer Public Relations
Tugas Public Relations agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan
ketidakpuasan dalam melayani kepentingan publik/masyarakat. Perhatian public
relations terhadap citra dan reputasi instansi/organisasi berkaitan erat dengan
persepsi dan sikap. Hal tersebut merupakan awal terbentuknya opini publik yang
tidak terbentuk secara seketika, melainkan memerlukan proses dan waktu.
Perbedaan reputasi dan citra menurut Tom Duncan, dikutip dalam buku Ruslan
yaitu:95
"Kegiatan memperoleh citra diperoleh dari hasil kreativitas dan melalui
proses kerja keras PR, lain halnya dengan reputasi diperoleh melalui
penghargaan di mata publik terhadap penampilan,nilai-nilai utama dan
perilaku dan tindakan suatu kegiatan organisasi."
95
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation & Media Komunikasi, PT.Rajagrafindo Persada,
Jakarta 2010 hal. 323
83
Dalam Buku Ruslan, ia mengutip sesungguhnya kegiatan untuk
meningkatkan reputasi organisasi terbentuk dari 4 (empat) faktor penentu yaitu
melalui:96
1. Credibility (kepercayaan)
Berkaitan dengan nilai-nilai kepercayaan dan kejujuran yang ditampilkan
oleh instansi/organisasi dalam menjalankan kinerjanya termasuk terhadap
pelayanan yang diberikan kepada publik/masyarakat.
2. Trustworthines (terpercaya)
Berkaitan dengan penampilan sifat-sifat yang terpercaya dari pihak yang
memberikan pelayanan demi kepentingan stakeholder/publik.
3. Reliability (keterhandalan)
Keterhandalan dari kemampuan komunikator dalam berkomunikasi dan
memberikan pelayanan sesuai dengan janji yang ditawarkan
institusi/organisasi.
4. Social Responsibility (Tanggungjawab sosial)
Merupakan kewajiban tanggungjawab sosial institusi/organisasi terhadap
lingkungan sekitar akan menambah reputasinya.
Dalam melayani masyarakat, tujuan dari pelayanan yang diberikan
diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat tentang perpanjangan
SIM kini mudah dilakukan, dengan proses yang cepat salah satunya dengan
layanan SIM keliling. Pelayanan tersebut apabila dikaitkan dengan kredibilitas
dan transparansi yang tinggi, pada akhirnya akan meningkatkan tingkat partisipasi
dan pemahaman masyarakat.
Menurut hasil temuan peneliti mengenai pelayanan SIM keliling dengan
kemudahan,
kecepatan,
kenyamanan dan
keramahan
dalam
memproses
perpanjangan SIM pada bus keliling adalah konsep Service of excellence
(pelayanan prima) dimana unsur tersebut merupakan satuan pelayanan jasa yang
terintegrasi artinya pelayanan yang diberikan harus memiliki keterampilan
96
Opcit Ruslan hal. 327
84
tertentu yaitu kecepatan dalam waktu proses perpanjangan, berpenampilan
baik/ramah, mampu berkomunikasi sehingga dapat menciptakan hubungan yang
baik kepada masyarakat.97
Menurut hasil analisis peneliti, Aktivitas Divisi Humas Mabes Polri dalam
mensosialisasikan program Quick Wins (pelayanan SIM keliling) dengan cara
menghimbau serta memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui media
online website Divhumas Polri dan media sosial seperti facebook,twitter mengenai
kemudahan pelayanan SIM keliling,serta fungsi /kegiatan public relations yang
dilaksanakan dengan baik, akan mengubah pandangan/persepsi
masyarakat
terhadap Polri. Divisi Humas Mabes Polri menggunakan media penyampaian
informasi melalui media online untuk membina hubungan baik serta
meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga tercipta good image (citra
positif) Polri di mata masyarakat. Semua aktivitas public relations melalui
internet memungkinkan untuk menjalin hubungan baik untuk mempertahankan
dukungan publik internal dan eksternal. Publik atau masyarakat akan bergantung
pada public relations sebagai sumber informasi berita yang tidak tersaji di surat
kabar dan media lain. Berkaitan dengan upaya menciptakan good image (citra
positif), yaitu sebagai sumber informasi dan saluran informasi dalam mengemban
tugas Divisi Humas Mabes Polri yaitu fungsinya dalam mengelola informasi
untuk didistribusikan kepada publik/masyarakat.
97
Opcit Ruslan hal.279
Download