xi INTISARI Latar Belakang: Malaria merupakan salah

advertisement
INTISARI
Latar Belakang: Malaria merupakan salah satu infeksi penting yang berkaitan dengan
transfusi, khususnya di negara-negara berkembang dimana malaria adalah endemik,
termasuk Indonesia. Skrining pada darah donor secara rutin dilakukan terhadap berbagai
penyakit infeksi yang dapat ditularkan melalui transfusi darah, tetapi skrining terhadap
malaria masih belum menjadi prioritas di daerah endemis malaria. Skrining terhadap
malaria berguna untuk mengurangi risiko penularan malaria dan menjamin keamanan
transfusi bagi resipien. Deteksi parasit secara langsung dengan pemeriksaan apusan darah
masih merupakan gold standard (baku emas). Namun, metode ini memakan waktu, sangat
bergantung pada ketrampilan petugas mikroskopis dan rawan kesalahan. Metode ini tidak
dapat mendeteksi derajat parasitemia yang rendah dimana penularan masih dapat terjadi.
Rapid diagnostic test (RDT) malaria, merupakan alat uji yang sederhana, sampel darah
dapat diambil dari darah vena maupun darah kapiler ujung dari, dapat memberikan hasil
dalam hitungan menit, dan dapat lebih baik dalam mengidentifikasi parasitemia pada darah
donor, dan mungkin lebih baik dalam mengidentifikasi donor dengan derajat parasitemia
yang rendah. Validitas RDT ini bervariasi berdasarkan jenis antigen target dan merk
dagang dari RDT.
Tujuan: Mengetahui sensitivitas rapid diagnostic test malaria diperbandingkan dengan
pemeriksaan mikroskopis untuk skrining malaria pada darah donor, terutama di daerah
endemik.
Metode Penelitian : Penelitian ini adalah uji diagnostik dengan desain potong lintang.
Penelitian dilakukan di Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD TC Hillers, Maumere,
Kabupaten Sikka. Subyek penelitian adalah donor potensial yang akan mendonasikan
darahnya di UTD RSUD TC Hillers. Dilakukan pemeriksaan malaria menggunakan
pemeriksaan mikroskopis dan RDT. Pemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan Giemsa
digunakan sebagai baku emas. Hasil penelitian ditampilkan dalam analisis deskriptif dan
uji perbandingan metode dengan tabel 2x2.
Hasil: Dibandingkan dengan pemeriksaan mikroskopis, rapid diagnostic test (RDT) dalam
penelitian ini memiliki sensitivitas 97,4% dan spesifisitas 100%, nilai ramal positif 100%,
dan nilai ramal negatif 99,8%.
Simpulan: Rapid diagnostic test (RDT) dalam penelitian ini memiliki sensitivitas yang
baik untuk dapat digunakan dalam skrining darah donor di daerah endemik malaria.
Kata kunci: malaria, skrining, pemeriksaan mikroskopis, RDT
xi
ABSTRACT
Background: Malaria is one of the most important transfusion associated infections in
many parts of the world, particularly the developing countries where it is endemic,
including Indonesia. Blood is routinely screened for transfusion transmissible illnesses
but not malaria. Screening for transfusion transmitted malaria to exclude blood
donations at risk of transmitting infection from donors to recipients is a critical part of
the process of ensuring that transfusion is as safe as possible. Direct detection of
parasite by microscopic examination is still a gold standard. However, the technique is
time-consuming, highly operator-dependent and prone to error. Consequently there is a
risk that this approach will not detect lower levels of parasitaemia where transmission
may still occur. Malaria rapid diagnostic tests (RDT), in simple kit form, can provide
results based on fingerprick or venous blood within minutes and may be better able to
identify parasitaemic donations, including those with much lower levels of parasites
than are reliably detectable by blood smear. The validity of RDT is various according to
antigen target and the trade mark.
Objectives: To evaluate the sensitivity of the malaria rapid diagnostic test in
comparison with microscopic blood smear for malaria blood donors screening,
especially in an endemic area.
Methods: A diagnostic test is carried out in the study, an alternative test is compared by
a microscopic conventional method as a gold standard. Research is done in Maumere,
Sikka District, East Nusa Tenggara. Subject involved in the study are potential blood
donors in the Blood Transfusion Unit, TC Hillers Maumere. Venous blood of donors
was screened for malaria parasites using rapid diagnostic test and Giemsa-stained and
the films examined under the microscope for malaria parasite. Parasite densities were
estimated for the malaria positive slides. The result analyzed by descriptive statistic test
and 2x2 table comparison test method.
Results: Diagnostic test data analysis showed that the rapid diagnostic test revealed
97,4% sensitivity, 100% spesificity, 100% positive predictive value, and 99,8%
negative predictive value.
Conclusions: It can be concluded that rapid diagnostic test is reliable to be used as a
malaria screening for blood donors in endemic area.
Keywords: malaria, screening, microscopic examination, RDT
xii
Download