Bab 4 Simulasi Numerik Solusi dari suatu model matematika yang menggambarkan dinamik dari permasalahan yang ada, seringkali sulit untuk diperoleh sehingga diperlukan suatu metode untuk menghampiri solusi tersebut. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan mencarikan solusi melalui metode hampiran numerik. Metode hampiran numerik yang digunakan untuk menghampiri masalah yang sedang diamati, tergantung pada masalah yang akan dikaji solusi sistemnya. Untuk permasalahan dalam tugas akhir ini, sistem yang akan dibahas adalah sistem mengenai bagaimana perilaku kondensat setelah diinjeksikan surfaktan tak larut serta parameter-parameter penting lainnya seperti yang direpresentasikan pada Persamaan (3.2.7) dan (3.2.8). Oleh karena itu, metode hampiran yang dapat digunakan adalah metode beda hingga atau yang lebih dikenal dengan finite differences. Metode beda hingga yang akan digunakan selanjutnya akan diaplikasikan pada teknik Lax-Wendroff. Solusi numerik diperoleh dengan menggunakan syarat awal sebagai berikut : h(x, 0) = 0.01cos1x, Γ(0, 1) = 1, 0 ≤ x ≤ 2π, dengan bilangan gelombang k = 1 dipilih karena nilai tersebut lebih kecil dari nilai √ kc = 3. Kemudian solusi numerik juga diperoleh dengan menyertakan syarat batas pada x = 0 dan x = L sebagai berikut : hx = hxxx = 0, 24 BAB 4. SIMULASI NUMERIK 25 Γx = 0. Setelah mengaplikasikan syarat awal dan syarat batas tersebut diatas [10], diperoleh plot dari solusi numerik sebagai berikut : 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 1 2 3 4 5 6 Gambar 4.1: Grafik 1 + h sebagai fungsi dari x, untuk M = N = 0.1 dan S = 0, dengan t awal (garis · · · · · · ), t pertengahan (garis − −−), dan t akhir (garis ——). Berdasarkan Gambar (4.1) dapat terlihat bahwa ketebalan lapisan kondensat semakin menipis. Pada keadaan awal ketebalan lapisan kondensat masih pada nilai ketebalan 1, kemudian seiring berjalannya waktu ketebalan lapisan kondensat akan semakin menipis hingga akhirnya sampai pada keadaan pecah (rupture) dengan nilai ketebalan 0. Berdasarkan Gambar (4.2) dapat terlihat bahwa konsentrasi surfaktan semakin berkurang hingga akhirnya akan habis seiring berjalannya waktu. Setelah melihat kajian linear dan nonlinear pada sistem lapisan kondensat, diperoleh bahwa ketidakstabilan dari sistem lapisan kondensat berdasarkan hasil simulasi numerik BAB 4. SIMULASI NUMERIK 26 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 0 1 2 3 4 5 6 Gambar 4.2: Grafik Γ sebagai fungsi dari x, untuk M = N = 0.1 dan S = 0,dengan t awal (garis − −−), t pertengahan (garis · · · · · · ), dan t akhir (garis ——). cukup dapat tergambarkan dengan analisis kestabilan linear. Dengan kata lain, pengkajian masalah menggunakan analisis linear dan nonlinear memberikan kesimpulan kualitatif yang sama.