1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Manajemen berasal

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu manage yang artinya
mengendalikan atau mengelola.
Manajemen artinya seni mengatur dan
melaksanakan, tentunya peran manajemen sangat dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu digunakan untuk mengatur segala pekerjaan.
Manajemen ini berfungsi agar segala pekerjaan dapat terselesaikan dengan
baik. Perencanaan merupakan langkah awal dari sebuah manajemen, yaitu
menentukan tindakan yang akan dilakukan di masa yang akan datang melalui
urutan yang tepat serta dengan menggunakan sumber daya manusia yang
tersedia. Sebuah perusahaan tentunya menggunakan perencanaan ini sebagai
modal utama dalam melaksanakan segala pekerjaan yang ada di dalamnya,
begitu pula dengan instansi-instansi yang ada di dalam Pemerintah Daerah.
Setiap instansi pada Pemerintah Daerah pasti melakukan sebuah
perencanaan. Sistem perencanaan merupakan satu kesatuan tentang tata cara
merealisasikan berbagai rencana dalam jangka panjang, menengah, dan
tahunan yang dilakukan oleh unsur penyelenggara dan masyarakat di tingkat
pusat maupun daerah. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) adalah
dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yaitu dokumen untuk periode 5
(lima) tahun yang selanjutnya disebut Rencana Strategis Kementrian atau
1
Lembaga (Renstra-KL) serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan
Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD), dan Rencana Pembangunan
Tahunan Nansional (RKP) yaitu dokumen perencanaan nasional untuk periode
1 (satu) tahun.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 7 ayat 1 sampai 2, bahwa RenstraSKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi kementrian atau lembaga yang
disusun dengan berpedoman pada RPJM Nasional dan bersifat indikatif.
Rencana Kerja Satuan Kerja Pemerintah Daerah (Renja-SKPD) berpedoman
pada Renstra-SKPD dan mengacu pada RKP , memuat kebijakan, program,
dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah
Daerah maupun pertisipasi masyarakat.
Seperti yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
Pasal 8, tahapan perencanaan pembangunan nasional adalah :
1. Penyusunan rencana;
2. Penetapan rencana;
3. Pengendalian pelaksanaan rencana; dan
4. Evaluasi pelaksanaan rencana.
Manajemen juga sangat membutuhkan adanya pengawasan dan
evaluasi. Pengawasan (Controlling) merupakan proses pengamatan,
penentuan standar yang akan diwujudkan, menilai kinerja pelaksanaan,
dan jika diperlukan untuk mengambil tindakan korektif, sehingga
2
pelaksanaan dapat berjalan dengan semaksimal mungkin dalam mencapai
tujuan perusahaan. Pemerintahan juga harus melakukan pengawasan serta
evaluasi pada pelaksanaan yang telah tercantum pada Renstra-SKPD.
Kepala
SKPD
dapat
melakukan
evaluasi
pelaksanaan
rencana
pembangunan SKPD periode sebelumnya. Hasil evaluasi menjadi bahan
bagi penyusunan rencana untuk peride berikutnya.
Setiap Instansi Pemerintahan atau SKPD sudah mempunyai tugas
dan fungsinya masing-masing, ada bidang Perencanaan, Pemerintahan,
Perekonomian, Sosial Budaya, Sarana Pra Sarana,
Pengendalian.
Berdasarkan
Peraturan
Gubernur
dan bidang
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Nomor 51 Tahun 2015 tentang Rincian Tugas dan Fungsi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah pasal 30 ayat 1, yaitu bidang
pengendalian mempunyai tugas melaksanakan pengendalian dan pelaporan
pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah, sedangkan ayat 2
menjelaskan bahwa untuk melaksanakan tugasnya, bidang pengendalian
harus mempunyai beberapa fungsi, salah satunya adalah penyusunan
evaluasi kinerja pembangunan daerah.
Bidang pengendalian tidak lepas dari bantuan sistem dalam
melaksanakan tugasnya yaitu monitoring dan evaluasi. Sistem ini yang
akan menunjukkan bagaiman kinerja setiap SKPD yang ada di Pemerintah
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sistem juga akan menggambarkan
berapa persentase kecocokan antara anggaran dengan realisasi yang yang
terjasi pada setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah. Melalui
3
bantuan sistem, tim bidang pengendalian akan mudah melakukan
monitoring dan evaluasi, karena adanya transparansi data yang diinputkan.
Pada Inspektorat DIY tim Monitoring dan Evaluasi menggunakan aplikasi
yang bernama Jogja Kendali. Aplikasi ini digunakan untuk meng-input
anggaran yang telah direncanakan serta kegiatan dan programnya. Di
dalam aplikasi juga terdapat menu Monev-APBD, menu inilah yang akan
digunakan oleh pemegang wewenang pengendalian di lingkungan
Pemerintah Daerah untuk menilai kinerja instansi.
Berdasarkan semua uraian diatas, maka dibuatlah satu karya ilmiah
berbentuk tugas akhir dengan judul “SISTEM EVALUASI dan
MONITORING
atas
REALISASI
BELANJA
LANGSUNG
PEMERINTAH DIY Studi Kasus pada Inspektorat DIY”
1. 2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas, maka permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem monitoring dan evaluasi atas realisasi belanja
langsung di Inspektorat DIY ?
2. Bagaimana output dari sistem tersebut memberikan kontribusi pada
perbaikan manajemen di setiap SKPD ?
4
1. 3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui model monitoring dan evaluasi atas realisasi belanja
langsung di Inspektorat DIY.
2. Untuk mengetahui hasil atau output dari sistem dalam rangka
memberikan kontribusi pada perbaikan manajemen di setiap SKPD.
1. 4. Kerangka Penulisan
Adapun kerangka penulisan adalah sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Di dalam bab ini mencakup :
a. Latar Belakang, di dalam latar belakang menjelaskan mengenai latar
belakang dari penulisan tugas akhir yang berjudul “Model Monitoring
dan Evaluasi atas realisasi Belanja Langsung Pemerintah Daerah DIY
Studi Kasus pada Inspektorat DIY”
b. Rumusan Masalah, dalam rumusan masalah berisi intisari yang
dituliskan dalam bentuk pertanyaan.
c. Tujuan dan Manfaat Penulisan, di dalam tujuan akan menjabarkan
mengenai tujuan penyusunan tugas akhir ini, sedangkan manfaat
penulisan adalah apa yang dapat diperoleh setelah penyusunan tugas
akhir ini.
d. Kerangka Penulisan, dalam sub bab ini menjabarkan gambaran
mengenai bab-bab yang akan dibahas dalam tugas akhir.
5
BAB II : Gambaran Umum Penulisan
Dalam bab ini menggambarkan bagaiman teknik dan metode yang
digunakan dalam penulisan. Gambaran umum terdri dari :
a. Kondisi Umum, kondisi umum yaitu memaparkan secara rinci dan
terstruktur tentang profil perusahaan yaitu berupa sejarah singkat, visi
dan misi, lokasi, struktur organisasi, tugas dan wewenang serta
kegiatan yang ada di perusahaan tersebut.
b. Tinjauan Pustaka, sub bab ini menjelaskan secara garis besar tentang
tulisan ilmiah yang berkenaan dengan pembahasan berupa penjabaran
mengenai pengawasan yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah
dari beberapa sumber serta tentang aplikasi yang membantu pihak
berwenang untuk melakukan tugasnya dalam hal pengawasan yaitu
monitoring dan evaluasi.
c. Metodologi Penulisan, pada bagian ini menjelaskan secara rinci
tentang teknik dan metode yang akan dipilih penulis untuk
penyusunan tugas akhir serta tentang persiapan apa yang dilakukan
untuk melakukan penulisan serta jenis dan sumber data.
BAB III : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan inti dari penulisan tugas akhir, isinya berupa
sistem pengawasan evaluasi dan monitoring atas realisasi belanja
langsung pada Pemerintah Daerah DIY studi kasus pada Inspektorat
DIY.
6
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir dalam tugas akhir ini berisi tentang kesimpulan atau
inti dari seluruh pembahasan dalam tugas akhir dan saran dari
kesimpulan yang telah tertulis.
7
Download