BAB I

advertisement
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian
Metode Penelitian adalah serangkaian metode yang melengkapi yang
digunakan dalam melakukan penelitian. Metode sangat penting dan berpengaruh
besar terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama metode yang
digunakan dalam pengumpulan data. Data yang diperoleh dalam suatu penelitian
merupakan cermin dari subjek telah diteliti. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dalam pendekatan hubungan, yaitu penelitian ini bertujuan mengetahui
hubungan 3 variabel yaitu Kepemimpinan (X1), Motivasi Kerja (X2) dan
Turnover Intention (Y), sehingga diharapkan dari penelitian ini akan dapat
diketahui hubungan antara variabel bebas yaitu Kepemimpinan dan Motivasi
Kerja terhadap variabel terikat yaitu Turnover Intention yang dilakukan dengan
masing-masing dan simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat.
3.1.1
Desain Penelitian
Desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses
pengumpulan analisis penelitian, dalam arti luas rancangan penelitian meliputi
proses perencanaan dan pelaksanaan peneliti.
Penelitian kuantitatif menurut
Sugiyono (2011) diartikan sebagai metode penelitian yang memandang
permasalahan secara realitas/gejala/fenomena yang dapat diklasifikasikan, relatif
tetap, konkrit, teramati, terukur dan hubungan gejala berakibat sebab akibat yang
40
41
digunakan untuk meneliti pada populasi atau subjek tertentu, pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Jenis penelitian kuantitatif yang digunakan adalah deskriptif dengan
menggunakan Hipotesa tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data
lapangan dengan cara menyebar kuesioner kepada sejumlah subjek. Untuk
mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian. Data yang telah terkumpul
selanjutnya peneliti kelompokan dan dilakukan pentabulasian data, kemudian
dianalisis secara kuantitatif sehingga dapat disimpulkan hipotesa yang dirumuskan
terbukti atau tidak.
3.1.2
Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, yang kemudian ditarik kesimpulannya. Suatu
variabel mengandung variasi. Variasi dalam variabel tersebut diperoleh dari
sekelompok sumber data atau obyek yang bervariasi. Variabel dapat dipelajari
yang kemudian bisa ditarik kesimpulan. Hubungan antara variabel yang satu ke
variabel yang lain perlu kita ketahui bagaimana hubungannya (Sugiyono, 2009).
Adapun Variabel dalam penelitian ini adalah :

Kepemimpinan (X1)

Motivasi Kerja (X2)

Turnover Karyawan (Y)
42
3.1.3
Definisi Operasional
3.1.3.1 Kepemimpinan (X1)
Definisi operasional dari variable ini adalah persepsi yang diberikan oleh
karyawan terhadap kualitas kepemimpinan yang ditampilkan oleh atasan.
Kualitas kepemimpinan yang ditampilkan oleh atasan mengacu pada teori
kemimpinan transaksional-tranformasional menurut Bass.
Kepemimpin transformasional menggunakan dimensi Empat I atau Four
I’s, yaitu:
1.
Idealized Influence, pengaruh yang diidealkan, faktor ini mendeskripsikan
para pemimpin bertindak sebagai model yang berperan kuat bagi para
bawahannya.
2.
Inspirational Motivation, motivasi yang memberikan inspirasi, merupakan
deskripsi pemimpin yang menyampaikan harapan-harapan tinggi kepada
para
bawahannya
menginspirasi
mereka
melalui
motivasi
untuk
berkomitmen dan menjadi bagian dari visi bersama organisasi.
3.
Intellectual Stimulation,
Stimulasi
intelektual,
meliputi
kepemimpinan yang mendorong para bawahannya untuk menjadi kreatif
dan inovatif.
4.
Individual Consideration, Penimbangan individual merupakan faktor
transformasional yang mewakili para pemimpin dalam memberikan iklim
yang mendukung dan mendengarkan kebutuhan individu para bawahannya
dengan cermat.
43
Pemimpin transaksional terdiri dari 3 (tiga) dimensi, yaitu:
1.
Penghargaan Bersyarat (Contingent Reward), Pemimpin yang menjelaskan
bahwa tersedia penghargaan atau reward bagi bawahan, menjalankan
pertukaran kontraktual antara penghargaan dan usaha, menjanjikan
penghargaan untuk kinerja yang bagus, dan mengakui pencapaian yang
diproleh.
2.
Manajemen Aktif (Management-by-exception Active), Pemimpin yang
dalam memimpin terfokus pada kesalahan dan kegagalan bawahan serta
penundaan keputusan dan penghindaran keterlibatan pemimpin terhadap
penyelesaian tugas, mengamati dan mencari penyimpangan dari aturanaturan dan standar, serta melakukan tindakan perbaikan dengan
memberikan sejumlah aturan kepada bawahan.
3.
Manajemen Pasif (Management-by-exception Passive), Pemimpin yang
menekan adanya kepercayaan terhadap kemampuan bawahan sehingga
bawahan dianggap mampu bekerja mandiri.
Bawahan menjaga mutu
kerjanya sesuai standar dan pemimpin baru akan bertindak apabila terjadi
masalah yang menjurus pada kegagalan atau jika standar tidak tercapai.
3.1.3.2 Motivasi Kerja (X2)
Definisi operasional dari variable ini mengacu pada teori kebutuhan
Marslow dengan 5 (lima) dimensi sebagai berikut:
a.
Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
44
Perwujudan dari kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan pokok manusia
yaitu sandang, papan, dan kesejahteraan individu.
Kebutuhan ini
dipandang sebagi kebutuhan yang paling mendasar, karena tanpa
pemenuhan kebutuhan tersebut, seseorang tidak dapat dikatakan hidup
normal. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang amat primer, karena
kebutuhan ini telah ada dan terasa sejak manusia dilahirkan.
b.
Kebutuhan Rasa Aman (Safety Needs)
Kebutuhan keamanan harus dilihat dalam arti luas, tidak hanya diartikan
dalam arti keamanan fisik semata, tetapi juga keamanan psikologis dan
perlakuan yang adil dalam pekerjaan. Kebutuhan keamanan dalam arti
fisik termasuk keamanan seseorang didaerah tempat tinggal, dalam
perjalanan menuju ke tempat bekerja, dan keamanan di tempat kerja.
c.
Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial, tidak dapat memenuhi
kebutuhan sendiri dan pasti memerlukan bantuan orang lain, sehingga
mereka harus berinteraksi dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
d.
Kebutuhan Harga Diri (Esteem Needs).
Semua orang memerlukan pengakuan atas keberadaan statusnya oleh
orang lain.
Situasi yang ideal adalah apabila prestis itu timbul akan
menjadikan prestasi seseorang. Akan tetapi tidak selalu demikian, karena
dalam hal ini semakin tinggi kedudukan seseorang, maka akan semakin
banyak hal yang digunakan sebagai simbol statusnya itu.
45
e.
Aktualisasi Diri (Self Actualization)
Hal ini dapat diartikan bahwa dalam diri seseorang terdapat kemampuan
yang perlu dikembangkan, sehingga dapat memberikan sumbangsih yang
besar terhadap kepentingan organisasi. Melalui kemampuan kerja yang
semakin
meningkat
akan
semakin
mampu
memuaskan
berbagai
kebutuhannya dan pada tingkatan ini orang cenderung untuk selalu
mengembangkan diri serta berbuat yang lebih baik.
3.1.3.3 Turnover Intention (Y)
Definisi operasional dari variable ini mengacu pada teori Jackofsky dan
Slocum mengembangkan dua dimensi turnover intention, yaitu:
1.
Thoughts of quitting. Merupakan keinginan secara mental maupun pikiran
untuk keluar dari organisasi
2.
Intentions to quit. Intensi untuk berhenti dari pekerjaan yang diemban saat
ini dalam periode satu tahun yang waktunya bertepatan dengan
pengukuran tingkat turnover karyawan.
3.1.4 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010).
Sedangkan dalam pandangan Sugiyono (2011) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Dengan kata lain, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
46
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan konsultan hukum yang bekerja
pada Firma (X).
3.1.5
Karakteristik Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, (Sugiyono, 2012). Karena itu pemilihan sampel harus
diusahakan agar mendapat memberikan gambaran dari sampel. Adapun
karakteristik sampel sebagai berikut :
a.
Karyawan Firma (X) yang berlokasi di Jakarta Selatan
b.
Karyawan dengan jabatan konsultan hukum (associate)
c.
Karyawan konsultan hukum dengan masa kerja lebih dari 6 bulan
3.1.6 Tehnik Pengambilan Sampel
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive
sampling. Arikunto (2010) menyatakan bahwa purposive sampling yakni
pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil sampel bukan
didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan
tertentu. Hal ini dikarenakan sampel dalam penelitian ini tidak terlalu banyak
dengan masa kerja lebih dari 6 bulan serta tujuan dan tempat penelitian telah
ditentukan.
47
3.2
Tehnik Dan Alat Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan prosedur
pengumpulan data sebagai berikut:
1.
Studi kepustakaan, bertujuan untuk merumuskan konsep dan teori sebagai
landasan penelitian, melalui penelaahan berbagai literature, buku, naskah
ilmiah maupun laporan penelitian yang berkaitan dengan kepemimpinan,
motivasi kerja dan turnover intention karyawan.
2.
Pengumpulan data primer, dilakukan dengan mengirim kuesioner kepada
subjek.
3.
Pengumpulan data sekunder, diperoleh dari data internal Firma (X) seperti
daftar karyawan, struktur organisasi dan peraturan perusahaan.
Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan peneliti adalah
skala interval.
Skala interval merupakan salah yang memiliki urutan dan
interval/jarak yang sama antar kategori atau titik-titik terdekat (Oei, 2010).
Kusioner yang disebar kepada subjek terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
Bagian pertama mengukur Kepemimpinan (X1), kedua Motivasi Kerja (X2), dan
ketiga Turnover Intention (Y). Hasil jawaban kuesioner dari responden akan
diberi pembobotan dengan menggunakan pedoman pembobotan Skala Likert yang
terbagi atas 4 (empat) tingkat untuk Kepemimpinan (X1) dengan bobot nilai:
48
Tabel 3.1 – Nilai Skor Kepemimpinan (X1)
Pilihan jawaban
Skor
Sangat Sering
Diberi skor 4
Sering
Diberi skor 3
Jarang
Diberi skor 2
Tidak Pernah
Diberi skor 1
Sedangkan untuk penelitian motivasi kerja dan turnover intention terbagi
atas 4 tingkatan dengan bobot nilai:
Tabel 3.2 – Nilai Skor Motivasi Kerja (X2) dan Turnover Intention (Y)
Skor
Pilihan jawaban
Favorable
Unfavorable
Sangat setuju (SS)
Diberi skor 4
Diberi skor 1
Setuju (S)
Diberi skor 3
Diberi skor 2
Tidak setuju (TS)
Diberi skor 2
Diberi skor 3
Sangat tidak setuju (STS)
Diberi skor 1
Diberi skor 4
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
Variabel kepemimpinan menggunakan alat ukur yang diadaptasikan dari M.L.Q
(Multifactor Leadership Questionnaire, 1995 dalam Ancok, 2012) oleh Bernard
M. Bass dan Bruce J. Avalio, Mind Garden, Inc.
49
Table 3.3 - Blue Print Kepemimpinan
Faktor
Dimensi
Kepemimpinan
Idealized
Transforamsional
Influence
Indikator
 Karyawan mengenali para
Item
14, 25
pemimpinnya dan sangat ingin
meniru mereka
 Pemimpin mempunyai standard
18, 27
moral dan etika yang sangat
tinggi
Inspirational
Motivation
 Memberikan inspirasi melalui
3, 6
motivasi
 menggunakan sikap dan
8, 23
hubungan emosi untuk
memfokuskan usaha anggota
kelompok untuk mencapai lebih
dari apa yang diharapkan sesuai
dengan kepentingan masingmasing
Intellectual
 Pemecahan masalah
4, 12
Stimulation
 Cara pandang melihat suatu
10, 24
masalah
Individual
Consideration
 Pemimpin memberikan iklim
1, 16, 26
yang mendukung dan
mendengarkan kebutuhan
individu para bawahannya
dengan cermat.
 Pemimpin bertindak sebagai
pelatih dan penasihat sambil
mencoba untuk membantu
individu-individu agar
teraktualisasi secara penuh
20, 28
50
Faktor
Dimensi
Transaksional
Indikator
Item
 Pemimpin memberikan imbalan
Contingent
Reward
2, 5
dan pernyataan kepuasan sebagai
usaha seorang karyawan
Managementby-exception
 Penyampaian target
7
 Fokus pada kesalahan dan
11, 13
kegagalan karyawan
 Memberikan aturan-aturan
Active
15, 19
kepada karyawan
 Melihat kemampuan bawahan
Managementby-exception
9, 21,
untuk bekerja sendiri
 Bertindak apabila terjadi masalah
Passive
17,22
Variabel motivasi kerja dalam penelitian menggunakan dimensi teori
kebutuhan Maslow:
Table 3.4 - Blue Print Motivasi Kerja
Dimensi
Indikator
Kebutuhan
Item
Favorable
Unfavorable

Kesesuain Gaji
3, 19
6, 10

Lingkungan kerja yang aman 9, 13
2, 16
Fisiologis
(Physiological
Needs)
Kebutuhan rasa
aman (Safety Needs)
Kebutuhan
Sosial 
(Social Needs)
Kebutuhan
baik fisik maupun psikologis
Pengakuan keberadaan di
1, 17
12, 20
5, 11, 15
4, 8, 18
kelompok
Harga 
Diri (Esteem Needs)
Promosi jabatan
51
Dimensi
Indikator
Aktualisasi Diri (Self 
Item
Menunjukkan kemampuan diri
Favorable
Unfavorable
7
14
Actualization)
Sedangakan alat untuk turnover intention penelitian menggunakan dimensi
thought of quitting dan intentions to quit (Jackofsky dan Slocum).
Table 3.5 - Blue Print Turnover Intention
Dimensi
Indikator
Item
Favorable
Thought of quitting

Keinginan secara mental yang
1, 8, 10
Unfavorable
4, 6
membuat karyawan berfikir
untuk meninggalkan
organisasi
Intentions to quit

Intensi untuk berhenti dari 2, 9
pekerjaan
saat
ini
3, 5, 7
dalam
periode satu tahun
3.3
Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Validitas berasal dari kata valid yang berarti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data (Azwar, 2012). Suatu
skala atau instrumen pengukuran dapat diakatakan memiliki validitas yang tinggi
apabila alat tersebut menjalankan fungsinya atau memberikan hasil ukur yang
sesuai dengan maksud dilakukannya pegukuran tersebut, sedangkan tes yang
memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan
52
tujuan pengukuran. Selain itu, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur (Azwar, 2012).
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) valid (Sugiyono, 2013). Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2013).
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Adapun hasil pengukuran dapat dipercaya atau dikatakan valid apabila dalam
beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama
diperoleh hasil yang relatif sama pula, selama aspek yang diukur belum berubah
(Azwar, 2012). Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama (Sugiyono, 2013).
3.3.1
Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas
Sebelum melakukan penelitian terhadap subjek yang hendak diteliti,
peneliti terlebih dahulu melakukan try out untuk variabel kepemimpinan, motivasi
kerja dan turnover intention pada karyawan firma (X) dengan jabatan konsultan
hukum yaitu sebanyak 30 karyawan.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui pernyataan-pernyataan atau item-item
mana yang valid maupun yang tidak valid, dengan r > 0,200 (Muhammad
Nisfiannoor, 2013). Apabila alat ukur ataupun pernyataan ini berada dibawah (<)
0,200 yang terdapat pada kolom Corrected Item – Total Correlation, maka
pernyataan tersebut tidak valid. Sedangkan Uji reliabilitas ini menggunakan nilai
53
Alpha Cronbach dikatakan reliabel apabila hasil uji lebih dari 0.7 (Sugiyono,
2006).
Untuk uji validitas dan reliabilitas item ini peneliti menggunakan program
SPSS 21 dalam Lampiran 3 dengan hasil sebagai berikut:
Validitas
Tabel 3.6 - Validitas
Variabel
Kepemimpinan
No. Item
Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
13, 14, 16, 17, 18, 19, 21,
22, 23, 25, 27, 28
Motivasi Kerja
Tidak Valid
11, 12, 15, 20, 24, 26
Valid
1, 2, 4,5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 17, 18,
19, 20
Turnover Intention
Tidak Valid
11, 12, 15, 20, 24, 26
Valid
Semua item valid
Tidak Valid
Reliabilitas
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 21 dalam Lampiran 3, uji realibilitas
Kepemimpinan bernilai 0.827, Motivasi Kerja bernilai 0.843 dan Turnover
Intention bernilai 0.886. Maka dapat disimpulkan seluruh varibel reliabel.
54
3.4
Tehnik Analisa Data
Tehnik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi,
dengan
cara
mengorganisasikan
data
kedalam
kategori,
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami (Sugiyono, 2010).
Kuesioner disebar kepada 35 karyawan, namun yang terkumpul dari 33
karyawan. Data kuesioner yang terkumpul dilakukan tabulasi, yaitu memberikan
nilai (scorring) sesuai dengan sistem yang diterapkan. Scorring dilakukan dengan
menggunakan skala likert. Dalam penelitian ini analisis kuantitatif yang
digunakan peneliti untuk mengetahui pengaruh antara variabel kepemimpinan
(X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap turnover intention (Y) dengan
menggunakan metode analisis deskriptif normalitas menggunakan metode
Kolmogorov Smirnov, standar deviasi dan kategorisasi jawaban subjek, dan
metode inferensial menggunakan Pearson’s Correlation dan Korelasi Parsial.
Download