Surat 1 Yohanes 5

advertisement
Surat 1 Yohanes 5
(Bagian 68)
Friday, September 25, 2015
Kepastian Kelima: Inilah Keberanian Percaya
1 Yoh. 5:14-15
5:14 Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya
menurut kehendak-Nya. 5:15 Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa
kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.
-
-
Orang percaya memiliki doa yang seturut dengan kehendak Bapa, yang berarti orang percaya
mengerti dengan benar, apa yang menjadi kehendak Bapa. Di dalam Alkitab (Firman yang tertulis),
kita bisa menemukan apa yang menjadi kehendak Bapa atas kehidupan manusia.
Inilah kehendak Bapa atas kehidupan manusia …
1. 1 Yoh. 3:7 → Benar seper Kristus
3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah
benar, sama seperti Kristus adalah benar;



Kehendak Allah yang pertama atas kehidupan manusia adalah supaya manusia benar seperti
Kristus. Bagi Allah, ukuran kebenaran yang sebenarnya adalah Kristus. Kristus Yesus adalah Firman
Allah yang menjadi daging.
Daging yang diakui Allah, daging yang dikasihi Allah, daging yang dikenan Allah, adalah daging yang
terdiri dari Firman Allah. Allah telah menyediakan Firman Allah bagi kita, supaya kita bisa
mendengar dan menerima, bahkan Firman Allah sampai mendarah daging dalam kehidupan kita
(Ul.6:25).
Benar, jika kita melakukan segenap perintah Firman Allah, hidup tidak bercela, dan hidup bergaul
dengan Firman Allah, Firman Allah mendarah daging dalam kehidupan ini, seperti Nuh (Kej.6:9).
2. Ima. 11:44-45 → Kudus seper DIA yang memanggil
11:44 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini
kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi. 11:45 Sebab
Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini
kudus.



Allah adalah Roh, kehendak Allah yang kedua atas kehidupan manusia adalah supaya manusia
kudus seperti Allah yang adalah Roh, kudus adanya. Kehidupan kudus adalah kehidupan yang tidak
mencemarkan diri atau tidak menajiskan diri (lawan dari kudus adalah najis).
Supaya kehidupan kita tetap berada di dalam kekudusan, maka tidak ada pilihan lain kecuali kita
tetap berada di dalam tuntunan Tuhan. Dengan demikian, Allah yang adalah Roh, memimpin
kehidupan kita dan menjadikan hidup ini kudus.
Orang kudus adalah orang yang menjaga ‘Sabat’, atau orang yang menjaga hari perhentian penuh
bersama dengan Allah, selalu mengalami perhentian dengan Allah. Hati orang kudus adalah hati
yang Sabat, hati yang dikuasai dan dipimpin oleh Roh Allah (Ima. 19:2-3). Sabat adalah perhentian
penuh, dikuasai Anak manusia (Mat.12:8).
3. Ula. 18:13, Mat. 8:48 → Sempurna seper Allah
18:13 Haruslah engkau hidup dengan tidak bercela di hadapan TUHAN, Allahmu.
1
Hidup tidak bercela atau sempurna adalah puncak kehendak Allah atas manusia. Kehidupan
sempurna adalah kehidupan Kasih (Allah). Kehidupan yang mengasihi saudara-saudara dan semua
orang. Kehidupan yang giat dan berhasil dalam mengenal Yesus (sebagai Mempelai Pria, 2 Pet.1:5-7).
Page


Mengenal DIA sebagai Mempelai Pria Surga, artinya kita mau menempatkan diri sebagai Tubuh
Kristus ‘yang setia dan yang tekun’, baik kepada Kristus Kepala (1 Yoh. 2:5) maupun kepada Tubuh
Kristus (1 Yoh. 4:12). Itulah wujud kesempurnaan yang bisa kita capai di dunia ini.
-
Inilah yang menjadi kerinduan (permohonan) orang percaya, yang di dalam doanya, orang percaya
merindu untuk menjadi benar seperti Firman-Nya yang benar, menjadi kudus seperti Roh-Nya
yang kudus, dan menjadi sempurna seperti pribadi Kasih. Ini juga merupakan kehendak Allah.
Untuk bisa sampai kepada puncak kehendak Allah, itulah sempurna, manusia tidak bisa berjalan
atau bekerja sendiri. Allah menyediakan pribadi-Nya (itulah Kasih – Firman – Roh) untuk membawa
manusia kepada kesempurnaan.
-



Perhatikan: Allah bukanlah Allah yang hanya berkehendak, tetapi DIA terlebih dahulu memberi
teladan. Jika DIA menghendaki manusia supaya menjadi benar, kudus, dan sempurna, itu karena
DIA adalah pribadi yang benar, kudus, dan sempurna.
Tidak hanya itu, supaya manusia bisa menjadi seperti apa yang dikehendaki-Nya, Allah juga
menyediakan sarana bagi manusia. DIA adalah Allah yang bertanggung jawab atas segala
perkataan-Nya, dan DIA juga yang bekerja atas kehidupan manusia percaya.
Supaya kita mengalami pekerjaan Allah, kita -- orang percaya, harus:
o Rendah hati
o Mau mengaku dosa
o Takut dan taat pada Firman Allah
Apa yang disediakan oleh Allah, hanya bisa dialami oleh orang percaya tersebut. Jika bukan oleh
Allah, banguan macam apa yang akan kita tampilkan di hadapan Allah? Hasilnya pasti seperti
pondok yang dibangun oleh Petrus (baca Yes.68:1-2).
Yang disediakan oleh Allah
Ibr. 10:14
Kasih Allah
10:14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
-
-
-
Yesus Kristus adalah wujud Kasih Allah kepada manusia. Setiap orang yang percaya kepada-Nya
tidak binasa, tetapi memperoleh hidup yang kekal. Kristus dihadirkan di tengah-tengah dunia untuk
menjadi kurban sembelihan yang memperdamaikan dosa dunia.
Pekerjaan darah Kristus adalah menguduskan. Dalam hal pengudusan, pertama-tama darah bekerja
untuk mengampuni dosa, dan sampai pada saatnya darah Kristus juga mengerjakan penyucian
terakhir (7 percikan darah).
Tanpa kurban darah Kristus, kita tidak bisa beribadah kepada Allah. Tanpa kurban darah Kristus
tidak ada pengampunan, tidak ada penyucian, dan tidak bisa sampai kepada kesempurnaan.
Sementara darah Kristus masih berlaku bagi kita, marilah kita senantiasa membasuh kehidupan kita
dengan darah-Nya, sampai kita memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan (Wah. 22:14).
Yoh. 14:6
Firman Allah
-
Yesus adalah Firman Allah yang menjadi daging. DIA adalah satu-satunya PINTU dan JALAN
KEBENARAN yang bisa membawa manusia sampai kepada kehidupan yang sebenarnya, itulah hidup
bersama Bapa di dalam Kerajaan Surga, dalam keadaan sempurna.
Dalam Efe. 1:22-23, Firman Allah telah menang atas segala musuh. Firman Allah diberikan oleh
Allah kepada gereja Tuhan untuk menjadi Kepala atas jemaat, yang adalah Tubuh-Nya. Kedudukan
Firman Allah sebagai Kepala adalah untuk ‘menyempurnakan’ Tubuh.
Page
-
2
14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau
tidak melalui Aku.
-
Selama gereja Tuhan mau menerima dan menempatkan Firman Allah sebagai Kepala dalam
kehidupannya, maka Firman Allah yang akan membawa kehidupan gereja untuk menjadi sempurna
sama seperti DIA.
Yoh. 16:13
Roh Allah
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan
berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan
memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
-
-

Roh Allah adalah oknum Allah yang terakhir yang bekerja di bumi. Roh Allah datang bukan hanya
untuk menginsafkan dunia akan dosa, tetapi juga akan membawa setiap orang yang percaya dan
yang mau bertobat, kepada seluruh kebenaran (kesempurnaan).
Roh Kudus adalah kekuatan yang selalu berjalan bersama dengan Pedang Roh, itulah Firman Allah,
untuk mencapai kemenangan demi kemenangan, sampai pada kemenangan yang puncak, itulah
sempurna di dalam Kasih Allah (Wah. 19:11-16).
Jadi, inilah yang disediakan oleh Allah bagi orang-orang percaya, yaitu Kasih Allah, Firman Allah,
dan Roh Allah, untuk memenuhi kebutuhan orang percaya dan membawa kehidupan orang-orang
percaya menjadi benar, kudus, dan sempurna seperti DIA. Orang yang percaya adalah orang yang
rendah hati ,mau percaya kepada Yesus, mau bertobat, takut dan taat akan Tuhan.
Kembali ke: 1 Yoh. 5:15
5:15 Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh
segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.
-
-
-


Perhatikan perkataan ‘Ia mengabulkan apa saja yang kita minta’, arti kata ‘kita’ di sini adalah orang
percaya. Allah pasti akan mengabulkan segala kerinduan atau permohonan dari pribadi yang ingin
“apa saja” yaitu, ingin benar seperti Kristus, ingin kudus seperti Roh Allah, dan ingin sempurna
seperti Allah.
Kerinduan orang percaya adalah rindu untuk mendapatkan Firman Allah, Roh Allah, dan Kasih Allah.
Ketiga perkara itu tidak bisa disediakan oleh pribadi lain kecuali hanya oleh Allah. Dan Allah akan
memberikan ketiga perkara (apa saja) itu, pada saat yang bersamaan.
Perkataan ‘apa saja’ berarti lebih dari satu perkara, dan di sini kita menemukan ada tiga perkara,
itulah Kasih Allah, Firman Allah, dan Roh Allah. Allah akan memberikan tiga perkara itu kepada
orang percaya, dan ketiga perkara itu adalah pribadi Allah sendiri.
Sekarang perhatikan kalimat → bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta
kepada-Nya. Arti kalimat ini adalah jika orang percaya telah menerima ‘Kasih Allah – Firman Allah –
Roh Allah’, maka itu berarti ‘telah memperoleh segala sesuatu’.
Puncak dari kebutuhan manusia yang berdosa adalah memiliki Allah secara pribadi di dalam
kehidupannya, yaitu Firman Allah (benar), Roh Allah (kudus), dan Kasih Allah (sempurna). Jika Allah
menjadi milik kita dan kita menjadi satu di dalam kehidupan Allah, maka itu adalah segala-galanya.
Mat. 16:26-28 Puncak kebutuhan (kerinduan) orang percaya
-
Orang percaya tahu apa yang menjadi kebutuhannya, bukan dunia dengan segala kemegahan dan
kemuliaannya yang dirindukan dan dimohonkan kepada Allah. Tetapi lebih dari seluruh dunia,
orang percaya lebih memperhatikan ‘nyawanya’ untuk selamat.
Yosua adalah pribadi yang percaya kepada Allah, dan dia adalah pribadi yang mengasihi nyawanya.
Kepada orang Israel Yosua menasihatkan → Maka demi nyawamu, bertekunlah mengasihi TUHAN,
Allahmu (Yos. 23:11).
Page
-
3
16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai
ganti nyawanya?
-
Orang yang mengasihi Allah itulah orang yang memperhatikan nyawanya. Memang kita masih
hidup di dunia dan kita masih membutuhkan kebutuhan jasmani. Tetapi selama kita berdiri sebagai
orang percaya, Tuhan jamin kehidupan kita (baca: Mat. 6:26-27, 31-32 -- Tuhan sudah buktikan bahwa
tanpa uang Tuhan sudah pelihara binatang; jika dihitung dengan uang, berapa biaya yang dikeluarkan oleh
Allah? binatang itu tidak bekerja tetapi dihidupi oleh Allah). Bahkan jaminan itu dimeteraikan oleh Tuhan
di atas kayu salib (Gal. 3:13-14).
16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan
membalas setiap orang menurut perbuatannya.
-
-
-
Inilah yang menjadi puncak kerinduan orang percaya, yaitu menantikan kedatangan Anak Manusia
yang datang dalam kemuliaan Bapa, di mana pada saat itu Tuhan Yesus datang untuk membawa
upah.
Dalam Wah. 22:12-14 disebutkan bahwa upah bagi setiap orang percaya yang senantiasa
membasuh jubahnya, itulah kehidupan yang hidup di dalam Firman Allah, Roh Allah, dan Kasih
Allah, akan menerima hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk dalam Yerusalem Baru.
Sementara bagi kehidupan yang tidak percaya, yang hidup di luar ketetapan Firman Allah, tidak
dipimpin oleh Roh Kudus dan tidak tinggal dalam Kasih Allah (Wah. 22:15), akan berada di luar untuk
menerima penghukuman kekal.
16:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat
Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya."



Sekarang perhatikan, apa yang menjadi kerinduan kita. Apakah kita merindukan Firman Allah, Roh
Allah, dan Kasih Allah, lebih dari yang lain? Jika kita masih merindukan perkara-perkara yang lain
lebih dari Firman Allah, Roh Allah, dan Kasih Allah, kita pasti (sadar atau tidak sadar) akan membawa
diri dan mengikat diri kepada pelacur besar (makan minum dan bercabul dengan sundal besar, baca:
Wah. 18:3 – dosa makan minum dan percabulan). Dan itu bukti bahwa kita tidak mengasihi nyawa kita.
Tetapi jika kita meridukan Firman Allah, Roh Allah, dan Kasih Allah, kita pasti membawa diri dan
mengikatkan diri kita kepada Firman Allah, Roh Allah, dan Kasih Allah. Dan itu butki bahwa kita
mengasihi nyawa kita.
Wah. 18:4 adalah gambaran orang percaya yang tidak mau telibat dalam dosa makan minum dan
percabulan dengan sundal besar. Mereka disebut Umat Allah, dan pergi meninggalkan persekutuan
dengan pelacur besar, tetapi sebaliknya membawa diri untuk bersekutu dengan Kasih Allah di
dalam Firman dan Roh-Nya yang suci.
4
-
Perkataan ‘tidak akan mati’ berarti hidup atau tidak kehilangan nyawa, dan pada saatnya melihat
Anak Manusia datang sebagai Raja dalam kerajaan-Nya. Perkataan “melihat Anak Manusia datang
sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya." berarti melihat Anak Manusia menjadi Mempelai Pria di dalam
Kerajaan Surga.
Jika orang percaya diijinkan untuk melihat Anak Manusia menjadi Mempelai di dalam Kerajaan
Surga, itu berarti orang percaya masuk ke dalam Surga dan menjadi Mempelai Wanita. Inilah
kerinduan orang percaya, yaitu menjadi Mempelai Wanita yang duduk di atas tahta bersama
Mempelai Pria di dalam Kerajaan Surga.
Page
-
Download