Proses Bank Syariah Go Publik

advertisement
Proses Bank Syariah Go Publik
Go Publik adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh
emiten (perusahaan) untuk menjual saham atau efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara
yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya
Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan bisa menarik lebih banyak bank syariah untuk
listing di pasar modal. Tercatat saat ini baru PT Bank Panin Syariah Tbk yang mencatatkan
sahamnya di bursa pada pada pertengahan Januari lalu dengan kode saham PNBS.
Bank Syariah Mandiri (BSM) juga tengah mempersiapkan penawaran umum saham
perdana (initial public offering/IPO) yang rencananya akan dilakukan 2014. Direktur Utama
BSM, Yuslam Fauzi, mengatakan, pemegang saham BSM, yaitu Bank Mandiri telah menyatakan
keinginannya untuk meng-IPO-kan BSM. "Paling telat 2014, itu agak ideal, tapi belum
ditentukan apakah itu dilakukan di kuartal I, II, III, atau IV," kata Yuslam, saat jumpa pers di
Kantor BSM.
Niat IPO BSM cukup kuat. Bahkan jika memungkinkan, BSM menginginkan pada akhir
2013 IPO sudah dapat dilaksanakan. Yuslam memperkirakan saat IPO nanti BSM kemungkinan
akan melepas 20 persen saham senilai Rp 2-3 triliun. Mengenai syarat Good Corporate
Governance (GCG) serta transparansi publik pihak BSM mengaku cukup percaya diri. Pasalnya
kinerja BSM telah memperoleh pengakuan dari lembaga-lembaga yang kredibel. Sepanjang
2012, BSM memperoleh 30 penghargaan. Pada awal 2013, BSM memperoleh penghargaan Bank
Syariah
Terbaik
dari
Euromoney
dan
Karim
Business
Consulting
(http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/13/04/12/ml4sc5-ipo-bank-syariahmandiri-paling-lambat-2014).
Keraguan Bank Indonesia terhadap Bank Syariah
September 2012 lalu, Bank Indonesia (BI) sempat ragu terhadap rencana dua bank
syariah ini melakukan IPO. BI bahkan mengharapkan perbankan syariah mengurungkan niatnya
untuk melakukan IPO. Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI, Edy Setiadi, mengatakan,
jikapun mau melakukan IPO sebaiknya dilakukan setelah masyarakat mengenal bank syariah dan
kinerjanya terlebih dulu. Keraguan Edy antara lain berkaitan dengan carut marut dana haji.
Dikhawatirkan bila masalah ini tidak selesai, akan berdampak pada harga saham syariah di bursa
nantinya.
Kedua bank syariah ini (Muamalat dan Bank Syariah Mandiri) berkeinginan melakukan
IPO karena merasakan kinerja yang membaik, dan dengan begitu mereka membutuhkan lebih
banyak modal untuk melebarkan sayapnya. Dengan pangsa pasar yang masih kecil, masih
banyak hal yang bisa digarap oleh bank syariah. Besarnya potensi ini membuat bank syariah
membutuhkan lebih banyak modal. Salah satu cara mendapatkan modal adalah dengan
menawarkan sahamnya ke publik.
Fatwa Halal
Dengan akan mulai melantainya dua bank syariah di lantai bursa, masyarakat akan semakin
diyakinkah bahwa bertransaksi saham di bursa efek adalah halal. Apalagi memang sejak 2011
telah dikeluarkan Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang syariah di
pasar modal dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
Kepala Unit Pengembangan Pasar BEI ketika itu, Irwan Abdollah, mengatakan, dengan
dikeluarkannya Fatwa DSN-MUI ini, umat Muslim tidak perlu khawatir lagi untuk berinvestasi
di bidang pasar modal, asalkan di ISSI dan Jakarta Islamic Index (JII). Dijelaskan Irwan, setiap
perusahaan/emiten yang bergabung dalam ISSI dan JII dijamin halal “Sahamnya telah diseleksi
seketat mungkin agar ‘saham haram’ tidak masuk dalam indeks tersebut," kata Irwan. Salah satu
syaratnya masuk ISSI dan JII adalah emiten tersebut harus memiliki rasio utang tidak lebih dari
82 persen. Jika ada kontribusi pendapatan non-halal dari bidang usaha lainnya, tidak boleh lebih
dari 10 persen.
Tahun 2011 saja sudah ada 60 saham syariah besar dan 30 saham dengan nilai transaksi terbesar
dari 214 saham syariah yang tergabung dalam ISSI dan JII. "Dengan diluncurkannya ISSI dan
JII, Indonesia menjadi salah satu pasar paling menggiurkan sehingga Malaysia dan Singapura
ingin
masuk
di
Indonesia,"
kata
Irwan
(http://www.republika.co.id/berita/syariah/keuangan/11/05/19/llfa20-bei-sosialisasi-fatwadewan-syariah).
Sebelumnya, pihak BEI sempat meminta agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan
fatwa tentang saham. Hal ini dilakukan karena banyak investor, khususnya dari daerah, yang
sering mempertanyakan tentang hukum jual-beli saham di bursa efek. Direktur Utama BEI, Ito
Warsito, mengatakan, setiap kunjungannya ke daerah-daerah dalam rangka melakukan sosialisasi
edukasi tentang pasar modal, selalu muncul pertanyaan tentang hukum jual-beli saham dalam
islam (http://www.republika.co.id/berita/bisnis-syariah/berita/11/02/23/165753-bei-minta-muiterbitkan-fatwa-jual-beli-saham).
SYARAT-SYARAT UMUM MENDIRIKAN PT GO PUBLIC
1. Laporan Keuangan Harus di audit oleh Kantor Akuntan Publik
2. Syarat 2 administrasi pendirian PT harus lengkap (NPWP, Akta2 pendirian perusahaan,
dan surat2 keputusan dr pemerintah)
3. Harus ada Underwriter atau penjamin yg akan melakukan penawaran Saham Perdana.
(Initial Public Offering)
4. Track record perusahaan yang baik dari segi financial maupun kinerja perusahaan
keseluruhan
5. Ada tujuan yg jelas Atas penerbitan Saham apakah untuk ekspansi atau tujuan lainnya
(bisa di tanyakan di Bapepam)
Sedangkan akte-akte Notariil yang diperlukan untuk perusahaan yang akan melakukan GO
PUBLIC (IPO = Initial Public Offering) di berbagai perusahaan (baik holding company maupun
anak perusahaan), pada umumnya berupa :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI OBLIGASI
PERJANJIAN PERWALIAMANATAN
PERJANJIAN AGEN PEMBAYARAN
PENGAKUAN HUTANG
PERUBAHAN ADDENDUM PENJAMINAN EMISI OBLIGASI
PERUBAHAN ADDENDUM PERJANJIAN AGEN PEMBAYARAN
PERUBAHAN ADDENDUM PERJANJIAN
PERUBAHAN ADDENDUM PERJANJIAN AGEN PEMBAYARAN
PERJANJIAN KESANGGUPAN PEMBELIAN SISA SHM PNWRN UMUM
TERBATAS
10. PERNYATAAN KESANGGUPAN
11. PERNYATAAN PENERBITAN WARAN
12. PERJANJIAN PENGADAAN BARANG CETAKAN
13. PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI WARAN
14. PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI HAK MEMESAN EFEK
TERLEBIH DAHULU DALAM PENAWARAN UMUM TERBATAS
Proses Go Public
Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari dalam
maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya dengan
menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari luar
perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau dengan
penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham
(equity). Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham
perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go publik. Untuk go publik,
perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan
persyaratan untuk go publik atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang
ditetapkan BAPEPAM-LK.
Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran saham atau
Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go publik) untuk menjual
saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan
Peraturan Pelaksanaannya.
Penawaran Umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut:



Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh Penjamin
Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk
Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai dengan jumlah
Efek yang tersedia
Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di Bursa
Proses Penawaran Umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan
berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling awal perusahaan yang akan
menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk
meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum saham. Setelah
mendapat persetujuan, selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga
dan profesi penunjang pasar yaitu:
1. Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak keterlibatannya
dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan
penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan
prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.
2. Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas
laporan keuangan calon emiten.
3. Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan
nilai wajar dari aktiva tetap tersebut;
4. Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).
5. Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian-perjanjian
dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.
2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten menyampaikan
pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK menyatakan Pernyataan Pendaftaran
menjadi Efektif.
3. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan saham
kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen-agen penjual
yang telah ditunjuk. Masa Penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu diingat pula
bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham yang dilepas
ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli seluruh investor
berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada pasar perdana, maka
investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa Efek.
4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa
Efek Indonesia.
1. Laporan Keuangan Harus di audit oleh Kantor Akuntan Publik
2. Syarat 2 administrasi pendirian PT harus lengkap (NPWP, Akta2 pendirian perusahaan,
dan surat2 keputusan dr pemerintah)
3. Harus ada Underwriter atau penjamin yg akan melakukan penawaran Saham Perdana.
(Initial Public Offering)
4. Track record perusahaan yang baik dari segi financial maupun kinerja perusahaan
keseluruhan
5. Ada tujuan yg jelas Atas penerbitan Saham apakah untuk ekspansi atau tujuan lainnya
(bisa di tanyakan di Bapepam)
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/syarat-syarat-umum-mendirikan-pt-go-public/
Download