1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Globalisasi sangat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan. Salah
satu pengaruh globalisasi adalah dalam aspek teknologi dan informasi.
Kemajuan teknologi dan informasi berkembang pesat ditandai dengan
meningkatnya penggunaan internet. Pengguna internet pada saat ini sudah
semakin bertambah banyak, terlebih lagi di kota-kota besar yang ada di
Indonesia. Penggunaan internet bukan hanya di kota, namun telah memasuki
desa. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya warung internet (warnet)
yang ada di mana-mana. Mulai dari lingkungan universitas, sekolah,
perkantoran, dan lain-lain.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada
semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan ke seluruh
dunia, tanpa adanya batas yang berupa jarak, tempat, ruang, dan waktu.
Dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi meluas ke berbagai
kehidupan, salah satunya dalam bidang pendidikan. Pendidikan menjadi
subjek penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
informasi, serta komunilasi. Melalui pendidikan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan informasi, serta komunikasi dapat berkembang
lebih pesat dan menjangkau ke berbagai kalangan.
Teknologi informasi dan komunikasi dapat menunjang terlaksananya
pendidikan dengan baik. Teknologi informasi dan komunikasi mempunyai
manfaat yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Pemanfaaan
1
2
teknologi informasi sangat diperlukan dalam pembelajaran. Pemanfaatan
perkembangan TI (Teknologi Informasi) diharapkanakan mampu menjadikan
pendidikan lebih efektif dan efisien. Perkembangan teknologi informasi
khususnya internet membuat guru mempunyai banyak pilihan dalam
memanfaatkannya untuk pembelajaran.
Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung
proses pembelajaran adalah e-learning. Melalui e-learning guru dapat
memasukan dokumentasi yang berupa materi pembelajaran, memberi tugas
dan kuis untuk evaluasi, serta memonitor dan menjalin komunikasi dengan
siswa melalui web.
E-learning merupakan proses dan kegiatan penerapan pembelajaran
berbasis web, komputer, kelas virtual, dan kelas digital. Materi dalam
pembelajaran tersebut dikirim melalui media internet. E-Learning sering pula
dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses
dari intranet di jaringan lokal atau internet. Materi e-learning tidak harus
didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet. ELearning membuat lebih mudah untuk mendapatkan materi atau info. Tinggal
ketik apa yang kita cari, tunggu sebentar, kita langsung mendapatkan materi
yang kita butuhkan. Melalui e-learning kita mendapatkan materi yang lebih
banyak, tidak hanya dari dalam negeri, bahkan kita bisa mencari materi yang
berasal dari luar negeri. Hal tersebut tentu akan menambah wawasan bagi
kita.
3
Melalui e-learning kita dapat berinteraksi langsung dengan siapapun.
Seorang siswa bisa saja bertanya pada temannya tentang materi yang
diajarkan hari ini atau tugas apa yang diberikan, apabila dia tidak dapat hadir
karena suatu alasan. Siswa tersebut juga bisa bertanya langsung kepada guru
tentang materi yang telah dan akan diajarkan serta tugas yang diberikan.
Sumber:(www.ngeblogs.com/tugasbahasaindonesia/pemanfaatanelearning.ht
ml). diakses pada hari rabu tanggal 4 september 2013 pada jam 18.45 wib.
E-Learning merupakan sistem pembelajaran dengan internet sebagai
basis utamanya. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat
mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning
untuk meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas pembelajaran. Pembelajaran
lebih efektif dan fleksibel karena prosesnya dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja.
Pembelajaran berbasis internet (e-learning) dapat berjalan efektif
apabila guru berperan sebagai fasilitator. Guru bukan menjadi satu-satunya
sumber belajar, melainkan menjadi mitra belajar bagi siswa. Melalui peran
tersebut memungkinkan siswa untuk lebih berani dalam berpendapat,
bertanya, atau bertukar pikiran dengan guru. Guru memberikan kesempatan
sebesar-besarnya kepada siswa untuk mengembangkan cara belajarnya sesuai
dengan karakteristik, kebutuhan, bakat, dan minatnya.
Banyak lembaga pendidikan mulai dari jenjang pendidikan dasar,
menengah hingga tinggi telah memanfaatkan e-learnig untuk mendukung
proses pembelajaran. E-Learning biasanya dimanfaatkan sebagai networking
4
dan administrasi. E-Learning dalam bidang networking digunakan untuk
membantu proses pembelajaran, sedangkan dalam bidang administrasi
digunakan dalam proses pendaftaran, pembayaran, dan lain-lain. Robin
Mason dan Frank Rennie (2010: xxii), mengemukakan bahwa salah satu
manfaat besar dalam penggunaan e-learning adalah kemudahannya sehingga
dimungkinkan berbagai sumber pembelajaran. Web menyediakan akses yang
tidak terbatas untuk bahan-bahan pelajaran sehingga dapat menunjang dalam
proses pembelajaran.
Guru memanfaatkan e-learning tersebut dengan cara membuat course
yang kemudian di dalamnya berisi dengan materi-materi pembelajaran, tugastugas, dan kuis. Guru juga bisa melakukan monitoring, komunikasi, dan
kerjasama.
Pendidik
juga
dapat
mengunduh
materi
pembelajaran,
memberikan tugas, dan kuis, serta berpartisipasi dalam chatting dan forum
diskusi.
E-Learning dapat digunakan dalam penyampaian materi. Salah satu
mata pelajaran yang dapat menggunakan e-learning adalah Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). IPS merupakan mata pelajaran yang mengintegrasikan
cabangnya seperti sosiologi, geografi, ekonomi, dan sejarah. Keterpaduan
tersebut membuat mata pelajaran IPS begitu kompleks. Materi IPS yang
sangat kompleks dirasa kurang cukup apabila dilaksanakan hanya dengan
tatap muka di dalam kelas saja. Kurangnya alokasi waktu untuk mata
pelajaran IPS, berdampak pada penyampaian materi yang diberikan kepada
siswa kurang mendalam.
5
Pemanfaatan e-learning sebagai media media sumber belajar,
penyampaian materi, dan pemberian tugas dalam proses pembelajaran IPS
masih kurang optimal. Hal tersebut menunjukan bahwa sarana dan prasarana
yang ada belum termanfaatkan dengan baik oleh penggunanya, baik oleh
siswa, guru, atau pihak lain yang berkaitan.
Sumber belajar yang digunakan di berbagai sekolah pada umumnya
menggunakan buku teks pelajaran. Hal tersebut membuat kreatifitas guru dan
siswa kurang berkembang. Kurangnya sumber belajar membuat terbatasnya
pengetahuan siswa tentang materi pembelajarn. Sumber belajar menggunakan
buku teks pelajaran juga menjadikan pembelajaran terkesan monoton dan
membosankan.
Pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran menemui beberapa
hambatan. Hambatan utama yang dialami guru dalam pelaksanaan
pembelajaran menggunakan e-learning dalam pembelajaran IPS adalah
kendala teknis seperti koneksi pada jaringan internet. Hambatan lain yang
dirasakan guru adalah adanya kekhawatiran kepada siswa akan situs-situs
yang tidak baik.
Pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran masih belum optimal. Hal
tersebut berkaitan dengan sumber daya manusia yang masih perlu
ditingkatkan lagi. Beberapa guru belum dapat mengoperasionalkan e-learning
dalam pembelajaran, terutama guru-guru yang sudah lanjut usia. Guru-guru
tersebut merasa sulit untuk mempelajari hal yang baru seperti e-learning.
6
Salah satu sekolah yang telah menerapkan e-learning dalam
pembelajaran adalah SMPN 2 Klaten. SMPN 2 Klaten tergabung dalam
forum yang disebut geschool. Geschool merupakan jejaring sosial yang
berbasisi edukasi dan merupakan wadah pembelajaran berbasis internet (elearning). Geschool dapat diakses melalui www.geschool.net , keutamaan
dari geschool adalah tersedianya pembelajaran online yang lengkap dan
gratis.
SMPN 2 Klaten merupakan anggota geschool. Hal ini memungkinkan
siswa mendapatkan tambahan pelajaran di luar jam sekolah secara gratis.
Guru juga dapat memberikan materi bahan ajar, dan tugas secara mudah dan
cepat.
Penggunaan sistem e-learning di SMPN 2 Klaten termasuk salah satu
terobosan yang baru dalam dunia pendidikan di Kabupaten Klaten. SMPN 2
Klaten yang merupakan salah satu sekolah favorit di Kabupaten Klaten untuk
jenjang menengah pertama telah menggunakan konsep e-learning dalam
pembelajaran.
E-Learning diintegrasikan dalam pembelajaran karena menyesuaikan
dengan kemajuan teknologi dan informasi dalam dunia pendidikan. Salah satu
pembelajaran yang mengintegrasikan e-learning adalah IPS. Hal tersebut
dikarenakan IPS adalah pelajaran yang terus mengalami perkemangan dan
sangat dekat dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat.
Pembelajaran IPS memanfaatkan e-learning sebagai media sumber belajar,
penyampaian materi pelajaran, dan pemberian tugas.
7
Berpijak pada paparan latar belakang di atas maka mendorong peneliti
untuk melakukan sebuah penelitian. Penelitian yang dilakukan peneliti
membahas tentang “Studi Eksplorasi Pemanfaatan E-learning oleh Siswa
dalam Pembelajaran IPS di SMPN 2 Klaten”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan pada latar belakang masalah, dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Kurang maksimalnya pemanfaatan e-learning sebagai sumber belajar,
penyampaian materi, dan pemberian tugas dalam proses pembelajaran IPS.
2. Penjelasan materi yang diberikan kepada siswa kurang mendalam, karena
alokasi waktu yang kurang untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
3. Kurangnya sumber belajar melalui media pembelajaran yang menarik bagi
pembelajaran IPS, sehingga pembelajaran terkesan monoton dan
membosankan.
4. Adanya hambatan-hambatan teknis maupun nonteknis yang dihadapi guru
dalam pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran IPS.
5. Kurangnya sumber daya manusia (guru) yang mampu mengoptimalkan
dan memanfaatkan e-learning dalam pembelajaran IPS, sehingga perlu
ditingkatkan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pada identifikasi masalah, maka peneliti membatasi
permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Pembatasan masalah yang
diteliti yaitu, kurang maksimalnya pemanfaatan e-learning sebagai sumber
8
belajar, media penyampaian materi, dan media pemberian tugas oleh siswa
dalam proses pembelajaran IPS.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, penelitian ini akan dilakukan di
SMPN 2 Klaten. Maka rumusan masalah adalah “Seberapa besar
pemanfaatan e-learning sebagai sumber belajar, media penyampaian materi,
dan media pemberian tugas oleh siswa dalam pembelajaran IPS di SMPN 2
Klaten?”
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada di atas, tujuan penelitian ini
adalah untuk: “Mengetahui seberapa besar pemanfaatan e-learning sebagai
sumber belajar, media penyampaian materi, dan media pemberian tugas oleh
siswa dalam pembelajaran IPS di SMPN 2 Klaten”.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pihak yang terkait.
Penelitian ini bermanfaat untuk:
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah kajian studi tentang media pembelajaran, khususnya elearning yang dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran
jarak jauh.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan atau input serta
dapat digunakan sebagai pendukung referensi bagi perpustakaan dan
pihak lain yang ingin mengadakan penelitian serupa di kemudian hari.
9
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
1) Memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan e-learning sebagai
media sumber belajar, penyampaian materi, dan pemberian tugas
dalam pembelajaran IPS.
2) Mengetahui hambatan-hambatan dalam pemanfaatan e-learning
dalam pembelajaran IPS.
3) Menjadi bekal dalam menjadi calon guru ketika benar-benar terjun
dalam dunia pendidikan.
b. Bagi sekolah
1) Memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan e-learning dalam
pembelajaran IPS dan hambatan-hambatannya sehingga dapat
dioptimalkan lagi agar dapat berkontribusi lebih dalam pembelajaran
di sekolah.
2) Menjadi referensi dalam mengambil kebijakan dalam pelaksanaan elearning. Terutama dalam pengadaan sarana dan prasarana
penunjang e-learning.
c. Bagi guru
1) Memotivasi guru untuk dapat mengembangkan media pembelajaran
dalam pembelajaran IPS.
2) Menambah media pembelajaran berbasis internet untuk mengatasi
masalah keterbatasan jam mengajar.
10
3) Menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan tidak
monoton.
4) Membuka wawasan guru tentang pembelajaran yang menarik,
berfariasi, dan modern.
d. Bagi siswa
1) Melatih siswa agar dapat belajar mandiri dalam penguasaan
kompetensi yang diharapkan dengan menggunakan teknologi
internet dan fasilitas yang sudah ada.
2) Siswa dapat dengan mudah memahami materi pembelajaran IPS
dengan bantuan multimedia.
3) Peserta didik dapat mempelajari kembali materi yang telah
disampaikan oleh guru, kapan saja dan di mana saja secara cepat dan
mudah.
4) Siswa dapat berdiskusi dengan guru maupun siswa lain melalui
media yang menarik.
5) Meningkatkan perhatian dan motivasi siswa terhadap pembelajaran
IPS.
Download