BAB III DESAIN PENELITIAN

advertisement
BAB III
DESAIN PENELITIAN
Dalam desain penelitian ini, akan dijabarkan mengenai teknik
pengambilan sampel, pengumpulan data, dan model empiris yang digunakan,
serta level signifikansi dalam penelitian ini. Di samping itu, waktu pengamatan
penelitian ini ditentukan 200 hari sebelum event period dan Cumulative
Abnormal Return (CAR) pada 1, 3, 5, dan 7 hari periode pengamatan.
III.1
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengambilan sampel non probabilitas (non probability sampling) dengan metode
pengambilan sampling bertujuan (purposive sampling), yaitu metode yang
digunakan saat pengambilan sebuah sampel non probabilitas yang menyesuaikan
diri dengan kriteria tertentu. Menurut Cooper dan Emory (1995) alih bahasa oleh
Gunawan dan Nurmawan (1996), pengambilan sampel bertujuan mempunyai 2
bentuk utama, yaitu pengambilan sampel keputusan (judgement sampling) dan
pengambilan sampel kuota (quota sampling) (h. 245)
Cooper dan Emory (1995) alih bahasa oleh Gunawan et al. (1996)
menyatakan bahwa pengambilan sampel keputusan (judgement sampling) terjadi
ketika seorang peneliti memilih anggota-anggota sampel untuk menyesuaikan
diri dengan beberapa kriteria dan metode ini cocok apabila digunakan dalam
tahap awal studi eksploratif. Di sisi lain, pengambilan sampel kuota (quota
sampling)
dipakai
untuk
meningkatkan
representativeness) (h. 245).
49
ketepatan
sampel
(sample
III.2 Populasi dan Sampel Data Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah 4 perusahaan produsen rokok yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti yang tercantum dalam factbook di
www.idx.co.id dan ringkasan JSX Watch 2008-2009. Keempat perusahaan
produsen rokok yang terdaftar di BEI tersebut digunakan sebagai populasi karena
diprediksikan keempat perusahaan produsen rokok tersebut akan terkena dampak
dari dikeluarkannya Fatwa Larangan Merokok oleh MUI. Dampak yang
ditimbulkan
dapat
berupa
reaksi
positif
pasar
terhadap
fatwa
yang
mengakibatkan penurunan penjualan perusahaan yang bersangkutan sehingga
profit perusahaan juga mengalami penurunan. Penurunan profit perusahaan
tentunya akan memancing reaksi investor yang pada akhirnya berdampak pada
harga saham keempat perusahaan produsen rokok tersebut. Populasi yang
mengambil keempat perusahaan produsen rokok yang terdaftar di BEI juga
memungkinkan data harga saham keempat perusahaan produsen rokok tersebut
diperoleh dalam penelitian ini. Di dalam ringkasan JSX Watch 2008-2009,
diketahui bahwa jumlah perusahaan yang terdaftar (go public) di BEI pada tahun
2007 adalah 383 perusahaan yang terbagi dalam 11 sektor industri.
Adapun kriteria yang dipakai dalam menentukan sampel penelitian
adalah sebagai berikut:
1. saham perusahaan yang diprediksikan terkena dampak langsung akibat
dikeluarkannya Fatwa Larangan Merokok oleh MUI (dalam hal ini
perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan produsen rokok),
50
2. saham perusahaan tersebut aktif diperdagangkan di BEI pada saat periode
pengamatan yaitu 200 hari sebelum event period dan CAR pada 1, 3, 5,
dan 7 hari periode pengamatan,
3. pada saat periode pengamatan tidak bersamaan waktunya dengan
kejadian lain yang secara langsung mempengaruhi harga saham, seperti:
pengumuman stock splits, dividen saham, saham bonus, warrant, serta
laporan keuangan baik interim maupun tahunan perusahaan tersebut.
Berdasarkan kriteria di atas, maka didapatkan 4 perusahaan yang menjadi sampel
penelitian. Jenis industri keempat perusahaan ini sama, yaitu termasuk dalam
industri tembakau/rokok. Keempat perusahaan produsen rokok yang menjadi
sampel penelitian adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1
Nama Perusahaan yang Termasuk Sampel Penelitian
NO
1
2
3
4
Nama Perusahaan
BAT Indonesia Tbk.
Bentoel International Investama Tbk.
Gudang Garam Tbk.
HM Sampoerna Tbk.
Sektor Industri
Tobacco Manufactures
Tobacco Manufactures
Tobacco Manufactures
Tobacco Manufactures
Kode
BATI
RMBA
GGRM
HMSP
Selain itu, penelitian ini juga menggunakan sampel perusahaan kontrol
sebagai pembanding. Sampel perusahaan kontrol yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI dan termasuk
dalam sektor perbankan.
Perusahaan-perusahaan perbankan tersebut digunakan karena diprediksikan
bahwa
perusahaan-perusahaan
tersebut
tidak
terkena
dampak
dari
dikeluarkannya Fatwa Larangan Merokok oleh MUI. Di dalam ringkasan JSX
51
Watch 2008-2009, diketahui bahwa jumlah perusahaan yang tercatat (go public)
di BEI dan termasuk dalam sektor perbankan pada tahun 2007 adalah sebanyak
28 perusahaan. Nama-nama sampel perusahaan kontrol tersebut adalah sebagai
berikut.
Tabel 3.2
Nama Perusahaan yang Terdaftar di BEI
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Nama Perusahaan
Bank Agroniaga Tbk.
Bank Bumiputera Indonesia Tbk.
Bank Capital Indonesia Tbk.
Bank Central Asia Tbk.
Bank UOB Buana Tbk.
Bank Bukopin Tbk.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Bank Nusantara Parahyangan Tbk.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Bank Century Tbk.
Bank Danamon Tbk.
Bank Eksekutif International Tbk.
Bank Kesawan Tbk.
Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Bank Bumi Arta Tbk.
Bank Niaga Tbk.
Bank International Indonesia Tbk.
Bank Permata Tbk.
Bank Swadesi Tbk.
Bank Victoria Int'l. Tbk.
Bank Artha Graha Internasional Tbk.
Bank Lippo Tbk.
Bank Mayapada Tbk.
Bank Windu Kentjana International Tbk.
Bank Mega Tbk.
Bank NISP Tbk.
Bank Pan Indonesia Tbk.
Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk.
Sektor
Industri
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Kode
AGRO
BABP
BACA
BBCA
BBIA
BBKP
BBNI
BBNP
BBRI
BCIC
BDMN
BEKS
BKSW
BMRI
BNBA
BNGA
BNII
BNLI
BSWD
BVIC
INPC
LPBN
MAYA
MCOR
MEGA
NISP
PNBN
SDRA
52
Namun, berdasarkan data yang tersedia, hanya 20 perusahaan perbankan
yang memiliki data yang lengkap sehingga sampel kontrol dari penelitian ini
hanya menggunakan 20 perusahaan perbankan. Nama 20 perusahaan perbankan
yang menjadi sampel kontrol penelitian ini dijelaskan pada tabel berikut.
Tabel 3.3
Nama Perusahaan yang Termasuk Sampel Kontrol
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
III.3
Nama Perusahaan
Bank Capital Indonesia Tbk.
Bank Central Asia Tbk.
Bank Bukopin Tbk.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Bank Nusantara Parahyangan Tbk.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Bank Danamon Tbk.
Bank Eksekutif International Tbk.
Bank Kesawan Tbk.
Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Bank Bumi Arta Tbk.
Bank Niaga Tbk.
Bank International Indonesia Tbk.
Bank Permata Tbk.
Bank Victoria Int'l. Tbk.
Bank Artha Graha Internasional Tbk.
Bank Mega Tbk.
Bank NISP Tbk.
Bank Pan Indonesia Tbk.
Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk.
Sektor
Industri
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Banking
Kode
BACA
BBCA
BBKP
BBNI
BBNP
BBRI
BDMN
BEKS
BKSW
BMRI
BNBA
BNGA
BNII
BNLI
BVIC
INPC
MEGA
NISP
PNBN
SDRA
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder 4 perusahaan produsen rokok
yang terdaftar di BEI. Indriantoro dan Supomo (2002) menyatakan, “data
sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
53
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain)”
(h. 147).
Jenis data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga
saham harian keempat perusahaan produsen rokok tersebut. Harga saham harian
yang diambil adalah 200 hari sebelum event period, yaitu sebelum tanggal 25
Januari 2009 (tanggal dikeluarkannya Fatwa Larangan Merokok oleh MUI) dan
CAR pada 1, 3, 5, dan 7 hari pengamatan. Oleh karena dicetuskannya fatwa
tersebut jatuh pada hari Minggu, 25 Januari 2009 dan keesokan harinya adalah
Hari Raya Imlek (Senin, 26 Januari 2009), maka event period ditentukan pada
hari Selasa, 27 Januari 2009. Harga saham harian tersebut diperoleh dari data
yang tersedia di www.yahoofinance.com
III.4
Model Empiris
Dalam penelitian ini digunakan metode event study untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan average abnormal return pada hari di sekitar
pengumuman Fatwa Larangan Merokok oleh MUI.
Beberapa tahap yang dilakukan untuk melakukan observasi dengan
metode event study, adalah sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi Event dan Menentukan Waktu Event
Periode waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 200 hari sebelum
event period dan 1, 3, 5, serta 7 hari pengamatan. Oleh karena dicetuskannya
fatwa tersebut jatuh pada hari Minggu, 25 Januari 2009 dan keesokan harinya
adalah Hari Raya Imlek (Senin, 26 Januari 2009), maka event period
ditentukan pada hari Selasa, 27 Januari 2009.
54
b. Melakukan Estimasi Actual Return dan Market Return
Ri ,t =
Η i ,t − Η i ,t −1
R m ,t =
Η i ,t −1
IHSGt − IHSGt −1
IHSGt −1
Dimana:
Ri ,t : tingkat return saham i pada hari t,
Rm ,t : tingkat return pasar pada hari t,
Η i,t : harga penutupan saham i pada hari bursa ke-t, yang sudah disesuaikan
terhadap peristiwa stocksplits dan pembayaran dividen,
Η i ,t −1 : harga penutupan saham i pada satu hari sebelum hari bursa ke-t, yang
sudah disesuaikan terhadap peristiwa stocksplits dan pembayaran
dividen,
IHSGt : harga penutupan saham pasar pada hari bursa ke-t yang dikeluarkan
oleh BEI,
IHSGt −1 : harga penutupan saham pasar pada satu hari sebelum bursa ke-t
yang dikeluarkan oleh BEI.
c. Melakukan Estimasi Expected Return
Expected Return untuk saham i pada tanggal t dapat diukur dengan
menggunakan rumus Standard Market Model yang berasal dari Capital Asset
Pricing Model (CAPM):
∧
∧
∧
R i ,t = α i + β i ( R m,t ) + μ i,t
Dimana:
∧
R i ,t = tingkat pengembalian perusahaan pada i dan dalam periode t
55
α i = tingkat pengembalian rata-rata konstan ( tanpa pengembalian pasar)
β i = estimasi beta perusahaan i ( dimana merupakan ukuran sensitivitas
terhadap pengembalian pasar)
∧
R m,t = pengembalian atas portfolio aggregate market selama periode t
∧
μ i,t = kesalahan residu dalam periode t, bagian dari pengembalian dasar
terhadap kejadian unik perusahaan (pendapatan individu, pengumuman
dividen, atau kebijakan manajemen).
d. Mengukur Abnormal Return
Abnormal Return ini merupakan selisih antara actual return dan expected
return.
∧
∧
ARi ,t = Ri ,t − α i + β i Rmt
Dimana:
ARi ,t : abnormal return perusahaan i pada hari ke-t,
Rmt : tingkat pengembalian pasar terhadap IHSG pada hari-t,
Ri ,t : expected return untuk perusahaan i pada hari-t,
∧
∧
α i dan β i : merupakan estimasi Original Least Square (OLS) atas model
parameter pasar untuk perusahaan i.
56
e. Mengukur Average Abnormal Return
CARi ,t =
1
N
t=I
∑ AR
t =1
i ,t
t=
AARt
S ( AARt )
Dimana:
CARi ,t : Cumulative Abnormal Return untuk perusahaan i
I : banyaknya hari dalam periode pengamatan
N : jumlah observasi
Untuk menghitung signifikansi average abnormal return digunakan uji
statistik t.
f. Mengukur Cumulative Average Abnormal Return
CAAR(t1,tn ) = AARt1 + AARt 2 + ... + AARtn
Dimana:
CAAR( t1,tn ) : cumulative average abnormal return dari seluruh sampel pada 1,
3, 5, dan 7 hari periode pengamatan,
AARi ,t : average abnormal return sampel pada tanggal t.
Untuk menghitung signifikansi cumulative average abnormal return
digunakan uji statistik t.
t=
CAAR(ti ,tn )
N × S ( AARt )
Dimana:
N t : jumlah sub sampel untuk setiap hari kejadian t,
S ( AARt ) : standar deviasi dari average abnormal return,
AARi ,t : average abnormal return sampel pada tanggal t.
57
III.5
Metode Analisis Data
Di dalam penelitian ini akan dilakukan uji dua rata-rata untuk melihat
perbedaan average abnormal return sebelum, saat, dan sesudah pengumuman
Fatwa Larangan Merokok. Dalam pengujian atas hipotesis, akan digunakan
metode statistik linear sederhana, uji beda rata-rata, instrumen one sample t-test,
dan independent sample t-test pada software Statistical Product and Service
Solution (SPSS) untuk menguji signifikansi average abnormal return.
Metode-metode statistik tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Metode Regresi Linear Sederhana
Menurut Sugiyono (2006), “regresi linear sederhana didasarkan pada
hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu
variabel dependen” (h. 204).
Persamaan umum linear sederhana adalah sebagai berikut.
Υ ' = a + bΧ
Dimana:
Υ ' = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan,
a = harga Y bila X=0 (harga konstan),
b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen. Bila b (+) maka naik, apabila b (-), maka terjadi penurunan,
X= subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
2. Uji Beda Rata-rata
Menurut Yono (2009), uji beda rata-rata merupakan metode yang digunakan
untuk menentukan apakah terdapat perbedaan dua rata-rata.
58
3. Uji t (t-test)
Menurut Manurung (2006), tujuan dilakukannya uji t adalah untuk
mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak.
Berdasarkan Aczel (1999), rumus statistika t-test diformulasikan seperti
berikut ini.
t=
CAAR(ti ,tn )
N × S ( AARt )
Dimana:
N t : jumlah sub sampel untuk setiap hari kejadian t,
S ( AARt ) : standar deviasi dari average abnormal return,
AARi ,t : average abnormal return sampel pada tanggal t.
III.6
Level Signifikansi
Tingkat kepercayaaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebesar 95% (α = 5%) untuk uji statistik. Nilai α = 5% artinya: adanya
penyimpangan sebesar 5% untuk menolak H0 tetapi pada kenyataannya H0
adalah benar. Besarnya α = 5% digunakan dalam penelitian ini dengan
pertimbangan bahwa α = 5% cukup signifikan digunakan untuk penelitian seperti
ini.
59
Download