ix ABSTRAK Pentanahan secara umum adalah cara-cara mengentanahkan atau menghubungkan suatu sistem instalasi dan peralatan listrik dengan tanah melalui hantaran pentanahan dengan tujuan membatasi tegangan yang timbul antara peralatan listrik yang lain, serta meratakan gradien tegangan yang timbul pada permukaan tanah akibat arus gangguan atau kesalahan yang dialirkan dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resistansi jenis tanah di Universitas Islam Indonesia. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli pada tahun 2015. Beberapa peralatan yang digunakan antara lain seperti elektroda, trafo, volt meter, multi digital, kabel jumper dan rangkaian catu daya DC. Analisis dan pengukuran data dilakukan dengan cara memasukkan data, kemudian dihitung dengan rumus yang berdasarkan teori yang dibahas. Pengukuran resistansi jenis tanah ini menggunakan metode 4 buah elektroda (wenner), pengukuran ini menggunakan elektroda batang dengan panjang 2,4 m dan diameter 1,6 cm, ada dua hal yang diukur yaitu kedalaman dan jarak tiap elektroda, untuk kedalaman elektroda diutamakan kedalaman elektrodanya dari 0,5-2,0 m dan jarak tiap elektroda dengan 10-40 cm. Hasil pengukuran resistansi jenis tanah pada kedalaman elektroda 0,5-2,0 m pada saat tanah kering mendapatkan nilai resistansi jenis tanah dari 5652-2512 ohm-m dan pada saat basah mendapatkan nilai 4392 2512 ohm-m sahingga dapat disimpulkan bahwa semakin dalam elektroda yang ditanamkan maka semakin kecil resistansi yang didapat dan jarak untuk setiap elektroda mendapatkan nilai yang sama dikarenakan tanah tersebut masih tanah seragam. Nilai resistansi yang didapat sangat besar sehingga menurut standar PUIL 2000 bahwa tanah tersebut termasuk tanah pasir atau kerikil kering yang sangat buruk untuk mendistribusikan aliran arus gangguan. Kata kunci : Sistem pentanahan, elektroda pentanahan, standar PUIL 2000.