BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tiga tahapan utama dalam manajemen operasi adalah pengaturan input, proses dan
output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.
Dengan diterapkannya manajemen operasi yang baik pada suatu perusahaan, maka diharapkan
ketiga tahapan utama dalam manajemen operasi terebut dapat berjalan dengan efektif dan
efesien. Dalam tahapan manajemen operasi faktor yang perlu diperhatikan perusahaan adalah
bagaimana caranya mengelola hubungan dengan pihak eksternal dan internal perusahaan
supaya dapat menciptakan suatu kinerja yang baik
Hubungan tersebut merupakan suatu kegiatan yang ada didalam manajemen operasi
untuk pemenuhan segala kebutuhan yang diperlukan oleh pihak eksternal dan internal
perusahaan. Pemenuhan tersebut harus dikelola agar tidak terjadi kegiatan yang merugikan
perusahaan. Untuk dapat memasuki pasar, efisiensi sangat diperlukan agar jangan sampai
menimbulkan biaya yang lebih besar sehingga terjadinya pemborosan biaya. Kegiatan logistik
adalah jembatan antara produsen dan konsumen, antara pabrik tempat pembuatan barang dan
lokasi pasar (Yolanda M Siagian, 2005). Integrasi manajemen rantai pasokan yang baik
adalah strategi bisnis utama untuk meningkatkan kinerja rantai pasokan. Pertukaran informasi
dari pemasok sampai pada pelanggan jika digunakan sebaik mungkin maka dapat
memperkokoh perusahaan menjadi kuat.
Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan hubungan antara integrasi manajemen
rantai pasokan (Supply chain management integration) dan kinerja rantai pasokan (Supply
Hubungan Antara Integrasi Manajemen Rantai Pasokan dan Kinerja Rantai Pasokan pada Usaha Kecil dan Menengah Furnitur di
Tangerang Selatan, yeremia Yulianus Lapian
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
chain performance). Manajemen rantai pasokan (SCM) adalah suatu proses yang
menghubungkan arus informasi dari perusahaan, pemasok, dan pelanggan, sehingga dapat
memenuhi semua kebutuhan informasi yang diperlukan untuk menjalankan kinerja rantai
pasokan.
Integrasi manajemen rantai pasokan menunjukkan perencanaan dan pelaksanaan
penggabungan proses bisnis dan pelaksanaan dalam rantai pasokan melalui
teknologi
informasi. Pada penelitiannya Dyer & Nobeoka serta Kannan & Tan (Lee et al, 2007) Banyak
perusahaan memfokuskan agar terlihat terpandang atas pencapaian dan keunggulan bersaing
oleh karena penggunaan rantai pasokan pada proses pelaksanaannya. Keunggulan bersaing
membutuhkan hubungan antara pemasok, proses internal, pelanggan guna menghubungkan
arus informasi dari dalam dan luar perusahaan. Tiga hubungan utama rantai pasokan yaitu
hubungan pemasok, hubungan internal dan hubungan pelanggan.
Hubungan pelanggan adalah kemampuan untuk menginformasikan pengiriman produk
bagi pelanggan dalam waktu yang tepat, tempat yang tepat, dan jumlah yang tepat. Hubungan
pelanggan umumnya membagi
informasi produk dengan pelanggan, menerima pesanan
pelanggan, berinteraksi dengan pelanggan untuk mengelola permintaan, dan memiliki sistem
pengaturan untuk pemesanan produk, menginformasikan status pesanan kepada pelanggan
selama jadwal pengiriman produk (Lee et al, 2007) .
Hubungan pemasok yaitu, strategi kerjasama yang berhubungan dengan pemasok yang
terlibat pada tahap pembuatan produk baru, dalam perencanaan produksi dan pengelolaan
penggudangan, mengembangkan respon yang cepat sesuai dengan
sistem pemprosesan
pesanan, menempatkan jaringan pemasok dan menjamin pengiriman yang terpercaya dan
pertukaran informasi yang baik dengan pemasok.
Hubungan Antara Integrasi Manajemen Rantai Pasokan dan Kinerja Rantai Pasokan pada Usaha Kecil dan Menengah Furnitur di
Tangerang Selatan, yeremia Yulianus Lapian
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
Dan terakhir, hubungan internal dengan akses yang mudah terhadap data operasional
dari integrated database, gabungan sistem informasi yang dihubungkan
pada berbagai
internal departemen dalam suatu perusahaan, menilai informasi persediaan melalui rantai
pasokan, penemuan status persediaan dalam real time, memadukan computer based planning
system antara pemasaran dan produksi dengan tingkatan penggabungan sistem informasi yang
canggih terhadap proses produksi.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah salah satu sektor yang diharapakan dapat
membantu meningkatkan perekonomian Indonesia. Dengan berkembangnya berbagai macam
UKM, tentu saja dapat menimbulkan dampak positif seperti, bertambahnya lapangan
pekerjaan, peningkatan pendapatan daerah, pendapatan perkapita, dan tidak sedikit produkproduk yang dihasilkan oleh usaha kecil dan menengah diminati dan di perdagangkan di pasar
internasional. Dengan demikian produk-produk usaha kecil dan menengah juga merupakan
salah satu sumber devisa yang potensial bagi Negara Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas, Efisiensi dari pengintegrasian rantai pasokan berhubungan
dengan kemampuan kompetisi perusahaan dan penetapan harga produk. sehingga perusahaan
senantiasa berupaya mengefektifkan pengelolaan rantai pasokan melalui integrasi manajemen
rantai pasokan, Untuk itu didalam penelitian ini judul yang akan dipilih adalah:
“HUBUNGAN ANTARA INTEGRASI MANAJEMEN RANTAI PASOKAN DAN
KINERJA RANTAI PASOKAN PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH PENGRAJIN
FURNITUR DI TANGERANG SELATAN”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, maka identifikasi masalah yang perlu dianalisis dalam
penelitian ini, yaitu : “Bagaimanakah hubungan integrasi manajemen rantai pasokan
Hubungan Antara Integrasi Manajemen Rantai Pasokan dan Kinerja Rantai Pasokan pada Usaha Kecil dan Menengah Furnitur di
Tangerang Selatan, yeremia Yulianus Lapian
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
dan kinerja rantai pasokan pada UKM pengrajin furnitur di wilayah Ciputat,
Tangerang Selatan?”.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah agar pembahasan yang dilakukan
lebih terarah dan jelas, yaitu :
1. Penelitian ini menganalisis hubungan antara integrasi manajemen rantai pasokan dan
kinerja rantai pasokan pada UKM pengrajin furnitur yang berada di sepanjang jalan Ir. H.
Juanda Ciputat, Tangerang Selatan.
2. Penelitian dilakukan pada UKM yang bergerak di bidang furnitur.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan integrasi manajemen rantai pasokan dan kinerja rantai
pasokan pada UKM pengrajin furnitur di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan. Kegunaan dari
penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Bagi UKM
Dapat dijadikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya rantai pasokan pada Usaha
Kecil dan Menengah.
2. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan yang berguna untuk di dunia kerja atau usaha yang ingin
didirikan.
Hubungan Antara Integrasi Manajemen Rantai Pasokan dan Kinerja Rantai Pasokan pada Usaha Kecil dan Menengah Furnitur di
Tangerang Selatan, yeremia Yulianus Lapian
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat dijadikan sumbangan pemikiran untuk penelitian selanjutnya agar dapat
merumuskan strategi rantai pasokan dari hubungan integrasi manajemen rantai pasokan dan
kinerja rantai pasokan sehingga lebih efektif untuk dioperasikan dalam kinerja perusahaan.
E. Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan dibahas dalam
penelitian ini, maka penulis menguraikan secara garis besar pembahasan yang dibagi dalam
lima bab, yaitu:
BAB I
: PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah,
perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan kegunaan diadakannya
penelitian, dan sistematika pembahasan
BAB II
: KERANGKA TEORITIS
Bab ini akan menjelaskan teori-teori dari berbagai literatur yang mendasari
masalah-masalah yang akan dibahas mulai dari manajemen operasi, rantai
pasokan, hubungan pemasok, hubungan pelanggan, dan hubungan internal,
kinerja rantai pasokan, UKM, serta hasil penelitian sebelumnya, kerangka
pemikiran dan hipotesis penelitian.
BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisikan metode penelitian yang digunakan, variabel dan
pengukurannya, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, uji
instrumen dan metode analisis data.
Hubungan Antara Integrasi Manajemen Rantai Pasokan dan Kinerja Rantai Pasokan pada Usaha Kecil dan Menengah Furnitur di
Tangerang Selatan, yeremia Yulianus Lapian
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
BAB IV
: ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang deskripsi objek penelitian, analisis dan pembahasan
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengujian hipotesis.
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terakhir ini berisi kesimpulkan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Selain itu juga disajikan beberapa saran
yang diharapkan dapat berguna untuk memperbaiki kekurangan dalam
penelitian selanjutnya.
Hubungan Antara Integrasi Manajemen Rantai Pasokan dan Kinerja Rantai Pasokan pada Usaha Kecil dan Menengah Furnitur di
Tangerang Selatan, yeremia Yulianus Lapian
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
Download