I PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu’alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Akuntansi kompetensi dasar memahami konsep persamaan akuntansi dan konsep perusahaan jasa dapat diselesaikan. Mendesain pengembangan bahan ajar yang baik, alah satu solusi dalam meningkatkan daya serap siswa dalam pembelajaran akuntasi yang menonjolkan kemampuan mengaplikasikan konsep dasar akuntansi untuk menciptakan proses pembukuan yang baik. Salah satu bahan ajar yang dapat di kembangkan adalah modul. Modul yang dikembangkan dalam buku ini adalah modul berbasis pembelajaran saintifik untuk peningkatan kemampuan aplikatif dan mencipta siswa dalam proses pembelajaran akuntansi pada peserta didik SMA program peminatan IPS berisikan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang mengacu pada pendekatan saintifik. Modul dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Modul ini menggiring pembelajaran yang berpusat pada siswa dan mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa untuk meningkatkan kemampuan aplikatif dan mencipta siswa dalam proses pembelajaran akuntansi pada peserta didik SMA program peminatan IPS. Penyusun mengharapkan dengan tersusunnya dan diterapkanya modul ini dapat meningkatkan kemampuan aplikatif dan mencipta peserta didik dalam proses pembelajaran serta dapat dikembangkan lebih lanjut modul yang memadukan kurikulum 2013 dengan model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 Wassalamu’alaikum Wr, Wb. Surakarta, II September 2014 Penyusun PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penyusunan modul ini berjalan lancar dan terselesaikan Pengatar dan Tujuan Modul. ............................................................................................... dengan baik. Ucapan Terimakasi.. ........................................................................................................... Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan modul ini namun Daftar Isi ............................................................................................................................. berkat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul Daftar tabel ......................................................................................................................... dapat teratasi, oleh karena itu pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih kepada: Daftar Gambar .................................................................................................................... 1. Agus Susilo S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing yang dengan keikhlasan telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dalam penyusunan modul ini. 2. Semua pihak yang telah membatu penyelesaian ini yang tidak dapat kami sebutkan satu Bagian Pertama persatu . Kompetensi dsar: Mendiskripsikan dan Menerapkan Konsep Kebijakan Wassalamualaikum Wr. Wb. Moneter ............................................................................................................................... Surakarta, Mei 2017 Indiktor Pertemuan Pertama ............................................................................................... Tujusn Pembelajaran pertemuan Pertama........................................................................... Konsep Kebijakan moneter ................................................................................................. Penyusun III DAFTAR ISI Pengantar dan Tujuan Modul ..................................................................... i Ucapan Trimakasih ...................................................................................ii Daftar Isi ................................................................................................. iii Daftar Tabel ............................................................................................... v Daftar Gambar .......................................................................................... vi Bagian I Kompetensi Dasar: Kebijakan Moneter .................................................... 1 Indikator Pertemuan Pertama ......................................................................1 Tujuan Pembelajaran Pertemuan Pertama ..................................................1 Pengertian moneter......................................................................................2 Peran Kebijakan Moneter .............................................................................3 Tujuan Kebijakan Moneter ...........................................................................3 Instrumen-Instrumen Kebijakan Moneter................................................... 5 Lembar Kerja Kelompok................................................................................7 Rangkuman ...................................................................................................8 Kesimpulan Proses Pelajaran ........................................................................9 Refleksi Pelajaran..........................................................................................9 Lembar Evaluasi Pelajaran .........................................................................10 Bagian II Kompetensi Dasar: Kebijakan Fiskal ..................................................... 13 Indikator Pertemuan Kedua .......................................................................13 Tujuan Pembelajaran Pertemuan Kedua ....................................................13 IV Pengertian Fiskal.........................................................................................14 Tujuan Kebijakan Fiskal .............................................................................15 Peran Kebijakan Fiskal .................................................................... 17 Fungsi Kebijakan Fiskal .................................................................. 17 Instrumen-instrumen Kebijkan Fiskal ............................................. 18 Lembar Kerja Kelompok ................................................................. 19 Rangkuman ....................................................................................... 20 Kesimpulan Proses Pelajaran ......................................................................21 Refleksi Pelajaran........................................................................................21 Lembar Evaluasi Pelajaran .........................................................................22 V DAFTAR TABEL Daftar tabel 1.1 menyebutkan tujuan dan instrumen yang ada di kebijakan moneter ..................................................................................... 6 1.2 membedakan anggaran Defisit dan anggaran surplus kebijakan Fiskal. ....................................................................... 18 VI Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan dan Menerapkan Kebijakan Moneter MAU TAHU Indiktor Pertemuan Pertama 1. Menjelasakn pengertin Kebijakan Moneter. 2. Menjelaskan tujuan dan Peran kebijakan Moneter 3. Menjelaskan fungsi Kebijakan Moneter 4. Menjelaskan Kebijakan operasi pasar terbuka, Kebijakan diskonto, Kebijakan cadangan kas, Kebijakan kredit ketat, Kebijakan dorongan moral Tujuan Pembelajaraan Pertemuan Pertama 1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kebijakan Moneter. 2. Peserta didik dapat menjelaskan tujuan Kebijakan Moneter 3. Peserta didik dapat menjelaskn peran kebijakan Moneter 4. Peserta didik dapat menjelaskan instrumen-instrumen Kebijakan Moneter 1 Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang. Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum,. A Amatilah paparan materi dibawah ini dan temukan permasalah yang dapat ditanyakan atau didiskusikan 1. Pengertian kebijakan moneter Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang diambil oleh penguasa moneter (bank Central atau bank Indonesia) untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar atau daya beli uang. Caranya adalah dengan menggunakan instrumen-instrumen kebijakan moneter, seperti operasi pasar terbuka, kebijakan diskonto, rasio cadangan minimum, batas maksimum pemberian kredit dan moral suasion. Melalui instrumen-instrumen tersebut akan terjadi perubahan jumlah uang yang beredar. Perubahan jumlah uang ini pada akhirnya akan memengaruhi kestabilan moneter agar lebih kondusif pertumbuhan ekonomi masyarakat. Keberhasilan kebijakan moneter biasanya diukur dari peningkatan kesempatan kerja, perbaikan neraca pembayaran dan perbaikan kualitas kerja. Pojok perbankan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, yang dimaksud “Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan atau suku bunga”. Kestabilan moneter sebuah negara adalah suatu kondisi yang memperlihatkan jumlah uang yang beredar mencukupi untuk mendukung seluruh transaksi dalam perekonomian. Dalam kondisi tersebut, jumlah uang yang beredar tidak berlebih ataupun kurang. Bila terjadi kekurangan atau kelebihan uang, maka pemerintah harus mengambil suatu tindakan atau kebijakan sehingga jumlah uang yang beredar kembali stabil. 2 Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pada pemasukan negara guna memberi stimulasi pada perekonomian . 2. Peranan Kebijakan Moneter Kebijakan moneter merupakan salah satu kebijakan di bidang ekonomi yang sangat berperan untuk mengatur dan menjaga stabilitas ekonomi suatu negara. Apabila jumlah uang yang beredar di suatu negara kurang dari yang dibutuhkan, negara yang bersangkutan cenderung mengalami kelesuan ekonomi. Begitu juga sebaliknya, jika uang yang beredar di suatu negara melebihi dari yang dibutuhkan, maka negara yang bersangkutan cenderung mengalami inflasi yang tinggi. Sehingga kestabilan ekonomi akan terganggu. Fungsi dikeluarkannya kebijakan moneter diantaranya adalah: 1. Menjaga iklim investasi di suatu negara 2. Membuka luas lapangan pekerjaan 3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang stabil 4. Meningkatkan neraca pembayaran 5. Mempertahankan kestabilan nilai tukar mata uang 6. Memperbaiki kestabilan harga barang dan jasa 7. Menurunkan laju inflasi 3. Tujuan Kebijakan Moneter Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stablisasi ekonomi yang dapat diukur dengan Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional, Kesempatan Kerja, Kestabilan Harga, Stabilitas Ekonomi. a. Stabilitas Ekonomi Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan di mana pertumbuhan ekonomi berlangsung secara terkendali dan berkelanjutan. Artinya, pertumbuhan arus barang/jasa dan arus uang berjalan seimbang. b. Kesempatan Kerja. Kesempatan kerja akan meningkat bila produksi meningkat. Peningkatan. Produksi biasanya diikuti dengan perbaikan nasib para karyawan ditinjau dari segi upah maupun keselamatan kerja. Perbaikan 3 upah dan keselamatan kerja akan meningkatkan taraf hidup karyawan dan akhirnya kemakmuran dapat tercapai. c. Kestabilan Harga. Kestabilan harga ditandai dengan stabilitas harga barang dari waktu ke waktu. Harga yang stabil menyebabkan masyarakat percaya bahwa membeli barang pada tingkat harga sekarang sama dengan tingkat harga yang akan datang, atau daya beli angsuran dari waktu ke waktu adalah sama. d. Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional. Neraca pembayaran dapat dikatakan dalam keadaan seimbang bila jumlah nilai barang yang diekspor sama dengan nilai barang yang diimpor. Untuk mendapatkan neraca pembayaran yang seimbang, pemerintah sering menjalankan kebijakan moneter, misalnya dengan melakukan devaluasi. Dan dengan adanya devaluasi, diharapkan nilai ekspor Indonesia akan meningkat sehingga neraca perdagangan dan neraca pembayaran luar negeri menjadi surplus dan minimal menjadi balance. 4. Instrumen Kebijakan Moneter Kebijakan moneter merupakan bagian integral dari kebijakan ekonomi makro. Tujuan kebijakan ekonomi makro umumnya adalah mencapai kemakmuran masyarakat (social welfare). Untuk mencapai tujuan kebijakan moneter sebagaimana sudah diungkapkan di atas, maka bank sentral mengeluarkan berbagai instrumen atau alat untuk mempengaruhi situasi perekonomian sehingga bisa sesuai dengan tujuan yang diharapkan pemerintah. Instrumen-instrumen tersebut antara lain: a. Operasi Pasar Terbuka Operasi Pasar Terbuka (OPT) adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, bank sentral dapat memerintahkan para pialang 4 obligasinya untuk membeli obligasi dari semua pasar obligasi di seluruh negara. Uang yang dibayarkan bank sentral untuk membeli surat berharga ini akan mengalir dan memperbanyak jumlah uang yang beredar di pasar. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka bank sentral dapat melakukan hal yang sebaliknya. Ia akan menjual surat berharga pemerintah yang dimilikinya kepada publik di pasar saham. Masyarakat akan membayar surat berharga itu dengan uang tunai atau simpanan mereka di bank. Hal ini dengan sendirinya akan mengurangi jumlah uang yang beredar di pasar. b. Kebijakan Diskonto. Kebijakan Diskonto (Discount Rate). Kebijakan diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat suku bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Suku bunga akan dinaikkan jika jumlah uang yang beredar dalam masyarakat berlebih. Dengan naiknya suku bunga, masyarakat akan berlomba-lomba menabung di bank. Di pihak lain, para pengusaha akan mengurangi investasi yang dibiayai pemerintah. sebaliknya, suku bunga diturunkan jika jumlah uang beredar dalam masyarakat berkurang. Penurunan suku bunga akan mendorong pengusaha mengadakan Investasi dengan meminjam uang dari bank. c. Kebijakan Cadangan Kas Kebijakan Cadangan kas (Cash Ratio Policy) Yaitu kebijakan pemerintah dengan jalan menaikkan cadangan kas pada saat inflasi dan menurunkan cadangan kas pada saat deflasi, atau bisa juga menaikkan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yan mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. d. Kebijakan Kredit Ketat 5 Kebijakan Kredidt Kett adalah Kredit tetap diberikan bank umum, tetapi pemberiannya harus benar-benar didasarkan pada syarat 5C, yaitu Character, Capability, Collateral, Capital, dan Condition of Economy. Dengan kebijakan kredit ketat, jumlah uang yang beredar dapat diawasi. Langkah kebijakan ini biasa diambil pada saat ekonomi sedang mengalami gejala inflasi. e. Kebijakan dorongan Moral Kebijakan Dorongan Moral adalah Bank sentral dapat juga memengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai pengumuman, pidato, dan edaran yang ditujukan pada bank umum dan pelaku moneter lainnya. Isi pengumuman, pidato dan edaran dapat berupa ajakan atau larangan untuk menahan pinjaman tabungan ataupun melepaskan pinjaman. B Dari paparan diatas coba diskusikan dengan anggota kelompok dengan bimbingan guru untuk menyebutkan apa saja yang ada pada tujuan dan instrumen kebijakan moneter. Tujuan Instrumen 6 C Setelelah menyebutkan tujuan instrumen kebijakan moneter, coba analisis data dan diskusikan kasus dibawah ini dengan kelompok anda! Amati dan diskusikan masaalah apa yang di hadapi pada kebijakan moneter yang ada di Indonesia dan berikan penjelasan! Lembar Jawab D Papran Hasil diskusi kelompok bersama anggota kelompok anda di depan kelas dan E Analisalah keterpatan setiap jawaban masing-masing kelompok, jika ada jawaban yang F komuniksikan hasil diskusi diatas dengan kelompok lainnya! kurang tepat komuniksikan jawaban yang tepat dengan berkonsultasi pada guru. Setelah kita memahami materi yang kita pelajari coba kita buat rangkuman dn menyimpulkan akan jalanya pembelajaran hari ini, Serta kita tarik refleksi apa manfaat materi yng sudah kita pelajari. 7 Rangkuman 1. Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang diambil oleh penguasa moneter (bank Central atau bank Indonesia) untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar atau daya beli uang. 2. Peranan Kebijakan Moneter Kebijakan moneter merupakan salah satu kebijakan di bidang ekonomi yang sangat berperan untuk mengatur dan menjaga stabilitas ekonomi suatu negara. 3. Fungsi dikeluarkannya kebijakan moneter diantaranya adalah Menjaga iklim investasi di suatu negara, Membuka luas lapangan pekerjaan, Meningkatkan, pertumbuhan ekonomi yang stabil, Meningkatkan neraca pembayaran, Mempertahankan kestabilan nilai tukar mata uang, Memperbaiki kestabilan harga barang dan jasa, Menurunkan laju inflasi 4. Tujuan kebijkan moneter adalah stabilitas ekonomi, kesempatan kerja, kestabilan harga, keseimbangan negara pembayaran internasional. 5. Instrumen kebijakan moneter yaitu operasi pasar terbuka, kebijakan diskonto, kebijakan cadangan kas, kebijakan kredit ketat, kebijakan dorongan moral. 8 Kesimpulan Pelajaran Hari Ini Refleksi Pelajaran Hari Ini G Untuk menambah pengetahuan dirumah silakan mendalami materi yang hari ini dipelajari, dan silahkan mempelajari materi kebijakan moneter 9 EVALUASI 1. Pada dasarnya kebijakan moneter adalah . . . a. Usaha dalam mengendalikan ekonomi makro b. Usaha untuk meningkatkan barang dan jasa c. Penetapan harga maksimun untuk barang dan jasa d. Peningkatan impor barang agar persediaan bertambah dan harga menjadi turun e. Penentuan kebijakan upah / tidak menaikkan upah agar harga barang dan jasa tidak naik 2. Yang termasuk tujuan dari Kebijakan Moneter, Kecuali . . . a. Opersi Pasar Terbuka b. Stabilitas Ekonomi c. Kestabilan Harga d. Kesempatan Kerja e. Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional 3. Peranan Kebijakan moneter adalah . . . a. Usaha dalam mengendalikan ekonomi makro b. Usaha untuk meningkatkan barang dan jasa c. Penetapan harga maksimun untuk barang dan jasa d. Peningkatan impor barang agar persediaan bertambah dan harga menjadi turun e. ntuk mengatur dan menjaga stabilitas ekonomi suatu negara 4. Strategi pemerintah melakukan pemotongan uang merupakan instrmen kebijakan moneter dari. . . a. Operasi pasar terbuka b. Fasilitas diskonto c. Rasio cadangan wajib d. Imbauan moral e. Politik sanering 10 5. Keseimbangan internasional adalah . . . a. Neraca pembayaran dapat dikatakan dalam keadaan seimbang bila jumlah nilai barang yang diekspor sama dengan nilai barang yang diimpor b. Peredaaran uang, kestabilan nilai uang dan neraca pembayaran internasional c. Kesempatan kerja, kestabilan nilai uang dan rasio pembayaran internasional . d. Kesempatan kerja, kestabilan harga dan neraca pembayaran internasional e. Kesempatan kerja, kestabilan harga dan rasio pembayaran internasional . 6. Kebijakan moneter adalah otoritas atau wewenang. . . a. Menteri perdagangan b. DPR c. BNPN d. Bank Milik Negara e. Bank Indonesia 7. Bank Indonesia menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volalitas nilai tukar yang berlebihan. Bukan mengarahkan nilai tukar rupiah pada tingkat tertentu. Arti volalitas adalah . . . a. perdagangan uang b. peredaran uang c. Fluktuasi harga saham d. Rasio e. Ke-stabilan nilai uang 8. Kebijakan moneter memiliki beberapa tujuan. Secara umum tujuan ekonomi moneter adalah untuk mencapai stabilisasi ekonomi. Stabilisasi tersebut bisa di ukur dengan… a Peredaran uang, kestabilan harga dan neraca pembayaran internasional 11 b Peredaaran uang, kestabilan nilai uang dan neraca pembayaran internasional c Kesempatan kerja, kestabilan nilai uang dan rasio pembayaran internasional d Kesempatan kerja, kestabilan harga dan neraca pembayaran internasional e Kesempatan kerja, kestabilan harga dan rasio pembayaran internasional 9. Kebijakan di bidang ekonomi yang mengatur tentang pendapatan dan pengeluaran negara disebut dengan kebijakan . . . a. Riil b. Moneter c. Fiskal d. Diskonto e. Pasar terbukan 10. Aspek kebijakan anggaran ada 2, yaitu . . . a. Subjektif dan objektif b. Langsung dan tak langsung c. Kuantatif dan kualitatif d. Surplus dan defisit e. Degresif dan progresif ** SELAMAT MENGERJAKAN *** - Masukkan Nilaimu PETUNJUK PENILAIAN Setiap jawaban benar bernilai (1) Nilai = (Jumlah jawaban benar : 10) X 100 - Tingkat Penguasaan: (A) Baik sekali = 90-100 (B) Baik = 80-89 (C) Cukup 12 Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan dan Menerapkan Kebijakan fiskal Samuelson (2009), kebijakan Indiktor Pertemuan Pertama fiskal adalah proses penetapan 5. Menjelasakn pengertin Kebijakan Fiskal 6. Menjelaskan tujuan dan Peran kebijakan Fiskal pemerintah dalam rangka 7. Menjelaskan fungsi Kebijakan Fiskal membantu memperkecil 8. Menjelaskan sistem perpajakan dan politik anggaran Tujuan Pembelajaraan Pertemuan Pertama 5. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kebijakan pajak dan pengeluaran fluktuasi dari siklus ekonomi (business cycle) dan membantu untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja yang tinggi, fiskal. 6. Peserta didik dapat menjelaskan tujuan Kebijakan fiskal dan membebaskan perekonomian 7. Peserta didik dapat menjelaskn peran kebijakan fiskal dari inflasi yang tinggi atau 8. Peserta didik dapat menjelaskan instrumen-instrumen bergejolak. Kebijakan fiskal 13 A Amatilah paparan materi dibawah ini dan temukan permasalah yang dapat ditanyakan atau didiskusikan 1. Pengertin kebijakan fiska Kebijakan Fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam perbelanjaannya dengan maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.( Sadono Sukirno, 2003). Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah uantuk mengelolah/ mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau yang diinginkan dengan cara mengubah- ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. ( Prathama Rahardja Mandala Manurung, pengantar ilmu ekonomi ). kebijakan memiliki dua prioritas, yang pertama adalah mengatasi defisit anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) dan masalah-masalah Pojok perbankan APBN lainnya. Defisit APBN terjadi apabila penerimaan pemerintah lebih kecil dari pengeluarannya. Dan yang kedua adalah mengatasi stabilitas ekonomi makro, yang terkait dengan antara lain ; pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, kesempatan kerja dan neraca pembayaran. ( Tulus TH Tambunan , 2006 ). Sedangkaan, kebijakan fiskal terdiri dari perubahan pengeluaran pemerintah atau perpajakkan dengan tujuan untuk mempengaruhi besar serta susunan permintaan agregat. Indicator yang biasa dipakai adalah budget defisit yakni selisih antara pengeluaran pemerintah (dan juga pembayaran transfer) dengan penerimaan terutama dari pajak. ( Norpin, Ph. D. 1987). Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. 14 Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata lain, kebijakan fiskal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran Negara. 2. Tujuan dan peran dari Kebijakan Fiskal a. Tujuan kebijakan fiskal Adapun kebijakan fiskal sebagai sarana menggalakan pembangunan ekonomi bermaksud mencapai tujuan sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan laju investasi. Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan dan memacu laju investasi disektor swasta dan sektor Negara. Selain itu, kebijakan fiskal juga dapat dipergunakan untuk mendorong dan menghambat bentuk Pojok perbankan investasi tertuntu. Dalam rangka itu pemerintah harus menerapkan kebijaan investasi berencana di sektor public, namun pada kenyataannya dibeberapa Negara berkembang dan tertinggal terjadi Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata lain. suatu problem yaitu dimana langkanya tabungan sukarela, tingkat konsumsi yang tinggi dan terjadi investasi dijalur yang tidak produktif dari masyarakat dinegara tersbut. Hal ini disebabkan tidak tersedianya modal asing yang cukup, baik swasta maupun pemerintha. Oleh karena itu kebijakan fiskal memberikan solusi yaitu kebijakan fiskal dapat meningkatkan rasio tabungan inkremental yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan, memacu, mendorong dan menghambat laju investasi. Menurut Dr. R. N. Tripathy terdapaat 6 metode yang diterapkan oleh pemerintah dalam rangka menaikkan rasio tabungan incremental bagi mobilisasi volume keuangan pembangunan yang diperlukan diantaranya : a. control fisik langsung b. peningkatan tariff pajak yang ada c. penerapan pajak baru, d. surplus dari perusahaan Negara e. pinjaman pemerintah yang tidak bersifat inflationer dan f. keuangan deficit. 2. Untuk mendorong investasi optimal secara sosial. Kebijakan fiskal bertujuan untuk mendorong investasi optimal secara sosial, dikarenakan investasi jenis ini memerlukan dana yang 15 besar dan cepat yang menjadi tangunggan Negara secara serentak berupaya memacu laju pembentukkan modal. Nantinya invesati optimal secara sosial bermanfaat dalam pembentukkan pasar yang lebih luas, peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya produksi. 3. Untuk meningkatkan kesempatan kerja. Untuk merealisasikan tujuan ini, kebijakan fiskal berperan dalam hal pengelolan pengeluaran seperti dengan membentuk anggaran belanja untuk mendirikan perusahaan Negara dan mendorong perusahaan swasta melalui pemberian subsidi, keringanan dan lainlainnya sehingga dari pengupayaan langkah ini tercipta tambahan lapangan pekerjaan. Namun, langkah ini harus juga diiringi dengan pelaksanaan program pengendalian jumlah penduduk. 4. Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidak stabilan internasional Kebijaksanaan fiskal memegang peranan kunci dalam mempertahankan stabilitas ekonomi menghadapi kekuatan-kekuatan internal dan eksternal. Dalam rangka mengurangi dampak internasional fluktuasi siklis pada masa boom, harus diterapkan pajak ekspor dan impor. Pajak ekspor dapat menyedot rejeki nomplok yang timbul dari Pojok perbankan kenaikkan harga pasar. Sedangkan bea impor yang tinggi pada impor barang konsumsi dan barang mewah juga perlu untuk menghambat penggunaan daya beli tambahan. 5. Untuk menanggulangi inflasi Kebijakan fiskal bertujuan untuk menanggulangi inflasi salah satunya adalah dengan cara penetapan pajak langsung progresif yang dilengkapi dengan pajak komoditi, karena pajak seperti ini cendrung menyedot sebagian besar tambahan pendapatan uang yang tercipta dalam proses inflasi. 6. Untuk meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional Kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendistribusikan pendapatan nasional terdiri dari upaya meningkatkan pendapatan nyata masyarakat dan mengurangi tingkat pendapatan yang lebih tinggi, upaya ini dapat tercipta apabila adanya investasi dari pemerintah seperti 16 penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. pelancaran program pembangunan regional yang berimbang pada berbagai sektor perekonomian. b. Peran Kebijakan Fiskal 1. Mengatasi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara Defisit anggaran berarti pengeluaran pemerintah lebih basar dari pada penerimaan pemerintah. Defisit anggaran yang berlangsung lama mengakibatkan: a) Inflasi b) Utang pemerintah bertambah 2. Mengatasi stabilitas ekonomi makro, yang terkait dengan antara lain; pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, kesempatan kerja dan neraca pembayaran. 3. Mengatur jumlah uang yang beredar namun lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. 3. Fungsi Kebijakan Fiskal a. Fungsi alokasi Dalam penerapan fungsi ini kebijakan fiskal berperan aktif mengalokasikan atau mengatur faktor-faktor produksi yang sudah ada di masyarakat secara lebih maksimal. Dan jika faktor ekonomi tersebut dapat dikelola dengan baik maka dapat membantu pemenuhan kebutuhan rakyat disamping juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian secara luas. b. Fungsi distribusi Untuk mencapai fungsi ini, penerapan kebijakan fiskal dapat dimulai dari sistem yang mengatur pembagian dan pemerataan hasil pendapatan negara. Hal ini tentunya menjadi faktor yang sangat penting mengingat tidak jarang pendistribusian pendapatan negara tidak benar-benar sampai dengan baik hingga ke rakyat banyak. c. Fungsi stabilisasi Pada fungsi stabilitas beberapa faktor yang dijaga agar tetap stabil yaitu harga barang kebutuhan pokok, pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja yang memadai. d. Fungsi dinamistik 17 Pada fungsi dinamistis, pemerintah menggerakkan proses pembangunan ekonomi agar lebih cepat tumbuh berkembang dan maju. Misalnya jika pemerintah melakukan kebijakan hanya terbatas pada instansi dijajarannya sedangkan swasta justru terpasung. 4. Instrumen-instrumen Kebijakan Fiska a. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keadaan ekonomi sedang resesif b. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif Anggaran surplus adalah kebijakan pemeirntah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan. c. Anggaran Berimbang (Balanced Budget) Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yaitu terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin. B Dari paparan diatas coba diskusikan dengan anggota kelompok dengan bimbingan guru untuk membedakan anggaran Defisit dan anggaran surplus kebijakan Fiskal. Anggaran Defisit Anggaran Surplus 18 C Setelelah menyebutkan perbedaan Anggran Defisit dan anggaran Surplus pada kebijakan Fiskal, coba analisis data dan diskusikan kasus dibawah ini dengan kelompok anda! Amati dan diskusikan dengan kelompokmu apa saja kebijkan fiskal yng ada di indonesia! Lembar Jawab D E F Papran Hasil diskusi kelompok bersama anggota kelompok anda di depan kelas dan komuniksikan hasil diskusi diatas dengan kelompok lainnya! Analisalah keterpatan setiap jawaban masing-masing kelompok, jika ada jawaban yang kurang tepat komuniksikan jawaban yang tepat dengan berkonsultasi pada guru. Setelah kita memahami materi yang kita pelajari coba kita buat rangkuman dn menyimpulkan akan jalanya pembelajaran hari ini, Serta kita tarik refleksi apa manfaat materi yng sudah kita pelajari. 19 Rangkuman 1. Kebijakan Fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam perbelanjaannya dengan maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi. 2. Tujuan kebijakan fiskal yaitu Untuk meningkatkan laju investasi, Untuk mendorong investasi optimal secara social, Untuk meningkatkan kesempatan kerja, Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidak stabilan internasional, Untuk menangulangi inflasi, untuk meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional.. 3. Peran kebijakan fiskal adalah Mengatasi defisit anggaran pendapatan dan belanja Negara, Mengatasi stabilitas ekonomi makro, Mengatur jumlah uang yang beredar. 4. Fungsi dari kebijakan fiskal adalah alokasi, stabilisasi, dinamistik. 5. Instrumenyng ada di kebijakan fiskal adalah anggaran defisit, anggaran surplus, anggaran berimbang 20 Kesimpulan Pelajaran Hari Ini Refleksi Pelajaran Hari Ini 21 G Untuk menambah pengetahuan dirumah silakan mendalami materi yang hari ini dipelajari, dan silahkan mempelajari materi kebijakan moneter EVALUASI 1. Kebijakan surplus diambil pemerintah pada saat perekonomian mengalami … a. Inflasi b. Booming c. Resesi d. Krisis e. Stabil 2. Untuk mengatasi infalsi, bank sentral dapat melakukan … a. kebijakan kredit longgar b. peningkatan suku bunga c. penurunan cadangan kas d. mencetak uang baru e. pembelian surat-surat berharga 3. Kebijakan fiskal adalah kebijakan di bidang … a. penyehatan sektor perbankan b. pengendalian harga c. pendapatan dan pengeluaran d. Pengendalian nilai tukar rupiah e. jumlah uang yang beredar 4. Contoh kebijakan fiskal untuk mengatasi inflasi yaitu … a. mengubah cadangan kas b. pengamanan harga c. mengadakan pinjaman pemerintah d. kebijakan diskonto e. kebijakan upah 5. Secara umum, kebijakan fiskal bisa dijalankan dengan 4 (empat) jenis pembiayaan sebagai berikut, kecuali … a. pembayaran transfer 22 b. anggaran belanja seimbang c. pembiayaan fungsional d. pengelolaan anggaran e. stabilisasi anggaran otomatis 6. Menurut pendapat penganut anggaran belanja berimbang, pada saat terjadi kestabilan ekonomi (depresi), anggaran yang dipakai adalah … a. otomatis b. seimbang c. surplus d. disesuaikan e. deficit 7. Ciri pembiayaan pengelolaan anggaran adalah … a. penerimaan dan pengeluaran pemerintah dari perpajakan dan pinjaman merupakan paket yang tidak bisa dipisahkan b. penerimaan dari faktor pajak tidak ditujukan untuk meningkatkan penerimaan pemerintah, tetapi hanya untuk mengatur pengeluaran swasta c. pengeluaran pemerintah ditentukan pengaruhnya secara tidak langsung melalui pendapatan nasional d. untuk menekan inflasi bisa dengan cara mengambil pinjaman e. tujuan pembiayaan fungsional adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja 8. Jenis pembiayaan pengelolaan anggaran yang menyatakan jika penerimaan dan pengeluaran pemerintah dari pajak dan pinjaman adalah paket terpisah untuk kestabilan ekonomi. Pendapat tersebut dikemukakan oleh … a. Schumpeter b. J M Keynes c. Adam Smith d. A P Liner e. David Ricardo 9. Kebijakan fiskal supaya pemerintah lebih menekankan pada asas manfaat dan biaya relatif dai berbagai paket pengeluaran perogram merupakan jenis pembiayaan … 23 a. pembayaran transfer b. anggaran belanja seimbang c. pembiayaan fungsional d. pengelolaan anggaran e. stabilisasi anggaran otomatis 10. Yang termasuk fungsi dari kebijakan fiskal adalah ... a. Alokasi b. Pendapatan nasional c. Inflsi d. Defisit e. surplus ** SELAMAT MENGERJAKAN *** - Masukkan Nilaimu PETUNJUK PENILAIAN Setiap jawaban benar bernilai (1) Nilai = (Jumlah jawaban benar : 10) X 100 - Tingkat Penguasaan: (E) Baik sekali = 90-100 (F) Baik = 80-89 (G) Cukup = 70-79 (H) Kurang = < 69 24 GLOSARIUM Anggaran taksiran mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang diharapkan Bank sentral Sebuah bank tempat bank-bank lain menaruh dana (rekening) dan mempergunakan dana tersebut untuk penyelesaian akhir (settlement) dari transaksi antarbank. Defisit kekurangan (dalam anggaran belanja). Indiktor Sesuatu yang dapat memberikan(menjadi) petunjuk atau keterangan. investor orang perorangan atau lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. Kebijakan moneter langkah-langkah yang dimbil penguasa Moneter (Bank Indonesia) untuk memengaruhi jumlah uang beredar dan daya beli uang. 25 Kebijakan fiskal kebijakan Penyesuaian di bidang pengeluaran dan penerimaan pemerinth untuk memperbaiki keadaan ekonomi Neraca perdagangan Neraca perdagangan perbedaan antara nilai ekspor dan impor suatu negara pada periode tertentu, diukur menggunakan mata uang yang berlaku. Neraca positif artinya terjadi surplus perdagangan jika nilai ekspor lebih tinggi dari impor, dan sebaliknya untuk neraca negatif Neraca pembayaran suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Surplus Jumlah yang melebihi hasilnya,berlebihan, sisa Tenaga kerja penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga. 26 DAFTAR PUSTAKA Alim, Sahid. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro Kebijakan Moneter dan Fiskal. 2008. Sinar Press: Bandung Farida, Ai Siti. Sistem Ekonomi Indonesia. 2011. Bandung: Pustaka Setia, Hartono, Tono. Mekanisme Ekonomi. 2006. Bandung: Remaja Rosdakarya Marsuki. Analisis perekonomian Nasional & Internasional. 2010. Mitra Wacana Media: Jakarta Pratama Rahardja, Mandala Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi (Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia) 2008 Rosyidi, Suherman. Pengantar Teori Ekonomi. 2011. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Subandi. Sistem Ekonomi Indonesia. 2014. Bandung: AlfaBeta, Tambunan, Tulus T.H. Perekonomian Indonesia. 2011. Bogor: Galia Indonesia. 27 INDEKS B Balance Anggaran D Devaluasi I Investasi Inflasi Instrumen M Makro P Produksi Peran S Surplus Sistem Pajak Surat berharga 28 PROFIL PENULIS Penulis modul addala Tri Kusuma Ningtyas, lahir di Sukoharjo 21 September 1994. Penulis adalah alumni SMA 1 Bulu , Sukoharjo. Saat ini penulis tercatat sebagai mahasiswa aktif Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Surakarta, yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Tujuan penulisan modul pembelajaran ini adalah sebagai syarat kelulusan tugas mata kuliah Media Pembelajaran Berbasis TIK yang diampu oleh Bp Agus Susilo, S. Pd, M. Pd. Kini penulis berusaha mengembangan modul pembelajaran yang disinergikan dengan pendekatan dan model pembelajaran sesuai kurikulum 2013 dengan materi Bank dan Lembaga Keuangan. 29