Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Video Conference Video conference adalah suatu aplikasi yang mampu melewatkan data audio dan video pada suatu jaringan. Video conference bisa diterapkan pada berbagai jenis jaringan telekomunikasi. Agar video conference dapat berjalan dengan baik maka diperlukannya protokol yang mengaturnya. Implementasi video conference Pada jaringan Local Area Network (LAN) menggunakan Protokol H.323, sedangkan protokol H.320 digunakan pada jaringan Integrated Switched Digital Network (ISDN) dan masih banyak protokol-protokol video conference untuk berbagai jaringan yang akan digunakan. 2.2 Konsep TCP/IP Pada dasarnya komunikasi data merupakan proses mengirimkan data dari komputer ke komputer yang lain. untuk dapat mengirimkan data, pada komputer harus ditambahkan alat khusus yang dikenal sebagai network interface. Jenis interface jaringan ini bermacam-macam, tergantung pada media fisik yang digunakan untuk mentransfer data tersebut. Dalam proses pengiriman data ini terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Pertama, data harus dapat mengirimkan ke komputer yang tepat sesuai tujuannya, hal ini akan menjadi rumit jika komputer tujuan transfer data ini 6 berada pada jaringan LAN, melainkan pada tempat yang jauh Wide Area Network (WAN). Jika lokasi komputer yang saling berkomunikasi jauh maka terdapat kemungkinan data rusak atau hilang. TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada Wide Area Network (WAN). TCP/IP adalah salah satu jenis protokol yg memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network (jaringan). TCP/IP adalah merupakan himpunan aturan yang memungkinkan komputer untuk berhubungan antara satu dengan yg lain, biasanya berupa bentuk / waktu / barisan / pemeriksaan error saat transmisi data. Operasi TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian- bagian tertentu dari komunikasi data. 2.2.1 Arsitektur protokol TCP/IP TCP/IP didefinisikan dalam 3-5 level fungsi dalam arsitektur protokol. TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat : Network Acces Layer Internet layer Tranport layer Application Layer Network Access Layer Protokol pada layer ini menyediakan media bagi sistem untuk mengirimkan data ke peralatan lain yang fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP datagram ke frame yang ditransmisikan oleh network, dan memetakan IP Address ke physical address yang digunakan dalam jaringan. IP Address ini harus diubah ke alamat apapun yang diperlukan untuk physical layer untuk mentransmisikan datagram. Internet Layer Diatas Network Access Layer adalah Internet Layer. Internet Protocol adalah jantung dari TCP/IP dan protokol paling penting pada Internet Layer (RFC 791). IP menyediakan layanan pengiriman paket dasar pada jaringan tempat TCP/IP network dibangun. Seluruh protokol, diatas dan dibawah Internet layer, menggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan data. Semua data TCP/IP mengalir melalui IP, baik incoming maupun outgoing, dengan mengabaikan tujuan terakhirnya. Transport Layer Dua protokol utama pada layer ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan layanan pengiriman data handal dengan end-to-end deteksi dan koreksi kesalahan. UDP menyediakan layanan pengiriman datagram tanpa koneksi (connectionless) dan low-overhead. Kedua protokol ini mengirimkan data diantara Application Layer dan Internet Layer. Programmer untuk aplikasi dapat memilih layanan mana yang lebih dibutuhkan untuk aplikasi mereka. Application Layer Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP adalah Application Layer. Layer ini termasuk seluruh proses yang menggunakan transport layer untuk mengirimkan data. Banyak sekali application protocol yang digunakan saat ini. Beberapa diantaranya adalah : TELNET, yaitu Network Terminal Protocol, yang menyediakan remote login dalam jaringan FTP, File Transfer Protocol, digunakan untuk file transfer SMTP, Simple Mail Transfer Protocol, digunakan untuk mengirimkan electronic mail DNS, Domain Name Service, untuk memetakan IP Network Access Layer ke dalam nama tertentu RIP, Routing Information Protocol, protokol routing OSPF, Open Shortest Path First, protokol routing NFS, Network File System, untuk sharing file terhadap berbagai host dalam jaringan HTTP, Hyper Text Transfer Protocol, protokol untuk web browsing terhubung secara langsung. Dalam literatur yang digunakan dalam tulisan ini, Network Access Layer merupakan gabungan antara Network, Data Link dan Physical layer. Fungsi Network Access Layer dalam TCP/IP disembunyikan, dan protokol yang lebih umum dikenal (IP, TCP, UDP, dll) digunakan sebagai protokol-level yang lebih tinggi. Gambar 2.1 menunjukkan tentang layer TCP/IP yang terdiri 4 layer yang dibandingkan dengan layer pada model OSI yang terdiri dari 7 layer. Gambar 2.1 OSI model VS TCP/IP Model[2] 2.2.2 Mekanisme protokol TCP/IP Dalam TCP/IP terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di satu layer ke protokol yang berada di layer yang lain. Setiap protokol memperlakukan semua informasi yang diterimanya dari protokol lain sebagai data. Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di layer atasnya, ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protokol tersebut. Setelah itu data ini diteruskan lagi ke protokol pada layer di bawahnya. Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protokol menerima data dari protokol lain yang berada pada layer di bawahnya. Jika data ini dianggap benar, protokol akan melepas informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan data itu ke protokol lain yang berada pada layer di atasnya (gambar 2.2). Gambar 2.2 Pergerakan data di TCP/IP[3] Lapisan/layer terbawah, yaitu Network Interface Layer bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serat optik, atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protokol pada layer ini harus mampu menerjemahkan signal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis. Lapisan protokol berikutnya adalah Internet Layer atau Network Layer. Protokol yang berada pada layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protokol, yaitu IP, ARP, dan ICMP. Internet Protocol (IP) berfungsi untuk menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. Network Access Layer Resolution Protocol (ARP) adalah protokol yang digunakan untuk menemukan alamat hardware dari host / komputer yang terletak pada jaringan yang sama. Sedangkan ICMP Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah protokol yang digunakan untuk mengirimkan pesan dan melaporkan kegagalan pengiriman data. Layer berikutnya, yaitu Transport Layer berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host / komputer. Kedua protokol tersebut adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). Layer teratas adalah application Layer. Pada layer inilah terletak semua aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP ini. 2.3 User Datagram Protocol (UDP) UDP merupakan protokol transport yang sederhana. Berbeda dengan TCP yang connection oriented, UDP bersifat connectionless. Dalam UDP tidak ada sequencing (pengurutan kembali) paket yang datang, acknowledgement terhadap paket yang datang, atau metransmisi ulang jika paket mengalami masalah di tengah jalan. Kemiripan UDP dengan TCP ada pada penggunaan port number. Sebagaimana digunakan pada TCP, UDP menggunakan port number ini membedakan pengiriman datagram ke beberapa aplikasi berbeda yang terletak pada komputer yang sama. Karena sifatnya yang connectionless dan unreliable, UDP digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang secara periodik melakukan aktivitas tertentu (misalnya query routing table pada jaringan lokal, VoiP, video conference dan lain-lain), serta hilangnya satu data akan dapat diatasi pada query periode berikutnya dan melakukan pengiriman data ke jaringan lokal. Pendeknya jarak tempuh datagram akan mengurangi resiko kerusakan data. Bersifat broadcasting atau multicast. Pengiriman datagram ke banyak klien sekaligus akan efisien jika prosesnya menggunakan metode connectionless. Source dan Destination port memiliki fungsi yang sama seperti pada TCP. Datagram length berisi panjang datagram, sedangkan checksum berisi angka hasil perhitungan matematis yang digunakan untuk memeriksa kesalahan data. UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream yang dikrimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VoIP karena pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang dikirimkan. Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat, maka dalam teknologi VoIP UDP merupakan salah satu protokol penting yang digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP dan IP. 2.4 Real-time Transport Protocol (RTP) Protokol RTP menyediakan transfer media secara real-time pada jaringan paket. Protokol RTP mengunakan Protokol UDP dan header RTP mengandung informasi kode bit yang spesifik pada tiap paket yang dikirimkan; hal ini membantu penerima untuk melakukan antisipasi jika terjadi paket yang hilang. RTP adalah protokol yang dibuat untuk mengkompensasi jitter dan desequencing yang terjadi pada jaringan IP. RTP dapat digunakan untuk beberapa macam data stream yang real-time seperti data audio dan data video. RTP berisi informasi tipe data yang di kirim, timestamps yang digunakan untuk pengaturan waktu audio percakapan terdengar seperti sebagaimana diucapkan, dan sequence numbers yang digunakan untuk pengurutan paket data dan mendeteksi adanya paket yang hilang seperti yang terdapat pada gambar 2.3. Gambar 2.3 RTP format[4] RTP didesain untuk digunakan pada tansport layer, namun demikian RTP digunakan diatas UDP, bukan pada TCP karena TCP tidak dapat beradaptasi pada pengiriman data yang real-time dengan keterlambatan yang relatif kecil seperti pada pengiriman data komunikasi audio. 2.5 Real-time Control Transport Protocol (RTCP) Protokol RTCP merupakan protokol yang mengendalikan transfer media. Protokol ini bekerja sama dengan protokol RTP (untuk memudahkan pemahaman). RTCP digunakan untuk mengirimkan paket control setiap terminal yang berpartisipasi pada percakapan yang digunakan sebagai informasi untuk kualitas transmisi pada jaringan. 2.6 Protokol H.3XX mendukung video conference Pada table 2.1 adalah standarisasi yang dikeluarkan oleh ITU-T untuk aplikasi kontrol audio, video dan multiplex pada jaringan yang mendukung standar sistem komunikasi video dan audio secara real-time. Tabel 2.1 Protokol H.3XX[5] Standard Network Video Audio Multiplex Control H.320(1990) ISDN H.261 G.711 H.221 H.242 H.321(1995) ATM/BISDN H.322(1995) IsoEthernet H.323(1996) LANs/internet H.261 G.711 H.225.0 H.245 H.324(1995) PSTN H.263 G.723.1 H.223 H.245 H.310(1996) ATM/BISDN H.262 MPEG-1 H.222 H.245 Adapts H.320 to ATM/B-ISDN network Adapts H.320 to IsoEthernet Network Berikut gambar 2.4 adalah konfigurasi H.3XX pada suatu jaringan secara global dengan tipe jaringan yang berbeda-beda. H .3 2 3 T e rm in a l H .3 2 3 M CU In tern et H .3 2 3 G a te k e e p e r H .3 2 3 T e rm in a l H .3 2 3 G a te w a y M CU H .3 2 0 /H 3 2 4 G a te w a y IS D N PSTN V .7 0 T e rm in a l Speech T e rm in a l H .3 2 3 T e rm in a l Speech T e rm in a l H .3 2 0 T e rm in a l Iso E th e rn e t L A N H .3 2 2 T e rm in a l H .3 1 0 T e rm in a l H .3 2 4 T e rm in a l Gambar 2.4 Skema Protokol H.3XX[5] 2.7 Protokol H.323 Sebagai Pendukung Video Conference ATM / B -IS D N H .3 2 1 T e rm in a l Protokol H.323 menjadi standar protokol komunikasi VoIP. H.323 adalah standar yang menentukan komponen, protokol dan prosedur yang menyediakan layanan komunikasi multimedia, yakni komunikasi audio, video dan data yang bersifat real-time, melalui jaringan berbasis paket (packet-based network). Jaringan berbasis paket tersebut antara lain Internet Protocol (IP), Internet Packet Exchange (IPX), Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN) dan Wide Area Network (WAN). H.323 adalah salah satu bagian dari rekomendasi ITU-T International Telecommunications Union-Telecommunications (ITU-T) yang menyediakan layanan komunikasi multimedia melalui berbagai tipe jaringan. Standar H.323 dikerjakan oleh grup study16 ITU-T. Versi 1 dari H.323 adalah sistem telepon visual untuk LAN yang disahkan pada Oktober 1996. Akan tetapi versi 1 ini tidak menyediakan jaminan Quality of Service (QoS). Munculnya aplikasi-aplikasi suara melalui IP dan IP telephony mendorong munculnya perbaikan pada H.323 versi 1 ini. Perbaikan tersebut misalnya menyediakan komunikasi antara telepon berbasis PC dengan telepon tradisional Switched Circuit Network (SCN). Untuk itu dihasilkan H.323 versi 2 yang menyediakan layanan tersebut dan disahkan pada januari 1998. Fitur-fitur baru terus ditambahkan pada H.323 sehingga muncul H.323 versi 3 dengan kemampuan fax, komunikasi antar gatekeeper dan mekanisme koneksi cepat. Protokol H.323 yang terbaru versi 4 dikeluarkan pada 17 November 2000 dan menjadi protokol multipoint yang paling banyak dipergunakan, dalam perkembangannya H.323 mengalami peningkatan yang meliputi keandalan, skalabilitas, dan fleksibilitas. Menjadi Interface gateway yang berfungsi sebagai Multipoint Control Unit (MCU). H.323 telah menjadi protokol yang handal untuk aplikasi konferensi video, audio dan data pada jaringan TCP/IP. H.323 memiliki mekanisme yang umum untuk menyediakan sistem multipoint audio dan video untuk aplikasi video conference, H.323 juga menyediakan point-to-point video conference. Sehingga protokol H.323 digunakan sebagai pusat pengendali komunikasi MCU yang terjadi saat klienklien dalam jaringan melakukan komunikasi audio dan video real-time antar klien dalam jaringan lokal atau internet. Dalam aplikasinya pada operating sistem Windows hanya protokol H.323 klien yang bisa mendukung Microsoft Netmeeting® untuk conference dengan menjadikan H.323 sebagai MCU-nya yang berbasis software ataupun hardware. Berikut gambar 2.5 adalah gambar sistematis dari H.323 : Gambar 2.5 Skema protokol H.323[5] Dapat dilihat pada H.323 memiliki 2 macam video codec yaitu H.261 dan H.263, selain itu untuk audio codec-nya meliputi G.711, G.722, G.723, G.726 dan G.729. H.261 memiliki kecepatan data (bitrate) p x 64 kbps, dimana p adalah jumlah frame yang ditransmisikan dalam satu detik. Pada video conference dengan bandwidth 384 kbps nilai p-nya berkisar dari 1 hingga 5[6]. Pulse Code Modulation (PCM) merupakan sebuah teknologi saat ini yang digunakan dalam jaringan PSTN untuk merubah sinyal suara dari telepon ke dalam format digital. PCM melakukan sampling sinyal analog yang berupa sinyal suara dengan rate 8000 sample per detik (asumsi menggunakan prinsip Nyquist fs = 2 x fi, dan fi = 4000Hz) dan tiap sample direpresentasikan menjadi satu kode 8 bit. Sehingga bandwidth yang dibutuhkan dalam saluran untuk setiap percakapan adalah 8000 x 8 bit menjadi 64 kbps. Salah satu pengembangan PCM adalah Adaptive Differential PCM (ADPCM) yaitu menggunakan pengkodean 4 bit untuk tiap sample sehingga konsumsi bandwidth-nya berkurang menjadi 32 kbps. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 2.2 tentang penjelasan standar-standar audio codec G.7**. Tabel 2.2 Perbandingan audio codec G.7XX[7] Standard G.711 PCM G.726 ADPCM G.728 LD-CELP G.729 CSACLEP G.729a CSACLEP G.723.1 MPCMLQ G.723.1 ACLEP 2.8 Komponen H.323 Bit Rate (kbps) 64 32 16 8 8 6.4 5.3 Standar H.323 terdiri dari atas empat komponen yang jika disatukan dalam suatu jaringan akan memberikan layanan komunikasi multimedia point to point dan multipoint. Keempat komponen tersebut adalah terminal, gateway, gatekeeper dan Multipoint Control Unit (MCU). Untuk lebih jelas letak komponen-komponen H.323 pada jaringan dapat dilihat pada gambar 2.4. 2.8.1 Terminal Terminal digunakan untuk komunikasi multimedia yang real-time bidirectional (dua arah). Terminal H.323 dapat berupa PC, laptop atau sebuah peralatan yang menjalankan aplikasi multimedia H.323. Peralatan-peralatan tersebut harus mendukung komunikasi suara dan sebagai tambahan juga bisa mendukung komunikasi audio dan video. Karena pelayanan utama yang disediakan oleh H.323 adalah komunikasi audio, maka sebuah terminal H.323 harus bisa melakukan layanan IP Telephony. Tujuan utama terminal H.323 adalah agar bisa beroperasi dengan terminal-terminal multimedia lainnya. Terminal H.323 cocok dengan terminal H.324 pada Switched Circuit Network (SCN), juga dengan terminal H.320 pada ISDN, teminal H.321 pada B-ISDN dan terminal H.323 itu sendiri pada LAN dengan jaminan QoS. Terminal-terminal H.323 bisa digunakan dalam multipoint conference. Dalam protokol H.323, sebuah terminal H.323 dibuat untuk mendukung fungsi-fungsi berikut : Pertukaran kemampuan terminal dan pembuatan kanal media (H.245) Call Signalling dan Call Setup (H.225) Registrasi, admission control lainnya dengan gatekeeper (RAS) RTP/RTCP untuk pengurutan paket audio dan video 2.8.2 Gateway Sebuah gateway menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda. Gateway H.323 menghubungkan jaringan H.323 dengan jaringan non-H.323. Sebagai contoh, suatu gateway dapat menghubungkan dan menyediakan komunikasi antara terminal H.323 dengan Switched Circuit Network (jaringan SCN mencakup semua jaringan telepon switched, misalnya Public Switched Telephone Network, PSTN). Kemampuan koneksi dengan jaringan yang berbeda dilakukan dengan cara menerjemahkan protokol untuk call setup dan release, mengubah format media antar jaringan yang berbeda, dan memindahkan informasi antar jaringan yang terhubung dengan gateway. Gateway tidak diperlukan untuk komunikasi antara dua terminal yang berada pada jaringan H.323. Gateway dapat bertindak sebagai terminal bahkan dengan menggunakan pengsinyalan H.245, gateway dapat beroperasi sebagai MCU untuk call yang sama yang diinisialisasikan secara point to point. Gatekeeper dapat mengenal apakah suatu terminal adalah gateway karena semua terminal ataupun gateway melakukan register dengan gatekeeper. 2.8.3 Gatekeeper Sebuah gatekeeper dapat dipertimbangkan sebagai pusat dari jaringan H.323. Gatekeeper merupakan titik fokus dari semua call yang terjadi pada jaringan H.323. Gatekeeper menyediakan pelayanan-pelayanan yang penting seperti pengalamatan, otorisasi dan otentifikasi dari terminal dan gateway, manajemen bandwidth dan accounting. Gatekeeper juga bisa menyediakan call routing. Dalam teknologi VoIP, terdapat istilah daerah H.323 (H.323 zone) yakni sekumpulan semua terminal, gateway dan MCU yang diatur oleh sebuah gatekeeper. Sebuah fitur pilihan dari gatekeeper adalah routing call signalling yaitu end point mengirim message call signalling ke gatekeeper kemudian gatekeeper merutekan ke end point tujuan. Secara bergantian end point dapat mengirim message call signalling secara langsung ke end point sejenis. Fitur gatekeeper ini sangat bernilai, seperti monitoring call yang memberikan kontrol panggilan yang lebih baik dalam jaringan. Routing call melalui gatekeeper memberikan kinerja yang lebih baik dalam jaringan karena dapat menentukan routing dengan berbasis macam-macam faktor, seperti pemerataan beban antara gateway. Jaringan H.323 yang mempunyai IP telephony gateway sebaiknya juga memiliki gatekeeper untuk melakukan untuk proses penerjemahan telepon Network Access Layer E.164 incoming ke dalam transport Network Access Layer . Gatekeeper merupakan komponen logika H.323 tetapi dapat diaplikasikan sebagai bagian dari gateway atau MCU. 2.8.4 Multipoint Control Unit (MCU) Multipoint Control Unit (MCU) memberikan dukungan untuk konferensi tiga terminal H.323 atau lebih. Semua terminal yang akan berpartisipasi dalam konferensi melakukan koneksi terlebih dahulu ke MCU. MCU mengatur konferensi resource, negosiasi antar terminal untuk tujuan penentuan audio atau video coder/decoder (CODEC) yang akan digunakan, dan memungkinkan menangani media stream. Gatekeeper, gateway dan MCU merupakan komponen standar H.323 yang secara logika terpisah, tetapi dapat diimplementasikan sebagai single physical device. 2.8.5 MCU Hardware VS MCU Software Pada dasarnya MCU terbagi menjadi dua macam yaitu MCU berbasis hardware dan berbasis software. Contoh MCU berbasis hardware adalah Polycom, Tandberg, Radvision, dan lain-lain. MCU hardware pada dasarnya memiliki sistem operasi yang terdedikasi untuk aplikasi-aplikasi yang bersifat real-time, selain itu MCU hardware mempunyai spesifikasi hardware yang dirancang khusus untuk aplikasi yang real-time. Selain itu pada MCU hardware terdapat manajemen bandwidth yang mana pembagian bandwidth pada setiap klien ditentukan[8]. Jadi MCU hadware telah dirancang sedemikian rupa baik dari segi hardware dan software untuk aplikasi yang bersifat real-time (video conference)[9]. Contoh dari MCU software adalah OpenMCU, CuSeeMe, dan lain-lain. OpenMCU merupakan salah satu MCU software yang bersifat opensource, sedangkan CuSeeMe dan MCU software lainnya bersifat licensed. MCU software ini kinerjanya tergantung dengan prosessor PC / Laptop yang digunakan. 2.9 Parameter QoS pada Video Conference Parameter QoS dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu Parameter yang diukur bersifat obyektif (teknis) dan parameter yang diukur bersifat subyektif. Parameter teknis pada Video Conference ada 3 parameter yaitu delay antar paket, jitter dan packet loss[1], namun pada tugas akhir ini parameter throughput ditambahkan bertujuan untuk mengetahui ada apa tidaknya bandwidth manajemen pada suatu konfigurasi. Delay antar paket Delay antar paket adalah waktu yang dibutuhkan dalam pengiriman paket dari satu titik ke titik tujuan (klien ke klien). Pada standar ITU-T G.114 besarnya dari delay antar paket pada komunikasi suara minimal sebesar 150 ms[10]. Delay anata paket merupakan delay satu arah (One Way Delay). Parameter delay sangat mempengaruhi pada aplikasi H.323 (VoIP atau video conference). Ada beberapa macam delay, yaitu : 1. Propagation delay (delay yang terjadi akibat transmisi melalui jarak antar pengirim dan penerima) 2. Serialization delay (delay pada saat proses peletakan bit ke dalam circuit) 3. Processing delay (delay yang terjadi saat proses coding, compression, decompression dan decoding) 4. Packetization delay (delay yang terjadi saat proses paketisasi digital voice sample) 5. Queuing delay (delay akibat waktu tunggu paket sampai dilayani) 6. Jitter buffer ( delay akibat adanya buffer untuk mengatasi jitter) Jitter Jitter adalah variasi dari nilai delay antar paket yang dikirimkan. Jitter diakibatkan oleh antrian yang terjadi di jaringan. Jitter dapat menyebabkan sampling di sisi penerima menjadi tidak tepat sasaran sehingga informasi menjadi rusak. Ukuran paket juga mempengaruhi dari nilai jitter tersebut yang mana semakin besar ukuran paket maka proses penerimaan paket tersebut juga menjadi lama sehingga jitter yang dihasilkan menjadi besar[6]. Jitter dapat diatasi dengan melakukan buffering (jitter buffer) atau penahanan paket sementara, yaitu paket berikutnya tidak dikirimkan sebelum paket pertama tiba di tujuan. Packet Loss Packet loss yaitu hilangnya paket dalam jaringan yang disebabkan faktor antrian (queue) yang melebihi batas waktu yang ditentukan dan atau ukuran paket yang terlalu besar sehingga tidak mungkin ditransmisikan dalam jaringan yang kecepatannya rendah. Berikut tabel 2.3 yang menjelaskan skala performansi yang dihasilkan dari ketiga parameter diatas, yang mana pada tabel dibawah ini ada 3 tingakatan performansi yaitu Good, Acceptable dan Poor : Tabel 2.3 Skala performansi delay, jitter dan packet loss[1] Grade Good Acceptable Poor Throughput Delay (ms) 0-150 150-300 >300 Jitter (ms) 0-20 20-50 >50 Packet Loss (%) 0-0,5 0,5-1,5 >1,5 Throughput adalah banyaknya bit-bit yang dikirimkan dengan sukses dari satu titik ke satu titik tujuan dalam satuan waktu. Definisi throughput sama dengan bandwidth konsumsi, yang mana kecepatan kanal yang sebenarnya yang diperoleh oleh suatu user. Pada implementasi video conference nilai throughput yang diukur adalah paket audio dan video. Besarnya bandwidth video conference bermacam-macam yaitu 128 kbps, 384 kbps dan 768 kbps. Bandwidth dengan sebesar 384 kbps biasanya telah menghasilkan kualitas cukup bagus untuk aplikasi video conference[6]. Pada video conference besar atau kecilnya nilai throughput dipengaruhi oleh kualitas kamera dan video codec yang digunakan pada klien. Mean Opinion Score (MOS) Parameter QoS yang bersifat subyektif adalah Mean Opinion Score (MOS). MOS adalah penilaian kualitas video conference oleh audiensi yang mana penilaian tersebut bersifat subyektif. Dalam peniliaian MOS ada 5 tingkatan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.4 : Tabel 2.4 Skala pengukuran MOS[11] Nilai MOS 5 4 3 2 1 Definisi Excellent Good Fair Poor Bad