Bab II LANDASAN TEORI

advertisement
Bab II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengenalan Video Conference
Video conference adalah suatu aplikasi yang mampu melewatkan data audio
dan video pada suatu jaringan. Video conference bisa diterapkan pada berbagai
jenis jaringan telekomunikasi. Agar video conference dapat berjalan dengan baik
maka diperlukannya protokol yang mengaturnya. Implementasi video conference
Pada jaringan Local Area Network (LAN) menggunakan Protokol H.323,
sedangkan protokol H.320 digunakan pada jaringan Integrated Switched Digital
Network (ISDN) dan masih banyak protokol-protokol video conference untuk
berbagai jaringan yang akan digunakan.
2.2 Konsep TCP/IP
Pada dasarnya komunikasi data merupakan proses mengirimkan data dari
komputer ke komputer yang lain. untuk dapat mengirimkan data, pada komputer
harus ditambahkan alat khusus yang dikenal sebagai network interface. Jenis
interface jaringan ini bermacam-macam, tergantung pada media fisik yang
digunakan untuk mentransfer data tersebut.
Dalam proses pengiriman data ini terdapat beberapa masalah yang harus
dipecahkan. Pertama, data harus dapat mengirimkan ke komputer yang tepat
sesuai tujuannya, hal ini akan menjadi rumit jika komputer tujuan transfer data ini
6
berada pada jaringan LAN, melainkan pada tempat yang jauh Wide Area Network
(WAN).
Jika lokasi komputer
yang saling berkomunikasi jauh maka terdapat
kemungkinan data rusak atau hilang. TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang
didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data
pada Wide Area
Network (WAN). TCP/IP adalah salah satu jenis protokol yg memungkinkan
kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu
network (jaringan).
TCP/IP adalah merupakan himpunan aturan yang memungkinkan komputer
untuk berhubungan antara satu dengan yg lain, biasanya berupa bentuk / waktu /
barisan / pemeriksaan error saat transmisi data. Operasi TCP/IP terdiri atas
sekumpulan protokol yang masing-masing
bertanggung jawab atas bagian-
bagian tertentu dari komunikasi data.
2.2.1 Arsitektur protokol TCP/IP
TCP/IP didefinisikan dalam 3-5 level fungsi dalam arsitektur protokol.
TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat :


Network Acces Layer

Internet layer

Tranport layer

Application Layer
Network Access Layer
Protokol pada layer ini menyediakan media bagi sistem untuk mengirimkan
data ke peralatan lain yang fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP datagram
ke frame yang ditransmisikan oleh network, dan memetakan IP Address ke
physical address yang digunakan dalam jaringan. IP Address ini harus diubah ke
alamat apapun yang diperlukan untuk physical layer untuk mentransmisikan
datagram.

Internet Layer
Diatas Network Access Layer adalah Internet Layer. Internet Protocol adalah
jantung dari TCP/IP dan protokol paling penting pada Internet Layer (RFC 791).
IP menyediakan layanan pengiriman paket dasar pada jaringan tempat TCP/IP
network dibangun. Seluruh protokol, diatas dan dibawah Internet layer,
menggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan data. Semua data TCP/IP
mengalir melalui IP, baik incoming maupun outgoing, dengan mengabaikan
tujuan terakhirnya.

Transport Layer
Dua protokol utama pada layer ini adalah Transmission Control Protocol
(TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan layanan
pengiriman data handal dengan end-to-end deteksi dan koreksi kesalahan. UDP
menyediakan layanan pengiriman datagram tanpa koneksi (connectionless) dan
low-overhead. Kedua protokol ini mengirimkan data diantara Application Layer
dan Internet Layer.
Programmer untuk aplikasi dapat memilih layanan mana yang lebih dibutuhkan
untuk aplikasi mereka.
Application Layer

Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP adalah Application
Layer. Layer ini termasuk seluruh proses yang menggunakan transport layer
untuk mengirimkan data. Banyak sekali application protocol yang digunakan saat
ini. Beberapa diantaranya adalah :

TELNET, yaitu Network Terminal Protocol, yang menyediakan
remote
login dalam jaringan

FTP, File Transfer Protocol, digunakan untuk file transfer

SMTP, Simple Mail Transfer Protocol, digunakan untuk
mengirimkan
electronic mail

DNS, Domain Name Service, untuk memetakan IP Network Access Layer
ke dalam nama tertentu

RIP, Routing Information Protocol, protokol routing

OSPF, Open Shortest Path First, protokol routing

NFS, Network File System, untuk sharing file terhadap berbagai host
dalam jaringan

HTTP, Hyper Text Transfer Protocol, protokol untuk web browsing
terhubung secara langsung. Dalam literatur yang digunakan dalam tulisan
ini, Network Access Layer merupakan gabungan antara Network, Data
Link dan Physical layer. Fungsi Network Access Layer dalam TCP/IP
disembunyikan, dan protokol yang lebih umum dikenal (IP, TCP, UDP,
dll) digunakan sebagai protokol-level yang lebih tinggi.
Gambar 2.1 menunjukkan tentang
layer TCP/IP yang terdiri 4 layer yang
dibandingkan dengan layer pada model OSI yang terdiri dari 7 layer.
Gambar 2.1 OSI model VS TCP/IP Model[2]
2.2.2
Mekanisme protokol TCP/IP
Dalam TCP/IP terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di satu
layer ke protokol yang berada di layer yang lain. Setiap protokol memperlakukan
semua informasi yang diterimanya dari protokol lain sebagai data.
Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di layer atasnya, ia
akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Informasi ini
memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protokol tersebut. Setelah itu data ini
diteruskan lagi ke protokol pada layer di bawahnya.
Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protokol menerima data dari protokol
lain yang berada pada layer di bawahnya. Jika data ini dianggap benar, protokol
akan melepas informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan data itu
ke protokol lain yang berada pada layer di atasnya (gambar 2.2).
Gambar 2.2 Pergerakan data di TCP/IP[3]
Lapisan/layer terbawah, yaitu Network Interface Layer bertanggung jawab
mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa
kabel, serat optik, atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protokol pada layer
ini harus mampu menerjemahkan signal listrik menjadi data digital yang
dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.
Lapisan protokol berikutnya adalah Internet Layer atau Network Layer.
Protokol yang berada pada layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman
paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protokol, yaitu IP,
ARP, dan ICMP. Internet Protocol (IP) berfungsi untuk menyampaikan paket
data ke alamat yang tepat. Network Access Layer Resolution Protocol (ARP)
adalah protokol yang digunakan untuk menemukan alamat hardware dari host /
komputer yang terletak pada jaringan yang sama. Sedangkan ICMP Internet
Control Message Protocol (ICMP) adalah protokol yang digunakan untuk
mengirimkan pesan dan melaporkan kegagalan pengiriman data.
Layer berikutnya, yaitu Transport Layer berisi protokol yang bertanggung
jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host / komputer. Kedua protokol
tersebut adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram
Protocol (UDP). Layer teratas adalah application Layer. Pada layer inilah terletak
semua aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP ini.
2.3 User Datagram Protocol (UDP)
UDP merupakan protokol transport yang sederhana. Berbeda dengan TCP
yang connection oriented, UDP bersifat connectionless. Dalam UDP tidak ada
sequencing (pengurutan kembali) paket yang datang, acknowledgement terhadap
paket yang datang, atau metransmisi ulang jika paket mengalami masalah di
tengah jalan.
Kemiripan UDP dengan TCP ada pada penggunaan port number.
Sebagaimana digunakan pada TCP, UDP menggunakan port number ini
membedakan pengiriman datagram ke beberapa aplikasi berbeda yang terletak
pada komputer yang sama.
Karena sifatnya yang connectionless dan unreliable, UDP digunakan oleh
aplikasi-aplikasi yang secara periodik melakukan aktivitas tertentu (misalnya
query routing table pada jaringan lokal, VoiP, video conference dan lain-lain),
serta hilangnya satu data akan dapat diatasi pada query periode berikutnya dan
melakukan pengiriman data ke jaringan lokal. Pendeknya jarak tempuh datagram
akan mengurangi resiko kerusakan data.
Bersifat broadcasting atau multicast. Pengiriman datagram ke banyak klien
sekaligus akan efisien jika prosesnya menggunakan metode connectionless.
Source dan Destination port memiliki fungsi yang sama seperti pada TCP.
Datagram length berisi panjang datagram, sedangkan checksum berisi angka hasil
perhitungan matematis yang digunakan untuk memeriksa kesalahan data.
UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream yang
dikrimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VoIP karena pada
pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan
kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket
yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang dikirimkan.
Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat, maka
dalam teknologi VoIP UDP merupakan salah satu protokol penting yang
digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP dan IP.
2.4 Real-time Transport Protocol (RTP)
Protokol RTP menyediakan transfer media secara real-time pada jaringan
paket. Protokol RTP mengunakan Protokol UDP dan header RTP mengandung
informasi kode bit yang spesifik pada tiap paket yang dikirimkan; hal ini
membantu penerima untuk melakukan antisipasi jika terjadi paket yang hilang.
RTP adalah protokol yang dibuat untuk mengkompensasi jitter dan
desequencing yang terjadi pada jaringan IP. RTP dapat digunakan untuk beberapa
macam data stream yang real-time seperti data audio dan data video. RTP berisi
informasi tipe data yang di kirim, timestamps yang digunakan untuk pengaturan
waktu audio percakapan terdengar seperti sebagaimana diucapkan, dan sequence
numbers yang digunakan untuk pengurutan paket data dan mendeteksi adanya
paket yang hilang seperti yang terdapat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 RTP format[4]
RTP didesain untuk digunakan pada tansport layer, namun demikian RTP
digunakan diatas UDP, bukan pada TCP karena TCP tidak dapat beradaptasi pada
pengiriman data yang real-time dengan keterlambatan yang relatif kecil seperti
pada pengiriman data komunikasi audio.
2.5 Real-time Control Transport Protocol (RTCP)
Protokol RTCP merupakan protokol yang mengendalikan transfer media.
Protokol ini
bekerja sama dengan protokol RTP (untuk memudahkan
pemahaman). RTCP digunakan untuk mengirimkan paket control setiap terminal
yang berpartisipasi pada percakapan yang digunakan sebagai informasi untuk
kualitas transmisi pada jaringan.
2.6 Protokol H.3XX mendukung video conference
Pada table 2.1 adalah standarisasi yang dikeluarkan oleh ITU-T untuk
aplikasi kontrol audio, video dan multiplex pada jaringan yang mendukung standar
sistem komunikasi video dan audio secara real-time.
Tabel 2.1 Protokol H.3XX[5]
Standard
Network
Video
Audio
Multiplex
Control
H.320(1990)
ISDN
H.261
G.711
H.221
H.242
H.321(1995)
ATM/BISDN
H.322(1995)
IsoEthernet
H.323(1996)
LANs/internet
H.261
G.711
H.225.0
H.245
H.324(1995)
PSTN
H.263
G.723.1
H.223
H.245
H.310(1996)
ATM/BISDN
H.262
MPEG-1
H.222
H.245
Adapts H.320 to ATM/B-ISDN network
Adapts H.320 to IsoEthernet Network
Berikut gambar 2.4 adalah konfigurasi H.3XX pada suatu jaringan secara global
dengan tipe jaringan yang berbeda-beda.
H .3 2 3
T e rm in a l
H .3 2 3
M CU
In tern et
H .3 2 3
G a te k e e p e r
H .3 2 3
T e rm in a l
H .3 2 3
G a te w a y
M CU
H .3 2 0 /H 3 2 4
G a te w a y
IS D N
PSTN
V .7 0
T e rm in a l
Speech
T e rm in a l
H .3 2 3
T e rm in a l
Speech
T e rm in a l
H .3 2 0
T e rm in a l
Iso E th e rn e t
L A N
H .3 2 2
T e rm in a l
H .3 1 0
T e rm in a l
H .3 2 4
T e rm in a l
Gambar 2.4 Skema Protokol H.3XX[5]
2.7 Protokol H.323 Sebagai Pendukung Video Conference
ATM /
B -IS D N
H .3 2 1
T e rm in a l
Protokol H.323 menjadi standar protokol komunikasi VoIP. H.323 adalah
standar yang menentukan komponen, protokol dan prosedur yang menyediakan
layanan komunikasi multimedia, yakni komunikasi audio, video dan data yang
bersifat real-time, melalui jaringan berbasis paket (packet-based network).
Jaringan berbasis paket tersebut antara lain Internet Protocol (IP), Internet Packet
Exchange (IPX), Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN)
dan Wide Area Network (WAN).
H.323 adalah salah satu bagian dari rekomendasi ITU-T International
Telecommunications Union-Telecommunications (ITU-T) yang menyediakan
layanan komunikasi multimedia melalui berbagai tipe jaringan. Standar H.323
dikerjakan oleh grup study16 ITU-T. Versi 1 dari H.323 adalah sistem telepon
visual untuk LAN yang disahkan pada Oktober 1996. Akan tetapi versi 1 ini tidak
menyediakan jaminan Quality of Service (QoS).
Munculnya aplikasi-aplikasi suara melalui IP dan IP telephony mendorong
munculnya perbaikan pada H.323 versi 1 ini. Perbaikan tersebut misalnya
menyediakan komunikasi antara telepon berbasis PC dengan telepon tradisional
Switched Circuit Network (SCN). Untuk itu dihasilkan H.323 versi 2 yang
menyediakan layanan tersebut dan disahkan pada januari 1998. Fitur-fitur baru
terus ditambahkan pada H.323 sehingga muncul H.323 versi 3 dengan
kemampuan fax, komunikasi antar gatekeeper dan mekanisme koneksi cepat.
Protokol H.323 yang terbaru versi 4 dikeluarkan pada 17 November 2000
dan menjadi protokol multipoint yang paling banyak dipergunakan, dalam
perkembangannya H.323 mengalami peningkatan yang meliputi keandalan,
skalabilitas, dan fleksibilitas. Menjadi Interface gateway yang berfungsi sebagai
Multipoint Control Unit (MCU). H.323 telah menjadi protokol yang handal untuk
aplikasi konferensi video, audio dan data pada jaringan TCP/IP.
H.323 memiliki mekanisme yang umum untuk menyediakan sistem
multipoint audio dan video untuk aplikasi video conference, H.323 juga
menyediakan point-to-point video conference. Sehingga protokol H.323
digunakan sebagai pusat pengendali komunikasi MCU yang terjadi saat klienklien dalam jaringan melakukan komunikasi audio dan video real-time antar klien
dalam jaringan lokal atau internet. Dalam aplikasinya pada operating sistem
Windows hanya protokol H.323 klien yang bisa mendukung Microsoft
Netmeeting® untuk conference dengan menjadikan H.323 sebagai MCU-nya yang
berbasis software ataupun hardware. Berikut gambar 2.5 adalah gambar
sistematis dari H.323 :
Gambar 2.5 Skema protokol H.323[5]
Dapat dilihat pada H.323 memiliki 2 macam video codec yaitu H.261 dan H.263,
selain itu untuk audio codec-nya meliputi G.711, G.722, G.723, G.726 dan G.729.
H.261 memiliki kecepatan data (bitrate) p x 64 kbps, dimana p adalah
jumlah frame yang ditransmisikan dalam satu detik. Pada video conference
dengan bandwidth 384 kbps nilai p-nya berkisar dari 1 hingga 5[6].
Pulse Code Modulation (PCM) merupakan sebuah teknologi saat ini yang
digunakan dalam jaringan PSTN untuk merubah sinyal suara dari telepon ke
dalam format digital. PCM melakukan sampling sinyal analog yang berupa sinyal
suara dengan rate 8000 sample per detik (asumsi menggunakan prinsip Nyquist fs
= 2 x fi, dan fi = 4000Hz) dan tiap sample direpresentasikan menjadi satu kode 8
bit. Sehingga bandwidth yang dibutuhkan dalam saluran untuk setiap percakapan
adalah 8000 x 8 bit menjadi 64 kbps. Salah satu pengembangan PCM adalah
Adaptive Differential PCM (ADPCM) yaitu menggunakan pengkodean 4 bit
untuk tiap sample sehingga konsumsi bandwidth-nya berkurang menjadi 32 kbps.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 2.2 tentang penjelasan standar-standar
audio codec G.7**.
Tabel 2.2 Perbandingan audio codec G.7XX[7]
Standard
G.711 PCM
G.726 ADPCM
G.728 LD-CELP
G.729 CSACLEP
G.729a CSACLEP
G.723.1 MPCMLQ
G.723.1 ACLEP
2.8 Komponen H.323
Bit Rate
(kbps)
64
32
16
8
8
6.4
5.3
Standar H.323 terdiri dari atas empat komponen yang jika disatukan dalam
suatu jaringan akan memberikan layanan komunikasi multimedia point to point
dan multipoint. Keempat komponen tersebut adalah terminal, gateway, gatekeeper
dan Multipoint Control Unit (MCU). Untuk lebih jelas letak komponen-komponen
H.323 pada jaringan dapat dilihat pada gambar 2.4.
2.8.1 Terminal
Terminal digunakan untuk komunikasi multimedia yang real-time
bidirectional (dua arah). Terminal H.323 dapat berupa PC, laptop atau sebuah
peralatan yang menjalankan aplikasi multimedia H.323. Peralatan-peralatan
tersebut harus mendukung komunikasi suara dan sebagai tambahan juga bisa
mendukung komunikasi audio dan video. Karena pelayanan utama yang
disediakan oleh H.323 adalah komunikasi audio, maka sebuah terminal H.323
harus bisa melakukan layanan IP Telephony. Tujuan utama terminal H.323 adalah
agar bisa beroperasi dengan terminal-terminal multimedia lainnya. Terminal
H.323 cocok dengan terminal H.324 pada Switched Circuit Network (SCN), juga
dengan terminal H.320 pada ISDN, teminal H.321 pada B-ISDN dan terminal
H.323 itu sendiri pada LAN dengan jaminan QoS. Terminal-terminal H.323 bisa
digunakan dalam multipoint conference.
Dalam protokol H.323, sebuah terminal H.323 dibuat untuk mendukung
fungsi-fungsi berikut :
 Pertukaran kemampuan terminal dan pembuatan kanal media
(H.245)
 Call Signalling dan Call Setup (H.225)
 Registrasi, admission control lainnya dengan gatekeeper (RAS)
 RTP/RTCP untuk pengurutan paket audio dan video
2.8.2 Gateway
Sebuah gateway menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda. Gateway
H.323 menghubungkan jaringan H.323 dengan jaringan non-H.323. Sebagai
contoh, suatu gateway dapat menghubungkan dan menyediakan komunikasi
antara terminal H.323 dengan Switched Circuit Network (jaringan SCN mencakup
semua jaringan telepon switched, misalnya Public Switched Telephone Network,
PSTN). Kemampuan koneksi dengan jaringan yang berbeda dilakukan dengan
cara menerjemahkan protokol untuk call setup dan release, mengubah format
media antar jaringan yang berbeda, dan memindahkan informasi antar jaringan
yang terhubung dengan gateway. Gateway tidak diperlukan untuk komunikasi
antara dua terminal yang berada pada jaringan H.323.
Gateway dapat bertindak sebagai terminal bahkan dengan menggunakan
pengsinyalan H.245, gateway dapat beroperasi sebagai MCU untuk call yang
sama yang diinisialisasikan secara point to point. Gatekeeper dapat mengenal
apakah suatu terminal adalah gateway karena semua terminal ataupun gateway
melakukan register dengan gatekeeper.
2.8.3 Gatekeeper
Sebuah gatekeeper dapat dipertimbangkan sebagai pusat dari jaringan
H.323. Gatekeeper merupakan titik fokus dari semua call yang terjadi pada
jaringan H.323. Gatekeeper menyediakan pelayanan-pelayanan yang penting
seperti pengalamatan, otorisasi dan otentifikasi dari terminal dan gateway,
manajemen bandwidth dan accounting. Gatekeeper juga bisa menyediakan call
routing.
Dalam teknologi VoIP, terdapat istilah daerah H.323 (H.323 zone) yakni
sekumpulan semua terminal, gateway dan MCU yang diatur oleh sebuah
gatekeeper. Sebuah fitur pilihan dari gatekeeper adalah routing call signalling
yaitu end point mengirim message call signalling ke gatekeeper kemudian
gatekeeper merutekan ke end point tujuan. Secara bergantian end point dapat
mengirim message call signalling secara langsung ke end point sejenis. Fitur
gatekeeper ini sangat bernilai, seperti monitoring call yang memberikan kontrol
panggilan yang lebih baik dalam jaringan. Routing call melalui gatekeeper
memberikan kinerja yang lebih baik dalam jaringan karena dapat menentukan
routing dengan berbasis macam-macam faktor, seperti pemerataan beban antara
gateway. Jaringan H.323 yang mempunyai IP telephony gateway sebaiknya juga
memiliki gatekeeper untuk melakukan untuk proses penerjemahan telepon
Network Access Layer E.164 incoming ke dalam transport Network Access Layer
. Gatekeeper merupakan komponen logika H.323 tetapi dapat diaplikasikan
sebagai bagian dari gateway atau MCU.
2.8.4 Multipoint Control Unit (MCU)
Multipoint Control Unit (MCU) memberikan dukungan untuk konferensi
tiga terminal H.323 atau lebih. Semua terminal yang akan berpartisipasi dalam
konferensi melakukan koneksi terlebih dahulu ke MCU. MCU mengatur
konferensi resource, negosiasi antar terminal untuk tujuan penentuan audio atau
video coder/decoder (CODEC) yang akan digunakan, dan memungkinkan
menangani media stream.
Gatekeeper, gateway dan MCU merupakan komponen standar H.323 yang
secara logika terpisah, tetapi dapat diimplementasikan sebagai single physical
device.
2.8.5 MCU Hardware VS MCU Software
Pada dasarnya MCU terbagi menjadi dua macam yaitu MCU berbasis
hardware dan berbasis software. Contoh MCU berbasis hardware adalah
Polycom, Tandberg, Radvision, dan lain-lain. MCU hardware pada dasarnya
memiliki sistem operasi yang terdedikasi untuk aplikasi-aplikasi yang bersifat
real-time, selain itu MCU hardware mempunyai spesifikasi hardware yang
dirancang khusus untuk aplikasi yang real-time. Selain itu pada MCU hardware
terdapat manajemen bandwidth yang mana pembagian bandwidth pada setiap
klien ditentukan[8]. Jadi MCU hadware telah dirancang sedemikian rupa baik dari
segi hardware dan software untuk aplikasi yang bersifat real-time (video
conference)[9].
Contoh dari MCU software adalah OpenMCU, CuSeeMe, dan lain-lain.
OpenMCU merupakan salah satu MCU software yang bersifat opensource,
sedangkan CuSeeMe dan MCU software lainnya bersifat licensed. MCU software
ini kinerjanya tergantung dengan prosessor PC / Laptop yang digunakan.
2.9 Parameter QoS pada Video Conference
Parameter QoS dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu Parameter yang
diukur bersifat obyektif (teknis) dan parameter yang diukur bersifat subyektif.
Parameter teknis pada Video Conference ada 3 parameter yaitu delay antar paket,
jitter dan packet loss[1], namun pada tugas akhir ini parameter throughput
ditambahkan bertujuan untuk mengetahui ada apa tidaknya bandwidth manajemen
pada suatu konfigurasi.

Delay antar paket
Delay antar paket adalah waktu yang dibutuhkan dalam pengiriman paket
dari satu titik ke titik tujuan (klien ke klien). Pada standar ITU-T G.114 besarnya
dari delay antar paket pada komunikasi suara minimal sebesar 150 ms[10]. Delay
anata paket merupakan delay satu arah (One Way Delay). Parameter delay sangat
mempengaruhi pada aplikasi H.323 (VoIP atau video conference).
Ada beberapa macam delay, yaitu :
1. Propagation delay (delay yang terjadi akibat transmisi melalui jarak antar
pengirim dan penerima)
2. Serialization delay (delay pada saat proses peletakan bit ke dalam circuit)
3. Processing delay (delay yang terjadi saat proses coding, compression,
decompression dan decoding)
4. Packetization delay (delay yang terjadi saat proses paketisasi digital voice
sample)
5. Queuing delay (delay akibat waktu tunggu paket sampai dilayani)
6. Jitter buffer ( delay akibat adanya buffer untuk mengatasi jitter)

Jitter
Jitter adalah variasi dari nilai delay antar paket yang dikirimkan. Jitter
diakibatkan oleh antrian yang terjadi di jaringan. Jitter dapat menyebabkan
sampling di sisi penerima menjadi tidak tepat sasaran sehingga informasi menjadi
rusak. Ukuran paket juga mempengaruhi dari nilai jitter tersebut yang mana
semakin besar ukuran paket maka proses penerimaan paket tersebut juga menjadi
lama sehingga jitter yang dihasilkan menjadi besar[6]. Jitter dapat diatasi dengan
melakukan buffering (jitter buffer) atau penahanan paket sementara, yaitu paket
berikutnya tidak dikirimkan sebelum paket pertama tiba di tujuan.

Packet Loss
Packet loss yaitu hilangnya paket dalam jaringan yang disebabkan faktor
antrian (queue) yang melebihi batas waktu yang ditentukan dan atau ukuran paket
yang terlalu besar sehingga tidak mungkin ditransmisikan dalam jaringan yang
kecepatannya rendah.
Berikut tabel 2.3 yang menjelaskan skala performansi yang dihasilkan dari
ketiga parameter diatas, yang mana pada tabel dibawah ini ada 3 tingakatan
performansi yaitu Good, Acceptable dan Poor :
Tabel 2.3 Skala performansi delay, jitter dan packet loss[1]
Grade
Good
Acceptable
Poor

Throughput
Delay
(ms)
0-150
150-300
>300
Jitter (ms)
0-20
20-50
>50
Packet
Loss (%)
0-0,5
0,5-1,5
>1,5
Throughput adalah banyaknya bit-bit yang dikirimkan dengan sukses dari
satu titik ke satu titik tujuan dalam satuan waktu. Definisi throughput sama
dengan bandwidth konsumsi, yang mana kecepatan kanal yang sebenarnya yang
diperoleh oleh suatu user. Pada implementasi video conference nilai throughput
yang diukur adalah paket audio dan video. Besarnya bandwidth video conference
bermacam-macam yaitu 128 kbps, 384 kbps dan 768 kbps. Bandwidth dengan
sebesar 384 kbps biasanya telah menghasilkan kualitas cukup bagus untuk
aplikasi video conference[6]. Pada video conference besar atau kecilnya nilai
throughput dipengaruhi oleh kualitas kamera dan video codec yang digunakan
pada klien.

Mean Opinion Score (MOS)
Parameter QoS yang bersifat subyektif adalah Mean Opinion Score (MOS).
MOS adalah penilaian kualitas video conference oleh audiensi yang mana
penilaian tersebut bersifat subyektif. Dalam peniliaian MOS ada 5 tingkatan,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.4 :
Tabel 2.4 Skala pengukuran MOS[11]
Nilai MOS
5
4
3
2
1
Definisi
Excellent
Good
Fair
Poor
Bad
Download