Neck Pain! Duh! Neck pain merupakan gejala kedua tertinggi setelah back pain yang sering dikeluhkan oleh pasien klinik fisioterapi. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan neck pain? Nyeri leher ( neck pain ) adalah gejala yang disebabkan oleh penekanan ( stressor ) pada jaringan-jaringan lunak, tulang-tulang, atau sendi-sendi dari cervical spine (tulang belakang servikal). Kondisi pada leher tersebut dapat merambat ke bagian punggung, tangan, dan dapat pula membatasi ruang gerak leher dan bahu. Faktor internal penyebab neck pain dapat disebabkan gejala nyeri gigi, sakit kepala, dan nyeri punggung. Faktor eksternal neck pain dapat disebabkan aktifitas yang menyebabkan leher menegang, misalnya karena mengecat langit-langit rumah, salah tidur, postur yang buruk, atau membawa tas di salah satu sisi tubuh, atau bisa juga karena cedera jatuh. Saat menderita neck pain, maka otot sedang menegang yang biasa disebut spasme, biasanya karena terlalu lama di suatu posisi karena menahan nyeri. Kondisi neck pain juga dapat disebabkan karena adanya penjepitan syaraf jika tulang mengalami cedera atau kondisi degenerative yang dapat menyebabkan nyeri menjalar. Jika sudah terjadi neck pain, maka alternatif treatment yang dapat dilakukan antara lain: - Letakkan bantalan hangat atau mandi air hangat untuk menghilangkan nyeri Minum obat penghilang rasa sakit Lakukan steching otot leher Lakukan pemijatan Lakukan fisioterapi Agar terhindar dari neck pain, terapkanlah postur tubuh yang baik. Misalnya ketika duduk di depan komputer, layar komputer berjarak sejajar dengan mata, bahu relaks, siku membentuk sudut 90 derajat, punggung bawah sangga dengan bantal, duduk dengan panggul, lutut, dan ankle 1/2 Neck Pain! Duh! membentuk sudut 90 derajat dengan kaki yang menapak sempurna pada permukaan lantai. Hindari aktivitas fisik yang memberikan tekanan pada leher, tidur dengan posisi bantal yang baik, dan lakukan steching pada otot-otot leher. Neck pain bisa terjadi karena akumulasi ketegangan otot bahu dan leher pada kondisi menetap yang terlalu lama. Lakukan steching otot leher secara berkala, dan selalu jaga agar leher tidak terlalu lama dalam satu posisi. Apabila masih ada keluhan, segera hubungi fisioterapist Anda. Ratna Witri Kartika, Amd. FT Klinik Fisioterapi RSIA Kemang Medical Care 2/2