SBY: Jangan Ada Kepentingan

advertisement
SBY: Jangan Ada Kepentingan
DPR Minta BPK Audit Aliran Dana dari Bank Century
Selasa, 5 Januari 2010 | 03:19 WIB
Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan penyelidikan kasus Bank
Century oleh Panitia Khusus Hak Angket Bank Century Dewan Perwakilan Rakyat dapat selesai
tanpa komplikasi apa pun. Juga tanpa kepentingan yang tidak relevan dari kasus Bank Century.
Harapan itu disampaikan Presiden Yudhoyono saat menjawab pertanyaan seorang advokat pasar
modal, Mellydira, seusai membuka perdagangan pertama Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta,
Senin (4/1).
Dalam acara itu, Presiden Yudhoyono didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II,
antara lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Keuangan Sri
Mulyani Indrawati, serta puluhan pengusaha, pelaku pasar modal, pimpinan badan usaha milik
negara (BUMN), dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Mellydira mengkhawatirkan penanganan kasus Bank Century dan kasus hukum lainnya di negeri ini
bisa menjadi bola liar sehingga mengganggu perekonomian.
”Pandangan itu sebagian tepat ditujukan kepada saya selaku Kepala Pemerintahan dan Kepala
Negara. Namun, sebagian tentu patut didengar oleh seluruh komponen bangsa. Karena, intinya,
supaya kita tidak merugi, menyia-nyiakan momentum yang ada. Segeralah kita menjalankan
pekerjaan besar lima tahun mendatang untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan
rakyat,” ujar Presiden.
Menurut Presiden, investigasi yang kini dilakukan Pansus Bank Century adalah bagian dari proses
demokrasi. ”Proses demokrasi kita ini, istilah saya dalam proses konsolidasi. Jadi, bagi saya tak luar
biasa. Ini harus kita lalui dan jalani dengan semua dinamika yang terjadi,” ujar Yudhoyono. Ia juga
menguraikan gejolak politik setelah dirinya terpilih pada tahun 2004.
Presiden Yudhoyono mengatakan, penyelidikan kasus Bank Century sekarang ini tidak bisa serta
merta dihentikan Presiden, mengingat sudah ada proses yang dimulai dari permintaan DPR kepada
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Selanjutnya, DPR membentuk Pansus Bank Century yang
penyelesaiannya berdasarkan jadwal yang ditetapkan.
”Saya tentu berharap semua itu diselesaikan dengan baik, obyektif, jujur, dan jernih, serta tidak
keluar dari konteks. Tanpa komplikasi apa pun dan tanpa kepentingan yang tak relevan dari kasus
Bank Century,” ujarnya.
Presiden juga menambahkan, ”Rakyat memiliki mata hati yang jernih untuk dapat melihat apa yang
sesungguhnya terjadi secara terang benderang, obyektif, jujur, dan jernih.”
Terkait dengan dimensi politik, Presiden berharap saatnya ada solusi yang adil, bijak, tepat, dan
rasional sehingga setiap kasus yang muncul dapat berujung kepada kebaikan bersama.
Minta audit
Di Gedung DPR, Jakarta, Pansus Bank Century meminta BPK mengaudit aliran dana dari bank itu
ke sejumlah pihak. Pansus Bank Century berharap menerima hasil audit ini pada minggu pertama
Februari 2010.
”Selasa (hari ini), Pansus melalui pimpinan DPR akan mengirimkan surat permohonan audit ke
BPK,” kata Ketua Pansus Bank Century Idrus Marham, Senin, seusai rapat di Jakarta.
Pada awal Februari, lanjut Idrus, Pansus Bank Century juga berharap sudah menerima data dari
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tentang sejumlah nama yang diduga
menerima aliran dana dari Bank Century.
Dalam rapat konsultasi dengan Pansus pada 17 Desember 2009, PPATK menyerahkan 20
informasi hasil analisis yang erat kaitannya dengan temuan BPK mengenai penarikan dana pihak
ketiga yang melanggar ketentuan. Namun, menurut Idrus, dalam data yang diserahkan PPATK
dalam amplop tertutup itu belum menyebut nama.
Tak bisa diintervensi
Secara terpisah, di Istana Wakil Presiden, Kepala PPATK Yunus Husein, seusai bersama pimpinan
dan anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum menemui Wapres Boediono,
menegaskan, dirinya tidak bisa diintervensi saat menganalisis sejumlah rekening terkait penyehatan
Bank Century meskipun ia tercatat juga sebagai anggota Satgas itu.
”Tidak ada satu pun yang bisa mengintervensi saya menganalisis rekening itu,” ujarnya.
Menurut Yunus, pemeriksaan terhadap ribuan rekening terkait dana penyehatan Bank Century kini
hampir diselesaikannya. ”Sekarang dalam proses, tetapi bisa dibilang hampir selesai. Kita siap
diundang DPR,” ujarnya.
Secara terpisah, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, puluhan pegiat Gerakan
Indonesia Bersih (GIB) datang memberikan semangat kepada KPK agar segera menuntaskan kasus
Century. Aktivis GIB yang datang, antara lain, Usman Hamid, Efendi Ghazali, Yudi Latif, Ray
Rangkuti, dan Adi M Massardi. Sejumlah elemen mahasiswa juga ikut bergabung.
Selain berunjuk rasa, mereka juga meminta perwakilan KPK menandatangani pernyataan sikap
untuk membongkar kasus Bank Century sampai tuntas dan tanpa tebang pilih dalam waktu satu
bulan.
Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah yang menemui massa GIB kemudian menandatangani
pernyataan itu. ”Terima kasih atas dukungannya. Percayalah bahwa KPK akan menangani semua
kasus korupsi, termasuk kasus Bank Century,” katanya lagi. (nta/aik/nwo/har)
Download