1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Alasan mendasar

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Alasan mendasar dalam penelitian tugas akhir ini adalah adanya kebutuhan
akan makanan yang segar dan berkulitas. Saat ini kualitas makanan, sayur-sayuran
dan buah-buahan ditengarai semakin buruk. Dapat kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari bahwa sayur-sayuran dan buah-buahan begitu mudah busuk. Hal ini
disebabkan pola tanam non-organik yang saat ini berkembang di masyarakat.
Bahan kimia dalam bidang pertanian telah mempengaruhi kualitas tanah sehingga
menyebabkan turunnya daya tahan keawetan suatu produk pertanian.
Alasan kedua adalah adanya krisis energi yang menjadi masalah serius di
setiap negara. Jumlah penduduk yang semakin bertambah menyebabkan
kebutuhan listrik semakin meningkat, sementara suplai dari pembangkit listrik
tidak mecukupi. Di sisi lain penambahan pembangkit listrik tenaga fosil
mengakibatkan munculnya permasalah baru yaitu kerusakan alam yang semakin
parah oleh gas buang emisi CO ke udara. Mengingat porsi penggunaan listrik
untuk pendingin (AC dan kulkas) dalam gedung mencapai 50%, maka peluang
penghematan di bidang porsi energi pendingin cukup besar untuk bisa
diprioritaskan. Dengan begitu dua alasan tersebut akan dirangkum dalam sebuah
solusi dengan mengkreasikan sebuah pendingin alami tanpa listrik dan ramah
lingkungan.
Saat ini telah dilakukan beberapa penelitian berkaitan dengan pendingin
alami ini diantaranya dari Afrika dan India. Di Afrika oleh Mohammad Bah Abba
[5] dari Nigeria pada tahun 1995 berhasil membuat pendingin alami yang
dinamakan zeer pot. Sedangkan di India pada tahun 2005 Mansukhbhai
Raghavjibhai Prajapati Rajkot, mendesain “Mitticool-the fridge” [6]. Kedua
pendingin alami ini dibuat dari material sumber daya lokal yaitu tanah liat.
Dengan mengacu pada penelitian pendingin alami di Afrika dan India
tersebut, maka dalam tugas akhir ini akan dilakukan penelitian serupa yaitu
membuat sebuah pendingin alami untuk diaplikasikan di Indonesia. Dengan
1
2
karakter alam yang berbeda tentu akan menunjukkan hasil yang berbeda. Adapun
yang menjadi fokus dari penelitian ini adalah melakukan analisis pengaruh
kondisi kelembaban terhadap performa yang bisa dicapai.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yang akan dikaji pada tugas akhir ini, antara lain:
1.
Bagaimana megkreasikan sebuah produk pendingin alami yang murah dan
ramah lingkungan
2.
Bagaimana memaksimalkan performa pendingin alami untuk diaplikasikan di Indonesia
dengan meneliti pengaruh kelembaban lingkungan.
I.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang ditentukan untuk menghindari kesalahpahaman dan
mengarahkan pembahasan adalah:
1.
Proses perpindahan massa dan perpindahan panas hanya terjadi pada bagian samping,
belakang dan bawah
2.
Proses yang ditinjau hanya perpindahan massa keadaan tunak, perpindahan panas keadaan
tunak dan perpindahan panas keadaan transien
3.
Pengambilan data dilakukan pada 2 kondisi kelembaban yang berbeda, 1 dilakukan di
dalam ruang tertutup (lab energi), 2 dilakukan di ruang terbuka dengan kondisi udara bebas
(selasar timur JTF)
I.4. Tujuan
Mengetahui
pengaruh
kelembaban
pendingin alami ditinjau dari 3 aspek
1. Besarnya penurunan suhu
2. Laju penurunan suhu
3. Hasil penyimpanan makanan
lingkungan
terhadap
performa
3
I.5. Manfaat
1. Dapat memberikan panduan dalam pembuatan pendingin alami yang mungkin suatu
saat akan diproduksi secara masal.
2. Mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya penghematan energi.
3. Memberikan opsi kepada ibu rumah tangga dalam melakukan penghematan.
4. Sebagai acuan penelitian-penelitian mengenai teknologi pendingin berbasis pendinginan
evaporatif.
Download