evaluasi kinerja supply chain management (studi

advertisement
 EVALUASI KINERJA SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT
(STUDI KASUS : PT. WADHA ARTHA ABADI)
Nina Aghnina
Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstrak
Supply chain management (Manajemen Rantai Suplai) merupakan proses pengelolaan
seluruh aktivitas atau rangkaian aktivitas perencanaan dan pengelolaan barang dan jasa dari hulu
ke hilir secara terpadu, sejak dari pembelian bahan baku, perencanaan produksi, proses
transformasi (produksi) material menjadi bahan setengah jadi dan produk jadi, dan penyimpanan
baik bahan baku dan produk jadi hingga akhirnya penyampaian produk jadi (akhir) kepada end
customer atau end user melalui suatu sistem distribusi. Bahkan saat ini supply chain management
sudah menjadi competitive advantage yang sangat penting bagi perusahaan untuk memberikan
pelayanan yang cepat dengan produk yang bervariasi dan berkualitas tinggi dengan cost yang
rendah, sehingga Perusahaan dapat tetap exist di tengah persaingan yang semakin ketat dan tingkat
biaya yang semakin tinggi. Oleh karena itu perusahaan harus bisa meningkatkan kinerja supply
chain management. Dalam meningkatkan kinerja supply chain management pada perusahaan,
peneliti berusaha memberikan solusi dengan menggunakan metode persentase asset persediaan,
perputaran persediaan dan lama pasokan. serta menganalisis ulang apa saja kedala yang dihadapi
dari masing masing penggerak supply chain. Hasil penelitian yang didapat menyatakan bahwa
pada asset persediaan yang digunakan saat ini jumlahnya terlalu besar yang berdampak pada
lamanya perputaran persediaan.
Kata Kunci : Asset Persediaan, Perputaran persediaan, Sistem Supply chain management,
Kinerja Supply chain management
1 1. PENDAHULUAN
Di era globalisasi ini, segala sesuatu baik perekonomian maupun
pembangunan mengalami perubahan yang cukup signifikan. Bagi negara yang
sedang berkembang sendiri dampak dari globalisasi ini sangat terasa. Hal itu
dapat dilihat dari persaingan bisnis menjadi sangat ketat, dimana setiap
perusahaan
akan
berupaya
semaksimal
mungkin
untuk
meningkatkan
produktivitas dan efisiensi demi mementingkan persaingan dan menjadi yang
terbaik.
Dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi, diharapkan dapat
menekan pengeluaran yang tidak perlu. Namun permasalahan bertambah dengan
adanya tuntutan pelanggan yang terus meningkat, seperti menuntut aspek
kecepatan respon, inovasi dan fleksibilitas. Untuk itu selain produktivitas dan
efisiensi yang perlu ditingkatkan, perusahaan juga dituntut untuk memahami dan
mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen, dimana serta kapan dibutuhkan.
Agar dapat memahami apa yang dibutuhkan konsumen, dibutuhkan peran
semua pihak dari supplier yang mengolah bahan baku dari alam menjadi
komponen, pabrik yang mengubah komponen menjadi barang jadi, transportasi
yang mengirimkan bahan baku supplier ke pabrik, serta jaringan distribusi yang
akan menyampaikan produk ke tangan konsumen.
Dalam penelitian ini, penulis ingin meneliti mengenai jaringan distribusi
terhadap salah satu produk dari PT. Wadha Artha Abadi yakni Aussy Burger.
Aussy Burger sendiri adalah produk siap saji yang menyediakan burger dan
hotdog yang sehat dan berkualitas dan bukan termasuk dalam kategori junk food.
PT. Wadha Artha Abadi merupakan perusahaan yang memiliki puluhan
outlet Aussy Burger yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya. PT. Wadha Artha
Abadi memiliki jaringan ditribusi yang kuat dalam pemenuhan permintaan
konsumen.
Untuk dapat memenuhi segala permintaan yang konsumen tersebut,
perusahaan perlu mengkaji ulang manajemen operasi yang ada dan sistem kinerja
mereka yaitu Supply Chain Management
2 merupakan pengelolaan informasi,
barang dan jasa mulai dari pemasok paling awal sampai ke konsumen paling
akhir dengan menggunakan pendekatan integrasi dengan tujuan yang sama.
Tujuan dari Supply Chain Management
minimum
dan
service
level
maksimum.
itu adalah mencapai biaya
Supply
Chain
Management
mempertimbangkan semua fasilitas yang berpengaruh terhadap produk yang
dihasilkan dan biaya yang diperlukan dalam memnuhi kebutuhan konsumen
Berdasarkan uraian mengenai latar belakang masalah diatas, maka
penulis berusaha mengangkat masalah ini sebagai bahan skripsi dengan judul :
“Evaluasi Kinerja Supply Chain Management (Studi Kasus : PT. Wadha
Artha Abadi)”.
2. METODOLOGI
a. Kinerja Supply chain management
Faktor kunci sukses dari setiap organisasi adalah kemampuan untuk
mengukur kinerja. Umpan balik pada kinerja mengizinkan manajemen untuk
menentukan ya atau tidaknya bentuk standar atau sasaran yang sedang dicapai.
Jika mereka tidak, manajemen kemudian membuat penyesuaian kebutuhan untuk
meningkatkan kinerja (Hery Prasetya, 2011)
b. Benchmarking
Benchmarking hanya membandingkan kinerja perusahaan dalam area
yang jelas dengan kinerja dari perusahaan – perusahaan lain dalam industri atau
dengan perusahaan itu yang dapat dikenali sebagai pesaing kelas dunia dalam
fungsi dan operasi khusus. Benchmarking dapat memotong silang garis indutri
tradisional, menyediakan peluang inovasi baru untuk meningkatkan kinerja (Hery
Prasetya dan Fitri Lukiastuti, 2011).
3 Tujuan
Metode Analisis
Metode Benchmark
Persentase asset persediaan
T-1
Perputaran persediaan
Deskriptif
T-2
Analisis Bechnmark
Indikator
waktu tunggu (lead time
pengiriman)
waktu yang diperlukan untuk
memesan (menit)
Supplier
Supplier
Supplier
Keju
Daging
Roti
Kemasan Kentang
3 hari
3 hari
14 hari
7 hari
20 menit
25 menit
15 menit
15 menit
25 menit
7%
5%
5%
3%
10%
0.02%
0.10%
5%
0.50%
25%
20
50
100
10
300
pengiriman
ditolak
jumlah kekurangan pertahun (pcs)
c. Analisis Persentase Aset Persediaan
PT. Wadha Artha Abadi memiliki Rp. 85.000.000,- yang
diinvestasikan pada persediaan dengan asset perusahaan sejumlah Rp.
900.000.000,-
4 Supplier
7 hari
persentase keterlambatan
persentase bahan baku yang
Supplier
Maka persentase yang diinvestasikan pada persediaan = (85.000.000 /
900.000.000) x 100% = 9,4%
Persentase
aset
persediaan
diturunkan
6.5%
dari
persentase
sebelumnya yakni 9.4% menjadi 2.9% .
2.9% = (jumlah investasi persediaan / 900.000.000) x 100%
Jumlah investasi persediaan yang baru = Rp. 26.100.000,-
d. Analisis Perputaran persediaan
Perputaran persediaan = (Rp. 20.000 x 50960) / Rp. 85.000.000
Perputaran persediaan = 11.99
Inilah besar perputaran persediaan yang sedang berjalan saat ini
pada PT. Wadha Artha Abadi yakni sebesar 11.99 per tahun
Adapun perhitungan baru dengan menggunakan jumlah investasi
yang baru yakni sebesar Rp. 26.100.000,- ialah sebagai berikut :
Perputaran persediaan yang diusulkan = (Rp. 20.000 x 50960) /
Rp.
26.100.000 = 39 per tahun
e. Analisis Lama Pasokan
Lama pasokan dihitung dari kebalikan perputaran persediaan. Adapun
rumus menghitung lama pasokan yakni sebagai berikut :
Investasi Persediaan
Lama Pasokan =
( Biaya tahunan barang yang di jual / 52 minggu )
5 Rp. 85.000.000,Lama Pasokan =
( Rp.20.000 x 50960 / 52 minggu )
Lama Pasokan = 4.37 minggu
Dengan menggunakan total investasi baru yakni sebesar Rp.
26.100.000,- peneliti mendapatkan lama pasokan optimal untuk PT.
Wadha Artha Abadi.
Lama pasokan baru
= Rp. 26.100.000
(Rp. 20.000 x 50960 / 52 minggu)
= 1.33 minggu
3. SIMPULAN
Berikut ini adalah kesimpulan dari hasil evaluasi kinerja supply chain
management (SCM) PT. Wadha Artha Abadi dengan merek dagang Aussy Burger:
•
Dengan menggunakan metode benchmark terlihat kinerja supplier yang
paling buruk yakni terjadi pada supplier kentang. Dimana perusahaan
tersebut tidak dapat mengendalikan mutu kualitas bahan baku sesuai
dengan standarisasi yang telah ditetapkan oleh PT. Wadha Artha Abadi.
Perusahaan seringkali melakukan penolakan pengiriman dan tentu saja hal
ini berdampak pada kegiatan penjualan.
•
Dengan menggunakan metode persentase asset persediaan didapatkan hasil
bahwa sistem persediaan yang sedang berjalan saat ini membuktikan
bahwa kurang efektifnya tingkat persediaan yang dilakukan. Peneliti
6 berusaha memberikan solusi dengan menurunkan persentase asset
persediaan dan hal ini berdampak pada perputaran persediaan menjadi tiga
kali lipat lebih cepat dari sebelumnya. Serta berpengaruh kepada lama
pasokan. Lama pasokan berkurang tiga kali lebih kecil dibandingkan
dengan lama pasokan sebelumnya.
•
Pada sistem supply chain yang berjalan saat ini peneliti menemukan
beberapa kendala terhadap sistem distribusi dan persediaan di gudang
penyimpanan dan outlet-outlet. Sebelumnya sistem supply chain
management yang sedang berjalan menggunakan sistem mata rantai 1-2-34-5, yakni dari beberapa supplier kemudian di distribusikan ke PT. Wadha
Artha Abadi dilanjutkan kebagian gudang penyimpanan setelah itu baru
bahan baku siat untuk di distribusikan ke outlet-outlet Aussy Burger, baru
produk siap disajikan kepada konsumen.
•
Namun peneliti melihat ada nya ketidakefektifan pada sistem supply chain
management tersebut. Sehingga peneliti memeberikan saran untuk
mengubah sistem supply chain tersebut menjadi :
bahan baku yang
dikirimkan dari beberapa supplier kemudian menuju PT. Wadha Artha
Abadi selanjutnya bahan baku dipisahkan sesuai dengan kebutuhan tiaptiap outlet. Sisa persediaan tersebutlah yang selanjutnya dimasukan ke
dalam gudang penyimpanan. Hal ini berdampak pada pengefektifan waktu
pengiriman.
7 DAFTAR PUSTAKA
[1]
Chen-Kuo Lee, Shu-Ho Chen. (2001). Selecting the Most Feasible
Strategy for Green Supply-Chain Management. The Business Review, Cambridge.
Hollywood: Summer 2010. Vol. 14, Iss. 2; p. 141 (6 pages). (ON LINE).
http://proquest.umi.com/pqdweb?index=0&did=2045077911&SrchMode=2&sid=
1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=12764
96327&clientId=68814 , 14 Juni 2010.
[2]
http://proquest.umi.com/pqdweb?index=6&did=1860235061&SrchMode=
2&sid=6&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS
=1276503789&clientId=68814
[3]
Chopra, Sunil dan Peter Meindl. (2004). Supply Chain Management:
Strategy, Planning and Operations. Second Edition. Prentice Hall Inc., Upper
Saddle River, New Jersey.
[4]
Chorafas, Dimitris N. (2009). Integrating ERP, CRM, Supply Chain
Management, and Smart Material. Auerbach Publications : Washington, D.C.
[5]
Deitiana, Tita. (2011). Manajemen Operasional dan Strategi dan analisa.
Mitra Wacana Media, Jakarta.
[6]
Dwiningsih, N. (2007). Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain
Management)
dan
E-Commerce.
(ON
LINE).
www.stekpi.ac.id/manajemenrantaipasokan, 14 Juni 2010
[7]
Heizer, Jay dan Barry Render. (2010). Manajemen Operasi. Salemba
Empat, Jakarta.
[8]
Indrajit, Richardus Eko dan Richardus Djokopranoto. (2006). Konsep
Manajemen Supply Chain. Grasindo, Jakarta.
[9]
Said , Andi Ilham. (2006). Produktivitas dan efisiensi dengan Supply
Chain Management. PPM, Jakarta.
[10]
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran. Edisi kesebelas, jilid 1. PT.
Indeks, kelompok Gramedia, Jakarta.
8 [11]
Mentzer, JT et al. (2001). Defining Supply Chain Management, in: Journal
of Business Logistics, Vol. 22, No. 2, 2001, pp. 1–25.
[12]
Prasetya, Hery dan Fitri Lukiastuti. (2011). Manajemen Operasi. CAPS,
Yogyakarta.
[13]
Pujawan, I Nyoman. (2005). Supply Chain Management. Edisi Pertama.
Guna Widya, Surabaya.
[14]
Render, Barry. (2001). Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi. PT Salemba
Empat, Jakarta.
[15]
Rinda hendrayat. (2008). Supply Chain Management (SCM). (ON LINE).
www.ittelkom.ac.id/library/index.php , 14 Juni 2010
[16]
Schroeder, Roger G. (2000). Operations Management : Comtemporary
Concepts and Cases. Mcgraw-Hill : Boston.
[17]
Schroeder, Roger G. (2003). Manajemen operasi : pengambilan keputusan
dalam suatu fungsi operasi. Jilid-2. Erlangga : Jakarta.
[18]
Stadtler,
Hartmut
and
Christoph
Kilger.
(2008).
Supply
Chain
Management and Advanced Planning. 4th Edition. Springer : Verlag Berlin
Heidelberg.
[19]
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung.
9 PERFORMANCE EVALUATION OF SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT
(CASE STUDY: WADHA ARTHA ABADI
CORPORATION)
Nina Aghnina
Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstract
Supply chain management is the process of managing the activity or series of activities throughout the
planning and management of goods and services from upstream to downstream in an integrated, from
raw material purchasing, production planning, process transformation (production) material into semifinished materials and end product, and then storage of both raw materials and finished products to
finally delivering the finished product (final) to the end customer or end user through a distribution
system. Even the current supply chain management become a avery important competitive advantage
for companies to provide fast service with a variety of products and high quality with low cost, so the
company can still exist in the midst of increasing competition and higher cost levels. Therefore
companies should be able to improve the performance of supply chain management at the firm,
researches strive to provide solutions using the percentage method of asset inventory, inventory
turnover and long time supply, and then re-analyze what is the problem facing of each supply chain.
The results obtained stating that the inventory of assets currently in use are too long large to have an
impact on the length of the inventory turnover.
Keywords : Inventory Asset, Inventory Turnover, Supply Chain Management
System, Performance of Supply Chain Management
1.
INTRODUCTION
In this era of globalization, everything is either the economy or the
development of significant change. For developing countries the impact of
globalization itself is very pronounced. It can be seen from a very tight
business competition, in which each company will do everything possible to
improve productivity and efficiency for the sake of emphasis on competition
and being the best.
By increasing productivity and efficiency, is expected to suppress the
unnecessary spending. But the problem increases with the increasing demands
of customers, such as demanding aspects of the response speed, innovation
and flexibility. Therefore in addition to productivity and efficiency
improvements are needed, the company is also required to understand and
know what is needed by consumers, where and when needed.
In order to understand what consumers need, it takes the role of all
stakeholders of the supplier of natural raw materials into components, which
alter the plant components into finished goods, transportation of raw materials
supplier sends to the factory and distribution network that will deliver
products to consumers.
In this study, the authors wanted to examine the issues distribution of a
product of Wadha Artha Abadi Corporation named Aussy Burger. Aussy
Burger itself is a product that provides a fast-food burgers and hot dogs are
healthy and quality and not included in the category of junk food.
Wadha Artha Abadi Corporation is a company that has dozens of
outlets Aussy Burger scattered in and around Jakarta. Wadha Artha Abadi
Corporation has a strong network of distribution of the fulfillment of
consumer demand.
To be able to meet all consumer demand, companies need to review
existing operations management and system performance is Supply Chain
Management is the management of information, goods and services ranging
from the earliest supplier to the consumer at the end by using an integrated
approach with a common goal .
The purpose of the Supply Chain Management is to achieve minimum
cost and maximum service level. Supply Chain Management to consider all
the facilities that affect the product produced and the cost involved in filling
the needs of consumers
Based on the description of the background of the above problems, the
authors sought to raise this issue as a thesis entitled: "Performance Evaluation
of Supply Chain Management (Case Study: Wadha Artha Abadi
Corporation)".
2.
METHODOLOGY
a. Performance of Supply Chain Management
Key success factors of any organization is the ability to measure
performance. Feedback on performance to allow management to
determine whether or not the form of standards or targets are being
achieved. If they do not, then management needs to make adjustments to
improve performance (Prasetya, Hery, 2011)
b. Benchmarking
Only compares the performance of the company in a clear area with the
performance of the company – another company in the industry or
company that can be recognized as a world-class competitor in the
functions and special operations. Benchmarking industry was able to cut
across traditional lines, providing new opportunities for improving
innovation performance (Prasetya, Hery and Fitri Lukiastuti, 2011).
Purpose
Method of Analysis
Benchmark Methods
The Percentage of inventory asset
T-1
Inventory turnover
Descriptive
T-2
Benchmark Analysis
Cheese
Meat
supplier
supplier
waiting time (lead time delivery)
7 days
3 days
3 days
14 days
time required to order (minutes)
20 minutes
25 minutes
15 minutes
15 minutes 25 minutes
Indicator
percentage of late delivery
percentage of rejected materials
number of deficiencies per
year (pcs)
Bread
supplier
Packaging Potato
supplier
Supplier
7 days
7%
5%
5%
3%
10%
0.02%
0.10%
5%
0.50%
25%
20
50
100
10
300
c. Analysis of Percentage Inventory Asset
Wadha Artha Abadi Corporation has 85.000.000 Rupiah - are invested on
the stock with the company's assets amounted to 900.000.000 Rupiah
The percentage invested in stocks
= (85 million / 900 million) x100% =9.4%
Percentage of inventory of assets derived from its
previous 6.5% of the
9.4% to 2.9%.
2.9% = (number
of inventory
investment / 900
million) x
100%
The number of new inventory investment = 26.1 million Rupiah
d. Analysis of Inventory Turnover
Inventory turnover = (20.000 Rupiah x 50.960) / 85 million Rupiah
Inventory turnover = 11.99 per year
This is a huge inventory turnover is currently running in Wadha Artha
Abadi Corporation, amounting to 11.99 per year
The new calculations by
using
a number of
new investments which
amounted to 26.1 million Rupiah is as follows:
The proposed inventory turnover = (20.000 Rupiah x 50.960) / 26.1
million Rupiah = 39 per year
e. Analysis of Long Supply
Long supply of inventory turnover is calculated from the exact opposite.
The formula calculates the supply time as follows:
Inventory Investment
Long Supply =
( Annual cost of goods sold / 52 weeks )
85.000.000 Rupiah
Long Supply =
( 20.000 Rupiah x 50960 / 52 weeks )
Long Supply = 4.37 weeks
By using the total new investments which amounted to 26.1 million
rupiah, researches have optimal long supply for Wadha Artha Abadi
Corporation.
26.1 million Rupiah
Long Supply =
( 20.000 Rupiah x 50960 / 52 weeks )
Long Supply = 1.33 weeks
3. CONCLUSION
The following is the conclusion of the performance evaluation of supply chain
management (SCM) in Wadha Artha Abadi Corporation treadmark Aussy burger:
•
By using the benchmarks shown the worst performance of supplier that
occured on potato supplier. Where the company can not control the
wuality of quality raw materials in accordance with the standars
established by Wadha Artha Abadi Corporation. Companies often make
the refusal of delivery and of course this affects the sales activities.
•
By using the percentage of inventory asset method showed that inventory
system is running now prove that the lack of effective levels of inventory
carried. Researchers trying to provide solutions to reduce the percentage
of inventory asset and this affects the inventory turnover to three times
faster than before. And also affects the long supply. Reduced supply of
long three times smaller than the long supply before.
•
The suppply chain system that run these investigators found several
obstacles to the distribution system and supplier in warehouses and
outlets. Previous supply chain management system is being run using the
chain 1-2-3-4-5 system, ie. from several suppliers and then distributed to
Wadha Artha Abadi Corporation continued storage after it gets new raw
materials ready to be distributed to the outlets Aussy Burger, a new
product ready to be presented to consumers.
•
However, the researches saw ineffectinveness in the supply chain
management system. So the researchers giving out advice to transform its
supply chain system to be : raw material from several suppliers and then
shipped to the Wadha Artha Abadi Corporation and next raw materials
separated in accordance with the need of each outlet. The remaining
inventory is exactly what the inserted into the warehouse. This leads to
improve the effectiveness of delivery time.
REFERENCES
[1] Chen-Kuo Lee, Shu-Ho Chen. (2001). Selecting the Most Feasible Strategy for
Green
Supply-Chain
Management.
The
Business
Review,
Cambridge.
Hollywood: Summer 2010. Vol. 14, Iss. 2; p. 141 (6 pages). (ON LINE).
http://proquest.umi.com/pqdweb?index=0&did=2045077911&SrchMode=2&sid=
1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=12764
96327&clientId=68814 , 14 Juni 2010.
[2] http://proquest.umi.com/pqdweb?index=6&did=1860235061&SrchMode=2&sid=
6&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=12765
03789&clientId=68814
[3] Chopra, Sunil dan Peter Meindl. (2004). Supply Chain Management: Strategy,
Planning and Operations. Second Edition. Prentice Hall Inc., Upper Saddle
River, New Jersey.
[4] Chorafas, Dimitris N. (2009). Integrating ERP, CRM, Supply Chain Management,
and Smart Material. Auerbach Publications : Washington, D.C.
[5] Deitiana, Tita. (2011). Manajemen Operasional dan Strategi dan analisa. Mitra
Wacana Media, Jakarta.
[6] Dwiningsih, N. (2007). Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)
dan E-Commerce. (ON LINE). www.stekpi.ac.id/manajemenrantaipasokan, 14
Juni 2010
[7] Heizer, Jay dan Barry Render. (2010). Manajemen Operasi. Salemba Empat,
Jakarta.
[8] Indrajit, Richardus Eko dan Richardus Djokopranoto. (2006). Konsep Manajemen
Supply Chain. Grasindo, Jakarta.
[9] Said , Andi Ilham. (2006). Produktivitas dan efisiensi dengan Supply Chain
Management. PPM, Jakarta.
[10]
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran. Edisi kesebelas, jilid 1. PT.
Indeks, kelompok Gramedia, Jakarta.
[11]
Mentzer, JT et al. (2001). Defining Supply Chain Management, in: Journal of
Business Logistics, Vol. 22, No. 2, 2001, pp. 1–25.
[12]
Prasetya, Hery dan Fitri Lukiastuti. (2011). Manajemen Operasi. CAPS,
Yogyakarta.
[13]
Pujawan, I Nyoman. (2005). Supply Chain Management. Edisi Pertama. Guna
Widya, Surabaya.
[14]
Render, Barry. (2001). Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi. PT Salemba
Empat, Jakarta.
[15]
Rinda hendrayat. (2008). Supply Chain Management (SCM). (ON LINE).
www.ittelkom.ac.id/library/index.php , 14 Juni 2010
[16]
Schroeder, Roger G. (2000). Operations Management : Comtemporary
Concepts and Cases. Mcgraw-Hill : Boston.
[17]
Schroeder, Roger G. (2003). Manajemen operasi : pengambilan keputusan
dalam suatu fungsi operasi. Jilid-2. Erlangga : Jakarta.
[18]
Stadtler, Hartmut and Christoph Kilger. (2008). Supply Chain Management
and Advanced Planning. 4th Edition. Springer : Verlag Berlin Heidelberg.
[19]
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung.
Download