Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer

advertisement
Bab 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Dasar Jaringan Komputer
Jaringan komputer saat ini sangat diperlukan dalam melakukan proses pengiriman
data dari suatu tempat ke tempat lain. Tanpa adanya jaringan maka kemungkinan
proses pengiriman data akan terhambat.
2.1.1 Definisi Jaringan Komputer
Jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak dan pengkabelan
(cabeling) yang memungkinkan berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama
lain. Selain itu jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa
komputer dan peralatan lain yang saling terhubung dengan menggunakan aturanaturan tertentu. Hubungan ini dapat terjadi menggunakan media fisik berupa kabel
ataupun melalui gelombang radio, infrared bahkan satelit. Setiap peralatan yang
tersambung ke jaringan disebut node. Beberapa jenis berdasarkan areanya adalah LAN
(Local Area Network), MAN (Medium Area Network), WAN (Wide Area Network),
perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya yang saling terhubung satu sama
lain melalui media perantara. Media perantara ini biasa berupa media kabel ataupun
media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari suatu
komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat yang lainnya,
Universitas Sumatera Utara
sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersbut bisa saling berbagi data
atau berbagi perangkat keras.
2.1.2 Tipe Jaringan Komputer
Dalam jaringan komputer terdapat 3 (tiga) peranan yang dapat dijalankan oleh
komputer-komputer di dalam LAN. Peran utama dapat menjadi client yaitu hanya
sebagai pengguna tetapi tidak menyediakan sumber daya jaringan untuk dibagi dan
dipakai oleh anggota jaringan lain. Peran kedua dapat menjadi peer yaitu menjadi
klien yang menggunakan sekaligus menyediakan sumber daya jaringan yang disebut
sebagai peer-to-peer. Peran terakhir yaitu dapat menjadi server yang menyediakan
sumber daya jaringan, berdasarkan peranan di atas selanjutnya jaringan komputer
terbagi atas 3 (tiga) bagian yaitu :
1. Jaringan berbasis server dan client-server didefinisikan dengan
kehadiran server di dalam suatu jaringan yang menyediakan
mekanisme pengamanan dan pengolahan jaringan tersebut. Jaringan ini
terdiri dari banyak klien dan satu atau lebih server. Klien yang biasa
disebut sebagai komputer front-end yang meminta layanan seperti
penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan sedangkan server
yang sering disebut sebagai komputer back-end menyampaikan
permintaan tersebut ke tujuan yang tepat.
2. Jaringan peer-to-peer adalah jaringan yang tidak melibatkan sumber
daya terlalu tinggi. Pada setiap komputer tidak terdapat batasan yang
Universitas Sumatera Utara
khusus dalam mengakses data dan menggunakan sumber daya. Pada
jaringan ini tidak terdapat ketergantungan dalam setiap komputer.
3. Jaringan hybrid adalah jaringan komputer yang memiliki semua yang
terdapat pada dua tipe jaringan di atas. Ini berarti bahwa pengguna
dalam jaringan hybrid ini dapat mengakses sumber daya yang dibagi
oleh jaringan peer-to-peer sedangkan di waktu yang bersamaan juga
dapat memanfaatkan sumber daya yang disediakan oleh komputer
server.
2.1.3 Peralatan Jaringan Komputer
Dalam membangun sebuah jaringan komputer dibutuhkan perangkat keras khusus
yang berhubungan dengan kebutuhan jaringan yang akan dibangun. Berikut adalah
beberapa peralatan jaringan yang umum digunakan untuk jaringan berbasis nirkabel.
1. NIC (Network Interface Card) merupakan peralatan yang berhubungan
langsung dengan komputer dan didesain agar komputer-komputer jaringan
dapat saling berkomunikasi. NIC juga menyediakan akses ke media fisik
jaringan. Bagaimana bit-bit data (seperti tegangan listrik, arus, gelombang
elektromagnetik dan besaran fisik lainnya) dibentuk akan ditentukan oleh NIC.
NIC contoh alat yang bekerja pada layar pertama atau layar physical
.
2. HUB merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal
dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Sehingga
semua komputer yang berhubungan dengan port akan menerima data juga.
Universitas Sumatera Utara
3. Repeater merupakan salah satu contoh active hub. Repeater merupakan
peralatan yang dapat menerima signal kemudian memperkuat dan mengirim
kembali signal tersebut ke tempat lain.
4. Bridge merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen
dalam sebuah jaringan. Berbeda dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC
address tujuan. Sehingga jika sebuah komputer mengirim data untuk komputer
tertentu, maka bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan
komputer tujuan saja. Jika bridge belum mengetahui port mana yang
terhubung dengan komputer tujuan, maka akan mencoba mengirim pesan
broadcast ke semua port (kecuali port komputer yang mengirim). Jika port
tujuan telah diketahui, maka untuk selanjutnya hanya port itu saja yang akan
dikirim data. Bridge juga dapat memfilter trafik diantara 2 (dua) segmen LAN.
Bridge bekerja di layer Data Link.
5. Router merupakan peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu
jaringan dengan jaringan yang lain. Sepintas lalu router mirip dengan bridge,
namun router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge. Router bekerja
menggunakan routing table yang disimpan di memorinya untuk membuat
keputusan tentang ke mana dan bagaimana paket dikirimkan. Router dapat
memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router akan
memutuskan media fisik jaringan yang disukai dan yang tidak disukai.
Protokol routing dapat mengantisipasi berbagai kondisi yang tidak dimiliki
oleh peralatan bridge. Router bekerja pada layer network.
Universitas Sumatera Utara
6. Network Switch selain repeater, bridge dan router, terdapat sejumlah peralatan
switching yang dapat digunakan dalam membangun internet network.
Peralatan switch didesain dengan tujuan yang berbeda dengan repeater, bridge
dan router. Jika perangkat jaringan yang terhubung pada sebuah LAN terlalu
banyak, maka kebutuhan transmisi meningkat melebihi kapasitas yang mampu
dilayani oleh media transmisi jaringan. Cara kerja switch disebut mirip dengan
bridge, sehingga kadangkala switch disebut sebagai multiple bridge dan setiap
host yang terkoneksi akan mendapatkan full bandwidth. Switch memiliki
beberapa kelebihan dibandingkan bridge antara lain dalam hal forwading
method paket yang dilewatkan.
7. Gateway bekerja dan bertugas melewatkan paket antar jaringan dengan
protokol yang berbeda, sehingga perbedaan tersebut tidak tampak pada lapisan
aplikasi. Kadangkala gateway biasa disebut IP router. Gateway bekerja pada
layar aplikasi.
8. Modem digunakan sebagai penghubung jaringan LAN dengan internet.
9. Accses Point (AP) merupakan salah satu perangkat yang dapat mendukung
akses jaringan tanpa kabel atau wireless LAN. Wireless device jenis AP
menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Fungsi utama dari
AP adalah sebagai pusat koneksi. AP dapat dikatakan mempunyai fungsi
seperti switch pada jaringan transmisi kabel. AP menyediakan perangkat
seperti radio penerima yang mampu menerima gelombang lain dari AP lain atu
media wireless lain seperti USB wireless. Selain itu AP juga menyimpan
Universitas Sumatera Utara
perangkat lunak yang mampu berkomunikasi dan mengenkripsikan data serta
port virtual untuk menghubungkannya dengan jaringan wired (jaringan yang
menggunakan kabel).
2.2
Jaringan Komputer Tanpa kabel / Wireless LAN
Teknologi wireless dapat diartikan teknologi tanpa kabel. Tekonologi wireless
menggunakan udara sebagai media perantara untuk melakukan pertukaran data.
Teknologi wireless tidak hanya diterapkan pada dunia komputer saja tetapi juga pada
bidang telekomunikasi.
2.2.1 Mengenal Jaringan Wireless
Teknologi wireless sangat cocok dan banyak digunakan sebagai pengganti kabel,
seperti kabel mouse, kabel jaringan LAN dan bahkan kabel WAN (Wide Area
Network). Semakin jauh daya jangkauan wireless semakin tinggi juga kebutuhan
hardware yang diperlukan. Tekonologi wireless yang popular untuk kelompok LAN
adalah Wi-Fi. Kecepatan transfer data Wi-Fi yang saat ini sudah mencapai 54 Mbps.
Memang masih tidak sebanding dengan kecepatan kabel UTP yang sudah mencapai 1
Gbps. Walau demikian sebagian besar pengguna merasa kecepatan ini sudah
memadai.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Standarisasi Jaringan Wireless
Untuk sebuah teknologi yang bersifat missal sebuah standarisasi sangatlah
dibutuhkan. Standarisasi akan memberikan banyak keuntungan diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Pembuatan hardware yang berbeda biasa saling bekerja sama. Tentunya
tidaklah sangat efisien wireless di satu merek laptop hanya bisa berhubungan
dengan peralatan yang berasal dari merek yang sama.
b. Pembuatan hardware tambahan bisa membuat peralatan yang berlaku untuk
semua peralatan berdasarkan informasi dari standarisasi yang telah ada.
c. Penghematan dan perkembangan teknologi yang jauh lebih cepat.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh IEEE (Institute of Electrical
Engineers) merupakan organisasi non-profit yang mendedikasikan kerja kerasnya
demi kemajuan teknologi. Pada tahun 1980 IEEE membuat sebuah bagian yang
mengurusi standarisasi LAN dan MAN. Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802.
Angka 80 menunjukkan tahun dan angka 2 (dua) menunjukkan bulan dibentuknya
kelompok kerja ini.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa internet wireless
adalah sebagian dari hasil kerja 802. Bagian ini dibagi menjadi beberapa bagian yang
lebih kecil dan lebih spesifik yang dinamakan sebagai unit kerja. Unit kerja ini
diberikan nama berupa angka yang berurutan di belakang 802. Berikut adalah contoh
unit kerja dan bidang yang mereka tangani :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Unit Kerja standarisasi LAN dan WAN
Unit Kerja
Bidang yang ditangani
802.1
Higher Layar LAN Protokol
802.3
Ethernet Working group
802.11
Wireless LAN Working Group
802.15
Wireless Personal Area Network ( WPAN) Working Group
802.16
Broandband Wireless Accsess Working Group
802.17
Resilient Pacet Ring Working Group
802.18
Radio Regulator TAG
802.19
Coexistence TAG
802.20
Mobile Broadband Wireless Access (MBWA) Working Group
802.21
Media Independent Handoff Working Group
802.22
Wireless Region Area Network
Unit kerja yang mengurusi tentang wireless LAN terbagi-bagi menjadi
beberapa unit, namun tidak lagi ditandai dengan tanda titik dan angka tetapi dengan
huruf a, b, c sehingga menjadi unit 802.11a, 802.11b, 802.11c dan seterusnya.
2.2.3 Topologi Jaringan Wireless
Dalam struktur jaringan tidak hanya terdapat topologi jaringan dengan menggunakan
kabel UTP tetapi secara teori pada jaringan wireless juga terdapat topologi-topologi
yang dapat digunakan untuk mengakses internet ataupun melakukan transfer data. Ada
Universitas Sumatera Utara
2 (dua) topologi yang dapat dibentuk dari topologi jaringan wireless. Topologi yang
dimaksud adalah :
1. Topologi Ad Hoc
Topologi ad hoc sama seperti topologi pada jaringan peer-to-peer. Artinya jaringan
yang
dibangun
hanya
menggunakan
komponen
wireless
device
tanpa
menggunakan access point sebagai penghubung antar komputer.
2. Topologi Infrastruktur
Pada topologi ini dibutuhkan sebuah accsess point (AP) sebagai media
penghubung. Klien sebagai anggota jaringan haryus melalui access point terlebih
dahulu sebelum dapat berhubungan dengan klien lain atau server.
TCP/IP
TCP merupakan singkatan dari Transmission Control Protocol sedangkan IP adalah
singkatan dari Internet Protocol. TCP/IP merupakan protokol standar yang dimiliki
oleh semua sistem operasi. Protokol ialah prosedur yang mengatur beberapa fungsi
yang ada pada setiap komputer. Protokol mengizinkan adanya hubungan antara
komputer sehingga dapat saling bertukar informasi atau saling berkirim data. Tugas
protokol ialah mengatur hubungan atau komunikasi data saat komunikasi data itu
dimulai sampai berakhir. Ada beberapa protokol yang saling berhubungan dengan
internet :
Universitas Sumatera Utara
1. UDP (User Datagram Protocol)
2. FTP (File Transfer Protocol) yaitu protokol yang digunakan untuk melakukan
transfer data. Pengambilan data dari server disebut download dan pengiriman
data ke server disebut upload.
3. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) yaitu protokol yang digunakan untuk
mentransfer halaman web di internet.
4. SMTP (Sample Mail Transfer Protocol) yaitu protokol yang digunakan untuk
mengirim data email.
5. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yaitu protocol yang dapat
menentukan nomor IP pada setiap komputer yanbg terhubung padanya.
Selain itu TCP/IP adalah sebuah sistem dengan 4 (empat) buah lapisan, yaitu:
1. Link Layer disebut juga data-link layer atau network interface layer yang
terdiri device driver dalam sistem operasi dan network interface card yang
terdapat dalam komputer. Bersama-sama menangani seluruh detail perangkat
keras dari penghubung fisik dengan kabel atau media komunikasi lainnya yang
digunakan.
2. Network Layer disebut juga internet layer menangani perpindahan paket
diseputar jaringan, mengarahkan paket (routing).
3. Transport Layer menyediakan sebuah aliran data antar dua buah komputer
untuk application layer di atasnya.
4. Application Layer menangani aplikasi yang ada secara detail.
Universitas Sumatera Utara
IP Address
IP Address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi 4 (empat) segmen,
tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0-255. Range
address yang digunakan ialah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai
dengan
11111111.11111111.11111111.11111111.
IP
address
biasanya
direpresentasikan dalam bilangan desimal. Adapun beberapa contoh IP address adalah
:
44.132.1.20
167.205.9.35
202.152.1.250
Ilustrasi IP address dalam desimal dan biner dapat dilihat dari tabel 2.2 berikut :
Tabel 2.2 Ilustrasi IP address dalam desimal dan biner
Desimal
167
205
9
35
Biner
10100111
11001101
00001001
00100011
IP address dapat dipisahkan menjadi 2 (dua) bagian yakni bagian network (bitbit network) dan bagian host (bit-bit host). Bit network berperan dalam identifikasi
suatu network dari network yang lain sedangkan bit host berperan dalam
mengidentifikasi host dalam suatu network, jadi seluruh host yang tersambung dalam
1 (satu) jaringan memiliki bit network yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal
dari IP address merupakan network bit sedangkan sisanya untuk host. Ada 3 (tiga)
kelas IP address yang utama dalam TCP/IP yakni kelas A, B dan kelas C. Untuk dapat
Universitas Sumatera Utara
menandai kelas yang satu dengan kelas yang lain, dibuatlah beberapa peraturan
sebagai berikut :
1. Oktet pertama dari kelas A harus dimulai dengan angka biner 0.
2. Oktet pertama dari kelas B harus dimulai dengan angka biner 10
3. Oktet pertama dari kelas C harus dimulai dengan angka biner 110.
Oleh sebab itu alamat IP dari masing-masing kelas harus dimulai dengan angka
tertentu seperti terlihat pada tabel 2.3 berikut :
Tabel 2.3 Jumlah IP Address masing-masing kelas
Kelas
Range
Jumlah maksimum network
Jumlah maksimum host
per network
A
1-126
127
16777214
B
128-191
16384
65534
C
192-223
2097152
254
Disamping itu ada beberapa aturan tambahan antara lain :
1. Angka 127 di oktet pertama digunakan untuk loopback.
2. Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.
3. Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.
Universitas Sumatera Utara
Agar jaringan dapat mengetahui kelas mana yang dipakai oleh suatu alamat IP
untuk itu dipergunakan default subnet mask. Setiap alamat IP harus memiliki default
subnet mask. Angka desimal 225 atau biner 11111111 dari default subnet mask
menandakan bahwa oktet yang bersangkutan dari alamat IP adalah untyuk Network
ID. Untuk angka desimal 0 atau biner 00000000 dari default subnet mask menandakan
bahwa oktet yang bersangkutan dari alamat IP adalah untk host ID.
Contoh :
Alamat IP
:
25.20.5.31
Default subnet mask
:
255.0.0.0
Berada di kelas
:
A
Alamat IP
:
172. 20.5.31
Default subnet mask
:
255.255.0.0
Berada di kelas
:
B
Alamat IP
:
195.20.5.31
Default subnet mask
:
255.255.255.0
Berada di kelas
:
C
Jadi kelas suatu alamat IP dapat ditentukan dengan memperhatikan angka oktet
pertama dan subnet mask alamat IP yang bersangkutan. Kelas A memberikan paling
sedikit jumlah network ID dan sangat banyak host ID. Hal ini karena oktet pertama
yang dipakai sebagai network ID sedangkan ketiga oktet lainnya sebagai host ID.
Kelas B memberikan jumlah yang sama untuk host ID dan network ID sedangkan
kelas C memberikan lebih banyak network ID disbanding dengan host ID. Pemberian
Universitas Sumatera Utara
alamat IP untuk digunakan di internet diatur oleh sebuah badan internasional yang
bernama InterNIC. Dalam pemberian alamat IP InterNIC hanya memberikan network
ID sedangkan host ID nya diatur oleh pemilik alamat IP itu sendiri. Sistem yang
mengatur translasi antara suatu alamat situs dengan alamat IP lainnya disebut DNS
(Domain Name System). Adapun bagian-bagian IP adalah sebagai berikut :
1. Net ID
Net ID merupakan alamat yang telah ditetapkan oleh jaringan fisik. Net ID telah
menjadi ketetapan untuk setiap kelas yang digunakan dan tidak dapat diganti
dengan nomor lain.
2. Host ID
Berbeda dengan Net ID , host ID dapat mengganti nomornya sesuai dengan urutan
nomor yang dibutuhkan. Host ID merupakan nomor IP yang dapat mewakili setiap
individu atau setiap PC (Personal Computer) dalam suatu jaringan.
Adapun cara untuk membedakan antara host ID dengan net ID dapat dilihat
dari tabel seperti berikut :
Tabel 2.4 Membedakan net ID dengan host ID kelas A
0-127
0-255
0-255
0-255
0nnnnnnn
hhhhhhhh
hhhhhhhh
hhhhhhhh
Network ID
Host ID
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5 Membedakan net ID dengan host ID kelas B
128-191
0-255
0-255
0-255
10nnnnnn
Nnnnnnnn
hhhhhhhh
hhhhhhhh
Network ID
Host ID
Tabel 2.6 Membedakan net ID dengan host ID kelas C
192-223
0-255
0-255
0-255
110nnnnn
nnnnnnnn
nnnnnnnn
hhhhhhhh
Broadcasting
Bit-bit dari network ID dan host ID tidak semua berupa angka biner 0 dan 1. Jika
semua host ID dan network ID semuanya berupa angka biner 1 dan dapat ditulis
sebagai 255.255.255.255, maka alamat IP ini disebut flooded broadcast.
Jika host ID semua berupa angka 0, maka alamat IPO ini menyatakan alamat
network dari jaringan yang bersangkutan. Jika host ID semuanya berupa angka biner
1, maka alamat IP ini ditujukan untuk semua host di dalam jaringan yang
bersangkutan yang dipergunakan untuk mengirim pesan (broadcast) kepada semua
host yang berada di dalam jaringan local tersebut.
Contoh :
Alamat IP
:
192.168.0.1
Subnet mask
:
255.255.255.0
Universitas Sumatera Utara
Dapat juga ditulis
:
192.168.0/24
Subnetting
Jika seorang pemilik sebuah alamat IP kelas B missal dengan network ID 130.200.0.0
memerlukan lebih dari satu network ID, maka seseorang itu harus mengajukan
permohonan ke InterNIC untuk mendapatkan alamat IP baru. Namun ketersediaan
alamat IP pada saat ini sangat terbatas karena semakin banyaknya jumlah situs-situs
internet. Untuk menghindari itu semua, ada suatu teknik yang digunakan untuk
memperbanyak network ID dari satu buah network ID yang sudah ada, ini dinamakan
dengan subnetting di mana sebagian host ID dikorbankan untuk dipakai dalam
membuat network ID tambahan. Sebagai contoh dari alamat IP 130.200.0.0
(100000010.11001000.00000000.00000000) dengan default subnet mask 255.255.0.0
selubungi default subnet mask 255.255.0.0 dengan 224. Hitung dengan rumus 256224 = 32. Untuk itu kelompok subnet yang dapat dipakai adalah hanya kelipatan 32
yaitu 32, 64, 96, 128, 160, dan 192. Dengan demikian kelompok alamat IP yang dapat
dipakai adalah :
130.200.32.1 sampai 130.200.63.254
130.200.64.1 sampai 130.200.95.254
130.200.96.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.159.254
130.200.160.1 sampai 130.200.191.254
130.200.192.1 sampai 130.200.223.254
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.7 Subnetting kelas A
#bit masked
#subnet
#subnet mask
#host
per
subnet mask
1
INVALID
INVALID
-
2
2
255.192.0.0
4194303
3
6
255.224.0.0
2097150
4
14
255.240.0.0
1048574
5
30
255.248.0.0
524286
6
62
255.252.0.0
262142
7
126
255.254.0.0
131070
8
254
255.255.0.0
65534
9
510
255.255.128.0
32766
10
1022
255.255.192.0
16382
11
2046
255.255.224.0
8910
12
4094
255.255.240.0
4094
13
8910
255.255.248.0
2046
14
16382
255.255.252.0
1022
15
32766
255.255.254.0
510
16
65534
255.255.255.0
254
17
131070
255.255.255.128
126
18
262142
255.255.255.192
62
19
524286
255.255.255.224
30
20
1048574
255.255.255.240
14
21
2097150
255.255.255.248
6
Universitas Sumatera Utara
22
4194302
255.255.255.252
2
23
-
255.255.255.254
INVALID
24
-
255.255.255.255
INVALID
Tabel 2.8 Subnetting untuk kelas B
#bit masked
#subnet
Subnet mask
#host
per
subnet mask
1
INVALID
255.255.192.0
-
2
2
255.255.224.0
16382
3
6
255.255.240.0
8910
4
14
255.255.248.0
4094
5
30
255.255.252.0
2046
6
62
255.255.254.0
1022
7
126
255.255.255.0
510
8
254
255.255.255.128
254
9
510
255.255.255.192
126
10
1022
255.255.255.224
62
11
2046
255.255.255.240
30
12
4094
255.255.255.248
14
13
8910
255.255.255.252
6
14
16382
255.255.255.254
2
15
-
255.255.255.255
INVALID
16
-
255.255.192
INVALID
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.9 Subnetting untuk kelas C
#bit masked
#subnet
Subnet mask
#host
per
subnet mask
1
INVALID
INVALID
-
2
2
255.255.255.192
62
3
6
255.255.255.224
30
4
14
255.255.255.240
14
5
30
255.255.255.248
6
6
62
255.255.255.252
2
7
-
255.255.255.254
INVALID
8
-
255.255.255.255
INVALID
Universitas Sumatera Utara
Download