BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi yang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Proyek konstruksi yang berjauhan dengan kantor pusatnya sering
mendapatkan masalah dalam proses komunikasi antara kantor pusat dengan
proyek. Perbedaan lokasi menjadi kendala dalam penyampaian informasi sehingga
menimbulkan inefisiensi dalam pengendalian proyek. Dalam sebuah proyek
konstruksi diperlukan pelaporan kegiatan berkala untuk memantau kemajuan
proyek. Pelaporan kegiatan proyek akan menjadi lambat apabila masih
menggunakan sistem konvensional dengan pelaporan tertulis di atas kertas.
Aplikasi komputer (desktop based application) yang biasa digunakan
untuk mengantisipasi pelaporan seperti spreadsheet dan word processing maupun
aplikasi perhitungan biaya seperti WinCost Pro, Performance Analizer, dan
Microsoft Project hanya diperuntukkan bagi single-user sehingga penyajian data
hanya dapat dilakukan di satu komputer atau di satu jaringan lokal. Komunikasi
dengan komputer lain yang tidak terhubung ke dalam jaringan lokal dapat
dilakukan dengan sistem barter file dengan flashdisk ataupun mengirim datanya
via e-mail. Cara ini dianggap tidak praktis sebab jika seorang manajer proyek
ingin melihat informasi pada periode tertentu maka dia akan mendapatkan file
yang berisikan data periode sebelumnya dan bukan lagi informasi pada periode
terkini.
1
2
Jika dilihat dari perkembangan teknologi yang ada pada saat ini, aplikasi
konvensional tersebut sudah tidak relevan dalam memenuhi kebutuhan pengguna
akan aplikasi sistem informasi yang cepat dan akurat. Dengan melihat
perkembangan jangkauan teknologi internet yang ada, maka dapat diterapkan
sistem informasi yang berbasiskan internet pada proyek konstruksi sehingga
komunikasi data akan menjadi lebih cepat.
Menurut Wahyudi (2003), aplikasi sistem informasi yang baik adalah
aplikasi yang mampu menjawab kebutuhan seperti: 1) multi user, yaitu
kemampuan aplikasi dalam menangani beberapa pengguna pada saat yang
bersamaan dengan menggunakan sumber data yang sama; 2) memiliki access
level security, yaitu kemampuan aplikasi yang dikembangkan sistem keamanan
bertingkat sesuai dengan parameter-parameter yang diinginkan; 3) real time, yaitu
kemampuan aplikasi menekan atau mempersingkat waktu antara input data dan
pengolahan data; 4) concurrency, yaitu kemampuan aplikasi menyajikan data
terbaru kepada seluruh pengguna yang sedang menggunakan sumber data pada
waktu yang bersamaan.
Dari deskripsi di atas dapat diketahui bahwa aplikasi sistem informasi
proyek konstruksi konvensional yang ada belum dapat mengatasi kendala
penyaluran informasi secara cepat pada proyek yang berjauhan dengan kantor
pusatnya dan belum mampu memenuhi semua kriteria aplikasi yang baik yang
berdasarkan pernyataan Wahyudi (2003), sehingga perlu dikaji “Sistem Informasi
Proyek Konstruksi Berbasis Web”.
3
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah
bagaimana merancang dan mengimplementasikan sistem informasi proyek
konstruksi berbasis web secara cepat dan dapat digunakan untuk:
a. Penyusunan informasi proyek yang terdiri dari: profil perusahaan, data
umum proyek, daftar analisa harga satuan pekerjaan, daftar mandor, daftar
sub kontraktor, daftar supplier material dan daftar supplier alat.
b. Penjadwalan waktu dan sumber daya yang terdiri dari: rencana anggaran
biaya, jadwal rencana pelaksanaan pekerjaan, jadwal realisasi pekerjaan,
rencana kebutuhan material/alat/tenaga kerja, daftar opnam mandor, daftar
opnam sub kontraktor, daftar order material dan daftar order alat.
c. Pengendalian proyek dengan analisis earned value yang terdiri atas:
analisa CV (Cost Variance), SV (Schedule Variance), CPI (Cost
Performance Index), SPI (Schedule Performance Index), TCPI (To
Complete Performance Index), ETC (Estimate To Complete) dan EAC
(Estimate At Complete).
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan mengimplementasikan
aplikasi sistem informasi proyek konstruksi yang berbasiskan web sehingga dapat
memberikan informasi mengenai pelaksanaan proyek konstruksi secara cepat dan
akurat.
Aplikasi ini diharapkan mampu memberikan informasi yang terkait
dengan proyek konstruksi, antara lain:
a. Informasi proyek yang terdiri dari: profil perusahaan, data umum proyek,
daftar analisa harga satuan pekerjaan, daftar mandor, daftar sub kontraktor,
daftar supplier material dan daftar supplier alat.
b. Informasi penjadwalan waktu dan sumber daya yang terdiri dari: rencana
anggaran biaya, jadwal rencana pelaksanaan pekerjaan, jadwal realisasi
pekerjaan, rencana kebutuhan material/alat/tenaga kerja, daftar opnam
mandor, daftar opnam sub kontraktor, daftar order material dan daftar
order alat.
c. Informasi pengendalian proyek dengan analisis earned value yang terdiri
atas: analisa CV (Cost Variance), SV (Schedule Variance), CPI (Cost
Performance Index), SPI (Schedule Performance Index), TCPI (To
Complete Performance Index), ETC (Estimate To Complete) dan EAC
(Estimate At Complete).
1.4
Manfaat Penelitian
Pengintegrasian sistem web ke dalam sistem informasi proyek konstruksi
ini diharapkan mampu memberikan beberapa manfaat yang tidak dimiliki oleh
aplikasi sistem informasi proyek kontruksi konvensional yang ada saat ini.
Manfaat itu antara lain:
a. Mempercepat proses pengolahan data informasi proyek konstruksi.
b. Mempermudah penyajian data karena informasi dapat diakses secara
bersamaan walaupun para pengguna berada dalam lokasi yang berbeda.
c. Mengurangi biaya pembelian perangkat lunak sistem informasi proyek
sebab aplikasi ini dibuat sebagai open source dan bersifat freeware.
5
d. Mengurangi biaya transportasi dan akomodasi untuk distribusi pelaporan
progesifitas proyek konstruksi.
e. Mengurangi kemungkinan keterlambatan pengiriman data karena dengan
keunggulan aplikasi yang bersifat real time dimana setelah data di update
maka hasilnya akan langsung dapat dilihat.
1.5
Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup sistem informasi proyek konstruksi bila
ditinjau dari dimensi sistem informasi proyek konstruksi yang cukup luas, maka
perlu adanya batasan-batasan masalah yang diambil. Ruang lingkup masalah pada
sistem informasi proyek konstruksi ini adalah:
a. Jenis proyek konstruksi yang akan dijadikan objek adalah jenis proyek
konstruksi (bangunan, jalan, bendungan dan lain-lain) dengan jangka
waktu pelaksanaan proyek yang dapat ditentukan.
b. Pada pengendalian proyek konstruksi dengan menggunakan aplikasi hanya
dilaksanakan pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi, sehingga biaya
yang dikeluarkan baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung hanya
dihitung selama proses proyek konstruksi tersebut berjalan.
c. Perhitungan laporan administrasi keuangan seperti laporan rugi laba dan
neraca keuangan tidak termasuk dalam aplikasi.
d. Perubahan antara aktivitas yang direncanakan dengan aktivitas realisasi
belum diterapkan dalam aplikasi ini.
Download