ABSTRAK Mariah Dolog merupakan daerah pedalaman yang berada di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun. Keberlangsungan hidup komunitas masyarakat Mariah Dolog sangat ‘asri’ dan rasa solidaritas di antara sesama masyarakat sangat kuat, diperkaya oleh tradisi dan budaya yang merupakan rezim turun-temurun dari nenek moyangnya. Tradisi dan budaya asli Simalungun berlangsung dalam kehidupan masyarakat, baik dalam upacara-upacara adat maupun kegiatan lainnya. Di samping berburu, mereka menggantungkan hidup pada kekayaan sumber daya alam dan mengolah lingkungan menjadi tanah pertanian. Hingga periodisasi penulisan ini, kehidupan masyarakat Mariah Dolog masih agak terasing, disebabkan sangat minimnya transportasi dan penerangan listrik. Kegiatan pertanian sebagai sumber kehidupan masyarakat Mariah Dolog nampak kurang memadai untuk bisa memajukan taraf kehidupan perekonomian mereka. Faktor kondisi geografis menyebabkan sulitnya akses tranportasi ke daerah ini, dan menjadi penghambat interaksi dengan masyarakat yang berada di lingkungan lain. Sulitnya transportasi menyebabkan lalu lintas perekonomian menjadi kurang lancar sehingga penduduk umumnya bekerja untuk memenuhi kebutuhan keberlangsungan hidup sendiri saja. Topik permasalahan dalam tulisan ini adalah: (1) Mariah Dolog Hingga Tahun 1960 (2) Kehidupan Masyarakat Mariah Dolog (1960 – 2005) (3) Penyebab Perpindahan Masyarakat Mariah Dolog Tahun 1990-an sampai 2004. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan mengetahui latar belakang sejarah terbentuknya pemukiman penduduk Mariah Dolog, mengetahui situasi lingkungan berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat Mariah Dolog, serta menjelaskan perubahan persepsi kehidupan masyarakat pedalaman Mariah Dolog. Penelitian ini menggunakan metode. Metode tersebut mencakup tahapan, Heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber (mengkritisi setiap sumber informasi), interpretasi (penafsiran terhadap sumber) dan Historiografi (Penulisan). Penulisan skripsi ini menggunakan dekskriptif analisis untuk mendapatkan penulisan sejarah yang kritis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Umumnya masyarakat yang bermukim di daerah pedesaan maupun perkotaan memiliki kecenderungan untuk tinggal di tempat atau lingkungan yang lebih aman, nyaman dan teratur. (2) Masyarakat membentuk pola pemukiman yang tentunya tidak jauh dari tempat di mana mereka mencari nafkah hidup. Meskipun Mariah Dolog kemudian ditinggalkan oleh penduduknya, namun beberapa peninggalan jejak kehidupan masih dapat ditemukan di sana, seperti puingpuing rumah penduduk yang tersisa, serta akses jalan yang dapat digunakan. Mengingat hilangnya suatu komunitas masyarakat pedalaman Mariah Dolog tersebut, maka penulisan dikaji dalam konteks sejarah sosial sebagai manifestasi kehidupan sosial yang pernah ada.