14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Loan( NPL), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
membutuhkan kajian teori sebagai berikut:
1.
Bank
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, pengertian bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan / atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Sedangkan Bank Umum adalah bank yang dapat memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Seperti diketahui bahwa fungsi bank
pada umumnya (Dendawijaya, 2009):
a.
Agent of trust, bank merupakan lembaga yang landasannya adalah
kepercayaan, baik dalam menghimpun dana ataupun dalam
penyaluran dana
b.
Agent of development, Kegiatan bank berupa menghimpun dan
menyalurkan dana merupakan hal yang sangat diperlukan bagi
14
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
lancarnya perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut
memungkinkan masyarakat untuk melakukan investasi, kegiatan
distribusi serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat
kegiatan tersebut tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan
uang.
c.
Agent of services yaitu bank merupakan lembaga yang memobilisasi
dana untuk pembangunan ekonomi. Bank memberikan jasa
perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa tersebut antara lain
berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian
jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
Kegiatan usaha bank umum yang dapat dilakukan oleh bank
umum menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
7 Tahun 1992 Tentang Perbankan adalah sebagai berikut:
a.
Menghimpun dana dari masyarakat.
b.
Memberikan kredit
c.
Menerbitkan surat pengakuan hutang
d.
Membeli, menjual, atau menjamin surat-surat atas risiko maupun
untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya.
e.
Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun
kepentingan nasabahnya,dll.
15
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
Adapun jenis perbankan dapat ditinjau dari berbagai segi (Kasmir,
2013) antara lain:
a.
Dilihat dari Segi Fungsinya
1) Bank Umum (commercial bank) yaitu Bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah dalam memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada dan wilayah
operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah.
2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yaitu bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.
b.
Dilihat dari Segi Kepemilikannya
Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja
yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dari akte
pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang
bersangkutan.
Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan yaitu:
1) Bank milik pemerintah
Di mana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki
oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki
oleh pemerintah pula contohnya BNI, BRI, dan BTN.
16
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
2) Bank milik swasta nasional
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki
swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh
swasta, begitu pula keuntungannya untuk swasta. Contohnya:
Bank Danamon, Bank Muamalat dll.
3) Bank milik koperasi
4) Bank milik asing
5) Bank milik campuran
c.
Dilihat dari segi status
1) Bank devisa yaitu bank yang dapat melaksanakan transaksi
keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing
secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri dll.
2) Bank non devisa yaitu bank yang belum mempunyai izin untuk
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak
dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi
bank non devisa kebalikannya bank devisa, di mana transaksi
yang dilakukan masih dalam batas-batas negara.
d.
Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga
1) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga
kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip
konvensional menggunakan dua metode, yaitu
17
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
Metode 1 yaitu menetapkan bunga sebagai harga, baik
untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito.
Demikian pula harga untuk produk pinjaman (kredit) juga
ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan
harga ini dikenal dengan istilah spread based.
Metode 2 yaitu untuk jasa-jasa bank lainnya pihak
perbankan barat menggunakan atau menetapkan berbagai biayabiaya dalam nominal atau presentase tertentu. Sistem pengenaan
biaya ini dikenal dengan istilah fee based.
2) Bank yang berdasarkan prinsip syariah
Bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam penetuan
harga produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan
prinsip konvensional. Bank berdasarkan prinsip syariah adalah
aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan
pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau
kegiatan perbankan lainnya. Dalam menentukan harga atau
mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah
adalah sebagai berikut:
a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)
b) Pembiayaan
berdasarkan
prinsip
penyertaan
modal
(musharakah)
c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah)
18
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa
pilihan (ijarah)
e) atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas
barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah
waaiqtina)
Sedangkan penentuan biaya-biaya jasa bank lainnya
bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah juga menentukan
biaya sesuai Syariah Islam. Sumber penentuan harga atau
pelaksanaan kegiatan bank prinsip syariah dasar hukumnya
adalah Al-Qur’an dan Sunnah rasul. Bank berdasarkan prinsip
syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan
bunga tertentu. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah
bunga adalah riba.
2.
Profitabilitas
Rasio profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur
posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu atau untuk
beberapa periode. Penggunaan seluruh atau sebagian rasio profitabilitas
tergantung dari kebijakan manajemen, semakin lengkap jenis rasio yang
digunakan, semakin sempurna hasil yang akan dicapai. Profitabilitas juga
untuk menggambarkan kinerja perusahaan ditinjau dari tingkat efisiensi
dan efektivitas operasi perusahaan untuk memperoleh laba. Penggunaan
rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan
antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama
19
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Tujuannya yaitu agar
terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik
penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan
tersebut Harmono (2011). Adapun manfaat secara umum dari rasio
profitabilitas yaitu:
a.
Mengetahui besarnya tingkat laba.
b.
Mengetahui perkembangan laba dari waktu kewaktu.
c.
Mengetaui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
d.
Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Dalam kerangka penilaian kesehatan bank, BI akan menentukan
bank itu sehat apabila bank memiliki ROA diatas 1,22%-1,5% (SK DIR
BI No. 30/12/KEP/DIR dan SEBI No. 30/3/UPPB masing-masing
tanggal 30 April 1997). Mengacu pada ketetapan Bank Indonesia, bahwa
untuk perhitungan ROA dapat dirumuskan sebagai berikut :
ROA =
3.
x 100%
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) digunakan untuk mengukur
kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan.
Semakin tinggi Capital Adequacy Ratio (CAR) maka semakin kuat
kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit
atau aktiva produktif yang berisiko. Penerapan Capital Adequacy Ratio
20
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
(CAR) untuk menunjukan kemampuan bank dalam menutup atau
mengatasi resiko jika bank tertimpa resiko kerugian serta bank dapat
menciptakan keamanan dana masyarakat yang terhimpun oleh bank.
Perhitungan kebutuhan modal minimum bank didasarkan pada Aktiva
Tertimbang Menurut Risiko, (Rifai dan Arifin, 2010). Perhitungan rasio
CAR sesuai dengan standar Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
CAR =
4.
x 100%
Non Performing Loan (NPL)
Non Perfoming Loan (NPL) adalah suatu keadaan dimana
nasabah tidak sanggup melunasi sebagian tagihan atau seluruh
kewajibannya kepada bank seperti yang dijanjikan. Risiko kredit dapat
meningkat jika bank yang meminjamkan kepada peminjam yang tidak
memiliki pengetahuan memadai tentang NPL. Risiko kredit yaitu
kemungkinan bahwa pinjaman pembayaran tidak dilakukan dalam waktu
atau pokok pinjaman mungkin tidak sepenuhnya akan pulih, hal ini
merupakan ancaman yang besar bagi pihak bank dalam mengukur
kelayakan kreditnya (Dendawijaya, 2009). Menurut Surat Edaran Bank
Indonesia No. 30/12./KEP/DIR dan SEBI No. 30/3/UPPB tanggal 30
April 1997, rumus NPL adalah :
NPL=
x 100%
21
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
5.
Likuiditas
Loan to Deposit Ratio (LDR) untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat
ditagih. Serta dapat mencerminkan kegiatan utama suatu bank yang dapat
diartikan sebagai tingkat penyaluran kredit juga mempengaruhi besarnya
nilai ROA, dimana rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit
yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. James O.Gill
juga menyebutkan rasio likuiditas mengukur jumlah kas atau jumlah
investasi yang dapat dikonversikan atau diubah menjadi kas untuk
membayar pengeluaran, tagihan, dan seluruh kewajiban lainnya yang
sudah jatuh tempo (Kasmir, 2011).
Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) antara seluruh jumlah kredit
yang diberikan bank dengan dana yang telah diterima oleh bank. Rasio
ini merupakan indikator kerawanan dan kemampuan suatu bank.
Semakin tinggi rasio tersebut berarti semakin rendahnya kemampuan
likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah
dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar.
Setiap bank selalu menyediakan uang kas dan sejenisnya sebagai alat
likuid sehingga selalu dapat memenuhi pengeluaran, pembayaran, dan
pembiayaan yang ada. Serta berkemampuan untuk membayar semua
utang jangka pendeknya dengan alat-alat likuid yang dikuasainya
(Kasmir, 2013). Perhitungan untuk mencari LDR adalah sebagai berikut:
LDR =
x 100%
22
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia modal
inti bank terdiri atas modal yang telah disetor pemilik bank, laba ditahan
(setelah diputuskan oleh rapat umum pemegang saham bank), serta laba
tahun berjalan (Harmono, 2011). Nilai kredit Loan to Deposit Ratio
dihitung sebagai berikut:
a.
Untuk rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 110% atau lebih
diberi nilai kredit 0, artinya likuiditas bank tersebut dinilai tidak
sehat.
b.
Untuk rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) dibawah 110% diberi nilai
kredit 100,artinya likuiditas bank tersebut dinilai sehat.
6.
Efisiensi operasional
Biaya Operasional (BOPO) merupakan rasio antara biaya operasi
terhadap pendapatan operasi. Biaya operasi merupakan biaya yang
dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitasnya,
sedangkan pendapatan operasi adalah segala bentuk pendapatan yang
diperoleh dari aktivitas bank. Semakin kecil BOPO menunjukkan
semakin efisien baik dalam menjalankan aktivitas usahanya. BOPO
disebut juga sebagai rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur
kemampuan operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil
rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank
yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi
bermasalah semakin kecil (Loen, B dan Ericson, 2008).
23
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) untuk
mengukur kemampuan manajemen
bank dalam
mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.
Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang
dikeluarkan bank yang bersangkutan (Isramiarsyh, 2016). Menurut
Harmono (2011) Dalam skala predikat, rasio BOPO bank sebagai
berikut: rasio BOPO dikatakan sehat atau mendapat predikat sehat
apabila memiliki rasio 93,52%-92%, cukup sehat 94,72%-<93,53%,
kurang sehat 95,92%-<94,73%, dan tidak sehat 100%-<95,92%.
Perhitungan untuk mencari BOPO adalah sebagai berikut:
BOPO =
x 100%
B. Penelitian Terdahulu
Wibisono (2012) melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh
CAR, NPL, NIM, DAN LDR terhadap ROA pada bank umum swasta di
Indonesia”. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan tahunan Bank
Swasta Nasional Indonesia periode 2006-2010. Hasil penelitian menunjukan
bahwa CAR dan NIM berpengaruh signifikan dan positif terhadap ROA
sedangkan NPL dan LDR tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap
ROA.
Agustiningrum (2013) melakukan penelitian tentang “Analisis
Pengaruh CAR, NPL, dan LDR Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
Perbankan”. Hasil penelitian menunjukan bahwa CAR berpengaruh tidak
24
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
signifikan terhadap profitabilitas. NPL berpengaruh negatif signifikan
terhadap profitabilitas, sebaliknya LDR berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas.
Zulfikar (2014) melakukan penelitian tentang “Pengaruh CAR, LDR,
NPL, BOPO dan NIM Terhadap Kinerja Profitabilitas. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan semua variabel terbukti mempunyai
pengaruh terhadap ROA. Secara parsial, hasil analisa pada BPR secara
keseluruhan menunjukkan hasil yaitu variabel CAR, NPL, dan LDR secara
statistik tidak berpengaruh secara signifikan terthadap ROA. Variabel BOPO
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap ROA. Sementara Variabel
NIM berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.
Syukur (2011) melakukan penelitian tentang” Analisis Pengaruh
Tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Profitabilitas Pada PT.Bank
Sulsel Makassar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat Loan to
Deposit Ratio (LDR) pada PT. Bank Sulsel Makassar berpengaruh positif dan
signifikan terhadap peningkatan profitabilitasnya.
Alifa (2014) melakukan penelitian tentang” Pengaruh CAR, NPL,
BOPO, dan LDR, Terhadap Profitabilitas Bank, pada Perusahaan Perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012”. Hasil penelitian
CAR berpengaruh positif terhadap ROA, NPL berpengaruh negatif terhadap
ROA, LDR berpengaruh positif terhadap ROA, dan BOPO berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap ROA.
25
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
C. Kerangka Pemikiran
Dalam menjalankan usahanya suatu perusahaan perbankan bergantung
pada aspek modal, laba bersih dari kegiatan operasinya, kualitas aktiva yang
dimiliki, laba yang di peroleh dan jumlah kredit yang diberikan kepada
masyarakat. Aspek ini sangat mempengaruhi adanya perolehan laba
perusahaan. Perusahaan ini mengalami peningkatan dan penurunan jika
dilihat dengan nilai perubahan laba yang dialami dari tahun ketahun. Jumlah
modal sangat mempengaruhi peranan penting dalam suatu bank. Dalam
penelitian ini variabel-variabel yang digunakan untuk mengetahui tingkat
profitabilitas perbankan adalah CAR, NPL, LDR dan BOPO yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1.
Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan
(NPL), Likuidias dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas
Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan
(NPL), Likuidias dan Efisiensi Operasional (BOPO) secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas. Artinya, setiap
perubahan yang terjadi pada variabel independen yaitu Capital Adequacy
Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Likuidias dan Efisiensi
Operasional secara simultan atau bersama-sama akan mempengaruhi
Profitabilitas (Defri, 2012).
2.
Pengaruh CAR terhadap ROA
Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) digunakan untuk mengukur
kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan.
26
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
Semakin tinggi Capital Adequacy Ratio (CAR) maka semakin kuat
kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit
atau aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai Capital Adequacy Ratio (
CAR) tinggi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia sebesar (8%)
berarti bahwa bank tersebut mampu membiayai operasi bank, dan
keadaan yang menguntungkan tersebut dapat memberikan kontribusi
yang cukup besar bagi profitabilitas bank yang bersangkutan.
Perhitungan kebutuhan modal minimum bank didasarkan pada Aktiva
Tertimbang Menurut Risiko, (Rivai dan Arifin, 2010). Wibisono (2012)
dalam penelitiannya menunjukan bahwa CAR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian tersebut tidak didukung oleh
(Zulfikar, 2014) yang menyatakan bahwa secara simultan semua variabel
terbukti mempunyai pengaruh terhadap ROA. Secara parsial, hasil
analisa pada BPR secara keseluruhan menunjukkan hasil yaitu variabel
CAR, NPL, dan LDR secara statistik tidak berpengaruh secara signifikan
terthadap ROA.
3.
Pengaruh NPL terhadap ROA
Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan bank dalam menjaga resiko kegagalan pengembalian kredit
oleh debitur. Risiko kredit dapat meningkat jika bank meminjamkan
kepada pihak peminjam yang tidak memiliki pengetahuan memadai
tentang Non Performing Loan (NPL). Risiko kredit yaitu kemungkinan
bahwa pinjaman pembayaran tidak dilakukan dalam waktu atau pokok
27
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
pinjaman yang mungkin tidak sepenuhnya pulih. Semakin tinggi Non
Performing Loan (NPL) pada suatu bank, maka risiko bank tersebut pada
kredit bermasalah akan semakin tinggi (Dendawijaya, 2009). Penelitian
terdahulu yang menguji pegaruh NPL terhadap ROA dilakukan oleh
(Agustiningrum, 2013) menunjukan bahwa NPL berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA.
4.
Pengaruh LDR terhadap ROA
Likuiditas adalah kemampuan bank untuk membayar semua utang
jangka pendeknya dengan alat-alat likuid yang dikuasainya. Loan to
Deposit Ratio (LDR) merupakan kegiatan utama suatu bank yang dapat
diartikan tingkat penyaluran kredit juga mempengaruhi besarnya nilai
ROA, dimana rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang
diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank (Kasmir, 2011).
Menurut Defri (2012) semakin tinggi rasio ini, maka semakin tinggi dana
yang disalurkan ke dana pihak ketiga, sehingga LDR yang meningkat
dapat meningkatkan profitabilitas bank. Penelitian yang dilakukan oleh
(Agustiningrum, 2013) Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap profitabilitas.
5.
Pengaruh BOPO terhadap ROA
Efisiensi Operasional (BOPO) merupakan rasio yang salah
satunya dapat mempengaruhi Return On Asset (ROA). Efisiensi
Operasional (BOPO) adalah perbandingan biaya operasional dengan
28
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
pendapatan
operasional
dalam
mengukur
tingkat
efisiensi
dan
kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya (Loen, B dan
Ericson, 2008).
Menurut Defri (2012), setiap peningkatan biaya operasional akan
mengakibatkan berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya
akan menurunkan laba atau profitabilitas bank yang bersangkutan. Atau
dalam Surat Edaran Internal BI, rasio yang semakin meningkat
mencerminkan kurangnya kemampuan bank dalam menekan biaya
operasional dan meningkatkan pendapatan operasionalnya yang dapat
menimbulkan kerugian karena bank kurang efisien dalam mengelola
usahanya. Sebaliknya, semakin kecil rasio biaya (beban) operasionalnya
maka akan lebih baik, karena bank yang bersangkutan dapat menutup
biaya (beban) operasional dengan pendapatan operasionalnya. Penelitian
yang dilakukan oleh (Alifa, 2014) BOPO berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Return on Assets (ROA).
Berdasarkan teori yang sudah dikemukakan di atas, maka
kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
29
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
H1 (+)
CAR
H2 (+)
NPL
H3 (-)
H4 (+)
ROA
LDR
H5 (-)
BOPO
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
H1: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Likuidias
dan Efisiensi Operasional berpengaruh secara simultan signifikan
terhadap Profitabilitas.
H2: Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
H3: Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
30
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
H4: Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
H5: Efisiensi Operasional (BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI
31
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY ..., VINA MARLIYANTI, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
Download