UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL PAKEM DENGAN MEDIA ALAT PERAGA Wagiran, Supriyono,Wharyanti Ika Purwaniasih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: [email protected] Abstrak Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah (1) Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dengan media alat peraga pada kelas V SD Negeri Pasar Senen Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2012/2013. (2) Meningkatkan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dengan media alat peraga pada kelas V SD Negeri Pasar Senen Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Pasar Senen Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 31 siswa. Faktor yang diteliti berupa peningkatan motivasi dan prestasi belajar matematika. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi, dokumentasi foto dan tes prestasi belajar akhir siklus. Analisis data menggunakan analisis data deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan motivasi belajar siswa dengan kriteria minimal baik dari 45,1% sebelum dikenai tindakan meningkat menjadi 70,9% pada siklus I dan meningkat menjadi 80,6% pada siklus II. Peningkatan motivasi diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar yaitu dari rata-rata kelas 69,7 dengan ketuntasan klasikal 55% sebelum dikenai tindakan menjadi 76,1 dengan ketuntasan klasikal mencapai 71% pada siklus I menjadi 78,7 dengan ketuntasan klasikal mencapai 84% pada siklus II. Penggunaan Model PAKEM dengan media alat peraga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Pasar Senen Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2012/2013. Kata kunci: PAKEM, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar PENDAHULUAN Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dituliskan bahwa sistem pendidikan harus mampu menjamin pemerataan, kesempatan pendidikan serta peningkatan mutu. Seiring dengan perkembangan zaman serta pengetahuan dan teknologi maka sistem pendidikan yang ada harus selalu diadakan pembaharuan ke arah yang positif apalagi pada era globalisasi teknologi modern semakin canggih sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, kreatif, mandiri, inovatif, dan demokratif bertumpu pada akhlak mulia. Salah satu masalah yang dihadapi di bidang pendidikan adalah rendahnya mutu pendidikan disetiap jenjang terlihat masih Ekuivalen: Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Melalui Model PAKEM dengan Media Alat Peraga 27 banyaknya siswa yang memiliki nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada ulangan hariannya. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas, Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk mata pelajaran matematika SD Negeri Pasar Senen adalah 65. Prestasi belajar matematika siswa kelas V masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari ulangan harian tiap kompetensi dasar, rerata hasil ulangan siswa masih dibawah KKM dan jumlah siswa yang mencapai batas tuntas yaitu nilai ulangan ≥ 65 masih jauh dari harapan. Setiap diadakan ulangan harian paling tidak 50% siswa atau lebih harus mengikuti remidi karena nilai yang dicapai masih di bawah KKM. Rendahnya prestasi belajar siswa dimungkinkan karena guru dalam menggunakan model pembelajaran yang kurang variatif. Siswa juga kurang aktif bertanya sehingga guru tidak mengetahui apakah siswa sudah dapat memahami pelajaran dari guru atau belum. Hal ini mungkin disebabkan siswa takut atau bahkan siswa tidak tahu apa yang mesti ditanyakan. Apabila guru memberi pertanyaan, siswa tidak menjawab kalau tidak di tunjuk oleh guru. Siswa juga kurang tertib dan disiplin dalam mengikuti pelajaran karena pada saat mengerjakan latihan soal matematika, kadang-kadang ada siswa yang justru mengerjakan pekerjaan lain, siswa juga mengantuk pada saat pelajaran matematika. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Di SD Negeri Pasar Senen model konvensional masih sering digunakan dalam pembelajaran matematika. Dalam model konvensional guru menjadi pusat pembelajaran sehingga materi yang diberikan hanya bersifat informatif dan menimbulkan kejenuhan karena siswa kurang aktif. Demikian juga alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas belum tersosialisasi, hal ini terlihat pada pengenalan bangun datar dan bangun ruang yang pada dasarnya siswa terkendala dalam membayangkan dari bentuk gambar ke bentuk yang sebenarnya dan sebaliknya. Kemampuan membayangkan siswa umumnya sangat terbatas, sedangkan guru menghendaki siswa memahami pelajaran yang di sampaikan dengan maksimal. Hal ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Edgar Dale dalam Warsono (2010: 20) “ kemampuan mengingat paling besar adalah melalui pengalaman langsung”, yang penekanannya penyampainam materi pembelajaran dengan menggunakan media, maka dari itu guru 28 Ekuivalen: Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Melalui Model PAKEM dengan Media Alat Peraga harus mampu menumbuhkan semangat/ motivasi siswa dengan menciptakan suasana yang baru dalam kegiatan pembelajaran. Kurangnya motivasi belajar di kelas V ditunjukkan oleh setiap siswa terhadap pelajaran matematika. Siswa kurang memperhatikan pelajaran dan sering tidak melaksanakan tugas-tugas yang diberikan guru. Siswa lebih sering mencontek hasil pekerjaan siswa lain. Demikian juga bila guru memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan di dalam kelas, siswa malas mengerjakannya karena menganggapnya soal tersebut sulit meskipun belum mencoba untuk mengerjakannya. Siswa hanya menyalin jawaban yang telah dituliskan guru yang menyebabkan kemampuan siswa dalam penyelesaian soal menjadi kurang. Dalam kondisi yang demikian, tentu akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Jika kondisi seperti ini tidak secepatnya ditanggulangi, maka sangat mungkin kwalitas sekolah akan menjadi menurun, karena salah satu indikator keberhasilan sekolah adalah mampu mencetak lulusan terbaik. Dengan demikian, pencapaian indikator keberhasilan akan sulit terwujudkan dan hendaknya guru mengembangkan model pembelajaran yang dianggap baik. Di dalam pembelajaran guru harus mampu membangkitkan motivasi yang dimiliki oleh siswa dan mampu memilih media yang tepat untuk mengajar. Berbicara tentan media berarti membicarakan proses pembelajaran. Media memegang peranan yang sangat penting dalam pembelajaran dan merupakan piranti yang memegang peranan tersendiri dalam proses pembelajaran. Dari paparan diatas maka agar siswa mempunyai prestasi belajar matematika yang baik sesuai dengan harapan siswa dan guru, salah satunya dalam proses pembelajaran menggunakan model PAKEM dengan media alat peraga yang kiranya dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran PAKEM sekurang-kurangnya ada empat komponen atau prinsip yang dapat di identifikasikan yaitu mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi. Empat prinsip tersebut harus diaplikasikan di lapangan. Guru tidak boleh menyimpang dari keempat prinsip tersebut. Jadi di dalam pembelajaran model PAKEM tidak hanya berlaku bagi siswa, namun juga bagi guru. Di dalam pembelajaran model PAKEM siswa dan guru di tuntut aktif dan kreatif. Hal ini yang mendorong penyusun untuk mengambil judul “Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Melalui Model PAKEM Dengan Media Alat Peraga Pada kelas V SD Negeri Pasar Senen Kecamatan Ekuivalen: Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Melalui Model PAKEM dengan Media Alat Peraga 29 Ambal Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2012/2013”. Penelitian ini didasari oleh penelitian yang terdahulu yaitu penelitian dari Rohaty mohd Majzub, Zarina Othman and Abdullah Hasan dalam Research Journal of Applied Sciences: The Effects of ACEJ Language Learning Strategies Toward Students’ English Language Achievement. Deskrepsi menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam penilaian prestasi belajar bahasa inggris antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol melalui pembelajaran ACEJ (Active, Creative, Effective, and Joyful). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pasar Senen Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen yang dilaksanakan selama 10 bulan yaitu pada bulan April 2013 sampai dengan bulan Januari 2014. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan secara langsung. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V semester II SD Negeri Pasar Senen Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 31 siswa. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode angket dan metode tes prestasi belajar. Metode angket dilakukan untuk untuk memperoleh data motivasi belajar siswa. Sedangkan metode tes prestasi belajar dilakukan untuk memperoleh data mengenai prestasi belajar matematika siswa. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar angket motivasi belajar dan soal-soal materi jaring-jaring bangun ruang dan kesebangunan, simetri lipat, simetri putar, berupa soal pilihan ganda berjumlah 20 soal. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini waktu yang digunakan adalah 8 kali pertemuan yang dibagi menjadi 2 siklus dengan pertemuan ke empat diadakan tes akhir siklus. Pada siklus I, dalam pelaksanaannya masih banyak hambatan. Adanya perubahan cara mengajar guru dirasakan siswa sebagai hal baru dan memerlukan penyesuaian terhadap model pembelajaran tersebut. Hambatan-hambatan tersebut di antaranya adalah siswa masih ramai dengan teman sebangku, Siswa belum dapat bekerja secara kelompok, 30 Ekuivalen: Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Melalui Model PAKEM dengan Media Alat Peraga Banyak siswa yang tidak berani menyanggah pada saat diskusi kelas, Dalam kegiatan Tanya jawab masih didominasi siswa yang pandai dan pemberani, Pada tes akhir siklus masih banyak siswa yang mendapatkan nila belum melampaui KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Di SD Negeri Pasar Senen KKM yang di tetapkan pada mata pelajaran matematika adalah 65. Presentase motivasi pra siklus 45,1% sedangkan persentase motivasi belajar pada siklus I mencapai 70,9%. Hasil tersebut belum memenuhi indikator yang ditetapkan yaitu 75% dari jumlah seluruh siswa. Sedangkan hasil persentase motivasi belajar pada siklus II yaitu 80,6% dan hasil ini sudah memenuhi indikator yang diharapkan. Dengan diterapkannya model PAKEM dengan media alat peraga dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa. Berikut adalah rekapitulasi hasil angket motivasi belajar matematika pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Tabel 1. Rekapitulasi hasil angket motivasi belajar siswa No. Keterangan Tuntas Belum Tuntas 1. Pra Siklus 45,1% 54,9% 2. Siklus I 70,9% 29,1% 3. Siklus II 80,6% 19,4% Persentase prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu 55% dengan rata-rata 69,7 pada pra siklus meningkat menjadi 71% dengan rata-rata 76,1 pada siklus I dan terus mengalami peningkatan pada siklus II mencapai 84% dengan rata-rata 78,7. Berikut adalah rekapitulasi hasil evaluasi prestasi belajar matematika pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Tabel 2. Rekapitulasi hasil prestasi belajar siswa No. Keterangan Tuntas Belum Tuntas 1. Pra Siklus 55% 45% 2. Siklus I 71% 29% 3. Siklus II 84% 16% Ekuivalen: Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Melalui Model PAKEM dengan Media Alat Peraga 31 Berdasarkan data di atas, hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang tuntas KKM pada pra siklus mencapai 55% meningkat pada siklus I yaitu 71% dan meningkat lagi pada sikus II yaitu 84%. Hal ini menandakan bahwa model PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)dengan media alat peraga dapat memenuhi indikator keberhasilan baik motivasi maupun prestasi belajar. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa adanya peningkatan motivasi dan prestasi belajar matematika pada materi memahami sifatsifat bangun dan hubungan antarbangun menggunakan model PAKEM dengan media alat peraga pada siswa kelas V semester II SD Negeri Pasar Senen Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2012/2013. Dan dapat disampaikan saran bahwa model PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dengan media alat peraga dapat dijadikan salah satu alternatif model dalam pembelajaran matematika. DAFTAR PUSTAKA Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan). Yogyakarta: DIVA Pres. Majzub, Rohaty Mohd, et al. 2012. The Effects of ACEJ Language Learning Strategies Toward Students’ English Language Achievement. University Kebangsaan Malaysia. Research Journal of Applied Sciences, 7: 421425.http://docsdrive.com/pdfs/medwelljournals/rjasci/2012/421-425.pdf. diakses 15-03-2014 Warsono (2010). Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Penggunaan Media Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 02 Wukirsawit Tahun Pelajaran 2009/2010. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. http://dglib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=13262. Diakses 19-032013 Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. 32 Ekuivalen: Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Melalui Model PAKEM dengan Media Alat Peraga