27 upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar

advertisement
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI
MODEL PAKEM DENGAN MEDIA ALAT PERAGA
Wagiran, Supriyono,Wharyanti Ika Purwaniasih
Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Purworejo
e-mail: [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah (1) Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui
model pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dengan
media alat peraga pada kelas V SD Negeri Pasar Senen Kecamatan Ambal, Kabupaten
Kebumen Tahun Ajaran 2012/2013. (2) Meningkatkan prestasi belajar siswa melalui model
pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dengan media
alat peraga pada kelas V SD Negeri Pasar Senen Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen
Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian
ini adalah siswa kelas V SD Negeri Pasar Senen Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen tahun
ajaran 2012/2013 yang berjumlah 31 siswa. Faktor yang diteliti berupa peningkatan motivasi
dan prestasi belajar matematika. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah angket motivasi, dokumentasi foto dan tes prestasi belajar akhir siklus. Analisis data
menggunakan analisis data deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan ada
peningkatan motivasi belajar siswa dengan kriteria minimal baik dari 45,1% sebelum dikenai
tindakan meningkat menjadi 70,9% pada siklus I dan meningkat menjadi 80,6% pada siklus II.
Peningkatan motivasi diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar yaitu dari rata-rata kelas
69,7 dengan ketuntasan klasikal 55% sebelum dikenai tindakan menjadi 76,1 dengan
ketuntasan klasikal mencapai 71% pada siklus I menjadi 78,7 dengan ketuntasan klasikal
mencapai 84% pada siklus II. Penggunaan Model PAKEM dengan media alat peraga dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Pasar Senen Kecamatan
Ambal Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2012/2013.
Kata kunci: PAKEM, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar
PENDAHULUAN
Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dituliskan
bahwa sistem pendidikan harus mampu menjamin pemerataan, kesempatan pendidikan
serta peningkatan mutu. Seiring dengan perkembangan zaman serta pengetahuan dan
teknologi maka sistem pendidikan yang ada harus selalu diadakan pembaharuan ke arah
yang positif apalagi pada era globalisasi teknologi modern semakin canggih sangat
dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, kreatif, mandiri, inovatif, dan
demokratif bertumpu pada akhlak mulia. Salah satu masalah yang dihadapi di bidang
pendidikan adalah rendahnya mutu pendidikan disetiap jenjang terlihat masih
Ekuivalen: Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Melalui Model PAKEM dengan Media Alat
Peraga
27
banyaknya siswa yang memiliki nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
pada ulangan hariannya.
Berdasarkan wawancara dengan guru kelas, Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) untuk mata pelajaran matematika SD Negeri Pasar Senen adalah 65. Prestasi
belajar matematika siswa kelas V masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari ulangan harian
tiap kompetensi dasar, rerata hasil ulangan siswa masih dibawah KKM dan jumlah
siswa yang mencapai batas tuntas yaitu nilai ulangan ≥ 65 masih jauh dari harapan.
Setiap diadakan ulangan harian paling tidak 50% siswa atau lebih harus mengikuti
remidi karena nilai yang dicapai masih di bawah KKM.
Rendahnya
prestasi
belajar
siswa
dimungkinkan
karena
guru
dalam
menggunakan model pembelajaran yang kurang variatif. Siswa juga kurang aktif
bertanya sehingga guru tidak mengetahui apakah siswa sudah dapat memahami
pelajaran dari guru atau belum. Hal ini mungkin disebabkan siswa takut atau bahkan
siswa tidak tahu apa yang mesti ditanyakan. Apabila guru memberi pertanyaan, siswa
tidak menjawab kalau tidak di tunjuk oleh guru. Siswa juga kurang tertib dan disiplin
dalam mengikuti pelajaran karena pada saat mengerjakan latihan soal matematika,
kadang-kadang ada siswa yang justru mengerjakan pekerjaan lain, siswa juga
mengantuk pada saat pelajaran matematika. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan
proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Di SD Negeri Pasar Senen model konvensional masih sering digunakan dalam
pembelajaran matematika. Dalam model konvensional guru menjadi pusat pembelajaran
sehingga materi yang diberikan hanya bersifat informatif dan menimbulkan kejenuhan
karena siswa kurang aktif. Demikian juga alat peraga yang digunakan dalam proses
pembelajaran di kelas belum tersosialisasi, hal ini terlihat pada pengenalan bangun datar
dan bangun ruang yang pada dasarnya siswa terkendala dalam membayangkan dari
bentuk
gambar
ke
bentuk
yang
sebenarnya
dan
sebaliknya.
Kemampuan
membayangkan siswa umumnya sangat terbatas, sedangkan guru menghendaki siswa
memahami pelajaran yang di sampaikan dengan maksimal. Hal ini sesuai dengan teori
yang di kemukakan oleh Edgar Dale dalam Warsono (2010: 20) “ kemampuan
mengingat paling besar adalah melalui pengalaman langsung”, yang penekanannya
penyampainam materi pembelajaran dengan menggunakan media, maka dari itu guru
28
Ekuivalen: Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Melalui Model PAKEM dengan Media Alat
Peraga
harus mampu menumbuhkan semangat/ motivasi siswa dengan menciptakan suasana
yang baru dalam kegiatan pembelajaran.
Kurangnya motivasi belajar di kelas V ditunjukkan oleh setiap siswa terhadap
pelajaran matematika. Siswa kurang memperhatikan pelajaran dan sering tidak
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan guru. Siswa lebih sering mencontek hasil
pekerjaan siswa lain. Demikian juga bila guru memberikan soal-soal latihan untuk
dikerjakan di dalam kelas, siswa malas mengerjakannya karena menganggapnya soal
tersebut sulit meskipun belum mencoba untuk mengerjakannya. Siswa hanya menyalin
jawaban yang telah dituliskan guru yang menyebabkan kemampuan siswa dalam
penyelesaian soal menjadi kurang.
Dalam kondisi yang demikian, tentu akan sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar. Jika kondisi seperti ini tidak secepatnya ditanggulangi, maka sangat mungkin
kwalitas sekolah akan menjadi menurun, karena salah satu indikator keberhasilan
sekolah adalah mampu mencetak lulusan terbaik. Dengan demikian, pencapaian
indikator keberhasilan akan sulit terwujudkan dan hendaknya guru mengembangkan
model pembelajaran yang dianggap baik. Di dalam pembelajaran guru harus mampu
membangkitkan motivasi yang dimiliki oleh siswa dan mampu memilih media yang
tepat untuk mengajar. Berbicara tentan media berarti membicarakan proses
pembelajaran. Media memegang peranan yang sangat penting dalam pembelajaran dan
merupakan piranti yang memegang peranan tersendiri dalam proses pembelajaran.
Dari paparan diatas maka agar siswa mempunyai prestasi belajar matematika
yang baik sesuai dengan harapan siswa dan guru, salah satunya dalam proses
pembelajaran menggunakan model PAKEM dengan media alat peraga yang kiranya
dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Dalam pelaksanaan
pembelajaran PAKEM sekurang-kurangnya ada empat komponen atau prinsip yang
dapat di identifikasikan yaitu mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi. Empat
prinsip tersebut harus diaplikasikan di lapangan. Guru tidak boleh menyimpang dari
keempat prinsip tersebut. Jadi di dalam pembelajaran model PAKEM tidak hanya
berlaku bagi siswa, namun juga bagi guru. Di dalam pembelajaran model PAKEM
siswa dan guru di tuntut aktif dan kreatif. Hal ini yang mendorong penyusun untuk
mengambil judul “Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Melalui Model
PAKEM Dengan Media Alat Peraga Pada kelas V SD Negeri Pasar Senen Kecamatan
Ekuivalen: Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Melalui Model PAKEM dengan Media Alat
Peraga
29
Ambal Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran 2012/2013”. Penelitian ini didasari oleh
penelitian yang terdahulu yaitu penelitian dari Rohaty mohd Majzub, Zarina Othman
and Abdullah Hasan dalam Research Journal of Applied Sciences: The Effects of ACEJ
Language Learning Strategies Toward Students’ English Language Achievement.
Deskrepsi menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam penilaian prestasi belajar
bahasa inggris antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol melalui
pembelajaran ACEJ (Active, Creative, Effective, and Joyful).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pasar Senen Kecamatan Ambal
Kabupaten Kebumen yang dilaksanakan selama 10 bulan yaitu pada bulan April 2013
sampai dengan bulan Januari 2014. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan secara
langsung. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V semester II SD Negeri Pasar
Senen Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2012/2013 yang
berjumlah 31 siswa.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode angket dan
metode tes prestasi belajar. Metode angket dilakukan untuk untuk memperoleh data
motivasi belajar siswa. Sedangkan metode tes prestasi belajar dilakukan untuk
memperoleh data mengenai prestasi belajar matematika siswa. Instrumen dalam
penelitian ini adalah lembar angket motivasi belajar dan soal-soal materi jaring-jaring
bangun ruang dan kesebangunan, simetri lipat, simetri putar, berupa soal pilihan
ganda berjumlah 20 soal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini waktu yang digunakan adalah 8 kali pertemuan yang dibagi
menjadi 2 siklus dengan pertemuan ke empat diadakan tes akhir siklus. Pada siklus I,
dalam pelaksanaannya masih banyak hambatan. Adanya perubahan cara mengajar
guru dirasakan siswa sebagai hal baru dan memerlukan penyesuaian terhadap model
pembelajaran tersebut. Hambatan-hambatan tersebut di antaranya adalah siswa
masih ramai dengan teman sebangku, Siswa belum dapat bekerja secara kelompok,
30
Ekuivalen: Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Melalui Model PAKEM dengan Media Alat
Peraga
Banyak siswa yang tidak berani menyanggah pada saat diskusi kelas, Dalam kegiatan
Tanya jawab masih didominasi siswa yang pandai dan pemberani, Pada tes akhir siklus
masih banyak siswa yang mendapatkan nila belum melampaui KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum). Di SD Negeri Pasar Senen KKM yang di tetapkan pada mata
pelajaran matematika adalah 65.
Presentase motivasi pra siklus 45,1% sedangkan persentase motivasi belajar
pada siklus I mencapai 70,9%. Hasil tersebut belum memenuhi indikator yang
ditetapkan yaitu 75% dari jumlah seluruh siswa. Sedangkan hasil persentase motivasi
belajar pada siklus II yaitu 80,6% dan hasil ini sudah memenuhi indikator yang
diharapkan. Dengan diterapkannya model PAKEM dengan media alat peraga dapat
meningkatkan motivasi belajar matematika siswa. Berikut adalah rekapitulasi hasil
angket motivasi belajar matematika pada pra siklus, siklus I dan siklus II.
Tabel 1. Rekapitulasi hasil angket motivasi belajar siswa
No.
Keterangan
Tuntas
Belum Tuntas
1.
Pra Siklus
45,1%
54,9%
2.
Siklus I
70,9%
29,1%
3.
Siklus II
80,6%
19,4%
Persentase prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu 55%
dengan rata-rata 69,7 pada pra siklus meningkat menjadi 71% dengan rata-rata 76,1
pada siklus I dan terus mengalami peningkatan pada siklus II mencapai 84% dengan
rata-rata 78,7. Berikut adalah rekapitulasi hasil evaluasi prestasi belajar matematika
pada pra siklus, siklus I dan siklus II.
Tabel 2. Rekapitulasi hasil prestasi belajar siswa
No.
Keterangan
Tuntas
Belum Tuntas
1.
Pra Siklus
55%
45%
2.
Siklus I
71%
29%
3.
Siklus II
84%
16%
Ekuivalen: Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Melalui Model PAKEM dengan Media Alat
Peraga
31
Berdasarkan data di atas, hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar
siswa yang tuntas KKM pada pra siklus mencapai 55% meningkat pada siklus I yaitu
71% dan meningkat lagi pada sikus II yaitu 84%. Hal ini menandakan bahwa model
PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)dengan media alat
peraga dapat memenuhi indikator keberhasilan baik motivasi maupun prestasi belajar.
SIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa adanya
peningkatan motivasi dan prestasi belajar matematika pada materi memahami sifatsifat bangun dan hubungan antarbangun menggunakan model PAKEM dengan media
alat peraga pada siswa kelas V semester II SD Negeri Pasar Senen Kecamatan Ambal
Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2012/2013. Dan dapat disampaikan saran bahwa
model PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dengan media
alat peraga
dapat dijadikan salah satu alternatif model dalam pembelajaran
matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan
Menyenangkan). Yogyakarta: DIVA Pres.
Majzub, Rohaty Mohd, et al. 2012. The Effects of ACEJ Language Learning Strategies
Toward Students’ English Language Achievement. University Kebangsaan
Malaysia.
Research
Journal
of
Applied
Sciences,
7:
421425.http://docsdrive.com/pdfs/medwelljournals/rjasci/2012/421-425.pdf.
diakses 15-03-2014
Warsono (2010). Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Penggunaan
Media Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 02 Wukirsawit Tahun
Pelajaran
2009/2010.
Surakarta:
Universitas
Sebelas
Maret.
http://dglib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=13262. Diakses 19-032013
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
32
Ekuivalen: Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Melalui Model PAKEM dengan Media Alat
Peraga
Download