PT Dyandra Media International Tbk dan Entitas Anak

advertisement
PT Dyandra Media International Tbk
dan Entitas Anak
Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Maret 2013 dan 2012
(TIDAK DIAUDIT)
1
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
Daftar isi
Management Letter..................................................................................................................................................
ii
Laporan Posisi Keuangan Perseroan......................................................................................................................
1-3
Laporan Laba Rugi Perseroan.................................................................................................................................
4
Laporan Perubahan Ekuitas Perseroan...................................................................................................................
5
Laporan Arus Kas Perseroan...................................................................................................................................
6
Catatan Laporan Keuangan Perseroan.................................................................................................................... 7-33
i
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Notes
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha - netto
Piutang lain-lain - Netto
Persediaan
Proyek dalam penyelesaian
Piutang dari pihak -pihak berelasi
Pajak dibayar di muka
Beban dibayar di muka
dan uang muka
Aset lain-lain
Aset takberwujud - netto
Taksiran tagihan pajak
Goodwill
Lain-lain
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
Des 2012
2f,2g,2t,3
2f,
309.665.346.398
3.320.815.590
160.434.282.362
324.500.000
2f,2h,2i,2t,4
2f,2h,5
2j,
2k,
2f,2i
2u,14
122.455.710.857
12.146.819.414
4.003.719.498
75.513.751.294
104.128.027.676
35.271.130.134
95.193.361.096
18.751.237.974
3.026.845.820
5.699.427.775
53.102.219.705
2.124.598.285
90.087.652.440
580.535.651
28.576.790.103
-
757.173.508.952
367.233.263.120
0
26.576.684.445
0
4.369.901.348
3.937.812.594
4.595.805.339
20.447.491.521
20.222.767.237
1.250.000
1.250.000
819.992.261.999
22.771.824.348
364.394.235
113.952.262.469
16.014.966.812
787.702.667.924
23.858.754.516
24.866.070.724
112.683.655.714
46.774.537.745
997.913.102.732
1.755.086.611.683
1.051.220.006.238
1.418.453.269.358
2l
Total Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Sewa tanah dibayar
dimuka - neto
Piutang lain-lain - jangka
panjang
Aset pajak tangguhan - neto
Investasi dalam entitas
asosiasi investasi
Investasi saham yang dicatat
dengan menggunakan
metode biaya perolehan
Aset tetap - netto
Mar-13
2f,5
2u,
2d,4,6
2d,6
2m,2o,2p,
7
2n,2o,2u
2c
2f
1
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Mar-13
Des 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Utang lain-lain
Pinjaman bank jangka
pendek - neto
Liabilitas yang masih
harus dibayar
Utang pajak
Utang kepada pihak-pihak
berelasi
Pendapatan diterima di muka
Uang jaminan
Pinjaman jangka panjang jatuh
tempo dalam waktu satu
tahun:
Pinjaman bank
Utang sewa pembiayaan
dan pembiayaan
konsumen
Total Liabilitas Jangka Pendek
2f,2i,2r,2t,8
9
62.994.634.032
12.635.606.858
73.896.853.600
143.679.938.993
0
164.725.000.000
23.452.588.178
56.238.823.751
20.081.817.644
46.454.346.015
10.268.483.036
29.122.882.966
12.827.337.856
30.275.063.028
24.274.986.351
6.464.801.542
15.014.242.970
28.441.372.065
1.790.510.627
224.345.110.273
2.601.637.341
540.895.816.579
385.571.085.968
311.303.500.277
2.497.636.870
2.627.233.568
2u
2c
1.221.961.417
-
1.221.961.417
-
2s
9.375.704.574
29.537.749.997
366.504.426
115.812.097.146
544.382.740.398
8.976.638.894
324.129.334.156
768.727.850.672
865.025.150.735
2f
2f,2t
2u, 14
2f,2i
2f,
2f,2x
LIABILITAS JANGKA
PANJANG
Pinjaman jangka panjang
setelah dikurangi bagian jatuh tempo
dalam waktu satu tahun:
Pinjaman bank
Utang sewa pembiayaan
dan pembiayaan konsumen
Liabilitas pajak tangguhan
- neto
Goodwill negatif
Liabilitas diestimasi atas
imbalan kerja
Utang kepada pemegang saham
Utang lain-lain – tidak lancar
Utang kepada pihak-pihak berelasi
Total Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS
2f,2x
2
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
EKUITAS
EKUITAS YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK
Modal saham - nilai nominal
Rp100 per saham pada
tanggal 31 Desember
2012 dan 31 Desember
2011 dan Rp1.000.000
per saham pada tanggal
31 Desember 2010
Modal dasar -10.000.000.000
saham pada tanggal
31 Maret 2013 dan 2012,
dan 5.000 saham pada tanggal
31 Desember 2010
Modal ditempatkan dan
disetor penuh 2.990.964.279 saham
pada tanggal
31 Desember 2012
dan 2011 dan 1.400 saham
pada tanggal
Agio Saham
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
31 Desember 2010
Saldo laba
Historical balancing
Total Ekuitas Yang Dapat
Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan nonpengendali
TOTAL EKUITAS
TOTAL LIABILITAS
DAN EKUITAS
Mar-13
427.296.427.901
Des 2012
299.096.427.900
270.223.236.568
94.424.964.201
37.212.614.383
98.982.696.741
829.157.243.054
157.201.517.958
986.358.761.012
398.079.124.641
155.348.993.982
553.428.118.623
1.755.086.611.683
1.418.453.269.358
3
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Maret 2013
Maret 2012
PENDAPATAN NETO
2i,2q, 10
183.387.287.845
95.141.153.648
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2i,2q, 11
131.186.451.930
56.679.042.470
52.200.835.915
38.462.111.178
LABA BRUTO
BEBAN OPERASI
Penjualan
2q,12
8.628.303.230
5.177.983.161
Umum dan administrasi
2q,12
39.040.582.608
36.349.067.141
47.668.885.838
41.527.050.302
4.531.950.077
-3.064.939.124
Total Beban Operasi
LABA OPERASI
Pendapatan (beban) lain-lain:
Laba pelepasan penyertaan investasi
dalam entitas anak dan
enititas asosiasi – neto
0
Laba pelepasan aset tetap
0
Pendapatan keuangan
551.235.585
118.271.363
0
0
223.475.202
-131.096.675
Keuntungan selisih nilai
tukar mata uang asing - neto
Laba (rugi) neto atas entitas asosiasi
Laba (rugi) investasi
jangka pendek
Beban keuangan
Pendapatan (beban) lain-lain - neto
0
0
-7.481.624.430
-9.227.911.026
673.812.546
10.783.681.535
(6.033.101.098
1.542.945.197
-1.501.151.021
-1.521.993.927
-1.639.694.977
-564.044.590
Pendapatan (Beban)
lain-lain - neto
LABA SEBELUM MANFAAT
(BEBAN) PAJAK
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
Kini
Tangguhan
2u
-69.993.750
-2.069.539.528
Beban Pajak - Neto
-1.709.688.727
-2.633.584.118
LABA TAHUN BERJALAN
-3.210.839.748
-4.155.578.044
TOTAL LABA KOMPREHENSIF
-3.210.839.748
-4.155.578.044
LABA BERSIH
-4.557.732.540
-5.360.459.978
Pemilik entitas induk
-4.557.732.540
-5.360.459.978
Kepentingan nonpengendali
-1.346.892.792
-1.204.881.933
TOTAL
-3.210.839.748
-4.155.578.044
TOTAL LABA YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
4
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal
Catatan
kepada Pemilik
ditempatkan
dan disetor penuh`
Entitas induk
Saldo laba
Kepentingan
Nonpengendali
Saldo 31 Desember 2012
299.096.427.900 98.982.696.741 398.079.124.641
Penambahan modal saham
128.200.000.000
128.200.000.000
128.200.000.000
Agio saham
270.223.236.568
270.223.236.568
270.223.236.568
37.212.614.383
37.212.614.383
37.212.614.383
-4.557.732.540
-4.557.732.540
Historical Balance
Laba bersih tahun berjalan
-4.557.732.540
155.348.993.982
Total
ekuitas______
553.428.118.623
Kepentingan nonpengendali dari akuisisi
Entitas Anak
Saldo 31 Maret 2013
1.852.523.976
734.732.278.851 94.424.964.201 829.157.243.052
157.201.517.958
1.852.523.976
986.358.761.010
5
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Mar 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penerimaan dari penghasilan bunga
Pembayaran kepada pemasok
dan lain-lain
Pembayaran kepada karyawan
Pembayaran pajak penghasilan
setelah dikurangi penerimaan
dari tagihan pajak
Pembayaran beban keuangan
Kas neto yang diperoleh dari
aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Pelepasan aset tetap
Penerimaan pelepasan investasi
jangka pendek
Penurunan aset lain-lain
Penambahan aset tetap
Penambahan penyertaan saham
Penambahan aset lain-lain
Penambahan investasi jangka pendek
Penambahan aset takberwujud
Penerimaan pelepasan penyertaan
saham
Kas neto yang digunakan
untuk aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Penambahan pinjaman bank
Penambahan utang sewa pembiayaan dan
dan pembiayaan konsumen
Penambahan setoran modal
Pembayaran pinjaman bank
Pengembalian pinjaman pihak berelasi - neto
Pembayaran utang sewa pembiayaan dan
dan pembiayaan konsumen
Setoran modal saham
Pembayaran dividen
Mar 2012
216.853.063.825
551.235.585
146.645.013.480
300.174.635
-168.007.880.160
-20.828.524.335
-130.729.310.485
-14.076.708.191
-11.058.306.740
-11.973.983.138
1.088.638.199
-11.193.565.384
5.535.605.036
-7.965.757.745
752.550.000
13.500.000.000
-10.287.536.918
624.074.584
-6.234.621.974
-62.851.000.201
-446.315.590
-
-40.104.211.564
-
-
-
-72.832.302.708
-32.214.758.954
60.840.456.582
153.614.549.929
242.398.629
448.700.000.000
-167.500.315.685
-121.456.191.960
7.999.999.999
-13.016.621.131
-103.047.583.031
-502.770.066
-3.795.815.791
-221.994.815
795.725.998
Kas neto yang diperoleh dari
aktivitas pendanaan
216.527.761.709
46.124.076.948
KENAIKAN NETO
KAS DAN SETARA KAS
149.231.064.036
5.943.560.249
KAS DAN SETARA KAS
AWAL TAHUN
160.434.282.362
46.481.132.927
-
-
309.665.346.398
52.424.693.176
KAS DAN SETARA KAS
DARI ENTITAS ANAK
YANG DIKONSOLIDASIKAN
KAS DAN SETARA KAS
AKHIR TAHUN
6
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
a.
UMUM
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
PT Dyandra Media InternationalTbk (“Perusahaan”) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Retno
Handayani Rahayu, S.H., No. 72 tanggal 24 Juli 2007. Akta Pendirian ini telah mendapat pengesahan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W709285.HT.01.01. TH2007 tanggal 23 Agustus 2007 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara
No.27106 Tambahan No. 91 tanggal 13 Nopember 2009.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris
Yulia, S.H., No. 110 tanggal 26 November 2012, sehubungan dengan, antara lain, menyetujui perubahan
status Perseroan yang semula Perusahaan Tertutup/Non Publik menjadi Perusahaan Terbatas
Terbuka/Publik dan merubah seluruh ketentuan anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan
perubahan status menjadi PerusahaanTerbatas Terbuka/Publik. Perubahan ini telah dilaporkan dan
diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan No.
AHU-60523.AH.01.0209.Tahun 2012 tanggal 28 November 2012.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan alamat Jl. Johar No. 9, Menteng, Jakarta Pusat.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha
dalam bidang jasa, pembangunan dan perdagangan. Saat ini, Perusahaan bergerak di bidang penerbitan
majalah dan perusahaan investasi.
Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 2007. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha
Dyandra.
b.
Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan
Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 134 tanggal 30 November 2012, pemegang saham Perusahaan
telah memutuskan sebagaimana tercantum dalam Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham Perusahaan
yang lengkap ditandatangani pada tanggal 29 November 2012, yang menerangkan keputusan Mengangkat
anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru, bersamaan dengan masuknya Komisaris Independen
dan Direktur Tidak Terafiliasi, sehingga sejak ditandatanganinya Keputusan Para Pemegang Saham
tersebut, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
:
:
:
:
:
Agung Adi Prasetyo
Lo Stefanus
Cherly Piktiyani Santoso
Ir. H. Bambang Trisulo
Dra. Aviliani Msi
Direksi:
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
:
:
:
:
:
:
:
Lilik Oetomo
Ir. Rina Reina Andayani Hidayah Radinal Maksum
Danny Budiharto
Budi Yanto Lusli
Ery Erlangga
Theresia Asih Winanti
Dian Budikartono
Pada tanggal 28 Maret 2012, Budi Yanto Lusli diangkat sebagai Corporate Secretary Perusahaan.
Perseroan melakukan perubahan untuk posisi Corporate Secretary yang baru mengacu ke surat nomor
068/DMI/DB/IV/2013, dengan mengangkat Daswar Marpaung.
Pada tanggal 23 Januari 2013, Bambang Wijananto diangkat sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal
Perusahaan.
7
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1
UMUM (lanjutan)
b.
Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan (umum)
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham pada tanggal 12 Desember 2011
yang tercantum dalam Akta Notaris Yulia, S.H., No. 38 tanggal 12 Desember 2011, susunan Dewan
Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
c.
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
:
:
:
:
:
Jakob Oetama
Agung Adi Prasetyo
Cherly Piktiyani Santoso
Theresia Asih Winanti
Lo Stefanus
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
Lilik Oetomo
Rina Reina Andayani Hidayah Radinal Maksum
Danny Budiharto
Budi Yanto Lusli
Ery Erlangga
Penawaran Umum Saham Biasa
Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H., No. 110 tanggal 26 November 2012, pemegang saham Perusahaan
telah memutuskan, antara lain, sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Menyetujui perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup/Non publik menjadi Perusahaan
Terbuka/Publik, serta merubah nama Perusahaan menjadi PT Dyandra Media International Tbk.
Merubah maksud dan tujuan Perusahaan sebagaimana tercantum dalam pasal 3 anggaran dasar
Perusahaan.
Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas saham-saham
Perusahaan sampai dengan sebanyak-banyaknya 40% dari seluruh saham Perusahaan setelah
pelaksanaan Penawaran Umum Perdana.
Menyetujui pelaksanaan Employee Stock Allocation(ESA) Perusahaan dalam rangka Penawaran
Umum Perdana Perusahaan dengan jumlah maksimal 10% dari jumlah seluruh saham yang
ditawarkan pada Penawaran Umum Perdana Perusahaan.
Perusahaan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka
Penawaran Umum Saham Perdana dengan Surat No. 065/ DMI/LO/XII/2012 tanggal 26 Desember 2012,
serta perubahan dan/atau tambahan informasi atas Pernyataan Pendaftaran yang terakhir disampaikan
dengan surat No. 007/ DMI/RN/III/2013 tanggal 6 Maret 2013. Pada tanggal 13 Maret 2013, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK melalui surat No. S48/D.04/2013 perihal Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum
Perdana Saham Biasa PT Dyandra Media International Tbk.
8
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
d.
Struktur Perusahaan dan Entitas Anak
Pada tanggal 31 Maret 2013, Perusahaan mempunyai pemilikan langsung maupun tidak langsung pada
Entitas Anak sebagai berikut:
Q1 2013
___________________
Entitas Anak
Ruang Lingkup
Kedudukan,
Tanggal
Pendirian/
Tahun Usaha
Komersial
Dimulai/
Year
Persentase
Kepemilikan
Persentase
Kepemilikan
Kepemilikan langsung
Direct ownership
PT Dyandra Promosindo
(DP)
PT Graha Multi Utama
(GMU)
Penyelenggara
acara/
1994
99,56%
Tangerang,
8 Oktober 2008
2010
99.95%
Konvensi dan
Eksibisi
Jakarta
28 Februari, 2005
2011
99,99%
Penunjang
Acara
Jakarta,
9 Juni 2005
2005
99,98%
PT Debindo Mitra Dyantama
(DMD)
Penyelenggara
Acara
Jakarta
19 Juni 2009
2009
50,49%
PT Dyandra Communication
(DC)
Penyelenggara
Acara
Jakarta
9 juni 2005
2005
97,02%
PT Kerabat Dyan Utama
(KDU)
Penyelenggara
Acara
Jakarta,
19 Oktober 2006
2006
74,25%
PT Debindo Mitra Tama
(DMT) (melalui DMD)
Penyelenggara
Acara
Surabaya,
January 7, 2010
2010
45,44%
PT Dyandra Konvensi
Internasional (DKI)
Penyelenggara
Acara
Jakarta,
21 Maret 2012
2012
98,05%
PT Fasen Creative
Quality (FCQ)
Penyelenggara
Acara
Jakarta,
January 19, 2007
2007
50,49%
PT Visicita Imaji
Semesta (VIS)
Penyelenggara
Acara
Jakarta
27 Juli 1998
1998
50,49%
PT Kalyana Culinario
(KC)(melalui/through VIS)
Rumah makan
Jakarta,
8 Desember 2010/
2011
40,03%
PT Idea Besar Komunika
(IBK)(melalui/through VIS)
Penyelenggara
Acara
Jakarta,
15 November 2002
2002
49,96%
PT Dyandra Amaradana
(DA)
Penyelenggara
Acara
Jakarta,
25 Januari
2013
2013
51.00%
PT Graha Sahari Utama
(GSU)
Hotel
Bogor,
26 November 2009
2011
29,98%
PT Graha Satrio Utama
(GST)
Hotel
- *)
59,95%
PT Goldwin Graha Utama
(GGU)
Hotel
Jakarta,
9 Agustus 2011
- *)
50,96%
PT Sima Graha Utama
(SGU)
Hotel
Jakarta,
24 November 2011
- *)
49,96%
PT Nusa Dua Indonesia
(NDI)
PT Dyamall Graha Utama
(DGU)
Hotel
Jakarta,
3 Maret 1994
Kepemilikan tidak langsung
Melalui DP
Melalui GMU/through GMU
Jakarta,
16 April 2010/
April16, 2010
9
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
d.
Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan)
Melalui GMU/through GMU (lanjutan)
PT Graha Bersama Utama
(GBU)
Hotel
Jakarta,
30 Desember 2010
2011
98,92%
PT Griya Nusa Kencana
(GNK)
Hotel
Bali,
8 Maret 2010
2012
89,93%
PT Griya Multi Investama
(GMI)
Hotel
Jakarta,
14 April 2011
- *)
99,91%
PT Grha Mahaatman (GMA)
Hotel
Jakarta,
10 Juni 2009
- *)
59,95%
Jakarta,
21 September 2010
- *)
50,96%
Jakarta,
6 Desember 2012
- *)
69,24%
Konvensi dan
Eksibisi
Makassar,
23 September 2011
- *)
50,99%
PT Samudra Dyan Praga
(SDP)
Penunjang acara
Jakarta,
7 Januari 2005
2005
54,99%
PT Sinar Dyandra Abadi
(SDA)
Penunjang acara/
Supporting Event
Jakarta,
28 Juni 2012
2012
74,99%
PT Andalusia Andrawina (AAW)
PT Graha Amaradana Benoa
(GAB) (melalui GBU)
Hotel
Hotel
Melalui NDI/through NDI
PT Makassar International
Expo (MIE)
Melalui DGU/through DGU
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan-peraturan serta PedomanPenyajian
dan Pengungkapan laporan keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK.
Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2012 dan
2011 disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras
dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang
telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya
historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kaskonsolidasianyang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan
penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang
merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
10
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (umum)
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Grup yang dimiliki secara langsung dengan
persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1d.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antara Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi.
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh
pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada
ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari
setengah hak suara entitas.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang hak suara suatu entitas jika
terdapat:
(a)
(b)
(c)
(d)
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar
atau perjanjian;
kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan komisaris dan direksi atau organ
pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini
mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:

menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;

menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi;
dan

mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif
lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat
diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian,
terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
C.
Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur
pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap
KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada
entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang
teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang
diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi
ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali
kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan
mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan melalui laba atau rugi.
11
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan
nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas,
akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi
2010). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian
selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai
agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak
yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai laba atau rugi.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi kerugian penurunan nilai. Untuk
tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi
dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari
sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan
atas UPK tersebut.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu dalam UPK tersebut dihentikan, maka
goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi
tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari penjualan operasi. Goodwill yang dilepaskan
tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
UPK adalah kelompok aset terkecil teridentifikasi yang menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar
independen dari arus kas masuk dari aset atau kelompok aset lain.
Sehubungan dengan transaksi akusisi DP, DGU, SDP dan DC dari pihak-pihak tidak sepengendali pada tahun
2007 serta transaksi akusisi VLF dari pihak-pihak tidak sepengendali pada tahun 2009, Perusahaan mencatat
selisih nilai perolehan penyertaan yang lebih rendah dari aset bersih anak perusahaan sebagai goodwill
negatif yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun. Jumlah
tercatat goodwill negatif pada tanggal 31 Desember 2010adalah sebesar Rp21.816.361.760, jumlah tercatat
goodwill negatif tersebut dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal
tahun yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, sehubungan dengan penerapan PSAK no. 22
(Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, secara prospektif tanggal 1 Januari 2011.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi kerugian penurunan nilai. Untuk
tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi
dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari
sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan
atas UPK tersebut.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu dalam UPK tersebut dihentikan, maka
goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi
tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari penjualan operasi. Goodwill yang dilepaskan
tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
UPK adalah kelompok aset terkecil teridentifikasi yang menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar
independen dari arus kas masuk dari aset atau kelompok aset lain.
Sehubungan dengan transaksi akusisi DP, DGU, SDP dan DC dari pihak-pihak tidak sepengendali pada tahun
2007 serta transaksi akusisi VLF dari pihak-pihak tidak sepengendali pada tahun 2009, Perusahaan mencatat
selisih nilai perolehan penyertaan yang lebih rendah dari aset bersih anak perusahaan sebagai goodwill
negatif yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun. Jumlah
tercatat goodwill negatif pada tanggal 31 Desember 2010adalah sebesar Rp21.816.361.760, jumlah tercatat
goodwill negatif tersebut dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal
tahun yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, sehubungan dengan penerapan PSAK no. 22
(Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, secara prospektif tanggal 1 Januari 2011.
12
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
Penyertaan Saham
Penyertaan saham pada entitas dimana Grup tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan
PSAK No. 55 (Revisi 2011).
Investasi Grup pada entitas asosiasi diukurdengan menggunakan metode ekuitas. Entitasasosiasi adalah
suatu entitas di mana Grupmempunyai pengaruh signifikan.Sesuai denganmetode ekuitas, nilai
perolehaninvestasi ditambahatau dikurang dengan bagian Grup atas laba ataurugi neto, dan penerimaan
dividen dari investeesejak tanggal perolehan.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasiloperasi dari entitas asosiasi.
Bila terdapatperubahan yang diakui langsung pada ekuitas darientitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya
atasperubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini,jika dapat dipakai, dalam laporan perubahanekuitas.
Laba atau rugi yang belum direalisasisebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grupdengan entitas
asosiasi dieliminasi pada jumlahsesuai dengan kepentingan Grup dalam entitasasosiasi.
Grup menentukan apakah diperlukan untukmengakui tambahan rugi penurunan nilai atasinvestasi Grup dalam
entitas asosiasi. Grupmenentukan pada setiap tanggal pelaporanapakah terdapat bukti yang objektif
yangmengindikasikan bahwa investasi dalam entitasasosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini,Grup
menghitung jumlah penurunan nilaiberdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atasinvestasi dalam entitas
asosiasi dan nilaitercatatnya dan mengakuinya dalam laporan labarugi komprehensif konsolidasian.
e.
Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Akuisisi Entitas Anak yang memenuhi kriteria sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat
berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan
standar ini, akuisisi Entitas Anak dicatat berdasarkan penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dimana aset
dan liabilitas Entitas
Anak dicatat sesuai dengan nilai bukunya. Selisih antara harga penyerahan dan
bagian Grup atas nilai buku Entitas Anak, jika ada, dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Grup.
f.
Aset dan Liabilitas Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan:
Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK
No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
PSAK No. 50 (Revisi 2010) berisi syarat-syarat untuk penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi
informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian berlaku untuk pengklasifikasian instrumen
keuangan, dari perspektif Grup, menjadi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen modal; klasifikasi
suku bunga, dividen, rugi dan laba terkait; kondisi-kondisi dimana aset dan liabilitas keuangan dapat saling
hapus. PSAK ini mengharuskan pengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi jumlah, waktu dan kepastian dari arus kas entitas di masa mendatang yang berhubungan
dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang berlaku bagi instrumen-instrumen tersebut.
PSAK No. 55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip-prinsip dalam pengakuan dan pengukuran aset keuangan,
liabilitas keuangan dan sejumlah kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. PSAK ini menetapkan
definisi dan karakteristik dari derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi
lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tambahan atas pengukuran nilai wajar dan risiko likuiditas.
Pengukuran nilai wajar terkait pos yang dicatat pada nilai wajar disajikan berdasarkan sumber input dengan
menggunakan tiga tingkatan hirarki nilai wajar untuk setiap kelas instrumen keuangan yang diukur pada nilai
wajar. Sebagai tambahan, PSAK ini mewajibkan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir untuk
pengukuran nilai wajar tingkat 3, demikian pula pengungkapan transfer antar tingkatan dalam hirarki nilai
wajar. PSAK ini juga menjelaskan lebih lanjut persyaratan pengungkapan risiko likuiditas transaksi derivatif
dan aset yang digunakan untuk pengelolaan likuiditas.
13
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
f.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki
hingga tanggal jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
Grup mengklasifikasikan aset keuangannya menjadi pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan
yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset
keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal
pengakuannya dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode keuangan.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan
selanjutnya dinyatakansebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok inidisajikan sebagai pendapatan bunga dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat
dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi
(i) Aset Keuangan
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan
untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset keuangan yang dinilai
pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar
dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi adalah
investasi dalam modal saham dan reksadana yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari
20% dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, dicatat pada nilai wajar.
(ii) Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
Grup melakukan penilaian pada setiap tanggal laporan posisi keuangan apakah terdapat bukti objektif bahwa
aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat
bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi
setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut
berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Untuk menentukan adanya bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan, Grup
mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan adanya insolvabilitas atau kesulitan keuangan signifikan
yang dialami debitur dan kelalaian atau penundaan signifikan pembayaran.
Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset
keuangan yang secara individual signifikan atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak
signifikan secara individual.
14
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (UMUM) (lanjutan)
f.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi
(ii) Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan)
Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai
secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset
tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan
untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai
secara kolektif
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai
kini dari estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi)
yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian diakui pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel,
maka tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk
setiap portofolio yang diidentifikasi.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan
karakteristik risiko kredit yaitu berdasarkan jenis pelanggan.
Arus kas masa datang dari aset keuangan Grup yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi
berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang
pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko
kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data
terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode
terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode
historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Ketika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan penurunan
nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah
kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan piutang diklasifikasikan ke dalam
“Cadangan Penurunan Nilai”.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat
dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui maka kerugian penurunan
nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, dengan menyesuaikan cadangan penurunan nilai. Jumlah pemulihan
aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan,
dikreditkan pada cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian, dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.
(iii) Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman. Pada tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian, Grup hanya memiliki jenis liabilitas keuangan utang dan pinjaman yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi. Grup menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat
pengakuan awal.
Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
15
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (UMUM) (lanjutan)
f.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(iv) Penentuan Nilai Wajar
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar
yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan
dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri,
badan pengawas (pricing service or regulatory agency) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar
yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif
dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara
harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan
dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditentukan
dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang
dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sejenis, menggunakan modelmodel untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan.
(v) Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual untuk menerima arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah dialihkan dan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh
risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Grup melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan
berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan
dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang telah ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau
kadaluwarsa.
(vi) Reklasifikasi Instrumen Keuangan
Grup tidak mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari
informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Instrumen
Keuangan/
Financial
Instruments
Aset
keuangan/
Financial
assets
Kategori yang
didefinisikan oleh
PSAK No. 55
(Revisi 2011)/
Category as defined by
PSAK No. 55 (Revised
2011)
Pinjaman yang diberikan
dan piutang/
Loans and receivables
Golongan/
Class
Subgolongan/
Subclass
Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents
Setara kas yang dibatasi penggunaannya/ Restricted cash equivalent
Piutang usaha/Trade receivables
Piutang lain-lain/Other receivables
Piutang dari pihak-pihak berelasi/Due from related parties
Aset lain-lain/Other
Uang jaminan/Security deposits
assets
16
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (UMUM) (lanjutan)
f.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(vi)
Reklasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan)
Instrumen
Keuangan/
Financial
Instruments
Kategori yang
didefinisikan oleh
PSAK No. 55
Revisi 2011)/
Category as defined by
PSAK No. 55 (Revised
2011)
Aset keuangan yang
dinilai pada nilai wajar
melalui laba atau rugi/
Financial assets at fair
value through profit or
loss
Liabilitas
keuangan/
Financial liabilities
(vii)
Liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi/
Financial liabilities at
amortized cost
Golongan/
Class
Subgolongan/
Subclass
Investasi jangka pendek/ Short-term investment
Pinjaman jangka pendek/ Short-term loans
Utang usaha/Trade payables
Utang lain-lain/Other payables
Liabilitas yang masih harus dibayar/Accrued liabilities
Utang kepada pihak-pihak berelasi/Due to related parties
Uang jaminan/Security deposits
Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu
tahun/Current maturities oflong-term loan
Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo
dalam waktu satu tahun/Long-term loans - net of current
maturities
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku
atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
g.
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu
tiga bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya dan dapat
segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang signifikan.
h.
Cadangan Penurunan Nilai Piutang
Grup melakukan pencadangan penurunan nilai berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) (Catatan 2f).
Piutang Grup dihapuskan dalam tahun dimana piutang tersebut dipastikan tidak dapat tertagih.
i.
Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:
a) langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan,
atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; (ii) memiliki
kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki
pengendalian bersama atas Grup;
b) suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup;
c) suatu pihak adalah ventura bersama di manaGrup sebagai venturer;
d) suatu pihak adalah anggota dari personilmanajemen kunci Grup atau induk;
e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekatdari individu yang diuraikan dalam butir (a)atau (d);
f) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan,dikendalikan bersama atau dipengaruhisignifikan oleh
atau untuk di mana hak suarasignifikan pada beberapa entitas, langsungmaupun tidak langsung,
individu sepertidiuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
17
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
i.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (UMUM) (lanjutan)
Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan)
g)
suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang
terkait dengan Grup.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan konsolidasian.
j.
Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto.
Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata (average method). Penyisihan
persediaan usang dilakukan atas dasar hasil penelaahan secara periodik terhadap kondisi persediaan.
k.
Proyek dalam Penyelesaian
Biaya-biaya yang timbul untuk membiayai proyek dalam penyelesaian diakui sebagai proyek dalam
penyelesaian. Proyek dalam penyelesaian dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara beban
perolehan dan nilai realisasi neto. Beban tersebut akan diakui sebagai beban pokok pendapatan pada saat
pengakuan pendapatan atas proyek yang bersangkutan.
l.
Beban dibayar di muka
Beban dibayar di muka dibebankan selama masa manfaatnya.
m.
Aset Tetap
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi PSAK
No. 16 ini mengatur akuntansi tanah dan mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”. Penerapan SAK
revisi ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
Harga perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi
kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan,biaya inspeksi itu diakui ke
dalam jumlah
nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang
diestimasi sebagai berikut:
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana
Kendaraan bermotor
Peralatan kantor
Perabot dan perlengkapan
Peralatan dan perlengkapan
Tenda
16-30
4-8
4-8
2-8
4-8
4-8
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul
dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai
tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika sesuai
dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
18
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
m.
Aset Tetap (lanjutan)
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika sesuai
dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Sebelum 1 Januari 2012, beban-beban
tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan
diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Beban-beban ini disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar - Lain-lain - Beban Ditangguhkan” pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.
Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. ISAK No. 25 menetapkan bahwa
biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika
tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan
tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai
aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih
pendek. Berdasarkan ISAK No. 25, efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup mengakui nilai tercatat biaya-biaya
pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dikeluarkan ketika tanah
diperoleh pertama kali sebesar Rp6.027.722.197 sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun
“Aset Tetap” .
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi
biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Aset dinyatakan pada nilai dapat diperoleh kembali pada saat kejadian-kejadian
atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat
diperoleh kembali.
n.
Aset tak berwujud
Aset takberwujud yang diperoleh secara terpisah diukur pada saat pengakuan awal sebesar biaya
perolehan. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi
akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Masa manfaat aset takberwujud dinilai baik terbatas atau tidak terbatas.
Lisensi Furnicraft adalah aset takberwujud yang diperoleh dengan masa manfaat yang terbatas, yang
merupakan biaya KDU,Entitas Anak, yang berhubungan dengan penggunaan lisensi Furnicraft untuk
pameran. Biaya ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat
ekonomis 5 (lima) tahun.
Perangkat lunak adalah aset takberwujud yang diperoleh dengan masa manfaat yang terbatas, yang
terutama merupakan biaya yang berhubungan dengan perolehan dan penerapan sistem pelaporan. Biaya
ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis 4
(empat) sampai dengan 8 (delapan) tahun.
Periode amortisasi dan metode amortisasi ditelaah minimum setiap akhir tahun buku. Perubahan masa
manfaat yang diharapkan atau pola yang diharapkan dari konsumsi manfaat ekonomi masa depan dari aset
dicatat dengan mengubah periode amortisasi atau metode, yang sesuai, dan diperlakukan sebagai
perubahan estimasi akuntansi. Beban amortisasi aset takberwujud dengan masa manfaat terbatas diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam kategori biaya sesuai dengan fungsi dari aset
takberwujud.
Lisensi Pameran Surabaya merupakan aset takberwujud dengan masa manfaat yang tidak terbatas dan
tidak diamortisasi tetapi diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya. Penilaian masa manfaat terbatas
ditinjau setiap tahun untuk menentukan apakah masa manfaat yang tidak terbatas terus dapat
dipertahankan. Jika tidak, perubahan dalam masa manfaat dari yang tidak terbatas menjadi
terbatasdilakukan secara prospektif.
19
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
n.
Aset tak berwujud (lanjutan)
Logo dan desain website merupakan aset takberwujud yang memiliki masa manfaat terbatas dan dicatat
sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus selama 4-5 tahun.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset takberwujud diukur sebagai perbedaan antara
jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat aset dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Hubungan pelanggan kontraktual yang diperoleh sebagai bagian dari kombinasi bisnis diakui sebesar nilai
wajar pada tanggal perolehannya. Hubungan pelanggan kontraktual memiliki masa manfaat terbatas dan
dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus selama masa hubungan pelanggan yang diharapkan yaitu selama 5 tahun.
o.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan,
maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Berdasarkan penilaian manajemen, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang
mengindikasikan penurunan nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
p.
Kapitalisasi Biaya Pinjaman
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup mengadopsi PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, yang
mengharuskan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, pembangunan,
atau pembuatan aset kualifikasian dan persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman,
penghentian sementara dan penghentiannya.
Bunga, biaya komitmen dan biaya pinjaman lainnya yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan,
pengembangan dan konstruksi proyek-proyek dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset dalam
penyelesaian. Kapitalisasi biaya pinjaman akan dihentikan apabila konstruksi sudah selesai dan aset siap
untuk digunakan sesuai dengan tujuannya (Catatan 2m).
q.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan dan manfaat jasa tersebut
telah dinikmati oleh pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.
r.
Provisi
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang
akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan
arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah
kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang
paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi,
maka provisi dibatalkan.
s.
Imbalan Kerja
Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi SAK ini
antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat
dari keuntungan/kerugian aktuaria yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung
keuntungan/kerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Grup tidak
memilih metode ini dalam pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria, karenanya PSAK revisi ini tidak
memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
20
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
s.
Imbalan Kerja
Menurut PSAK No. 24 (Revisi 2010), beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan
metode penilaian aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai
penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui
pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal
tersebut. Kelebihan yang timbul diakui sebagai keuntungan atau kerugian aktuarial diakui dengan
menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja.
Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul saat pengenalan program imbalan pasti atau saat perubahan
imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan
imbalan tersebut menjadi hak pekerja.
t.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai
Tukar Mata Uang Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan
kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan konsolidasian entitas dan menjabarkan laporan
keuangan ke dalam mata uang penyajian. Masing-masing Entitas mempertimbangkan indikator utama dan
indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya.
Transaksi dalam mata uang asingdicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan olehBank Indonesia pada
tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:
Maret 2013
1 Dolar Amerika (AS$)/Rupiah
1 Dolar Singapura (SGD)/Rupiah
1 Dolar Australia (AUD)/Rupiah
1 Dolar Hongkong (HKD)/Rupiah
1 Euro Eropa (EUR)/Rupiah
1 Yuan China (CNY)/Rupiah
1 Ringgit Malaysian (MYR)/Rupiah
1 Thailand Bath (THB)/Rupiah
1 Great Britain Poundsterling
(GBP)/Rupiah
1 South Korean Won (KRW)/Rupiah
u.
Des 2012
9.719
7.816
10.129
1.251
12.423
1.549
3.132
332
9.670
7.907
10.026
1.247
12.810
1.522
3.809
316
14.714
8
15.579
9
Pajak Penghasilan
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang menetapkan perlakuan
akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari
pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian. Penerapan awal SAK revisi ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan
konsolidasian Grup.
Beban pajak kini untuk tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode
yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas
beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas dan akumulasi rugi
fiskal.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas
pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali
untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Pajak kini dan pajak tangguhan langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas apabila pajak tersebut
berhubungan dengan transaksi yang langsung dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas.
21
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
u.
Pajak Penghasilan
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan
banding, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
v.
Informasi Segmen
Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen
usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan
operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan
menilai kinerjanya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung
kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai terhadap segmen
tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi sebagai bagian dari
proses konsolidasi.
w.
Laba per Saham Dasar
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), yang menetapkan prinsip
penentuan dan penyajian laba per saham. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak pada laporan
keuangan konsolidasian Grup.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun 2012 dan 2011dengan memperhitungkan
dampak dari perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000.000 menjadi Rp100 yang dilaksanakan pada
tanggal 12 Desember 2011 adalah masing-masing sebanyak Rp2.990.964.279 dan 168.965.264saham.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan
pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
x.
Sewa
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa
atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan
apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut
memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset,
diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi,
jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset.
Grup sebagai penyewa
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset dan liabilitas
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau
sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran
sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan
pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga
menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka
waktu umur manfaat aset sewaan.
22
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
x.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
Sewa (lanjutan)
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama
masa sewa.
Grup sebagai lessor
Dalam sewa menyewa biasa, Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan
konsolidasian sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi
ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan
dasar yang sama dengan penghasilan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai penghasilan
pada periode terjadinya. Penghasilan sewa operasi diakui sebagai penghasilan atas dasar garis lurus
selama masa sewa.
y.
Penerapan standar akuntansi revisi lain
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Grup juga telah menerapkan standar
akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan
konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan kecuali bagi pengungkapan terkait:
i.
ii.
z.
ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan-Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”,
ISAK No. 26 (Revisi 2011), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.
Standar Yang Telah Dikeluarkan Tapi Belum Berlaku Efektif
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) dan Pencabutan dari standar akuntansi (PPSAK) yang
telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (”DSAK”) di Indonesia dan efektif berlaku pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut:
 PSAK 38 (Revisi 2011), “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali”,
 ISAK 21, “Perjanjian Konstruksi Real Estate”,
 PPSAK 7, Pencabutan PSAK No. 44: “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”,
 PPSAK 10, Pencabutan PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”.
PSAK, ISAK dan PPSAK tersebut tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
23
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
KAS DAN SETARA KAS
Mar 2013
Des 2012
Kas
Rekening Rupiah
Rekening Dolar Amerika Serikat
Rekening Euro
Rekening Dolar Singapura
Rekening mata uang lainnya
1.047.452.930
62.929.860
21.776.886
5.237.283
15.578.489
683.912.181
210.332.161
71.867.281
5.237.282
16.483.748
Sub-total
1.152.975.448
987.832.653
50.156.631.284
4.939.252.569
6.203.150.137
40.002.980.192
10.015.795.066
9.566.947.806
1.467.239.205
4.509.070.206
1.572.503.755
2.175.975.935
1.984.431.402
660.879.195
148.026.825
2.074.205.554
1.821.951.563
223.335.021
55.663.937
5.465.324
44.516.411
19.649
216.661.140
125.450.088
44.414.892
37.301.591
290.559.044
957.613
440.554
-
11.438.716
3.629.915
440.554
-
107.186.432
-
-
1.081.883.607
3.390.710.789
1.231.113.809
914.977.430
3.953.038.510
92.613.124
15.285
515.671.510
31.372.560
15.285
7.186.299
7.186.299
76.162.370.950
74.191.404.244
Bank
Rekening Rupiah
Pihak ketiga
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank ANZ Panin
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Victoria
International Tbk
PT Bank Mandiri Syariah
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Panin Tbk
PT Bank Negara Indonesia
Syariah
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Mega Syariah
Rekening Dolar Amerika Serikat
Pihak ketiga
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Citibank N.A., Indonesia
Standard Chartered Bank,
Indonesia
Sub-total
__________________
__________________
24
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Mar 2013
Rekening Rupiah
Pihak ketiga
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Pesero) Tbk.
PT Bank Panin Tbk
Bank Tabungan Pensiun
Nasional
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk.
Des 2012
32.850.000.000
25.440.000.000
23.565.045.465
35.000.000.000
90.200.000.000
6.000.000.000
15.300.000.000
11.750.000.000
3.000.000.000
3.200.000.000
-
300.000.000
29.000.000.000
10.000.000.000
32.000.000.000
Sub-total
232.350.000.000 85.255.045.465
Total kas dan setara kas
309.665.346.398 160.434.282.362
Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut
4.
PIUTANG USAHA
Pihak ketiga
Penyelenggara acara
PT Hutchison 3 Indonesia
PT Nokia Indonesia
PT Komunika Cergas Ilhami
PT Prudential Life Assurance
PT Pelabuhan Indonesia
PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Pertamina (Persero)
PT Telekomunikasi
Selular (Telkomsel)
Three
PT Sharp Electronics Indonesia
PT Shell Indonesia
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
Kementrian koperasi dan usaha kecil
dan menengah
Adhouse Indonesia Cipta
BUT Chevron Indonesia Company
PT. Maxindo International
Nusantara Indah
PT. Vorich Wealthindo
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Microsoft Indonesia
PT Stellar Indonesia
Ismaya Group
PT Toyota Astra Motor Tbk
Mar 2013
Des 2012
25.894.068.596
7.079.585.737
4.532.446.398
2.992.455.068
2.900.000.000
2.750.000.000
2.594.661.004
8.411.573.663
1.750.710.861
1.380.477.615
-
2.338.474.670
2.125.776.175
2.057.607.881
1.802.394.551
1.665.732.530
3.141.995.528
3.511.817.850
4.981.467.457
7.334.257.004
1.500.000.000
1.264.598.807
1.055.898.597
1.017.163.813
1.008.938.718
-
6.454.545.454
2.291.958.913
1.587.442.500
1.425.490.500
1.062.430.681
25
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
Mar 2013
Des 2012
Pihak ketiga (lanjutan)
PT Advisindo Artistika
PT Hewlett-Packard Indonesia
PT Hardayawidya Graha
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp1 miliar)
Sub-total
-
1.012.192.610
-
36.177.708.904
35.220.068.671
100.757.511.448 79.566.429.307
Penunjang acara
Devi Yuspita Pohan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Toyota Astra Motor Tbk
Badan Koordinasi Penanaman Modal
UD Vidi
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp1 miliar)
1.165.181.818
1.574.168.561
1.031.024.024
-
1.396.657.842
14.678.394.111
11.989.860.259
Sub-total
18.448.768.514
13.386.518.101
2.730.876.200
1.237.748.006
-
879.665.805
1.472.398.348
4.848.290.011
1.472.398.348
1.582.138.235
2.077.352.410
Konvensi dan eksibisi
PT Pactoconvex Niagatama
PT Bet Obaja International
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp1 miliar)
Sub-total
Hotel
Total
Dikurangi dengan cadangan
penurunan nilai piutang usaha
-
125.636.708.207 96.502.698.166
(5.211.986.058) (5.211.986.058)
Pihak ketiga - neto
Pihak-pihak berelasi
120.424.722.149 91.290.712.108
2.030.988.708
3.902.648.988
Neto
122.455.710.857 95.193.361.096
Mar 2013
Des 2012
Piutang usaha pihak berelasi
Lo Stefanus
KSO Wedding Festival
PT Kompas Media Nusantara
Ery Erlangga
Danny Budiharto
PT Gramedia Asri Media
PT Visicita Imaji
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp50 juta)
568.500.000
5.100.000
64.856.700
256.668.748
1.368.018.748
950.653.860
902.002.600
388.000.000
180.500.000
71.808.220
1.135.863.260
41.665.560
Total
2.030.988.708
3.902.648.988
26
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
Piutang usaha sebesar Rp2.290.890.868 dijaminkan untuk pinjaman jangka panjang atas pinjaman kredit investasi
yang diperoleh NDI, Entitas Anak, dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. Piutang usaha sebesar
Rp1.509.263.661dijaminkan untuk pinjaman jangka panjang yang diperoleh GNK, Entitas Anak, dari PT Bank CIMB
Niaga Tbk
Pada tanggal dan 31 Maret 2013 dan 2012, piutang usaha NDI, Entitas Anak, masing-masing sebesar
Rp1.100.000.000 dan Rp56.357.800 dijaminkan sebagai jaminan atas fasilitas kredit investasi yang diperoleh dari PT
Bank CIMB Niaga Tbk melalui Akta Jaminan Fidusia Notaris Putut Mahendra, S.H., No. 6 tanggal 6 Desember 2010,
berdasarkan perjanjian fasilitas kredit investasi No. 482/CB/JKT/2010, tanggal 6 Desember 2010.
Manajemen Grup berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
5.
PIUTANG LAIN-LAIN
Pihak Ketiga
Seno Adhi Damono
Karyawan
Ernst Karel Remboen
Faisal Yulianto
Muhammad Emil Pense
PT Kreative SET Indonesia
Resto
Reyza Mansyur
Dendy Prihanggo
Efi Setiabudi
Ir. Raden Budiarto Linggowijono
Prambudi Prasetyo
Rahmat Hidayat
Teuku Harimansyah Zagloe
Ully
Usman Slamet
PT Sinar Jaya Utama Mandiri
PT Andalusia Investa Prima
PT Dyan Karunia Expo
Acuy
Mohammad Ridlo Eisy
Ery Erlangga
Lain-lain (dibawah Rp100 juta)
Mar 2013
Des 2012
2.650.962.358
1.242.000.000
1.146.000.000
1.085.055.900
984.531.120
300.000.000
291.000.000
291.000.000
185.432.000
172.500.000
162.935.796
145.000.000
134.350.000
350.000.000
175.000.000
133.000.000
2.947.001.985
6.074.023.268
2.756.664.544
1.892.000.000
1.648.940.203
1.146.000.000
1.085.055.900
984.531.120
350.000.000
300.000.000
291.000.000
291.000.000
185.432.000
172.500.000
164.846.046
145.000.000
134.350.000
-
12.395.769.159
Dikurangi dengan cadangan
penurunan nilai piutang lain-lain
Neto
(248.949.745)
12.146.819.414
1.378.844.638
19.000.187.719
(248.949.745)
18.751.237.974
Manajemen Grup berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.
27
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
INVESTASI SAHAM
Mar 2013
Des 2012
13.670.996.583
6.261.004.379
514.240.559
14.000.000.000
4.957.728.292
4.500.000.000
780.000.000
250.000.000
-
-
-
908.253.456
(5.173.214.511)
20.446.241.521
20.222.767.237
Metode biaya perolehan
PT Gramedia Expo Surabaya
PT Indonesia Computer Square
PT Graha Santika Dyandra
PT Nusa Dua Indonesia
PT Griya Nusa Kencana
1.250.000
-
1.250.000
-
Total metode biaya perolehan
1.250.000
1.250.000
20.447.491.521
20.224.017.237
Metode ekuitas
PT Medialand International
Exhibition
PT Central Indah Palace
PT Graha Utama Development
PT Anugrah Sapta Pesona
PT Santika
Dyandra Manajemen
PT Grha Mahaatman
PT Archipelago Sapta Pesona
PT Goldwin Graha Utama
Dikurangi:
Laba (rugi) neto atas entitas
asosiasi
Penjualan
Metode ekuitas, neto
Total, Neto
7.
ASET TETAP
MARET 2013
Saldo Awal/
Beginning
Balances
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending
Balances
Harga perolehan
Total harga perolehan
893.586.115.289
546.933.035.642
524.452.083.643
-
916.067.067.288
Total akumulasi penyusutan
105.883.447.365
47.192.964.000
57.001.606.070
-
96.074.805.289
Niai tercatat neto
787.702.667.924
819.992.261.999
DESEMBER 2012
Saldo Awal/
Beginning
Balances
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending
Balances
Harga perolehan
Total harga perolehan
895.670.326.930
328.700.177.152
330.784.388.793
-
893.586.115.289
64.175.341.157
50.284.565.359
8.576.459.151
-
105.883.447.365
Akumulasi penyusutan
Total akumulasi penyusutan
Niai tercatat neto
831.494.985.773
787.702.667.924
28
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
UTANG USAHA
Mar 2013
Des 2012
1.934.231.496
8.439.049.941
6.241.279.612
4.550.004.605
1.421.595.950
1.623.050.000
-
9.823.386.165
7.528.744.909
7.519.407.805
7.329.522.962
3.211.000.000
1.316.500.000
1.051.188.751
3.474.975.000
1.029.712.500
1.817.453.000
4.685.120.000
531.773.327
742.905.000
1.167.831.000
576.191.795
6.728.843.350
1.520.047.830
1.326.270.000
1.000.000.000
549.798.500
500.000.000
1.000.000.000
909.621.000
859.934.800
810.920.000
800.500.000
694.373.327
576.570.000
561.798.000
560.000.000
549.183.000
502.680.500
501.293.600
-
8.540.039.314
25.256.206.640
Subtotal
Pihak-pihak berelasi
57.370.404.247
5.624.229.785
72.392.543.959
1.504.309.641
Total
62.994.634.032
73.896.853.600
Pihak ketiga
PT Graha Sidang Pratama
PT Ratu Sayang International
PT Jakarta International Expo
Stellar production
International Herald Tribune
PT Indo Expo
William Surya
Asosiasi Industri Pemebelan & Kerajinan
Indonesia (ASMINDO) Pusat
Asosiasi Industri Sepeda Motor
Indonesia (AISI)
PT Deloitte Konsultan Indonesia
PT Dinamika Kreasi Prima
PT Excell Visual Wibawa
PT Citra Shalos Kreasindo
PT Adicipta Warinet Jaya
PT Panen Mas Indonesia
PT Sukses Jaya Abadi
Nbee
PT Rajawali Surya Sejati
PT Anugrah Prima Perdana
UD Vidi
RC Productions
Yayasan Apkomindo Indonesia
Adi Tent
Jakarta Hall Convention Center
Robert Tarigan Tambak
Makes & Partners Law Firm
APPMI
Spectrum Guna
PT Sinar Dyandra Abadi
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp500 juta)
9.
PERPAJAKAN
Untuk Beban Manfaat Pajak Penghasilan
Perseroan dan Entitas anak untuk periode maret
2013 terdiri dari :
1.Pajak Kini Final Rp.-292.270.454
2.Pajak Kini Non Final Rp.-1.347.424.523
3.Pajak Tangguhan Rp.-69.993.750
a.
Pajak Dibayar Di Muka
Mar 2013
Pajak Pertambahan Nilai
35.271.130.134
Des2012
2.124.598.285
29
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PERPAJAKAN (lanjutan)
b.
Utang Pajak
Mar 2013
Pajak Penghasilan:
- Pasal 21
- Pasal 23
- Pasal 25
- Pasal 26
- Pasal 29
- Pasal 4 (2) (Final)
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Undian
Pajak Daerah
Pajak Hotel
Pajak Bumi dan Bangunan
Denda Pajak
Total
14.920.425.651
1.983.022.890
45.620.565
14.374.576.439
5.478.763.298
18.269.668.760
25.525.000
1.141.221.148
56.238.823.751
Des2012
1.475.893.157
1.673.310.786
41.551.061
12.135.000
15.775.881.253
6.659.325.862
19.174.491.902
25.525.000
95.693.138
1.414.931.548
3.027.900
102.579.408
46.454.346.015
10. PENDAPATAN NETO
Maret 2013
Maret 2012
Penyelenggara acara
Pendukung acara
Konvensi dan eksibisi
Hotel
136.437.769.919
36.041.195.001
13.698.464.397
13.748.741.961
65.865.380.444
13.805.042.878
15.312.424.901
6.901.816.545
Total
Dikurangi: Diskon
199.926.171.278 101.884.664.767
(16.538.883.434) (6.743.511.119)
Neto
183.387.287.845
95.141.153.648
Tidak ada pendapatan neto dari pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan neto konsolidasian untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012.
11. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Maret 2013
Maret 2012
Penyelenggara acara
Pendukung acara
Konvensi dan Eksibisi
Hotel
100.195.591.989
22.718.004.884
4.149.291.727
11.305.317.105
44.889.729.473
5.856.229.360
6.725.733.812
4.103.092.019
Total
138.631.135.085
61.574.784.663
Dikurangi: Diskon
(7.444.683.155)
(4.895.742.193)
Neto
131.186.451.930
55.330.227.344
Tidak ada pembelian dari pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan neto
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012.
30
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. BEBAN OPERASIONAL
Maret 2013
Maret 2012
8.277.562.625
126.622.688
224.117.917
8.628.303.230
8.628.303.230
4.191.480.594
66.413.975
920.088.592
5.177.983.161
5.177.983.161
23.932.779.279
10.941.407.468
8.940.120.188
3.712.644.636
47.526.951.571
( 8.486.368.963)
39.040.582.608
47.668.885.838
14.880.285.115
7.381.824.956
13.642.719.292
2.292.006.704
38.196.836.067
(1.847.768.926)
36.349.067.141
41.527.050.302
Beban Penjualan:
Penyelenggara Acara
Penunjang pameran dan acara
Pusat konvensi dan eksibisi
Hotel
Total
Difference
Net
Beban Umum dan Administrasi:
Penyelenggara Acara
Penunjang pameran dan acara
Pusat konvensi dan eksibisi
Hotel
Total
Difference
Net
Total Beban Usaha
13. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING
Grup mengadakan perjanjian-perjanjian penting sebagai berikut:
PT Dyandra Media International Tbk.
Berdasarkan akta nomor 113 tanggal 22 Maret 2013 perusahaan malakukan peningkatan penyertaan pada
PT.Nusa
Dua Indonesia sebesar Rp.70.000.000.000,- namun hal ini tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap persentase penyertaan perusahan.
Berdasarkan akta nomor 114 tanggal 22 Maret 2013 perusahaan malakukan peningkatan penyertaan pada
PT.Dyandra Promosindo sebesar Rp.34.000.000.000,- sehingga meningkatkan persentase penyertaan dari
semula 99% menjadi 99,56%
Berdasarkan akta nomor 115 tanggal 22 Maret 2013 perusahaan malakukan peningkatan penyertaan pada
PT.Graha Multi Utama sebesar Rp.113.000.000.000,- sehingga meningkatkan persentase penyertaan dari
semula 99,92% menjadi 99,95%
PT Nusa Dua Indonesia
Pada tanggal 7 Maret 2013, PT.Nusa Dua Indonesia memperoleh fasilitas kredit investasi dari CIMB Niaga
dengan nilai maksimum sebesar Rp. 171.194.958.613, berdasarkan perjanjian kredit nomor 069/CB/JKT/2013.
Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembangunan BNDCC tahap 2 (hotel dan konvensi). Jangka waktu
pinjaman 96 bulan sejak tanggal pembukuan (termasuk masa grace period).
Realisasi pinjaman sampai dengan tanggal 31 Maret 2013 adalah sebesar Rp. 41.496.587.130.
31
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL
Bisnis Grup mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional.
Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risikrisiko
ini dan mengelola posisi risiko. Grup secara rutin menelaah kebijakan manajemen risiko untuk menyesuaikan
dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
Grup mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan
oleh faktor internal dan eksternal yang berpotensi negatif terhadap pencapaian tujuan Grup.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko suku
bunga dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Grup secara keseluruhan adalah untuk secara efektif
mengelola risiko-risiko tersebut dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Grup.
Direksi mereviu dan menyetujui semua kebijakan untuk mengelola setiap risiko yang dijelaskan secara rinci
sebagai berikut:
a. Risiko kredit
Aset keuangan Grup yang memiliki potensi konsentrasi secara signifikan risiko kredit pada dasarnya terdiri
dari piutang usaha dan piutang dari pihak-pihak berelasi. Grup memiliki kebijakan kredit dan prosedur untuk
memastikan berlangsungnya evaluasi kredit dan pemantauan akun secara aktif.
Risiko kredit Grup timbul dari kegagalan bayar pihak lain, dengan risiko maksimum sama dengan jumlah
tercatat instrumen tersebut. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, tidak terdapat konsentrasi
risiko kredit secara signifikan dikarenakan piutang usaha berasal dari jumlah pelanggan yang banyak.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara
kas, risiko kredit yang dihadapi Grup timbul karena wanprestasi dari counterparty. Grup memiliki kebijakan
untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya
menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi.
b. Risiko mata uang asing
Grup terekspos terhadap perubahan nilai tukar mata uang asing terutama dalam Dolar Amerika Serikat pada
biaya-biaya tertentu, aset dan liabilitas yang timbul dari operasi sehari-hari.
Grup menggunakan aset dalam mata uang asing sebagai lindung nilai alami terhadap liabilitas dalam mata uang
asing. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, eksposur Grup untuk risiko nilai tukar mata uang
asing adalah tidak signifikan dikarenakan sebagian besar transaksi mereka adalah dalam mata uang Rupiah yang
merupakan mata uang fungsional Grup. Pada tanggal 5 April 5, 2013, kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia adalah Rp9.753 untuk AS$1, Rp12.606 untuk EUR1, Rp7.864 untuk SGD1, Rp333 untuk THB1,
Rp14.847 untuk GBP1 dan Rp9 untuk KRW1. Apabila kurs tersebut digunakan pada tanggal 31 Desember 2012,
maka aset neto konsolidasi akan naik sebesar Rp36.767.421.
Analisa sensitivitas untuk risiko mata uang asing
Pada tanggal 31 Desember 2012, jika nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing meningkat sebanyak
10% dengan semua variabel konstan, laba sebelum beban (manfaat) pajak untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut lebih rendah sebesar Rp452.051.439, terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan kas
dan setara kas dalam mata uang asing, sedangkan jika nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing
menurun sebanyak 10%, maka laba sebelum beban (manfaat) pajak untuk periode yang berakhir pada
tanggal tersebut lebih tinggi sebesar Rp452.051.439.
c. Risiko suku bunga
Grup dibiayai melalui pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang dan pinjaman lainnya, seperti
kredit dan uang muka dari pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi.
14.
Oleh karena itu, Grup terekspos terhadap risiko pasar untuk perubahan tingkat suku bunga terkait terutama
terhadap kewajiban pinjaman jangka panjang dan aset dan kewajiban berbunga. Grup memiliki kebijakan
untuk mendapatkan suku bunga tersedia yang paling menguntungkan tanpa meningkatkan risiko mata uang
asing mereka.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN PENGELOLAAN MODAL (lanjutan)
c. Risiko suku bunga (lanjutan)
32
PT DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL TBK
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Grup menganalisis tingkat suku bunga mereka secara dinamis. Berbagai skenario simulasi dengan
mempertimbangkan pembiayaan kembali, pembaharuan posisi yang ada dan pendanaan alternatif.
Berdasarkan skenario tersebut, Grup menghitung dampak pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dari perubahan suku bunga yang ditetapkan. Pinjaman jangka pendek dan jangka panjang
dan pinjaman lainnya Grup adalah dalam mata uang Rupiah.
Analisa sensitivitas untuk risiko suku bunga
Pada tanggal 31 Desember 2012, jika tingkat suku bunga pinjaman meningkat/menurun sebesar 50 basis
poin dengan semua variabel konstan, laba sebelum beban (manfaat) pajak untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut lebih rendah/tinggi sebesar Rp1.459.979.464 terutama sebagai akibat kenaikan/penurunan
biaya bunga atas pinjaman dengan tingkat bunga mengambang.
d. Risiko likuiditas
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk
mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Grup menjaga keseimbangan antara kesinambungan
penagihan piutang serta melalui fleksibilitas penggunaan pinjaman bank dan pinjaman lainnya.
e. Manajemen Modal
Grup bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, diantaranya dengan
mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang saham.
Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio
ekuitas terhadap utang.
33
Download