BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Objek Penelitian Sejarah Arisan Sekilas sejarah arisan bahwa arisan merupakan sistem perekonomian yang diambil dari kebiasaan tradisional Indonesia yang lebih mengedepankan prinsip gotong royong dan kekeluargaan. Sampai saat ini sistem arisan masih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Namun, tidak diketahui siapa yang pertama kali mencetuskan sistem ini, dan kapan sistem ini mulai digunakan. Lebih dari seribu tahun yang lalu, konsep arisan secara umum telah ada di Cina. Kemudian dengan terjadi perdagangan internasional, dimana banyak para pedagang Cina yang berlayar melakukan transaksi dagang ke Indonesia, dan disinilah terjadi akulturasi budaya sehingga konsep arisan yang secara umum berasal dari Cina yang masuk ke Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Seperti pada dokumen Stephent De Meulenaere, terdapat sebuah sistem arisan yang dimodifikasi dengan sistem ROSCA ( R evoling Savings Credit Association / asosiasi simpan pinjam dana bergulir) yang diberi nama Arisan Plus1. Arisan adalah kelompok orang yang mengumpul uang secara teratur pada tiap-tiap periode tertentu. Setelah uang terkumpul, salah satu dari anggota kelompok akan keluar sebagai pemenang. Penentuan pemenang biasanya An Indonesian Revolving Savings Credit Association Based on the Traditional Arisan System 2003 http://network-economies.com/ 1 43 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 44 dilakukan dengan jalan pengundian, namun ada juga kelompok arisan yang menentukan pemenang dengan perjanjian. Di Indonesia, dalam budaya arisan, setiap kali salah satu anggota memenangkan uang pada pengundian, pemenang tersebut memiliki kewajiban untuk menggelar pertemuan pada periode berikutnya arisan akan diadakan. Arisan beroperasi di luar ekonomi formal sebagai sistem lain untuk menyimpan uang, namun kegiatan ini juga dimaksudkan untuk kegiatan pertemuan yang memiliki unsur "paksa" karena anggota diharuskan membayar dan datang setiap kali undian akan dilaksanakan. 4.1.2 Arisan Arkla Kelompok Arisan Arkla adalah kelompok Arisan Ibu – ibu wali murid kelas lima di SD Al Azhar Pusat – Jakarta. Kelompok Arisan ini terbentuk pada tanggal 2 Agustus 2014. Kelompok Arisan ini berjumlah lima puluh orang, terdiri dari beberapa wali murid dari kelas 5 A,B,C,D,E, dan F. Kegiatan arisan tersebut di lakukan sebulan sekali pada tempat dan tanggal pada awal bulan yang ditentukan seluruh anggota kelompok. Arisan ini mempunyai iuran sebesar satu juta rupiah perbulan dan proses sekali kocok mengeluarkan pemenang sebanyak lima orang yang masing – masing menarik uang sebesar sepuluh juta rupiah. Arisan ini tergolong jenis arisan singkat, karena hanya dibutuhkan waktu selama 10 bulan untuk 50 orang pemenang. Hal ini dilakukan, karena kegiatan arisan tersebut mengikuti waktu proses belajar mengajar yang dimana kegiatan belajar para murid membutuhkan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 45 waktu 2 semester atau 12 bulan, dan selanjutnya kelompok dibentuk lagi dengan keanggotaan yang baru. Gambar 4.12 Kegiatan arisan ini dilakukan setiap hari sabtu minggu pertama pada awal bulan, kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan di rumah anggota saja tetapi juga sering di lakukan di tempat umum seperti mall, caffee, restoran, dan tempat lain yang bisa dijadikan tempat arisan. 2 Sumber dokumentasi Arisan Arkla 2015 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 46 Rata-rata usia dari anggota kelompok arisan ini berkisar dari 30 sampai dengan 45 tahun, dari berbagai profesi seperti ibu rumah tangga, karyawati, wirausaha, guru dan dari berbagai profesi lainnya. 4.2. Hasil Penelitian Dalam hasil penelitian ini , penulis mencoba menjabarkan filosofi dari Arisan Arkla adalah dengan arisan secara tidak langsung Arisan mengajarkan kita suatu hal positif,untuk menabung sekarang untuk memetik hasilnya esok. Walaupun begitu, makna sesungguhnya adalah bukan seberapa besar uang yang didapat dalam Arisan melainkan sikap silahturahmi yang ditonjolkan yang tidak dapat dinilai oleh sejumlah uang.Ini merupakan salah satu budaya yang mungkin hanya ada di Indonesia saja sehingga budaya Arisan menjadi simbol dan ciri khas bangsa Indonesia. Makna dari arisan ini bisa dari berupa singkatan ARKLA (Arisan Kelas Lima SD Al Azhar Pusat ) Ketika kita mendengar sebuah kata Arisan,pasti sudah tidak asing lagi dengan budaya turun - menurun dari dahulu hingga saat ini yang sangat melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia mulai dari si kaya sampai si miskin dan bahkan dari anak - anak hingga bapak - bapak juga suka mengadakan Arisan di lingkungan mereka masing - masing. Semua seakan menjadi satu kesatuan dalam kegiatan Arisan, sebagai salah satu sarana silahturahmi sesama umat manusia di kehidupan nyata yang mampu menyatukan semua golongan tanpa membeda - bedakan suku, agama dan warna kulit menjadi satu. Semua rutinitas yang memenuhi isi kepala kita, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 47 seolah menjadi tersingkirkan secara perlahan karena suasana Arisan yang begitu penuh canda tawa. Dalam upaya meningkatkan keangotaan yang sempat menurun, setiap perkumpulan dituntut untuk mampu menciptakan suasana yang kondusif sehingga tercipta iklim yang positif. Untuk menciptakan iklim yang positif tersebut diperlukan komunikasi yang aktif dan kepedulian di antara sesama angota. Komunikasi aktif dapat terjadi jika setiap anggota merasakan kenyamanan dalam keberadaannya di dalam perkumpulan tersebut. Untuk dapat menciptakan rasa nyaman pada masing-masing anggota dalam keberadaannya dalam perkumpulan, diperlukan upaya-upaya pendekatan baik dari ketua, pengurus, maupun dari anggota lain. Meningkatkan keanggotan berkaitan dengan usaha, kegiatan, atau program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh ketua untuk merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan komunikasi yang ada dalam perkumpulan tersebut. Karena program ini mencantumkan kata meningkatkan keanggotaan, maka seluruh kegiatan yang dilakukan dalam proses harus terjadi dimulai dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, kemudian tahap pembuatan rencana, pengkelompokan, penggerakan atau pengarahan dan akhirnya evaluasi atas hasilnya. Hal paling penting dalam meningkatkan keanggotaan adalah perencanaan. Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan dalam perkumpulan ini adalah menetapkan tujuan atau sasaran. Atasan dan masing-masing bawahan harus mengidentifikasi tujuan atau sasaran yang hendak mereka capai, yaitu rasa nyaman dan kepedulian dalam http://digilib.mercubuana.ac.id/ 48 bentuk apa dan yang seperti bagaimana yang ingin dicapai. Dan karena yang menjadi objek adalah manusia, maka bentuk yang paling umum tentunya adalah komunikasi kelompok dalam bentuk peningkatan “keanggotaan”. Dalam rangka untuk meningkatkan keanggotaan, tulisan ini akan membahas tentang komunikasi dalam perkumpulan yang di yakini akan dapat mendorong peningkatan “keanggotaan”. Komunikasi kelompok ini ruang lingkupnya cukup besar. Ia bersifat menyeluruh atau menggarap semua bagian atau fungsi dari sebuah perkumpulan. Program ini menjamah semua elemen, unsur atau input yang harus di daya gunakan oleh kelompok untuk meningkatkan keanggotaan kelompok tersebut, bukan hanya manusia. Elemen-elemen tersebut adalah teknologi (peralatan, metode kerja) yang digunakan, kualitas dari input (termasuk material), iklim dan budaya kelompok serta kompensasi dan imbalan. Kegiatan dengan ruang lingkup seperti tersebut di atas merupakan sebuah proyek besar dan melibatkan hampir semua orang, dan harus ditangani langsung oleh pemimpin puncak kelompok. Dari uraian diatas dapat kita simpulkan, bahwa program ini pada dasarnya adalah sebuah proses dalam iklim komunikasi, yang dimulai dengan penetapan sasaran dan di akhiri dengan evaluasi. Proses tersebut pada garis besarnya terdiri dari lima kegiatan utama yaitu: a) Melakukan pertemuan wajib untuk membicarakan setiap kegiatan yang telah atau akan dilaksanakan. Dalam proses ini juga termasuk pengenalan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 49 anggota baru terhadap anggota lama, serta mengeluarkan ide atau pendapat yang membangun. b) Memberikan kesempatan bagi anggota untuk mengembangkan minat bakatnya dalam mengikuti beberapa kontes dengan dukungan penuh dari seluruh anggota perkumpulan. c) Melakukan “monitoring”, melakukan koreksi, memberikan kesempatan dan bantuan yang diperlukan setiap anggota. d) Mengadakan beberapa kegiatan sosial dan acara kumpul bersama di luar pertemuan wajib sebagai salah satu bentuk proses pengakraban. e) Berinteraksi dengan anggota perkumpulan Manfaat yang dapat diperoleh dari iklim komunikasi kelompok positif bagi kelompok yaitu: 1. Dapat meningkatkan rasa nyaman dan rasa kekeluargaan, baik secara individu maupun kelompok, karena di sini atasan dan bawahan diberi kesempatan untuk memenuhi aktualisasi diri dalam kerangka pencapaian tujuan perkumpulan dengan menetapkan sendiri sasaran dan standar prestasi yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu. 2. Peningkatan yang terjadi pada rasa nyaman serta kesolidaritasan dan persaudaran anggota secara perorangan pada akhirnya akan mendorong anggota untuk menginformasikan serta memberi ajakan kepada teman atau pun anggota dalam perkumpulan lain untuk masuk dan ikut bergabung yang secara keseluruhan direfleksikan dalam peningkatan keanggotan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 50 3. Merangsang rasa kepedulian terhadap sesama anggota, baik anggota lama maupun anggota yang baru ikut bergabung tanpa adanya tindak senioritas. 4. Membantu perkumpulan untuk dapat menyusun program pengembangan dan pelatihan anggota yang lebih tepat guna yang nantinya diharapkan usaha ini akan membantu perkumpulan untuk mempunyai anggotaanggota yang loyal dan memiliki prestasi. 5. Menyedikan alat atau sarana atau jasa untuk memberi bantuan pada masalah-masalah yang dialami setiap anggota. Dalam hal ini juga memberikan kesempatan kepada anggota untuk membicarakan hambatan dan setiap problematika yang berkaitan dengan perkumpulan atau hal-hal yang berkaitan dengannya. Dengan demikian jalur komunikasi dan dialog akan terbuka sehingga dapat diharapkan bahwa proses penciptakan iklim komunikasi yang positif akan mengeratkan hubungan antara pengurus kepada anggota atau pun di antara anggota. 4.2.1. Norma Kelompok Program Meningkatkan Keanggotaan ini benar-benar memerlukan komunikasi yang dinamis melibatkan semua anggota dan keterbukaan. Mereka secara bersama-sama harus saling terbuka dan memberikan rasa kepedulian, perasaan untuk saling berbagi, rasa empati atau pun simpati pada masing-masing anggota. Seorang ketua harus dapat bertindak sebagai seorang ketua yang tegas, namun tidak sewenang-wenang dalam menetapkan aturan atau pun bertindak. Sedangkan seorang anggota, harus dapat memposisikan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 51 diri sebagai anggota yang benar-benar menanamkan kecintaan pada perkumpulan. Di antara pengurus dan anggota harus ada hubungan timbal balik yang positif dan menghilangkan segala bentuk kesenioritasan yang nantinya akan menimbulkan ketidaknyamanan pada tiap anggota khususnya semua anggota arisan yang memulai kesepakatan dari awal di buat. Agar sasaran yang telah ditetapkan tercapai, pemantauan terhadap setiap hasil kegiatan sebaiknya dilakukan secara baik. Tujuan pemantauan ini agar bila anggota mengalami kesulitan atau hambatan dapat segera dibantu. Selain itu sesama anggota arisan Arkla secara formal akan bertemu untuk melakukan pembicaraan dan pengarahan kepada sesama anggota yang mengalami hambatan atau kesulitan. Semua hasil yang dicapai dicatat, hambatan-hambatan dan kegagalan diidentifikasi dan dicari sebabnya. Pada beberapa perkumpulan, anggota diminta untuk membuat analisa sendiri atas masalah atau hambatan yang dihadapinya. Bagaimana norma - norma kelompok yg diterapkan di kelompok arisan ini, menjelaskan bagaimana cara membentuk kelompok ini , kesepakatan apa saja yang dibuat di kelompok ini. Kesepakatan di kelompok arisan ini seperti : 1) Seluruh peserta sepakat untuk taat membayar uang arisan dengan cara mentransver atau uang cash yang di berikan ke bendahara arisan 2) Setiap bulan untuk tempat acara dan waktu di tentukan oleh peserta yang menang arisan pada saat bulan tersebut . http://digilib.mercubuana.ac.id/ 52 3) Peserta wajib datang pada saat arisan tersebut dilakukan pada tempat dan waktu yang sudah di tentukan 4) Peserta yang tidak datang , tetap wajib membayar atau mentransver uang arisan kepada bendahara pada waktu yang sudah di tentukan . Menurut hasil wawancara dengan3 Lessy selaku ketua umum Perkumpulan Kelompok Arisan Arkla bahwa: “kesepakatan yang kita buat dari awal untuk menjalankan arisan arkla ini bedasarkan keinginan dari masing-masing anggota yang menjadi satu tujuan kita untuk tetap menjalankan silahturahmi yang berupa kegiatan” Menurut 4Rieren selaku anggota Perkumpulan Kelompok Arisan Arkla: Jadi dengan adanya kesepakatan yang kita buat kita bisa berpegang teguh apa yang sudah kita rencanakan agar tetap pada jalurnya agar tidak ada kesalah pahaman dikemudian hari Menurut 5Vievie selaku anggota baru Perkumpulan Kelompok Arisan Arkla : Menurut saya kesepkatan dalam sebuah arisan itu penting karena arisan bagi sebagian orang hanya sebuah kegiatan yang tidak penting, justru dari itu kegiatan arisan tanpa ada kesepakatan itu lah yang dibilang tidak penting karena hanya membuang waktu dan tidak ada tujuan sama sekali tanpa kesepakatan awal yang dibuat Salah satu perkumpulan yang aktif dalam membina hubungan internalnya dengan iklim komunikasi kelompok adalah Perkumpulan Kelompok Arisan Arkla. Perkumpulan ini selain dapat bertukar pengetahuan serta pengalaman dalam kehidupan, perkumpulan ini juga sangat menjunjung Menurut Key Informan 1Ketua Menurut informan I Wakil Ketua 5 Menurut informan II Anggota 3 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 53 nilai solidaritas dan persaudaran di antara anggotanya. Situasi sulit yang sempat mereka alami dengan berkurangnya anggota telah dapat mereka atasi dengan adanya tingkat kepedulian yang tinggi untuk memecahkan masalah bersama. Saat ini perkumpulan Kelompok Arisan Arkla memiliki sebuah kepengurusan yang bertanggung jawab penuh dalam menjalankan tugasnya, serta memiliki anggota yang memiliki kepedulian tinggi terhadap masingmasing individu di dalamnya. Dalam melakukan komunikasi di dalamnya. pengurus dan anggota selalu melakukan komunikasi dua arah. Dari wawancara yang telah dilaksanakan bisa dilihat bagaimana Iklim komunikasi dapat meningkatkan keanggotaan dalam sebuah perkumpulan. Menurut hasil wawancara dengan6 Lessy selaku ketua umum Perkumpulan Kelompok Arisan Arkla bahwa: “Saya bergabung dengan Kelompok Arisan Arkla ini sejak awal didirikan, karena selain sebagai ketua umum saya juga salah satu pendiri Kelompok Arisan Arkla’’ . Menurut 7Rieren selaku anggota Perkumpulan Kelompok Arisan Arkla: “Bergabung dengan Kelompok Arisan Arkla Jakarta sudah sekitar satu tahunan” Arkla : Menurut 8Vievie selaku anggota baru Perkumpulan Kelompok Arisan “Gabung dengan Kelompok Arisan Arkla Jakarta baru sekitar satu tahunan,”. Menurut Key Informan 1Ketua Menurut informan I Wakil Ketua 8 Menurut informan II Bendahara 6 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 54 Lessy menjelaskan bagaimana sejarah dan perkembangan positif Kelompok Arisan Arkla , sebagai berikut: “Pada Awalnya Kelompok Arisan Arkla adalah kelompok Arisan Ibu – ibu wali murid kelas lima di SD Al Azhar Pusat – Jakarta. Kelompok Arisan ini terbentuk pada tanggal 2 Agustus 2014. Kelompok Arisan ini berjumlah lima puluh orang, terdiri dari beberapa wali murid dari kelas 5 A,B,C,D,E, dan F. Kegiatan arisan tersebut di lakukan sebulan sekali pada tempat dan tanggal pada awal bulan yang ditentukan seluruh anggota kelompok”. Bagaimana cara memperlakukan para anggota sehingga mereka merasa nyaman pada saat berkomunikasi. Hal tersebut ditegaskan oleh Lessy yang berpendapat mengenai cara berkomunikasi9: “Memperlakukan setiap anggota harus bisa memposisikan diri di saat seperti apa tegas dan di saat seperti apa harus bersikap seperti selayaknya teman agar mereka merasa nyaman saat melakukan sebuah komunikasi atau pun kegiatan”. Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah rapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antar pribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok. Lessy selaku Ketua menjelaskan intensitas komunikasi akan lebih efektif pada waktu pertemuan dengan anggota Kelompok Arisan Arkla10 9 Menurut Key Informan 1Ketua Menurut Key Informan 1Ketua 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 55 “Komunikasi efektif biasanya kami lakukan dalam kegiatan gathering atau pertemuan wajib yang kami adakan setiap satu bulan satu kali. Lessy selaku ketua juga menjelaskan penting adanya pendekatan komunikasi dengan melakukan komunikasi dengan anggota “Komunikasi yang dilakukan kepada setiap anggota itu sangat penting terkadang mereka juga merasa canggung atau mengalami ketidaksesuaian dengan peraturan yang telah perkumpulan buat. Di situlah komunikasi kelompok dapat dilakukan untuk meningkatkan perasaan nyaman untuk dapat mengeluarkan pendapat, dan juga karena adanya komunikasi yang dilakukan dengan anggota, saya bisa tahu bagaimana situasi dan keadaan dalam perkumpulan ini”. Saya berusaha untuk selalu melakukan komunikasi dua arah dalam hal apa pun di dalam perkumpulan arisan ini, karena salah satu faktor positif terjadinya peningkatan anggota saat ini proses komunikasi antara pengurus dan anggota”. Setiap anggota mempunyai gaya komunikasinya tersendiri, setiap anggota yang berhasil di dalam kelompoknya dengan komunikasi belum tentu cocok bila diaplikasikan pada sebuah kelompok lain karena keberhasilan gaya perkumpulan ini sangat tergantung pada situasi yang dihadapinya. 4.2.2 Komunikasi Kelompok Arisan Arkla Sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, peserta komunikasi lebih dari dua orang, dan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 56 memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok. Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik). Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi. Langkah proses pembentukan Tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut: 1) Persepsi Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan informasi yang dilihat dari pencapaianya. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan dalam bidang tertentu, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 57 2) Motivasi Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri unuk maju. 3) Tujuan Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu. 4) Kelompok Pengkelompokan dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efesien dan efektif. 5) Independensi Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok. 6) Interaksi Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 58 4.2.3. Pembagian Tugas Dalam Kelompok . Gaya komunikasi dua arah yang diterapkan Lessy ternyata sangat cocok dan membantu perkumpulan Kelompok Arisan Arkla membentuk iklim komunikasi yang positif. Lessy sebagai Ketua menjelaskan bagaimana melakukan pendekatan yang baik saat berkomunikasi11: “Komunikasi informal menjadi salah satu cara terbaik dalam melakukan pendekatan. Biasanya dilakukan pada saat-saat tertentu misalnya saat selesai gath, kumpul bersama di saat weekend, atau pada saat berkomunikasi di media sosial seperti group bbm dan whatsapp. tidak menutup kemungkinan juga bahwa komunikasi yang dilakukan pada saat gath wajib berlangsung dengan baik, oleh dari itu bagaimana dari kita saja menyampaikannya”. Lessy selaku Ketua menjelaskan intensitas komunikasi dengan setiap anggota12: “Untuk menjaga intensitas komunikasi saya biasanya selalu menanyakan tentang peraturan atau beberapa tugas yang saya berikan untuk mengetahui bagaimana perkembangannya dan itu saya melakukannya dengan memanggil untuk berbicara berdua dengan saya setelah gath wajib berlangsung. Saya melakukannya terbilang sering karena saya ingin komunikasi antar saya dan anggota berjalan dengan baik sehingga berdampak positif bagi perkumpulan”. Lessy juga menjelaskan bagaiman komunikasi yang lakukan dengan setiap anggota13: “Komunikasi tatap muka itu sangat penting di dalam perkumpulan Kelompok Arisan Arkla. Karena kita bisa juga mempelajari komunikasi yang dilakukan dengan melihat bagaimana ekspresinya, saya lebih suka berkomunikasi secara langsung tanpa perantara misalkan dari telepon, saya bisa lebih leluasa menyampaikan apa yang Menurut Key Informan 1Ketua Menurut Key Informan 1Ketua 13 Menurut Key Informan 1Ketua 11 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 59 perlu disampaikan dan mendengar informasi yang saya terima”. Lessy menjelaskan komunikasi yang berlangsung antara dia dengan anggotanya14: “Komunikasi yang saya lakukan kepada anggota saya yang saya inginkan harus dua arah jadi bisa sama-sama menjelaskan inginnya bagaimana dan harus bagaimana. Yang dimaksud dua arah adalah bagaimana saya menyampaikan informasi kepada anggota saya dan anggota saya dapat menerima dengan baik dan memberikan feedback jika tidak ada feedback maka tidak adanya komunikasi dua arah”. Untuk menyesuaikan atau menyamakan pendapat ditentukan oleh suatu struktur maka dari itu arisan Arkla membuat sebuah pembagian tugas sebagai berikut: 1) Ketua Arisan = Tugas Mengkoordinir para peserta arisan ,Mengingatkan kepada para peserta arisan untuk jadwal dan waktu arisan ,Menaungi para seluruh peserta arisan 2) Wakil Ketua Arisan - Tugas mendata nama peserta , alamat , nama anak, no.hp , menyediakan alat - alat penunjang kegiatan arisan seperti kertas nama , gelas untuk mengocok .mencatat nama - nama peserta yang sudah mendapatkan arisan maupun yang belum, mencatat nama peserta yang hadir dan tidak hadir pada acara arisan tersebut. 3) Bendahara = Tugas mengumpulkan uang arisan dari para peserta , mengecheck nama peserta yang sudah bayar , transver ataupun yg belum membayar , mengumpulkan uang kas untuk biaya arisan yang akan di gunakan sebagai biaya makan - makan pada saat pertemuan arisan , 14 Menurut Key Informan 1Ketua http://digilib.mercubuana.ac.id/ 60 mengumpulkan uang denda peserta yang tidak hadir dan mendata peserta yang tidak hadir pada periode arisan tersebut . Seorang pemimpin harus bisa membuat anggotanya berhasil menjalankan tugas-tugas dengan baik, juga berhasil dalam usaha mencari solusi atas hambatan-hambatan yang mereka miliki. Semua itu tergantung dari cara bagaimana seseorang pemimpin dapat memberikan bimbingan dan kepedulian kepada setiap anggotanya. Sedangkan peningkatan anggota akan otomatis terjadi jika iklim komunikasi yang positif terbentuk. Menurut Lessy menjelaskan bagaimana mereka memberikan tanggapan berkomunikasi dengan dirinya15: “Dari yang saya perhatikan anggota saya di sini selalu menanggapi komunikasi yang dilakukan dengan cara merespon yaitu memberikan feedback disemua pembahasan, kalau saja mereka hanya menerima informasi dan tidak memberikan feedback saya takut informasi yang saya berikan kepada mereka tidak dapat dimengerti dan akan berakhir buruk kepada hasilnya” Lessy menjelaskan pentingnya keterbukaan dengan anggota: “Kalau masalah keterbukaan itu semua tergantung dimana dan suasananya, kalau masalah keluarga saya tidak mungkin begitu terbuka karena ada hal-hal yang anggota tidak bisa mengetahuinya tapi kalau dalam hal urusan pribadi atau perkumpulan saya bisa terbuka, tidak ada salahnya terbuka dengan anggota karena itu juga bisa menolong disaat saya butuh masukan untuk masalah yang sedang dihadapi” Lessy juga menjelaskan pendekatan melalui kegiatan komunikasi: “Komunikasi yang saya lakukan kepada anggota saya sebenarnya itu hal yang penting yang harus dilakukan dengan bertujuan agar bisa mewujudkan apa yang menjadi tujuan di dalam perkumpulan Kelompok Arisan Arkla ini, sebisa mungkin kita disini berkomunikasi secara bebas tanpa adanya tekanan karena semua akan lebih mudah tanpa adanya tekanan jadi lebih bersifat kekeluargaan” 15 Menurut Key Informan 1Ketua http://digilib.mercubuana.ac.id/ 61 Sebagai Ketua, Lessy coba menjelaskan lebih menempatkan diri sebagai apa bagi anggota16 “Sebagai ketua saya lebih menempatkan diri sebagai teman untuk diskusi, karena disaat kita berdiskusi disitu banyak sekali masukan bagi saya atau bagi anggota saya yang bisa membantu dalam pengerjaan pekerjaan, di dalam forum bisa saja diatas kertas saya adalah atasan tapi diluar perkumpulan saya dan anggota adalah teman bisa juga sahabat”. Apabila hubungan yangg terjalin baik, anggota bebas memberikan pendapat serta aspirasi mereka serta mengetahui, bahwa pendapat mereka di hargai. Hubungan baik dengan pimpinan atau ketua kelompok membuat para anggota yakin bahwa mereka akan mendapatkan informasi yang tepat waktu tentang hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan arisan maupun tentang para anggota secara keseluruhan. Hubungan baik membangkitkan komitmen anggota. Anggota yang tidak merasa dirinya bagian dari perkumpulan jarang memberikan energi ekstra atau ide yang sangat bermanfaat. Hubungan pemimpin dikatakan baik jika pemimpin memahami kebutuhan anggota. Saling pengertian di antara anggota dan pengurus adalah satu-satunya cara untuk meraih sasaran berupa kualitas kekelompokan yang tinggi serta pelayanan yang baik. 4.2.4 Aturan Main dalam Kelompok Saat ini banyak yang menawarkan komunikasi kepemimpinan yang dapat meningkatkan komunikasi kelompok. Dari komunikasi yang ada, 16 Menurut Key Informan 1Ketua http://digilib.mercubuana.ac.id/ 62 komunikasi dua arah atau The Equalitarian Style digunakan dalam pendekatan komunikasi Perkumpulan Kelompok Arisan Arkla Jakarta. Yang ditandai oleh berlangsungnya komunikasi yang baik di antara pengurus atau ketua terhadap anggotanya. Tidak saja dalam kegiatan pertemuan wajib, namun dalam perbincangan informal yang dilakukan, seperti pencarian solusi oleh ketua dan pengurus atas hambatan yang dialami anggotanya baik masalah pribadi atau pun berkelompok. Dengan cara tersebut pihak atasan dapat mendapatkan feedback yang baik dari para anggotanya, demikian pula sebaliknya. Kepemimpinan yang menggunakan gaya komunikasi dua arah sebagai pendekatan komunikasi sangat cocok digunakan saat ini, karena pendekatan komunikasi ini menjauhi sikap mendominasi dalam setiap pengambilan keputusan. Di dalam perkumpulan arisan ini akan memberikan kesempatan kepada anggota untuk mengemukakan pendapat, saran dan kritikan untuk kemajuan perkumpulan. Keterbukaan anggota sangat diharapkan pimpinan dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Dalam hal ini pimpinan perlu membuka komunikasi dua arah, yaitu untuk membantu anggota dalam meningkatkan perasaan nyaman dalam perkumpulan tersebut. Dengan perasaan nyaman tersebut, anggota akan meningkatkan loyalitasnya, serta secara tidak sadar akan memberi ajakan pada teman di luar perkumpulannya untuk bergabung. Hal itulah yang nantinya akan meningkatkan keanggotaan pada perkumpulan Kelompok Arisan Arkla. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 63 Beberapa Aturan dalam Arisan Arkla sebagai berikut: 1) Setiap bulan yang mendapatkan arisan itu sebanyak 5 orang , jumlah peserta 50 ( lima puluh orang ) orang dengan iuran sebesar Rp.1.000.000,( satu juta rupiah ) perorang ,total Rp.50.000.000,- ( lima puluh juta rupiah ) di bagikan ke lima peserta yang mendapatkan arisan ,masing masing mendapatan Rp.10.000.000,- ( sepuluh juta rupiah ) . 2) Arisan di lakukan dengan cara mengocok nama - nama seluruh peserta yang sudah di tulis di secarik kertas . Adapun nama yang keluar adalah sebagai pemenang arisan . 3) Pemenag arisan tidak dapat di ganggu gugat , keputusan pemenang disesuaikan pada saat mengocok dan nama yang mendapatkan 4) Apabila ada peserta yang tidak datang di denda Rp.50.000 ( lima puluh ribu rupiah ) , uang denda ini akan di berikan ke bendahara , dikumpulkan bendahara pada saat periode arisan tersebut , dan digunakan sebagai tambahan biaya makan - makan - sesuai dengan kesepakatan bersama. 5) Karena jumlah peserta yang banyak , biasanya arisan ini banyak di lakukan di rumah - rumah para peserta restoran ataupun di caffee. 6) Biaya makan - makan untuk acara arisan ini di tanggung bersama - sama dengan cara membuat uang kas biaya pada saat akan menjadwal arisan periode tersebut . 7) Dresscode pada arisan di tentukan oleh pemenang pada periode arisan tersebut Pemimpin harus aktif membuka komunikasi http://digilib.mercubuana.ac.id/ dua arah dan 64 mendengarkan apa yang diiinginkan oleh para anggotanya. Bagaimana cara kita memimpin haruslah dipengaruhi oleh kematangan orang yang kita pimpin, agar kepemimpinan kita efektif dan juga mencapai hasil optimal. Pemimpin tidak akan pernah ada tanpa bawahan dan bawahan tidak akan ada tanpa pemimpin. Kedua komponen dalam perkumpulan ini merupakan sinergi perkumpulan dalam mencapai tujuan. Pemimpin harus mengetahui atau mengenal bawahan, entah itu kematangan, kecakapan ataupun kemauan atau kesediaannya. Dengan mengenal tipe anggotanya, maka seorang pemimpin akan dapat memakai gaya komunikasi yang terbaik dalam menjalankan kepemimpinannya. 4.2.5. Kohesivitas Kelompok Arisan Arkla Peningkatan keanggotaan perlu mendapatkan perhatian besar di dalam suatu kelompok. Kepemimpinan dan keanggotaan merupakan sebagian dari masalah-masalah yang paling sering di bahas dalam kebanyakan kelompok yaitu peningkatan jumlah anggota yang masih rendah, tidak disiplin, ketidakpuasan dan kemunduran merupakan gejala-gejala tidak adanya iklim komunikasi kelompok yang positif. Oleh karena itu, langkah pertama untuk meningkatkan keanggotaan adalah dengan merubah komunikasi yang negatif menjadi positif. Cara tersebut telah diupayakan dan berhasil dilakukan oleh perkumpulan Kelompok Arisan Arkla Jakarta. Sehubungan dengan keanggotaan, Rieren selaku anggota lama http://digilib.mercubuana.ac.id/ 65 perkumpulan Kelompok Arisan Arkla merasakan telah diberikan kepedulian dan perasaan nyaman yang cukup dari perkumpulan arisan ini. Berikut peryataan beliau17: “Suasana nyaman dan bersahabat merupakan motivator terbaik, karena saat kita merasa nyaman di dalam sebuah kelompok itu dapat meningkatkan loyalitas dan kecintaan pada kelompok tersebut. sebagai anggota yang telah cukup lama bergabung saya juga wajib memberikan motivasi pada anggota lain untuk meningkatkan iklim komunikasi yang positif”. Lebih lanjut lagi Vievie selaku anggota menyatakan bahwa: “Saya sebagai anggota yang terbilang baru di Kelompok Arisan Arkla harus bisa turut serta membuat suasana komunikasi yang nyaman dan bersahabat, karena apabila di dalam suasana terlihat keakraban serta kedekatan antara pemimpin dengan bawahan, maka itu akan bisa menjadi motivator bagi para anggota lain untuk dapat lebih semangat dan berkelompok dengan lebih baik lagi.” Rieren dan Vievie sebagai informan mencoba menjelaskan bagaimana kedekatan dengan kelompok arisan. Rieren menjelaskan18: “Kedekatan saya dengan kelompok arisan itu bisa dibilang cukup akrab karena komunikasi yang saya lakukan dengan kelompok arisan hampir rutin di saat gath atau pada saat kumpul-kumpul di luar pertemuan wajib. Walaupun pada saat gath kita tidak bisa berbicara seenaknya dengan kelompok arisan semua ada aturan dan etika juga, tapi tidak menutup kemungkinan jika diluar gath mungkin bisa lebih leluasa” Sedangkan Vievie memaparkan19: “Bisa dibilang saya dekat dengan semua anggota kelompok arisan karena tidak di dalam kelompok saja, saya berkomunikasi dengan kelompok arisan saya di luar pun saya masih berkomunikasi dengan semuanya, seperti kami sering pergi dan kumpul bersama dengan yang lain setelah gath wajib untuk menghabiskan weekend atau sharing Menurut Informan 1 Wakil Ketua Menurut Informan 1 Wakil Ketua dan Informan II Bendahara 19 Menurut Informan I1 Bendahara 17 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 66 tentang hambatan yang biasanya saya alami dalam keanggotaan”. Peningkatan keanggotaan adalah daya pendorong yang mengakibatkan kelompok arisan dan setiap anggota mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan, dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran kelompok yang telah ditentukan sebelumnya. Rieren menjelaskan bagaimana kelompok arisan mencoba meyakini agar kenggotaan dapat terus meningkat agar perkembangan Kelompok Arisan Arkla dapat tetap terjadi20: “Meyakini saya dan anggota lain dalam bentuk berkomunikasi secara langsung antara dia dengan saya memberikan masukan-masukan yang bisa membuat saya sadar bahwa sebuah kelompok arisan dapat tetap berdiri jika kaderisasi atau penambahan jumlah anggota terus berlangsung. Anggota kelompok arisan tidak pernah lelah memberi semangat dan kepedulian agar saya serta anggota yang lain dapat membantu terciptanya iklim komunikasi yang positif”. Vievie menambahkan21: “Saya sering termotivasi untuk ikut menciptakan suasana komunikasi yang kondusif dengan para anggota kelompok arisan salah satu cara yang saya lakukan adalah mendengar cerita mereka untuk bisa mencapai kedudukan yang mereka duduki saat ini itu sangat memberi semangat untuk tetap berada pada perkumpulan ini, karena sering mendengar tentang pengalaman mereka membuat saya lebih semangat dalam berkelompok”. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh para anggota kelompok arisan adalah bagaimana dapat menggerakkan para anggotanya agar mau dan 20 21 Menurut Informan 1 Wakil Ketua Menurut Informan II Bendahara http://digilib.mercubuana.ac.id/ 67 bersedia mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk kepentingan kelompoknya. Untuk itu, para anggota kelompok arisan harus selalu dapat memelihara semangat, kesadaran dan kesungguhan dari anggotanya untuk terus menunjukkan kinerja yang optimal. Dengan kata lain, salah satu tantangan berat bagi para anggota kelompok arisan adalah bagaimana menciptakan iklim komunikasi yang positif di seluruh anggota Kelompok Arisan Arkla termasuk dengan kepengurusannya dapat tumbuh dan terbina dengan baik. Proses berjalannya sebuah perkumpulan melibatkan semua pihak yang terkait, pemimpin dan anggota. Kualitas dan kuantitas berkelompok yang baik dipengaruhi oleh penerapan kepemimpinan dan keanggotaan yang baik. Salah satu penyebab tingkat keanggotaan rendah karena penerapan para anggota kelompok arisan sebagai garis vertikal dari anggota dengan cara melakukan pengawasan secara terus menerus terhadap pekerjaan yang telah didelegasikan pada anggotanya kurang terkomunikasikan dengan baik. Sebagai informan berikutnya, Rieren sebagai salah satu anggota lama dari perkumpulan Kelompok Arisan Arkla Jakarta memberikan tanggapan bahwa bagaimana mengenai cara berkomunikasi22 “para anggota kelompok arisan selalu meyakinkan saya dengan segala yang dilakukan dengan sikap sehari-hari, bahwa ketulusan hati seseorang dalam mendukung saya berkelompok sudah merupakan motivator yang baik. Hal yang membuat saya lebih bersemangat untuk tetap berada dalam kelompok arisan.” Vievie juga menambahkan pernyataan23: 22 23 Menurut Informan 1 Wakil Ketua Menurut Informan II Bendahara http://digilib.mercubuana.ac.id/ 68 “Saya mendapatkan manfaat dari gaya komunikasi yang diterapkan oleh para anggota kelompok arisan adalah rasa nyaman dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab saya, itu terlihat dari para anggota kelompok arisan yang memberikan efek langsung maupun tidak langsung terhadap peningkatan keanggotaan”. Vievie menjelaskan cara komunikasi yang dilakukan para anggota kelompok arisan24 “Biasanya para anggota kelompok arisan melakukan pendekatan personal jika ada salah satu anggota terlihat mengalami masalah atau terlihat ceria. Dengan cara memperlakukan saya atau pun anggota lain dengan baik semua tanggung jawab, mereka selalu memberikan keceriaan setiap kali bertemu”. Rieren juga menambahkan: “Cara yang dilakukan para anggota kelompok arisan sangat memotivasi saya untuk bisa berkelompok lebih baik lagi, jadi semua beban yang diberikan kepada saya selalu saya selesaikan tepat pada waktunya, jika para anggota kelompok arisan baik kepada saya tidak mungkin saya akan mengecewakannya” Vievie menjelaskan bagaimana pendekatan komunikasi yang dilakukan para anggota kelompok arisan “para anggota kelompok arisan selalu memberikan masukan pribadi untuk semua masalah atau pun hambatan yang saya alami, mereka selalu menyampaikan untuk selalu melakukan yang terbaik dalam semua aspek”. Rieren menambahkan25 “Biasanya para anggota kelompok arisan selalu terbuka dalam menerima keluhan-keluhan saya dalam permasalahan pribadi, karena jika saya dalam kesulitan saya selalu menemuinya dan meminta saran bagaimana jalan keluarnya atau bagaimana baiknya untuk masalah yang saya alami” Rieren salah satu anggota lama dari perkumpulan Kelompok Arisan 24 25 Menurut Informan 1 Wakil Ketua Menurut Informan II Bendahara http://digilib.mercubuana.ac.id/ 69 Arkla menjelaskan tanggapan bahwa para anggota kelompok arisan harus memiliki sifat bisa memotivasi meningkatkan kepedulian di antara sesama anggota “para anggota kelompok arisan sangat memotivasi untuk meningkatkan tingkat kepedulian terhadap sesama anggota arisan, andai saja para anggota kelompok arisan tidak memberikan masukan yang positif saya tidak akan bisa bertahan sampai sekarang ini” Vievie menambahkan26 “Selama ini tugas atau kewajiban saya selama menjadi anggota yang saya lakukan berhasil diselesaikan dengan baik itu berkat dari pengurus yang selalu memberikan semangat yang positif untuk saya, untuk itu saya merasa beruntung mempunyai kepengurusan seperti mereka di sini”. Sebagai ketua harus selalu bisa memberikan semangat adalah hal yang peting dilakukan karena untuk mejalankan tugas dari kelompok atau perkumpulan, Lessy menjelaskan bagaimana cara membuat mereka percaya sehingga mereka dapat menciptakan iklim komunikasi yang positif27: “Saya selalu memberikan masukan kepada anggota saya untuk bisa lebih baik dari sebelumnya dengan memberikan apa yang saya sudah dapatkan selama menjabat sebagai ketua di dalam perkumpulan Kelompok Arisan Arkla sehingga mereka kelak akan menjadi lebih baik juga, untuk membagi pengalaman itu penting karena bisa juga membantu semua anggota saya untuk bisa mencapai hasil yang maksimal”. Faktor-faktor yang memengaruhi sifat para anggota kelompok arisan mencakup kepribadian, pengalaman masa lampau dan harapan dari para anggota kelompok arisan tersebut, harapan dan perilaku atasan, karakteristik, harapan dan perilaku anggota yang menunjukkan sikap berkelompok yang baik yang ditunjukan dengan loyalitas serta kepedulian terhadap sesama, 26 27 Menurut Informan 1 Wakil Ketua Menurut Key Informan 1 Ketua http://digilib.mercubuana.ac.id/ 70 persyaratan tugas, kultur, kebijaksanaan kelompok dan harapan serta perilaku rekan. Pada gilirannya faktor-faktor ini yang memengaruhi para anggota kelompok arisan dalam menjalankan tugasnya. Peningkatan keanggotaan merupakan harapan bagi setiap kelompok atau perkumpulan. Untuk meningkatkan keanggotaan, banyak sekali faktor yang mempengaruhi, seperti gaya komunikasi para anggota kelompok arisan, suasana lingkungan kelompok atau perkumpulan yang nyaman, kesempatan menjabat mengembangkan bakat untuk maju sebagai dan pengurus, kesempatan lain-lain yang terwujud dalam kesatuan iklim komunikasi kelompok yang positif. Kebutuhan terdalam yang dinilai penting oleh anggota memiliki ukuran yang beragam. Variasi dari ukuran kepentingan hasrat ini berbedabeda sesuai kebutuhan terdalam yang dimiliki oleh masing-masing anggota. Hasrat inilah yang memberikan pengaruh yang kuat terhadap iklim komunikasi yang tercipta yang nantinya dapat meningkatkan keanggotaan, misalnya, ada anggota yang berhasrat untuk berkuasa, unggul dalam persaingan, memiliki pengaruh, gemar berkompetisi atau berprestasi, dan status yang tinggi. Ada juga yang menginginkan penerimaan, berkelompok dan memiliki koneksi yang erat seperti dalam hubungan sosial, menarik perhatian lawan jenis, senang berteman, dan seterusnya. Hasrat inti lainnya adalah keinginan untuk bertumbuh, terus belajar dan mengembangkan kompetensi diri, ingin berguna bagi kepentingan yang lebih besar, ingin merasa bermakna karena mengerjakan sesuatu yang berarti, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 71 serta menjunjung idealisme seperti norma-norma keadilan, kehormatan, dan sebagainya serta menumbuhkan rasa kekeluargan yang tinggi. Beberapa anggota juga ada yang lebih condong untuk mudah bosan, ingin bertualang dan menjelajahi tempat-tempat serta kemampuan- kemampuan yang baru, jenuh jika tidak ada tantangan atau peluang-peluang untuk mengekspresikan keunikan. Namun ada juga yang lebih mengutamakan kenyamanan lingkungan kelompok, kestabilan, keteraturan dalam menjalankan keseharian, dan ketenangan pikiran. Kesemua hasrat inti ini harus dinilai kadar dan kecenderungannya. Hasrat signifikan ini berpengaruh terhadap iklim komunikasi kelompok yang positif. Perkumpulan bisa menggunakan jasa konsultan seorang pembina untuk memprofil semua anggota dan menentukan pendekatan personal yang tepat terhadap setiap anggota. Bisa saja satu orang anggota memiliki kombinasi dari semua hasrat inti, tapi sebenarnya memiliki level prioritas yang beragam untuk setiap hasrat yang dianut. Pengaruh intrinsik dari hasrat inti yang diprioritaskan seseorang adalah motivator kunci dan membantu prediksi perilaku serta reaksi individu terhadap tugas dan kewajiban yang dilakukan. Komunikasi inti yang sesuai dengan tugas yang dilakukan akan memberikan energi semangat yang tinggi untuk anggota mengerjakannya. Hasilnya adalah keunggulan dalam berkelompok, iklim komunikasi yang negatif dapat berangsur berubah menjadi positif yang berdampak baik bagi perkumpulan tersebut, dan rasa nyaman serta loyalitas pada setiap anggota. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 72 Rahasia kesuksesan praktek komunikasi kelompok terhadap peningkatan anggota ini adalah implementasinya yang harus terintegrasi dengan prosedur serta budaya kelompok yang diterapkan oleh manajemen kelompok atau komunitas tersebut. Tidak lupa pula, pelatihan-pelatihan yang berkala untuk merevitalisasi penerapan dari teori sistem sosial yang penulis gunakan ini agar kualitasnya terkendali dan semakin meningkat lagi. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kohesivitas sebagai totalitas kekuatan yang mendorong individu atau anggota untuk bertahan pada sebuah kelompok, karena kohesivitas merupakan kekuatan interaksi dan komunikasi setiap anggota kelompok, sehingga adanya keinginan yang tumbuh pada diri setiap anggota untuk mempertahankan keanggotaan mereka dalam kelompok. Kohesivitas bukan hanya merupakan kesatuan unit atau hubungan pertemanan antar anggota, melainkan sebuah proses yang sangat kompleks yang dapat mempengaruhi hubungan interpersonal antar anggota ataupun proses dalam kelompok tersebut. Sebagai daya tarik interpersonal, karena penelitiannya difokuskan pada totalitas kekuatan yang didukung oleh sejumlah kekuatan independen dari setiap anggota kelompok, yaitu dapat dilihat dari hasil dinamika para anggota, pola daya tarik atau ketertarikan antar anggota dan kekuatan komunikasi. Faktor psikologis-sosial yang memiliki pengaruh penting dalam proses dinamis yang tercermin dalam kecenderungan untuk tetap bersatu dalam sebuah kelompok- kelompok guna untuk mecapai tujuan bersama. Seperti yang dikatakan oleh (Gitosudarmo dan Sudita, 2008: 75-76), http://digilib.mercubuana.ac.id/ 73 kohesivitas merupakan kekuatan interaksi dari anggota suatu komunitas atau kelompok. Kohesivitas ditunjukkan dalam bentuk keramah-tamahan antar anggota, mereka biasanya senang untuk bersama-sama. Masing-masing anggota merasa bebas untuk mengemukakan pendapat dan sarannya. Anggota biasanya juga antusias terhadap apa yang ia kerjakan dan mau mengorbankan kepentingan pribadi demi kebaikan kelompok atau kelompoknya. Mereka rela menerima tanggung jawab atas aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kewajibannya. Semua itu menunjukkan adanya kesatuan, keeratan, dan saling menarik dari anggota. Penulis juga melihat bahwa pada dasarnya kelompok diciptakan dengan tujuan tertentu, dan untuk mencapai tujuan dalam membangun kohevitas keanggotaan harus terdapat struktur pembagian tugas yang baik dan terkoordinasi dengan baik pula demi terwujudnya tujuan tersebut. Peningkatan keanggotaan dalam kelompok juga bisa diterapkan dalam fungsi public relations dalam organisai yang memfasilitasi komunikasi bagi seorang adalah sebagai pendengar yang peka dan perantara komunikasi. Fasilitator komunikasi bertindak sebagai perantara ,penghubung ,interpreter, dan mediator antara organisasi dan publiknya. Mereka menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi percakapan dengan menyingkirkan rintangan dalam hubungan dan menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka. Tujuannya adalah memberi informasi yang dibutuhkan oleh baik itu manajemen maupun publik untuk membuat keputusan demi kepentingan bersama. Public relations dalam organisasi yang berperan sebagai fasilitator http://digilib.mercubuana.ac.id/ 74 komunikasi ini bertindak sebagai sumber informasi. Mereka menengahi interaksi, menyusun agenda mendiagnosis dan memperbaiki kondisi-kondisi yang menganggu hubungan komunikasi di antara kedua belah pihak. Fasilitator komunikasi menempati peran di tengah-tengah dan berfungsi sebagai penghubung antara organisasi dan publik. Pembahasan 4.3. Berbicara mengenai pendekatan komunikasi kelompok di dalam Perkumpulan Kelompok Arisan Arkla dalam memanfaatkan komunikasi merupakan unsur penting dalam sebuah perkumpulan. Dikatakan penting karena dengan penggunaan komunikasi dalam sebuah perkumpulan diharapkan dapat menjadikan komunikasi khususnya di lingkungan Kelompok Arisan Arkla Jakarta dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kohesivitas. Ada faktor yang dapat meningkatkan kohesivitas namun ada juga faktor yang dapat menurunkannya. Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan tingkat kohesivitas dari anggota. Faktor-faktor tersebut antara lain seperti28 : a. Kesamaan nilai dan tujuan Seringnya interaksi yang terjadi tidak menjamin terjadinya persahabatan atau meningkatnya kohesivitas. Kohesivitas akan terjadi jika anggota kelompok memiliki sikap, nilai, dan tujuan yang sama. Adanya kesamaan 28 Gitosudarmo Indriyo dan I Nyoman Sudita, 1997, Perilaku Kekelompokan, Yogyakarta http://digilib.mercubuana.ac.id/ 75 karakteristik dari anggota tersebut memiliki pengaruh yang kuat bagi terbentuknya kelompok dan kohesivitas itu sendiri. b. Keberhasilan dalam mencapai tujuan Kelompok yang kohesif dicirikan oleh keberhasilannya dalam mencapai tujuan.Keberhasilan dalam mencapai tujuan yang penting dapat meningkatkan kesatuan, kepuasan anggota dan membuat kelompok menjadi lebih menarik bagi anggotanya. c. Status kelompok Tingkat kohesivitas juga dipengaruhi oleh posisi kelompok dalam hubungannya dengan kelompok yang lainnya. Kelompok yang memiliki status atau kedudukan yang lebih tinggi lebih menarik bagi para anggotanya. Baik keberhasilan dalam mencapai tujuan maupun status yang tinggi dapat menimbulkan adanya rasa kebanggan dan kepuasan di kalangan anggotanya. d. Penyelesaian perbedaan Kohesivitas dari suatu kelompok tergantung pada kemampuannya untuk tetap menjaga adanya suatu interaksi yang efektif di antara para anggota. Jika terjadi perbedaan tentang suatu masalah penting yang terjadi dalam kelompok, maka diperlukan penyelesaian yang dapat memuaskan semua anggota. Perbedaan yang tidak terpecahkan, atau penyelesaian yang hanya memuaskan beberapa orang anggota saja akan menurunkan tingkat kohesivitas dari anggota dan dapat mengganggu pencapaian tujuan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 76 e. Kecocokan terhadap norma-norma Norma membantu dan mempermudah dalam meramalkan dan mengendalikan perilaku yang terjadi dalam kelompok. Kecocokan terhadap norma-norma yang dianut oleh kelompok menyebabkan anggotanya lebih kohesif dengan beberapa alasan. Pertama, norma diterima sebagai alat untuk melindungi dan mempertahankan komunitas tersebut. Jika anggota kelompok melakukan sesuatu yang penting dengan cara yang berbeda, maka kecil kemungkinannya mereka tetap saling bersahabat dan kohesif, konflik dan perselisihan nampaknya akan muncul. Kesamaan terhadap norma dapat mempermudah pencapaian tujuan kelompok. Norma memberikan jalan yang lebih baik untuk mencapai tujuan dalam hal keamanan, interaksi sosial, kesenangan maupun pencapaian hasil. f. Daya tarik pribadi Kohesivitas atau kepaduan akan meningkat jika terdapat adanya daya tarik dari para anggota yaitu adanya kepercayaan timbal balik dan saling memberikan dukungan. Daya tarik pribadi juga dapat mengatasi hambatan dalam pencapaian tujuan, pertumbuhan, dan perkembangan pribadi. Anggota bisa memiliki karakteristik dan sifat yang sama bisa juga berbeda, maka kuncinya adalah mereka harus mampu untuk meredam perbedaan tersebut dan mengembangkan rasa senang dalam bekerja bersama. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 77 g. Persaingan antar kelompok Persaingan antar kelompok yang terjadi dapat menyebabkan anggota lebih erat dan bersatu dalam melakukan aktivitasnya. Penerapan teknik desentralisasi dalam kelompok dapat meningkatkan keeratan dan kekompakkan dari para anggota untuk bersaing dengan kelompok yang lain. h. Pengakuan dan penghargaan Jika suatu kelompok berprestasi dengan baik kemudian mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari pimpinan, maka dapat meningkatkan kebanggaan dan kesetiaan dari anggota. Komunikasi yang positif di Perkumpulan Arisan sudah memberikan serta meningkatkan keanggotaan dengan baik, sehingga dapat dipertahankan ataupun ditingkatkan sehingga dapat lebih menambah jumlah personil atau pun anggota yang ada. Dari sejumlah aspek dan tingkatan komunikasi dapatlah dipahami bahwa komunikasi pada dasarnya merupakan perilaku yang kontekstual. Artinya, tiap orang yang melakukan komunikasi perlu mempertimbangkan konteks tempat dia berkomunikasi. Baik isi atau pun bentuk komunikasi kelompok. http://digilib.mercubuana.ac.id/