BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran

advertisement
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1
Objek Penelitian
Sejarah Arisan Sekilas sejarah arisan bahwa arisan merupakan sistem
perekonomian yang diambil dari kebiasaan tradisional Indonesia yang lebih
mengedepankan prinsip gotong royong dan kekeluargaan. Sampai saat ini sistem
arisan masih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Namun, tidak
diketahui siapa yang pertama kali mencetuskan sistem ini, dan kapan sistem ini
mulai digunakan. Lebih dari seribu tahun yang lalu, konsep arisan secara umum
telah ada di Cina. Kemudian dengan terjadi perdagangan internasional, dimana
banyak para pedagang Cina yang berlayar melakukan transaksi dagang ke
Indonesia, dan disinilah terjadi akulturasi budaya sehingga konsep arisan yang
secara umum berasal dari Cina yang masuk ke Indonesia mengalami
perkembangan sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Seperti pada dokumen
Stephent De Meulenaere, terdapat sebuah sistem arisan yang dimodifikasi dengan
sistem ROSCA ( R evoling Savings Credit Association / asosiasi simpan pinjam
dana bergulir) yang diberi nama Arisan Plus1.
Arisan adalah kelompok orang yang mengumpul uang secara teratur pada
tiap-tiap periode tertentu. Setelah uang terkumpul, salah satu dari anggota
kelompok akan keluar sebagai pemenang. Penentuan pemenang biasanya
An Indonesian Revolving Savings Credit Association Based on the Traditional
Arisan System 2003 http://network-economies.com/
1
43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
dilakukan dengan jalan pengundian, namun ada juga kelompok arisan yang
menentukan pemenang dengan perjanjian. Di Indonesia, dalam budaya arisan,
setiap kali salah satu anggota memenangkan uang pada pengundian, pemenang
tersebut memiliki kewajiban untuk menggelar pertemuan pada periode berikutnya
arisan akan diadakan. Arisan beroperasi di luar ekonomi formal sebagai sistem
lain untuk menyimpan uang, namun kegiatan ini juga dimaksudkan untuk
kegiatan pertemuan yang memiliki unsur "paksa" karena anggota diharuskan
membayar dan datang setiap kali undian akan dilaksanakan.
4.1.2
Arisan Arkla
Kelompok Arisan Arkla adalah kelompok Arisan Ibu – ibu wali murid
kelas lima di SD Al Azhar Pusat – Jakarta. Kelompok Arisan ini terbentuk pada
tanggal 2 Agustus 2014. Kelompok Arisan ini berjumlah lima puluh orang, terdiri
dari beberapa wali murid dari kelas 5 A,B,C,D,E, dan F. Kegiatan arisan tersebut
di lakukan sebulan sekali pada tempat dan tanggal pada
awal bulan yang
ditentukan seluruh anggota kelompok.
Arisan ini mempunyai iuran sebesar satu juta rupiah perbulan dan proses
sekali kocok mengeluarkan pemenang sebanyak lima orang yang masing – masing
menarik uang sebesar sepuluh juta rupiah. Arisan ini tergolong jenis arisan
singkat, karena hanya dibutuhkan waktu selama 10 bulan untuk 50 orang
pemenang. Hal ini dilakukan, karena kegiatan arisan tersebut mengikuti waktu
proses belajar mengajar yang dimana kegiatan belajar para murid membutuhkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
waktu 2 semester atau 12 bulan, dan selanjutnya kelompok dibentuk lagi dengan
keanggotaan yang baru.
Gambar 4.12
Kegiatan arisan ini dilakukan setiap hari sabtu minggu pertama pada awal
bulan, kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan di rumah anggota saja tetapi juga
sering di lakukan di tempat umum seperti mall, caffee, restoran, dan tempat lain
yang bisa dijadikan tempat arisan.
2
Sumber dokumentasi Arisan Arkla 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Rata-rata usia dari anggota kelompok arisan ini berkisar dari 30 sampai
dengan 45 tahun, dari berbagai profesi seperti ibu rumah tangga, karyawati,
wirausaha, guru dan dari berbagai profesi lainnya.
4.2. Hasil Penelitian
Dalam hasil penelitian ini , penulis mencoba menjabarkan filosofi dari
Arisan Arkla adalah dengan arisan secara tidak langsung Arisan mengajarkan
kita suatu hal positif,untuk menabung sekarang untuk memetik hasilnya esok.
Walaupun begitu, makna sesungguhnya adalah bukan seberapa besar uang
yang didapat dalam Arisan melainkan sikap silahturahmi yang ditonjolkan
yang tidak dapat dinilai oleh sejumlah uang.Ini merupakan salah satu budaya
yang mungkin hanya ada di Indonesia saja sehingga budaya Arisan menjadi
simbol dan ciri khas bangsa Indonesia. Makna dari arisan ini bisa dari berupa
singkatan ARKLA (Arisan Kelas Lima SD Al Azhar Pusat )
Ketika kita mendengar sebuah kata Arisan,pasti sudah tidak asing lagi
dengan budaya turun - menurun dari dahulu hingga saat ini yang sangat
melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia mulai dari si kaya sampai si
miskin dan bahkan dari anak - anak hingga bapak - bapak juga suka
mengadakan Arisan di lingkungan mereka masing - masing.
Semua seakan menjadi satu kesatuan dalam kegiatan Arisan, sebagai
salah satu sarana silahturahmi sesama umat manusia di kehidupan nyata yang
mampu menyatukan semua golongan tanpa membeda - bedakan suku, agama
dan warna kulit menjadi satu. Semua rutinitas yang memenuhi isi kepala kita,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
seolah menjadi tersingkirkan secara perlahan karena suasana Arisan yang
begitu penuh canda tawa.
Dalam upaya meningkatkan keangotaan yang sempat menurun, setiap
perkumpulan dituntut untuk mampu menciptakan suasana yang kondusif
sehingga tercipta iklim yang positif. Untuk menciptakan iklim yang positif
tersebut diperlukan komunikasi yang aktif dan kepedulian di antara sesama
angota. Komunikasi aktif dapat terjadi jika setiap anggota merasakan
kenyamanan dalam keberadaannya di dalam perkumpulan tersebut. Untuk
dapat menciptakan rasa nyaman pada masing-masing anggota dalam
keberadaannya dalam perkumpulan, diperlukan upaya-upaya pendekatan baik
dari ketua, pengurus, maupun dari anggota lain.
Meningkatkan keanggotan berkaitan dengan usaha, kegiatan, atau
program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh ketua untuk merencanakan,
mengarahkan dan mengendalikan komunikasi yang ada dalam perkumpulan
tersebut. Karena program ini mencantumkan kata meningkatkan keanggotaan,
maka seluruh kegiatan yang dilakukan dalam proses harus terjadi dimulai
dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, kemudian tahap
pembuatan rencana, pengkelompokan, penggerakan atau pengarahan dan
akhirnya evaluasi atas hasilnya. Hal paling penting dalam meningkatkan
keanggotaan adalah perencanaan. Oleh karena itu, hal pertama yang harus
dilakukan dalam perkumpulan ini adalah menetapkan tujuan atau sasaran.
Atasan dan masing-masing bawahan harus mengidentifikasi tujuan atau
sasaran yang hendak mereka capai, yaitu rasa nyaman dan kepedulian dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
bentuk apa dan yang seperti bagaimana yang ingin dicapai. Dan karena yang
menjadi objek adalah manusia, maka bentuk yang paling umum tentunya
adalah komunikasi kelompok dalam bentuk peningkatan “keanggotaan”.
Dalam rangka untuk meningkatkan keanggotaan, tulisan ini akan
membahas tentang komunikasi dalam perkumpulan yang di yakini akan dapat
mendorong peningkatan “keanggotaan”.
Komunikasi kelompok ini ruang lingkupnya cukup besar. Ia bersifat
menyeluruh atau menggarap semua bagian atau fungsi dari sebuah
perkumpulan. Program ini menjamah semua elemen, unsur atau input yang
harus di daya gunakan oleh kelompok untuk meningkatkan keanggotaan
kelompok tersebut, bukan hanya manusia. Elemen-elemen tersebut adalah
teknologi (peralatan, metode kerja) yang digunakan, kualitas dari input
(termasuk material), iklim dan budaya kelompok serta kompensasi dan
imbalan. Kegiatan dengan ruang lingkup seperti tersebut di atas merupakan
sebuah proyek besar dan melibatkan hampir semua orang, dan harus ditangani
langsung oleh pemimpin puncak kelompok.
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan, bahwa program ini pada
dasarnya adalah sebuah proses dalam iklim komunikasi, yang dimulai dengan
penetapan sasaran dan di akhiri dengan evaluasi. Proses tersebut pada garis
besarnya terdiri dari lima kegiatan utama yaitu:
a) Melakukan pertemuan wajib untuk membicarakan setiap kegiatan yang
telah atau akan dilaksanakan. Dalam proses ini juga termasuk pengenalan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
anggota baru terhadap anggota lama, serta mengeluarkan ide atau pendapat
yang membangun.
b) Memberikan kesempatan bagi anggota untuk mengembangkan minat
bakatnya dalam mengikuti beberapa kontes dengan dukungan penuh dari
seluruh anggota perkumpulan.
c) Melakukan “monitoring”, melakukan koreksi, memberikan kesempatan
dan bantuan yang diperlukan setiap anggota.
d) Mengadakan beberapa kegiatan sosial dan acara kumpul bersama di luar
pertemuan wajib sebagai salah satu bentuk proses pengakraban.
e) Berinteraksi dengan anggota perkumpulan
Manfaat yang dapat diperoleh dari iklim komunikasi kelompok positif
bagi kelompok yaitu:
1. Dapat meningkatkan rasa nyaman dan rasa kekeluargaan, baik secara
individu maupun kelompok, karena di sini atasan dan bawahan diberi
kesempatan untuk memenuhi aktualisasi diri dalam kerangka pencapaian
tujuan perkumpulan dengan menetapkan sendiri sasaran dan standar
prestasi yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu.
2. Peningkatan yang terjadi pada rasa nyaman serta kesolidaritasan dan
persaudaran anggota secara perorangan pada akhirnya akan mendorong
anggota untuk menginformasikan serta memberi ajakan kepada teman atau
pun anggota dalam perkumpulan lain untuk masuk dan ikut bergabung
yang secara keseluruhan direfleksikan dalam peningkatan keanggotan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
3. Merangsang rasa kepedulian terhadap sesama anggota, baik anggota lama
maupun anggota yang baru ikut bergabung tanpa adanya tindak senioritas.
4. Membantu perkumpulan untuk dapat menyusun program pengembangan
dan pelatihan anggota yang lebih tepat guna yang nantinya diharapkan
usaha ini akan membantu perkumpulan untuk mempunyai anggotaanggota yang loyal dan memiliki prestasi.
5. Menyedikan alat atau sarana atau jasa untuk memberi bantuan pada
masalah-masalah yang dialami setiap anggota. Dalam hal ini juga
memberikan kesempatan kepada anggota untuk membicarakan hambatan
dan setiap problematika yang berkaitan dengan perkumpulan atau hal-hal
yang berkaitan dengannya. Dengan demikian jalur komunikasi dan dialog
akan terbuka sehingga dapat diharapkan bahwa proses penciptakan iklim
komunikasi yang positif akan mengeratkan hubungan antara pengurus
kepada anggota atau pun di antara anggota.
4.2.1. Norma Kelompok
Program Meningkatkan Keanggotaan ini benar-benar memerlukan
komunikasi yang dinamis melibatkan semua anggota dan keterbukaan.
Mereka secara bersama-sama harus saling terbuka dan memberikan rasa
kepedulian, perasaan untuk saling berbagi, rasa empati atau pun simpati pada
masing-masing anggota. Seorang ketua harus dapat bertindak sebagai seorang
ketua yang tegas, namun tidak sewenang-wenang dalam menetapkan aturan
atau pun bertindak. Sedangkan seorang anggota, harus dapat memposisikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
diri sebagai anggota yang benar-benar menanamkan kecintaan pada
perkumpulan. Di antara pengurus dan anggota harus ada hubungan timbal
balik yang positif dan menghilangkan segala bentuk kesenioritasan yang
nantinya akan menimbulkan ketidaknyamanan pada tiap anggota khususnya
semua anggota arisan yang memulai kesepakatan dari awal di buat.
Agar sasaran yang telah ditetapkan tercapai, pemantauan terhadap
setiap hasil kegiatan sebaiknya dilakukan secara baik. Tujuan pemantauan ini
agar bila anggota mengalami kesulitan atau hambatan dapat segera dibantu.
Selain itu sesama anggota arisan Arkla secara formal akan bertemu untuk
melakukan pembicaraan dan pengarahan kepada sesama anggota yang
mengalami hambatan atau kesulitan. Semua hasil yang dicapai dicatat,
hambatan-hambatan dan kegagalan diidentifikasi dan dicari sebabnya. Pada
beberapa perkumpulan, anggota diminta untuk membuat analisa sendiri atas
masalah atau hambatan yang dihadapinya.
Bagaimana norma - norma kelompok yg diterapkan di kelompok arisan
ini, menjelaskan bagaimana cara membentuk kelompok ini , kesepakatan apa
saja yang dibuat di kelompok ini.
Kesepakatan di kelompok arisan ini seperti :
1) Seluruh peserta sepakat untuk taat membayar uang arisan dengan cara
mentransver atau uang cash yang di berikan ke bendahara arisan
2) Setiap bulan untuk tempat acara dan waktu di tentukan oleh peserta
yang menang arisan pada saat bulan tersebut .
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
3) Peserta wajib datang pada saat arisan tersebut dilakukan pada tempat
dan waktu yang sudah di tentukan
4) Peserta yang tidak datang , tetap wajib membayar atau mentransver
uang arisan kepada bendahara pada waktu yang sudah di tentukan .
Menurut
hasil wawancara dengan3 Lessy selaku ketua umum
Perkumpulan Kelompok Arisan Arkla bahwa:
“kesepakatan yang kita buat dari awal untuk menjalankan arisan
arkla ini bedasarkan keinginan dari masing-masing anggota yang
menjadi satu tujuan kita untuk tetap menjalankan silahturahmi yang
berupa kegiatan”
Menurut 4Rieren selaku anggota Perkumpulan Kelompok Arisan Arkla:
Jadi dengan adanya kesepakatan yang kita buat kita bisa berpegang
teguh apa yang sudah kita rencanakan agar tetap pada jalurnya agar
tidak ada kesalah pahaman dikemudian hari
Menurut 5Vievie selaku anggota baru Perkumpulan Kelompok Arisan Arkla :
Menurut saya kesepkatan dalam sebuah arisan itu penting karena
arisan bagi sebagian orang hanya sebuah kegiatan yang tidak
penting, justru dari itu kegiatan arisan tanpa ada kesepakatan itu lah
yang dibilang tidak penting karena hanya membuang waktu dan
tidak ada tujuan sama sekali tanpa kesepakatan awal yang dibuat
Salah satu perkumpulan yang aktif dalam membina hubungan
internalnya dengan iklim komunikasi kelompok adalah Perkumpulan
Kelompok Arisan Arkla. Perkumpulan ini selain dapat bertukar pengetahuan
serta pengalaman dalam kehidupan, perkumpulan ini juga sangat menjunjung
Menurut Key Informan 1Ketua
Menurut informan I Wakil Ketua
5
Menurut informan II Anggota
3
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
nilai solidaritas dan persaudaran di antara anggotanya. Situasi sulit yang
sempat mereka alami dengan berkurangnya anggota telah dapat mereka atasi
dengan adanya tingkat kepedulian yang tinggi untuk memecahkan masalah
bersama. Saat ini perkumpulan Kelompok Arisan Arkla memiliki sebuah
kepengurusan yang bertanggung jawab penuh dalam menjalankan tugasnya,
serta memiliki anggota yang memiliki kepedulian tinggi terhadap masingmasing individu di dalamnya. Dalam melakukan komunikasi di dalamnya.
pengurus dan anggota selalu melakukan komunikasi dua arah.
Dari wawancara yang telah dilaksanakan bisa dilihat bagaimana
Iklim
komunikasi
dapat
meningkatkan
keanggotaan
dalam
sebuah
perkumpulan.
Menurut
hasil wawancara dengan6 Lessy selaku ketua umum
Perkumpulan Kelompok Arisan Arkla bahwa:
“Saya bergabung dengan Kelompok Arisan Arkla ini sejak awal
didirikan, karena selain sebagai ketua umum saya juga salah satu
pendiri Kelompok Arisan Arkla’’ .
Menurut 7Rieren selaku anggota Perkumpulan Kelompok Arisan
Arkla:
“Bergabung dengan Kelompok Arisan Arkla Jakarta sudah sekitar satu
tahunan”
Arkla :
Menurut 8Vievie selaku anggota baru Perkumpulan Kelompok Arisan
“Gabung dengan Kelompok Arisan Arkla Jakarta baru sekitar satu
tahunan,”.
Menurut Key Informan 1Ketua
Menurut informan I Wakil Ketua
8
Menurut informan II Bendahara
6
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
Lessy menjelaskan bagaimana sejarah dan perkembangan positif
Kelompok Arisan Arkla , sebagai berikut:
“Pada Awalnya Kelompok Arisan Arkla adalah kelompok Arisan Ibu –
ibu wali murid kelas lima di SD Al Azhar Pusat – Jakarta. Kelompok
Arisan ini terbentuk pada tanggal 2 Agustus 2014. Kelompok Arisan
ini berjumlah lima puluh orang, terdiri dari beberapa wali murid dari
kelas 5 A,B,C,D,E, dan F. Kegiatan arisan tersebut di lakukan sebulan
sekali pada tempat dan tanggal pada awal bulan yang ditentukan
seluruh anggota kelompok”.
Bagaimana cara
memperlakukan para anggota sehingga mereka
merasa nyaman pada saat berkomunikasi. Hal tersebut ditegaskan oleh
Lessy yang berpendapat mengenai cara berkomunikasi9:
“Memperlakukan setiap anggota harus bisa memposisikan diri di saat
seperti apa tegas dan di saat seperti apa harus bersikap seperti
selayaknya teman agar mereka merasa nyaman saat melakukan sebuah
komunikasi atau pun kegiatan”.
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama
yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal
satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok
tersebut.Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok
pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah rapat untuk mengambil
suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi
antar pribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku
juga bagi komunikasi kelompok.
Lessy selaku Ketua menjelaskan intensitas komunikasi akan lebih
efektif pada waktu pertemuan dengan anggota Kelompok Arisan Arkla10
9
Menurut Key Informan 1Ketua
Menurut Key Informan 1Ketua
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
“Komunikasi efektif biasanya kami lakukan dalam kegiatan gathering
atau pertemuan wajib yang kami adakan setiap satu bulan satu kali.
Lessy selaku ketua juga menjelaskan penting adanya pendekatan
komunikasi dengan melakukan komunikasi dengan anggota
“Komunikasi yang dilakukan kepada setiap anggota itu sangat penting
terkadang mereka juga merasa canggung atau mengalami
ketidaksesuaian dengan peraturan yang telah perkumpulan buat. Di
situlah komunikasi kelompok dapat dilakukan untuk meningkatkan
perasaan nyaman untuk dapat mengeluarkan pendapat, dan juga karena
adanya komunikasi yang dilakukan dengan anggota, saya bisa tahu
bagaimana situasi dan keadaan dalam perkumpulan ini”. Saya
berusaha untuk selalu melakukan komunikasi dua arah dalam hal apa
pun di dalam perkumpulan arisan ini, karena salah satu faktor positif
terjadinya peningkatan anggota saat ini proses komunikasi antara
pengurus dan anggota”.
Setiap anggota mempunyai gaya komunikasinya tersendiri, setiap
anggota yang berhasil di dalam kelompoknya dengan komunikasi belum
tentu
cocok
bila
diaplikasikan
pada sebuah kelompok
lain
karena
keberhasilan gaya perkumpulan ini sangat tergantung pada situasi yang
dihadapinya.
4.2.2 Komunikasi Kelompok Arisan Arkla
Sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan
tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri,
pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat
karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi
komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya
komunikasi tatap muka, peserta komunikasi lebih dari dua orang, dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi
yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi
untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya
interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.
Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan
masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi
yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu
dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik). Perpecahan yang terjadi
bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok
tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi
kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam
kelompok mudah terjadi.
Langkah proses pembentukan Tim diawali dengan pembentukan
kelompok, dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:
1) Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan informasi
yang dilihat dari pencapaianya. Misalnya terdapat satu atau lebih
punya kemampuan dalam bidang tertentu, atau yang lain memiliki
kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan
anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota
lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
2) Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota
kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan
kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok
juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian
dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar
bisa memotivasi diri unuk maju.
3) Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat
menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu.
4) Kelompok
Pengkelompokan dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan
proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat
diselesaikan secara lebih efesien dan efektif.
5) Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok.
Kebebasan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk
menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun
demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati
kelompok.
6) Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena
dengan interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara
horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang
pengetahuan tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
4.2.3. Pembagian Tugas Dalam Kelompok .
Gaya komunikasi dua arah yang diterapkan Lessy ternyata sangat
cocok dan membantu perkumpulan Kelompok Arisan Arkla membentuk iklim
komunikasi yang positif.
Lessy sebagai Ketua menjelaskan bagaimana melakukan pendekatan
yang baik saat berkomunikasi11:
“Komunikasi informal menjadi salah satu cara terbaik dalam
melakukan pendekatan. Biasanya dilakukan pada saat-saat tertentu
misalnya saat selesai gath, kumpul bersama di saat weekend, atau pada
saat berkomunikasi di media sosial seperti group bbm dan whatsapp.
tidak menutup kemungkinan juga bahwa komunikasi yang dilakukan
pada saat gath wajib berlangsung dengan baik, oleh dari itu bagaimana
dari kita saja menyampaikannya”.
Lessy selaku Ketua menjelaskan intensitas komunikasi dengan setiap
anggota12:
“Untuk menjaga intensitas komunikasi saya biasanya selalu
menanyakan tentang peraturan atau beberapa tugas yang saya berikan
untuk mengetahui bagaimana perkembangannya dan itu saya
melakukannya dengan memanggil untuk berbicara berdua dengan saya
setelah gath wajib berlangsung. Saya melakukannya terbilang sering
karena saya ingin komunikasi antar saya dan anggota berjalan dengan
baik sehingga berdampak positif bagi perkumpulan”.
Lessy juga menjelaskan bagaiman komunikasi yang lakukan dengan
setiap anggota13:
“Komunikasi tatap muka itu sangat penting di dalam perkumpulan
Kelompok Arisan Arkla. Karena kita bisa juga mempelajari
komunikasi yang dilakukan dengan melihat bagaimana ekspresinya,
saya lebih suka berkomunikasi secara langsung tanpa perantara
misalkan dari telepon, saya bisa lebih leluasa menyampaikan apa yang
Menurut Key Informan 1Ketua
Menurut Key Informan 1Ketua
13
Menurut Key Informan 1Ketua
11
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
perlu disampaikan dan mendengar informasi yang saya terima”.
Lessy menjelaskan komunikasi yang berlangsung antara dia dengan
anggotanya14:
“Komunikasi yang saya lakukan kepada anggota saya yang saya
inginkan harus dua arah jadi bisa sama-sama menjelaskan inginnya
bagaimana dan harus bagaimana. Yang dimaksud dua arah adalah
bagaimana saya menyampaikan informasi kepada anggota saya dan
anggota saya dapat menerima dengan baik dan memberikan feedback
jika tidak ada feedback maka tidak adanya komunikasi dua arah”.
Untuk menyesuaikan atau menyamakan pendapat ditentukan oleh
suatu struktur maka dari itu arisan Arkla membuat sebuah pembagian tugas
sebagai berikut:
1) Ketua Arisan = Tugas Mengkoordinir para peserta arisan ,Mengingatkan
kepada para peserta arisan untuk jadwal dan waktu arisan ,Menaungi para
seluruh peserta arisan
2) Wakil Ketua Arisan - Tugas mendata nama peserta , alamat , nama anak,
no.hp , menyediakan alat - alat penunjang kegiatan arisan seperti kertas
nama , gelas untuk mengocok .mencatat nama - nama peserta yang sudah
mendapatkan arisan maupun yang belum, mencatat nama peserta yang
hadir dan tidak hadir pada acara arisan tersebut.
3) Bendahara = Tugas mengumpulkan uang arisan dari para peserta ,
mengecheck nama peserta yang sudah bayar , transver ataupun yg belum
membayar , mengumpulkan uang kas untuk biaya arisan yang akan di
gunakan sebagai biaya makan - makan pada saat pertemuan arisan ,
14
Menurut Key Informan 1Ketua
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
mengumpulkan uang denda peserta yang tidak hadir dan mendata peserta
yang tidak hadir pada periode arisan tersebut .
Seorang pemimpin harus bisa membuat anggotanya berhasil
menjalankan tugas-tugas dengan baik, juga berhasil dalam usaha mencari
solusi atas hambatan-hambatan yang mereka miliki. Semua itu tergantung
dari cara bagaimana seseorang pemimpin dapat memberikan bimbingan
dan kepedulian kepada setiap anggotanya. Sedangkan peningkatan anggota
akan otomatis terjadi jika iklim komunikasi yang positif terbentuk.
Menurut
Lessy
menjelaskan
bagaimana
mereka
memberikan
tanggapan berkomunikasi dengan dirinya15:
“Dari yang saya perhatikan anggota saya di sini selalu menanggapi
komunikasi yang dilakukan dengan cara merespon yaitu memberikan
feedback disemua pembahasan, kalau saja mereka hanya menerima
informasi dan tidak memberikan feedback saya takut informasi yang
saya berikan kepada mereka tidak dapat dimengerti dan akan berakhir
buruk kepada hasilnya”
Lessy menjelaskan pentingnya keterbukaan dengan anggota:
“Kalau masalah keterbukaan itu semua tergantung dimana dan
suasananya, kalau masalah keluarga saya tidak mungkin begitu terbuka
karena ada hal-hal yang anggota tidak bisa mengetahuinya tapi kalau
dalam hal urusan pribadi atau perkumpulan saya bisa terbuka, tidak
ada salahnya terbuka dengan anggota karena itu juga bisa menolong
disaat saya butuh masukan untuk masalah yang sedang dihadapi”
Lessy juga menjelaskan pendekatan melalui kegiatan komunikasi:
“Komunikasi yang saya lakukan kepada anggota saya sebenarnya itu
hal yang penting yang harus dilakukan dengan bertujuan agar bisa
mewujudkan apa yang menjadi tujuan di dalam perkumpulan
Kelompok Arisan Arkla ini, sebisa mungkin kita disini berkomunikasi
secara bebas tanpa adanya tekanan karena semua akan lebih mudah
tanpa adanya tekanan jadi lebih bersifat kekeluargaan”
15
Menurut Key Informan 1Ketua
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Sebagai Ketua, Lessy coba menjelaskan lebih menempatkan diri
sebagai apa bagi anggota16
“Sebagai ketua saya lebih menempatkan diri sebagai teman untuk
diskusi, karena disaat kita berdiskusi disitu banyak sekali masukan
bagi saya atau bagi anggota saya yang bisa membantu dalam
pengerjaan pekerjaan, di dalam forum bisa saja diatas kertas saya
adalah atasan tapi diluar perkumpulan saya dan anggota adalah teman
bisa juga sahabat”.
Apabila hubungan yangg terjalin baik, anggota bebas memberikan
pendapat serta aspirasi mereka serta mengetahui, bahwa pendapat mereka
di hargai. Hubungan baik dengan pimpinan atau ketua kelompok membuat
para anggota yakin bahwa mereka akan mendapatkan informasi yang
tepat waktu tentang hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan arisan
maupun
tentang
para anggota secara keseluruhan. Hubungan
baik
membangkitkan komitmen anggota. Anggota yang tidak merasa dirinya
bagian dari perkumpulan jarang memberikan energi ekstra atau ide yang
sangat bermanfaat. Hubungan pemimpin dikatakan baik jika pemimpin
memahami kebutuhan anggota. Saling pengertian di antara anggota dan
pengurus adalah satu-satunya cara untuk meraih sasaran berupa kualitas
kekelompokan yang tinggi serta pelayanan yang baik.
4.2.4 Aturan Main dalam Kelompok
Saat ini banyak yang menawarkan komunikasi kepemimpinan yang
dapat meningkatkan komunikasi kelompok. Dari komunikasi yang ada,
16
Menurut Key Informan 1Ketua
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
komunikasi
dua arah atau The Equalitarian Style
digunakan dalam
pendekatan komunikasi Perkumpulan Kelompok Arisan Arkla Jakarta. Yang
ditandai oleh berlangsungnya komunikasi yang baik di antara pengurus atau
ketua terhadap anggotanya. Tidak saja dalam kegiatan pertemuan wajib,
namun dalam perbincangan informal yang dilakukan, seperti pencarian solusi
oleh ketua dan pengurus atas hambatan yang dialami anggotanya baik masalah
pribadi atau pun berkelompok. Dengan cara tersebut pihak atasan dapat
mendapatkan feedback yang baik dari para anggotanya, demikian pula
sebaliknya.
Kepemimpinan yang menggunakan gaya komunikasi dua arah sebagai
pendekatan komunikasi sangat
cocok
digunakan
saat
ini,
karena
pendekatan komunikasi ini menjauhi sikap mendominasi dalam setiap
pengambilan keputusan. Di dalam perkumpulan arisan ini akan memberikan
kesempatan kepada anggota untuk mengemukakan pendapat, saran dan
kritikan
untuk
kemajuan
perkumpulan. Keterbukaan
anggota
sangat
diharapkan pimpinan dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Dalam
hal ini pimpinan perlu membuka komunikasi dua arah, yaitu untuk
membantu
anggota
dalam
meningkatkan
perasaan nyaman dalam
perkumpulan tersebut. Dengan perasaan nyaman tersebut, anggota akan
meningkatkan loyalitasnya, serta secara tidak sadar akan memberi ajakan pada
teman di luar perkumpulannya untuk bergabung. Hal itulah yang nantinya
akan meningkatkan keanggotaan pada perkumpulan Kelompok Arisan Arkla.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
Beberapa Aturan dalam Arisan Arkla sebagai berikut:
1) Setiap bulan yang mendapatkan arisan itu sebanyak 5 orang , jumlah
peserta 50 ( lima puluh orang ) orang dengan iuran sebesar Rp.1.000.000,( satu juta rupiah ) perorang ,total Rp.50.000.000,- ( lima puluh juta
rupiah ) di bagikan ke lima peserta yang mendapatkan arisan ,masing masing mendapatan Rp.10.000.000,- ( sepuluh juta rupiah ) .
2) Arisan di lakukan dengan cara mengocok nama - nama seluruh peserta
yang sudah di tulis di secarik kertas . Adapun nama yang keluar adalah
sebagai pemenang arisan .
3) Pemenag arisan tidak dapat di ganggu gugat , keputusan pemenang
disesuaikan pada saat mengocok dan nama yang mendapatkan
4) Apabila ada peserta yang tidak datang di denda Rp.50.000 ( lima puluh
ribu rupiah ) , uang denda ini akan di berikan ke bendahara , dikumpulkan
bendahara pada saat periode arisan tersebut , dan digunakan sebagai
tambahan biaya makan - makan - sesuai dengan kesepakatan bersama.
5) Karena jumlah peserta yang banyak , biasanya arisan ini banyak di
lakukan di rumah - rumah para peserta restoran ataupun di caffee.
6) Biaya makan - makan untuk acara arisan ini di tanggung bersama - sama
dengan cara membuat uang kas biaya pada saat akan menjadwal arisan
periode tersebut .
7) Dresscode pada arisan di tentukan oleh pemenang pada periode arisan
tersebut
Pemimpin
harus
aktif
membuka
komunikasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dua arah
dan
64
mendengarkan apa yang diiinginkan oleh para anggotanya. Bagaimana cara
kita memimpin haruslah dipengaruhi oleh kematangan orang yang kita
pimpin, agar kepemimpinan kita efektif dan juga mencapai hasil optimal.
Pemimpin tidak akan pernah ada tanpa bawahan dan bawahan
tidak akan ada tanpa pemimpin. Kedua komponen dalam perkumpulan
ini merupakan sinergi perkumpulan dalam mencapai tujuan. Pemimpin
harus mengetahui atau mengenal bawahan,
entah itu kematangan,
kecakapan ataupun kemauan atau kesediaannya.
Dengan mengenal tipe anggotanya, maka seorang pemimpin akan
dapat
memakai
gaya
komunikasi yang terbaik dalam menjalankan
kepemimpinannya.
4.2.5. Kohesivitas Kelompok Arisan Arkla
Peningkatan keanggotaan perlu mendapatkan perhatian besar di
dalam
suatu
kelompok. Kepemimpinan dan keanggotaan merupakan
sebagian dari masalah-masalah yang paling sering di bahas dalam
kebanyakan kelompok yaitu peningkatan jumlah anggota yang masih rendah,
tidak disiplin, ketidakpuasan dan kemunduran merupakan gejala-gejala
tidak adanya iklim komunikasi kelompok yang positif. Oleh karena itu,
langkah pertama untuk meningkatkan keanggotaan adalah dengan merubah
komunikasi yang negatif menjadi positif. Cara tersebut telah diupayakan dan
berhasil dilakukan oleh perkumpulan Kelompok Arisan Arkla Jakarta.
Sehubungan
dengan
keanggotaan, Rieren selaku anggota lama
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
perkumpulan Kelompok Arisan Arkla merasakan telah diberikan kepedulian
dan perasaan nyaman yang cukup dari perkumpulan arisan ini. Berikut
peryataan beliau17:
“Suasana nyaman dan bersahabat merupakan motivator terbaik,
karena saat kita merasa nyaman di dalam sebuah kelompok itu
dapat meningkatkan loyalitas dan kecintaan pada kelompok tersebut.
sebagai anggota yang telah cukup lama bergabung saya juga wajib
memberikan motivasi pada anggota lain untuk meningkatkan iklim
komunikasi yang positif”.
Lebih lanjut lagi Vievie selaku anggota menyatakan bahwa:
“Saya sebagai anggota yang terbilang baru di Kelompok Arisan Arkla
harus bisa turut serta membuat suasana komunikasi yang nyaman
dan bersahabat, karena apabila di dalam suasana terlihat
keakraban serta kedekatan antara pemimpin dengan bawahan,
maka itu akan bisa menjadi motivator bagi para anggota lain
untuk dapat lebih semangat dan berkelompok dengan lebih baik
lagi.”
Rieren dan Vievie sebagai informan mencoba menjelaskan bagaimana
kedekatan dengan kelompok arisan. Rieren menjelaskan18:
“Kedekatan saya dengan kelompok arisan itu bisa dibilang cukup
akrab karena komunikasi yang saya lakukan dengan kelompok arisan
hampir rutin di saat gath atau pada saat kumpul-kumpul di luar
pertemuan wajib. Walaupun pada saat gath kita tidak bisa berbicara
seenaknya dengan kelompok arisan semua ada aturan dan etika juga,
tapi tidak menutup kemungkinan jika diluar gath mungkin bisa lebih
leluasa”
Sedangkan Vievie memaparkan19:
“Bisa dibilang saya dekat dengan semua anggota kelompok arisan
karena tidak di dalam kelompok saja, saya berkomunikasi dengan
kelompok arisan saya di luar pun saya masih berkomunikasi dengan
semuanya, seperti kami sering pergi dan kumpul bersama dengan yang
lain setelah gath wajib untuk menghabiskan weekend atau sharing
Menurut Informan 1 Wakil Ketua
Menurut Informan 1 Wakil Ketua dan Informan II Bendahara
19
Menurut Informan I1 Bendahara
17
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
tentang hambatan yang biasanya saya alami dalam keanggotaan”.
Peningkatan keanggotaan adalah daya pendorong yang mengakibatkan
kelompok arisan dan setiap anggota mau dan rela untuk mengerahkan
kemampuan, dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya
untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai
sasaran kelompok yang telah ditentukan sebelumnya.
Rieren menjelaskan bagaimana kelompok arisan mencoba meyakini
agar kenggotaan dapat terus meningkat agar perkembangan Kelompok Arisan
Arkla dapat tetap terjadi20:
“Meyakini saya dan anggota lain dalam bentuk berkomunikasi secara
langsung antara dia dengan saya memberikan masukan-masukan yang
bisa membuat saya sadar bahwa sebuah kelompok arisan dapat tetap
berdiri jika kaderisasi atau penambahan jumlah anggota terus
berlangsung. Anggota kelompok arisan tidak pernah lelah memberi
semangat dan kepedulian agar saya serta anggota yang lain dapat
membantu terciptanya iklim komunikasi yang positif”.
Vievie menambahkan21:
“Saya sering termotivasi untuk ikut menciptakan suasana komunikasi
yang kondusif dengan para anggota kelompok arisan salah satu cara
yang saya lakukan adalah mendengar cerita mereka untuk bisa
mencapai kedudukan yang mereka duduki saat ini itu sangat memberi
semangat untuk tetap berada pada perkumpulan ini, karena sering
mendengar tentang pengalaman mereka membuat saya lebih semangat
dalam berkelompok”.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh para anggota kelompok arisan
adalah bagaimana dapat menggerakkan para anggotanya agar mau dan
20
21
Menurut Informan 1 Wakil Ketua
Menurut Informan II Bendahara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
bersedia
mengerahkan
kemampuan
terbaiknya
untuk
kepentingan
kelompoknya. Untuk itu, para anggota kelompok arisan harus selalu dapat
memelihara semangat, kesadaran dan kesungguhan dari anggotanya untuk
terus menunjukkan kinerja yang optimal. Dengan kata lain, salah satu
tantangan berat bagi para anggota kelompok arisan adalah bagaimana
menciptakan iklim komunikasi yang positif di seluruh anggota Kelompok
Arisan Arkla termasuk dengan kepengurusannya dapat tumbuh dan terbina
dengan baik.
Proses berjalannya sebuah perkumpulan melibatkan semua pihak yang
terkait, pemimpin dan anggota. Kualitas dan kuantitas berkelompok yang baik
dipengaruhi oleh penerapan kepemimpinan dan keanggotaan yang baik. Salah
satu penyebab tingkat keanggotaan rendah karena penerapan para anggota
kelompok arisan sebagai garis vertikal dari anggota dengan cara melakukan
pengawasan secara terus menerus terhadap pekerjaan yang telah didelegasikan
pada anggotanya kurang terkomunikasikan dengan baik.
Sebagai informan berikutnya, Rieren sebagai salah satu anggota lama
dari perkumpulan Kelompok Arisan Arkla Jakarta memberikan tanggapan
bahwa bagaimana mengenai cara berkomunikasi22
“para anggota kelompok arisan selalu meyakinkan saya dengan
segala yang dilakukan dengan sikap sehari-hari, bahwa ketulusan
hati seseorang dalam mendukung saya berkelompok sudah
merupakan motivator yang baik. Hal yang membuat saya lebih
bersemangat untuk tetap berada dalam kelompok arisan.”
Vievie juga menambahkan pernyataan23:
22
23
Menurut Informan 1 Wakil Ketua
Menurut Informan II Bendahara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
“Saya mendapatkan manfaat dari gaya komunikasi yang
diterapkan oleh para anggota kelompok arisan adalah rasa nyaman
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab saya, itu terlihat
dari para anggota kelompok arisan yang memberikan efek langsung
maupun tidak langsung terhadap peningkatan keanggotaan”.
Vievie menjelaskan cara komunikasi yang dilakukan para anggota
kelompok arisan24
“Biasanya para anggota kelompok arisan melakukan pendekatan
personal jika ada salah satu anggota terlihat mengalami masalah atau
terlihat ceria. Dengan cara memperlakukan saya atau pun anggota lain
dengan baik semua tanggung jawab, mereka selalu memberikan
keceriaan setiap kali bertemu”.
Rieren juga menambahkan:
“Cara yang dilakukan para anggota kelompok arisan sangat
memotivasi saya untuk bisa berkelompok lebih baik lagi, jadi semua
beban yang diberikan kepada saya selalu saya selesaikan tepat pada
waktunya, jika para anggota kelompok arisan baik kepada saya tidak
mungkin saya akan mengecewakannya”
Vievie
menjelaskan
bagaimana
pendekatan
komunikasi
yang
dilakukan para anggota kelompok arisan
“para anggota kelompok arisan selalu memberikan masukan pribadi
untuk semua masalah atau pun hambatan yang saya alami, mereka
selalu menyampaikan untuk selalu melakukan yang terbaik dalam
semua aspek”.
Rieren menambahkan25
“Biasanya para anggota kelompok arisan selalu terbuka dalam
menerima keluhan-keluhan saya dalam permasalahan pribadi, karena
jika saya dalam kesulitan saya selalu menemuinya dan meminta saran
bagaimana jalan keluarnya atau bagaimana baiknya untuk masalah
yang saya alami”
Rieren salah satu anggota lama dari perkumpulan Kelompok Arisan
24
25
Menurut Informan 1 Wakil Ketua
Menurut Informan II Bendahara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Arkla menjelaskan tanggapan bahwa para anggota kelompok arisan harus
memiliki sifat bisa memotivasi meningkatkan kepedulian di antara sesama
anggota
“para anggota kelompok arisan sangat memotivasi untuk
meningkatkan tingkat kepedulian terhadap sesama anggota arisan,
andai saja para anggota kelompok arisan tidak memberikan masukan
yang positif saya tidak akan bisa bertahan sampai sekarang ini”
Vievie menambahkan26
“Selama ini tugas atau kewajiban saya selama menjadi anggota yang
saya lakukan berhasil diselesaikan dengan baik itu berkat dari
pengurus yang selalu memberikan semangat yang positif untuk saya,
untuk itu saya merasa beruntung mempunyai kepengurusan seperti
mereka di sini”.
Sebagai ketua harus selalu bisa memberikan semangat adalah hal yang
peting dilakukan karena untuk mejalankan tugas dari kelompok atau
perkumpulan, Lessy menjelaskan bagaimana cara membuat mereka percaya
sehingga mereka dapat menciptakan iklim komunikasi yang positif27:
“Saya selalu memberikan masukan kepada anggota saya untuk bisa
lebih baik dari sebelumnya dengan memberikan apa yang saya sudah
dapatkan selama menjabat sebagai ketua di dalam perkumpulan
Kelompok Arisan Arkla sehingga mereka kelak akan menjadi lebih
baik juga, untuk membagi pengalaman itu penting karena bisa juga
membantu semua anggota saya untuk bisa mencapai hasil yang
maksimal”.
Faktor-faktor yang memengaruhi sifat para anggota kelompok arisan
mencakup kepribadian, pengalaman masa lampau dan harapan dari para
anggota kelompok arisan tersebut, harapan dan perilaku atasan, karakteristik,
harapan dan perilaku anggota yang menunjukkan sikap berkelompok yang
baik yang ditunjukan dengan loyalitas serta kepedulian terhadap sesama,
26
27
Menurut Informan 1 Wakil Ketua
Menurut Key Informan 1 Ketua
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
persyaratan tugas, kultur, kebijaksanaan kelompok dan harapan serta perilaku
rekan. Pada gilirannya faktor-faktor ini yang memengaruhi para anggota
kelompok arisan dalam menjalankan tugasnya.
Peningkatan
keanggotaan
merupakan
harapan
bagi
setiap
kelompok atau perkumpulan. Untuk meningkatkan keanggotaan, banyak
sekali faktor yang mempengaruhi, seperti gaya komunikasi para anggota
kelompok arisan, suasana lingkungan kelompok atau perkumpulan yang
nyaman,
kesempatan
menjabat
mengembangkan bakat untuk
maju
sebagai
dan
pengurus,
kesempatan
lain-lain yang terwujud dalam
kesatuan iklim komunikasi kelompok yang positif.
Kebutuhan terdalam yang dinilai penting oleh anggota memiliki
ukuran yang beragam. Variasi dari ukuran kepentingan hasrat ini berbedabeda sesuai kebutuhan terdalam yang dimiliki oleh masing-masing anggota.
Hasrat inilah yang memberikan pengaruh yang kuat terhadap iklim
komunikasi yang tercipta yang nantinya dapat meningkatkan keanggotaan,
misalnya, ada anggota yang berhasrat untuk berkuasa, unggul dalam
persaingan, memiliki pengaruh, gemar berkompetisi atau berprestasi, dan
status yang tinggi. Ada juga yang menginginkan penerimaan, berkelompok
dan memiliki koneksi yang erat seperti dalam hubungan sosial, menarik
perhatian lawan jenis, senang berteman, dan seterusnya.
Hasrat inti lainnya adalah keinginan untuk bertumbuh, terus belajar
dan mengembangkan kompetensi diri, ingin berguna bagi kepentingan yang
lebih besar, ingin merasa bermakna karena mengerjakan sesuatu yang berarti,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
serta menjunjung idealisme seperti norma-norma keadilan, kehormatan, dan
sebagainya serta menumbuhkan rasa kekeluargan yang tinggi.
Beberapa anggota juga ada yang lebih condong untuk mudah bosan,
ingin
bertualang
dan
menjelajahi
tempat-tempat
serta
kemampuan-
kemampuan yang baru, jenuh jika tidak ada tantangan atau peluang-peluang
untuk mengekspresikan keunikan. Namun ada juga yang lebih mengutamakan
kenyamanan
lingkungan
kelompok,
kestabilan,
keteraturan
dalam
menjalankan keseharian, dan ketenangan pikiran.
Kesemua hasrat inti ini harus dinilai kadar dan kecenderungannya.
Hasrat signifikan ini berpengaruh terhadap iklim komunikasi kelompok yang
positif. Perkumpulan bisa menggunakan jasa konsultan seorang pembina
untuk memprofil semua anggota dan menentukan pendekatan personal yang
tepat terhadap setiap anggota.
Bisa saja satu orang anggota memiliki kombinasi dari semua hasrat
inti, tapi sebenarnya memiliki level prioritas yang beragam untuk setiap hasrat
yang dianut. Pengaruh intrinsik dari hasrat inti yang diprioritaskan seseorang
adalah motivator kunci dan membantu prediksi perilaku serta reaksi individu
terhadap tugas dan kewajiban yang dilakukan.
Komunikasi inti yang sesuai dengan tugas yang dilakukan akan
memberikan energi semangat yang tinggi untuk anggota mengerjakannya.
Hasilnya adalah keunggulan dalam berkelompok, iklim komunikasi yang
negatif dapat berangsur berubah menjadi positif yang berdampak baik bagi
perkumpulan tersebut, dan rasa nyaman serta loyalitas pada setiap anggota.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
Rahasia
kesuksesan
praktek
komunikasi
kelompok
terhadap
peningkatan anggota ini adalah implementasinya yang harus terintegrasi
dengan prosedur serta budaya kelompok yang diterapkan oleh manajemen
kelompok atau komunitas tersebut. Tidak lupa pula, pelatihan-pelatihan yang
berkala untuk merevitalisasi penerapan dari teori sistem sosial yang penulis
gunakan ini agar kualitasnya terkendali dan semakin meningkat lagi.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kohesivitas sebagai totalitas
kekuatan yang mendorong individu atau anggota untuk bertahan pada sebuah
kelompok, karena kohesivitas merupakan kekuatan interaksi dan komunikasi
setiap anggota kelompok, sehingga adanya keinginan yang tumbuh pada diri
setiap anggota untuk mempertahankan keanggotaan mereka dalam kelompok.
Kohesivitas bukan hanya merupakan kesatuan unit atau hubungan
pertemanan antar anggota, melainkan sebuah proses yang sangat kompleks
yang dapat mempengaruhi hubungan interpersonal antar anggota ataupun
proses dalam kelompok tersebut. Sebagai daya tarik interpersonal, karena
penelitiannya difokuskan pada totalitas kekuatan yang didukung oleh
sejumlah kekuatan independen dari setiap anggota kelompok, yaitu dapat
dilihat dari hasil dinamika para anggota, pola daya tarik atau ketertarikan
antar anggota dan kekuatan komunikasi. Faktor psikologis-sosial yang
memiliki pengaruh penting dalam proses dinamis yang tercermin dalam
kecenderungan untuk tetap bersatu dalam sebuah kelompok- kelompok guna
untuk mecapai tujuan bersama.
Seperti yang dikatakan oleh (Gitosudarmo dan Sudita, 2008: 75-76),
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
kohesivitas merupakan kekuatan interaksi dari anggota suatu komunitas atau
kelompok. Kohesivitas ditunjukkan dalam bentuk keramah-tamahan antar
anggota, mereka biasanya senang untuk bersama-sama. Masing-masing
anggota merasa bebas untuk mengemukakan pendapat dan sarannya.
Anggota biasanya juga antusias terhadap apa yang ia kerjakan dan mau
mengorbankan
kepentingan
pribadi
demi
kebaikan
kelompok
atau
kelompoknya. Mereka rela menerima tanggung jawab atas aktivitas yang
dilakukan untuk memenuhi kewajibannya. Semua itu menunjukkan adanya
kesatuan, keeratan, dan saling menarik dari anggota.
Penulis juga melihat bahwa pada dasarnya kelompok diciptakan
dengan tujuan tertentu, dan untuk mencapai tujuan dalam membangun
kohevitas keanggotaan harus terdapat struktur pembagian tugas yang baik
dan terkoordinasi dengan baik pula demi terwujudnya tujuan tersebut.
Peningkatan keanggotaan dalam kelompok juga bisa diterapkan dalam
fungsi public relations dalam organisai yang memfasilitasi komunikasi bagi
seorang adalah sebagai pendengar yang peka dan perantara komunikasi.
Fasilitator komunikasi bertindak sebagai perantara ,penghubung ,interpreter,
dan mediator antara organisasi dan publiknya. Mereka menjaga komunikasi
dua arah dan memfasilitasi percakapan dengan menyingkirkan rintangan
dalam hubungan dan menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka.
Tujuannya adalah memberi informasi yang dibutuhkan oleh baik itu
manajemen maupun publik untuk membuat keputusan demi kepentingan
bersama. Public relations dalam organisasi yang berperan sebagai fasilitator
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
komunikasi ini bertindak sebagai sumber informasi. Mereka menengahi
interaksi, menyusun agenda mendiagnosis dan memperbaiki kondisi-kondisi
yang menganggu hubungan komunikasi di antara kedua belah pihak.
Fasilitator komunikasi menempati peran di tengah-tengah dan berfungsi
sebagai penghubung antara organisasi dan publik.
Pembahasan
4.3.
Berbicara mengenai pendekatan komunikasi kelompok di dalam
Perkumpulan Kelompok Arisan Arkla
dalam memanfaatkan komunikasi
merupakan unsur penting dalam sebuah perkumpulan. Dikatakan penting
karena
dengan
penggunaan komunikasi
dalam sebuah perkumpulan
diharapkan dapat menjadikan komunikasi khususnya di lingkungan Kelompok
Arisan Arkla Jakarta dapat berjalan dengan lebih baik lagi.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kohesivitas. Ada faktor
yang dapat meningkatkan kohesivitas namun ada juga faktor yang dapat
menurunkannya.
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan tingkat kohesivitas dari
anggota. Faktor-faktor tersebut antara lain seperti28 :
a. Kesamaan nilai dan tujuan
Seringnya interaksi yang terjadi tidak menjamin terjadinya persahabatan
atau meningkatnya kohesivitas. Kohesivitas akan terjadi jika anggota
kelompok memiliki sikap, nilai, dan tujuan yang sama. Adanya kesamaan
28
Gitosudarmo Indriyo dan I Nyoman Sudita, 1997, Perilaku Kekelompokan, Yogyakarta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
karakteristik dari anggota tersebut memiliki pengaruh yang kuat bagi
terbentuknya kelompok dan kohesivitas itu sendiri.
b. Keberhasilan dalam mencapai tujuan
Kelompok yang kohesif dicirikan oleh keberhasilannya dalam mencapai
tujuan.Keberhasilan
dalam
mencapai
tujuan
yang
penting
dapat
meningkatkan kesatuan, kepuasan anggota dan membuat kelompok
menjadi lebih menarik bagi anggotanya.
c. Status kelompok
Tingkat kohesivitas juga dipengaruhi oleh posisi kelompok dalam
hubungannya dengan kelompok yang lainnya. Kelompok yang memiliki
status atau kedudukan yang lebih tinggi lebih menarik bagi para
anggotanya. Baik keberhasilan dalam mencapai tujuan maupun status yang
tinggi dapat menimbulkan adanya rasa kebanggan dan kepuasan di
kalangan anggotanya.
d. Penyelesaian perbedaan
Kohesivitas dari suatu kelompok tergantung pada kemampuannya untuk
tetap menjaga adanya suatu interaksi yang efektif di antara para anggota.
Jika terjadi perbedaan tentang suatu masalah penting yang terjadi dalam
kelompok, maka diperlukan penyelesaian yang dapat memuaskan semua
anggota. Perbedaan yang tidak terpecahkan, atau penyelesaian yang hanya
memuaskan beberapa orang anggota saja akan menurunkan tingkat
kohesivitas dari anggota dan dapat mengganggu pencapaian tujuan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
e. Kecocokan terhadap norma-norma
Norma
membantu
dan
mempermudah
dalam
meramalkan
dan
mengendalikan perilaku yang terjadi dalam kelompok. Kecocokan
terhadap norma-norma yang dianut oleh kelompok menyebabkan
anggotanya lebih kohesif dengan beberapa alasan. Pertama, norma
diterima sebagai alat untuk melindungi dan mempertahankan komunitas
tersebut. Jika anggota kelompok melakukan sesuatu yang penting dengan
cara yang berbeda, maka kecil kemungkinannya mereka tetap saling
bersahabat dan kohesif, konflik dan perselisihan nampaknya akan muncul.
Kesamaan terhadap norma dapat mempermudah pencapaian tujuan
kelompok. Norma memberikan jalan yang lebih baik untuk mencapai
tujuan dalam hal keamanan, interaksi sosial, kesenangan maupun
pencapaian hasil.
f.
Daya tarik pribadi
Kohesivitas atau kepaduan akan meningkat jika terdapat adanya daya tarik
dari para anggota yaitu adanya kepercayaan timbal balik dan saling
memberikan dukungan. Daya tarik pribadi juga dapat mengatasi hambatan
dalam pencapaian tujuan, pertumbuhan, dan perkembangan pribadi.
Anggota bisa memiliki karakteristik dan sifat yang sama bisa juga
berbeda, maka kuncinya adalah mereka harus mampu untuk meredam
perbedaan tersebut dan mengembangkan rasa senang dalam bekerja
bersama.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
g. Persaingan antar kelompok
Persaingan antar kelompok yang terjadi dapat menyebabkan anggota lebih
erat dan bersatu dalam melakukan aktivitasnya. Penerapan teknik
desentralisasi dalam kelompok dapat meningkatkan keeratan dan
kekompakkan dari para anggota untuk bersaing dengan kelompok yang
lain.
h. Pengakuan dan penghargaan
Jika suatu kelompok berprestasi dengan baik kemudian mendapatkan
pengakuan dan penghargaan dari pimpinan, maka dapat meningkatkan
kebanggaan dan kesetiaan dari anggota.
Komunikasi yang positif di Perkumpulan Arisan sudah memberikan serta
meningkatkan keanggotaan
dengan
baik,
sehingga
dapat
dipertahankan
ataupun ditingkatkan sehingga dapat lebih menambah jumlah personil atau pun
anggota yang ada. Dari sejumlah aspek dan tingkatan komunikasi dapatlah
dipahami bahwa komunikasi pada dasarnya merupakan perilaku yang kontekstual.
Artinya, tiap orang yang melakukan komunikasi perlu mempertimbangkan
konteks tempat dia berkomunikasi. Baik isi atau pun bentuk komunikasi
kelompok.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download