Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru ORGAN PENYUSUN SISTEM EKSKRESI KULIT GINJAL HATI PARU-PARU kulit KULIT KULIT ADALAH ORGAN PELINDUNG YANG MENUTUPI SELURUH PERMUKAAN TUBUH. KULIT MERUPAKAN LAPISAN SANGAT TIPIS DAN TEBALNYA HANYA BEBERAPA MILIMETER. EPIDERMIS DERMIS SUBKUTAN KELENJAR MINYAK RAMBUT AKAR RAMBUT EPIDERMIS DERMIS HIPODERMIS PEMBULUH DARAH SARAF SENSORI OTOT POLOS KELENJAR KERINGAT epidermis Kulit ari tersusun atas: Lapisan Tanduk (Stratum Korneum) Lapisan Granula (Stratum Granulosum) Stratum Germinativum dermis Kulit jangat tersusun atas: Pembuluh darah, kelenjar keringat (glandula sudorifera), kelenjar minyak (glandula sebassea), dan kantung rambut. Selain itu, terdapat juga ujung-ujung saraf indera yang terdiri atas ujung saraf peraba dingin (korpuskula krausse), peraba tekanan (korpuskula paccini), peraba panas (korpuskula ruffinin), peraba sentuhan (korpuskula meissner), dan peraba nyeri. MINYAK, MAKANAN, DAN RAMBUT Kelenjar minyak (glandula sebassea) menghasilkan minyak yang disebut sebum yang berguna untuk meminyaki rambut agar tidak kering. Di bagian bawah kantung rambut terdapat pembuluh kapiler darah yang mengangkut sari makanan ke akar rambut sehingga rambut terus tumbuh. Di dekat akar rambut terdapat otot rambut. Pada waktu kita merasa takut atau geli, otot rambut berkontraksi sehingga rambut menjadi tegak. KERINGAT Kelenjar keringat (glandula sudorifera) berbentuk seperti pipa terpilin. Pangkal kelenjarnya menggulung, dikelilingi oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari kapiler darah inilah kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri atas air, larutan garam, dan urea. Cairan jaringan tersebut dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran kelenjar keringat dan akhirnya dikeluarkan melalui pori-pori kulit. Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh cuaca, aktivitas, makanan, atau minuman. hipodermis Terdiri atas jaringan lemak (adiposa) sebagai cadangan makanan dan pelindung tubuh supaya tetap hangat. ginjal GINJAL GINJAL BERBENTUK SEPERTI BIJI KACANG MERAH PANJANGNYA SEKITAR 10 CM BERATNYA ±170 GRAM TERLETAK DI RONGGA PERUT GINJAL BERWARNA MERAH KEUNGUAN GINJAL KIRI LEBIH TINGGI DARIPADA GINJAL KANAN Ginjal mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk air seni (urin). Urin mengandung air, urea, dan garam mineral. Ginjal tersusun atas kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis). Pada kulit ginjal dan terdapat nefron yang berfungsi sebagai alat penyaring darah. Korteks mengandung lebih kurang satu juta nefron. Setiap nefron tersusun atas badan malphighi dan saluran panjang (tubulus) yang berkelok-kelok. Badan malpighi tersusun atas glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus merupakan untaian pebuluh darah kapiler tempat darah disaring. Glomerulus dikelilingi oleh kapsul Bowman. KORTEKS MEDULA PEMBULUH KAPILER ARTERI RENALIS VENA RENALIS URETER T. K. PROKSIMAL KAPSULA BOWMAN KORTEKS LENGKUNG HENLE T.K. DISTAL GLOMERULUS TUBULUS KOLEKTIVUS MEDULA Tubulus ginjal terdiri atas tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Lengkung henle adalah bagian tubulus yang melengkung pada daerah medula dan berhubungan dengan tubulus proksimal dan tubulus distal. Bagian lengkung henle ada dua, yaitu lengkung henle ascenden dan descenden. Tubulus-tubulus ini mengalirkan urin ke pelvis. Kemudian urin dialirkan melalui saluran ginjal (ureter) dan ditampung dalam kantong kemih. GINJAL CARA KERJA GINJAL SEBAGAI ALAT EKSKRESI ADALAH DENGAN MENYARING DARAH SEHINGGA ZAT-ZAT SISA YANG TERDAPAT DI DALAM DARAH DAPAT DIKELUARKAN DALAM BENTUK AIR SENI (URIN). MELALUI TAHAPAN: FILTRASI REABSORPSI AUGMENTASI FILTRASI ATAU PENYARINGAN Cairan darah masuk ke glomerulus melalui pembuluh kapiler dan mengalami penyaringan. Cairan hasil penyaringan disebut urin primer atau filtrat glomerulus. Urin primer ditampung di Kapsula Bowman. Cairan tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan klor. Sel darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus dinding semipermeabel glomerulus. REABSORPSI ATAU PENYERAPAN KEMBALI Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, dan sebagian tubulus kontortus distal. Proses yang terjadi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh. Zat yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino dan ion-ion anorganik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urin sekunder atau filtrat tubulus. Urin sekunder lebih sedikit daripada urin primer. AUGMENTASI ATAU PENAMBAHAN ZAT SISA Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus. Proses yang terjadi adalah adanya sekresi zat buangan (urea) pada tubulus kontortus distal dengan cara transpor aktif. Cairan yang dihasilkan berupa urin sesungguhnya yang tersusun atas 96% air, 2.5% urea, 1.5% lain-lain (bilirubin, NaCl, kelebihan vitamin B dan C). Urine sesungguhnya dari tubulus kolektivus dialirkan menuju pelvis, ureter, ditampung sementara di kandung kemih (vesika urinaria) dan dikeluarkan melalui uretra. keringat & urin JIKA SUHU NAIK Darah yang melalui hipotalamus bersuhu lebih tinggi sehingga hipotalamus mengaktifkan pusat pendingin dengan cara mengaktifkan kelenjar keringat dan melebarkan pembuluh darah kulit (kulit memerah). JIKA SUHU TURUN Darah yang melalui hipotalamus bersuhu lebih rendah sehingga hipotalamus mengaktifkan pusat pemanas dengan cara mengaktifkan otot rangka untuk menggigil dan mengerutkan pembuluh darah kulit (kulit pucat). hati HATI HATI ADALAH KELENJAR TERBESAR DALAM TUBUH BERWARNA MERAH BERATNYA ±2 KILOGRAM TERLETAK DI RONGGA PERUT HATI MENGELUARKAN EMPEDU YANG MENGANDUNG BILIRUBIN DAN BILIVERDIN SEHINGGA BERWARNA HIJAU FUNGSI HATI #1 MENGHASILKAN GETAH EMPEDU Getah empedu merupakan getah hasil perombakan sel darah merah. Getah ini tersusun atas dua komponen utama yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu dalam sistem pencernaan manusia sebagai pengemulsi lemak. Garam ini bersama dengan zat warna akan keluar bersamaan dengan feses dan urine. Inilah yang menyebabkan warna dari urine dan feses menjadi agak kekuning-kuningan. FUNGSI HATI #2 MENGHASILKAN UREA DAN AMONIA Urea dan amonia merupakan sisa dari proses perombakan protein dalam tubuh. Kedua senyawa ini bersifat racun dan harus dibuang dari dalam tubuh. Urea dan amonia diperoleh dari proses filtrasi darah yang kerjakan oleh hati dan ginjal. Kedua zat ini terbuang bersama urine dan menyebabkan urine kita jadi punya bau khas yang sangat menyengat. paru paru PARU-PARU PARU-PARU ADALAH ORGAN PERNAPASAN SEKALIGUS ORGAN EKSKRESI DISEBUT ORGAN EKSKRESI KARENA MENGELUARKAN ZAT SISA METABOLISME YAITU KARBON DIOKSIDA DAN UAP AIR GANGGUAN DAN KELAINAN Diabetes Insipidus Diabetes insipidus adalah penyakit yang ditandai dengan dihasilkannya urin 30 kali lipat lebih banyak. Penyebab penyakit ini adalah kekurangan hormon ADH (Anti Diuretic Hormone) yaitu hormon yang mempengaruhi proses reabsorpsi cairan pada ginjal. Glukosuria Glukosuria adalah penyakit yang ditandai dengan terdapatnya glukosa dalam urin. Penyakit ini disebut juga kencing manis. Kadar gula dalam darah meningkat karena kekurangan hormon insulin. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama urin. GANGGUAN DAN KELAINAN Batu Ginjal Batu ginjal terbentuk karena terjadi pengendapan garam kalsium di dalam pelvis, ureter, dan kantong kemih. Batu ginjal merupakan kristal yang tidak bisa larut serta mengandung kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Kristal ini merupakan akibat dari terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air. Gagal Ginjal Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Penyakit ini terbagi dibedakan menjadi dua yaitu penyakit ginjal semestara dan tetap. Penderita penyakit ginjal sementara dapat diatasi dengan cuci darah. Sedangkan penderita penyakit ginjal memerlukan pencangkokan ginjal. GANGGUAN DAN KELAINAN Nefritis Nefritis adalah peradangan pada ginjal yang terjadi karena infeksi bakteri pada nefron. Bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian dibawa oleh darah ke ginjal. Karena infeksi ini, nefron mengalami peradangan sehingga protein dan sel-sel darah yang masuk bersama urin primer tidak dapat disaring dan keluar bersama urin. Selain itu, nefritis dapat menyebabkan uremia, yaitu ureum yang masuk dalam darah melebihi kadar normal. Terdapatnya ureum di dalam darah dapat menyebabkan penyerapan air terganggu, selanjutnya air akan menumpuk di kaki atau organ tubuh yang lain. Sekian Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru