1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan dan gaya

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan dan gaya hidup masyarakat pada era saat ini menimbulkan
munculnya perkembangan dalam berbagai bidang salah satunya teknologi.
Pesatnya kemajuan teknologi tidak bisa dipungkiri semakin memanjakan
manusia, contohnya dalam hal berkomunikasi. Interaksi yang terjadi dengan
adanya bantuan teknologi menjadi semakin mudah dan sangat membantu.
Teknologi yang dimaksud antara lain electronic mail (e-mail), Yahoo
Messenger (YM), Google talk (Gtalk), dan yang saat ini sedang marak bahkan
menjadi fenomena adalah social networking site atau lebih dikenal dengan
situs jejaring sosial.
Seiring dengan peningkatan penggunaan social networking site atau
yang sering disebut dengan social media, banyak perusahaan baik yang
berskala besar maupun yang berskala kecil (Usaha Kecil Menengah) mulai
menggunakan social media untuk mendukung sistem pemasaran bisnis mereka.
Mereka menggantungkan bisnis pada kekuatan social media untuk membentuk
two way engagement dengan customer maupun dengan potential customer.
Social media memiliki keunikan untuk mendukung sistem pemasaran,
yaitu adanya jaringan yang terdefinisi dengan jelas, serta berita yang selalu terupdate (news feed) untuk mengetahui behavior dari target market. Social
media site banyak digunakan untuk mendukung salah satu sistem pemasaran
1
2
yaitu advertising karena fiturnya yang lengkap dan pertumbuhan angka
penggunanya yang sangat tinggi dan social media site yang sering digunakan
adalah facebook, my space, twitter dan banyak yang lainnya.
Di era 90-an, alat komunikasi yang belum secanggih sekarang, jaringan
internet yang tersedia juga masih terbatas dan tentunya dengan tarif yang masih
sangat tidak terjangkau. Namun saat ini, semua hal itu seakan merupakan
kebutuhan sehari-hari kita. Yang mana kita sangat mudah untuk mendapatkan
dan memilikinya. Tidak bisa dipungkiri, semua hal tersebut pun berimbas
kepada pola pikir dan pola hidup manusia pada saat sekarang. Mayoritas
manusia di dunia ini sudah mengenal internet, smartphone pun bukan sebuah
barang mewah lagi, namun sebuah kebutuhan.
Tahun 2000-an merupakan era dimana kebangkitan sosial media terjadi.
Di tahun-tahun itu tentu kita sudah mengenal adanya blog, friendster,
facebook, twitter, skype, instagram, path, dsb. Fakta tersebut merupakan
sebuah fenomena yang tidak bisa kita hindari. Saat ini, hampir seluruh
pengguna internet mempunyai minimal sebuah akun di sosial media. Kini
setiap orang bisa dengan mudah dan simple mengaksesnya. Dunia maya yang
tidak mengenal batas ruang dan waktu menjadikan informasi yang ada
diseluruh penjuru dunia pun akan tersebar dengan cepatnya.
Perkembangan dan kemajuan teknologi dan telekomunikasi yang
semakin pesat ini turut berpengaruh pada dunia bisnis diseluruh dunia. Dengan
telpon saja di jaman sekarang tidak cukup untuk melakukan bisnis, karena
layanan sistem komunikasi video conference (konferensi video) atau yang lebih
3
populer dengan sebutan aktivitas meeting virtual belakangan semakin dilirik
perusahaan skala besar atas dasar efisiensi dan penghematan untuk melakukan
pertemuan.
Sebagai contoh, seorang Manager atau karyawan akan sulit jika dalam
waktu lima hari dituntut untuk hadir di lima kota berbeda untuk melakukan
rapat koordinasi. Namun dengan layanan meeting virtual, kelima agenda
pertemuan tersebut bisa langsung dibereskan dalam satu hari. Dengan adanya
meeting virtual seorang karyawan tidak perlu melakukan perjalanan dinas yang
melelahkan. Namun cukup memindahkan ruang meeting mereka ke dunia
virtual alias internet. Solusi ini sejatinya sudah jauh hari digaungkan. Hanya
saja kini perkembangannya sudah semakin canggih dan kian mendekati sensasi
ketika meeting di dunia nyata.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa ini memberikan
banyak kemudahan dan berbagai aspek kegiatan bisnis. Teknologi dapat
memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu,
relevan dan akurat. Dewasa ini, perkembangan teknologi, telekomunikasi, dan
internet menyebabkan mulai munculnya aplikasi bisnis yang berbasis internet.
Salah satu aplikasi yang mulai mendapat perhatian adalah skype. Skype
merupakan sebuah program komunikasi dengan teknologi P2P (peer to peer)
dan teknologi Telepresence, karena program ini merupakan program sebuah
layanan video conference dibuat dengan tujuan penyediaan sarana komunikasi
global dan lokal yang lebih ekonomis melalui suara dan konferensi video yang
berbasiskan internet untuk semua orang di berbagai belahan dunia.
4
Skype adalah software aplikasi komunikasi suara berbasis IP melalui
internet antara sesama pengguna Skype. Pada saat menggunakan Skype maka
pengguna yang sedang online akan mencari pengguna Skype lainnya. Lalu
mulai membangun jaringan untuk menemukan pengguna-pengguna lainnya.
Skype
memiliki
berbagai
macam
feature
yang
dapat
memudahkan
penggunanya. Skype juga dilengkapi dengan SkypeOut dan SkypeIn yang
memungkinkan pengguna untuk berhubungan dengan pengguna telepon
konvensional dan telepon selular. Setiap pengguna Skype memiliki sebuah
username dan sebuah password. Dan setiap username memiliki sebuah alamat
e-mail yang teregistrasi. Untuk masuk ke sistem Skype, pengguna harus
menyertakan pasangan username dan passwordnya. Jika pengguna lupa
password tersebut maka Skype akan mengubahnya dan mengirimkan password
yang baru ke alamat e-mail pengguna yang sudah teregistrasi.
Dalam meningkatkan persaingan masing-masing media sosial harus
dapat memenangkan persaingan tersebut dengan menampilkan teknologi yang
terbaik dan canggih yang dapat memenuhi selera konsumen yang selalu
berkembang dan berubah-ubah. Seiring dengan perkembangan teknologi itu
sendiri dan semakin meningkatnya kebutuhan akan media sosial membawa
angin segar bagi media sosial yang mempunyai panggilan video selain chatt
terutama media sosial skype, yang mana skype sangat dibutuhkan oleh banyak
orang selain bisa chattingan dan bias juga melakukan panggilan video.
Persaingan yang semakin ketat terjadi di dalam media sosial khususnya skype
karena media sosial ini merupakan media sosial gratis yang bisa melakukan
5
telepresence karena program ini merupakan program sebuah layanan video
conference dibuat dengan tujuan penyediaan sarana komunikasi global dan
lokal yang lebih ekonomis melalui suara dan konferensi video yang
berbasiskan internet yang dibutuhkan oleh masyarakat sekarang ini.
Saat ini banyak sekali bermunculan media sosial dengan berbagai
fiturnya yang lengkap. Hal ini ditunjukkan dengan angka penggunanya yang
sangat tinggi. Bagi skype yang lebih mengandalkan panggilan video hal ini
merupakan peluang untuk menguasai media sosial.
Persaingan yang sangat ketat juga dapat dilihat dari jumlah pengguna
media social, saat ini terdapat media sosial seperti facebook, twitter, whatsapp,
path, instagram, line, wechatt, youtube, yahoo messanger dan yang lainnya.
Dilihat dari banyaknya media sosial yang menawarkan berbagai fiturnya yang
sangat lengkap dan menawarkan teknologi yang canggih dalam keunggulan
masing-masing menunjukkan bahwa persaingan pada media sosial saat ini
sangatlah ketat.
Pertumbuhan media sosial akan lebih panjang mengingat jumlah
pengguna setiap harinya bertambah dibanding jumlah penduduk yang relatif
kecil dan bahkan jumlah pengguna media soial di suatu negara melebihi jumlah
penduduknya karena satu orang pasti mempunyai lebih dari satu media sosial
bahkan satu orang bisa mempunyai lebih dari lima sosial media. Selain itu di
Indonesia pengguna media sosial yang relatif tinggi menunjukkan indikasi
media sosial masih menjadi sarana komunikasi yang penting dalam
pengetahuan maupun pergaulan.
6
Sumber : http://www.cnet.com
Gambar 1.2
Grafik Pengguna Media Sosial dalam Empat Tahun Pertama Kelahirannya
Grafik diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan pengguna media sosial
dilihat dalam empat tahun pertama kelahirannya, diperingkat paling banyak
dalam awal kemunculannya sampai empat tahun kemunculannya yaitu
whatsapp sudah mempunyai 419 juta pengguna. Facebook hanya memperoleh
145 juta akun dalam empat tahun pertama kemunculannya, disusul gmail
dengan 123 juta pengguna, twitter hanya memperoleh 54 juta pengguna dan
yang terakhir yaitu skype hanya memperoleh 52 juta pengguna (sumber
cnet.com).
Hal ini menunjukkan bahwa skype dalam empat tahun pertama
kemunculannya hanya mampu memperoleh pengguna 52 juta akun saja. Angka
itu lebih kecil dari pengguna media social lainnya seperti facebook, twitter,
gmail dan whatsapp. Disamping perilaku konsumen yang mendasari seseorang
untuk
menggunakan
skype
akan
dipengaruhi
juga
oleh
persepsi
7
kemanfaatannya terhadap apa yang diinginkan. Konsumen akan menampakkan
perilakunya setelah melakukan persepsi kemanfaatan terhadap penggunaan
jaringan sosial apa yang akan diambil dalam menggunakan suatu media sosial.
Perlu bagi skype untuk menyadari bahwa selisih antara pengguna akun
skype dengan facebook, twitter, whatsapp, gmail dalam empat tahun pertama
kemunculan. Persaingan jumlah pengguna media sosial semakin ketat, skype,
facebook, twitter, gmail dan yang lainnya berlomba-lomba untuk menarik para
penggunanya dengan cara merubah fitur, menambah fitur dan skype sendiri
masih dengan mengandalkan panggilan videonya untuk mempengaruhi
persepsi kemanfaatan skype itu agar pengguna menggunakan aplikasi skype.
Ketika suatu perusahaan mengalami penurunan pangsa pasar atau kalah saing
dengan perusahaan lain, maka akan terjadi sedikit laba yang didapat akibat
sedikitnya konsumen atau pengguna yang memakai produk mereka. Disadari
atau tidak, perusahaan yang mampu menguasai pasar adalah perusahaan yang
akan mendapatkan keuntungan lebih banyak.
Berdasarkan uraian diatas dan data tentang sedikit pertumbuhan
pengguna skype dengan pengguna media sosial lainnya, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul, “Pengaruh Telepresence Dan
Persepsi Kemanfaatan Terhadap Penggunaan Layanan Jaringan Sosial Di
Media Sosial (Studi Kasus : Media Sosial Skype di Sekolah Victory Plus)”
8
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat
dirumuskan suatu pokok permasalahan dari penelitian yang dilakukan, yaitu :
1. Apakah Telepresence berpengaruh terhadap penggunaan layanan
jaringan sosial ?
2. Apakah persepsi kemanfaatan berpengaruh terhadap penggunaan
layanan jaringan sosial?
3. Apakah Telepresence dan persepsi kemanfaatan berpengaruh terhadap
penggunaan layanan jaringan sosial?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Telepresence terhadap
penggunaan layanan jaringan sosial;
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi kemanfaatan
terhadap penggunaan layanan jaringan sosial;
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Telepresence dan persepsi
kemanfaatan terhadap penggunaan layanan jaringan sosial
9
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi akademisi,
Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar/referensi untuk penelitian
sekaligus dalam bidang marketing, khususnya yang membahas tentang
perilaku pengguna sosial media.
2. Bagi praktisi,
Hasil
penelitian
ini
dapat
dijadikan
sebagai
dasar
pengambilan
keputusan/pembuatan strategi perusahaan-perusahaan yang menggunakan
sosial media sebagai sarana promosi.
Download