perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tantangan kehidupan yang semakin kompleks membuat setiap individu
dituntut untuk meningkatkan kemampuan akademis, keterampilan maupun
kemampuan lain yang bersifat non-akademis sehingga dapat bertahan dan
memenangkan persaingan. Kondisi tersebut juga membuat paradigma pembelajaran
mengalami pergeseran. Dalam pembelajaran harus mampu mengembangkan
kemampuan peserta didik tanpa dibatasi oleh sistem dan keterbatasan fasilitas. Pada
masa sekarang ini satu segi yang menguntungkan adalah tersedianya sumber-sumber
belajar yang dapat dipelajari sendiri, tanpa perlu bantuan orang lain. Sumber-sumber
tersebut dapat berupa buku yang berbentuk teks ataupun digital dan media
pembelajaran berbasis komputer.
Berdasarkan hasil observasi peneliti, 33 dari 40 siswa SMA menganggap
bahwa Fisika adalah pelajaran yang sulit, tidak terkecuali pada materi Fluida, karena
siswa tidak hanya harus paham konsep namun juga harus berhadapan dengan soalsoal rumit yang kaya akan rumus matematis. Untuk mempelajari Fisika tidak bisa
dilakukan secara instan. Perlu adanya pengulangan belajar untuk membentuk
pemahaman konsep yang benar secara utuh dalam diri siswa. Salah satunya adalah
dengan siswa memanfaatkan waktunya, terutama saat di rumah untuk dapat belajar
Fisika secara mandiri.
Perlu disadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak
justru di luar lingkungan sekolah. Mengingat pertemuan untuk belajar di dalam kelas
bersama guru terhambat masalah ketersediaan waktu, maka menumbuhkan minat
belajar Fisika yang bersifat mandiri perlu ditingkatkan. Jika belajar mandiri
(terutama di rumah) dapat dilakukan, maka tujuan pembelajaran akan tercapai
maksimal. Akan tetapi dari hasil observasi banyak siswa yang mengeluh mengalami
kesulitan untuk belajar Fisika secara mandiri. Hal tersebut membuat siswa cenderung
mengandalkan pembelajaran tatap muka di depan kelas dengan guru karena
to user
keterbatasan bahan ajar yang dapat commit
digunakan
siswa untuk belajar secara mandiri.
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
Dari hasil observasi peneliti pada suatu sekolah, 26 dari 40 siswa
menyatakan masih belajar hanya menggunakan buku teks Fisika dan berarti
ketersediaan sumber belajar yang dapat membantu siswa belajar secara mandiri
masih terbatas pada buku teks Fisika.
Buku teks Fisika yang ada cenderung
menggunakan bahasa yang kaku, sehingga kurang menarik minat siswa untuk
membaca dan mempelajarinya secara mandiri. Dalam rangka menumbuhkan
kemampuan belajar mandiri siswa, perlu adanya media yang membuat siswa tertarik
untuk belajar. Media tersebut harus memenuhi kriteria sebagai media belajar yang
dapat digunakan dimana saja dan siswa dapat belajar secara mandiri tanpa
didampingi guru.
Sumber belajar yang mengakomodasi permasalahan-permasalahan di atas
yaitu media pembelajaran berbasis komputer. Menurut Suherman dalam Firdawati
(2012: 1) penggunaan komputer sebagai media pembelajaran sebaiknya dibuat
interaktif, karena akan mendorong partisipasi siswa sehingga dapat memaksimalkan
proses pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu
modul interaktif dengan teknologi multimedia. Menurut Salmiyati dalam Setiono
(2011: 15) modul interaktif yang dikembangkan menggunakan teknologi multimedia
memungkinkan pembuat modul menyisipkan teks, grafik, gambar, video, dan animasi
di dalam modul interaktif tersebut, hal ini akan memberikan kondisi interaktif.
Kondisi interaktif yang tercipta akan menjadikan informasi yang terdapat dalam
modul interaktif akan lebih mudah diserap, karena kondisi interaktif akan
meningkatkan nilai komunikasi yang sangat tinggi, artinya informasi tidak hanya
dapat dilihat sebagai cetakan, melainkan juga dapat didengar serta membentuk
simulasi dan animasi yang dapat membangkitkan semangat dan memiliki nilai grafis
yang tinggi dalam penyajiannya.
Falvo dalam Setiono (2011: 14) menyatakan bahwa tampilan gambar serta
video dalam modul interaktif akan membantu memvisualkan materi ajar yang
disampaikan, sehingga pembaca modul terbantu untuk memahami isi modul dengan
lebih mudah. Menurut Setiawan dalam Setiono (2011: 14-15) penggunaan modul
pembelajaran interaktif berguna baik bagi guru maupun bagi siswa karena dapat
to disajikan
user
memperkuat ingatan tentang matericommit
ajar yang
dalam modul.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
Menurut Munir dalam Setiono (2011: 15-16) sebagai sebuah media,
multimedia interaktif memiliki beberapa kelebihan diantaranya: (a) interaktif dengan
memberikan kemudahan umpan balik, (b)
kebebasan menentukan topik
pembelajaran, (c) adanya sistem kontrol yang sistematis dalam proses belajar.
Berdasarkan kelebihan yang dikemukakan Munir tersebut modul interaktif yang
dikembangkan menggunakan teknologi multimedia diharapkan dapat mempertinggi
kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar
dan penguasaan konsep.
Modul interaktif dapat disajikan dalam bentuk website offline sebagai media
antarmuka antara siswa dengan media pembelajaran. Bentuk website offline dapat
digunakan tanpa menggunakan koneksi internet. Jadi, siswa dapat leluasa belajar
meskipun di rumah atau di tempat belajar tidak tersedia fasilitas internet.
Modul interaktif berbasis website offline dapat dibuat dengan program
utama Exe Learning V-1.04.0. Menurut Prasetyo (2011: 1) Exe Learning editor
XHTML adalah media yang memudahkan pengajar dan akademisi dalam
mendesain, mengembangkan, dan publishing konten pembelajaran berbasiskan
web tanpa diperlukan keahlian dalam penulisan HTML, XML, atau program
aplikasi pembuatan web. Materi dalam modul interaktif dapat dibuat dalam bentuk
video dengan menggunakan software video screencast Cam Studio dan Windows Movie
Maker. Evaluasi yang menarik perlu ditambahkan dengan dibuatnya TTS interaktif
menggunakan Eclipse Crossword.
Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan suatu penelitian dengan judul ”
Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Modul Kontekstual Interaktif
Berbasis Website Offline dengan Penggunaan Program Exe Learning V-1.04.0
untuk SMA Kelas XI Pokok Materi Fluida”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan
masalah-masalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
1. Banyak siswa SMA yang menganggap pelajaran Fisika merupakan pelajaran
yang sulit terutama dalam hal pemahaman konsep yang dikaitkan dengan
penyelesaian soal-soal melalui pendekatan matematis.
2. Banyak siswa SMA mengeluh kesulitan belajar Fisika secara mandiri, sehingga
masih mengandalkan pembelajaran tatap muka di depan kelas dengan guru. Oleh
karena, itu perlu dipertimbangkan adanya suatu media belajar yang dapat membuat
siswa mudah untuk mempelajari Fisika secara mandiri.
3. Sebagian besar buku teks Fisika yang ada, menyajikan materi menggunakan
bahasa yang formal, sehingga kurang menarik minat siswa untuk membaca
dan mempelajarinya.
4. Tampilan gambar serta video dalam modul interaktif dapat membantu
memvisualkan materi ajar yang disampaikan tetapi belum banyak modul
Fisika interaktif yang dapat dimanfaatkan siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah yang ada,
maka dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan
masalah tersebut yaitu:
1. Pembuatan modul Fisika kontekstual interaktif dibatasi tanpa menggunakan
animasi.
2. Modul Fisika kontekstual interaktif dibatasi pada materi Fluida untuk siswa
SMA kelas XI.
3. Prosedur pengembangan menggunakan model penelitian yang dikembangkan
oleh Borg & Gall hanya sampai pada tahap keenam.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut di
atas, maka dapat ditulis rumusan masalah yaitu Bagaimana mengembangkan
media pembelajaran modul Fisika kontekstual interaktif berbasis website offline
yang baik untuk siswa SMA kelas XI pokok materi Fluida?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media
pembelajaran modul Fisika kontekstual interaktif berbasis website offline yang
baik dengan penggunaan program Exe Learning V-1.04.0 untuk siswa SMA kelas
XI pokok materi Fluida.
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini berupa media
belajar yang dapat digunakan untuk belajar Fisika secara mandiri dalam bentuk
modul pembelajaran interaktif materi Fluida untuk siswa Sekolah Menengah Atas.
Modul
pembelajaran
menampilkan
meteri
interaktif
merupakan
pembelajaran
secara
media
audio
pembelajaran
dan
visual,
yang
sehingga
penyampaian informasi dan pengetahuan dapat lebih menarik dari sekedar buku
teks. Karena modul pembelajaran yang dibuat dapat menggantikan guru, maka
perlu memperhatikan kelengkapan isi materi yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran, urutan materi, contoh soal, dan evaluasi yang dapat membimbing
siswa dalam memahami materi Fluida.
Modul
pembelajaran
yang
dikembangkan
merupakan
media
pembelajaran berbantu komputer. Dalam penyajian materi, menggunakan website
offline sebagai media antar muka antara user dengan media sehingga penyajian
akan lebih interaktif. Menu materi dalam bentuk video pembelajaran ditampilkan
dalam beberapa link yang memungkinkan siswa untuk memilih maupun
mengulang
pembahasan materi tertentu sesuai dengan kebutuhannya, karena
penyajian video dibagi ke dalam tiap sub-materi.
G. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain adalah:
1. Untuk menambah pengetahuan dan sebagai sarana untuk menerapkan
pengetahuan di bangku kuliah terhadap masalah yang nyata dan dihadapi oleh
dunia pendidikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
2. Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan alternatif
pemilihan media belajar untuk memberikan tingkat pemahaman secara audio
visual dalam pembelajaran.
commit to user
Download