(statehood) negara – negara kepulauan berdataran rendah

advertisement
STATUS KENEGARAAN (STATEHOOD) NEGARA – NEGARA
KEPULAUAN BERDATARAN RENDAH (LOW-LYING ISLAND
NATIONS) YANG SELURUH WILAYAHNYA TERENDAM AIR LAUT
*) Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H
**) Arif, SH.,M.Hum
***) Paulina Tandiono
ABSTRAKSI
Dalam perkembangan masyarakat internasional, belum pernah sekalipun
terjadi hilangnya suatu negara secara fisik. Namun, perubahan iklim yang drastis
selama beberapa dekade terakhir ini mengancam timbulnya fenomena demikian.
Perubahan iklim telah menyebabkan suhu udara di bumi meningkat sehingga es
dan salju mencair dengan cepat. Adapun akibat yang paling mengkhawatirkan
adalah konsekuensi lanjutannya: naiknya permukaan air laut di seluruh dunia.
Kenaikan permukaan air laut akan memiliki dampak parah terhadap negara –
negara kepulauan kecil yang hanya memiliki ketinggian rata – rata beberapa meter
di atas permukaan laut. Bahkan, teritori negara – negara tersebut mungkin akan
terendam seluruhnya. Peristiwa tersebut menimbulkan pertanyaan kompleks di
bawah hukum internasional, yaitu apakah negara – negara tersebut tetap dapat
mempertahankan status kenegaraannya (statehood) mengingat gagasan
kenegaraan meliputi persyaratan wilayah.
Yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana tinjauan
umum terhadap statehood dan kriterianya berdasarkan hukum internasional,
bagaimana kriteria statehood lain berdasarkan hukum internasional serta
bagaimana statehood negara – negara kepulauan berdataran rendah (low-lying
island nations) yang seluruh wilayahnya terendam air laut.
Metode penulisan yang dipakai untuk menyusun skripsi ini adalah
penelitian kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan bahan-bahan dari buku,
jurnal, internet, instrumen hukum internasional dan hasil tulisan ilmiah lainnya
yang erat kaitannya dengan maksud dan tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini.
Inilah saatnya masyarakat internasional bergerak melampaui pemahaman
kontemporer akan arti kedaulatan dan kenegaraan dalam sistem hukum
internasional demi memungkinkan munculnya konsep-konsep baru mengenai
legitimasi negara dan pengakuan. Di samping itu, Konvensi PBB tentang Hukum
Laut kurang memberikan perlindungan terhadap negara – negara kepulauan kecil
yang terancam keberadaannya beserta klaim – klaim maritimnya. Hal ini
disebabkan oleh fakta bahwa dampak kenaikan permukaan air laut tampaknya
tidak pernah dibahas dari ketika dirancangnya Konvensi tersebut. Oleh karena itu,
ada urgensi untuk mengadakan perubahan dan/atau tambahan terhadap ketentuan
di dalamnya demi memberikan perlindungan kepada negara – negara tersebut.
Kata kunci: Statehood, Kenegaraan, Teritori
*) Dosen Pembimbing I
**) Dosen Pembimbing II
***) Mahasiswa Fakultas Hukum USU
Universitas Sumatera Utara
Download